Bab 2 Kajian Pustaka
Bab 2 Kajian Pustaka
KAJIAN PUSTAKA
Kata media merupakan bentuk jamak dari ‘Medium’, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Beberapa ahli
memberikan definisi tentang media pembelajaran.
Schramm mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran. Secara khusus, kata tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk
membawa informasi dari satu sumber kepada penerima.
Menurut Gerlach dan Ely (1971), media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Sehingga guru, buku
teks dan lingkungan sekolah marupakan media.
Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau
mengandung maksud-maksud pengajaran. Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan
isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar), foto,
gambar, grafik, televisi dan computer.
Kesimpulannya, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima.
Sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjad
1. Menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak (tidak nyata) menjadi konkret (nyata).
2. Memberikan pengalaman nyata dan langsung karena siswa dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat
belajarnya.
4. Memungkinkan adanya persamaan pendapat dan persepsi yang benar terhadap suatu materi pembelajaran atau obyek.
5. Menarik perhatian siswa, sehingga membangkitkan minat, motivasi, aktivitas, dan kreativitas belajar siswa.
7. Materi pembelajaran lebih lama diingat dan mudah untuk diungkapkan kembali dengan cepat dan tepat.
8. Mempermudah dan mempercepat guru menyajikan materi pembelajaran sehingga siswa mudah mengerti.
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi pertama media adalah sebagai alat bantu
pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai media sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam
ulasan di bawah ini.
Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang
tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media
pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar
dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar
dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi
keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang
waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar
yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.
Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan
sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan
menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media
pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar
oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan peserta didik.
Menurut Levie dan Lentz (1982), itu karena media pembelajaran khususnya media visual memiliki empat fungsi yaitu:
1. Fungsi atensi, yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan
dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran.
3. Fungsi kognitif, yaitu memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat informasi/pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi compensations, yaitu dapat mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran
yang disajikan dengan teks atau secara verbal.
Untuk mengenali beberapa ciri media pembelajaran berikut akan tersajikan beberapa ciri menurut Gerlach & Ely (1971)
yang mengemukakan tiga ciri-ciri media yang merupakan alasan mengapa media digunakan. Yaitu :
Ciri ini menggambarkan kemampuan merekam, menyimpulkan, melestarikan, dan mengkonstruksi suatu peristiwa atau
obyek. Cara ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan dengan format
media yang ada dapat digunakan setiap saat. Media yang dikembangkan seperti photography, video tape, audio tape, disket
komputer, dan film. Maka media ini memungkinkan suatu rekaman kejadian yang terjadi pada satu waktu tertentu
ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
Suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu dua atau tiga menit
dengan teknik pengambilan gambar atau time-lapse recording. Kemampuan media dari ciri manipulatif memerlukan perhatian
sungguh-sungguh karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau potongan bagian-bagian
yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tertentu saja akan membingungkan dan bahkan menyesatkan
sehingga dapat mengubah sikap mereka kearah yang tidak diinginkan.
Praktiknya seperti bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan
teknik rekaman fotografer di samping itu juga dapat diperlambat menayangkan kembali hasil rekaman video. Selain itu juga
bisa diputar mundur.
Misalnya pula, proses loncat galah atau reaksi kimia dapat diamati melalui bantuan kemampuan manipulatifdari media.
Demikian pula, suatu aksi gerakan dapat direkam dengan foto kamera untuk foto. Pada rekaman gambar hidup(video, motion
film) kejadian dapat diputar mundur.
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditrasnspormasikan melalui ruang, dan secara
bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada peserta didik dengan stimulas pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian
ini. Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat direproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara
bersamaan di berbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat. Konsistensi informasi yang telah direkam
akan terjamin sama atau hampir sama dengan aslinya.
Kehadiran media pembelajaran sebagai media antara guru sebagai pengirim informasi dan penerima informasi harus
komunikatif, khususnya untuk obyek secara visualisasi. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khusunya konsep yang
berkaitan dengan alam semesta lebih banyak menonjol visualnya, sehingga apabila seseorang hanya mengetahui kata yang
mewakili suatu obyek, tetapi tidak mengetahui obyeknya disebut verbalisme. Masing-masing media mempunyai keistimewaan
menurut karakteristik siswa. Pemilihan media yang sesuai dengan karakteristik siswa akan lebih membantu keberhasilan
pengajar dalam pembelajaran. Secara rinci fungsi media memungkinkan siswa menyaksikan obyek yang ada tetapi sulit untuk
dilihat dengan kasat mata melalui perantaraan gambar, potret, slide, dan sejenisnya mengakibatkan siswa memperoleh
gambaran yang nyata. Menurut Gerlach dan Ely, ciri media pendidikan yang layak digunakan dalam pembelajaran adalah
sebagai berikut :
Media pembelajaran mempunyai kemampuan untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu
peristiwa/objek.
Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik
pengambilan gambar time-lapse recording.
3. Distributif (distributive property)
Memungkinkan berbagai objek ditransportasikan melalui suatu tampilan yang terintegrasi dan secara bersamaan objek
dapat menggambarkan kondisi yang sama pada siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama tentang kejadian itu.
Dari penjelasan diatas, disimpulkan bahwa fungsi dari media pembelajaran yaitu media yang mampu menampilkan
serangkaian peristiwa secara nyata terjadi dalam waktu lama dan dapat disajikan dalam waktu singkat dan suatu peristiwa yang
digambarkan harus mampu mentransfer keadaan sebenarnya, sehingga tidak menimbulkan adanya verbalisme.
Proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik jika siswa berinteraksi dengan semua alat inderanya. Guru berupaya
menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan
untuk menerima dan mengolah informasi, semakin besar pula kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat
dipertahankan dalam ingatan siswa. Siswa diharapkan akan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-
pesan dalam materi yang disajikan.
Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting, karena seperti yang dikemukakan oleh Edgar Dale
(dalam Sadiman, dkk,2003:7-8) dalam klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak,
dimana partisipasi, observasi, dan pengalaman langsung memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pengalaman
belajar yang diterima siswa.
Penyampaian suatu konsep pada siswa akan tersampaikan dengan baik jika konsep tersebut mengharuskan siswa terlibat
langsung didalamnya bila dibandingkan dengan konsep yang hanya melibatkan siswa untuk mengamati saja.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dengan penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat memberikan
pengalaman belajar yang lebih konkret kepada siswa, dan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran sebagai
contoh yaitu media pembelajaran komputer interaktif.
Meskipun dalam penggunaannya jenis-jenis teknologi dan media sangat dibutuhkan guru dan siswa dalam membantu
kegiatan pembelajaran, namun secara umum terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya. Diantara
kelebihan atau kegunaan media pembelajaran yaitu:
1. Memperjelas penyajian pembelajaran tidak terlalu bersifat verbalistis( dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
a. Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film atau model.
b. Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar.
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi.
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara
verbal.
e. Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dll
f. Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi sifat pasif anak didik dapat diatasi. Dalam hal ini media
pembelajaran berguna untuk:
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan
c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minat masing-masing.
4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum
dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa,maka guru akan mengalami kesulitan. Semuanya itu harus diatasi
sendiri. Apalagi bila latar belakang guru dan siswa juga berbeda. Masalah ini juga bisa diatasi dengan media yang berbeda
dengan kemempuan dalam:
b. Mempersamakan pengalaman
Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan pengajaran visual anatar lain terlalu menekankan bahan-bahan
visualnya sendiri dengan tidak menghirukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan desain,pengembangan,produksi,
evaluasi, dan pengelolaan bahan-bahan visual. Disamping itu juga bahan visual dipandang sebagai alat bantu semata bagi guru
dalam proses pembelajaran sehingga keterpaduan antara bahan pelajaran dan alat bantu tersebut diabaikan.
Sementara itu, Kelemahan audio visual adalah terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada proses
pengembangannya dan tetap memandang materi audio visual sebagai alat Bantu guru dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran sangat
dianjurkan dengan beberapa alasan diantaranya :
1. Alasan yang pertama yaitu berkenaan dengan menfaat media pengajaran itu sendiri, antara lain:
b. Bahan pengajaran lebih jelas maknanya, sehingga dapat menguasai tujuan pembelajaran dengan baik.
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
2. Alasan kedua yaitu sesuai dengan taraf berpikir siswa. Dimulai dari taraf berfikir konkret menuju abstrak, dimulai dari yang
sederhana menuju berfikir yang kompleks. Sebab dengan adanya media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan,
dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. Itulah beberapa alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi
keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
Menurut Arif Sadiman, terdapat beberapa alasan seseorang memilih media pembelajaran, yaitu :
1. Demonstration.
Media dapat digunakan untuk mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, cara mengoperasikan dll. Media
berfungsi sebagai alat peraga pembelajaran.
2. Familiarity.
Karena sudah terbiasa menggunkaan media tersebut dan merasa sudah menguasai.
3. Clarity.
4. Active Learning.
Guru dapat membuat siswa berperan aktif baik secara fisik, mental, emosional.
