Laporan KP Shidqi Rojaq Pendingin
Laporan KP Shidqi Rojaq Pendingin
BAB III
METODELOGI
18
3.2 Alat dan Bahan
Motor diesel adalah salah satu jenis dari motor pembakaran dalam (Internal
Combustion Engine), dimana penyalaan bahan bakarnya terjadi dengan sendirinya
atau disebut motor kompresi tinggi, Karena panas yang di butuhkan untuk
pembakaran di peroleh melalui tekanan dan temperatur yang tinggi.
Perbedaan cara kerja motor diesel dengan motor bensin :
Pada langkah 1, (hisap) motor diesel menghisap atau pemasukan udara
murni kedalam ruang bakar, sedangkan motor bensin, yang dimasukkan
adalah udara dan bahan bakar (dicampur dalam bentuk gas).
19
Pada langkah II, (kompresi) terjadi pada motor diesel cukup tinggi karena
yang dikompresikan adalah udara murni dengan perbandingan kompresi
(ratio compresion) 16 : 22 : 1, sedangkan pada motor bensin yang
dikompresikan adalah gas (bahanbakar + udara) dengan perbandingan
kompresi 6 : 10 : 1, Oleh karena itu terjadi perbedaan tekanan pada ruang
bakar saat kompresi.
Pada langkah IV, (buang) pada motor diesel panas gas buang jauh lebih
rendah bila dibandingkan dengan gas buang motor bensin. Hal ini terjadi
karena jumlah udara yang cukup untuk pembakaran terhadap bahan bakar
dalam panas yang merata.
20
udara dan bahan bakar masuk bersama sama melalui inteke manifold dan
katup hisap, sementara di mesin diesel, hanya udara (gas) saja yang masuk
keruang bakar melalui saluran masuk dan katup hisap. Perbedaan yang
kedua, jika pada mesin bensin pembakaran diperoleh dari nyala bunga api
pada busi, pada mesin diesel tidak demikian, melainkan dengan panas yang
dihasilkan pada saat langkah kompresi udara, kemudian baru injector nozzle
menyemprotkan bahan bakar yang sudah diatomisasikan (dikabutkan)
sehingga mudah terjadi pembakaran. Lebih jelasnya, perhatikan berikut ini:
a. Mesin Diesel
Pada mesin diesel, bahan bakar diinjeksikan oleh injector nozzle
kedalam silinder yang di dalamnya telah tersedia udara panas yang
diakibatkan oleh langkah kompresi. Hal tersebut mengakibatkan bahan
bakar terbakar dan terjadilah pembakaran yang menghasilkan langkah
usaha. Udarayang masuk kedalam silinder tidak diatur sepertihalnya pada
mesin bensin. Masuknya udara hanya berdasarkan isapan dari piston. Jadi,
pada mesin diesel, out-put mesin diatur atau ditentukan oleh banyaknya
bahan bakar yangdiinjeksikan. Untuk menentukan besarnya out-put mesin
diesel tergantung dari dua hal, yaitu :
(1) Besarnya tekanan kompresi dan
(2) Jumlah dan saat penginjeksian bahan bakar yang tepat.
b. Mesin Bensin
Output mesin bensin dikontrol oleh katup throttle pada karburator
dengan cara mengatur banyaknya campuran udara dan bensin yang masuk
kedalam ruang bakar. Untuk menentukan besarnya output mesin bensin
tergantung dari tiga hal, sebagai berikut:
a. Perbandingan udara dan bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar.
b. Besarnya pengapian dan ketepatan waktu pengapian.
c. Besarnya kompresi.
21
Berikut ini prinsip kerja dari mesin diesel 4 langkah :
Yang perlu diperhatikan adalah, ada beberapa macam ruang bakar yang
ada motor diesel, diantaranya ada mesin diesel yang menggunakan ruang
bakar utama ditambah ruang bakar tambahan, tetapi ada juga mesin diesel
yang menggunakan ruang bakar utama saja atau disebut ruang bakar
langsung (direct injection) Dibawah ini merupakan cara kerja mesin diesel
yang menggunakan ruang bakar langsung (direct injection). Berikut ini cara
kerja mesin diesel 4 langkah
22
mencapai sekitar 900 °C. Pada langkah ini kedua katup dalam posisi menutup
semua.
3. Langkah Pembakaran (Power)
Pada akhir langkah kompresi, injector nozzle menyemprotkan bahan bakar
dengan tekanan tinggi dalam bentuk kabut kedalam ruang bakar dan
selanjutnya bersama sama dengan udara terbakar oleh panas yang dihasilkan
pada langkah kompresi tadi. Diikuti oleh pembakaran tertunda, pada awal
langkah usaha akhirnya pembentukan atom bahan bakar akan terbakar sebagai
hasil pembakaran langsung dan membakar hampir seluruh bahan bakar.
