Anda di halaman 1dari 21

Desain dan Pengembangan Produk Pangan

Tahapan Pengembangan Produk Baru

Pengembangan Produk >> Serangkaian proses yang menuntut untuk penyelesaian waktu yang cepat
karena persaingan pasar.

5 Titik kritis dalam tahapan pengembangan produk adalah: Pengumpulan Ide, Pengembangan Konsep
produk, Analisis Pemasaran dan Bisnis, Formulasi dan Pengujian Kualitas Produk, Komersialisasi.

Alasan perusahaan melakukan pengembangan produk : Memenuhi keinginan konsumen, Menambah


omzet penjualan, Mendayagunakan sumber-sumber produksi, Memenangkan persaingan, Meningkatkan
keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama, Mencegah kebosanan konsumen, Menyederhanakan
produk pembungkus.

1. Perencanaan dan Penentuan Organisasi Pengembangan Produk

Divisi yang memiliki tugas dalam pengembangan produk di Perusahaan biasanya disebut dengan: tim RnD
(Research and Development).

Tim RnD memiliki 3 tugas khusus:

 Discover >> Mengetahui kebutuhan pelanggan sekarang dan yang akan datang.
 Design >> Menerjemahkan ide pengembangan produk ke dalam standar produksi, sehingga ide
dapat diwujudkan ke dalam produk yang memenuhi standar Perusahaan.
 Deploy >> Mengintegrasikan pengetahuan mengenai konsumen dengan spesifikasi teknis
Perusahaan serta bagian pemasaran, penjualan, dan rantai pasok untuk memastikan peluncuran
produk berjalan sesuai waktu yang ditetapkan.

Organisasi pengembangan produk di Perusahaan pangan harus mampu merespon selera konsumen
yang selalu berubah dengan cepat dan pengembangan teknologi dalam pengolahan pangan.

Perubahan kebutuhan konsumen terhadap produk makanan dan minuman dapat dipicu oleh beberapa
faktor antara lain: 1. Status kesehatan dan nutrisi 2. Perubahan kondisi geografis suatu daerah 3.
Terjadinya bencana alam dan sosial 4. Kondisi ekonomi 5. Taraf Pendidikan dan pengetahuan.

Dasar Pengetahuan dalam Organisasi Pengembangan Produk :


 Jejaring formal dan informal Tim Pengembangan Produk
 Paten, Lisensi dan Penelitian Kontrak Perusahaan
 Pelacakan Treand Teknologi oleh Tim
 Perekrutan SDM yang Kreatif dan Inovatif
 Departemen Riset Pasar Internal
 Publikasi dan Database
 Pihak Eksternal; Pelanggan, Pemasok, kompetitor

2. Pengumpulan dan Seleksi Ide

Proses pengumpulan ide merupakan tahapan yang membutuhkan proses berfikir kreatif untuk
menciptakan ide-ide inovatif dalam mengembangkan produk, proses berfikir kreatif juga harus dilandasi
dengan pengetahuan kognitif terkait pangan.
Trend Inovasi di Industri Pangan :
 Keamanan pangan dan Higienis >> • Label untuk pangan aman • Sertifikasi kualitas
 Keterlacakan dan Transparansi >> • Komposisi • Proses produksi • Asal bahan baku
 Praktis >> • Produk siap saji • Porsi seimbang
 Keberlanjutan >> • Metode produksi • Lokal • Reduksi limbah pangan • Kemasan ramah
lingkungan.

Kreativitas merupakan proses penggalian ide - ide yang bersifat asli, unik dan baru yang membutuhkan
sejumlah sumber daya untuk mencapai hal tersebut dan mampu memberikan manfaat.

Metode Design Heuristics, yaitu metode pencarian ide berdasarkan permasalahan untuk diselesaikan
dengan mencari variasi berdasarkan atribut.

3. Pengembangan Konsep Produk

Tim pengembangan produk harus menentukan sejauh mana nilai tambah produk tersebut yang akan
ditawarkan ke konsumen.

Ada 5 level dalam konsep produk menurut Kotler:


1. Core benefit >> Kebutuhan mendasar yang dipenuhi konsumen dengan mengkonsumsi produk atau
jasa. Misal, kebutuhan mengkonsumsi makanan karena lapar.
2. Basic product >> Level produk yang hanya berisi karakteristik yang mutlak diperlukan agar berfungsi.
Misal, produk berupa nasi dan lauk.
3. Expected product >> Kumpulan karakteristik yang biasanya diharapkan oleh pembeli ketika mereka
membeli suatu produk. Misal, produk makanan siap saji yang memiliki rasa yang enak.
4. Augmented product >> Layanan tambahan untuk memberikan kekhasan produk. Misal, produk
makanan yang dilengkapi dengan mainan.
5. Potential product >> Penambahan yang mungkin dialami produk di masa depan. Misal, produk
makanan siap saji yang dilengkapi menu diet, menu untuk penyakit degeneratif (pangan fungsional) dll.

4. Strategi Pemasaran dan Analisis Bisnis


 Siklus hidup produk adalah serangkaian tahapan yang berkembang dari fase awal produk
diperkenalkan di pasar hingga produk tersebut ditarik Kembali dari pasar.
Riset Pasar dan Penyusunan Strategi Pemasaran:
• Riset pasar diperlukan untuk mencari informasi tentang produk pesaing terkait dengan spesifikasi
produk, fitur, harga, dll.
• Riset pasar dalam pengembangan produk baru bertujuan untuk mencari informasi sebagai berikut:
 Produk baru >> • Karakteristik target konsumen Penerimaan • konsumen terhadap produk baru.
 Produk pesaing >> • Spesifikasi produk pesaing, sasaran konsumen, kelebihan produk pesaing
dari perpektif konsumen • Lokasi pemasaran dan harga produk pesaing

Metode yang digunakan dalam pengambilan data untuk riset pasar antara lain:
 Survei konsumen >> Peneliti memberikan kuesioner kepada responden sesuai target konsumen.
 In -depth interview >> Peneliti mewawancarai responden secara daring maupun luring.
 Focus group >> Peneliti mengumpulkan responden yang merepresentasi kan konsumen sasaran.
 Mystery shopper >> Peneliti menyamar sebagai pelanggan yang mengumpulkan data observasi
tentang sebuah took/Perusahaa n ➔ kualitas layanan dan interaksi pelanggan

Formulasi dan Evaluasi Sensori Produk Pangan

Produk pangan merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan pokok penduduk yang berkembang dengan
cepat dan pasti.

