Anda di halaman 1dari 15

CONTROL UNIT OPERATION

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

2020

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................................................

A. ......................................................................................................................................................
atar Belakang ...............................................................................................................................................
B. ......................................................................................................................................................
umusan Masalah ..........................................................................................................................................
C. ......................................................................................................................................................
ujuan..............................................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................................................

2.1 Operasi Mikro ..............................................................................................................................................

2.2 Control Unit ..................................................................................................................................................

BAB III KESIMPULAN..........................................................................................................................................

A. ......................................................................................................................................................
aran................................................................................................................................................................
B. ......................................................................................................................................................
esimpulan ......................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebelum membahas lebih detail mengenai Control Unit, tentunya yang sangat penting
kaitannya ialah CPU. Central Processing Unit (CPU) adalah bagian dari komputer yang
berupa perangkat keras (hardware) yang merupakan pusat kendali dari sitem komputer dan
mengkoordinasi semua kegiataan yang ada. Agar semua berjalan dengan baik, maka harus
ada interaksi antara peralatan satu dengan yang lain agar setiap proses yang dilakukan
brainware dapat berjalan sesuai keinginan.
Pada awal-awal desain komputer, CU diimplementasikan sebagai ad-hoc logic yang
susah untuk didesain. Sekarang, CU diimplementasikan sebagai sebuah microprogram yang
disimpan di dalam tempat penyimpanan kontrol (control store). Beberapa word dari
microprogram dipilih oleh microsequencer dan bit yang datang dari word-word tersebut akan
secara langsung mengontrol bagian-bagian berbeda dari perangkat tersebut, termasuk
diantaranya adalah register, ALU, register instruksi, bus dan peralatan input dan output di
luar chip. Pada komputer modern, setiap subsistem ini telah memiliki kontrolernya masing-
masing, dengan CU sebagai pemantaunya (supervisor), dan untuk mengetahui lebih lanjut,
kami akan membahasnya pada bab selanjutnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Central Processing Unit?
2. Bagaimana operasi Central Processing Unit?
3. Apa itu Control of Processor?
4. Bagaimana pengimplementasi hardwired
1.3 Tujuan

3
Pembuatan tugas ini untuk melengkapi tugas dari mata kuliah Arsitektur dan Organisasi
Komputer yang di bimbing oleh Bapak M. Erfan, S.Kom dan tujuan lainnya ialah untuk
menambah wawasan kami tentang dunia komputer, dan yang akan dibahas disini ialah
tentang Control Unit.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Operasi Mikro

A. STRUKTUR DAN DESAIN OPERASI MIKRO

Operasi mikro adalah operasi tingkat rendah yang dapat dilakukan oleh komputer
atau CPU sdehingga funsi operasi akan dihasilkan untuk memindahkan data antar
register. salah satu cara dalam melakukan operasi mikro tersebut adalah dengan
menggunakan bahasa transfer register / Register Transfer Language ( RTL ). RTL adalah
sebuah bahasa yang digunakan untuk menjabarkan atau menjalankan operasi mikro,
untuk mengungkapakan bahasa RTL ini dapat digunakan notasi RTL yang merupakan
aturan penulisan pemberian instruksi.

Sebuah komputer moderen/digital dengan program yang tersimpan di dalamnya


merupakan sebuah system yang memanipulasi dan memproses informasi menurut
kumpulan instruksi yang diberikan. Sistem tersebut dirancang dari modul-modul
hardware seperti :

1. Register
2. Elemen aritmatika dan logika
3. Unit pengendali
4. Unit memori
5. Unit masukan/keluaran (I/O)

Komputer dapat dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :

1. Unit pengolahan pusat (CPU)


2. Unit masukan/keluaran (I/O)
3. Unit memori

Pada pembahasan “Struktur Sederhana”, sempat disinggung istilah “kernel”.


Apakah kernel itu? Kernel adalah komponen sentral dari sistem operasi. Ia mengatur hal-

4
hal seperti interrupt handler(untuk menyediakan layanan interupsi), process
scheduler(membagi-bagi proses dalam prosesor), memory management, I/O, dan
sebagainya. Atau dengan kata lain, ia adalah jembatan antara hardware dengan software.