Mengakibatkan panas silinder meningkat dan tekanan silinder yang bertambah
besar. Tenaga yang dihasilkan olehpembakaran diteruskan ke piston. Piston
terdorong kebawah (TMA) dan tenaga pembakaran dirubah menjadi tenaga
mekanik. Pada saat ini kedua katup juga dalamposisi tertutup.
4. Langkah Buang (Exhaust)
Dalam langkah ini piston akan bergerak naik ke TMA dan mendorong sisa
gas buang keluar melalui katup buang yang sudah terbuka, pada akhir langkah
buang udara segar masuk dan ikut mendorong sisa gas bekas keluar dan proses
kerjaselanjutnya akan mulai. Pada langkah ini katup buang terbuka dan katup
masuk tertutup.
23
a. Silinder liner
Berfungsi, untuk tempat bahan bakar dibakar dan daya ditimbulkan.
Bagian dalam silinder mesin diesel dibentuk dengan lapisan (liner) atau
selongsong (sleeve). Diameter dalam silinder disebut lubang (bore) dan dibagi
menjadi dua yaitu basah dan kering.
b. Kepala silinder (cylinder head)
Berfungsi untuk menutup satu ujung silinder. Tempat mekanisme katup
dan dudukan injector.
c. Torak (piston)
Berfungsi untuk meneruskan ke pada poros daya yang ditimbulkan oleh
pembakaran bahan bakar. Cincin torak (piston ring) mesin diesel yang
dilumasi dengan minyak mesin menghasilkan sil (seal) rapat gas antara torak
dan lapisan silinder. Jarak perjalanan torak dari ujung silinder ke ujung
yang lain disebutlangkah (stroke).
24
d. Ring piston
Berfungsi mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar serta gas
pembakaran melalui celah antara piston dengan dinding silinder liner ke dalam
bak engkol selama langkah kompresi dan langkah pembuangan dan terdiri dari 2
bagian:
e. Compression ring
Berfungsi untuk penyekat agar kompresi tidak bocor ke bawah.
f. Oil ring
Berfungsi untuk mencegah minyak pelumas masuk ke dalam ruang bakar.
g.. Batang engkol (Connecting rod )
Berfungsi untuk menyatukan ujung, yang disebut ujung kecil dari batang
engkol, dipasangkan kepada pena pergelangan (wrist pin) atau pena torak (piston
pin) yang terletak di dalam torak. Ujung yang lain atau ujung besar mempunyai
bantalan untuk pen engkol. Batang engkol mengubah dan meneruskan gerak
bolak- balik (reciprocating) dari torak menjadi putaran kontinyu pena engkol
selama langkah kerja dan sebaliknya selama langkah yang lain.
h. Poros engkol (Crankshaft)
Berfungsi untuk poros engkol berputar dibawah aksi torak melalui batang
engkol dan pena engkol yang terletak diantara pipi engkol (crankweb), dan
meneruskan daya dari torak ke pada poros yang digerakkan. Bagian dari poros
engkol yang di dukung oleh bantalan utama dan berputar di dalamya di sebut
metal bearing (journal).
i. Roda gila (Flywheel)
Berfungsi untuk meratakan beban ke pada poros engkol dan menyimpan
energy kinetic selama langkah daya dan mengembalikannya selama langkah yang
lain. Roda gila membantu menghidupkan mesin dan juga bertugas membuat
putaran poros engkol merata dan sebagai peredam getaran.
25
j Poros nok (Camshaft)
Berfungsi untuk menggerakan roda gigi dan pengatur waktu
mengoperasikan katup pemasukan dan katup buang melalui nok, pengikut nok,
batang dorong dan lengan ayun. Pegas katup berfungsi menutup katup.
k. Karter (Crankcase)
Berfungsi menyatukan silinder, torak dan poros engkol, melindungi semua
bagian yang bergerak dan bantalanya dan merupakan reservoir bagi minyak
pelumas. Disebut sebuah blok silinder kalau lapisan silinder disisipkan di
dalamya. Bagian bawah dari karter disebut plat landasan.
1. Sistem Bahan Bakar
Berfungsi untuk menginjeksikan ke dalam ruang bakar oleh system injeksi
yang terdiri atas. Saluran bahan bakar, dan injektor yang juga disebut nozel injeksi
bahan bakar atau nozel pengkabutan.
