Anda di halaman 1dari 16

Tugas Makalah Etika

Berbagai Jenis Lisensi dan Berkembangnya


Perangkat Lunak

Disusun Oleh
Nama : Anita Yustivasari
Nim : 17532729

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2017/2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, rasa puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Allah SWT. Yang
telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
laporan ini tanpa ada halangan suatu apapun. Dan tak lupa, sholawat serta salam sentiasa saya
curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa umatnya dari
zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Berkat kuadrat dan iradat-Nya akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah yang
membahas tentang “Meningkatkan Profesionalisme dan Berbagai Sertifikasi di Bidang IT”.
Makalah ini adalah salah satu tugas Mata Kuliah Etika Informatika Program Studi Teknik
Informatika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Dalam laporan ini saya menyadari masih jauh dari kata kesempurnaan, untuk itu
segala saran dan kritik guna untuk memperbaiki dan kesempurnaan sangat saya nantikan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.

Penyusun

ii
Daftar Isi

Berbagai Jenis Lisensi dan Berkembangnya Perangkat Lunak .............................................i


Kata Pengantar ..................................................................................................................................ii
Daftar Isi ............................................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang.....................................................................................................................................1
Rumusan Masalah................................................................................................................................1
Tujuan Penulisan Makalah...................................................................................................................1
BAB II Isi
Lisensi Perangkat Lunak Komputer...........................................................................................2
Perangkat Lunak Bebas..............................................................................................................4

BAB III Penutup


Kesimpulan...............................................................................................................................13

Saran.........................................................................................................................................13

iii
iv
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Tidak semua program komputer diciptakan untuk kepentingan bisnis dan memiliki
lisensi komersial. Beberapa jenis programdiciptakan untuk memberikan kontribusi
terhadap ilmu pengetahuan sehingga memiliki lisensi nonkomersial yang boleh
disebarluaskan dan dimodifikasi secara bebas. Tentu saja penerapan Undang -
Undang Hak Cipta tidak diberlakukan secara maksimal pada jenis lisensi tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Lisensi Software itu?
2. Bagaimana berkembangnya Perangkat Lunak Bebas?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui apa itu Lisensi Software
2. Untuk mengetahui perkembanga Perangkat Lunak

1
BAB II
Isi

A. LISENSI PERANGKAT LUNAK KOMPUTER

Lisensi erat kaitannya dengan hak cipta. Lisensi adalah pemberian izin tentang
pemakaian sesuatu (dalam hal ini perangkat lunak komputer) yang diberikan oleh
pemilik atau pemegang hak cipta atas sesuatu tersebut. Latar belakang pemberian
lisensi, tentunya tergantung dari masingmasing pihak pemegang hak cipta. Ada pihak
yang memberikan lisensi tanpa pamrih, namun ada juga yang mengharuskan penerima
lisensi untuk melaksanakan kewajiban tertentu, misainya membayar sejumlah uang
atau membeli.

Lisensi tidak harus dituangkan dalam bentuk tertulis dan bersifat formal
karena pada dasamya hanya sebagai pemberian izin. Tetapi, akan lebih baik kalau
lisensi tersebut diformalkan sehingga diketahui oleh pihakpihak lain, baik yang akan
menggunakan maupun tidak.

Menurut Undang Undang Hak Cipta Republik Indonesia Pasal 2 Ayat 2 menyatakan
sebagai berikut:

“Pencipta dan atau permegang hak cipta atas karya sinematografi dan program
komputer memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain yang tanpa
persetujuannya menyewakan ciptaan tersebut untuk kepentingan yang bersifat
kormersial… “

Dari pasal tersebut memang terlihat bahwa sebenamya pemegang hak cipta
memiliki kebebasan untuk “mengizinkan” atau “melarang” penggunaan sebuah
ciptaan tanpa sepengetahuannya. Meskipun demikian, pada program komputer
komersil yang dikembangkan olehvendor atau perusahaan besar, sering kali isi lisensi
sudah ditetapkanBebas dan Lisensi secara sepihak. Hal itu. bisa dipahami karena
program komersil memang dibuat dan dikembangkan untuk dijual atau dikomersilkan.

