Anda di halaman 1dari 6

BENCANA ALAM YANG PERNAH TERJADI DI INDONESIA

1. Letusan Gunung Merapi Yogyakarta 2010


Gunung Merapi yang meletus tahun 2010 lalu merupakan rentetan peristiwa aktivitas Gunung
Merapi yang terjadi setidaknya 4 tahun sekali. Aktivitas seismic Gunung Merapi sendiri
mulai terjadi akhir September 2010 sebelum akhirnya meletus pada tanggal 26 Oktober 2010.
Bencana alam ini menewaskan setidaknya 28 orang, termasuk Mbah Maridjan sang juru
kunci Gunung Merapi.

2. Bencana Situ Gintung, Tangerang, Banten 2009


Sekitar jam 04.30 WIB dini hari Jumat 27 Maret 2009, Kampung Situ Gintung, Kelurahan
Cirendeu, Kecamatan Ciputat, Tangerang, Banten dikejutkan dengan bencana debris flow
atau aliran bahan rombakan yang disebabkan jebolnya tanggul Situ Gintung. Bencana ini
terjadi akibat pengaruh gerakan tanah (longsoran) membuat tanggul selebar 65 meter tersebut
jebol sehingga menyebabkan banjir bandang. Akibat bencana ini tak kurang dari 100 orang
dinyatakan meninggal.

3. Gempa Padang, Sumatera Barat 2009


Kota Padang Provinsi Sumatera Barat juga pernah menjadi saksi dahsyatnya gempa
berkekuatan 7,6 SR pada tanggal 30 September 2009 silam. Gempa ini berpusat di 50
kilometer arah barat laut Kota Padang atau tepatnya di lepas pantai Sumatera.Selain
menyebabkan ribuan infrastruktur rusak parah, tercatat 1.117 orang tewas dari 3 kota dan 4
kabupaten di Sumatera Barat. Sementara itu korban luka berat tercatat 1.214 orang, 1.699
orang luka ringan, dan 1 orang dinyatakan hilang. Gempa juga menyebabkan sedikitnya
135.000 lebih rumah rusak parah, 65.000 lebih rumah rusak sedang, dan 78.000 rusak ringan.

4. Banjir Wasior, Teluk Wondama – Papua Barat 2010


Tahun 2010 tercatat telah terjadi beberapa kali bencana alam dahsyat di Indonesia. Salah
satunya banjir Wasior yang terjadi pada 4 Oktober 2010, beberapa hari sebelum meletusnya
Gunung Merapi Yogyakarta. Banjir bandang yang menghantam wilayah Teluk Wondama
Papua Barat ini terjadi akibat kerusakan hutan dan hujan yang turun terus menerus.Hujan
yang tiada henti menjadi sebab meluapnya Sungai Batang Salai yang menyebabkan sejumlah
infrastruktur hancur, salah satunya lapangan udara di Wasior. Sejumlah rumah sakit, rumah
warga, dan jembatan rusak parah akibat banjir yang disertai batu-batuan lumpur dan batang-
batang pohon besar. Bahkan waktu itu jaringan komunikasi dan listrik sempat tidak berfungsi
sehingga aktivitas warga lumpuh total. Dalam peristiwa ini tercatat 110 orang meninggal dan
450 dinyatakan hilang.

5. Tsunami Ende, Flores – Nusa Tenggara Timur (NTT) 1992


Bukti kedahsyatan gempa bumi terjadi di Ende, Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur pada
12 Desember 1992 silam. Gempa bumi yang terjadi tepat pukul 15.00 WITA tersebut
menyebabkan gelombang tsunami setinggi 36 meter yang menyapu 18.000 rumah, 90 tempat
ibadah, 113 sekolah, dan tak kurang dari 65 fasilitas umum lainnya. Tercatat 2.100 orang
kehilangan nyawa, 447 luka-luka, dan tak kurang dari 500 orang dinyatakan hilang.