Cara tradisional untuk membangun sistem operasi adalah dengan membuat kernel
monolitis, yaitu semua fungsi disediakan oleh kernel, dan ini menjadikan kernel suatu
program yang besar dan kompleks.

Cara yang lebih modern, adalah dengan menggunakan kernel mikro. Pada
awalnya, konsep mikro kernel dikembangkan pada sistem operasi Mach. Ide dasar dari
pengembangan kernel mikro adalah bahwa hanya fitur-fitur yang perlu saja yang
diimplementasikan dalam kernel (mengenai fitur-fitur apa saja yang perlu
diimplementasikan, ini bisa berbeda tergantung desain sistem operasi).

Walaupun garis pembatas mengenai apa saja yang berada di dalam dan luar kernel
mikro bisa berbeda antara desain yang satu dengan yang lain, namun ada karakteristik
yang umum, yaitu servis-servis yang umumnya menjadi bagian sistem operasi menjadi
subsistem eksternal yang bisa berinteraksi satu sama lain dan dengan kernel tentunya. Ini
mencakup device driver, file system, virtual memory manager, windowing system, dan
security devices. Pendekatan kernel mikro menggantikan pendekatan berlapis yang
vertikal tradisional.

Komponen-komponen sistem operasi yang berada di luar kernel mikro


diimplementasikan sebagai server process dan berkomunikasi dengan message passing
via kernel mikro. Misalnya jika user ingin membuat berkas baru, dia mengirim pesan ke
file system server, atau jika ingin membuat proses baru, dia mengirimkan pesan ke
process server. Beberapa kelebihan kernel mikro:

 Interface yang seragam. Proses tidak lagi dibedakan, baik antara kernel-level
maupun user-level, karena semuanya berkomunikasi via message passing.
 Extensibility. Bisa menambahkan fitur-fitur baru tanpa perlu melakukan
kompilasi ulang.
 Flexibility. Fitur-fitur yang sudah ada bisa dikurangi, atau dimodifikasi sesuai
dengan kebutuhan sehingga menjadi lebih efisien. Misalnya tidak semua
pengguna membutuhkan security yang sangat ketat, atau kemampuan untuk
melakukan distributed computing.
 Portability. Pada kernel mikro, semua atau sebagian besar kode yang prosesor-
spesifik berada di dalamnya. Jadi, proses porting ke prosesor lain bisa dilakukan
dengan relatif sedikit usaha. Pada kelompok desktop misalnya, tampaknya
dominasi Intel makin kuat. Tapi, sampai seberapa lama itu bisa bertahan? Karena
itulah, portability adalah salah satu isu yang sangat penting.
 Reliability . Semakin besar suatu software, maka tentulah semakin sulit untuk
menjamin reliability-nya. Desain dengan pendekatan berlapis sangatlah
membantu, dan dengan pendekatan kernel mikro bisa lebih lagi. Kernel mikro

5
dapat dites secara ekstensif .Karena dia menggunakan API yang sedikit, maka
bisa meningkatkan kualitas code di luar kernel.
 Support for object-oriendted OS . Model kernel mikro sangat sesuai untuk
mengembangkan sistem operasi yang berbasis object-oriented. Contoh sistem
operasi yang menggunakan kernel mikro adalah MacOS X dan QNX.