Formulasi Produk Pangan


Evaluasi Sensori Produk Pangan

● Evaluasi/uji/analisis sensori/organoleptik ialah ilmu yang menggunakan indra pada manusia untuk
mengukur tekstur, kenampakan (warna, bentuk, ukuran), rasa dan aroma produk pangan.
● Penerimaan pasar/konsumen kepada sebuah produk diawali dengan penilaiannya terhadap
kenampakan, tekstur, dan rasa.

Tujuan akhir dari uji sensori adalah Penerimaan konsumen yang menggunakan panelis (pencicip yang
telah terlatih) dianggap yang sangat peka untuk menilai kualitas pangan dan penentuan kesukaan serta
umur simpan.

Terdapat 3 jenis uji organoleptik, antara lain:

 Uji pembedaan >> Digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan atau tidak di antara
sampel.
 Uji deskripsi >> Digunakan sebagai penentu sifat dan intensitas dari perbedaan yang ada.
 Uji afektif >> Digunakan untuk mengukur kesukaan dan atau penerimaan terhadap suatu produk
dengan jumlah panelis tidak terlatih yang jumlahnya dipertimbangkan dapat mewakili kelompok
konsumen.

Pengujian pembedaan (Uji pembedaan)

Uji diskriminatif, yaitu uji yang digunakan untuk melihat secara statistik adanya perbedaan diantara
sampel, yang mengukur kemampuan panelis untuk mendeteksi suatu sifat sensoris.

Klasifikasi uji pembedaan antara lain:


 Uji perbandingan pasangan: Para panelis diminta untuk menyatakan apakah ada perbedaan
antara dua sampel yang disajikan.
 Uji duo-trio: Dimana ada 3 sampel (dua sama, satu berbeda) disajikan dan para panelis diminta
untuk memilih sampel yang sama dengan standar.
 Uji segitiga: Sama dengan uji duo-trio tetapi tidak ada standar uji yang telah ditentukan dan
panelis harus memilih satu produk yang berbeda.
 Uji peringkat: Uji ini mengharuskan para panelis untuk memeringkat sampel – sampel yang
diberikan kode sesuai urutan untuk suatu sifat sensoris tertentu.

Uji deskripsi

● Uji deskripsi di desain untuk mengidentifikasi dan mengukur sifat-sifat sensori/organoleptik.

● Informasi pengujian deskripsi dapat digunakan untuk pengembangan produk baru, memperbaiki produk
atau proses, dan berguna juga untuk pengendalian mutu yang dilakukan rutin.

Uji deskriptif terdiri atas 3 uji :


 Uji skror atau skala = Uji skror atau skala yaitu dengan memakai pendekatan skala atau skor yang
dihubungkan dengan deskripsi tertentu dari parameter kualitas produk.
 Flavor profile dan texture profile test = Pada uji flavor/texture, dilakukan untuk menguraikan
karakteristik aroma dan flavor produk makanan, menguraikan karakteristik tekstur makanan .
 Qualitative descriptive analysis (QDA) = Pemimpin uji sensori akan menjelaskan sasaran dari uji
sensori dan menampilkan sampel yang akan diuji, termasuk produk yang akan di pasarkan .
Qualitative descriptive analysis (QDA) >> Pengujian dilakukan dua sesi, yaitu

 Sesi tertutup >> Setiap panelis melakukan pengujian secara individu dan mencatat hasilnya.
 Sesi terbuka >> Panelis melaporkan hasilnya dan didiskusikan dengan pemimpin uji sensoris.

Manfaat uji QDA dalam industry, antara lain:


1. Membandingkan produk baru dan produk lama untuk penilaian mutu
2. Memperoleh mutu yang sama dari sebuah produk
3. Menganalisis penyebab perubahan atau ketidakseragaman
4. Mendiagnosa penyebab kemunduran sebuah produk
5. Mengetahui kualitas hasil pengolahan dan menentukan mutu produk selama penyimpanan

Uji Afektif

● Metode afektif dipakai untuk menilai sikap subjektif panelis terhadap produk berdasarkan profil
sensoris.
● Hasil yang diperoleh adalah kesukaan (suka/tidak suka), penerimaan (ditolak/diterima), serta pilihan
(satu dari yang lain) terhadap produk.

Metode Afektif terdiri dari 3 uji :


 Uji sensoris perbandingan pasangan >> Digunakan untuk uji pilihan. Panelis diminta memilih satu
sampel yang disukai dari dua sampel yang disajikan.
Prosedurnya adalah sebagai berikut:
● Dua sampel yang diberi kode disajikan bersamaan dengan cara penyajian yang sama, misalnya
dalam bentuk ukuran, suhu, dan wadahtanpadiketahui oleh konsumen/panelis.
● Konsumen/panelis diminta memilih mana yang disukai.
● Untuk mendapatkan hasil yang baik, jumlah konsumen/panelis disarankan lebih dari 50 orang
dan beragam agar diperoleh sebaran data yang sesuai.
 Uji sensoris hedonik >> Pengujian yang paling sering digunakan sebagai pengukur tingkat
kesukaan terhadap produk pangan.
● Tingkatan dalam kesukaan ini disebut skala hedonic.
● Misalnya: sangat suka, suka, agak suka, agak tidak suka, sangat tidak suka, dan lainnya.
● Skala hedonik dapat direntangkan/diperluas atau diciutkan/dipersempit menurut rentangan
skala yang dihekendaki.
● Dalam analisis data, skala hedonic diubah kedalam skala angka dengan angka naik menurut
kesukaannya (dapat 5, 7 atau 9 tingkat kesukaan).
 Uji sensoris Ranking >> Pada uji sensoris rangking diuji 3 atau lebih sampel dan panelis diminta
mengurutkan secara menurun atau menaik menurut tingkat.
● Panelis diminta untuk memeringkat kesukaannya secara keseluruhan atau hanya terhadap
atribut tertentu seperti warna atau rasa.
● Sampel diberi kode dan disajikan secara seragam dan disajikan bersama-sama.

