Anda di halaman 1dari 11

LK 2.

1 EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI

OLEH

NAMA : Yeni Wigati


Prodi : Fisika

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2023
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
Petunjuk Pengisian/ Penjelasan LK 2.1
Kolom (1): Permasalahan yang telah diidentifikasi. Tuliskan permasalahan yang dirasa paling urgent terkait pembelajaran dari
sejumlah masalah yang telah ditemukan dalam tahap identifikasi masalah dan ditentukan di tahap sebelumnya untuk diatasi.

Kolom (2) dan (3) Penyebab Masalah dan Kategori penyebab masalah. Kedua kolom ini merupakan penajaman dari tahap sebelumnya.
Kategorikan penyebab masalah yang sebelumnya telah diidentifikasi apakah lebih dekat ke materi, metode, atau media pembelajaran.
Ketiganya merupakan aspek yang paling memungkinkan untuk guru intervensi secara langsung dalam mengatasi permasalahan kelas/
lab/ bengkel.

Dua atau lebih permasalahan berbeda yang muncul ke permukaan saat observasi bisa jadi memiliki satu atau lebih sebab yang sama.
Sebaliknya, satu permasalahan dapat memiliki dua atau lebih penyebab. Sebagai contoh, dalam observasi pembelajaran Bahasa,
mahasiswa PPG Dalam Jabatan mengidentifikasi permasalahan: (a) Sejumlah besar siswa di kelas tidak mampu memahami isi bacaan
yang disajikan (yang terlihat dari ketidaktepatan menjawab pertanyaan LOTS terkait informasi umum dan rinci sebuah bacaan) dan (b)
Sebagian siswa terlihat tidak bersemangat saat belajar membaca (minat membaca kurang). Dua persoalan ini bisa jadi memiliki satu
atau lebih penyebab yang sama, misalnya, pilihan materi ajar (bahan bacaan) yang kurang relevan dengan level atau minat peserta
didik. Kemungkinan lain, kedua persoalan tersebut muncul karena pilihan metode pengajaran yang kurang sesuai untuk pembelajaran
membaca.

Pada beberapa kasus, pernah ditemui seorang guru dalam kegiatan inti pelajaran Bahasa hanya membagikan teks bacaan dan meminta
siswa membacanya tanpa melakukan kegiatan pra membaca dan tidak pula memberikan panduan/ mengajarkan strategi pemahaman
bacaan, sebelum mengajukan seperangkat soal terkait bacaan. Dalam hal ini, guru tersebut melewatkan tahapan mengajar membaca
sehingga hanya terfokus melakukan asesmen membaca. Pada kasus demikian, maka pada penyebab masalah ada pada kategori materi
dan/ atau metode pembelajaran.

Contoh lain, pada saat observasi kelas/ bengkel/ lab ditemukan persoalan: (a) siswa tidak dapat menyelesaikan tugas atau aktivitas
sesuai alokasi waktu dan (b) guru tidak sempat melakukan kegiatan penutup dengan baik karena waktu pembelajaran telah habis.
Dalam kasus demikian, ada kemungkinan jumlah materi atau aktivitas yang dirancang untuk disajikan dalam suatu sesi pembelajaran
terlalu banyak atau kurang efisien. Terdapat juga kemungkinan guru menggunakan media pembelajaran yang memakan cukup banyak
waktu untuk persiapan dan operasionalisasinya. Mahasiswa dapat merefleksi, manakah yang menjadi penyebab persoalan dan
mencentang pada satu atau lebih kolom yang relevan, dalam hal ini, kolom materi dan/atau media. (bisa lebih dari satu kolom,
tergantung kondisi riil hasil observasi/ hasil refleksi identifikasi masalah).

Ketajaman dalam melihat persoalan dan menganalisis penyebabnya menjadi kunci untuk langkah-langkah lanjutan dalam
pengembangan perangkat pembelajaran. Misalnya, persoalan-persoalan yang pada tataran permukaan tampak seperti persoalan terkait
manajemen kelas dan motivasi belajar, seperti terdapatnya siswa yang pasif atau kurang inisiatif dalam pembelajaran, siswa yang
mendominasi diskusi, kerja kelompok yang tidak berjalan baik, siswa yg duduk di baris belakang yang tidak fokus dan semacamnya
boleh jadi berakar pada pilihan-pilihan materi, metode/ aktivitas, atau media pembelajaran yang sesuai untuk setiap tahapan
pembelajaran yang dirancang atau kurang terstruktur dengan baik.