B. Proses Boot

Booting adalah istilah untuk menghidupkan komputer. Secara umum, gambaran


yang terjadi pada proses boot adalah sebagai berikut. Saat komputer dihidupkan,
memorinya masih kosong. Belum ada instruksi yang dapat dieksekusi oleh prosesor.
Karena itu, prosesor dirancang untuk selalu mencari alamat tertentu di BIOS ROM. Pada
alamat tersebut, terdapat sebuah instruksi jump yang menuju ke alamat eksekusi awal
BIOS. Setelah itu, prosesor menjalankan power-on-self test(POST), yaitu memeriksa
kondisi hardware yang ada.
Sesudah itu, BIOS mencari video card. Secara khusus, dia mencari program BIOS
milik video card. Kemudian system BIOS menjalankan video card BIOS. Barulah setelah
itu, video card diinisalisasi. Kemudian BIOS memeriksa ROM pada hardware yang lain,
apakah memiliki BIOS tersendiri apakah tidak. Jika ya, maka akan dieksekusi juga.
BIOS melakukan pemeriksaan lagi, misal memeriksa besar memori dan jenis
memori. Lebih lanjut lagi, dia memeriksa hardware yang lain, seperti disk. Lalu dia
mencari disk dimana proses boot bisa dilakukan, yaitu mencari boot sector. Boot sector
ini bisa berada di hard disk, atau floppy disk.Salah satu cara dalam melakukan operasi
mikro tersebut dengan menggunakan bahasa transfer register / Register Transfer
Language (RTL). RTL adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk menjabarkan atau
melaksanakan operasi mikro. Untuk mengungkapkan bahasa RTL ini dapat digunakan
notasi RTL yang merupakan aturan penulisan pemberian instruksi RTL.

C. Control Processor

6
2.2 Control Unit
Adalah salah satu bagian dari CPU yang bertugas untuk memberikan arahan / kendali
/ kontrol terhadap operasi yangdilakukan di bagian ALU (Arithmetic Logical Unit) di dalam
CPU tersebut. Output dari CU ini akan mengatur aktivitas dari bagian lainnya dari perangkat
CPU tersebut. Pada awal – awal desain komputer, CU diimplementasikan sebagai ad-hoc
logic yang susah untuk didesain. Sekarang, CU diimplementasikan sebagai
sebuah microprogram yang disimpan di dalam tempat penyimpanan kontrol (control
store). Pada hardwire implementation control unit sebagai combinational circuit yang dibuat
berdasarkan control signal yang akan dikeluarkan. Jadi untuk setiap control signal memiliki
rangkaian logika tertentu pada control unit yang dapat menghasilkan control signal yang
dimaksud. Secara umum untuk metode ini digunakan PLA (programmable logic array) untuk
merepresentasikan control signal.
Control unit dari sebuah prosesor memiliki 2 peran penting. Pertama, control unit
mengatur processor agar melakukan semua micro-operation dalam urutan yang benar. Kedua,
control unit menghasilkan control signal yang memastikan supaya semua micro-operation
dieksekusi.
Control signal tersebut secara umum menyebabkan salah satu dari hal berikut:
pembukaan atau penutupan dari gerbang-gerbang logika, transfer data antara register-
register, dan pengoperasian ALU.

A. Masukan – masukan Unit Control:


 Clock / pewaktu
Pewaktu adalah cara unit control dalam menjaga waktunya. Unit control
menyebabkan sebuah operasi mikro ( atau sejumslah operasi mikro yang bersamaan)
dibentuk bagi setiap pulsa waktu. Pulsa ini dikenal sebagai waktu siklus prosesor.
Aturan untuk pengelompokan siklus waktu (Rules for Clock Cycle
Grouping).Urutan yang baik harus mengikuti aturan berikut (Proper sequence must
be followed):
 (PC) harus diikuti dengan MBR
 (memory)
 Harus menghindari terjadinya konflik (Conflicts must be avoided)
 Tidak boleh melakukan pembacaan dan penulisan terhadap register yang sama
dan pada waktu yg bersamaan (Must not read & write same register at same
time)

 Aktifitas MBR
 (memory) & aktifitas IR
 (MBR) tidak boleh dilakukan pada siklus yang bersamaan
 PC harus ditambahkan 1: PC (PC) +1
 Menggunakan ALU
 Mungkin diperlukan additional micro-operations
 Register instruksi

7
opcode instruksi saat itu digunakan untuk menentukan operasi mikro mana yang akan
dilakukan selama siklus eksekusi.
 Flag
flag ini diperlukan oleh unit control untuk menentukan status prosesor dan hasil
operasi ALU sebelumnya.
 Sinyal control untuk mengontrol bus
Bagian bus control bus system memberikan sinyal-sinyal ke unit control, seperti
sinyal-sinyal interupsi dan acknowledgement
.