Komersialisasi Produk

● Komersialisasi produk adalah sebuah proses mengenalkan produk baru ke pasar/konsumen, dengan
mencakup proses pergerakan teknologi secara keseluruhan, mulaidari tahap menuju tahap produksi
produk, sampai menuju penerimaan pasar dan penggunaannya.
Faktor yang menjadi Proses Keputusan Perusahaan/industri untuk komersialisasi produknya, antara
lain :
1. Pemesanan bahan baku
2. Perlengkapan proses
3. Produksi
4. Mengatur persediaan
5. Distribusi produk ke daerah sasaran
6. Pelatihan tenaga penjualan atau pemasaran
7. Memperkenalkan produk baru ke konsumen
8. Membuat iklan dan tanggapan kritik saran

● Produk adalah objek sangat vital yang mempengaruhi keberhasilan Perusahaan dalam mendatangkan
profit atau benefit, yang berefek pada keberlanjutan operasional Perusahaan tersebut.

MenurutKotler & Keller (2012), perencanaan terkait komersialisasi produk mencakup beberapa hal
penting antara lain: waktu, Lokasi (strategis geografis), Target pasar, Strategi pengantar.

1. Waktu
Dalam menentukan waktu peluncuran produk, Perusahaan dihadapkan pada tiga pilihan, antara lain:
a. Pemain pertama parallel – Perusahaan pendahulu yang sudah terkenal di pasar biasanya menikmati
keuntungan pertama sebagai pemimpin yang diperoleh dari jaringan distributor dan pelanggan utama.
Tetapi jika terburu-buru diluncurkan ke pasar, pilihan ini dapat menjadi boomerang.
b. Entri parallel – Perusahaan dapat mengatur waktu bertepatan sesuai masuknya pesaing di pasar.
Dengan demikian, konsumen lebih fokus Ketika dua Perusahaan mengenalkan produk barunya.
c. Masuk terlambat – Perusahaan bisa saja menunda peluncuran sampai Perusahaan pesaing telah
menanggung biaya dalam memperkenalkan produk ke pasar, dan Perusahaan dapat mengetahui
kekurangan dari produk pesaing serta dapat mempelajari kekurangan pasar.

2. Lokasi (strategi geografis)

● Saat menentukan sasaran pasar untuk peluncuran produk, parameter utamanya antara lain:
a. Keunggulanpasar, yaitu reputasi lokal Perusahaan
b. Biaya media masa
c. Pengaruharea tertentuke area lainnya
d. Penetrasi kompetitif
● Biasanya Perusahaan kecil memilih daerahyang menguntungkandan melakukan kampanye singkat,
kemudian mendatangidaerahlain satu per satu.
● Sedangkan Perusahaan besar memperkenalkan produk mereka ke wilayah yang lebih luas dan
kemudianberalih ke wilayah berikutnya.
● Perusahaan nasional memiliki jaringan distribusi meluncurkan produkbaru secara nasional.

3. Target pasar

Dalam peluncuran pasar, Perusahaan harus mampu menetapkancapaian distribusi awaldan promosi ke
kelompok konsumen dengan peluang terbaik.

4. Strategi pengantar
● Produk baru sering diluncurkan dengan memakan waktu lebih lama dan biaya lebih dari yang
diharapkan.
● Oleh karena itu, penting untuk mengalokasikan waktudan sumber dayayang cukup namun tidak
berlebihan sehingga produk baru mendapatkan dayaTarik di pasar.

Beberapa strategi dalam pengenalan produk, antara lain:


1. Strategi pengenalan cepat
2. Strategi pengenalan lambat
3. Strategi penetrasi cepat
4. Strategi penetrasi lambat.

1. Strategi pengenalan cepat


● Strategi pengenalan cepat, merupakan yang cocok untuk produk baru dengan harga cukup tinggi dan
level promosi kalangan atas.
● Strategi ini dapat diterima dengan asumsi bahwa Sebagian besar konsumen tidak sadar dengan produk
itu
2. Strategi pengenalan lambat
● Strategi untuk produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi.
● Strategi ini apabila konsumen terbatas, Sebagian konsumen sadar tentang produk baru yang dihasilkan,
konsumen membeli berapapun harganya serta tidak ada persainganyang potensial.
3. Strategi penetrasi cepat
● Strategi ini cocok untuk produk dengan harga yang rendah dan biaya promosi besar.
● Strategi ini sesuai dengan konsumen yang tidak sadarakan kehadiran produk baru tersebut, konsumen
peka terhadapnilai harga, adanya persainganpotensial yang kuat, dan biaya produksi menurun sejalan
dengan skala produksidan pengalaman.
4. Strategi penetrasi lambat
● Strategi terakhir ini digunakan untuk produk baru yang mempunyai harga rendah dan promosi rendah.
● Dikarenakankonsumen sangat banyak, konsumen mempunyai kesadaran terhadap harga, dan ada
banyak persainganyang potensial.
● Sehingga Perusahaan/industri harus menekan biaya produksinya, agar dapat menjual produk baru
tersebut kepada konsumen.
Apabila tim pengembang produk merupakan tim peneliti independent yang tidak bergabung dalam
menajemen Perusahaan, menurut Peter (2019), ada beberapa pilihan kemungkinan sampai pada tahap
komersialisasi, antara lain: Menyiapkan jaringan, Pembuatan subkontrak dan penjualan, Menjual
teknologi, Menetapkan lisensi teknologi

Paten, Hak Cipta dan Franchise waralaba

1. Ruang Lingkup Paten


Paten
● Suatu hak khusus berdasarkan undang-undang diberikan kepada si pendapat/si penemu atau menurut
hukum pihak yang berhak memperolehnya, atas permintaannya yang diajukan kepada pihak penguasa,
bagi temuan baru di bidang teknologi, perbaikan atas temuan yang sudah ada, cara kerja baru, atau
menemukan suatu perbaikan baru dalam cara kerja, untuk selama jangka waktu tertentu yang dapat
diterapkandalam bidang industri.
Dalam Undang-Undang paten No. 14 Tahun 2001 dirumuskan sebagai berikut:
• Paten adalah hak ekslusif yang diberikan Negara kepadainventor atas “hasil invensinya” dibidang
teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakansendiri invensinya tersebut atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
• Invensinya adalah ide inventor yang dituangkanke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang
spesifik di bidang teknologidapat berupaprodukatau proses atau penyempurnaan dan pengembangan
produk atau proses.