Jika dalam pembelajaran ditemui masalah yang menurut mahasiswa ikut dipengaruhi faktor di luar pembelajaran, misalnya terkait
kecukupan fasilitas, pendanaan, atau dukungan lingkungan dan orang tua, persoalan tersebut harus disikapi secara profesional.
Misalnya jika siswa Fase A-D tidak dapat memahami suatu konsep yang rumit dan guru melihat fasilitas pendukung berupa LCD
proyektor dan laptop untuk menjelaskan konsep tersebut tidak tersedia, maka perlu diingat bahwa ketidakpahaman siswa bukanlah
disebabkan oleh ketiadaan fasilitas namun karena mungkin kompleksitas konsep tersebut dan penyajiannya kurang sesuai dengan
tahap perkembangan siswa. Maka ketidakpahaman siswa, bisa jadi merupakan akibat penyajian materi atau pilihan metode penyajian
yang kurang sesuai. Jika saja materi tersebut dibuat berjenjang, disederhanakan, ditambah dengan gambar, realia, contoh, atau disajikan
secara bertahap melalui aktivitas yang menarik, persoalan ketidakpahaman akan konsep tersebut akan lebih memiliki potensi untuk
dihindari. Sedangkan, penyediaan LCD proyektor dan laptop saja belum tentu dapat mengatasi persoalan itu.

Kolom (4) Tuliskan 2-3 solusi yang sesuai dengan masalah dan penyebab masalah yang telah diidentifikasi. Misal, dari hasil refleksi
diketahui penyebab persoalan siswa yang tidak memperhatikan dalam pembelajaran Bahasa disebabkan oleh pilihan materi dan
metode yang kurang sesuai maka solusi yang mungkin dilakukan antara lain 1) mengganti teks bacaan sehingga sesuai dengan minat
dan level siswa sehingga dapat memicu rasa ingin tahu siswa. 2) Menerapkan metode KWL untuk memandu siswa memahami bacaan 3)
memasukkan unsur permainan dalam metode pembelajaran, atau 4) menyusun daftar pertanyaan pemahaman secara berjenjang serta
teknik untuk bertanya yang memungkinkan semua peserta dengan keberagaman tingkat kemampuan memiliki sense of success yang
relatif sama.

Kolom (6), (7) dan (8) Buatlah evaluasi dari alternatif solusi. Tuliskan apa kekuatan dan kelemahan dari solusi tersebut. Untuk
kelemahan yang diidentifikasi, tuliskan mitigasi atau langkah apa yang dapat diambil untuk meminimalisir/ mengantisipasi kelemahan.
Masalah dalam Penyebab
Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi
Pembelajaran Masalah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Tuliskan persoalan Tuliskanlah Renungkan, apakah Tuliskan 2-3 solusi yang sesuai Apakah kelebihan dari Apakah kelemahan Menurut Anda,
yang telah penajaman persoalan tersebut dengan masalah dan penyebab setiap alternatif solusi dari setiap alternatif apakah
diidentifikasi / apa terkait dengan masalah yang telah diidentifikasi. yang dipilih solusi yang dipilih kelemahan
ditentukan di tahap penyebab pemilihan/ penyajian Solusi ini diperoleh dari hasil tersebut dapat
sebelumnya. setiap materi ajar, media, kajian literatur dan wawancara diantisipasi?
Fokuskan pada masalah metode pembelajaran, dengan sejawat / pakar Jika bisa,
persoalan terkait yang atau yang lain. Centang bagaimana
pembelajaran diidentifikas pada kolom yang sesuai. caranya?
i.