B. Keluaran-keluaran unit control


 Sinyal control didalam prosesor: terdiri dari dua macam: sinyal-sinyal yang
menyebabkan data dipindahkan dari register yang satu keregister yang lainnya, dan
sinyal-sinyal yang dapat mengaktifasi fungsi-fungsi ALU tertentu
 Sinyal control bagi bus control; sinyal ini juga terdiri dari dua macam:
 Sinyal control bagi memori.
 Sinyal control bagi modu-modul I/O

C. Tugas dari CU adalah sebagai berikut:


 Mengatur dan mengendalikan alat-alat input dan output.
 Mengambil instruksi-instruksi dari memori utama.
 Mengambil data dari memori utama kalau diperlukan oleh proses.
 Mengirim instruksi ke ALU bila ada perhitungan aritmatika atauperbandingan logika
serta mengawasi kerja.
 Menyimpan hasil proses ke memori utama.

D. Jenis-Jenis Control Unit


 Single-Cycle CU
Proses di Single-Cycle CU ini hanya terjadi dalam satu clock cycle, artinya setiap
instruksi ada pada satu cycle, maka dari itu tidak memerlukan state. Dengan demikian
fungsi boolean masing-masing control line hanya merupakan fungsi
dariopcode saja. Clock cycle harus mempunyai panjang yang sama untuk setiap jenis
instruksi. Ada dua bagian pada unit kontrol ini, yaitu proses men-decode
opcode untuk mengelompokkannya menjadi 4 macam instruksi (yaitu di gerbang
AND), dan pemberian sinyal kontrol berdasarkan jenis instruksinya (yaitu gerbang
OR).
Keempat jenis instruksi adalah “R-format” (berhubungan dengan register), “lw”
(membaca memori), “sw” (menulis ke memori), dan “beq” (branching). Sinyal
kontrol yang dihasilkan bergantung pada jenis instruksinya. Misalnya jika melibatkan
memori ”R-format” atau ”lw” maka akan sinyal ”Regwrite” akan aktif. Hal lain jika
melibatkan memori “lw” atau “sw” maka akan diberi sinyal kontrol ke ALU, yaitu
“ALUSrc”.

8
Desain single-cycle ini lebih dapat bekerja dengan baik dan benar tetapi cycle ini
tidak efisien.

 Multi-Cycle CU
Berbeda dengan unit kontrol yang single-cycle, unit kontrol yang multi-cycle lebih
memiliki banyak fungsi. Dengan memperhatikan state dan opcode, fungsi boolean
dari masing –masing output control line dapat ditentukan masing – masingnyaakan
menjadi fungsi dari 10 buah input logic.
Jadi akan terdapat banyak fungsi boolean, dan masing-masingnya tidak
sederhana. Pada cycle ini, sinyal kontrol tidak lagi ditentukan dengan melihat pada
bit-bit instruksinya.

E. TEKNIK UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN CONTROL UNIT


 Control Unit Microprogrammed
Untuk menggenerasi signal kontrol dengan cara membaca dan mengeluarkan atau
mengalirkan mikroinstruksi terbagi 3 yaitu :
 Control Vertikal
Jenis implementasi dimana signal kontrol di kode ke dalam pada bit ,
kemudian digunakan setelah dikode.
 Control Horizontal
Control dimana setiap bit kontrol mengatur 1 operasi gate atau mesin.
 Control Unit Konvensional /Hard-Wired
Untuk menggenerasi signal kontrol. Digunakan pada komputer berkinerja
tinggi (super komputer) dan RISC. Komputer Mainframe sering
menggunakannya untuk aritmetik, logika dan shift sederhana dan instruksi
akses memori. CU Konvensional menghasilkan suatu rangkaian mirointruksi.
Perbedaannya dengan CU Microprogrammed terletak pada gerbang logikanya
menggenerasi semua mikroorder sehingga eksekusinya lebih cepat.

