Anda di halaman 1dari 18

Instruction Level Parallelism (ILP)

Dan Superscalar
Dosen pengampu:
(Zaenudin, M.Kom)

Oleh:
Husen Algifari ()
Regina Meilati Rozadinia ()
Selly Dwi Puspita Ayuningsih ()
Ida Bagus Perawita Yasa (22TI041)
Jana Pratama ()

TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS TEKNOLOGI MATARAM
KATA PENGANTAR

Pada era komputasi modern saat ini, peningkatan kinerja menjadi tantangan utama dalam desain
arsitektur komputer. Dengan meningkatnya kebutuhan akan komputasi yang cepat dan efisien,
para perancang sistem terus mencari cara untuk memaksimalkan eksekusi instruksi dan
mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia. Dalam konteks ini, konsep Instruction
Level Parallelism (ILP) dan Superscalar memainkan peran krusial dalam meningkatkan kinerja
prosesor.

Dalam makalah yang disusun dengan bimbingan dan bantuan dari Bapak Zaenudin, M.Kom,
dosen Arsitektur & Organisasi Komputer, kami akan memperkenalkan dan menganalisis konsep-
konsep penting terkait ILP dan Superscalar, serta menjelajahi bagaimana desain arsitektur isu,
superscalar, dan superpipeline dapat mempengaruhi eksekusi instruksi secara paralel. Kami juga
akan membahas keterbatasan yang dihadapi oleh arsitektur x86 dan ARM dalam
mengimplementasikan ILP dan Superscalar, serta bagaimana keterbatasan-keterbatasan tersebut
dapat memengaruhi kinerja komputer secara keseluruhan.

Melalui makalah ini, diharapkan pembaca akan memperoleh pemahaman yang mendalam
tentang konsep-konsep tersebut, serta dampaknya terhadap desain arsitektur komputer masa kini.
Dengan memahami prinsip-prinsip dasar ILP dan Superscalar, diharapkan mungkin akan muncul
pandangan yang lebih jelas tentang bagaimana mengoptimalkan kinerja prosesor di masa
mendatang.
PENDAHULUAN
A. Apa itu Instruction Level Parallelism (ILP)
Instruction Level Parallelism (ILP) mengacu pada kemampuan komputer untuk
melakukan beberapa operasi komputasi secara bersamaan atau paralel. Dalam konteks
arsitektur komputer, ILP memungkinkan beberapa instruksi untuk dieksekusi dalam satu
siklus clock, sehingga meningkatkan kinerja secara keseluruhan.

Dengan ILP, komputer dapat meningkatkan kecepatan pemrosesan dengan mengeksekusi


beberapa instruksi pada saat yang sama, yang sebelumnya harus dieksekusi secara
berurutan. Dengan memanfaatkan ILP, komputer dapat menjalankan lebih banyak
instruksi secara bersamaan, mengurangi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
suatu tugas, dan secara efektif meningkatkan kinerja sistem.

Penerapan ILP membutuhkan teknik yang cermat dalam perancangan arsitektur


komputer, termasuk desain instruksi, perutean pipa, pemrosesan paralel, dan strategi
lainnya untuk memastikan instruksi dieksekusi dengan efisien dan tanpa konflik. ILP
menjadi sangat penting dalam meningkatkan kinerja prosesor, terutama dalam
menjalankan aplikasi dan tugas komputasi yang kompleks.
B. Mengapa Superscalar Penting dalam Arsitektur Komputer?

Superscalar merupakan konsep penting dalam arsitektur komputer karena memungkinkan


prosesor untuk mengeksekusi beberapa instruksi secara paralel dalam satu siklus clock.
Hal ini memungkinkan peningkatan kinerja yang signifikan dengan memanfaatkan
potensi instruksi yang tidak tergantung satu sama lain, sehingga mempercepat eksekusi
program secara keseluruhan.

