Anda di halaman 1dari 7

TATA CARA PENYETORAN/PEMBAYARAN PNBP KE KAS NEGARA

BAB III

TATA CARA PENYETORAN/PEMBAYARAN PNBP KE KAS NEGARA

A. Dokumen Sumber dan Tata Cara Pengisian


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2007 tentang Penerimaan Negara
Bukan Pajak dan peraturan pelaksanaannya menyatakan bahwa seluruh
Penerimaan Negara Bukan Pajak wajib disetor langsung secepatnya ke Kas
Negara. Selain itu seluruh PNBP dikelola dalam Sistem Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara. Dengan demikian seluruh PNBP pada prinsipnya tidak dapat
digunakan secara langsung. Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) disetorkan
ke rekening kas negara pada Bank/Pos Persepsi dengan menggunakan Surat
Setoran Bukan Pajak (SSBP) atau dengan membuat billing SSBP. SSBP
merupakan dokumen sumber dalam penyetoran dan pencatatan penerimaan
PNBP. Contoh SSBP dan pengisiannya sebagai berikut :

12
MODUL PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)
TATA CARA PENYETORAN/PEMBAYARAN PNBP KE KAS NEGARA

PETUNJUK PENGISIAN SURAT SETORAN BUKAN PAJAK (SSBP)


Nomor Uraian Isian

Catatan : - Diisi dengan huruf kapital atau diketik


- Satu formulir SSBP hanya berlaku untuk setoran satu Akun
(Mata Anggaran Penerimaan)
1 Diisi dengan Kode KPPN (3) tiga digit dan uraian KPPN Penerima
Setoran
2 Diisi dengan nomor SSBP dengan metode penomoran Nomor/Kode
Satker/ Bulan/Tahun (9999/999999/99/9999)
3 Diisi dengan Tanggal SSBP dibuat
4 Diisi Kode Rekening Kas Negara (KPPN bersangkutan ……diisi
petugas Bank)
5 Diisi NPWP Wajib Bayar/Setor atau Bendahara Satker
6 Diisi dengan Nama/Jabatan Wajib Setor/Wajib Bayar
7 Diisi dengan Alamat Jelas Wajib Setor/Wajib Bayar
8 Diisi Kode diikuti dengan uraian Kementerian/Lembaga penerima
PNBP sesuai dengan yang tercantum pada pagu anggaran
9 Diisi dengan Kode Unit Organisasi Eselon I dan Uraian Satker
Penerima PNBP
10 Diisi dengan Kode Satker (6) enam digit dan uraian Satker penerima
PNBP
11 Diisi dengan Kode Fungsi (2) dua digit, Kode Subfungsi (2) dua digit,
dan Kode Program (4) empat digit Satker penerima PNBP

12 *Diisi (4) digit kode kegiatan apabila


penyetoran untuk Satker Pengguna
PNBP
*Diisi (4) digit kode Subkegiatan apabila
penyetoran untuk Satker Pengguna
PNBP.

13

Diisi Kode Kabupaten/Kota (2) digit

13
MODUL PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)
TATA CARA PENYETORAN/PEMBAYARAN PNBP KE KAS NEGARA

Diisi Kode Lokasi Provinsi (2) digit


14 Diisi dengan Kode Akun (MAP) sebanyak (6) enam digit disertai
dengan Uraian Penerimaan sesuai dengan format
15 Diisi dengan Jumlah Rupiah Setoran Penerimaan
16 Diisi dengan Jumlah Rupiah yang dibayarkan dengan huruf
17 Diisi dengan Nomor SPN dan SP3N kalau ada Surat Penetapannya
18 Diisi dengan tanggal SPN dan SP3N
19 Diisi Kode (3) tiga digit dan Nama KPPN Penerbit SPN atau Penerima
SP3N
20 Diisi keperluan pembayaran
21 & 22 Diisi sesuai dengan tempat dan tanggal dibuatnya SSBP
23 & 24 Diisi sesuai nama Wajib Setor, NIP, dan stempel Satker
25 Diisi dengan tanggal diterimanya setoran tersebut oleh Bank Persepsi
atau Kantor Pos dan Giro
26 & 27 Diisi dengan Nama dan Tanda Tangan Penerima di Bank Persepsi
atau Kantor Pos dan Giro serta Cap

