Abstrak: Indonesia saat ini tengah mengalami penyebaran virus Covid-19 yang belum mereda.
Himbauan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus ini mengharuskan masyarakat
untuk tetap berada di rumah. Ketidakpastian di masa pandemi COVID-19 mengakibatkan
para pelaku usaha, salah satunya Kedai Kopi, mengalami penurunan pendapatan. Untuk
itu kedai kopi harus mempunyai strategi agar bisa bertahan di masa pandemi COVID-19.
Strategi pemasaran digital adalah suatu bentuk bisnis untuk mempromosikan dan
memperkenalkan suatu merek dan produk dengan menggunakan media digital. Ini adalah
langkah yang tepat untuk bertahan di masa pandemi ini. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana penerapan strategi digital marketing pada BC Street Coffee agar
mampu bertahan di masa pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan pemilihan studi kasus pada BC Street Coffee melalui wawancara dan dokumentasi
kepada informan yang dituju. Informan dalam penelitian ini adalah pemilik, karyawan, dan
pelanggan. Berdasarkan hasil wawancara, BC Street Coffee menerapkan strategi
pemasaran digital untuk bertahan di masa pandemi covid-19 dengan beberapa strategi
yaitu 1) Menerapkan pemasaran media sosial, BC Street Coffee menggunakan Instagram
dan Facebook sebagai media pemasaran dengan memanfaatkan foto dan fitur video untuk
menyebarkan informasi mengenai BC Street Coffee dan promo-promo yang berlaku pada
konsumen aplikasi pesan antar (GoFood & GrabFood) sehingga konsumen dapat
mengetahui produk-produk yang ditawarkan BC Street Coffee, 2) Menerapkan content
marketing, BC Street Coffee menggunakan konten pemasaran untuk membantu
memperkenalkan produk melalui fitur-fitur yang diadopsi dari media sosial, menggunakan
pesan yang dikemas secara kreatif dengan menggunakan foto, caption, hashtag, dan video
yang menarik. Dan BC Street Coffee menggunakan atau berkolaborasi dengan influencer lokal dalam m
1. Perkenalan
Saat ini Indonesia sedang dilanda penyebaran virus COVID-19 yang belum kunjung mereda. Tidak
hanya Indonesia, Covid-19 ini juga sudah menyebar hampir ke seluruh dunia. Penyebaran virus ini
berdampak pada perekonomian global, bahkan hingga ke sisi sosial. Dampak perekonomian ini lebih terasa
dengan adanya peraturan pemerintah mengenai social distance, lockdown, bahkan pembatasan sosial
berskala besar (PSBB), hal ini tentunya juga berlaku pada sektor pariwisata dan perdagangan,
termasuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia, khususnya Bali. Beberapa jenis usaha
yang hampir gulung tikar, baik perusahaan skala besar maupun kecil mulai mengalami penurunan omzet
yang drastis akibat wabah covid, khususnya sektor UMKM makanan dan minuman. Hal ini menjadi tantangan
bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan penjualan dengan melakukan berbagai inovasi pemasaran,
salah satunya pemasaran digital, mengingat kita semua serba digital. Penandaan digital merupakan suatu
bentuk upaya untuk mempromosikan dan memasarkan suatu merek dan produk dengan menggunakan
media digital, seperti internet. Pemasaran digital adalah strategi populer yang digunakan oleh pemasar di
seluruh dunia. Penggunaan pemasaran digital bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar, jumlah komentar
di media sosial, blog, dan sejenisnya, pendapatan, dan mengurangi biaya pemasaran (Anggraeni, 2020).
