Anda di halaman 1dari 6

Bibliometrika adalah analisis kuantitatif dari kumpulan publikasi ilmiah, didalamnya ada beragam

analisis meliputi analisis sitiran, analisis kepengarangan, dan analisis pola publikasi (Khanra, 2021;
Niñerola, 2019). Tujuan utama metode ini adalah untuk mendapatkan informasi yang mendalam
tentang publikasi suatu topik, termasuk distribusi publikasi dan jaringan intelektual, serta mensintesis
temuan penelitian terdahulu dengan meninjau literatur secara sistematis (Thomas & Gupta, 2022).
Terdapat hubungan antara bibliometrika dan tinjauan literatur sistematis di mana analisis
bibliometrika dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren dan pola dalam literatur, yang dapat
memberikan informasi yang berguna dalam perancangan dan cakupan tinjauan literatur secara
sistematis (Thomas & Gupta, 2022). Sebagaimana diungkapkan sebelumnya, tinjauan literatur
sistematis adalah metode penelitian yang melibatkan identifikasi, evaluasi, dan sintesis semua bukti
yang tersedia tentang pertanyaan atau topik penelitian tertentu . Secara keseluruhan, analisis
bibliometrika dapat menjadi alat yang berguna dalam menyusun perancangan dan cakupan tinjauan
literatur sistematis, dan tinjauan literatur sistematis dapat memberikan wawasan berharga tentang
perkembangan penelitian pada topik tertentu.

Analisis bibliometrika melibatkan beberapa tahapan yang harus dilakukan secara berurutan (Ansari et
al., 2022; Khanra, 2021; Mustikarini & Adhariani, 2022; Niñerola, 2019; Thomas & Gupta, 2022) .
Tahapan-tahapan tersebut meliputi mendefinisikan pertanyaan penelitian, pendefinisian ini sangat
penting karena dapat mengarahkan pencarian literatur yang relevan sesuai dengan kebutuhan yang
ditransform kedalam kueri pencarian dalam database. Database yang umum digunakan adalah
platform yang mengindeks publikasi ilmiah seperti Scopus, Web of Science, Google Scholar, dan lain
sebagainya. Pada penelitian ini, platform scopus dipilih, karena scopus adalah basis data abstrak dan
pengutipan yang mencakup ribuan jurnal internasional yang diulas sejawat (peer-reviewed) dari
berbagai disiplin ilmu. Data yang luas ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan wawasan
tentang tren riset dan literatur terbaru dari berbagai bidang ilmu. Scopus juga dipilih karena
berdasarkan preferensi penulis yang memiliki kemudahan dalam mengakases dan mendapatkan
literatur yang sesuai dengan kebutuhan melalui platform ini. Tahap selanjutnya adalah penyeleksian
literatur yang telah ditemukan berdasarkan hasil pencarian scopus, di mana seleksi ini dilakukan
berdasarkan kriteria yang disusun untuk mendapatkan literatur yang dianggap paling relevan dan
layak untuk dianalisis lebih lanjut.Relevansi dan kelayakan suatu litertaur hasil pencarian dinilai
berdasarkan kesesuaianya dengan topik penelitian yang ingin diteliti. Setelah mendapatkan literatur
yang layak, tahap berikutnya adalah melakukan analisis terhadap kumpulan literatur tersebut. Pada
tahap ini, biasanya dilakukan analisis seperti analisis kata kunci dan analisis jaringan penulis. Namun,
jenis-jenis analisis dalam metode ini dapat disesuaikan dengan keinginan masinhg-masing peneliti.
Tahap terakhir adalah mensintesis temuan dari semua tahap analisis tersebut dan memberikan
rekomendasi berupa kekurangan penelitian terdahlu yang dapat menjadi kebaruan pada penelitian
yang akan datang.
 Perkembangan Penelitian
 Pembentukan Database

Dalam rangka memahami tren penelitian ekowisata bahari dan kepulauan, penelitian ini
secara khusus meninjau terlebih dahulu literatur penelitian yang membahas ekowisata bahari dan
kepuluan pada platform pengindeks karya ilmiah. Tahap pertama untuk menganalisis perkembangan
topik penelitian adalah membentuk database. Terdapat tiga tahap dalam pembentukan database, tahap
pertama adalah mencari literatur dengan kueri yang sudah dibentuk. pembentukan kueri harus
dilakukan spesifik mungkin karena memiliki peluang untuk menemukan litertaur yang relevan
semakin besar(Mustikarini & Adhariani, 2022). Dalam penelitian ini, digunakan dua kata kunci yaitu
"ECOTOURISM" DAN "ISLAND" untuk mencari literatur yang diinginkan. "Ecotourism" mengacu
pada konsep dan praktik pariwisata yang bertanggung jawab secara lingkungan, sedangkan "island"
mengacu pada wilayah kepulauan atau pulau-pulau. Kriteria tambahan dalam kueri dimasukan yang
mencakup abstrak, kata kunci, dan isi sebagai filter pencarian. Logika boolean AND juga digunakan
dalam kueri, yang berarti bahwa literatur yang tidak mengandung dua kata tersebut tidak akan
memenuhi kriteria dalam pencarian literatur. Setelah kueri bisa dijalankan, hasil pencarian yang
muncul diseleksi terlebih dahulu secara manual meliputi tahun publikasi dan geografis.