F. CARA KERJA CONTROL UNIT

Ketika sebuah komputer pertama kali diaktifkan power-nya, maka computer


tersebut menjalankan operasi bootstrap. Operasi ini akan membaca sebuah instruksi dari
suatu lokasi memory yang telah diketahui sebelumnya dan mentransfer instruksi tersebut
ke control unit untuk dieksekusi. Instruksi-intruksi dibaca dari memory dan dieksekusi
sesuai dengan urutan penyimpanannya.
Program counter dari suatu computer menyediakan suatu cara untuk menyimpan
lokasi instruksi berikutnya. Urutan eksekusi berubah dengan memindah lokasi intruksi
baru ke program counter sebelum pembacaan (fetch) instruksi dikerjakan. Sebuah
intruksi merupakan kalimat imperatif pendek yang sudah dapat menjelaskan makna dari
perintah tersebut. Suatu intruksi terdiri dari :
o subjek (komputernya)

9
o verb (suatu kode operasi yang mengindikasikan pekerjaan apa yang akan
dilaksanakan)
o objek (operands) yang mengidentifikasikan nilai data atau lokasi memory.

Ketika intruksi-intruksi diterima oleh Control Unit, operation code akan


mengaktifkan urutan logic untuk mengeksekusi intruksi-intruksi tersebut. Satu eksekusi
program terdiri dari beberapa instruction cycle yang menjadi komponen penyusun dari
program tersebut. Sedangkan untuk setiap instruction cycle terdiri dari beberapa sub
cycle lagi seperti ftech cycle, indirect cycle, executecucle, dan interrupt cycle. Setiap sub
cycle ini disusun dari beberapa perintah dasar yang disebut micro operation.

G. Control Unit Operation

 Instruction Cycle
Eksekusi suatu instruksi dalam sebuah komputer mencakup pengeksekusian langkah-
langkah kecil yang biasa disebut sebagai instruction cycle, yang terdiri dari fetch
cycle, execution cycle, indirect cycle, dan interrupt cycle (bisa enabled/disabled).

Masing-masing cycle masih dapat diuraikan kembali menjadi langkah – langkah


yang lebih kecil lagi, yaitu micro-operation. Suatu micro-operation biasanya berupa
transfer antar register, transfer antara register dan interface eksternal (seperti system
bus), atau suatu operasi ALU biasa ( aritmetik dan logika).

H. MICRO OPERATION

Micro operation merupakan operasi atomic dari CPU (Atomic operation of


CPU). Micro operation adalah kerja atau eksekusi terhadap data yang tersimpan pada
register dan merupakan cara kerjanya dalam satu pulsa clock. Atau pengertian lainnya
micro operation adalah suatu operasi mikro dimana suatu computer menjalankan suatu
program dan melakukan siklus proses memasukkan dan mengambil data atau melakukan
eksekusi (Fetch/execute cycle).

I. Tipe Operasi Mikro

o Mendefinisikan elemen dasar prosesor


o Mendiskripsikan operasi mikro yang harus dilakukan prosesor
o Menentukan fungsi Control Unit yang harus dilakukan prosesor

J. Fetch Cycle

Fetch adalah siklus pengambilan data ke memori atau register. Berikut adalah
contoh aliran data siklus pengambilan(fetch cycle) :
 Urutan kejadian selama siklus instruksi tergantung pada rancangan CPU.

10
 Asumsi: sebuah CPU yang menggunakan register memori alamat (MAR), register
memori buffer (MBR), pencacah program (PC) dan register instruksi (IR).
Prosesnya :
 Pada saat siklus pengambilan (fetch cycle), instruksi dibaca dari memori.
 PC berisi alamat instruksi berikutnya yang akan diambil.
 Alamat ini dipindahkan ke MAR dan ditaruh di bus alamat.
 Unit control meminta pembacaan memori dan hasilnya disimpan di bus data
dan disalin ke MBR dan kemudian dipindahkan ke IR.
 PC naik nilainya 1, sebagai persiapan untuk pengambilan selanjutnya.
 Siklus selesai, unit control memeriksa isi IR untuk menentukan apakah IR
berisi
 operand specifier yang menggunakan pengalamatan tak langsung.