Menurut Microsoft dalam “The Hallowen Documene”, terdapat beberapa jenis


lisensi yang dapat digunakan untuk program komputer. Beberapa jenis lisensi tersebut
antara lain adalah:

2
1. Lisensi Commercial
Lisensi Commercial ialah jenis lisensi yang biasa ditemui pada perangkat
lunak seperti Microsoft dengan Windows dan Office-nya, Lotus, Oracle dan
lain sebagainya. Perangkat lunak yang diciptakan dengan lisensi ini memang
dibuat untuk kepentingan komersial sehingga pemakai yang ingin
menggunakannya harus membeli atau mendapatkan izin penggunaan dari
pemegang hak cipta. Pada lisensi ini, pemberlakuan Undang-Undang Hak
Cipta sangat penting artinya dalam melindungi hakhak pemilik.

2. Lisensi Trial Software


Lisensi Trial Software ialah jenis lisensi yang biasa ditemui pada perangkat
lunak untuk keperluan demo / percobaan dari sebuah perangkat lunak sebelum
diluncurkan ke masyarakat. Lisensi ini mengizinkan pengguna untuk
menggunakan, menyalin atau menggandakan perangkat lunak tersebut secara
bebas. Namun karena bersifat demo, sering kali perangkat lunak dengan lisensi
ini tidak memiliki fungsi dan fasilitas selengkap versi komersialnya. Lagipula,
perangkat lunak versi demo biasanya dibatasi oleh masa aktif tertentu. Contoh
program tersebut misalnya program Adobe Photoshop CS Trial Version 30 for
days.

3. Lisensi Non Commercial Use / Lisensi Non Komersil


Lisensi Non Commercial Use ini biasanya diperuntukkan untuk kalangan
pendidikan atau yayasan tertentu di bidang sosial. Sifatnya yang tidak
komersial, biasanya gratis tetapi dengan batasan penggunaan tertentu. Contoh
perangkat lunak yang memiliki lisensi ini adalah program Star Office yang
dapat berjalan di bawah sistem operasi Linux dan Windows sekaligus.

4. Lisensi Shareware.
Lisensi Shareware mengizinkan pemakainya untuk menggunakan, menyalin
atau menggandakan tanpa harus meminta izin pemegang hak cipta. Berbeda
dengan Trial Software, lisensi ini tidak dibatasi oleh batas waktu dan memiliki
feature yang lengkap. Lisensi jenis ini biasanya ditemui pada perangkat lunak
perusahaan kecil. Beberapa contoh perangkat lunak kecil yang memiliki lisensi
ini seperti Winzip, Paint Shop Pro, ACDsee dan lain sebagainya.

5. Lisensi Freeware

3
Lisensi Freeware biasanya ditemui pada perangkat lunak yang bersifat
mendukung atau memberikan fasilitas tambahan. Contohnya antara lain adalah
perangkat lunak plug in yang biasa menempel padaperangkat lunak induk
seperti perangkat lunak Eye Candy yang menempel pada Adobe Photoshop
atau program untuk mengonversikan favorite testIE ke bookmark.Netscape.

6. Lisensi RoyaltyFree Binaries


Perangkat lunak yang memiliki lisensi Lisensi RoyaltyFreeBinaries serupa
dengan lisensi freeware, hanya saja produk yang ditawarkan adalah library
yang berfungsi melengkapi perangkat lunak yang sudah ada dan bukan
merupakan suatu perangkat lunak yang berdiri sendiri.

7. Lisensi Open Source


Lisensi open souce adalah lisensi yang membebaskan penggunanya untuk
menjalankan, menggandakan, menyebarluaskan, mempelajari, mengubah dan
meningkatkankinerja perangkat lunak. Berbagai jenis lisensi open source
berkembang sesuai kebutuhan, misalnya lisensi GM/GPL,The FreeBSI), The
MPL. Sedangkan jenisienis perangkat lunak yang memakai lisensi ini
misalnya Linux, sendmail, apache dan freeBSD. Dalam sistem lisensi, Open
Sourcemenjadi suatu altematif perkembangan program komputer yang
memiliki kekuatan hukum sendiri.

B. PERANGKAT LUNAK BEBAS

Pemberian lisensi program komputer, diwamai dengan dua kecenderungan


utama. Kecenderungan pertama adalah pemberian lisensi yang sematamata untuk
penggunaan kodekode biner atau yang juga disebut Binary Code dari program
komputer. Penerima lisensi dapat menggunakan program komputer, tetapi tidak
mempunyal hak untuk mellhat atau menggunakan Source Code dari program
komputer tersebut, sementara Source Code tetap merupakan rahasia yang hanya
dimiliki oleh pemberi lisensi.