Jenis Paten:
1. Paten biasa: paten diberikan untuk invensi yang baru, mengandung langkah inventif, dan dapat
diterapkan dalam industri. Sedangkan paten sederhana diberikan untuk setiap invensi baru,
pengembangan dari produk atau proses yang telah ada, dan dapat diterapkan dalam industri.
2. Paten Sederhana: tidak mensyaratkan invensi yang benar-benar baru.
Paten sederhana hanya diberikan untuk satu invensi saja. Sementara paten biasa dapat diberikan untuk
beberapa invensi yang terkait.
Keuntungan paten
● Mendaftarkan paten memiliki banyak keuntungan, terutama bagi startup yang menghasilkan banyak
inovasi di bidang teknologi.
● Selain mendapat perlindungan hukum, perusahaan pemilik hak paten juga bisa mendapat keuntungan
dari menjual lisensi. Selain itu, investor lebih mudah melirik perusahaan yang memiliki hak paten
● https://dgip.go.id/formulir-hki.

Invensi yang tidak dapat dipatenkan:


 Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan, dan pembedahan pada manusia dan hewan
 Semua makhluk hidup, kecuali jasad renik dan proses biologis yang esensial untuk memproduksi
tanaman atau hewan, kecuali proses non-biologis atau proses mikrobiologis.
 Teori dan metode di bidang IPTEK dan Matematika
 Bertentangan dengan UU yang berlaku, moralitas keagamaan, ketertiban umum, atau kesusilaan.
Rancangan Dokumen Usulan Paten:
Rancangan Dokumen Usulan Paten > Uraian Potensi Komersialisasi > Uraian Penelusuran Paten.
Struktur penyajian dokumen paten meliputi:
 Judul Invensi >> • Bidang Teknik Invensi • Latar Belakang Invensi
 Ringkasan Invensi >> • Uraian Singkat Gambar • Uraian Lengkap Invensi
 Klaim >> • Abstrak • Gambar
Merek
● Merek dalah tanda berupa gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi dari unsur-
unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.
● Ekuitas merek: seperangkat aset dan liabilitas yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan
simbolnya,yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa bagi
perusahaan ataupun pelanggan.

Pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain yang mempunyai persamaan
pada pokoknya dan pada keseluruhannya untuk barang atau jasa yang sejenis, gugatan berupa:
● Gugatan ganti rugi.
● Penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan merek tersebut.
● Hukuman yang bisa bersifat alternatif atau akumulatif.
● Pelanggaran atas Hak Merek terdaftar yang sama pada keseluruhannya dipidana penjara paling lama 5
(lima) tahun atau denda.
Merek sebagai tanda pembeda:
 Merek tidak boleh memiliki persamaan pada keseluruhannya.
 Apabila mempunyaipersamaan dalam hal asal, sifat, cara pembuatan dan tujuan pemakaiannya.
 Merek tidak boleh memiliki persamaan pada pokoknya.
 Apabila memiliki persamaan pada beberapa ciri menonjol terkait bentuk, cara penempatandan
bunyi ucapan.

2. Hak Cipta
a. Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

 Hak cipta dapat diberikan kepada pencipta yang dapat menghasilkan karya dalam bidang: ilmu
pengetahuan, sastra, dan seni.
 Di Indonesia undang-undang yang mengatur mengenai hak cipta adalah UU Hak Cipta. Dalam
Pasal 1 UU Hak Cipta: “Pencipta adalah seseorang atau beberapa orang yang secara sendiri-
sendiri atau bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat khas dan pribadi”

Objek perlindungan adalah seluruh jenis kekayaan intelektual yang diatur oleh undang-undang dan
terdaftar secara resmi serta dapat dibuktikan dengan sertifikat pendaftaran.
Contohnya:
 Hak Cipta (+70 tahun)
 Hak Paten (20 tahun dan 10 tahun)
 Hak Merek (10 tahun)
 Hak Desain Industri (10 tahun)
 Rahasia Dagang (tanpa batas)
 Varietas Tanaman (20 tahun)

b. Lisensi dan regulasi

 HKI dapat beralih ataupun dialihkan seluruhnya atau sebagian melalui: “pewarisan, hibah,
wasiat, dijadikan milik negara, ataupun melalui perjanjian dengan akta ”
 Pengalihan HKI yang dilakukan dengan tujuan komersial “pemanfaatan atau penggunaan oleh
pihak lain dengan izin berdasarkan perjanjian untuk turut memanfaatkan hak ekonomi atas hasil
Karya Intelektual tersebut ”
 Pengalihan HKI melalui perjanjian dengan akta otentik maupun akta bawah tangan “pengalihan
tersebut dilakukan dengan cara hibah dan wasiat ”

c. Kontrak dan Perjanjian


Dalam kasus pengalihan hak kekayaan intelektual, terdapat beberapa larangan mengenai perjanjian
lisensi, hal ini diatur dalam Pasal 6 PP 36/2018:
“Larangan dilakukan perjanjian lisensi, jika:
a. Merugikan perekonomian Indonesia dan kepentingan nasional Indonesia;
b. Memuat pembatasan yang menghambat kemampuan bangsa Indonesia dalam melakukan
pengalihan, penguasaan, dan pengembangan teknologi;
c. Mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat; dan/atau
d. Bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, nilainilai agama, kesusilaan,
dan ketertiban umum”.

3. Franchise Waralaba
 Franchise → Francer (French) artinya bebas dari perbudakan
 Free (English) : bebas
 Franchise adalah pemberian sebuah lisensi oleh seseorang (franchisor) kepada pihak lain
(franchise).
 Kita membeli satu paket bisnis dengan harga tertentu, sebagai gantinya pihak penjual paket bisnis
akan memberikan kita lisensi untuk menggunakan mereknya, resep rahasia mereka atau sistem
manajemen mereka, peralatan serta bahan baku untuk usaha awal.

Waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan/atau
menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain
dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka
penyediaan dan/atau penjualan barang dan/atau jasa.
Skema Franchise, Franchisor Harus Memiliki :
 Merek/nama dagang, serta goodwill tempat berasosiasi.
 Sebuah format bisnis.
 Terdapat formula, resep, rahasia, spesifikasi, desain gambar dan konfidensial.
 Hak cipta serta perlindungannya.

● Merk atau Lisensi yang diperjual belikan Franchisor.


● Pihak pejual (badan usaha/ perorangan) pemberi waralaba yang bertugas memberikan outlet dan bahan
baku serta menyediakan pelatihan operasional bisnis kepada pihak franchisee
Franchisee
● Penerima waralaba/ membeli franchise.
Franchise Fee
● biaya pembelian hak waralaba yang dikeluarkan oleh franchisee umumnya dibayarkan satu kali saja.
Advertising fee
● biaya yang dibayarkan oleh franchisee kepada franchisor untuk membiayai pos pengeluaran/ belanja
iklan besarnya maksimal 3% dari penjualan.
Area Franchise
● Perwakilan franchise pada area tertentu.

Kelebihan Bisnis Franchise


 Merek-nya sudah dikenal luas oleh masyarakat.
 Produknya memenuhi standar kualitas produksi.
 Standar manajemennya sudah terbukti sukses dan ada jaminan pembimbingan/ konsultasi.
Kekurangan Bisnis Franchise
 Tidak mandiri.
 Kreativitas tidak berkembang.
 Menjadi interdependen, terdominasi.
 Rentan terhadap perubahan franchisor.

Inovasi produk-produk pangan

Klasifikasi Produk Baru :


Produk Inovatif >> Produk Modifikatif >> Produk Imitatif
Produk Inovatif:
 Produk baru bagi dunia atau belum pernah adadi pasaran.
 Produk inovatif lebih sulit dan mengandung resiko tinggi sehingga perlu kepekaan, kejelian dan
kreativitas pertimbangan serta ketajaman berpikir terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi.
 Untuk menghasilkan produk inovatif perlu biaya tinggi sehingga banyak produsen yang enggan
melakukannya.
 Tetapi produk ini berpeluang besar dapat menguasai pasaran.
Produk Modifikatif:
 Dilakukan guna penyempurnaan produk yang sudah ada di pasaran sehingga diperoleh “produk
baru” dengan kualitas dan karakteristik yang lebih baik dan memuaskan konsumen.
 Modifikasidan penyempurnaan produk dapat dilakukan terhadap mutu produk misalnya: bentuk,
ukuran, warna, tekstur, rasa/flavor dan pengemasan.
Produk Imitatif:
• Sering dilakukanoleh perusahaan peniruan biasanya diikuti dengan modifikasi dan
pengembangan lebih lanjut.
• Walaupun ada modifikasi pada saat pemasaran akan cukup berat bersaing dengan produk yang
ditirunya.
• Perusahaan pangan perlu memilih karakteristik dominan yang betul-betul menentukan daya
terima dan kesukaan konsumen.
Ada 3 macam posisi produk:
1. Kompetitif, produk memiliki cukup banyak saingan sehingga untuk dapat merebut pasaran
diperlukan perjuangan yang cukup sulit agar produk jenis ini dapat memiliki daya saing maka perlu
dicari keunggulan apa yang dipunyai oleh produk yang akan dikembangkan.
2. Komplementer, persaingan relatif lebih ringan namun pemasarannya akan relatif terbatas karena
tergantung kepada pemasaran produk yang menjadi pesaingnya.
3. Subtitusi, produk substitusiakan memiliki pemasaran yang baik apabila produk yang dapat
digantikannya telah masuk ke dalam tahap kejenuhan/kemerosotan di dalam daur hidup produk.

Inovasi Pengolahan Produk Perikanan Modern


• Produk perikanan modern biasanya dilakukan pada skala industri menengah dan besar, serta
produk yang dibuat untuk memenuhi pesanan domestic dan ekspor.
• Inovasi pada pengolahan hasil perikanan modern diantaranya adalah:
 Pengalengan ikan ➔ wadah tertutup rapat, dipanaskan (mematikan pertumbuhan
mikroorganisme).
 Pendinginan dengan tekanan ➔ pembentukan kristal es yang berukuran sama dan kecil
ukurannya (mengurangi kerusakan jaringan daging ikan).
 Iradiasi gama ➔ memberikan pancaran elektronik untuk memperpanjang umur simpan
dan mengurangi jumlah pathogen.
Inovasi Pengolahan Produk Hasil Pertanian
 Tren inovasi pangan hasil pertanian saat ini banyak mengarah pada pengembangan produk
fungsional.
 Tujuan utama konsumen untuk membeli makanan fungsional adalah: keinginan yang meningkat
untuk mengkonsumsi makanan yang mampu membantu mencegah penyakit kronis seperti
Alzheimer, osteoporosis, jantung, dan diabetes.
 Limbah kulit kakao diolah menjadi permen karet nabati, pengawet dan penambah aroma serta
rasa produk makanan. Mengandung: pektin dan antioksidan.
Inovasi Pengolahan Produk Hasil Ternak
 Produk hasil ternak merupakan pangan kaya protein hewani.
 Komoditas hasil ternak seperti susu, daging, telur, madu adalah bahan pangan yang mengandung
protein tinggi dan secara alami mengandung peptide bioaktif, yang merupakan komponen pangan
fungsional.
 Contoh: susu pasteurisasi, susu bukuk, keju, mentega, daging restrukturisasi, mayones, dll
Contoh Pembuatan Poster Inovasi produk

MERANCANG VISUAL UNTUK POSTER:


• Susun semuanya agar eye catching, seimbang, dan kontras.
• Warna ditonjolkan.
• Seimbang bukan berarti simetris.
• Gunakan latar belakang warna yang sejuk, netral, sedang warna pesan lebih hangat.
• Gunakan ukuran dan bentuk huruf yang mudah dibaca.

