Tugas Kel. 4 - Peng. Bahan Ajar & Media PKN Di SD - PGSD Reg B 2019
Tugas Kel. 4 - Peng. Bahan Ajar & Media PKN Di SD - PGSD Reg B 2019
A. Kompetensi Inti
1) Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2) Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
3) Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca)
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
B. Kompetensi Dasar
1) Mensyukuri keragaman suku bangsa budaya yang ada di Indonesia
2) Mengemukakan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan sehari-
hari
3) Menjelaskan bentuk keragaman suku bangsa budaya yang ada di Indonesia
1. Indikator Pencapaian
1) Menunjukkan ragam bhineka tungga ika
2) Menyebutkan ragam suku bangsa budaya yang ada di Indonesia
C. Materi Pembelajaran
● Bhinneka Tunggal Ika
Negara Indonesia adalah negara kepulauan, pulau-pulaunya didiami oleh berbagai suku
bangsa. Keragamannya menyebabkan keragaman adat dan budayanya. Keanekaragaman suku
bangsa tidak menyebabkan perpecahan. Tapi, semakin memperkokoh dan memperkuat bangsa
kita, hal ini tercermin dalam semboyan negara kita.Bhinneka Tunggal Ika artinya walaupun
berbeda-beda suku, adat, budaya dan bahasa daerahnya, tetapi tetap satu jua yaitu bangsa
Indonesia. Sebagaimana sesuai dengan sila ketiga dari Pancasila berbunyi “Persatuan Indonesia.”
Sila ketiga dilambangkan dengan “Pohon Beringin”
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa. Berbagai suku bangsa mendiami pulau
seluruh Indonesia. Mulai dari Sabang sampai Merauke. Indonesia terdiri atas lima pulau besar.
Pulau tersebut adalah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Setiap satu pulau didiami
lebih dari satu suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki kehidupan beragam. Mulai dari yang
masih primitif hingga modern. Penyebab perbedaan kehidupan tersebut dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan. Setiap suku bangsa memiliki bentuk dan keragaman adat istiadat. Beberapa suku
bangsa Indonesia yang perlu kamu ketahui adalah:
Suku Jawa tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Namun, aslinya mereka menempati
wilayah Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, dan Jawa Timur. Bahasa yang mereka gunakan adalah
bahasa Jawa. Masyarakatnya hidup bertani. Keterampilan khas yang mereka miliki, yaitu
membatik, menganyam, dan memahat. Masyarakat Jawa memiliki budi bahasa yang halus. Mereka
adalah pekerja keras dan hormat kepada tradisi leluhur.
Suku Sunda kita temui di Jawa Barat dan sekitarnya. Mereka menggunakan bahasa Sunda.
Bahasa Sunda hampir sama dengan bahasa Jawa. Masyarakat Sunda umumnya bekerja sebagai
petani. Selain itu juga berkebun. Hasil perkebunan yang banyak dihasilkan, yaitu teh dan sayur
mayur.
Suku bangsa ini menempati wilayah Sumatra Utara. Suku bangsa Batak terdiri atas berbagai
kelompok. Di antaranya Batak Karo, Mandailing, Toba, Angkola, dan Simalungun. Masyarakat
Batak hidup bertani dan beternak.
Suku bangsa Dayak menempati wilayah Kalimantan Tengah. Bahasa yang mereka gunakan adalah
bahasa Dayak dan bahasa Nguju.Masyarakat Dayak hidup bertani, berburu ke hutan, dan
menangkap ikan. Selain itu, para ibu-ibu di rumah mengerjakan anyaman rotan.Meskipun kita
dibedakan oleh suku bangsa. Namun, persatuan dan kesatuan harus tetap dijunjung.
Hal ini karena kita satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Keragaman suku bangsa dan
budaya tampak dari banyak hal. Pakaian adat, tarian daerah, lagu atau nyanyian. Bisa juga bahasa,
makanan, kesenian, dan sebagainya.
● Pakaian adat
Pakaian resmi dan khas suatu daerah atau suku bangsa. Biasanya dipakai saat tertentu. Misalnya
peringatan hari kemerdekaan, upacara adat, upacara pernikahan, dan sebagainya.
● Tarian daerah
Hasil daya cipta manusia berbentuk gerakan indah. Gerakannya sesuai kekhasan daerah tertentu.