Ada 4 Registers yang ada di dalam fetch:


 ƒ Memory Address Register (MAR)
 Terkoneksi dengan address bus
 MAR melakukan spesifikasi address untuk operasi baca atau tulis
 ƒ Memory Buffer Register (MBR)
 Terkoneksi dengan data bus
 Menyimpan data untuk di tulis atau menyimpan data terakhir yang
dibaca (Holds data to write or last data read).
 Program Counter (PC)
Menyimpan address instruksi berikut yang akan di akses(holds address of
next instruction to be fetches)
 Instruction Register (IR)
Menyimpan address instruksi terakhir yang diakses (Holds last instruction
fetched).

K. Fetch Sequence (Urutan Fetch)

 Address dari instruksi berikutnya berada dalam PC


 Address yang ada pada MAR di masukkan ke address bus ( address alamat)
 Control Unit memerintahkan perintah membaca (Control unit issues READ
 command)
 Hasil (data dari memory) berada pada data bus
 Data dari data bus dapat di copy ke MBR
 PC ditambah 1 (secara paralel dengan proses fetch data dari memory)
 Data (instruksi) dipindahkan dari MBR ke IR
 MBR sekarang kosong dan siap untuk fetch data selanjut

L. Indirect Cycle (Siklus tidak Langsung)

11
Siklus tidak langsung adalah eksekusi sebuah instruksi melibatkan sebuah
operand atau lebih di dalam memori, yang masing – masing operand memerlukan akses
memori. Pengambilan alamat – alamat tak langsung dapat dianggap sebagai sebuah
subsiklus instruksi atau lebih.

M. INTERRUPT CYCLE

Interrupt/Interupsi adalah suatu permintaan khusus kepada mikroposesor untuk


melakukan sesuatu. Bila terjadi interupsi, maka komputer akan menghentikan dahulu apa
yang sedang dikerjakannya dan melakukan apa yang diminta oleh yang menginterupsi.
Pada IBM PC dan kompatibelnya disediakan 256 buah interupsi yang diberi
nomor 0 sampai 255. Nomor interupsi 0 sampai 1Fh disediakan oleh ROM BIOS, yaitu
suatu IC didalam komputer yang mengatur operasi dasar komputer. Jadi bila terjadi
interupsi dengan nomor 0-1Fh, maka secara default komputer akan beralih menuju ROM
BIOS dan melaksanakan program yang terdapat disana.

N. IMPLEMENTASI HARDWIRED

Implementasi Hardwired pada dasarnya unit kontrol, merupakan rangkaian


kombinatorial. Sinyal-sinyal logika inputnya diubah menjadi sekumpulan sinyal-sinyal
logika output, yang merupakan sinyal-sinyal kontrol. Hardwired Implementation:

(1) Mengontrol input-input unit Flag dan sinyal-sinyal kontrol bus Umumnya, tiap bit
memiliki arti tertentu. Instruction register Unit control menggunakan op-code dan tiap
op-code akan melakukan aksi yang berbeda (sejumlah kombinasi sinyal-sinyal kontrol)
instruksi berlainan Input logika unik bagi setiap op-code Decoder mengambil input yang
didekode dan menghasilkan sebuah output Umumnya, dekoder memiliki n input biner
and 2 n outputs biner Hardwired Implementation

(2) Clock Mengeluarkan rangkaian pulsa yang berulang- ulang Berguna untuk mengukur
durasi operasi mikro Harus cukup panjang untuk memungkinkan terjadinya perambatan
sinyal di sepanjang lintasan data dan merambat ke rangkaian CPU. Sinyal kontrol yang
berlainan dalam satuan waktu yang berbeda pada sebuah siklus instruksi tunggalnya
Dibutuhkan penghitung sebagai input bagi unit kontrol dengan input kontrol yang
berbeda untuk tiap satuan waktunya. Implementasi Hardwired Yang harus dilakukan
setiap sinyal kontrol adalah menurunkan ekspresi Boole sinyal tersebut sebagai fungsi
input. Tiap kali sinyal kontrol dibuat oleh CPU hasilnya akan berupa persamaan Boolean
yang menentukan tingkah laku unit kontrol dan CPU. Semakin kompleks, semakin
modern CPU jumlah persamaan Boole untuk mendefinisikan unit kontrol sangat besar
semakin sulit untuk mengimplementasikan hardwired.