6. Letusan Gunung Kelud, Kediri – Jawa Timur


Meskipun sempat beberapa kali meletus namun letusan paling dahsyat gunung berapi yang
terletak di Kabupaten Kediri ini terjadi pada 19 Mei 1919 silam. Letusan Gunung Kelud yang
termasuk gunung berapi Strato ini menelan korban jiwa mencapai 5.115 orang.

7. Gempa Yogyakarta 2006


Daerah rawan gempa hampir merata di seluruh wilayah di Indonesia. Yogyakarta termasuk
salah satunya. Tepat pada tanggal 27 Mei 2006 lalu, gempa tektonik berkekuatan 6.2 SR
mengguncang seluruh wilayah Yogyakarta yang menelan korban mencapai 6.234
jiwa.Gempa dahsyat ini bahkan dirasakan di beberapa daerah sekitar Jogja seperti Madiun di
bagian timur, ke utara hingga Semarang dan Blora, dan ke barat sampai Banyumas. Gempa
tersebut merupakan jenis gempa tektonik, sehingga dipastikan tidak ada hubungannya dengan
aktivitas Gunung Merapi yang merupakan pegunungan vulkanik.

8. Letusan Gunung Krakatau 1883


Setelah letusan dahsyat Gunung Tambora tahun 1815, giliran Gunung Krakatau “mengamuk”
pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Krakatau sendiri merupakan kepulauan vulkanik aktif
yang terletak diantara Pulau Jawa Dan Pulau Sumatera atau tepatnya di Selat Sunda.Letusan
hebat Gunung Krakatau sempat melenyapkan gunung itu sendiri, bahkan tsunami dan awan
panas yang ditimbulkannya menewaskan tak kurang dari 36.000 jiwa. Peristiwa ini menjadi
bencana alam paling dahsyat di masa pra-Indonesia yang terekam dalam sejarah.Letusan
Gunung Krakatau juga menyebabkan “kiamat kecil” di dunia. Dunia sempat gelap hingga dua
setengah hari karena abu vulkanis Krakatau yang menutup atmosfir. Sinar matahari juga lebih
redup hingga satu tahun berikutnya, bahkan nampak debu berhamburan di langit New York
sampai Norwegia.

9. Letusan Gunung Tambora Nusa Tenggara Barat 1815


Meskipun sudah terjadi di abad -18 silam, meletusnya Gunung Tambora di Kabupaten
Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan jumlah korban mencapai 92.000 jiwa
mencatatkan sejarah kelam bagi bangsa Indonesia.Gunung Tambora merupakan gunung
berapi aktif di Pulau Sumbawa sekaligus juga termasuk bagian Kepulauan Nusa Tenggara.
Gunung ini berada di ketinggian 2851 MDPL, namun ketinggiannya meningkat hingga 4300
MDPL akibat terjadi bentukan Tambora pada Zona Subduksi dibawahnya. Dengan demikian
Gunung Tambora dipastikan menjadi gunung tertinggi kedua di Indonesia setelah Puncak
Jayawijaya.Kembali pada letusan Gunung Tambora 1815 silam, menurut Volcanic
Explosivity Index (VEI) skala letusan gunung ini mencapai angka tujuh, yang bisa
didiskripsikan sebagai skala letusan paling kolosal.Saat ini Gunung Tambora masih dibuka
untuk wisatawan, terutama bagi para pendaki yang ingin menikmati panorama alam
pegunungan yang unik. Meski begitu statusnya sebagai gunung berapi aktif masih terus
dipantau aktivitasnya oleh pakar gempa dan vulkanologi Indonesia.