Ada tarian menggambarkan patriotisme. Ada pemujaan kepada Tuhan, penyambutan tamu. Ada
juga kegembiraan muda-mudi atau tentang keindahan alam.
Tarian menyambut tamu misalnya tari Sembah (Jawa Barat), Saman ( Nanggroe Aceh
Darussalam), Beksa Kembang (Kalimantan Selatan) dan sebagainya. Tari kepahlawanan, misalnya
Mpaa Sampari (Nusa Tenggara Barat).
Salah satu bentuk ungkapan perasaan manusia, bercirikan kedaerahan. Lagu daerah menggunakan
bahasa daerah.Ada lagu menggambarkan keindahan alam daerah. Ada juga tentang perjuangan
masyarakatnya.
● Rumah adat
Setiap daerah atau suku bangsa mempunyai rumah adat. Arsitekturnya khas, bentuknya unik, dan
berbeda antara satu dan lainnya. Bukan hanya bentuk rumah, tetapi juga atap, dinding, lantai, dan
sebagainya. Bahan pembuatnya pun berbeda-beda.
● Bahasa daerah
Sarana komunikasi yang digunakan di daerah tertentu. Kita mengenal bahasa Batak, Sunda, Jawa,
Ambon, Bali, Aceh, dan sebagainya. Logat dan dialeknya khas dan unik. Itulah ciri khusus bahasa
daerah tersebut. Bahasa daerah dalam perkembangannya memperkaya Bahasa Indonesia.
● Makanan daerah
Salah satu bentuk keragaman suku bangsa. Terbuat dari hasil bumi daerah tersebut. Hasil yang
khas. Diolah menjadi makanan khas. Rasanya unik, khas, dan enak
D. LK/SOAL
a. Joglo
b. Rakit
c. Panggung
d. Limas
4. Keragaman suku dan budaya yang kita miliki merupakan satu kesatuan untuk ….
a. berselisih c. beradu
b. bertengkar d. bersatu
KUNCI JAWABAN:
1. A 2. C 3. B 4. D 5. D ESSAI
Daftar Pustaka
Buku Siswa Tema 5. Bangga Sebagai Bangsa Indonesia Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sam, Hisam. 2016. 34 Nama Tarian Tradisional Di Indonesia Menurut Asal Daerahnya.
http://www.dosenpendidikan.com/34-nama-tariantradisional-di-indonesia-menurut-asal-
daerahnya/ 26 Agustus 2016
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan factual (struktur, konsep, dan materi) dengan cara mengamati,
mendengar, melihat, membaca, dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta bend-benda yang dijumpainya
di rumah, maupun di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan factual dengan pola pikir keilmuan dalam bahasa yang jelas
dan logis dan sistematis, dalam karya yang estesis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehar, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi makna yang terkandung dalam UUD 1945
2. Menganalisis implementasi UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Indikator
1. Menjelaskan makna yang terkandung dalam setiap kalimat dalam UUD 1945
2. Mengamati implementasi UUD 1945 dalam kehidupan bernegara
C. Uraian Materi
Konstitusi merupakan hukum yang lebih tinggi dan paling fundamental sifatnya karena
merupakan sumber legitimasi atau landasan otorisasi bentuk-bentuk hukum atau peraturan
perundang-undangan lainnya. Sesuai dengan prinsip hukum yang berlaku universal, agar peraturan
yang tingkatannya berada di bawah undang-undang dasar dapat berlaku dan diberlakukan,
peraturan itu tidak boleh bertentangan dengan hukum yang lebih tinggi. Pengaturan sedemikian
rupa, menjadikan dinamika kekuasaan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan dan negara
dapat dibatasi dan dikendalikan sebagaimana mestinya.
Konstitusi dalam sejarah perkembangannya membawa pengakuan akan keberadaan
pemerintahan rakyat. Konstitusi merupakan naskah legitimasi paham kedaulatan rakyat. Naskah
dimaksud merupakan kontrak sosial yang mengikat setiap warga dalam membangun paham
kedaulatan rakyat.
