Anda di halaman 1dari 10

ANALISA JURNAL PERAWATAN

HIPERTENSI PADA KELUARGA

Di susun oleh :
ARINI KURNIA
NIM. 14901.10.23212

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS HAFSHAWATY ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
2023 – 2024
BAB I

A. Latar Belakang Masalah


Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada
populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer, 2001). Hipertensi dikategorikan ringan
apabila tekanan diastoliknya antara 95 – 104 mmHg, hipertensi sedang jika
tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan
diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan
tekanan diastolik karena dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik (Smith
Tom, 1995).
Perawatan hipertensi dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti
menggunakan obat – obatan farmakologis dan obat tradisional. Akan tetapi selain
pengobatan secara farmakologis, perawatan hipertensi yang dilakukan oleh
keluarga juga sangat penting untuk proses kesembuhan anggota keluarga seperti
menjaga pola makan, pola aktivitas, menjaga olahraga dan lain sebagainya.
Berdasarkan pengkajian melalui pemeriksaan fisik dan wawancara pada
keluarga Tn.M diketahui permasalahan keluarga Tn.M dengan hipertensi, oleh
karena itu pada keluarga Tn.M perlu diberikan edukasi mengenai cara perawatan
keluarga dengan hipertensi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga Tn. M
2. Tujuan Khusus
Memberikan asuhan keperawatan pada keluarga Tn. M dengan hipertensi.
C. Manfaat
1. Bagi Keluarga
Kelurga dapat meningkatkan pengetahuan tentang penanganan
pasien hipertensi sehingga terlaksananya kemandirian penanganan
hipertensi.
2. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan
BAB II
RESUME JURNAL
A. Judul Jurnal
Judul jurnal penelitian adalah “Perawatan Hipertensi pada Keluarga :
studi kasus.”
B. Nama Peneliti
Jurnal penelitian ini diteliti oleh Mila Humaira, Husna Hidayati,
Syarifah Atika.
C. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di rumah keluarga Ny. A, Kecamatan Kuta
Baro, Kabupaten Aceh Besar.
D. Tahun Penelitian
Pada jurnal ini penelitian dilakukan pada tahun 2022.
E. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan cara home
visit, yaitu kunjungan ke rumah-rumah. Sampel pada penelitian ini adalah
Ny. A dan keluarganya yang menderita hipertensi di Kecamatan Kuta
Baro, Kabupaten Aceh Besar.
F. Hasil Penelitian
Hasil studi kasus yang telah dilakukan pada Ny. A di Kecamatan
Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar didapatkan bahwa keluarga mengalami
peningkatan pengetahuan mengenai hipertensi, tetapi belum optimal.
Diharapkan bagi keluarga yang telah diberikan asuhan keperawatan
mampu untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan dan diharapkan
keluarga dapat ikut berpartisipasi selama pelaksanaan intervensi yang
diberikan oleh perawat serta memanfaatkan sumber daya yang ada di
lingkungan sekitar guna meningkatkan derajat kesehatan keluarga.
G. Saran Penelitian
 Bagi perkembangan Ilmu Keperawatan memakai hasil penelitian
ini sebagai salah satu sumber informasi mengenai proses perawatan
hipertensi yang dilakukan oleh keluarga terhadap anggota keluarga
yang menderita hipertensi.
 Bagi institusi kesehatan hasil penelitian ini (Puskesmas dan kader
kesehatan) ini dapat memberikan informasi mengenai penangan
hipertensi yang dilakukan oleh masyarakan selama ini, sehingga
puskesmas ataupun kader dapat melakukamn KIE lebih giat lagi
kepada masyarakat.
 Bagi masyarakat hasil penelitian ini agar dapat diaplikasikan oleh
responden dan keluarga dalam membantu menurunkan tekanan
darah secara efisien dan efektif. Selain itu, masyarakat diharapkan
lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi obat-obatan.
BAB III
APLIKASI JURNAL