10. Tsunami Aceh 2004, bencana alam paling dahsyat


Tsunami Aceh yang terjadi pda 26 Desember 2004 silam merupakan bencana alam paling
dahsyat dari segi banyaknya korban. Bencana yang terjadi akibat gempa bumi di Samudera
Hindia, lepas pantai Barat Aceh ini menelan korban tak kurang dari 225.000 jiwa. Jumlah
korban tersebut belum termasuk di daerah yang mengalami efek gempa seperti Sumatera
Utara, Semenanjung Malaysia Bagian Barat, Thailand, India, Srilangka, dan beberapa Pantai
Timur Afrika.Pusat gempa Aceh ini terjadi di kedalaman 10 kilometer di pantai Barat Aceh
dengan kekuatan mencapai 9.3 SR yang menyebabkan gelombang setinggi 9 meter. Gempa
dan Tsunami Aceh ini merupakan bencana alam dengan jumlah korban jiwa terbesar
sepanjang sejarah Indonesia.

11. Banjir Bandang Langkat, 2003


Banjir bandang yang menghantam Bukit Lawang di Langkat, Sumatera Utara barangkali bisa
menjadi bukti nyata kalau penggundulan hutan itu berbahaya. Hujan deras bisa membuat
longsor disertai banjir dahsyat dan membuat apa-apa saja yang di depannya hanyut termasuk
bangunan tembok yang digunakan warga sebagai hotel dan penginapan.
Banjir yang terjadi di Bukit Lawang 2003 menewaskan 129 orang termasuk di dalamnya 7
warga asing yang berwisata. Selain korban meninggal sekitar 100 orang dinyatakan hilang
hingga dipastikan ikut meninggal dunia. Pascabencana banjir bandang, kegiatan pariwisata di
Bukit Lawang hancur berkeping-keping hingga warga harus berusaha lagi membangun
semuanya dari nol.

12. Tsunami Gunung Krakatau


Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau
Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana
(Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883.
Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan
sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang
terdahsyat di kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs,
Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan
mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang
Dunia II.

13. Gempa Nias Tahun 2005


Gempa ini dikenal gempa Nias, terjadi pada 28 Maret 2005. Pusat gempa dilaporkan berada
di Samudera Hindia dengan kekuatan 8,7 SR di Sibolga Sumatera Utara dan bisa dirasakan
hingga ke Bangkok Thailand.Di Sumatera, gempa ini bisa dirasakan meluas hingga ke
Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu dan Palembang Sumatera
Selatan. Gempa ini dilaporkan menewaskan lebih dari 300 orang. Terbanyak korban ada di
Pulau Nias

14. Gempa Bengkulu Tahun 2007


Gempa ini terjadi di Provinsi Bengkulu. Dilaporkan gempa ini memiliki kekuatan antara 7,9
SR hingga 8,4 dan terjadi pada 12 September 2007, sekira pukul 18.10 WIB.
Kedalaman gempa dilaporkan 10 kilometer dan berpusat sekira 105 kilometer pantai
Sumatera. Akibat kejadian ini sebanyak 21 orang tewas dan puluhan lain luka serta sejumlah
infrastruktur mengalami kerusakan.
15. Gempa Aceh Tahun 2013
Gempa ini mengguncang Aceh pada 2 Juli 2013. Kekuatan gempa dilaporkan mencapai 6,1
SR dan mengakibatkan 39 orang tewas dan melukai lebih dari 400 orang.Gempa ini
merupakan gempa darat dan memiliki rentang waktu 15 detik di kedalaman 10 kilometer.
Atas itu, setidaknya 3.000 rumah mengalami kerusakan akibat hentakan gempa.

16. Banjir Bandang di Garut (2016)


Meluapnya air Sungai Cimanuk karena curah hujan yang tinggi membuat beberapa wilayah
di daerah Kabupaten Garut dilanda banjir bandang pada Selasa (20/9/2016) sampai Rabu
(21/9/2016).Sejauh ini, tercatat korban tewas yang sudah ditemukan oleh tim pencari
berjumlah 33 orang, dua di antaranya masih belum diidentifikasi. Selain itu, masih ada 20
orang lainnya yang dilaporkan masih menghilang.Banjir bandang yang terjadi di Garut
membuat ratusan orang mengungsi karena rumah mereka ada yang rusak total, sebagian lagi
ada yang belum bisa dihuni kembali. Sekolah yang tekena banjir terpaksa harus diliburkan
untuk sementara.