Beberapa alasan mengapa Superscalar penting dalam arsitektur komputer adalah:

1. Peningkatan Kecepatan: Dengan mengeksekusi beberapa instruksi secara


bersamaan, Superscalar memungkinkan prosesor untuk menyelesaikan lebih
banyak tugas dalam waktu yang lebih singkat, meningkatkan kecepatan
pemrosesan keseluruhan.

2. Peningkatan Kinerja: Dengan mengefisienkan penggunaan sumber daya prosesor,


Superscalar dapat meningkatkan kinerja komputer secara keseluruhan,
memungkinkan prosesor untuk menangani tugas-tugas yang lebih kompleks dan
berat.
3. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya: Dengan menjalankan beberapa instruksi
secara paralel, Superscalar dapat memanfaatkan secara efisien sumber daya
prosesor yang tersedia, seperti unit eksekusi dan register, sehingga
mengoptimalkan penggunaan daya komputasi yang ada.

4. Meningkatkan Responsifitas: Dengan mengeksekusi instruksi secara paralel,


Superscalar dapat meningkatkan responsifitas sistem terhadap permintaan
pengguna, memastikan bahwa aplikasi dan tugas komputasi dapat dijalankan
dengan lancar dan responsif.

Secara keseluruhan, Superscalar merupakan salah satu teknik yang penting dalam
arsitektur komputer modern untuk meningkatkan kinerja prosesor dan memastikan bahwa
sistem dapat menangani beban kerja yang semakin kompleks dengan lebih efisien.
MENGENAL DESAIN ISU
A. Apa Itu Desain ISU
Desain isu (issue design) merupakan sebuah konsep dalam arsitektur komputer
yang terkait dengan kemampuan sebuah prosesor untuk menyalurkan dan
mengatur instruksi-instruksi yang masuk ke dalam pipa eksekusi. Desain isu
berfokus pada bagaimana prosesor menangani dan mengeksekusi instruksi secara
paralel dengan menggunakan unit eksekusi yang tersedia.

Desain isu bertanggung jawab untuk memastikan bahwa instruksi-instruksi yang


masuk ke prosesor dapat dieksekusi secara efisien dan dengan mengoptimalkan
penggunaan sumber daya yang ada. Ini melibatkan manajemen ketergantungan
instruksi, pengaturan penjadwalan instruksi, dan mengatasi konflik sumber daya
yang mungkin terjadi saat beberapa instruksi dieksekusi secara paralel.

Desain isu yang efisien memungkinkan prosesor untuk mengeksekusi instruksi


secara lebih cepat dan dengan menggunakan sumber daya yang ada secara lebih
efisien. Dengan demikian, konsep desain isu menjadi krusial dalam
pengembangan arsitektur prosesor yang mampu menangani beban kerja yang
semakin kompleks dengan lebih efisien.

B. Mengapa Desain Isu Penting dalam Pengembangan ILP


Desain Isu (issue design) adalah strategi penting dalam pengembangan ILP
(Instruction Level Parallelism) karena berperan dalam mengidentifikasi,
mengatur, dan mengelola instruksi-instruksi yang dapat dieksekusi secara paralel.
Dengan memperhatikan desain isu, sistem dapat memaksimalkan penggunaan ILP
secara efektif dan mengoptimalkan kinerja prosesor. Berikut adalah alasan
mengapa desain isu penting dalam pengembangan ILP:

1. Mengidentifikasi Instruksi yang Dapat Dieksekusi Secara Paralel: Desain


isu membantu dalam mengidentifikasi instruksi-instruksi yang tidak
memiliki ketergantungan dan dapat dieksekusi secara bersamaan, sehingga
meningkatkan tingkat ILP yang dapat dicapai oleh prosesor.

2. Mengelola Konflik dan Ketergantungan Instruksi: Dalam mengembangkan


ILP, desain isu membantu dalam mengelola konflik dan ketergantungan
antar instruksi, sehingga meminimalkan situasi di mana instruksi harus
dieksekusi secara berurutan atau terjadi konflik sumber daya yang
menghambat eksekusi paralel.
3. Optimalisasi Penggunaan Sumber Daya: Dengan memperhatikan desain
isu, penggunaan sumber daya seperti unit eksekusi, register, dan buffer
dapat dioptimalkan secara efisien, sehingga meningkatkan throughput
instruksi dan kinerja keseluruhan prosesor.