Pemasaran, Iklan dan Promosi

Pemasaran
Definisi Marketing Mix
• Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
mencapai tujuan pemasaran dalam memenuhi target pasarnya.
• Menurut Kotler (1997:92), Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue
its marketing objectives in the target market. Bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar
yang dituju.
• Bauran pemasaran adalah unsur atau elemen internal penting yang membentuk program
pemasaran sebuah organisasi. Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep universal yang
telah dikembangkan dalam pemasaran. (Ad. Payne, 1995:31).
Marketing Mix

Dikatakan marketing mix, karena: ●


 Marketing objectives (tujuan pemasaran)
 Type of product (jenis produk)
 Target market (target pasar)
 Market structure (struktur pasar)
 Rivals’ behaviour (perilaku pesaing)
 Global issues – culture/religion (isu global, misalnya: budaya/agama)
 Marketing position (posisi pasar)
 Product portfolio (portofolio produk)

Konsep Bauran Promosi


MARKETING COMMUNICATION MIX (Bauran Komunikasi Penjualan)
 Penjualan Perorangan (Personal Selling)
 Publisitas (Publicity)
 Periklanan (Advertising)
 Promosi Penjualan (Sales Promotion)
 Kehumasan (Public Relations)
 Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
 Kemasan (Packaging)
 Komunikasi Getok Tular (WOM/word of mouth)
 Proposisi Periklanan (Advertising Proposition)

Promosi
Pengertian :
 Upaya memperkenalkan produk kepada konsumen.
 Usaha yg dilakukan penjual untuk memperkenalkan produk kepada calon konsumen &
membujuk mereka agar membeli serta mengingatkan kembali konsumen lama agar melakukan
pembelian ulang.
 Semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorongpermintaan.

Keputusan Penting dalam Periklanan:


 Menetapkan Tujuan Iklan
 Memberi Informasi
 Membujuk
 Mengingatkan

1. Menentukan Tujuan Iklan


 Iklan Informatif : untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri
baru produk yang sudah ada.
 Iklan Persuasif : untuk menciptakan kesukaaan, preferensi, keyakinan, dan pembelian suatun
produk dan jasa.
 Iklan Pengingat : untuk merangsang pembelian produk dan jasa kembali.
 Iklan penguatan: untuk meyakinkan pembeli bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat.

2. Menetapkan Anggaran Periklanan


Faktor spesifik yang harus dipertimbangkan pada waktu menetapkan anggaran periklanan:
 Tahapan di dalam PLC
 Pangsa pasar
 Persaingan
 Frekuensi periklanan

3. Memutuskan Penganggaran Iklan


Ada 5 faktor yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan anggaran iklan:
 Tahap dalam siklus hidup produk: produk baru mendapat anggaran iklan yang besar guna
membangun kesadaran dan mengupayakan pelanggan mencobanya.
 Pangsa pasar dan bisnis konsumen : merek berpangsa pasar tinggi biasanya membutuhkan
lebih sedikit pengeluaran iklan, dengan hanya sekian persen dari penjualan, guna
mempertahankan pangsanya.
 Persaingan dan gangguan : gangguan dari iklan yang tidak langsung bersaing dengan suatu
merek akan memyebabkan kebutuhan iklan yang lebih besar sehingga dibutukan anggaran iklan
yang tinggi.
 Frekuensi Iklan : Jumlah pengulangan yang diperlukan untuk menyampaikan pesan merek
tersebut kepada konsumen mempunyai dampak tehadap anggaran iklan.
 Daya substitusi produk : Merek-merek dalam kelas komoditas (rokok, bir, minuman ringan)
memerlukan iklan besar-besaran untuk membangun citra yang berbeda

4. Strategi Iklan
• Penciptaan pesan iklan
• Penyeleksian media
Langkah utama dalam menyeleksi media :
○ Menentukan jangkauan frekuensi dan dampak
○ Tipe media utama ○ Media ○ Waktu penayangan
• Evaluasi Periklanan
• Mengorganisasikan Periklanan
Pengembangan dan Pengelolaan Program Iklan
 Iklan adalah segala bentuk presentasi non pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh
sponsor tertentu yang harus dibayar.
 Ada 5 keputusan utama dalam mengembangkan program iklan yang dikenal sebagai “Lima M”
 Misssion : Apa saja tujuan iklan tersebut?
 Money : Berapa banyak yang dapat dibelanjakan?
 Message : Pesan apa yang harus disampaikan?
 Media : Media apa yang seharusnya digunakan?
 Measuremant : Bagaimana hasilnya harus dievaluasi?
Menentukan Bauran Promosi
 Periklanan (Advertising)
Merupakan segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non
pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.
 Keputusan penting dalam promosi penjualan:
● Menentukan tujuan promosi
● Menyeleksi alat-alat promosi penjualan
● Menyusun program promosi penjualan
● Melaksanakan pra pengujian terhadap program promosi penjualan
● Melaksanakan dan mengendalikan program promosi penjualan
● Evaluasi hasil penjualan
 Promosi penjualan terdiri dari:
● Promosi konsumen yang berupa : sampel, kupon, tawaran uang kembali, potongan harga,
cinderamata, hadiah, pengujian gratis, garansi, pajangan ditempat pembelian.
● Promosi perdagangan : potongan harga, dana iklan dan pajangan, barang gratis
● Promosi bisnis dan tenaga penjualan : pameran, kontes, dan iklan khusus.
Tujuan Promosi :
 Alat-alat promosi penjualan berbeda-beda dari segi tujuannya .
 Misal untuk sampel gratis ber- tujuan untuk merangsang konsumen mencoba, sedang jasa
konsultasi manajemen gratis bertujuan untuk mempererat hubungan jangka panjang dengan
pengecer.
 Promosi penjualan sering menarik orang-orang yang beralih merek, yg terutama mencari harga
murah, nilai pemakai yang setia.
 Sejumlah manfaat promosi penjualan mengalir ke produsen dan konsumen.
 Promosi penjualan memungkinkan produsen menguji seberapa tinggi harga yang dapat mereka
kenakan/tetapkan, karena mereka selalu dapat melakukan diskon.
 Konsumen sudah pasti mendapatkan manfaat promosi bisa berupa potongan harga, hadiah,
produk itu sendiri dll

Hubungan Masyarakat
Menentukan Bauran Promosi >> Hubungan Masyarakat (Public Relation) Membangun hubungan yang
baik dengan berbagai perusahaan.
Langkah-langkah Penulisan Iklan yang Baik :
 Menawarkan solusi
 Dari masalah tadi tawarkan solusi dan pemecahan
 Menunjukkan bukti
 Dalam membuat iklan, tidak boleh sekadar menyampaikan janji-janji. Agar mereka lebih yakin,
tunjukkanlah bukti bahwa solusi yang diberikan benar dan sesuai dengan harapan mereka.
 Mengajukan harga.