B. Tata Cara Penyetoran


Seluruh penerimaan PNBP wajib secepatnya disetor langsung ke kas
negara. Tata cara penyetoran penerimaan negara (PNBP) dilakukan Wajib
Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setor/Bendahara Penerimaan berpedoman kepada
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-78/PB/2006 tentang
Penatausahaan Penerimaan Negara melalui Modul Penerimaan Negara (MPN).
Penyetoran/pembayaran PNBP dalam mata uang rupiah dilakukan setiap saat
melalui Bank Umum/Pos yang telah ditunjuk Menteri Keuangan selaku Bendahara
Umum Negara sebagai Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi mitra kerja
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dan yang telah yang
terhubung dengan MPN. Setoran tersebut dikreditkan ke rekening Kas Negara
pada Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi tersebut. MPN adalah modul
penerimaan yang memuat serangkaian prosedur mulai dari penerimaan,
penyetoran, pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan
pelaporan yang berhubungan dengan penerimaan negara dan merupakan bagian
dari Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara.
Selain penyetoran PNBP dilakukan oleh Wajib Bayar/Wajib Setor ke
Bank/Pos Persepsi, pembayaran PNBP ke Kas Negara dilakukan melalui
potongan Surat Perintah Membayar (SPM) dari Satuan Kerja. Sedangkan

14
MODUL PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)
TATA CARA PENYETORAN/PEMBAYARAN PNBP KE KAS NEGARA

penyetoran/pembayaran PNBP dalam mata uang USD dilakukan oleh Wajib


Bayar/Wajib Setor ke Bank Umum untuk ditransfer ke Rekening Kas Umum
Negara (RKUN) Dalam Valas USD Nomor 600.502411 pada Bank Indonesia.
Penyetoran penerimaan negara (PNBP) belum melalui Modul Penerimaan Negara
(MPN).

Diagram Prosedur MPN

 Wajib Pajak/Wajib Setor/Wajib Bayar mengisi formulir penyetoran,


menyerahkan bukti setor kepada petugas Bank/Pos,
 Petugas Bank/Pos mengecek Formulir Bukti setor dimaksud dan mengentri
data serta mengirimkannya ke kantor pusat bank/pos untuk mendapatkan
NTB/NTP,
 Kantor Pusat Bank/Pos meneruskan ke Kantor Pusat DJPBN untuk
mendapatkan NTPN,
 Kantor Pusat DJPBN memberikan NTPN kepada Kantor Pusat Bank/Pos
selanjutnya Kantor Pusat Bank/Pos mengirimkan NTPN kepada Bank/Pos
Persepsi
 Bank/Pos Persepsi menerbitkan Bukti Penerimaan Negara setelah
mendapatkan NTPN dan menyerahkan BPN tersebut kepada wajib
Pajak/Setor/Bayar lembar ke 1 dan 3, dan melaporkan penerimaan tersebut
ke KPPN.

15
MODUL PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)
TATA CARA PENYETORAN/PEMBAYARAN PNBP KE KAS NEGARA

Pembayaran yang dilakukan oleh Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setor/


Bendahara Penerimaan diakui sebagai pelunasan kewajiban sesuai dengan
tanggal pembayaran. Setoran penerimaan negara (PNBP) diakui setelah
diterima/masuk ke Kas Negara dan telah mendapatkan Nomor Transaksi
Penerimaan Negara (NTPN) dan Nomor Transaksi Bank (NTB)/Nomor Transaksi
Pos (NTP)/Nomor Transaksi Penerimaan Potongan (NTPP) sedangkan untuk
PNBP melalui potongan SPM disahkan dengan Nomor Transaksi Penerimaan
Negara (NTPN) dan Nomor Transaksi Penerimaan Potongan (NTPP). Tata cara
pembayaran/penyetoran PNBP ke Bank/Pos Persepsi dan potongan Surat Perintah
Membayar (SPM) dilakukan sebagai berikut :