4. Meningkatkan Efisiensi Eksekusi: Dengan merancang strategi isu yang


tepat, sistem dapat meningkatkan efisiensi eksekusi instruksi secara
paralel, memastikan bahwa prosesor dapat menyelesaikan lebih banyak
tugas dalam waktu yang lebih singkat.

Dengan memahami dan menerapkan desain isu yang efektif, pengembang dapat
meningkatkan kemampuan ILP suatu prosesor dan secara signifikan
meningkatkan kinerja sistem secara keseluruhan.

C. Contoh Implementasi Desain Isu dalam Penggunaan ILP

Misalkan terdapat sebuah prosesor yang mendukung eksekusi instruksi secara


paralel dengan memiliki unit eksekusi untuk operasi aritmatika, unit eksekusi
untuk operasi logika, dan unit eksekusi untuk operasi memori. Prosesor ini juga
dilengkapi dengan beberapa register yang dapat digunakan untuk menyimpan data
sementara.

Dalam mengimplementasikan desain isu, prosesor tersebut dapat menggunakan


pendekatan berikut:

1. Identifikasi Instruksi yang Dapat Dieksekusi Secara Paralel: Prosesor akan


menganalisis setiap instruksi dalam antrian dan mengidentifikasi instruksi
mana yang dapat dieksekusi secara paralel berdasarkan ketergantungan
data antar instruksi.

2. Penjadwalan Instruksi: Prosesor akan menggunakan algoritma


penjadwalan yang sesuai untuk mengatur urutan eksekusi instruksi agar
meminimalkan konflik sumber daya dan memaksimalkan penggunaan unit
eksekusi yang tersedia.
3. Manajemen Ketergantungan Instruksi: Prosesor akan melakukan
manajemen yang cermat terhadap ketergantungan data antar instruksi
dengan menggunakan teknik buffering, forwarding, atau prediksi cabang
yang efektif untuk menghindari penundaan eksekusi instruksi.

4. Optimalisasi Penggunaan Sumber Daya: Prosesor akan memanfaatkan


register secara efisien dengan menetapkan nilai pada register yang tersedia
dan mengalokasikan sumber daya prosesor dengan bijak untuk
memaksimalkan throughput instruksi.

Dengan menerapkan desain isu yang efektif, prosesor dapat meningkatkan


kemampuan ILP-nya dengan mengoptimalkan eksekusi instruksi secara paralel
dan memastikan penggunaan sumber daya prosesor secara efisien. Hal ini akan
berkontribusi pada peningkatan kinerja keseluruhan prosesor dalam menangani
beban kerja yang kompleks dan berat.
SUPERCALAR
A. Apa Itu Supercalar
Superscalar adalah sebuah konsep dalam arsitektur komputer yang merujuk pada
kemampuan sebuah prosesor untuk mengeksekusi beberapa instruksi secara
paralel dalam satu siklus clock. Dalam arsitektur superscalar, unit eksekusi dalam
prosesor dapat bekerja secara independen dan secara simultan mengeksekusi
beberapa instruksi yang tidak saling terkait (independent instructions) atau
instruksi yang tidak memiliki ketergantungan data di antara mereka. Hal ini
memungkinkan peningkatan throughput instruksi per siklus clock dan
meningkatkan kinerja keseluruhan dari prosesor tersebut.

Penerapan superscalar membutuhkan desain yang kompleks, termasuk


penggunaan unit eksekusi yang multipleks dan jalur data yang lebih lebar, serta
manajemen yang efisien terhadap instruksi-instruksi yang dieksekusi secara
paralel. Konsep superscalar sangat penting dalam meningkatkan kinerja prosesor,
terutama dalam menangani beban kerja yang semakin kompleks dan tuntutan
kinerja yang lebih tinggi dalam aplikasi modern.