SOAL KUIS!!
1. Sebutkan 5 Titik kritis dalam tahapan pengembangan produk?
2. Apa alasan perusahaan melakukan pengembangan produk?
3. Sebutkan dan jelaskan Pemetaan Tren Inovasi Pangan?
4. Salah satunya adalah dengan metode Design Heuristics, apa yang dimaksud Design Heuristics?
5. Apa yang dimaksud 3 bagian dari Strategi pemasaran yang terdiri dari STP, dan jelaskan bauran
pemasaran 4P?
6. Apa Tujuan akhir dari uji sensori?
7. Pada prinsipnya terdapat 3 jenis uji organoleptic, sebutkan dan jelaskan?
8. Menurut Kotler & Keller (2012), perencanaan terkait komersialisasi produk mencakup beberapa
hal penting. Sebutkan dan jelaskan?
9. Jelaskan Tahapan Komersialisasi produk?
10. Sebutkan dan jelaskan strategi dalam pengenalan produk?
11. Klasifikasi produk baru dibagi menjadi 3, sebutkan dan jelaskan?
12. Jelaskan 3 macam posisi produk?
13. Apa pentingnya dalam pendaftaran paten dan hak cipta pada produk anda?
14. Legalitas apa saja yang akan anda daftarkan untuk produk anda?

JAWABAN!!
1. 5 Titik kritis dalam tahapan pengembangan produk adalah: Pengumpulan Ide, Pengembangan
Konsep produk, Analisis Pemasaran dan Bisnis, Formulasi dan Pengujian Kualitas Produk,
Komersialisasi.

2. Alasan perusahaan melakukan pengembangan produk : Memenuhi keinginan konsumen,


Menambah omzet penjualan, Mendayagunakan sumber-sumber produksi, Memenangkan
persaingan, Meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama, Mencegah
kebosanan konsumen, Menyederhanakan produk pembungkus.

3. Trend Inovasi di Industri Pangan :


 Keamanan pangan dan Higienis >> • Label untuk pangan aman • Sertifikasi kualitas
 Keterlacakan dan Transparansi >> • Komposisi • Proses produksi • Asal bahan baku
 Praktis >> • Produk siap saji • Porsi seimbang
 Keberlanjutan >> • Metode produksi • Lokal • Reduksi limbah pangan • Kemasan ramah
lingkungan.

4. Metode Design Heuristics, yaitu metode pencarian ide berdasarkan permasalahan untuk
diselesaikan dengan mencari variasi berdasarkan atribut.

5. Yang dimaksud 3 bagian dari pemasaran terdiri dari STP :


 Segmentasi >>
 Demografis (usia, gender, ukuran keluarga, tahap siklus, pendapatan, pendidikan,
agama, ras dan pekerjaan )
 Geografis ( daerah, ukuran kepdatan dan iklim)
 Behaveioristis (manfaat yang di cari, penggunaan, volume dan loyalitas produk)
 Psikografis ( gaya hidup dan kepribadian)
 Target >> pemilihan salah satu kelompok atau leih sebagai prospek konsumen.
 Posisi Produk >>
 Proses memahami dan memanipulasi persepsi dari taret konsumen tentang
produk.
 Perusahaan harus mampu membangun citra produk.
bauran pemasaran produk :

 Price : list harga, diskon, bundling, creadit terms


 Place : channel, inventory, logistik, distribusi.
 Produk : kegunaan, brand, packaging, serivices
 Promotion : periklanan, sales force, publisitas, sales promotion.

6. Tujuan akhir dari uji sensori adalah Penerimaan konsumen yang menggunakan panelis (pencicip
yang telah terlatih) dianggap yang sangat peka untuk menilai kualitas pangan dan penentuan
kesukaan serta umur simpan.

7. Terdapat 3 jenis uji organoleptik, antara lain:


 Uji pembedaan >> Digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan atau tidak di antara
sampel.
 Uji deskripsi >> Digunakan sebagai penentu sifat dan intensitas dari perbedaan yang ada.
 Uji afektif >> Digunakan untuk mengukur kesukaan dan atau penerimaan terhadap suatu produk
dengan jumlah panelis tidak terlatih yang jumlahnya dipertimbangkan dapat mewakili kelompok
konsumen.

Pengujian pembedaan (Uji pembedaan)


Uji diskriminatif, yaitu uji yang digunakan untuk melihat secara statistik adanya perbedaan
diantara sampel, yang mengukur kemampuan panelis untuk mendeteksi suatu sifat sensoris.

Klasifikasi uji pembedaan antara lain:


 Uji perbandingan pasangan: Para panelis diminta untuk menyatakan apakah ada
perbedaan antara dua sampel yang disajikan.
 Uji duo-trio: Dimana ada 3 sampel (dua sama, satu berbeda) disajikan dan para panelis
diminta untuk memilih sampel yang sama dengan standar.
 Uji segitiga: Sama dengan uji duo-trio tetapi tidak ada standar uji yang telah ditentukan
dan panelis harus memilih satu produk yang berbeda.
 Uji peringkat: Uji ini mengharuskan para panelis untuk memeringkat sampel – sampel
yang diberikan kode sesuai urutan untuk suatu sifat sensoris tertentu.
Uji deskripsi
● Uji deskripsi di desain untuk mengidentifikasi dan mengukur sifat-sifat sensori/organoleptik.
● Informasi pengujian deskripsi dapat digunakan untuk pengembangan produk baru,
memperbaiki produk atau proses, dan berguna juga untuk pengendalian mutu yang dilakukan
rutin.
Uji deskriptif terdiri atas 3 uji :
 Uji skror atau skala = Uji skror atau skala yaitu dengan memakai pendekatan skala atau
skor yang dihubungkan dengan deskripsi tertentu dari parameter kualitas produk.
 Flavor profile dan texture profile test = Pada uji flavor/texture, dilakukan untuk
menguraikan karakteristik aroma dan flavor produk makanan, menguraikan karakteristik
tekstur makanan .
 Qualitative descriptive analysis (QDA) = Pemimpin uji sensori akan menjelaskan sasaran
dari uji sensori dan menampilkan sampel yang akan diuji, termasuk produk yang akan di
pasarkan .