Ketidakpastian di masa pandemi COVID-19 mengakibatkan UMKM mengalami penurunan pendapatan,
namun tidak sedikit yang mampu bertahan dan meningkat. UMKM yang bertahan adalah mereka yang
melakukan perubahan terhadap strategi bisnisnya. Perubahan tersebut terkait dengan cara mereka menjual
dan mempromosikan produknya (Santoso, 2020). Dengan banyaknya UMKM yang ada di Bali khususnya
wilayah Denpasar, ada beberapa UMKM yang berhasil bertahan di masa pandemi COVID-19, salah satunya BC Street C
Kedai kopi ini merupakan salah satu pelaku UMKM yang masih bertahan dan melakukan berbagai
strategi baru dalam pemulihan pendapatan dengan melakukan pemasaran melalui digital. Kedai kopi
menjadi salah satu tempat favorit para pecinta kopi, generasi milenial, hingga pelajar. Dampak serius ini
mulai dirasakan oleh BC Street Coffee, kedai kopi yang berlokasi di JL. Kecak No.5, Tonja, Denpasar Utara,
berdiri selama 9 tahun, yang dirintis Rifka Hamanda sebagai pemiliknya tidak pernah merasakan keluhan
penurunan omzet yang sangat drastis. BC Street Coffee Rifka Hamanda mengatakan wabah ini
mengakibatkan penurunan pendapatan hingga 85% atau hampir tidak ada konsumen yang datang ke BC
Street Coffee, dan konsep berjualan online stabil sejak pandemi Covid-19 BC Street Coffee mengalami
fluktuasi atau peningkatan dan penurunan pendapatan penjualan yang terjadi pada tahun 2020. Pada tahun
2020 BC mengalami penurunan pendapatan hampir 90% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 88,9%
disebabkan oleh penyebaran virus covid-19, dan setengah dari pendapatan tersebut adalah hasil penjualan melalui pema
Meski demikian, pemilik kedai kopi ini tidak patah semangat untuk berjuang di masa pandemi dengan
mengutamakan kesehatan konsumen dengan memasarkan produk melalui digital. BC Street Coffee
melakukan strategi pemasaran produk untuk menarik konsumen melalui media sosial, Instagram, Facebook.
Media sosial didefinisikan sebagai sekelompok aplikasi berbasis internet yang menciptakan landasan
ideologis dan teknologi Web 2.0 yang memungkinkan pembuatan dan pertukaran konten buatan pengguna
(Stockdale et al., 2012). Dalam penelitian (Alfrian & Pitaloka, 2020) bertajuk “Strategi Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah untuk Bertahan dalam Kondisi Pandemi Covid-19 di Indonesia” disebutkan bahwa ada empat
strategi bertahan hidup UMKM yaitu, 1) pemasaran dengan digital marketing, 2) penguatan sumber daya
manusia, 3) melakukan inovasi yang kreatif dan inovatif. 4) Peningkatan pelayanan kepada konsumen.
Dengan strategi tersebut diharapkan UMKM Indonesia dapat bertahan dalam kondisi krisis akibat pandemi
COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mendeskripsikan strategi pemasaran digital
yang dilakukan BC Street Coffee untuk terus bertahan dan lebih tanggap terhadap perubahan iklim bisnis
khususnya di masa pandemi covid-19.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Pemasaran
Pemasaran kepada konsumen merupakan suatu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen, baik
dengan cara menghasilkan produk kemudian memberikan harga serta meningkatkan penjualan sehingga terjadilah penjualan. Pemasaran
merupakan bagian penting dalam sebuah bisnis. Pemasaran adalah bagian penting dari sebuah bisnis. Perlu
adanya pengelolaan yang baik agar usaha dapat tumbuh dan berkembang lebih baik serta mampu bersaing
dengan para pesaingnya (Utama, 2019).
Pemasaran adalah cara untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi
pemasaran yang baik dan singkat adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan bagi produsen dan konsumen.
Beberapa hal yang dipasarkan antara lain barang, jasa, peristiwa, pengalaman, tempat, properti (hak kepemilikan),
organisasi, informasi, dan ide.
1) Pemasaran Konten
Pemasaran konten menjadi fokus utama banyak merek, mengingat peran penting dan cara kerjanya di
media sosial, multimedia, pencarian, dan seluler. Namun banyak pelaku usaha yang masih belum
memahami pentingnya tren dan bagaimana content marketing mendasari hampir seluruh digital marketing.
Konten adalah dasar dari semua pemasaran digital dan penting untuk menciptakan kesadaran merek
dan menambah jumlah pengunjung.
2) Pemasaran Seluler
Meningkatnya jumlah pengguna ponsel cerdas dan tablet menjadikan pesan dan konten pemasaran
untuk platform seluler menjadi suatu keharusan. Banyak konsumen membaca konten, menerima email,
dan bahkan membeli produk dari perangkat kecil tersebut.