Undang-Undang Dasar menempati tata urutan peraturan perundang-undangan tertinggi
dalam negara. Dalam konteks institusi negara, konstitusi bermakna sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi, struktur negara, bentuk negara, bentuk pemerintahan, kekuasaan legislatif, kekuasaan
peradilan dan berbagai lembaga negara serta hak-hak rakyat. Konstitusi dalam sejarah
perkembangannya membawa pengakuan akan keberadaan pemerintahan rakyat. Konstitusi
merupakan naskah legitimasi paham kedaulatan rakyat. Naskah dimaksud merupakan kontrak
sosial yang mengikat setiap warga dalam membangun paham kedaulatan rakyat
● Pengertian Undang-Undang Dasar 1945
Saat ini yang dimaksud dengan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) adalah UUD 1945
yang telah diamandemen, sebagai keseluruhan naskah yang terdiri dari Pembukaan dan pasal-pasal
(Pasal II Aturan Tambahan). Pembukaan terdiri atas 4 Alinea, yang di dalam Alinea keempat
terdapat rumusan dari Pancasila, dan Pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 terdiri dari 20 Bab
(Bab I sampai dengan Bab XVI) dan 37 pasal (pasal 1 sampai dengan pasal 37), ditambah dengan
3 pasal Aturan Peralihan dan 2 pasal Aturan Tambahan. Bab IV tentang DPA dihapus. Dalam
amandemen keempat, penjelasan UUD 1945, tidak lagi merupakan kesatuan UUD 1945.
Pembukaan dan Pasal-pasal UUD 1945 merupakan satu kebulatan yang utuh, dengan kata lain
merupakan bagian-bagian yang satu sama lainnya tidak dapat dipisahkan.
Pada awalnya naskah resmi UUD 1945 dimuat dan disiarkan dalam “Berita Republik
Indonesia” Tahun II No. 7 yang terbit tanggal 15 Februari 1946, suatu penerbitan resmi Pemerintah
RI. Sebagaimana kita ketahui Undang-Undang Dasar 1945 itu telah ditetapkan oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dan mulai berlaku pada tanggal 18 Agustus 1945
Rancangan UUD 1945 dipersiapkan oleh suatu badan yang bernama Badan Penyelidik Usaha-
usaha Pesiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Tjoosakai, suatu badan
bentukan Pemerintah Penjajah Jepang untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan
dalam rangka persiapan kemerdekaan Indonesia.
Setelah kemerdekaan, perkembangan konstitusi kita mengalami beberapa perubahan. Namun
esensinya tetap yaitu usaha membentuk negara konstitusional atau disebut juga sebagai
kontitusionalisme. Paham konstitusionalisme bermula dari dipergunakannya konstitusi sebagai
hukum dalam penyelenggaraan negara. Konstitusionalisme mengatur pelaksanaan rule of law
(supremasi hukum) dalam hubungan individu dengan pemerintah. Konstitusionalisme
menghadirkan situasi yang dapat memupuk rasa aman, karena adanya pembatasan terhadap
wewenang pemerintah yang telah ditentukan terlebih dahulu. Konstitusionalisme mengemban the
limited state (negara terbatas), agar penyelenggaraan negara dan pemerintahan tidak sewenang-
wenang dan hal dimaksud dinyatakan serta diatur secara tegas dalam pasal-pasal konstitusi.
Konstitusi adalah hukum dasar yang dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan suatu negara.
Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis yang lazim disebut Undang-Undang Dasar, dan dapat
pula tidak tertulis. Undang-Undang Dasar menempati tata urutan peraturan perundang- undangan
tertinggi dalam negara. Dalam konteks institusi negara, konstitusi bermakna permakluman
tertinggi yang menetapkan antara lain pemegang kedaulatan tertinggi, struktur negara, bentuk
negara, bentuk pemerintahan, kekuasaan legislatif, kekuasaan peradilan dan berbagai lembaga
negara serta hak-hak rakyat.
Undang-undang Dasar bukanlah hukum biasa, melainkan hukum dasar, yaitu hukum dasar
yang tertulis. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis. Dengan
demikian setiap produk hukum seperti undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden,
ataupun bahkan setiap tindakan atau kebijakan pemerintah haruslah berlandaskan dan bersumber
pada peraturan yang lebih tinggi, yang pada akhirnya kesemuanya peraturan perundang- undangan
tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan UUD 1945, dan muaranya
adalah Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara (Pasal 2 UU No. 12 Tahun
2011).
Kedudukan UUD 1945 bukanlah hukum biasa, melainkan hukum dasar. Sebagai hukum dasar,
UUD 1945 merupakan sumber hukum tertinggi dari keseluruhan produk hukum di Indonesia.