B. Mengapa Harus Tahu tentang Superscalar?


Mengetahui tentang Superscalar penting karena teknologi ini menjadi salah satu
pilar utama dalam pengembangan arsitektur komputer modern. Berikut adalah
alasan mengapa penting untuk memahami konsep Superscalar:

1. Peningkatan Kinerja: Dengan pemahaman tentang Superscalar, seseorang


dapat memahami bagaimana prosesor mampu mengeksekusi beberapa
instruksi secara bersamaan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan
kinerja secara signifikan. Ini membantu dalam merancang sistem yang
mampu menangani beban kerja yang lebih berat dan aplikasi yang lebih
kompleks.

2. Desain Perangkat Keras yang Efisien: Dengan memahami Superscalar,


seseorang dapat merancang perangkat keras yang efisien, seperti unit
eksekusi yang mampu menangani multiple instruksi secara paralel, serta
manajemen sumber daya yang optimal untuk meningkatkan throughput
instruksi.

3. Pengembangan Aplikasi yang Lebih Efisien: Pengetahuan tentang


Superscalar memungkinkan pengembang perangkat lunak untuk
mengoptimalkan kode mereka agar dapat memanfaatkan kemampuan
eksekusi paralel dari prosesor Superscalar. Dengan demikian, aplikasi
dapat dirancang untuk bekerja lebih efisien dan lebih responsif.

4. Peningkatan Kinerja Sistem: Dengan memahami bagaimana Superscalar


dapat meningkatkan kinerja prosesor, seseorang dapat mengoptimalkan
kinerja sistem secara keseluruhan, baik itu dalam konteks komputasi
desktop, server, maupun perangkat mobile.

5. Evolusi Teknologi: Seiring dengan perkembangan teknologi, pemahaman


tentang Superscalar memungkinkan individu untuk tetap relevan dengan
perkembangan terbaru dalam industri komputer, sehingga dapat
berkontribusi dalam mengembangkan teknologi masa depan.

Dengan memahami konsep Superscalar, seseorang dapat lebih baik memahami


kinerja dan desain arsitektur komputer modern, serta dapat berkontribusi dalam
pengembangan sistem yang lebih canggih dan efisien di masa depan.

C. Bagaimana Superscalar Meningkatkan Kinerja Komputer?

Superscalar meningkatkan kinerja komputer dengan memungkinkan prosesor


untuk mengeksekusi beberapa instruksi secara bersamaan atau paralel dalam satu
siklus clock. Berikut adalah cara-cara Superscalar meningkatkan kinerja
komputer:

1. Eksekusi Instruksi Paralel: Superscalar memungkinkan prosesor untuk


mengeksekusi beberapa instruksi secara bersamaan, yang pada gilirannya
meningkatkan throughput instruksi per siklus clock. Dengan
mengeksekusi lebih banyak instruksi dalam satu waktu, prosesor dapat
menyelesaikan lebih banyak tugas dalam periode waktu yang sama,
meningkatkan kecepatan pemrosesan secara keseluruhan.

2. Pemanfaatan Sumber Daya yang Efisien: Dengan eksekusi paralel,


Superscalar dapat memanfaatkan sumber daya prosesor seperti unit
eksekusi dan register secara lebih efisien. Hal ini memungkinkan
peningkatan penggunaan daya komputasi yang ada, yang pada gilirannya
meningkatkan kinerja komputer tanpa meningkatkan kecepatan clock.

3. Pengelolaan Konflik Instruksi: Superscalar mampu mengelola konflik


instruksi dan ketergantungan data dengan menggunakan teknik seperti
buffering, forwarding, dan prediksi cabang yang canggih. Dengan
mengurangi penundaan akibat konflik instruksi, prosesor dapat
menjalankan instruksi dengan lebih efisien, meningkatkan throughput dan
mengurangi waktu eksekusi.

4. Peningkatan Responsifitas Sistem: Dengan meningkatkan kinerja


prosesor, Superscalar dapat meningkatkan responsifitas sistem terhadap
input pengguna. Hal ini membuat sistem dapat merespons perintah
pengguna dengan lebih cepat, memberikan pengalaman pengguna yang
lebih lancar dan responsif.