26
1. Sebuah mesin diesel sebagai mesin penggerak, dengan spesifikasi:
Merk : Cummins
Tipe : KTA 38 G5
Langkah : 4 Langkah
Jumlah Silinder : 12 pcs
Volume : 38 L (2300 cu in)
Brake Power : 1180 HP
No Seri 33 13628 24
Tahun 1997
RPM : 1500 rpm
Diameter Silinder : 59 mm
Made in : USA
LangkahTorak : 59 mm
Comp. Ration : 13.8:1
Konstruksi Silinder : V 60 derajat
Arah Putaran : Clockwise (searah jarum jam)
Starting : Elec. DC 24 Volt
Pendingin : Radiator/ cooler
Kapasitar Air : 88.9 Gal (337 L)
P. Pendingin : 7-35 Psi (50-241 Kpa)
Pelumas : SAE 40 MEDITRAN
Kapasitas Oli : 41 Gal (155 L)
P. Pelumas : 45-65 Psi
Berat : 10130 kg
Firing Order : IR-6L-5R-2L-3R-4L-6R-1L-2R-5L4R-IL
27
3.2.5 Generator
Generator merupakan alat yang mengubah energi mekanik (gerak) menjadi energi
listrik. Generator berhubungan erat dengan hukum fereday. Berikut hasil hukum
freday “Bahwa apabila sepotong kawat penghantar listrik berada pada medan magnet
berubah- ubah maka dalam kawat tersebut akan terbentuk Gaya Gerak Listrik
(GGL)”
28
3.3 Jenis : Genset
3.4 Phase : 3 Phase
3.5 Voltage : 38-400 Volt
3.6 Current : 1520 Ampere
3.7 Power Factor : 0,8
3.8 Frekuensi : 50 Hertz
3.9 Kecepatan Putaran : 1500 rpm
3.10 Berat : 145 kg
3.11 No Seri : 0,436679
3.12 Daya : 800 KW
3.13 Kapasitas : 1000 KVA
3.14 Tahun 1997
3.15 No. Seri : 194a00308 S01
3.16 Eksitesi : 58 V ; 3,30 A
3.17 Keas Isolasi : H, ULI446
3.18 T. Ambient: 40 derajat
3.19 RPM : 1500 rpm
3.20 Berat : 8000 kg
29
gaya gesek. Zat ini merupakan fraksi hasil destilasi minyak bumi yang
30
Keterangan :
1. Intake Air Inlate to Turbocharger
2. Turbocharger
3. Turbocharger Air to Aftercooler
4. Intake Air to Cylinder
31
Gambar 3.5 Sistem Pendinginan Mesin Diesel
Keterangan:
1. Aftercooler Housing
2. Aftercooler Core
3. Aftercooler coolant Supply
4. Aftercooler Coolant Return
5. Coolant Return to Radiator
6. Coolant Transfer Tube (Head to Head)
7. Thermostat
8. Coolant Filters
9. Oil Cooler
10. Water Pump
11. Coolant Supply from Radiator
12. Bypass Tube
13. Coolant to Block V
14. Cylinder Linier
15. Cylinder Head
32
Variabel PH air yang digunakan sebagai peendingindalam sistem sirkulasipendingin
mesin diatur agar berkisar antara 7-9. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya
korosi dan kerusakan pada tangki dan pipa-pipa saluran pendingin.
Suhu awal ketika air berada pada radiator berkisar 23℃ dan siap untuk
disirkulasikan oleh water pump. Ketika mesin dioperasikan, air yang berada pada
blok mesin bersirkulasi dengan bantuan water pump melewati oil cooler,dan
diteruskan melewati cylinder liner. Setelah itu melewati selang bypass tanpa
melewati radiator dikarenakan lubang air menuju radiator masih tertutupoleh
thermostat, sementara itu lubang bypasss yang letaknya berseberangan dengan
lubang menuju radiator terbuka memungkinkan waterpump mengalirkan air yang
keluar dari blok mesin untuk kembali masuk ke dalam blok mesin untuk
mendininkan cylinder liner, oil cooler, dan cylinder head. Fase ini disebut
pemanasan dimana air yang bersirkulasi di dalam blok mesin sengaja tidak
didinginkan agar suhu kerja mesin 82-93℃ tercapai.
Suhu air naik menjadi 82-93℃ ketika mesin sudah beroperasi. Air pada suhu
tersebut ketika sampai pada rumah thermostat secara otomatis thermostatmembuka
karena telah diatur untuk membuka pada suhu tersebut oleh pabrik pembuatnya.
Maka dari itu, air dari blok mesin masuk menuju radiator. Denganmembukanya
thermostat, ujung dari thermostat tersebut menutup lubang bypass yang
berseberangan dengan jalur keluar air. Dengan tertutupnya lubang
33
3.5 Skema Kerja
Start
Pengambilan
Studi Literatur
Data
Pengolahan
Kesimpulan &
Data &
Data Cukup Saran
Analisa
34