17. Banjir di Jateng (2016)


Bulan Juni 2016 lalu, banjir dan longsor membuat ribuan rumah hancir di 16 daerah di Jawa
Tengah. Salah satunya di Solo, di mana banjir yang disebabkan oleh hujan deras membuat
sekitar 1.000 warga harus dievakuasi.Dikutip BBC, setidaknya ada sekitar 24 orang yang
meninggal dalam bencana alam ini dan puluhan orang lainnya menghilang.

18. Banjir Manado (2014)


Bencana banjir bandang pernah meluluhlantakkan Kota Manado pada 15 Januari 2014 lalu.
Banjir yang menimpa empat wilayah di Sulawesi Utara ini menyebabkan puluhan ribu orang
harus mengungsi karena rumah mereka tergenang air.Tercatat, ada 19 orang yang meninggal
dalam bencana banjir bandang ini. Penyebab banjir dikarenakan hilangnya hutan dan sungai-
sungai kecil di sekitar Manado, serta rusaknya daerah resapan karena pembangunan yang
serampangan.

19. Banjir Jakarta (2013)


Banjir hampir setiap tahunnya terjadi di Jakarta ketika musim hujan tiba. Tapi banjir pada
Februari 2013 lalu di Jakarta tercatat sebagai yang terparah yang pernah melumpuhkan
ibukota negara Indonesia ini.Bencana banjir yang terjadi pada era Gubernur DKI Joko
Widodo ini menyebabkan 20 orang meninggal dan sekitar 33.500 orang mengungsi. Ketika
itu, banjir hampir membuat seluruh pusat kota lumpuh. Air banjir bahkan menggenangi
kawasan Sudirman termasuk Bundaran Hotel Indonesia.

20. Angin Putting Beliung 2012


Di Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, terjadi pada pukul 12.30 WIB di Pulau Kelapa
dan Pulau Harapan. Tercatat 35 orang luka-luka, 459 rumah rusak ringan hingga sedang, 4
unit sekolah rusak, 60 pohon tumbang, dan 20 tiang listrik roboh. Bangunan yang rusak
seperti sekolah, kantor, puskesmas, dan masjid.Sedangkan di Jakarta Selatan mengakibatkan
1 orang tewas, 2 pohon roboh, dan 4 kendaraan rusak.

21. Bencana Tanah Longsor Bandung, Jawa Barat 2010


Bencana tanah longsor yang terjadi pada tanggal 23 Februari 2010 pukul 08.00 WIB di
perkebunan teh milik PT. Cakra Dewata yang berlokasi di RT 06, 07, 09 dan 10 RW 11 Desa
Tenjolaya Kec. Pasirjambu Kab.Bandung Prov. Jawa Barat telah menyebabkan kerusakan
pada 21 unit rumah penduduk, 1 unit kantor induk perkebunan, 1 unit bangunan Koperasi
Karyawan, 1 unit gedung serbaguna/GOR karyawan, 1 unit mesjid, 1 unit mess tamu
perkebunan, 1 unit gudang teknis, sebagian bangunan pabrik teh dan instalasi listrik.Hingga
kini korban meninggal dunia menjadi 26 orang dan korban yang belum ditemukan menjadi
17 orang. Korban yang dirujuk ke rumah sakit sebanyak 2 orang dengan rincian 1 orang luka
berat dan 1 orang melahirkan. Jumlah pengungsi menjadi 404 orang dengan rincian 104
orang berlokasi di Perkebunan Teh Kanaan, 26 orang di Datar Kiara, 130 orang di kebun
tujuh sedangkan selebihnya ditempatkan di rumah-rumah karyawan perkebunan yang tidak
terkena musibah dan di tenda-tenda pleton. Adapun sarana kesehatan yang rusak yaitu 1 unit
Pustu.

Anda mungkin juga menyukai