3) Pemasaran Media Sosial
Dari pemasaran online yang ada, pemasaran media sosial merupakan strategi yang paling mudah dan
diinginkan untuk diterapkan karena hampir semua orang memiliki media sosial mulai dari WhatsApp,
Line, Facebook, Twitter, Instagram, dan Tiktok.
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan memilih studi kasus sebagai pendekatan
penelitian, yaitu memahami apa yang terjadi di lapangan ketika peneliti melakukan pengamatan seperti
perilaku, persepsi, tindakan, dan sebagainya secara menyeluruh dan kompleks, kemudian menerapkannya
melalui kata-kata yang mudah dimengerti menjadi hal yang wajar. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk
memahami suatu permasalahan atau kasus tertentu yang dialami oleh subjek penelitian. Dalam penelitian
ini, kami melihat perilaku individu/kelompok/peristiwa yang memiliki permasalahan penting untuk
mendapatkan jawaban tentang penerapan strategi pemasaran digital untuk bertahan di masa pandemi.
Penentuan informan dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling. Menurut (Sugiyono,
2017), teknik purposive sampling mengumpulkan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Dalam
penelitian ini informan yang digunakan berjumlah 6 orang yaitu Pemilik, Karyawan, dan Pelanggan BC Street
Coffee. Setelah penyajian data dilakukan validasi data. Untuk memvalidasi data yang telah diperoleh dari
hasil wawancara di lapangan digunakan teknik triangulasi dengan sumber informan yang artinya
membandingkan dan menguji kredibilitas informasi yang dilakukan melalui wawancara dengan penulis
selama berada di lapangan dalam penelitian kualitatif. . Proses analisis dalam penelitian ini adalah
mengumpulkan data, melakukan reduksi data, menyajikan data, memverifikasi data, dan terakhir menarik
kesimpulan.
ramah pengguna dan dapat menjangkau konsumen secara luas akan menjadi platform utama dalam pemasaran,
dan toko offline akan menjadi pelengkap. Sebelum adanya pandemi COVID-19, usaha BC Street Coffee sudah
cukup dikenal oleh masyarakat sekitar, khususnya generasi muda setempat. Merek kopi ini cukup baik dalam
menarik minat masyarakat untuk membeli produk di BC Street Coffee. BC Street Coffee awalnya mengandalkan
pendapatan toko offline untuk penjualannya, namun dengan adanya pandemi ini masyarakat harus mulai
beraktivitas secara online, termasuk memasarkan dan mempromosikan produk.
BC Street Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang masih bertahan mengubah strategi bisnisnya.
Perubahan tersebut terkait dengan cara mereka menjual dan memasarkan produknya. Salah satu cara yang
efektif adalah dengan menggunakan strategi pemasaran digital. BC Street Coffee memaksimalkan pemanfaatan
digital marketing untuk meningkatkan penjualan. BC Street Coffee memanfaatkan media sosial seperti Instagram,
Facebook, dan marketplace seperti GrabFood dan GoFood sebagai media pemasaran produknya untuk bertahan
di masa pandemi ini. Hasil wawancara mengenai penerapan strategi digital marketing yang dilakukan BC Street
Coffee untuk bertahan di masa pandemi covid-19 terbagi menjadi 2 yaitu Social Media Marketing dan Content
Marketing.
5. Kesimpulan
Pandemi COVID-19 telah menimbulkan permasalahan baru di berbagai bidang dan berdampak pada
perekonomian serta penurunan pendapatan para pelaku usaha. Sektor makanan dan minuman menjadi salah
satu pihak yang mengalami dampak penurunan pendapatan, sehingga pelaku usaha harus mencari strategi untuk
bertahan. Berdasarkan uraian pada pembahasan diatas, BC Street Coffee menerapkan strategi digital marketing
untuk bertahan di masa pandemi covid-19 dengan beberapa strategi yaitu 1)
Menerapkan pemasaran media sosial dan melakukan pemasaran media sosial sebagai alat untuk mengevaluasi a
produk atau jasa, 2) Menerapkan konten pemasaran, dengan memperkenalkan produk melalui fitur-fitur
yang diadopsi dari media sosial, menggunakan pesan-pesan yang dikemas secara kreatif dengan
menggunakan foto, caption, hashtag, dan video yang menarik. Selain itu, BC Street Coffee juga diharapkan
menerapkan dan mengembangkan mobile marketing, dimana strategi ini membantu proses pemasaran
yang lebih efektif dengan mengirimkan informasi tentang promosi dalam bentuk pesan otomatis pelanggan
melalui WhatsApp, SMS, atau mobile marketing lainnya.