Dengan memanfaatkan kemampuan Superscalar, arsitektur komputer dapat


meningkatkan kinerja sistem secara keseluruhan, memungkinkan prosesor untuk
menangani beban kerja yang lebih berat, dan secara efisien mengeksekusi tugas-
tugas komputasi yang kompleks.
SUPERPIPLINE
A. Apa Itu Superpipline
Superpipeline adalah sebuah konsep dalam arsitektur komputer yang mengacu
pada peningkatan jumlah tahap pipa (pipeline stages) dalam siklus eksekusi
instruksi. Dalam pipa (pipeline) prosesor, instruksi diproses melalui serangkaian
tahap yang berbeda secara berturut-turut, mulai dari mengambil instruksi dari
memori hingga menyelesaikan eksekusi instruksi tersebut. Dengan menambah
lebih banyak tahap ke dalam pipa, superpipeline berupaya meningkatkan
throughput dan kecepatan eksekusi instruksi.

Dalam sebuah superpipeline, setiap tahap dalam pipa dibagi menjadi sub-tahap
yang lebih kecil, memungkinkan instruksi-instruksi berbeda untuk berada pada
tahap yang berbeda secara bersamaan. Hal ini memungkinkan prosesor untuk
mengeksekusi instruksi secara lebih cepat, karena setiap tahap dapat fokus pada
tugas yang lebih spesifik.

Namun, meskipun superpipeline dapat meningkatkan throughput dan kecepatan


eksekusi, ini juga dapat menghadirkan tantangan. Penambahan tahap yang lebih
banyak dapat meningkatkan latensi, karena setiap instruksi memerlukan lebih
banyak waktu untuk melewati semua tahap pipa. Selain itu, kesulitan dalam
memprediksi cabang (branch prediction) juga bisa menjadi masalah, karena
peningkatan jumlah tahap dapat membuat prediksi cabang menjadi lebih sulit.

Meskipun superpipeline merupakan teknik yang kuat dalam meningkatkan kinerja


prosesor, desain yang efisien dan manajemen yang cermat diperlukan untuk
mengatasi tantangan yang terkait dengan peningkatan jumlah tahap. Dengan
demikian, superpipeline merupakan salah satu konsep kunci dalam
pengembangan arsitektur komputer modern yang bertujuan untuk meningkatkan
kecepatan eksekusi instruksi.

B. Apa Bedanya Dengan Pipeline Biasa?


Perbedaan antara superpipeline dan pipeline biasa terutama terletak pada
kompleksitas dan jumlah tahap yang terlibat dalam eksekusi instruksi. Berikut
adalah perbedaan utama antara keduanya:

1. Jumlah Tahap: Superpipeline melibatkan lebih banyak tahap pipa daripada


pipeline biasa. Ini berarti superpipeline memiliki tahap yang lebih halus
dan tersegmentasi secara lebih rinci, yang memungkinkan instruksi untuk
melewati lebih banyak tahap secara paralel. Sebaliknya, pipeline biasa
memiliki jumlah tahap yang lebih sedikit, yang membuatnya kurang
efisien dalam mengeksekusi instruksi secara paralel.
2. Kecepatan Eksekusi: Superpipeline cenderung lebih cepat dalam
mengeksekusi instruksi dibandingkan dengan pipeline biasa karena
pembagian tahap yang lebih halus memungkinkan prosesor untuk
mengeksekusi lebih banyak instruksi secara paralel. Sebaliknya, pipeline
biasa mungkin lebih lambat karena instruksi harus menunggu lebih lama
di setiap tahap pipa sebelum bisa diproses selanjutnya.

3. Kompleksitas Desain: Desain superpipeline biasanya lebih kompleks


dibandingkan dengan desain pipeline biasa karena melibatkan lebih
banyak tahap dan pemisahan yang lebih rinci antara instruksi-instruksi
yang berbeda. Ini memerlukan manajemen yang lebih cermat terhadap
ketergantungan instruksi dan pengaturan pipa untuk meminimalkan
konflik atau penundaan.