metode
Lain
materi media /
nya
strategi

1. Model Penggunaan v v v Firda Shahira, Mahardika IK, Kelebihan PjBL Kelemahan PjBL (1. Siswa diberi
pembelajaran media dan Subiki, Andianti PW, Pyrenia ( Project Based Project Based pertanyaan
yang digunakan model A. 2022. Efektivitas Media Learning ) Learning ) yang
saat pembelajara Pembelejaran Visual Berbasis1. Meningkatkan 1. Kebanyakan bersinggung
pembelajaran n yang Lingkungan di SMA motivasi. Laporan- permasalahan an langsung
fisika materi belum Unggulan BPPT Darussholah. laporan tertulis “dunia nyata” dengan
fluida statis bervariasi Program Studi Pendidikan tentang proyek itu yang tidak kehidupan
tentang hukum Fisika, Universitas Jember, banyak yang terpisahkan sehari-hari
pascal di kelas Indonesia mengatakan bahwa dengan masalah
XI Mia 1 SMA https://jipfi.uho.ac.id/ peserta didik suka kedisiplinan,
Negeri index.php/journal/article/ tekun sampai untuk itu
Sukakarya view/32/34 kelewat batas disarankan
belum dapat - Media berasal dari bahasa waktu, berusaha mengajarkan
mengaktifkan latin yakni medium yang keras dalam dengan cara
peserta didik dapat diartikan perantara mencapai proyek. melatih dan
(between), yang bermakna2. Meningkatkan memfasilitiasi
apa saja yang dapat kemampuan peserta dididk
menyalurkan informasi pemecahan dalam
dari sumber informasi masalah. Banyak menghadapi
kepenerima informasi. sumber yang masalah.
Assosiasi Teknologi dan mendiskripsikan 2. Memerlukan
Komunikasi Pendidikan lingkungan belajar banyak waktu
(AECT) di Amerika, berbasis proyek yang harus
membatasi media sebagai membuat peserta diselesaikan
segala bentuk dan saluran didik menjadi untuk
yang digunakan orang lebih aktif dan menyelesaikan
untuk menyalurkan pesan berhasil masalah.
atau informasi. Education memecahkan 3. Memerlukan
Assosiation (NEA) problem-problem biaya yang cukup
mendefinisikan media yang kompleks. banyak.
sebagai benda yang dapat3. Meningkatkan4. Banyak
dimanipulasikan. Dilihat, kolaboratif. peralataan yang
didengar, dibaca, atau4. Meningkatkan harus disediakan.
dibicarakan dengan keterampilan
instrument yang mengelola sumber.
dipergunakan dengan baik Bagian dariwati (2016:17)
dalam kegiatan belajar peserta didik yangmenjelaskan
mengajar. Jadi media independen adalahkelebihan dan
merupakan alat untuk bertanggungjawab kekurangan media
menyampaikan pesan untuk power point sebagai
dalam proses pembelajaran, menyelesaikan berikut: ✓
yang berupa materi ajar tugas yangKekurangan media
yang terkandung komples. audio visual:
didalamnya (Baharun 2016). Pembelajaran a. Penyajian materi
berbasis proyek melaui audio
- Menurut Aria Yulianto, dkk yang visual dapat
( 2017: 2 ) sintak PjBL ada 6 diimplementasikan menimbulkan
langkah, meliputi secara baik verbalisme bagi
(1) Menentukan pertanyaan memberikan peserta didik.
dasar; kepada peserta b. Kurang mampu
(2) Membuat desain proyek; didik 8 menampilkan
(3) Menyusun penjadwalan; pembelajaran dan detail dari objek
(4) Memonitor kemajuan praktek dalam yang disajikan
proyek; mengorganisasi secara sempurna.
(5) Penilaian hasil; proyek, dan
(6) Evaluasi pengalaman membuat alokasi
waktu dan sumber-
- Langkah-langkah PjBL sumber lain seperti
( Project Based Learning ) perlengkapan
ada 3 menurut Mulyasa untuk
( 2014: 145 ) adalah menyelesaikan
sebagai berikut: tugas.
(1) Menyiapkan pertanyaan5. Increased resourve
atau penugasan proyek. – management
Tahap ini sebagai skill.
langkah awal agar Pembelajaran
peserta didik berbasis proyek
mengamati lebih dalam diimplementasikan
terhadap pertanyaan secara baik
yang muncul dari memberikan kepada
fenomena yang ada. peserta didik
(2) Mendesain pembelajaran dan
perencanaan proyek. praktik dalam
Sebagai langkah nyata pengorganisasian
menjawab pertanyaan proyek dan
yang ada disusunlah membuat alokasi
suatu perencanaan waktu dan sumber-
proyek bisa melalui sumber lain seperti
percobaan. perlengkapan untuk
(3) Menyusun jadwal menyelesaikan
sebagai langkah nyata tugas.
dari sebuah proyek.
Penjadwalan sangat
penting agar proyek
yang dikerjakan sesuai
dengan waktu yang- wati (2016:17)
tersedia dan sesuai menjelaskan
dengan target. kelebihan dan
(4) Memonitor kegiatan kekurangan media
dan perkembangan power point
proyek. Guru sebagai berikut: ✓
melakukan monitoring Kelebihan media
terhadap pelaksanaan power point
dan perkembangana. Memiliki variasi
proyek teknik penyajian
yang menarik
- Wati (2016:90) sehingga tidak
menyebutkan bahwa membosankan.
presentasi dengan b. Bisa menyajikan
Microsoft Power Point berbagai
(PPt) merupakan salah satu kombinasi gambar,
cara yang digunakan untuk warna, animasi
memperkenalkan atau dan suara serta
menjelaskan sesuatu yang clipart yang
dirangkum dan dikemas menarik perhatian.
dalam beberapa slide yang
menarik. Hal tersebut
bertujuan untuk
mempermudah memahami.
HASIL WAWANCARA
PAKAR
Narasumber : Ida
Listiani,S.Pd.
Rekan sejawat