Selanjutnya, kecenderungan kedua adalah pemberian lisensi program dengan


menyertakan Source Code dari program komputer. Penerima lisensi dapat melihat dan

4
menggunakan Source Code tersebut.Contoh program komputer yang menggunakan
lisensi yang hanya memberikan binary codenya adalah Microsoft Windows, Microsoft
Office, Adobe Acrobat. Adapun contoh lisensi yang memberikan Source Code adalah
GPL, Mozilla, BS1D. Seorang pencipta, baik selaku pencipta pertama atau
sebagaipengembang program komputer turunan mempunyai kebebasan untuk
menentukan lisensi yang akan dipergunakan untuk karya cipta program komputemya.
Richard Stallman (1994), pendiri Free Sotware Foundation di http://www.gnu.org
menuliskan alasan muncuinya perangkat lunak bebas.

Para pemilik (perangkat lunak) sering mengatakan bahwamereka teraniaya


ataupun “menderita kerugian ekonomi” jika programnya disalin oleh para pengguna
(secara tidaksah). Fbdahal penyalinan tersebut tidak mempunyai dampaklangsung
terhadap para pemilik, dan juga tidak menganiayasiapa pun. Para pemilik hanya dapat
merugi jika orang harusmembayar untuk salinan tersebut. Software Potents kill
Innovation !!! Itulah banner yang muncul pertama kali ketika penulis mengakses situs
milik Yayasan PerangkatLunak Bebas (FSE. Free Software Foundation) di
http://www.gnu.org tanggal 10 April 2004 yang Ialu. Komentarkomentar seperti itu
memang sering muncul sebagai jawaban atas ketidakpuasan diberlakukannya
UndangUndang Hak Cipta, terutama terhadap perangkat lunak.

Mereka memberi alasan bahwa teknologi digital memiliki sifat keluwesan


yang tidak cocok dengan sistem hak cipta. Artinya, jika informasi berbentuk digital
maka secara mudah seseorang akan dapat menyalinnya untuk berbagi dengan orang
yang lain. Dan itu berarti, keluwesan tersebut tidak cocok dengan sistem hak cipta.

Memang diakui bahwa sumbangan terbesar teknologi informasi digital kepada


dunia ialah kemudahan yang diberikan dalam menyebarkan, menyalin serta mengubah
sebuah informasi. Richard Stallman mengemukakan pendapat yang terkesan kontra,
di mana dia mengatakan bahwa sistem hak cipta membuat perangkaflunak berpemilik
(yang kebanyakan di antara mereka) bemiat untuk menghalangi masyarakat dalam
mendapatkan potensi manfaat dari perangkat lunak tersebut. Mereka “ingin” menjadi
satusatunya pihak yang berhak untuk menyalin ataupun mengubah perangkat lunak
yang digunakan.

Pada awalnya, sistem hak cipta berkembang di dunia cetakmencetak, sebuah


teknologi untuk menyalin atau melakukan copy terhadap sebuah printed document

5
secara besarbesaran. Sistem ini cocok dengan teknologi tersebut, karena hak cipta
tersebut diberlakukan kepada para pemilik percetakan. Hak cipta tersebut tidak
membatasi kebebasan para pembaca buku. Seorang pembaca biasa, yang tidak
memiliki percetakan, boleh menyalin buku dengan pulpen dan tinta, dan
berkemungkinan kecil untuk dituntut atas perbuatan tersebut.

Namun, untuk sebuah program, kepemilikan sangat berpengaruh terhadap


status program tersebut dan apa yang dapat Anda lakukandengan salinannya jika
Anda membelinya. Perbedaan ini bukan hanya masalah uang. Sistem kepemilikan
perangkat lunak mendorong pemiliknya untuk memproduksi sesuatu, tetapi bukan
sesuatu yang dibutuhkan masyarakat. Hal ini akan menyebabkan polusi etika yang
tidak dapat disembuhkan dan memengaruhi kita semua.