Jadi, sebagai pengguna, seorang guru harus dapat memilih media yang tepat dengan kebutuhan pembelajaran sesuai
dengan karakteristik peserta didik dan materi pembelajaran.
1. MEDIA VISUAL
Media visual yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Pengertian media menurut beberapa
sumber adalah sebagai berikut :
1. AECT : media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.
2. Gagne : media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar.
Media visual adalah penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan kreatif yang mana menampilkan gambar, grafik
serta tata dan letaknya jelas,sehingga penerima pesan dan gagasan dapat diterima sasaran.
Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke
obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari
keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru
dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa) Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak
(Overhead transparancy/ OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP).[1]
2. Analisa lebih tajam,dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapt
membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.
b) Kekurangan media visual.
2. Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar.[2]
2. MEDIA AUDIO
Media Audio Menurut sadiman (2005:49) adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk
lambang lambang auditif, baik verbal ( ke dalam kata - kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Media Audio adalah suatu alat media yang isi pesannya hanya dapat
diterima melalui indera pendengaran saja. Media Audio juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan indra
pendengar, dimana pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang, baik verbal (kedalam kata-kata atau bahasa
lisan) maupun non verbal (musik, instrumen, dsb)
1. Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan6r untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik
(gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa
yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara)
2 . Tape Recorder
- Tape cassette yaitu alat perekam suara menggunakan format pita kaset berukuran 2 inch yang dapat merekam dengan
durasi hingga 1 jam di setiap sisinya. Kualitasnya cukup baik [3]namun kerap kali terjadi penurunan kualitas suara yang
dihasilkan ketika pita kaset mengalami gangguan, kotor atau rusak sebagai media penyimpannya.
1. Dapat merangsang partisifasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis,
menggambar dan sebagainya.
2. Dapat memusatkan perhatian siswa seperti, sastra, menggambar musik dan bahasa.
1. Dalam suatu rekaman, sulit menentukan lokasi suatu pesan atau informasi.
2. Media audio yang menampilkan symbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak.
Media audio visual gerak adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi) karena meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang
bergerak. Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film bergerak.
a) Film
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa
proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara
memberinya daya tarik tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi,
dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit,
mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.[4]
Media audio visual diam yaitu media yang menampilkan berbagai jenis suara dan gambar diam, seperti:
Film bingkai adalah suatu film transparan (transparant) berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2
inci terbuat dari kraton atau plastik. Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang hingga satu jam atau lebih.
Namun yang lazim, satu program film bingkai suara (sound slide) lamanya berkisar antara 10-30 menit. Jumlah gambar (frame)
dalam satu program pun bervariasi, ada yang hanya sepuluh buah, tetapi ada juga yang sampai 160 buah atau lebih.
Media audio visual mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Ada dua jenis media audio visual disini yaitu
audio visual gerak dan audio visual diam.
Film
1. Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu keterampilan tangan dan sebagainya.
2. Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat.
· Film Bingkai
1. Materi pelajaran yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak;
1. Film bingkai terlepas-lepas,dan ini merupakan suatu titik keunggulan sekaligus kelemahannya, karena memerlukan perhatian
untuk penyimpanannya agar film-film itu tidak hilang atau tercecer.
2. Meskipun biaya produksinya tidak terlihat mahal, film bingkai masih memerlukan biaya lebih besar daripada pembuatan media
foto, gambar, grafik, yang tidak diproyeksikan.[6]
Pengertian dari media tiga dimensi yaitu media yang dapat dinikmati dengan indra penglihatan, mempunyai ukuran
panjang, lebar dan tinggi sehingga media tersebut mempunyai volume (berbentuk isi) Sedangkan pemanfaatan media tersebut
tidak perlu menggunakan proyektor tetapi langsung dapat dilihat.
Objek/benda asli yaitu benda yang sebenarnya, sebagaimana adanya, tanpa perubahan, kecuali hanya dipindahkan dari
tempat aslinya.Karena benda yang sebenarnya dapat dijadikan media pembelajaran. Oleh karena itu, benda-benda nyata dapat
memegang peranan penting dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran. Menggunakan benda-benda nyata atau makhluk
hidup dalam pembelajaran sering kali paling baik dalam menampilkan benda- benda nyata tentang ukuran, suara, gerak-gerik,
permukaan, bobot badan, bau serta manfaatnya.
2. Model
Model dalam media pembelajaran adalah benda tiruan hampir menyerupai benda aslinya. Semakin dekat pengalaman
belajar menyerupai kondisi dimana siswa akan menggunakan atau memeragakan pelajaran yang mereka dapat, semakin efektif
dan permanen pembelajaran tersebut.