1. Siswa - Siswa belum v v v Lailatun Najahah, Mochammad Menurut


Mulyasa Selain kelebihan, 1. siswa
Ahied, Irsad Rosidi, Fatimatul
mengalami memahami pembelajaran dengan pembelajaran diberikan ruang
Munawaroh. FAKTOR FAKTOR
kesulitan dalam konsep- YANG MEMPENGARUHImenggunakan modul menggunakan untuk
mengerjakan konsep dasar KESALAHAN YANGmemiliki kelebihan modul juga berdiskusi
soal-soal yang DILAKUKAN SISWA DALAMyaitu: memiliki secara
HOTS diperlukan MENYELESAIKAN SOAL HOTS: 1. Fokus pada kekurangan yaitu: berkelompok
ANALISIS NEWMAN.
terutama pada- Siswa belum kemampuan (1) Interaksi 2. guru harus
Pendidikan IPA, FIP Universitas
materi energi memahami Trunojoyo Madura, Bangkalan individual siswa.
antarsiswa mampu
kinetik dan konsep- 69162 Indonesia. 2. Adanya kontrol berkurang sehingga mengendalikan
energi konsep dasar https:// terhadap hasil perlu jadwal tatap keadaan kelas
potensial di yang journal.trunojoyo.ac.id/nser/ belajar dengan muka atau kegiatan
kelas XI Mia 1 diperlukan article/view/8387 penggunaan kelompok.
SMA Negeri - standar (2) pendekatan
Sukakarya 1. kesalahan yang dilakukan kompetensi di tunggal
siswa dalam menyelesaikan setiap modul menyebabkan
soal HOTS berupa yang harus monoton dan
kesalahan membaca dicapai masing- membosankan
(reading errors), masing siswa. karena itu perlu
kesalahan memahami 3. Relevansi permasalahan yang
(comprehension errors), kurikulum yang menantang, terbuka
kesalahan penulisan ditunjukan dan bervariasi
rumus (transformation dengan adanya (3) kemandirian
errors), kesalahan tujuan dan cara yang bebas
keterampilan proses pencapaiannya, menyebabkan siswa
(process skill errors), dan sehingga siswa tidak disiplin dan
kesalahan penentuan dapat mengetahui menunda
jawaban akhir (encoding keterkaitan mengerjakan tugas
error) antara karena itu perlu
2. Faktor yang pembelajaran danmembangun budaya
mempengaruhi kesalahan hasil yang akan belajar dan batasan
siswa adala tidak paham diperolehnya waktu
konsepkesalahan proses
berpikir, lupa, kurang teliti, (4) perencanaan
tidak mengetahui rumus harus matang,
dan langkah penyelesaian memerlukan
soal, dan kerjasama tim,
pengaruh dari kesalahan memerlukan du-
pada tahapan kungan fasilitas,
sebelumnya media, sumber dan
https://journal.unindra.ac.id/ lainnya
index.php/kapas/article/view/ (5) persiapan
1820/1336 materi memerlukan
Soal tipe HOTS adalah soal biaya yang lebih
yang menuntut siswa untuk mahal bila
mengasah keterampilan dibandingkan
berpikir kritis, logika, dengan metode
metakognitif, dan kreatif. Soal ceramah.
dengan tipe tersebut melatih (Lasmiyati, 2014)
siswa untuk berpikir dalam
level analisis, evaluasi, dan
mengkreasikan (Dewangga &
Sunarti, 2022). Soal ini
merupakan soal soal yang
penyelesaiannya
membutuhkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi (Wati,
Lesmono, & Prastowo, 2019)
karena berpikir tingkat tinggi
dapat mendorong peserta didik
untuk berpikir secara luas dan
mendalam tentang materi
Pelajaran

Materi tentang hots


HASIL WAWANCARA
PAKAR
Narasumber : Ida
Listiani,S.Pd.
Rekan sejawat
Yang menyebabkan siswa
kesulitan dalam mengerjakan
soal HOTS adalah kurangnya
literasi membaca peserta didik
dan kurangnya kemampuan
peserta didik dalan
menguraikan atau
memecahkan sebuah masalah.
https://drive.google.com/file/
d/1-
eSzxSdXc4ojHmlsXLWvm1fI
Nj3cYWkZ/view?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai