Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Organisasi dan Arsitektur Komputer


PARALLELISME LEVEL INSTRUKSI DAN PROSESOR
SUPERSCALAR, OPERASI UNIT KONTROL DAN KONTROL
TERMIKROPROGRAM

Di SUSUN OLEH:
 Muhammad Risaldy : 190250502045
 Penni Yuniarti : 190250502054
 Sartika Dewi : 190250502062
 Sri Wahyuni : 190250502065
 Three Feriyano K : 190250502070

Teknik Informatika B (2019)


Fakultas Ilmu Komputer
Tahun Akademik 2019/2022

iii
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat dan karunianya bagi
umatnya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan di beri
kemudahan untuk mengerjakan makalah ini dengan lancar. Makalah ini
disusun agar pembaca dapat memperluas tentang “Organisasi
danArsitektur Komputer” yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber.
Dengan makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca untuk
penulis agar dapat menyelesaikan makalah berikutnya dengan lebih baik
lagi.
Pada kesempatan kali ini saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada teman-teman, dosen pembimbing, serta kepada seluruh pihak
yang membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga bantuan dan
bimbingan yang telah diberikan kepada saya semoga mendapat balasan
yang setimpal dari Allah SWT.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi saya dan bagi
para pembaca, semoga dapat bermanfaat bagi apa yang saya bahas
disini dapat dijadikan tambahan ilmu pengetahuan bagi teman-teman dan
para pembaca. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................i
Daftar Isi .....................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................2
BAB II Pembahasan
2.1 Parallelisme Level Instruksi.....................................................3
2.2 Prosesor Superscalar..............................................................4
2.3 Operasi Unit Kontrol.................................................................6
2.4 Unit Kontrol Termikroprogram.................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................10
3.2 Saran.......................................................................................10
Daftar pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Akhir - akhir ini perkembangan IT di Dunia sangat pesat, mulai
dari perkembangan sofware hingga hardware seperti prosesor dan
memoril. Takdapat dipungkiri lagi computer sekarang sangat
membantu manusia dalam mengerjakan tugas manusia.
Perusahaan-perusahaan persaingan computer sekarang semakin
ketat yang mengakibatkan harga bisa dijangkau masyarakat
menengah kebawah. Perbedaan kecepatan operasi antara prosesor
dan memori utama bisa menjadi kendala bagi dicapainya efisiensi
kerja sistem komputer. Kendala ini menyebabkan diperlukannya
cache, yakni memori berkapasitas kecil tetapi berkecepatan
tinggi,yang dipasang di antara prosesor dan memori utama.
Sebelum membahas lebih detail mengenai Control Unit,
tentunya yang sangat penting kaitannya ialah CPU. Central
Processing Unit (CPU) adalah bagian dari komputer yang berupa
perangkat keras (hardware) yang merupakan pusat kendali dari
sitem komputer dan mengkoordinasi semua kegiataan yang ada.
Agar semua berjalan dengan baik, maka harus ada interaksi antara
peralatan satu dengan yang lain agar setiap proses yang dilakukan
brainware dapat berjalan sesuai keinginan.
Pada awaL desain komputer, CU diimplementasikan sebagai
ad-hoc logic yang susah untuk didesain. Sekarang, CU
diimplementasikan sebagai sebuah microprogram yang disimpan di
dalam tempat penyimpanan kontrol (control store). Beberapa word
dari microprogram dipilih oleh microsequencer dan bit yang datang
dari word-word tersebut akan secara langsung mengontrol bagian-
bagian berbeda dari perangkat tersebut, termasuk diantaranya
adalah register, ALU, register instruksi, bus dan peralatan input dan
output di luar chip.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat dijelaskan rumusan masalah
yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1. Masalah Parallelisme Level Instruksi
2. Penjelasan Prosesor Superscalar
3. Berbagai macam Operasi Unit Kontrol
4. Berbagai Macam Unit Kontrol Termikroprogram
1.3 Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas, dapat dijelaskan tujuan
masalah yang akan dibahas pada makalah ini
1. Mengetahui Masalah Parallelisme Level Instruksi
2. Mengetahui Penjelasan Prosesor Superscalar
3. Mengetahui Berbagai macam Operasi Unit Kontrol
4. Mengetahui Berbagai Macam Unit Kontrol Termikroprogram

iii
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Parallelisme Level Instruksi
Instruksi-level parallelism terjadi ketika instruksi secara
berurutan adalah independen dan dengan demikian dapat dieksekusi
secara paralel dengan tumpang tindih. Mesin paralelisme adalah
mengukur kemampuan prosesor untuk mengambil keuntungan dari
instruksi-level parallelism. Mesin paralelisme ditentukan oleh jumlah
instruksi yang dapat diambil dan dieksekusi pada waktu yang sama
(jumlah pipa paralel) dan dengan kecepatan dan kecanggihan
mekanisme yang menggunakan prosesor untuk menemukan
independen instruksi. Berikut dibawah ini merupakan istilah-istilah
yang dimaksud dengan parallelism Level instruksi:
1. True data dependency
Sebuah instruksi kedua membutuhkan data yang
dihasilkan oleh pertama instruksi.
2. Procedural dependency
Instruksi berikut cabang (diambil atau tidak diambil)
memiliki ketergantungan prosedural pada cabang dan tidak
dapat dieksekusi sampai cabang dijalankan.
Berikut dibawah ini masalah desain yang terjadi pada
parallelisme Level instruksi dan machine paralisme
1. parallelism Level instruksi
• Terjadi jika Instruksi bersifat independen (tidak saling
berhubungan)
• Dieksekusi secara paralel dengan overlapping (tumpang
tindih)
• Ditentukan oleh frekuensi ketergantungan data yang benar
dan prosedural ketergantungan dalam kode
2. machine paralisme
• Ditentukan oleh jumlah pipeline paralel dan kecepatan prosesor
untuk menemukan jumlah instruksi yang dapat dieksekusi
dalam waktu yang bersamaan
• Kemampuan dan kecepatan dari mekanisme prosesor untuk
menentukan instruksi yang independen
2.2 Prosesor Superscalar
Superscalar adalah salah satu jenis dari arsitektur komputer
Superscalar merupakan sebuah uniprocessor yang dirancang untuk
meningkatkan kecepatan CPU dan mengeksekusi instruksi umum
atau memungkinkan setiap tahapan operasi dapat dilakukan secara
serempak dan di proses secara terpisah.
Prosesor superskalar umumnya menggunakan beberapa unit
fungsional, menciptakan jalur paralel di mana bermacam instruksi
yang beda mampu dieksekusi secara paralel. Dengan pengaturan
tersebut, karenanya dimungkinkan sebagai memulai eksekusi
beberapa instruksi secara paralel tiap siklus detak. Tentu saja,
eksekusi paralel mesti mempertahankan kebenaran logikan program,
sehingga hasil yang diperoleh mesti sama dengan hasil dari eksekusi
secara serial.
Prosesor Intel x86 yang menggunakan arsitektur superskalar
adalah keluarga Intel Pentium, Intel Pentium Pro, Intel Pentium
II, Intel Pentium III, Intel Itanium, Intel Xeon, Intel Pentium 4, Intel
Pentium M, Intel Core dari Intel Corporation; keluarga AMD K5, AMD
K6, AMD Athlon, AMD Athlon 64, dan AMD Opteron.
Superscalar (superskalar) adalah arsitektur prosessor yang
memungkinkan eksekusi yang bersamaan (parallel) dari instruksi
yang banyak pada tahap pipeline yang sama sebaik tahap pipeline
pautannya.
Merupakan salah satu rancangan sebagai meningkatkan
kecepatan CPU. Kebanyakan dari komputer masa ini menggunakan
mekanisme superscalar ini. Standar pipeline yang digunakan adalah

iii
sebagai pengolahan bilangan matematika integer (bilangan bulat,
bilangan yang tidak memiliki pecahan), kebanyakan CPU juga
memiliki kemampuan sebagai pengolahan sebagai data floating point
(bilangan berkoma). Pipeline yang mengolah integer mampu juga
digunakan sebagai mengolah data bertipe floating point ini, namun
sebagai aplikasi tertentu, terutama sebagai aplikasi kebutuhan ilmiah
CPU yang memiliki kemampuan pengolahan floating point mampu
meningkatkan kecepatan prosesnya secara dramatis.
Superscalar ini dapat menjlankan Instruction Level Parallelism
dengan satu prosesor. Superscalar mampu diaplikasikan di RISC
dan CISC, tapi biasanya RISC.
1. Perbedaan karakteristik CISC dan RISC serta SUPERSCALAR
CISC dan RISC perbedaannya tidak signifikan jika
hanya dilihat dari terminologi set instruksinya yang kompleks
atau tidak (reduced). Lebih dari itu, RISC dan CISC berbeda
dalam filosofi arsitekturnya. Filosofi arsitektur CISC adalah
memindahkan kerumitan softwareke dalam hardware. Teknologi
pembuatan IC saat ini memungkinkan untuk menamam ribuan
bahkan jutaan transistor didalam satu dice. Bermacam-macam
instruksi yang mendekati bahasa pemrogram tingkat tinggi
dapat dibuat dengan tujuan untuk memudahkan programmer
membuat programnya. Beberapa prosesor CISC umumnya
memiliki microcod berupa firmware internal di dalam chip-nya
yang berguna untuk menterjemahkan instruksi makro.
Mekanisme ini bisa memperlambat eksekusi instruksi, namun
efektif untuk membuat instruksi-instruksi yang kompleks. Untuk
aplikasi-aplikasi tertentu yang membutuhkan singlechip
komputer, prosesor CISC bisa menjadi pilihan.
2. Karakteristik CISC versus RISC
• Rancangan RISC dapat memperoleh keuntungan dengan
mengambil sejumlah feature CISC dan Rancangan CISC
dapat memperoleh keuntungan dengan mengambil sejumlah
feature RISC.
• Hasilnya adalah bahwa sejumlah rancangan RISC yang
terbaru, yang dikenal sebagai PowerPC, tidak lagi “murni”
RISC dan rancangan CISC yang terbaru, yang dikenal
sebagai Pentium, memiliki beberapa karakteristik RISC.
2.3 Operasi Unit Kontrol
Control Unit – CU adalah salah satu bagian dari CPU yang
bertugas untuk memberikan arahan/kendali/kontrol terhadap operasi
yang dilakukan dibagian ALU didalam CPU tersebut. Termasuk
dalam tanggung jawab unit kontrol adalah mengambil intruksi-intruksi
dari memori utama dan menentukan jenis instruksi tersebut. Bila ada
instruksi untuk perhitungan aritmatika atau perbandingan logika,
maka unit kendali akan mengirim instruksi tersebut ke ALU. Hasil
dari pengolahan data dibawa oleh unit kendali ke memori utama lagi
untuk disimpan, dan pada saatnya akan disajikan ke alat output.
Dengan demikian tugas dari unit kendali dan tugas unit Kontrol ini
adalah:
a. Unit Kendali
• Mengatur dan mengendalikan alat-alat masukan (input) dan
keluaran (output).
• Mengambil instruksi-instruksi dari memori utama.
• Mengambil data dari memori utama (jika diperlukan) untuk
diproses.
• Mengirim instruksi ke ALU bila ada perhitungan aritmatika atau
perbandingan logika serta mengawasi kerja dari ALU.
• Menyimpan hasil proses ke memori utama.
b. Unit Kontrol
• Pengurutan
Membuat processor melakukan operasi mikro pada urutan yang
sesuai yang ditentukan oleh program

iii
• Eksekusi
Menghasilkan sinyal kontrol yang menyebabkan setiap operasi
mikro bisa dieksekusi
1. Implementasi Unit Kontrol
a. Implementasi hardwired
Unit control merupakan rangkaian kombinatorial. Sinyal-
sinyal logika inputnya akan didekodekan menjadi sinyal-sinyal
logika output yang merupakan sinyal-sinyal kontrol ke sistem
komputer. Sinyal keluaran yang dihasilkan akan mengendalikan
sistem kerja komputer.
Masalah dalam merancang implementasi hardwired yaitu
sebagai berikut:
• Memiliki kompleksitas dalam pengurutan dan operasi
mikronya
• Sulit didesain dan dilakukan pengetesan
• Tidak fleksibel
• Sulit untuk menambahkan instruksi baru
b. Implementasi Microprogrammed
• Implementasi yang sangat reliabel saat ini adalah
implementasi mikroprogrammed. Unit control memerlukan
sebuah memori untuk menyimpan program kontrolnya.
• Fungsi-fungsi pengontrolan dilakukan berdasarkan program
control yang tersimpan pada unit control. Selain itu, fungsi-
fungsi pengontrolan tidak berdasarkan pada dekode dari
input unit control lagi.
2. Macam-macam Unit Kontrol
1. Unit Kontrol Single-Cycle
Proses di unit kontrol ini hanya terjadi dalam satu clock
cycle artinya setiap instruksi (fetch, decode, execute) ada pada
satu cycle; maka dari itu tidak memerlukan state. Dengan
demikian fungsi boolean masing-masing control line hanya
merupakan fungsi dari opcode saja. Clock cycle harus
mempunyai panjang yang sama untuk setiap jenis instruksi.
Ada dua bagian pada unit kontrol ini, yaitu proses men-decode
opcode untuk mengelompokkannya menjadi 4 macam instruksi
(yaitu di gerbang AND), dan pemberian sinyal kontrol
berdasarkan jenis instruksinya (yaitu gerbang OR). Keempat
jenis instruksi adalah “R-format” (berhubungan dengan register),
“lw” (membaca memori), “sw” (menulis ke memori), dan “beq”
(branching).
2. Unit Kontrol Multi-Cycle
Berbeda dengan unit kontrol yang single-cycle, unit
kontrol yang multi-cycle lebih memiliki banyak fungsi. Dengan
memperhatikan state dan opcode, fungsi boolean dari masing-
masing control line output dapat ditentukan. Masing-masingnya
akan menjadi fungsi dari 10 buah input logic. Jadi akan terdapat
banyak fungsi boolean, dan masing-masingnya tidak
sederhana.
2.4 Unit Kontrol Termikroprogram.
Pernyataan dari seni program mikro ditinjau kembali oleh
Datamation dalam isu bulan Februari 1964. Pada saat itu tidak ada
sistem termikroprogram yang telah digunakan secara umum dan
salah satu dari dokumen itu meringkas pendapat populer berikutnya
mengenai masa depan program mikro yang tidak jelas. ”Tidak ada
satu pabrikpun yang tertarik dengan teknik ini, walaupun
sesungguhnya mereka semua pernah meneliti ini sebelumnya”.
Situasi ini berubah secara dramatis dalam beberapa bulan
kemudian. Sistem 360 IBM telah dipublikasikan pada bulan April dan
semuanya, kecuali model yang paling besar, merupakan yang
termikroprogram. Walaupun seri 360 mendahului ketersediaan semi
konduktor ROM, keuntungan dari program mikro cukup mendorong
IBM untuk bisa membuat perubahan. Sejak saat itu, program mikro