Produk-produk hukum seperti undang-undang, peraturan pemerintah, atau peraturan presiden, dan
lain-lainnya, bahkan setiap tindakan atau kebijakan pemerintah harus dilandasi dan bersumber
pada peraturan yang lebih tinggi, yang pada akhirnya harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan ketentuan UUD 1945.
Menurut tata urutan peraturan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam Ketetapan
MPRS No. XX/MPRS/1966, yang diperbaharui dengan Ketetapan MPR No. III/MPR/2000, dan
terakhir diatur dengan Undang-undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, dalam Pasal 7 disebutkan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
4. Peraturan Pemerintah;
5. Peraturan Presiden;
6. Peraturan Daerah Provinsi; dan
7. Peraturan Daerah Kabupaten/ Kota.
Adapun kekuatan hukum Peraturan Perundang-undangan sesuai dengan hierarki tersebut.
Jenis Peraturan Perundang-undangan selain itu mencakup peraturan yang ditetapkan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah
Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia,
Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau
Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur,
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/ Kota, Bupati/ Walikota, Kepala Desa atau yang
setingkat. Peraturan Perundang-undangan dimaksud diakui keberadaannya dan mempunyai
kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh Peraturan Perundang- undangan yang
lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan.
Undang-Undang Dasar bukanlah satu-satunya atau keseluruhan hukum dasar, melainkan
hanya merupakan sebagian dari hukum dasar, yaitu hukum dasar yang tertulis. Di samping itu
masih ada hukum dasar yang lain, yaitu hukum dasar yang tidak tertulis. Hukum dasar yang tidak
tertulis tersebut merupakan aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik
penyelenggaraan negara –meskipun tidak tertulis – yaitu yang biasa dikenal dengan nama
‘Konvensi’. Meskipun Konvensi juga merupakan hukum dasar (tidak tertulis), ia tidaklah boleh
bertentangan dengan UUD 1945. Konvensi merupakan aturan pelengkap atau pengisi kekosongan
hukum yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan ketatanegaaan, karena
Konvensi tidak terdapat dalam UUD 1945. Contoh konvensi atau kebiasaan ketatanegaraan yang
masih dipelihara selama ini adalah setiap tanggal 16 Agustus, Presiden RI menyampaikan pidato
di hadapan sidang Dewan Perwakilan Rakyat.
● Makna Yang Terkandung Dalam Undang-Undang Dasar 1945
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mempunyai fungsi atau hubungan langsung dengan
pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 dengan menyatakan bahwa Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 itu mengandung pokok-pokok pikiran yang diciptakan dan
dijelmakan dalam Pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945. Ada empat pokok pikiran yang
memiliki makna sangat dalam, yaitu:
a. Pokok pikiran pertama; “Negara ... begitu bunyinya ... melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dalam pembukaan ini
diterima aliran pengertian negara persatuan, negara yang melindungi dan meliputi
segenap bangsa seluruhnya. Jadi negara mengatasi segala paham golongan, mengatasi
segala paham perseorangan. Negara, menurut pengertian "pembukaan" itu menghendaki
persatuan, meliputi segenap bangsa Indonesia seluruhnya. Inilah suatu dasar negara yang
tidak boleh dilupakan. Rumusan ini menunjukkan pokok pikiran persatuan. Dengan
pengertian yang lazim, negara, penyelenggara negara, dan setiap warga negara wajib
mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan golongan ataupun perorangan.
b. Pokok pikiran kedua; “Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”. Ini merupakan pokok pikiran keadilan sosial. Pokok pikiran yang hendak
diwujudkan oleh negara bagi seluruh rakyat ini didasarkan pada kesadaran yang sama
untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat.
c. Pokok pikiran ketiga; “Negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakyatan dan
permusyawaratan perwakilan. Oleh karena itu sistem negara yang terbentuk dalam
Undang-Undang Dasar harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan berdasarkan atas
permusyawaratan/ perwakilan. Memang aliran ini sesuai dengan sifat masyarakat
Indonesia". Ini adalah pokok pikiran kedaulatan rakyat, yang menyatakan bahwa
kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
d. Pokok pikiran keempat; “"Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab”. Oleh karena itu, undang-undang dasar harus
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk
memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral
rakyat yang luhur". Ini menegaskan pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha Esa dan
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
● Implementasi UUD 1945 Dalam Kehidupan Bernegara
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 terkandung Pancasila di dalamnya sebagai
dasar ideology negara Indonesia. Pancasila ini merupakan sarana pengimplementasian setiap nilai
yang ada di dalam Undang-Undang 1945. Mulai dari sila pertama sampai sila kelima, isinya
mengandung beberapa tatanan dan aturan yang harus dijalankan setiap warga negara. Dalam setiap
Sila yang terkandung di dalam Pancasila memiliki butirbutir penting dimana setiap butir
menekankan atau mengharuskan rakyat Indonesia untuk melakukan pengamalan Pancasila di
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, yaitu sebagai berikut :
1.) Sila Ke-1
a. Ketuhanan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Bangsa Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
c. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
e. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing.
f. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada
orang lain.