4. Latensi: Superpipeline dapat mengalami latensi yang lebih tinggi


dibandingkan dengan pipeline biasa karena instruksi harus melewati lebih
banyak tahap sebelum selesai dieksekusi. Hal ini dapat menyebabkan
peningkatan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan instruksi,
terutama jika ada masalah seperti cabang prediksi yang salah atau konflik
data yang kompleks.

Meskipun superpipeline menawarkan kecepatan eksekusi yang lebih tinggi dan


throughput yang lebih besar, kompleksitas dan latensi yang lebih tinggi juga dapat
menjadi tantangan yang harus diatasi dalam desain dan implementasinya.
Sebaliknya, pipeline biasa lebih sederhana dan memiliki latensi yang lebih
rendah, tetapi mungkin kurang efisien dalam mengeksekusi instruksi secara
paralel.

C. Bagaimana Superpipeline Meningkatkan Efisiensi Eksekusi Instruksi?


Superpipeline meningkatkan efisiensi eksekusi instruksi dengan memungkinkan
prosesor untuk memproses instruksi secara lebih cepat dan efisien. Berikut adalah
cara-cara superpipeline meningkatkan efisiensi eksekusi instruksi:

1. Peningkatan Throughput: Dengan membagi tahap eksekusi menjadi sub-


tahap yang lebih halus, superpipeline dapat meningkatkan throughput
instruksi dengan mengeksekusi lebih banyak instruksi secara paralel. Hal
ini memungkinkan prosesor untuk menyelesaikan lebih banyak instruksi
dalam waktu yang sama, meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
2. Pemisahan yang Lebih Rinci: Superpipeline memungkinkan pemisahan
yang lebih rinci antara instruksi-instruksi yang berbeda, sehingga
mengurangi konflik dan penundaan yang terkait dengan eksekusi paralel.
Ini memungkinkan prosesor untuk bekerja lebih efisien dan
mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada.

3. Pemanfaatan Sumber Daya yang Lebih Baik: Dengan memisahkan tahap-


tahap eksekusi menjadi sub-tahap yang lebih halus, superpipeline
memungkinkan pemanfaatan sumber daya prosesor yang lebih efisien,
seperti unit eksekusi dan register. Hal ini memungkinkan prosesor untuk
bekerja lebih efisien dan meningkatkan kinerja sistem secara keseluruhan.

4. Mengurangi Waktu Penundaan: Superpipeline mengurangi waktu


penundaan antara instruksi-instruksi dengan memungkinkan instruksi
untuk melewati tahap-tahap pipa dengan lebih cepat. Hal ini mengurangi
latensi dan meningkatkan responsifitas sistem terhadap instruksi dari
pengguna.

Dengan memanfaatkan konsep superpipeline secara efektif, arsitektur komputer


dapat meningkatkan efisiensi eksekusi instruksi, mengoptimalkan penggunaan
sumber daya, dan meningkatkan kinerja sistem secara keseluruhan. Dengan
demikian, superpipeline memainkan peran krusial dalam pengembangan prosesor
modern yang dapat menangani beban kerja yang semakin kompleks dengan lebih
efisien.
BATASAN PADA X86 & ARM
A. Apa Itu X86 & ARM
x86 dan ARM merupakan arsitektur prosesor yang digunakan dalam berbagai
jenis perangkat komputasi, mulai dari komputer desktop hingga perangkat mobile.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang keduanya:

1. x86:

 x86 merupakan arsitektur prosesor yang awalnya dikembangkan oleh Intel


dan kemudian diadopsi oleh berbagai produsen prosesor lainnya seperti
AMD dan VIA.
 x86 biasanya digunakan dalam komputer desktop, laptop, server, dan
berbagai perangkat komputasi lainnya.
 Instruksi yang didukung oleh arsitektur x86 sering kali kompleks dan
mampu menangani berbagai jenis tugas komputasi yang rumit.
 Arsitektur x86 banyak digunakan dalam sistem operasi seperti Windows,
macOS, dan berbagai distribusi Linux.