Apakah yang dibutuhkan oleh masyarakat? Masyarakatmembutuhkan


informasi yang tersedia untuk penduduknya sebagai contoh, programprogram yang
dapat dibaca, diperbaiki, diadaptasi, dan ditingkatkan kinedanya, dan tidak hanya
dioperasikan. Tetapi, apa yang biasanya diberikan oleh para pemilik perangkat lunak
adalah kotak hitam yang tidak bisa kita pelajari dan ubah.

Masyarakat juga membutuhkan kebebasan. Ketika program mempunyai


pemilik, para pemakai kehilangan kebebasan untuk mengendalikan bagian dari
kehidupan mereka.Oleh karena itu, masyarakat perlu mendorong semangat
kedasamadi antara warga masyarakat. Ketika para pemilik perangkat
lunakmengatakan kepada kita bahwa membantu teman dalam pemakaianperangkat
lunak adalah suatu bentuk “pembajakad’ maka merekamencemarkan semangat
kemasyarakatan yang telah berkembang.Itulah beberapa alasan yang dikemukakan
Richard Stallman tentangalasan pemyataan perangkat lunak seharusnya tanpa pemilk

Dengan latar belakang beberapa hal di atas, merebaklah suatukomunitas yang


sering disebut komunitas “open source” di mana dalam komunitas tersebut berlaku
perangkat lunak bebas yang mengacu pada kebebasan para penggunanya untuk
menjalankan, menggandakan, menyebarluaskan, mempelajari, mengubah dan
meningkatkan kinerja perangkat lunak.

1. FILOSOFI PERANGKAT LUNAK BEBAS

6
Free Software Foundation (FSF), dalam Free SoftwareDefinition,menyebutkan
definisi perangkat lunak bebas sebagai berikut.

Free software is a matter of the users’freedom to run, copy, distribute, study, change
and improve the software.(www.gnu.or.id)

Dari definisi tersebut, dinyatakan bahwa perangkat lunakbebas ialah perihal


kebebasan, bukan harga. Perangkat lunak bebasmengacu pada kebebasan para
penggunanya untuk menjalankan,menggandakan, menyebarluaskan, mempelajari,
mengubah dan meningkatkan kinerja perangkat lunak.Lebih tepatnya lagi, kebebasan
tersebut mengacu pada empatjenis kebebasan bagi para pengguna perangkat lunak:

Kebebasan untuk menjalankan program untuk tujuan apa saja. Perangkat lunak
bebas, sesuai namanya bebas digunakan untuk tujuan apa saja. Perangkat lunak
tersebut boleh digunakan untuk tujuan nonkomersial atau bahkan boleh digunakan
untuk keperluan korriersial sekalipun.

Kebebasan untuk mempelajari bagaimana program itu bekerja sehingga dapat


disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Salah satu syarat penyebarluasan program
perangkat lunak bebas adalah harus menyertakan source code dalam setiap
penyebarannya. Dengan penyertaan source code tersebut, setiap pengguna memilild
akses pada kode program sehingga cara keda program tersebut dapat dipelajari dan
digunakansesuai kebutuhan.

Kebebasan untuk menyebarluaskan kembali hasil salinan perangkat lunak


tersebut sehingga dapat membantu orang lain yang ingin menggunakannya. Namun,
penyebarluasan hasil salinan tersebut juga harus memenuhi prinsip perangkat lunak
bebas yang membebaskan orang yang akan menggunakannya tanpa harus
mendapatkan izin dari pemegang hak cipta.

Kebebasan untuk meningkatkan kinerja program, dan dapat menyebarkannya


ke khalayak umum sehingga semua menikmati keuntungannya. Dengan penyertaan
source code maka pengguna juga memiliki akses untuk meningkatkan kinerja
program sesuai keahlian yang dimilikinya.

Suatu program merupakan perangkat lunak bebas jika setiap pengguna


memiliki semua dari kebebasan tersebut. Dengan demikian, setiap pengguna
seharusnya bebas menyebarluaskan salinan program itu, dengan atau tanpa modifikasi

7
(perubahan), secara gratis atau pun dengan memungut biaya penyebarluasan, kepada
siapa pun dan di mana pun. Kebebasan untuk melakukan semua hal di atas berarti
Anda tidak harus meminta atau pun membayar untuk keperluan izin kepada
pemegang hak cipta program tersebut.Penggunajugaseharusnya memiliki kebebasan
untuk memodifikasi(mengubah), serta menggunakan untuk keperluan Anda pribadi
dalam pekedaan, atau sekedar mainmain, tanpa perlu menyatakan keberadaan
program tersebut. Ika mengedarkan perubahan tersebut.