2.) Sila Ke-2
a. Kemanusiaan yang adil dan beradab
b. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
c. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
d. Mengembangkan sikap saling mencintai dan peduli sesama manusia. Mengembangkan
sikap saling tenggang rasa.
e. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. Menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan.
f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
g. Berani membela kebenaran dan keadilan.
h. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain
Widjiastuti, A., & Djimat, P. (1945). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Terkait Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara di Indonesia. 288, 167–178.
NKRI
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual ( Struktur, konsep dan materi ) dengan cara mengamati
mendengar, melihat, membaca , dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dengan pola pikir keilmuan dalam bahasa yang jelas dan
logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
1. Mendeksripsikan NKRI
2. Menjelaskan pentingnya keutuhan NKRI
3. Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan NKRI
Indikator
1) Menganalisis batas-batas NKRI dari mulai utara, selatan, timur, dan barat dan NKRI
2) Menganalisis luas wilayah NKRI
3) Menganalisis fungsi wilayah darat, laut, dan udara NKRI
C. Uraian Materi
● Pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Sebelum masuk pada pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terlebih dahulu
kita harus mengetahui pengertian dari negara. Menurut Dr. Wiryono Prodjodikoro,
mengemukakan bahwa negara adalah suatu organisasi di antara sekelompok manusia yang
bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan
yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.
Sekumpulan manusia tersebut merupakan suatu masyarakat tertentu didalamnya, negara bukan
merupakan satu-satunya organisasi di antara mereka. Dengan kata lain masih terdapat organisasi
lain didalamnya seperti organisasi keagamaan, kesusilaan, kepartaian, perdagangan
yang terlepas dari soal kenegaraan. Menurut Kranenburg, negara adalah suatu organisasi
kekuasaan yang diciptakan oleh sekelompok manusia yang disebut bangsa. Sedangkan menurut
Robert M. Mclver, negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam masyarakat
di dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu
pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi kekuasaan untuk memaksa.1
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa negara merupakan suatu organisasi
masyarakat yang mendiami suatu wilayah tertentu yang menyelenggarakan penertiban
berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah. Negara terbentuk karena
adanya rakyat atau masyarakat, wilayah dan pemerintahan yang berdaulat
Negara kesatuan merupakan pemerintah pusat menjalankan kedaulatan tertinggi negara. Agar
tidak sewenang-wenang, aktivitas pemerintah pusat diawasi dan dibatasi oleh undang- undang.
Negara kesatuan dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu: negara kesatuan dengan sistem
sentralisasi dan negara kesatuan dengan sistem desentralisasi. Negara kesatuan dengan sistem
sentralisasi segala sesuatu dalam negara langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat dan
daerah-daerah hanya tinggal melaksanakan segala apa yang telah diintruksikan oleh pemerintah
pusat. Sedangkan dalam negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, kepada daerah-daerah
diberikan kesempatan dan kekuasaan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri
(otonomi daerah) yang dinamakan dengan daerah otonom.3
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) negara kesatuan berbentuk republik dengan
sistem desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana pemerintah daerah menjalankan otonomi
seluas-luasnya di luar bidang pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan
pemerintah pusat. Pasal 18 UUD 45 menyebutkan bahwa:
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah provinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.
2. Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dengan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD yang
anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
4. Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah
provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.
5. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan pemerintahan yang
oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.