5. MEDIA PENYAJI
Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita mendapatkan suatu format klasifikasi
yang meliputi tiga kelompok media penyaji, yaitu (1) kelompok kesatu; grafis, (2) kelompok kedua; media proyeksi diam
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-
angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan
fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.
Media proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan atau media yang memproyeksikan pesan, dimana hasil
proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit unsur gerakan.
6. MEDIA INTERAKTIF
Menurut Seels dan Glasgow dalam Arsyad (2006:36) mengemukakan bahwa media interaktif merupakan sistem
media penyampaian yang menyajikan materi video rekaman dengan pengendalian komputer kepada penonton (mahasiswa)
yang tidak hanya mendengar dan melihat video dan suara, tetapi juga memberikan respon yang aktif dan respon itu yang
menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian.
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa media Interaktif adalah alat perantara yang dirancang dengan
pemanfaatan komputer menggunakan unsur seperti suara (audio), gambar ( visual) dan teks untuk menyampaikan suatu
pesan. Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah bahwa siswa tidak hanya memperhatikan media atau objek saja,
melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran.
Heinich dkk (1986) dalam Munir (2010) mengemukakan bentuk interaksi pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam
merancang suatu media interaktif. Bentuk-bentuk interaksi tersebut antara lain berupa: a) tutorial; b) praktik dan latihan (drill
and practice).
a). Tutorial
Model tutorial adalah program yang didesain untuk berperan sebagai tutor bagi siswa. Artinya bahwa model ini
disajikan dalam format dialog dengan siswa. Model tutorial berisi konsep, penjelasan, rumus-rumus, prinsip, bagan, tabel,
definisi, istilah dan latihan. Model ini, selain menyajikan informasi isi bahan pelajaran, bertanya kepada siswa: a) apakah akan
melanjutkan kegiatan belajar berdasarkan pemahaman dan penguasaan siswa?
Drill andpractice pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman
belajar yang lebih kongkrit melalui penyediaan latihan-latihan soal yang bertujuan untuk menguji kemampuan penampilan
siswa melalui kecepatan menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan (Erik, 2009: 18).
Heinich dkk (Munir, 2009: 109-113) mengemukakan sejumlah kelebihan dan juga kelemahan komputer dalam
pembelajaran. Beberapa kelebihan komputer dalam pembelajaran tersebut, antara lain:
1) Siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi.
Program komputer memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak dengan spesifikasi yang sesuai (compatability), sehingga
terhindar incompability antara hardware dan software.
2) Mendisain/merancang dan memproduksi program komputer untuk pembelajaran (Computer-Assisted Instruction )tidak mudah,
melainkan memerlukan kegiatan intensif yang memerlukan banyak waktu dan keahlian khusus.
pembelajaran yang ada dialam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh
sesuatu yang ada disekitar yang berhubungan dengan kehidupan kita. Lingkungan
sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah
laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting. Lingkungan memiliki
pengaruh yang cukup besar bagi keberhasilan belajar siswa, kemampuan siswa
yang baik bila tidak didukung dengan lingkungan yang kondusif untuk belajar,
(SDA).
macam, yaitu :
a. Lingkungan sosial
b. Lingkungan nonsosial
alamiah seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim, curah hujan,
duduk berjam-jam.
lingkungan.
sehari-hari.
dikemas.
langsung dari obyek nyata dengan kegiatan belajar yang lebih menarik, lebih
dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia
pembelajaran.5
b) Tidak efesien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam proses
belajar mengajar
lingkungan.
karena lebih menuntut siswa untuk lebih aktif dan berusaha sendiri.
sebagai berikut :
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
6
Uzer Usman, menjadi Guru Profesional, (Bandung : Rosdakarya, 2005), h, 4
kepercayaan padapeserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
belajar mengajar sehingga tujuan pengajaran tercapai dengan efektif dan efisien.
Pengajaran efektif adalah pengajaran yang dapat memberikan dampak yang lebih
besar kepda siswa dalam arti mudah di pahami, lebih lama di ingat, lebih di
senangi dan termotivasi untuk di pelajari. Tujuan penggunaan media adalah untuk
adalah dengan memanfaatkan alat-alat atau bahan-bahan yang ada di sekitar, bisa
di ambil dari alat rumah tangga seperti contohnyapada pratikum reaksi endoterm,
dalam pratikum tersebut pratikan memerlukan bahan seperti piring, gelas, lilin,
dan minuman yang berwarna seperti teh gelas dan korek api. Dalam pratikum
pada reaksi endoterm ini membuktikan bahwa alat-alat rumah tangga juga bisa di
Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002. Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat Pers.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sanjaya, Wina . 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group