Anda seharusnya tidak perlu memberitahu siapa pun dengan cara


apapun.Kebebasan untuk menggunakan sebuah program berarti kebebasan bagi siapa
pun, baik perorangan atau pun organisasi untuk menggunakan pada komputer jenis
apa pun, untuk kegiatan apa pun, tanpa perlu memberitahu para pengembang atau pun
pihakpihak lainnya secara khusus.

Kebebasan untuk menyebarluaskan hasil penggandaan, harus termasuk bentuk


biner (eksekusi), ataupun kode program, yang termodifikasi maupun yang belum.
Tidak apaapa jika tidak disertakan cara memproduksi bentuk biner tersebut. Namun,
perlu ada kebebasan penyebarluasannnya jika dikemudian hari ditemukan cara untuk
memproduksinya.

Untuk memperoleh kebebasan melakukan perubahan serta memublikasikan


versi yang lebih baik, pengguna harus memiliki akses pada kode program tersebut.
Jadi, memiliki akses merupakan syarat mutlak untuk perangkat lunak bebas.

Agar terwujud, kebebasan ini tidak boleh dibatalkan selama pengguna tidak
melakukan suatu kesalahan. Ika pengembang perangkat lunak tersebut mempunyai
hak untuk mencabut lisensi, tanpa harus ada penyebab yang berasal dari Anda, maka
program tersebut tidak dapat disebut perangkat lunak bebas.

Walaupun demikian, aturan tertentu mengenai tata cara pendistribusian


perangkat lunak bebas dapat diterima selama tidak bertentangan dengan hakikat inti
dari kebebasan itu sendiri. Umpamanya, “copyleft” secara garis besar tidak
mengizinkan penambahan aturan pelarangan atau pembatasan hak orang lain yang
tidak sesuai dengan hakikat inti dari kebebasan. Hal ini tidak bertentangan dengan
hakikat inti dari kebebasan itu sendiri, aturan ini justru melindunginya. Jadi, Anda
mungkin harus, membayar untuk mendapatkan perangkat lunak GNU, atau mungkin
juga mendapatkannya secara cumacuma. Terlepas dari cara mendapatkan perangkat

8
lunak tersebut, Anda akan selalu bebas untuk menyalin dan mengubah perangkat
lunak tersebut, atau bahkan menjualnya.

Perangkat lunak bebas bukan berarti “tidak komersial”. Program bebas


seharusnya juga boleh digunakan untuk keperluan komersial. Pengembangan
perangkat lunak bebas secara komersial pun bukan merupakan hal yang aneh; dan
produknya ialah perangkat lunak bebas yang komersial. Aturan perihal cara
mengemas perangkat lunak bebas hasil modifikasi pun dapat diterima, jika tidak
secara efektif menghalangi kebebasan Anda untuk memublikasikan ulang
modifikasinya. Ada suatu aturan yang disepakati dalam filosofi perangkat lunakbebas
sebagai berikut:

Vika Anda membuat program tersedia dalam cara tertentu,maka Anda juga harus
membuatnya tersedia dalam cara tertentu juga ……

Artinya, jika kita mendapatkan perangkat lunak secara bebasmaka kita juga
harus menyediakan untuk pengguna lain secara bebas juga. Perhatikan bahwa aturan
tersebut masih memberikan pengguna pilihan untuk menentukan apakah program itu
akan dipublikasikan atau tidak.

2. HAK CIPTA DALAM PERANGKAT LUNAK BEBAS


Perangkat lunak bebas, bukan berarti bahwa perangkat tersebut tanpa pemilik
atau pemegang hak cipta. Pengakuan hak cipta atau perangkat lunak tersebut terlihat
dari kewajiban penggunanya untuk tetap mencanturrikan hak cipta dalam
pendistribusiannya.