6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain
untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7. Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) disebut juga sebagai Nusantara yang artinya
negara kepulauan, dimana Indonesia terdiri dari dari beribu-ribu pulau dari sabang sampai
merauke. Hakikat negara dalam pengertian ini adalah negara yang merupakan suatu kesatuan dari
unsur-unsur yang membentuknya, yaitu rakyat yang terdiri atas berbagai macam etnis, suku
bangsa, golongan, kebudayaan, serta agama. Wilayah, yang terdiri atas beribu-ribu pulau yang
sekaligus juga memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu negara
persatuan adalah merupakan satu negara, satu rakyat, satu wilayah dan tidak terbagi-bagi misalnya
seperti negara serikat, satu pemerintahan, satu tertib hukum yaitu tertib hukum nasional, satu
bahasa serta satu bangsa yaitu Indonesia.4
Menjaga keutuhan wilayah yang begitu luas tentu tidak mudah. Menjaga wilayah Indonesia
bukan hanya tugas TNI. Kita semua wajib turut serta menjaga Indonesia. Untuk itu, masyarakat
juga membentuk sistem keamanan. Di desa-desa, kita mengenal linmas (perlindungan
masyarakat). Tugasnya adalah menjaga keamanan di wilayah masing-masing.
Berdasarkan uraian tersbut dapat disimpulkan bahwa menjaga keutuhan NKRI sangat penting
dan menjadi tanggung jawab bagi semua warga negara Indonesia.
Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus bisa mempertahankan dan menjaga keutuhan
negara. Pada proklamasi 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa Indonesia. Indonesia menjadi
negara yang berdaulat dan berhak untuk mementukan nasib dan tujuannya sendiri. Bentuk negara
yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan dapat kita
lihat dari perjalanan sejarah bahwasanya selalu ada upaya dalam menggantikan bentuk negara,
namun hal demikian selalu gagal dikarenakan adanya rakyat yang tidak setuju dengan pergantian
tersebut. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdiri dari ras, budaya dan keagamaan
yang heterogen. Tidak menutup kemungkinan bahwa terjadinya perpecahan dan perbedaan
pendapat atau pandangan yang dapat menyebabkan goyangnya keutuhan NKRI ini . Adapun cara
yang dapat dilakukan untuk mempertahankan keutuhan NKRI adalah sebagai berikut:
Generasi muda masa kini sangat perlu ikut serta dalam berpartisipasi dalam mengupayakan
segala hal yang berkaitan dengan pembentukan negara. Karena dengan majunya negara akan
membantu generasi bangsa dalam suatu keinginan yang ingin dicapai untuk masa depan. Dengan
mengikuti perjalanan sejarah, generasi muda harus bertanggung jawab memelihara dan
membangun masyarakat dan negara. Maka pemuda sangat sering tampil dalam kekuatan utama
dalam menghadapi era perubahan yang ada pada sekarang ini. Jadi yang terpenting bagi generasi
muda ialah adanya partipasi dan kekompakan untuk mewujudkan prestasi besar untuk bangsa ini.
Adanya penerus bangsa akan menjadikan pemimpin yang visioner, cakap, dan kuat untuk
memnpermudahkan Indonesia semakin maju dan sejahtera dan berkeadilan. Dan calon pemimpin
yang teguh akan menjaga persatuan dan keutuhan NKRI.
Soal :
Pilihan Ganda
1. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa juga merupakan tanggung jawab warga negara yang
berdampak pada .....
A. Lancarnya pembangunan jalan, jembatan, fasilitas umum
B. Terpeliharanya kelestarian sumber daya alam
C. Perilaku korupsi akan habis
D. Terciptanya kehidupan masyarakat yang aman, damai, dan tentram
2. Pasangan yang tepat tanggung jawab sebagai warga negara dan sebagai siswa adalah ...
A Mengembangkan sikap gotong royong Membayar pajak tepat waktu
B Menjaga persatuan dan kesatuan Menjaga kebersihan lingkungan sekolah
C Belajar dengan sungguh-sungguh Tidak melawan guru
D Tanggung jawab beribadah Tanggung jawab atas segala perbuatan
yang dilakukan
ESSAY
1. Sebutkan hal-hal yang perlu dihindari agar keutuhan NKRI tetap terjaga!
Jawab :
Hal-hal yang perlu dihindari agar keutuhan NKRI tetap terjaga diantaranya adalah sebagai
berikut :