iii
telah menjadi suatu sarana untuk berbagai aplikasi yang terus
meningkat kepopulerannya, salah satunya adalah dengan
penggunaan program mikro untuk menerapkan unit kontrol sebuah
prosesor.
1. Kelebihan dan kekurangan unit kontrol termikroprogram. Yaitu:
a. Kelebihan
• Dapat menyederhanakan perancangan unit control
• Lebih murah dan lebih sedikit kesalahan yang bisa terjadi
pada saat implementasi
• Penerapan sequence logic dan decoder merupakan bagian
logika yang mudah daripada unit control hardwired yang
merupakan circuit logic yang sangat kompleks
b. Kekurangan
• Unit termikroprogram akan lebih lambat daripda unit
hardwarid
2. Aplikasi pemrograman mikro
Semenjak pemrograman mikro popular sejak tahun 1960
maka terdapat banyak variasi implementasi. Aplikasi tersebut
meliputi :
• Realisai Komputer
• Emulasi
• Dukungan system operasi
• Realisasi special equipment
• Dukungan Bahasa tingkat tinggi
• Dianostic mikro
• Penyesuaian pemakai
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Parallelism masih akan terus dikembangkan baik pada tingkat
Bit-Level Parallelisme Instruction-Level Parallelisme maupun.
Thread-Level Parallelisme Peningkatan performa suatu arsitektur
dengan Machine Parallelism bukan berarti bahwa arsitektur
Uniprocessor akan ditinggalkan begitu saja, melainkan sebaliknya
dapat dilakukan optimisasi untuk peningkatan performanya.
Peningkatan performa suatu arsitektur dapat terus dipacu dengan
dukungan teknologi. Hyper-Thread Parallelism serta pengembangan
terus-menerus terhadap teknik-teknik di dalam optimisasi Instruction-
Level Parallelisme baik mengenai analisis program, restrukturisasi
program, pembangkitan kode paralel, penjadwalan (static scheduling
dan dynamic scheduling), prediksi percabangan (branch prediction),
serta teknik-teknik lain di dalamnya
3.2 Saran
Dari uraian diatas yang saya paparkan sampai dengan
kesimpulan saya sarankan dalam pembuatan sebuah sistem, sudah
selayaknya kita mengenal sistem apa yang sedang dibangun,
mengenal elemen serta prosedurnya, dan mengetahui tujuan serta
sasaran dari sistem yang kita buat.  Serta memfokuskan pada
informasi apa serta seperti apa yang ingin disampaikan, hal ini akan
menunjang kemajuan sistem yang akan dibuat.

iii
Daftar Pustaka
 https://lmsparalel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=
%2F450726%2Fmod_resource%2Fcontent%2F2%2F11-%20FIX
%20Level%20instruksi%20Paralelisme%20dan%20Prosesor
%20superskalar.pdf
 https://irmarismay99.wordpress.com/tag/instruction-level-
parallelism/
 https://p2k.unkris.ac.id/id3/3065-2962/
Superskalar_29917_widyakartika_p2k-unkris.html
 https://edr2figter.wordpress.com/2012/12/18/operasi-unit-
kontrol/
 http://setia.lecturer.pens.ac.id/Modul/ArKom/Pertemuan
%2016.pdf

Anda mungkin juga menyukai