C. Tata Cara Penyetoran PNBP dalam Rupiah

C.1. Tata Cara Penyetoran PNBP Melalui Loket/Teller


1) Wajib Bayar/Wajib Setor mengisi formulir Surat Setoran Bukan Pajak
(SSBP) dengan data yang lengkap, benar, dan jelas dalam rangkap 4
(empat);
2) Wajib Bayar/Wajib menyerahkan formulir SSBP kepada petugas Bank/Pos
Persepsi dengan menyertakan uang setoran sebesar nilai yang tersebut
dalam formulir SSBP yang bersangkutan;
3) Wajib Bayar/Wajib menerima kembali formulir SSBP lembar ke-1 dan
lembar ke-3, yang telah diberi NTPN dan NTB/NTP serta dibubuhi tanda
tangan/ paraf, nama pejabat Bank/Pos Persepsi, cap Bank/Pos Persepsi,
tanggal, dan waktu/jam setor sebagai bukti setor atau Bukti Penerimaan
Negara (BPN);
4) Wajib Bayar/Wajib menyampaikan bukti setoran (SSBP)/bukti penerimaan
negara (BPN) kepada unit terkait antara lain Satuan Kerja/Satker penerima
PNBP.

C.2. Tata Cara Penyetoran Melalui Electronic banking (e-banking)


1) Wajib Bayar/Wajib Setor melakukan pendaftaran pada sistem registrasi
pembayaran via internet di www.djpbn.depkeu.go.id;
2) Wajib Bayar/Wajib Setor mengisi data setoran dengan lengkap dan benar
untuk mendapatkan Nomor Register Pembayaran (NRP). Masa berlaku
NRP sampai dengan jangka waktu yang ditetapkan;

16
MODUL PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)
TATA CARA PENYETORAN/PEMBAYARAN PNBP KE KAS NEGARA

3) Untuk tagihan yang ditetapkan instansi pemerintah, pendaftaran dilakukan


oleh instansi terkait dan NRP tercantum pada surat tagihan dimaksud;
4) Wajib Bayar/Wajib Setor melakukan pembayaran dengan menggunakan
NRP;
5) Wajib Bayar/Wajib Setor menerima NTPN sebagai bukti pengesahan
setelah pembayaran dilakukan;
6) Wajib Bayar/Wajib Setor mencetak Bukti Penerimaan Negara (BPN)
melalui sistem registrasi pembayaran atau di Bank/Pos Persepsi dengan
menunjukkan NTPN/NTB;
7) Wajib Bayar/Wajib Setor menyampaikan BPN kepada unit terkait antara
lain Satuan Kerja/Satker penerima PNBP;

C.3 Pemotongan PNBP melalui Potongan Surat Perintah Membayar (SPM).


1) Satuan Kerja mengajukan Surat Perintah Membayar (SPM) ke KPPN
dalam rangka pengeluaran/belanja negara;
2) Satuan Kerja melakukan pemotongan PNBP dalam SPM apabila terdapat
PNBP yang harus dipungut.
3) Apabila memenuhi syarat, KPPN menerbitkan Surat Perintah Pencairan
Dana (SPPD).
4) PNBP atas potongan SPM yang telah diterbitkan SP2D disahkan dengan
Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan Nomor Transaksi
Penerimaan Potongan (NTPP) oleh KPPN.

D. Tata Cara Penyetoran PNBP dalam Valuta Asing USD.


1) Wajib Bayar/Wajib Setor mengisi formulir Surat Setoran Bukan Pajak
(SSBP) dengan data yang lengkap, benar, dan jelas dalam rangkap 4
(empat) dan bukti transfer;
2) Wajib Bayar/Wajib menyerahkan formulir SSBP dan bukti transfer kepada
petugas Bank Umum dengan menyertakan uang setoran sebesar nilai yang
tersebut dalam formulir SSBP yang bersangkutan dengan perintah agar
setoran tersebut ditransfer ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN) Dalam
Valas USD Nomor 600.502411 pada Bank Indonesia;
3) Wajib Bayar/Wajib menerima kembali formulir SSBP lembar ke-1 dan
lembar ke-3 dan bukti transfer/pemindahbukuan;

17
MODUL PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)
TATA CARA PENYETORAN/PEMBAYARAN PNBP KE KAS NEGARA

4) Wajib Bayar/Wajib Setor menyampaikan bukti setoran (SSBP)/bukti


transfer/pemindahbukuan kepada unit terkait antara lain Satuan
Kerja/Satker penerima PNBP.

18
MODUL PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)

Anda mungkin juga menyukai