● Tawuran
● Bertengkar dengan teman
● Mengejek daerah lain
● Menghina adat daerah lain
● Tidak mau berteman dengan orang lain daerah
2. Berikanlah 5 contoh sikap kita sebagai wujud upaya untuk menjaga keutuhan NKRI!
Jawab :
Contoh-contoh sikap kita sebagai wujud upaya untuk menjaga keutuhan NKRI :
● Mau berteman dengan semua orang walau lain daerah
● Saling menghargai kebudayaan daerah lain
● Memiliki toleransi antar umat beragama
● Menghindari perkelahian, pertengkaran dan tawuran antar warga
● Mau bermusyawarah ketika menghadapi masalah
● Bersedia ikut kerja bakti di lingkungan
Referensi :
Suryo Sakti Hadiwijoyo, Negara, Demokrasi dan civil Society, (Yogyakarta: Ghara Ilmu, 2012)
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar:
C. Materi Pembelajaran
Secara etimologi, ideologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas 2 kata, yaitu idea
dan logos. Idea yang berarti gagasan, cita-cita atau konsep; Logos yang berarti pemikiran. Jadi,
secara etimologi, ideologi berarti ilmu yang meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat ide atau
gagasan. Selain secara asal katanya, pandangan mengenai arti ideologi sendiri juga dikemukakan
oleh para ahli, seperti Drs. Moerdiono, yang mengemukakan bahwa ideologi adalah a system of
ideas, akan mensistematisasikan seluruh pemikiran mengenai kehidupan ini dan melengkapinya
dengan sarana serta kebijakan dan strategi dengan tujuan menyesuaikan keadaan nyata dengan
nilai-nilai yang terkandung dalam filsafat yang menjadi induknya.
Dari paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ideologi adalah suatu pemikiran yang berisi
nilai nilai tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai. Ideologi sendiri memiliki
fungsi yang sangat sentral bagi suatu negara, di mana fungsi dari ideologi sendiri adalah sebagai
sesuatu yang memperkuat dan memperdalam identitas rakyatnya (Prof. W. Howard Wriggins).
Dari pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa ideologi adalah identitas dari suatu bangsa.
Sama seperti identitas yang dimiliki oleh setiap orang sebagai tanda pengenal, ideologi dapat
dikatakan sebagai tanda pengenal dari suatu bangsa.Selain menjadi identitas,ideologi juga
memiliki fungsi lain yaitu fungsi kognitif dan orientasi dasar. Fungsi kognitif memiliki artian
bahwa ideologi dapat menjadi suatu landasan bagi suatu bangsa dalam memandang dunia,
sedangakan fungsi orientasi dasar berarti ideologi tersebut memberikan wawasan dan makna bagi
rakyat dan juga memberikan tujuan bagi rakyatnya.
Ideologi memiliki posisi yang sangat penting bagi setiap bangsa. Posisi penting ini
dikarenakan ideologi peranan sebagai arah atau pedoman bagi bangsa untuk mencapai tujuannya
masing-masing. Selain itu, peran lain yang dimiliki oleh ideologi adalah sebagai alat untuk
mencegah terjadinya konflik sosial dalam masyarakat agar setiap masyarakat dapat hidup dalam
ketentraman dan juga memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Peranan lain dari ideologi adalah
sebagai alat pemersatu suatu bangsa. Setiap bangsa tentu saja memiliki keberagaman baik dalam
suku,bahasa,adat-istiadat,kebudayaan, dan lain sebagainya.
Ideologi memiliki peran dalam mempersatukan keberagaman yang ada dalam masyarakat
supaya dapat terbentuknya kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik.Dari paparan tersebut,
maka dapat terlihat betapa pentingnya ideologi bagi setiap bangsa. Identitas
bangsa Indonesia sendiri tertuang kedalam ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia, yaitu
Ideologi Pancasila. Ideologi Pancasila sendiri dirumuskan oleh Panitia Sembilan dan berdasar atas
pidato Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Ideologi Pancasila menjadi sangat penting bagi
bangsa Indonesia karena Pancasila memiliki beberapa kedudukan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia.Kedudukan itu seperti Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia,Pancasila
sebagai kepribadian bangsa Indonesia, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia,
Pancasila menjadi dasar negara,Pancasila sebagai sumber dari segala hukum yang ada di
Indonesia,Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia ketika mendirikan negara, dan
Pancasila sebagai cita-cita bangsa. Kedudukan inilah yang menjadikan Pancasila menjadi sangat
penting bagi bangsa Indonesia. Kedudukan ini juga dapat diartikan bahwasannya Pancasila
merupakan suatu landasan bagi bangsa Indonesia dalam melaksanakan segala aspek yang
menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegera.