Uji Afektif
● Metode afektif dipakai untuk menilai sikap subjektif panelis terhadap produk berdasarkan profil
sensoris.
● Hasil yang diperoleh adalah kesukaan (suka/tidak suka), penerimaan (ditolak/diterima), serta
pilihan (satu dari yang lain) terhadap produk.

Metode Afektif terdiri dari 3 uji :


 Uji sensori perbandingan pasangan
 Uji sensori hedonik
 Uji sensori rangking

8. Menurut Kotler & Keller (2012), perencanaan terkait komersialisasi produk mencakup beberapa
hal penting antara lain: waktu, Lokasi (strategis geografis), Target pasar, Strategi pengantar.
1. Waktu
Dalam menentukan waktu peluncuran produk, Perusahaan dihadapkan pada tiga pilihan, antara
lain: a. Pemain pertama parallel, b. Entri parallel, c. Masuk terlambat
2. Lokasi (strategi geografis)
● Saat menentukan sasaran pasar untuk peluncuran produk, parameter utamanya antara lain:
a. Keunggulanpasar, yaitu reputasi lokal Perusahaan
b. Biaya media masa
c. Pengaruharea tertentuke area lainnya
d. Penetrasi kompetitif
● Biasanya Perusahaan kecil memilih daerahyang menguntungkandan melakukan kampanye
singkat, kemudian mendatangidaerahlain satu per satu.
● Sedangkan Perusahaan besar memperkenalkan produk mereka ke wilayah yang lebih luas dan
kemudian beralih ke wilayah berikutnya.
● Perusahaan nasional memiliki jaringan distribusi meluncurkan produk baru secara nasional.
3. Target pasar
Dalam peluncuran pasar, Perusahaan harus mampu menetapkan capaian distribusi awal dan
promosi ke kelompok konsumen dengan peluang terbaik.
4. Strategi pengantar
Produk baru sering diluncurkan dengan memakan waktu lebih lama dan biaya lebih dari yang
diharapkan.
9. TAHAPAN KOMERSIALISASI PRODUK

10. Beberapa strategi dalam pengenalan produk, antara lain:


a. Strategi pengenalan cepat
b. Strategi pengenalan lambat
c. Strategi penetrasi cepat
d. Strategi penetrasi lambat

1. Strategi pengenalan cepat


● Strategi pengenalan cepat, merupakan yang cocok untuk produk baru dengan harga cukup
tinggi dan level promosi kalangan atas.
● Strategi ini dapat diterima dengan asumsi bahwa Sebagian besar konsumen tidak sadar dengan
produk itu
2. Strategi pengenalan lambat
● Strategi untuk produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi.
● Strategi ini apabila konsumen terbatas, Sebagian konsumen sadar tentang produk baru yang
dihasilkan, konsumen membeli berapapun harganya serta tidak ada persainganyang potensial.
3. Strategi penetrasi cepat
● Strategi ini cocok untuk produk dengan harga yang rendah dan biaya promosi besar.
● Strategi ini sesuai dengan konsumen yang tidak sadarakan kehadiran produk baru tersebut,
konsumen peka terhadap nilai harga, adanya persaingan potensial yang kuat, dan biaya produksi
menurun sejalan dengan skala produksidan pengalaman.
4. Strategi penetrasi lambat
● Strategi terakhir ini digunakan untuk produk baru yang mempunyai harga rendah dan promosi
rendah.
● Dikarenakankonsumen sangat banyak, konsumen mempunyai kesadaran terhadap harga, dan
ada banyak persainganyang potensial.
● Sehingga Perusahaan/industri harus menekan biaya produksinya, agar dapat menjual produk
baru tersebut kepada konsumen.

11. Klasifikasi Produk Baru : Produk Inovatif >> Produk Modifikatif >> Produk Imitatif
Produk Inovatif:
 Produk baru bagi dunia atau belum pernah adadi pasaran.
 Produk inovatif lebih sulit dan mengandung resiko tinggi sehingga perlu kepekaan,
kejelian dan kreativitas pertimbangan serta ketajaman berpikir terhadap berbagai
kemungkinan yang terjadi.
 Untuk menghasilkan produk inovatif perlu biaya tinggi sehingga banyak produsen yang
enggan melakukannya.
 Tetapi produk ini berpeluang besar dapat menguasai pasaran.
Produk Modifikatif:
 Dilakukan guna penyempurnaan produk yang sudah ada di pasaran sehingga diperoleh
“produk baru” dengan kualitas dan karakteristik yang lebih baik dan memuaskan
konsumen.
 Modifikasidan penyempurnaan produk dapat dilakukan terhadap mutu produk misalnya:
bentuk, ukuran, warna, tekstur, rasa/flavor dan pengemasan.
Produk Imitatif:
 Sering dilakukanoleh perusahaan peniruan biasanya diikuti dengan modifikasi dan
pengembangan lebih lanjut.
 Walaupun ada modifikasi pada saat pemasaran akan cukup berat bersaing dengan produk
yang ditirunya.
 Perusahaan pangan perlu memilih karakteristik dominan yang betul-betul menentukan
daya terima dan kesukaan konsumen.

12. Ada 3 macam posisi produk:


1. Kompetitif, produk memiliki cukup banyak saingan sehingga untuk dapat merebut
pasaran diperlukan perjuangan yang cukup sulit agar produk jenis ini dapat memiliki daya
saing maka perlu dicari keunggulan apa yang dipunyai oleh produk yang akan
dikembangkan.
2. Komplementer, persaingan relatif lebih ringan namun pemasarannya akan relatif terbatas
karena tergantung kepada pemasaran produk yang menjadi pesaingnya.
3. Subtitusi, produk substitusiakan memiliki pemasaran yang baik apabila produk yang dapat
digantikannya telah masuk ke dalam tahap kejenuhan/kemerosotan di dalam daur hidup
produk.
NOMOR 13 & 14 SESUAI PRODUK MASIG MASING!!

Anda mungkin juga menyukai