Referensi
Alfrian, G. R., & Pitaloka, E. (2020). Strategi Usaha Mikro, KEcil, dan Menengah (UMKM)
Bertahan pada Kondisi Pandemik Covid 19 di Indonesia. Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif
(SENTRINOV) Ke-6, 6(2), 139–146.
Curzi, Valerius., Lecoq, William.,Quere, Naomier. (2019). Dampak Media Sosial terhadap Proses
Pengambilan Keputusan E-Commerce. Jurnal Internasional Teknologi untuk Bisnis, 1(1),
hal.101-116. 1-9
Effing, R., & Spil, AAM (2016). Kerucut Strategi Sosial: Menuju Kerangka atau Mengevaluasi Strategi
Media Sosial. Jurnal Internasional Manajemen Informasi, 36(1), 1-8.
Hardilawati, W. laura. (2020). Strategi Bertahan UMKM di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal Akuntansi
Dan Ekonomika, 10(1), 89–98. https://doi.org/10.37859/jae.v10i1.1934
Hendrawan, A., Sucahyowati, H., Cahyandi, K., Indriyani, & Rayendra, A. (2019). Pengaruh Marketing
Digital Terhadap Kinerja Penjualan Produk UMKM Asti Gauri di Kecamatan Bantasari Cilacap. Jurnal
Administrasi Dan Kesekretarisan, 4(1), 53–60.
Kohli, C., Suri, R., Kapoor, A. (2015). Akankah Media Sosial Membunuh Branding?. Cakrawala Bisnis, 58
(1), hal.35-44.
Lestari, P., & Saifuddin, M. (2020). Implementasi Strategi Promosi Produk Dalam Proses Keputusan
Pembelian Melalui Digital Marketing Saat Pandemi Covid’19. Jurnal Manajemen Dan 23–31. https://
doi.org/10.15642/manova.v3i2.301 Inovasi (MENGUBAH), 3(2),
Lucyantoro, B., & Rachmansyah, M. (2018). Penerapan Strategi Digital Marketing, Teori Antrian Terhadap
Tingkat Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus di MyBCA Ciputra World Surabaya). Jurnal Ekonomika
’45, 5(1).
McCann, M., & Barlow, A. (2015). Penggunaan dan Pengukuran Media Sosial untuk UKM. Jurnal dari
Pengembangan Usaha Kecil dan Usaha, 22(2), 273–287.
Pradiani, T. (2018). Pengaruh Sistem Pemasaran Digital Marketing Terhadap Peningkatan Volume
Penjualan Hasil Industri Rumahan. Jurnal Ilmiah Bisnis Dan Ekonomi Asia, 11(2), 46–53. https://
doi.org/10.32812/jibeka.v11i2.45
Santoso, R. (2020). Review of Digital Marketing & Business Sustainability of E-Commerce During
Pandemic Covid19 In Indonesia. Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan, 5(2), 36–48.
Stockdale, Rosemary., Ahmed, Ashir., dan Scheepers, Helana. (2012). Mengidentifikasi Nilai Bisnis
dari Penggunaan Media Sosial: Perspektif UKM. Konferensi Asia Pasifik tentang Sistem
Informasi. Asosiasi Perpustakaan Elektronik Sistem Informasi. Makalah 169.
Utama, I. D. (2019). Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Pada Era Digital di Kota Bandung. EQUILIBRIUMÿ: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Pembelajarannya,
7(1), 1. https://doi.org/10.25273/equilibrium.v7i1.3829
Wiediawati, A. M. (2019). Pelatihan Pelatihan Digital Marketing Strategy Untuk Mencapai Kemandirian
Masyarakat. Dinamisiaÿ: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 147–
157.https://doi.org/10.31849/dinamisia.v3i1.2676
Zhu, Yu-Qian, dan Chen, Houn-Gee. (2015). Media Sosial dan Kepuasan Kebutuhan Manusia:
Implikasi untuk Pemasaran Media Sosial. Cakrawala Bisnis, 58(3), hlm.335-345.