Selain itu, Pancasila juga berfungsi sebagai penunjuk arah dalam kehidupan bernegara
Indonesia. Sama seperti kapal tanpa kompas, yang tidak tahu akan kemana arah arus membawanya,
Republik ini juga akan sama seperti itu apabila tidak adanya penunjuk arah,yaitu
Pancasila.Pancasila juga mengandung nilai-nilai sejarah di dalamnya karena Pancasila merupakan
suatu perjanjian yang dibuat oleh para pendiri bangsa ini ketika mendirikan Republik Indonesia
ini. Hal-hal inilah yang membuat Pancasila memiliki fungsi dan juga kedudukan yang sangat
penting bagi bangsa Indonesia.
Dengan fungsi dan juga kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, Pancasila haruslah dapat dilestarikan oleh setiap komponen bangsa
Indonesia.Pelestarian nilai nilai Pancasila dapat dilakukan dengan meimplementasikan nilai nilai
yang terkandung di dalam Pancasila dalam kehidupan sehari hari. Nilai-nilai Pancasila sendiri
tercermin dalam setiap sila yang ada di dalamnya. Nilai-nilai itu adalah nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan,nilai persatuan, nilai kerakyatan dan juga nilai keadilan.Nilai ketuhanan dapat
diimplementasikan dengan menghargai setiap umat beragama di Indonesia. Setiap rakyat di
Indonesia memiliki agama yang berbeda-beda, sehingga setiap rakyat haruslah menghargai
perbedaan yang ada sebagai bentuk dari implementasi nilai ketuhanan. Nilai kemanusiaan dapat
dipraktekan dengan tindakan tidak melakukan diskriminasi terhadap suku lain yang terdapat di
Indonesia.Nilai persatuan dapat dipraktikkan dengan menunjukkan sikap cinta terhadap tanah air
Indonesia.
Nilai kerakyatan dapat dipraktikkan dengan tindakan menghargai pendapat orang lain
ketika mengemukakan pendapat. Nilai keadilan dapat dipraktikan dengan menjaga hak dan
kewajiban dari setiap rakyat. Uraian tersebut hanyalah sebagian kecil dari praktik nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari dan masih ada banyak hal yang dapat dilakukan dalam usaha
melestarikan nilai nilai Pancasila di Ibu Pertiwi ini. Ideologi Pancasila haruslah tetap dilestarikan
karena ideologi ini merupakan ideologi yang mencerminkan kepribadian bangsa ini.
Moh. Yamin menyampaikan usulan dasar negara secara tertulis pada ketua sidang dan secara lisan.
Usulan lisan:
1. Peri Kebangsaan.
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan, dan
5. Kesejahteraan Rakyat
Usulan tertulis:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3, Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Menurut Soepomo, negara Indonesia merdeka adalah negara yang dapat mempersatukan semua
golongan dan paham perseorangan, serta mempersatukan diri dengan berbagai lapisan rakyat.
Selanjutnya, di bawah ini usulan dasar negara menurut Soepomo.
1. Persatuan (Unitarisme)
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
Soepomo turut menegaskan bahwa negara Indonesia merdeka bukan negara yang menyatukan
dirinya dengan golongan terbesar dalam masyarakat serta tidak menyatukan dirinya dengan
golongan paling kuat (golongan politik atau ekonomi yang paling kuat).
Soekarno menyampaikan pidato mengenai dasar negara Indonesia merdeka pada 1 Juni 1945. Ia
memberikan usulan yang berbentuk Philosophische Grondslag atau Weltanschauung, yaitu
fundamen, filsafat, pikiran, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya demi mendirikan negara yang
kekal abadi.
Soekarno menyatakan usulan dasar negara dengan sebutan Panca Dharma. Lalu, dengan anjuran
para ahli bahasa, rumusan dasar negara yang diusulkan Soekarno ini dinamakan Pancasila.
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasional atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial, dan
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
D. LK/Soal
1. Dengan berideologi, maka suatu bangsa akan ....
a. menjadi bangsa yang kuat
b. memiliki gambaran masa depan yang di cita-citakan
c. mampu bersikap tegas terhadap pengaruh bangsa lain
d. mampu mempertahankan kelangsungan hidup bangsanya
3. Rumusan Pancasila sebagai ideologi yang benar dan sah tercantum dalam ...
a. Piagam Jakarta
b. UUD 1945
c. Pembukaan UUD 1945
d. Undang-undang