12
 Flag
Sinyal-sinyal kontrol bus umumnya, tiap bit memiliki arti tertentu.

 Instruction register
Unit control menggunakan op-code dan tiap op-codeakan melakukan aksi yang
berbeda (sejumlahkombinasi sinyal-sinyal kontrol) instruksi berlainanInput logika
unik bagi setiap op-code

 Decoder
Mengambil input yang didekode danmenghasilkan sebuah outputUmumnya,
dekoder memiliki n input biner and 2n outputs biner

 Clock
Mengeluarkan rangkaian pulsa yang berulang-ulang. Berguna untuk mengukur
durasi operasi mikro. Harus cukup panjang untuk memungkinkan terjadinya
perambatan sinyal disepanjang lintasan data dan merambat ke rangkaian CPU. Sinyal
kontrol yang berlainan dalam satuan waktu yang berbeda pada sebuahsiklus instruksi
tunggalnya
Dibutuhkan penghitung sebagai input bagi unit kontrol dengan input control yang
berbeda untuk tiap satuan waktunya.
Implementasi Hardwired Yang harus dilakukan setiap sinyal kontrol adalah
menurunkan ekspresiBoole sinyal tersebut sebagai fungsi input.Tiap kali sinyal
kontrol dibuat oleh CPU hasilnya akan berupa persamaanBoolean yang menentukan
tingkah laku unit kontrol dan CPU. Semakin kompleks,semakin modern CPU jumlah
persamaan Boole untuk mendefinisikan unit kontrol sangat besar semakin sulit untuk
mengimplementasikan hardwired.
N buah input biner akan menghasilkan 2N output biner. Setiap instruksi memiliki
opcode yang berbeda beda.Opcode yang berbeda dalam instruksi akan menghasilkan
sinyal kontrol yang berbeda pula. Pewaktu unit kontrol mengeluarkan rangkaian pulsa
yang periodik.Pulsa waktu ini digunakan untuk mengukur durasi setiap operasi mikro
yang dijalankan CPU, intinya digunakan untuk sinkronisasi kerja masing-
masing bagian.
Masalah dalam Merancang Implementasi Hardwired:

 Memiliki kompleksitas dalam pengurutan dan operasi mikronya


 Sulit didesain dan dilakukan pengetesan
 Tidak fleksibel
 Sulit untuk menambahkan instruksi baru

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebuah komputer moderen/digital dengan program yang tersimpan di dalamnya


merupakan sebuah system yang memanipulasi dan memproses informasi menurut kumpulan
instruksi yang diberikan. Sistem tersebut dirancang dari modul-modul hardware.
Control unit dari sebuah prosesor memiliki 2 peran penting. Pertama, control unit
mengatur processor agar melakukan semua micro-operation dalam urutan yang benar. Kedua,
control unit menghasilkan control signal yang memastikan supaya semua micro-operation
dieksekusi.
Implementasi Hardwired Yang harus dilakukan setiap sinyal kontrol adalah menurunkan
ekspresi Boole sinyal tersebut sebagai fungsi input.Tiap kali sinyal kontrol dibuat oleh CPU
hasilnya akan berupa persamaan Boolean yang menentukan tingkah laku unit kontrol
dan CPU. Semakin kompleks,semakin modern CPU jumlah persamaan Boole untuk
mendefinisikan unit kontrol sangat besar semakin sulit untuk mengimplementasikan
hardwired.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini, pemakalah mengharapkan kepada pembaca sekalian agar
dapat mengetahui tentang “CONTROL UNIT OPERATION”. Pemakalah sangat
mengharapkan buku- buku mengenai ArsitekturKomputer dan buku- buku mengenai
komputer agar lebih banyak lagi.
Pemakalah menyadari bahwa makalah ini jauh dari suatu kesempurnaan. Oleh karena itu,
pemakalah mengharapkan kritik dan saran dari pembaca semua yang bersifat membangun
agar makalah ini menjadi lebih baik lagi.

14
DAFTAR PUSTAKA

William Stallings, 2010, Computer Organization and Architecture Designing for Performance
Eighth Edition, Pearson Education, Inc., New Jersey

15

Anda mungkin juga menyukai