Lisensi open source yang diberikan sebenamya hanya melingkupi kegiatan


menyalin, mendistribusikan dan memodifikasi perangkat lunak. Selain ketiga kegiatan
tersebut, hal itu sebenamya berada di luar ruang lingkup pemberian lisensi ini.
Pemegang lisensi boleh menyalin dan mendistribusikan sama persis dari Source Code
program yang diterimanya dalam media apa pun dengan syarat harus menyampai,kan
pemberitahuan yang jelas tentang Hak Cipta dan penyangkalan terhadap garansi yang
sepatutnya pada setiap salinan, menyimpan secara utuh semua pemberitahuan yang
mengacu pada lisensi ini dan kepada ketiadaan garansi apa pun, dan memberi kepada
penerima lainnya sebuah salinan dari lisensi ini bersama program. Penerima lisensi
diperbolehkan memberikan harga untuk kegiatannya memindahkan salinan program
secara fisk Boleh juga ia menetapkan harga tertentu untuk menawarkan garansi.
9
Adapun yang dimaksud dengan “program” mengacu pada program atau karya
apa pun seperti yang telah disebutkan. “Karya berdasarkan isi program” adalah
program itu sendiri atau karya turunan apa pun di bawah hukum Hak Cipta. Artinya,
suatu karya yang memuat program atau bagian dari program tersebut, baik sama
persis, dengan modifikasi, clan atau diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Ini nanti
(2003) memberikan 4 hal tentang ketentuan menyalin, mendistribusikan clan
memodifikasi perangkat lunak bebas sebagai beriltut.

Pemegang lisensi boleh memodifikasi satu atau lebih salinan program atau
bagian dari program yang ia miliki sehingga membentuk suatu karya baru yang
berdasarkan program, clan menyalin serta mendistribusikan modifikasi atau karya
seperti yang telah disebutkan di atas dengan syarat harus memenuhi:

 Harus membuat berkasberkas yang termodifikasi membawa pemberitahuan


yang jelas bahwa ia telah mengubah berkasberkas disertai dengan tanggal
perubahan.
 Karya yang disebar atau diedarkan, baik seluruhnya atau sebaglan atau
dihasilkan dari satu program atau dari berbagai bagian program dilisensikan
secara keseluruhan tanpa biaya kepada seluruh partai ketiga di bawah lisensi
tersebut. Ika program yang dimodifikasi saat dijalankan dapat membaca
perintahperintah secara interaktif clan mulai menjalankan sesuatu dengan cara
yang paling wajar maka pemegang lisensi harus mencetak atau menampilkan
suatu pengumuman termasuk pemberitahuan hak cipta clan tidak adanya
garansi atau jika si pemegang lisensi menyediakan garansi maka pemakai
boleh mengedarkan program tersebut berdasarkan suatu kondisi atau
persyaratan clan harus diberitahukan kepada pemakai bagaimana cara melihat
salinan dari lisensi tersebut.

Pengecualian untuk persyaratan ini adalah jika program itu sendiri adalah
interaktif tetapi tidak mencetak pemberitahuan seperti di atas, maka karya yang
berdasarkan program tersebut juga tidak diharuskan mencetak pemberitahuan
tersebut. Persyaratanpersyaratan di atas diperuntukkan untuk karya yang dimodifikasi
secara keseluruhan. Ika bagian dari karya tersebut tidak berasal dari suatu program
clan dapat dinyatakan berdiri sendiri clan sebagai karya terpisah maka lisensi ini tidak

10
berlaku untuk bagian tersebut saat diedarkan sebagai karya yang terpisah. Tetapi jika
diedarkan sebagai bagian dari program maka pengedarannya harus berdasarkan
lisensi. Kegiatan menyalin, mengubah, membuat sublisensi yang dilakukan di luar
dari ketentuan lisensi ini adalah tidak sah clan secara otomatis akan membatalkan
hakhak penerima lisensi. Namun, untuk mereka yang sudah mendapatkan salinannya
maka lisensinya tidak dibatalkan selama mereka tetap memakai lisensi ini.

11
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Tidak semua program komputer diciptakan untuk kepentingan bisnis dan memiliki
lisensi komersial. Beberapa jenis programdiciptakan untuk memberikan kontribusi
terhadap ilmu pengetahuan sehingga memiliki lisensi nonkomersial yang boleh
disebarluaskan dan dimodifikasi secara bebas. Tentu saja penerapan Undang -
Undang Hak Cipta tidak diberlakukan secara maksimal pada jenis lisensi tersebut.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini pembaca dapat memahami beberapa hal, diantaranya :
1. Pengertian dan jenis – jenis lisensi
2. Berkembang perangkat lunak bebas.

12

Anda mungkin juga menyukai