2. ARM:

 ARM (Advanced RISC Machines) adalah arsitektur prosesor yang


didasarkan pada konsep Reduced Instruction Set Computing (RISC).
 ARM awalnya dirancang untuk digunakan dalam perangkat mobile,
seperti smartphone, tablet, dan perangkat seluler lainnya.
 Prosesor ARM biasanya dikenal karena efisiensi daya yang tinggi, yang
memungkinkan perangkat untuk menghemat daya baterai dan
memperpanjang masa pakai baterai.
 ARM telah meluas ke berbagai perangkat termasuk komputer single-board
(seperti Raspberry Pi), sistem embedded, dan perangkat IoT (Internet of
Things).

Kedua arsitektur ini memiliki peran yang signifikan dalam industri komputasi,
dengan x86 dominan dalam komputasi desktop dan server, sementara ARM
dominan dalam perangkat mobile dan perangkat embedded. Dengan
perkembangan teknologi, keduanya terus berkembang dan semakin saling
tumpang tindih dalam aplikasi yang berbeda.

B. Batasan Umum dalam Implementasi ILP pada x86


Implementasi ILP (Instruction Level Parallelism) pada arsitektur x86 memiliki
beberapa batasan umum yang membatasi kemampuan maksimal untuk mencapai
ILP secara efisien. Beberapa batasan umum yang terkait dengan implementasi
ILP pada arsitektur x86 meliputi:
1. Kompleksitas Instruksi: Arsitektur x86 memiliki kompleksitas instruksi
yang tinggi, dengan banyak instruksi kompleks dan panjang. Hal ini dapat
membatasi kemampuan untuk melakukan eksekusi instruksi secara paralel
dengan efisien, karena instruksi yang kompleks cenderung memerlukan
lebih banyak siklus clock untuk dieksekusi.

2. Ketergantungan Instruksi: Beberapa instruksi pada arsitektur x86 memiliki


ketergantungan yang kompleks, yang memerlukan eksekusi instruksi
secara berurutan. Hal ini dapat menghambat kemampuan untuk melakukan
eksekusi instruksi secara paralel, karena adanya ketergantungan antar
instruksi yang membatasi kemampuan untuk mengeksekusi instruksi
secara independen.

3. Peningkatan Overhead: Implementasi ILP pada arsitektur x86 dapat


menyebabkan peningkatan overhead yang signifikan karena pengelolaan
instruksi paralel yang kompleks dan ketergantungan data antar instruksi.
Hal ini dapat menyebabkan latensi yang tinggi dan mengurangi efisiensi
kinerja keseluruhan.

4. Legacy Compatibility: Arsitektur x86 telah berkembang selama beberapa


dekade dan memiliki banyak kompatibilitas dengan perangkat lunak dan
perangkat keras yang ada. Hal ini dapat membatasi kemampuan untuk
melakukan perubahan besar pada desain arsitektur yang mungkin
diperlukan untuk mengoptimalkan ILP.

Meskipun arsitektur x86 memiliki batasan dalam implementasi ILP,


perkembangan teknologi terus berlanjut untuk mengatasi batasan ini dengan
memperkenalkan teknik dan strategi yang memungkinkan untuk meningkatkan
ILP secara efisien, sehingga mengoptimalkan kinerja prosesor x86.

C. Tantangan yang Dihadapi dalam Menerapkan Superscalar pada Arsitektur


ARM
Menerapkan Superscalar pada arsitektur ARM dapat menghadirkan beberapa
tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan implementasi yang efektif dan
efisien. Beberapa tantangan yang umumnya dihadapi dalam menerapkan
Superscalar pada arsitektur ARM meliputi:

1. Keterbatasan Daya dan Termal: ARM dikenal karena efisiensi daya yang
tinggi, yang penting dalam banyak perangkat mobile. Menerapkan
Superscalar dapat meningkatkan konsumsi daya dan menghasilkan panas
yang lebih tinggi, yang dapat menghadirkan tantangan dalam
mempertahankan efisiensi daya yang diharapkan.
2. Kompleksitas Desain: Meningkatkan jumlah unit eksekusi dan
peningkatan tahap pipa dalam desain Superscalar dapat meningkatkan
kompleksitas desain secara keseluruhan. Hal ini dapat menyulitkan
pengembangan perangkat keras yang efisien dan dapat memerlukan
pengaturan yang cermat untuk memastikan kompatibilitas dan stabilitas
sistem.