Intervensi keperawatan awal yang diberikan perawat pada keluarga dengan


hipertensi yaitu pengenalan hipertensi berupa pengertian, penyebab, tenda dan
gejala, komplikasi, tanda dan bahaya serta penanganannya. Intervensi yang
dilakukan selanjutnya yaitu perawat memberikan pengetahuan terkait dengan
anjuran diet DASH (Dietery Approach to Stop Hypertention). Selain itu perawat
juga menganjurkan untuk mengontrol tekanan darah dengan memanfaatkan
sumber daya hayati seperti sayuran dan buah-buahan. Perawat juga
menganjurkam keluarga untuk melakukan aktivitas fisik seperti teknik relaksasi
otot progresif. Selanjutnya perawat menganjurkan pemanfaatan TOGA (Tanaman
Obat Keluarga) dilingkungan sekitar Ny. A.
BAB IV
PEMBAHASAN
Intervensi yang diberikan mengacu pada lima tugas kesehatan keluarga.
Perawat memberikan intervensi awal yaitu pengenalan hipertensi berupa
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, tanda dan bahaya serta
penanganannya. Pendidikan berfungsi untuk menentukan kualitas hidup
seseorang, dengan adanya pendidikan, seseorang akan mendapatkan informasi dan
pengetahuan kesehatan. Pengetahuan kesehatan yang diberikan meliputi
pengetahuan seseorang terhadap cara-cara memelihara kesehatannya (Hadi, 2015).
Pendidikan kesehatan merupakan suatu tahap yang bisa meningkatkan derajat
kesehatan seseorang. Metode yang digunakan supaya informasi yang disampaikan
dapat diterima dengan baik oleh sasaran adalah pendidikan kesehatan (Ulya,
Iskandar & Asih, 2017). Menurut Mardhiah, Abdullah & Hermansyah (2015),
pendidikan kesehatan adalah suatu pembelajaran yang dirancang oleh perawat
sesuai dengan apa yang dibutuhkan klien.
Selain itu, perawat juga memberikan pengetahuan terkait dengan anjuran
diet hipertensi yaitu diet DASH. Diet DASH (Dietery Approach to Stop
Hypertension) merupakan suatu terapi diet untuk penderita hipertensi. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Dewi, Sugiyanto & Wira (2017), pada sampel 20
orang dengan hipertensi didapatkan bahwa setelah pemberian intervensi diet
DASH dapat menurunkan tekanan darah. Dengan begitu ada pengaruh antara
sesudah pemberian intervensi diet DASH dan sebelum diberikan intervensi diet
DASH. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Astuti, Damayanti & Ngadiarti (2021) yang menyatakan bahwa adanya penurunan
yang signifikan asupan natrium yang terjadi pada kelompok diet rendah garam
dan diet DASH sesudah diintervensi.
Selain pemberian diet, perawat juga menganjurkan keluarga untuk
mengontrol tekanan darah dengan memanfaatkan sumber daya nabati. Sumber
daya lain yang dapat dimanfaatkan untuk mengontrol hipertensi adalah
mengkonsumsi buah-buahan, sayuran tinggi serat, kaya vitamin dan mineral
seperti mentimun (Asadha, 2021). Buah mentimun sangat baik dikonsumsi oleh
penderita hipertensi karena bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Hal tersebut
dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan Christine, Ivana & Martini (2021)
didapatkan hasil bahwa ada perubahan tekanan darah sebelum dan sesudah
diberikan jus mentimun.
Perawat juga menganjurkan keluarga untuk melakukan aktivitas fisik.
Dalam hal ini, perawat mengajarkan teknik relaksasi otot progresif yang berfungsi
untuk menurunkan tekanan darah. Relaksasi mampu merangsang keluarnya zat
kimia yang sama dengan beta blocker pada saraf tepi yang berfungsi untuk
menutup simpuls-simpuls saraf simpatis yang dapat mengoptimalkan ketegangan
dan menurunkan tekanan darah (Hartono, 2007). Gerakan relaksasi yang diberikan
kepada klien dengan menegangkan dan melemaskan otot otot dari kelompok otot
wajah sampai otot kaki. Teknik ini dilakukan selama 20 menit dan dilakukan
sebanyak 3 kali dalam seminggu yaitu pagi dan sore hari. Teknik ini dilakukan
secara berturut-turut selama 2 minggu (Rahayu, Hayati & Asih, 2020). Hal
tersebut diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Tyani, Utomo & Hasneli
(2015) yang menunjukkan hasil adanya perbedaan yang bermakna antara rata-rata
tekanan darah sebelum dan sesudah diberikannya teknik relaksasi otot progresif.
Pada tugas memodifikasi lingkungan, perawat menganjurkan pemanfaatan
TOGA (Tanaman Obat Keluarga). TOGA adalah tumbuhan yang mempunyai
manfaat dan ditanam di lahan perkarangan oleh keluarga. Tumbuhan tersebut
ditanam untuk memenuhi keperluan keluarga untuk membuat obat-obat
tradisional seperti daun seledri, belimbing wuluh dan mentimun (Mindarti &
Nurbaeti, 2015). Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan Lazdia,
Rahma, Lubis & Sulastri (2020) tentang pengaruh daun seledri untuk menurunkan
tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi didapatkan hasil bahwa rata-rata
tekanan sistolik sesudah mengkonsumsi rebusan daun seledri adalah 136 mmHg
lebih rendah daripada rata-rata tekanan darah sistolik sebelum mengkonsumsi air
rebusan daun seledri yaitu sebesar 142 mmHg. Demikian dengan tekanan darah
diastolik setelah mengkonsumsi rebusan daun seledri adalah sebesar 87 mmHg
lebih rendah dari pada rata-rata tekanan darah diastolik sebelum mengkonsumsi
daun seledri sebesar 94 mmHg. Tanaman TOGA lainnya yang bermanfaat untuk
penderita hipertensi adalah belimbing wuluh. Belimbing wuluh terdapat
kandungan senyawa oksalat, minyak menguap, fenol, flavonoid dan pectin
sehingga dapat menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi.
Penelitian yang dilakukaan oleh Apriza (2020), didapatkan hasil rata-tara
penurunan tekanan darah sistolik pada responden yang telah mengkonsumsi jus
belimbing wuluh yaitu sebesar 18 mmHg dan 13 mmHg untuk tekanan diastolik.
Hasil penelitian tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Syamsyuddin & Paluhulawa (2021) yang menunjukkan bahwa ada pebedaan
antara tekanan darah setelah diberikan jus belimbing wuluh. Karena rata rata
tekanan darah setelah diberikan jus belimbing wuluh hasilnya menurun
dibandingkan sebelum diberikan. Selain itu, intervensi selanjutnya yang diberikan
yaitu perawat menganjurkan keluarga untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil proses asuhan keperawatan keluarga yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa diagnosa ketidakefektifan pemeliharaan
kesehatan, asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada keluarga dengan
anggota keluarga yang menderita hipertensi didapatkan bahwa keluarga sudah
mampu mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan tetapi belum optimal. Hasil
yang didapatkan setelah perawat memberikan intervensi pengaturan diet, tidak
semuanya diterapkan, melainkan hanya menerapkan pengaturan garam 1 sendok
teh dalam sehari, makan nasi 6-8 takaran, dan memakan telur hanya 4 butir dalam
seminggu. Untuk manajemen aktivitas fisik, keluarga sudah melakukan relaksasi
otot progresif sebanyak 2 kali dalam seminggu. Pada pemanfaat TOGA, keluarga
mengatakan belum bisa menerapkannya dikarenakan tidak mempunyai lahan yang
luas dan keluarga juga tidak mempunyai waktu untuk menanam karena sibuk
mengurus anak-anaknya.

B. Saran
Hasil penelitian ini agar dapat diaplikasikan oleh responden dan keluarga
dalam membantu menurunkan tekanan darah secara efisien dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai

  • LP Post Partum
    LP Post Partum
    Dokumen12 halaman
    LP Post Partum
    st.maysaroh96
    Belum ada peringkat
  • Analisa Askep Tn. S
    Analisa Askep Tn. S
    Dokumen3 halaman
    Analisa Askep Tn. S
    st.maysaroh96
    Belum ada peringkat
  • Askep Keluarga TBC
    Askep Keluarga TBC
    Dokumen20 halaman
    Askep Keluarga TBC
    st.maysaroh96
    Belum ada peringkat
  • LP Persalinan Normal
    LP Persalinan Normal
    Dokumen20 halaman
    LP Persalinan Normal
    st.maysaroh96
    Belum ada peringkat
  • LP DM
    LP DM
    Dokumen24 halaman
    LP DM
    st.maysaroh96
    Belum ada peringkat
  • Format Gerontik New
    Format Gerontik New
    Dokumen19 halaman
    Format Gerontik New
    st.maysaroh96
    Belum ada peringkat
  • Leaflet TBC
    Leaflet TBC
    Dokumen2 halaman
    Leaflet TBC
    st.maysaroh96
    Belum ada peringkat
  • LP Keluarga TB Fix
    LP Keluarga TB Fix
    Dokumen25 halaman
    LP Keluarga TB Fix
    st.maysaroh96
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Hipertensi
    Leaflet Hipertensi
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Hipertensi
    st.maysaroh96
    Belum ada peringkat
  • Leaflet CKR (TDK Usah Print)
    Leaflet CKR (TDK Usah Print)
    Dokumen2 halaman
    Leaflet CKR (TDK Usah Print)
    st.maysaroh96
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Penyuluhan TBC
    Leaflet Penyuluhan TBC
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Penyuluhan TBC
    st.maysaroh96
    Belum ada peringkat
  • Askep CKR
    Askep CKR
    Dokumen16 halaman
    Askep CKR
    st.maysaroh96
    Belum ada peringkat
  • Lp. CKR
    Lp. CKR
    Dokumen9 halaman
    Lp. CKR
    st.maysaroh96
    Belum ada peringkat
  • PATHWAY
    PATHWAY
    Dokumen1 halaman
    PATHWAY
    st.maysaroh96
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Revisi
    Bab 3 Revisi
    Dokumen37 halaman
    Bab 3 Revisi
    st.maysaroh96
    Belum ada peringkat
  • SAP ROKOK Fix
    SAP ROKOK Fix
    Dokumen8 halaman
    SAP ROKOK Fix
    st.maysaroh96
    Belum ada peringkat
  • Sap Diare
    Sap Diare
    Dokumen16 halaman
    Sap Diare
    st.maysaroh96
    Belum ada peringkat
  • Askep KDP PDF
    Askep KDP PDF
    Dokumen13 halaman
    Askep KDP PDF
    st.maysaroh96
    Belum ada peringkat