3. Peningkatan Latensi: Implementasi Superscalar pada arsitektur ARM


dapat meningkatkan latensi eksekusi karena adanya peningkatan jumlah
tahap pipa. Latensi yang lebih tinggi dapat mengurangi keuntungan kinerja
yang diharapkan dari Superscalar, terutama dalam kasus aplikasi real-time
yang membutuhkan responsifitas yang cepat.

4. Pengelolaan Konflik: Superscalar dapat menghasilkan konflik sumber


daya yang lebih kompleks dan dapat memerlukan manajemen yang cermat
untuk menghindari situasi di mana instruksi saling bersaing untuk sumber
daya yang sama. Pengelolaan konflik yang efektif diperlukan untuk
memastikan kinerja sistem yang stabil dan efisien.

Dengan mempertimbangkan tantangan-tantangan ini, pengembang harus


melakukan penelitian dan pengembangan yang cermat dalam merancang dan
mengimplementasikan Superscalar pada arsitektur ARM. Perhatian khusus harus
diberikan pada efisiensi daya, kompleksitas desain, latensi, dan pengelolaan
konflik untuk memastikan bahwa manfaat dari Superscalar dapat diperoleh tanpa
mengorbankan efisiensi dan stabilitas sistem.
KESIMPULAN

A. Implikasi Implementasi ILP dan Superscalar dalam Komputasi Sehari-hari


Dari penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa implementasi ILP
(Instruction Level Parallelism) dan Superscalar memiliki dampak positif yang
signifikan dalam komputasi sehari-hari. Dengan adopsi teknologi ini, pengguna
dapat menikmati kinerja yang lebih cepat, pengalaman pengguna yang lebih
responsif, kemampuan multitasking yang lebih baik, peningkatan kualitas grafis
dan multimedia, serta efisiensi energi yang lebih baik pada berbagai perangkat
komputasi.

B. Menyarankan Langkah-Langkah untuk Meningkatkan Penggunaan ILP dan


Superscalar di Masa Depan
Agar dapat terus meningkatkan penggunaan ILP dan Superscalar di masa depan,
beberapa langkah penting harus dipertimbangkan. Langkah-langkah ini termasuk
pengembangan instruksi yang lebih efisien, perbaikan desain isu dan manajemen
ketergantungan, peningkatan pemrosesan paralel, optimalisasi desain pipa dan
superpipeline, serta penerapan teknologi prediksi yang lebih baik. Dengan
mengadopsi langkah-langkah ini, industri komputasi dapat terus mempercepat
kemajuan teknologi, memastikan kinerja yang lebih unggul, dan memberikan
pengalaman pengguna yang semakin baik di masa depan.

Dengan memahami pentingnya ILP dan Superscalar dalam meningkatkan kinerja


prosesor dan komputasi sehari-hari, dapat diharapkan bahwa pengembangan dan
implementasi teknologi ini akan terus menjadi fokus utama dalam pengembangan
arsitektur komputer yang lebih canggih dan efisien di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
https://en.wikipedia.org/wiki/Instruction-level_parallelism#:~:text=Instruction-level
%20parallelism%20%28ILP%29%20is%20the%20parallel%20or
%20simultaneous,instructions%20run%20per%20step%20of%20this%20parallel
%20execution.
(24) Makalah superscalar &multi core | andi akbar maulana - Academia.edu

CHAPTER 16 INSTRUCTION-LEVEL PARALLELISM AND SUPERSCALAR PROCESSORS (123dok.com)

Arsitektur Komputer - Instruction Level Parallelism Instruction Level Parallelism Instruction Level -
Studocu

Anda mungkin juga menyukai