Penyeleksian liteatur ini merupakan tahap kedua dalam pembentukan database. Penyelsian
dilakukan dengan menggunakan analisis secara manual terhadap beberapa kriteria. Analisis pertama
adalah menyeleksi literatur berdasarkan letak geografisnya. Pariwisata Kepulauan kecil identik
dengan jaringan pariwisata kelautan, untuk itu kriteria geografis dipilih menjadi kriteria pertama
dalam penyeleksian literatur. Kriteria berikutnya dilihat berdasarkan status negara yang menjadi objek
penelitian. Status negara berkembang dipilih karena kesesuaianya dengan pulau biawak sebagai
destinasi wisata yang terdapat diindonesia yang termasuk kedalam negara berkembang denangan
penghasilan menengah menurut publikasi (Bank, 2022). Persyaratan berikutnya dalam tahap
penyeleksian ini adalah tahun publikasi literatur yang dibatasi hanya dalam sepuluh tahun terakhir,
yaitu tahun 2013 hingga 2023. Pemilihan literatur dalam periode sepuluh tahun terakhir memastikan
bahwa sumber literatur yang digunakan relevan dan up-to-date (Mustikarini & Adhariani, 2022).
Dalam periode tersebut, penelitian dan pengetahuan dalam bidang tertentu dapat mengalami
perkembangan yang signifikan. Dengan memfokuskan pada literatur terbaru, akan diperoleh akses
pada temuan terkini, pemikiran terbaru, dan pendekatan terkini yang relevan dengan topik penelitian.

Kriteria terakhir adalah bahasa dan jenis literatur. Bahasa Inggris dipilih sebagai kriteria
bahasa literatur yang diinginkan karena merupakan bahasa internasional yang telah banyak digunakan
di dunia. Jenis literatur yang dipilih adalah artikel ilmiah dan prosiding konferensi. Kedua jenis
literatur ini dipilih karena cenderung memberikan analisis yang lebih mendalam dan detail tentang
topik penelitian yang dibahasnya (Mustikarini & Adhariani, 2022). Tahap terakhir dalam
pembentukan database adalah penyimpanan. Tahap hasil pencarian liteatur kemudian dilanjutkan
dengan tahap penyeleksian terhadap isi dan kandungan berdasarkan beberapa kriteria, dilanjutkan
oleh tahap penyimpanan dengan tools yang tersedia di akun scopus yaitu save to list yang dapat
menyimpan hasil pencarian literatur sampai 2000 literatur. Tabel 2.1 menampilkan kriteria penilaian
kelayakan literatur yang digunakan pada tahap 2.

Database Scopus Jumlah


Artikel
Keyword “Ecotourism AND Island” 1051
Tahun 2013-2023 696
Kriteria seleksi Negara Berkembang 215
Bahasa Inggris 208
Tipe literatur Artikel dan konferensi 208
Categori Environmental science social science Argicultul and biological 208
keilmuan science Business,management and accounting
Economics,econometrics,finance Earth and planetery science
Engginering Energy Biochemistry,genetics and molecular
computer science.
Analisis Konten Relevansi dengan ekowisata sebagai topik utama 185
Fix jurnal 185
Note : 10 juli 2023

 Frekuensi Publikasi dan Ketertarikan Beragam Disiplin Ilmu

Berdasarkan data pada tabel 2.1 tersebut, terdapat 185 literatur yang layak untuk dianalisis dari total
1051 literatur terkait. Dalam analisis ini, 185 literatur tersebut ditinjau berdasarkan frekuensi
publikasi dari tahun ke tahun dan disiplin ilmu yang meneliti topik penelitian ekowisata bahari dan
kepulauan di negara berkembang. Tujuan dari analisis ini adalah untuk memahami perkembangan
ketertarikan peneliti serta bidang ilmu yang telah mempelajari tentang permasalahan yang terkait
ekowisata bahari dan kepulauan dari waktu ke waktu. Gambar 2.1 – 2.2 menampilkan distribusi
penelitian dari tahun ke tahun serta disiplin ilmu yang meneliti topik ekowisata bahari dan kepulauan.
Gambar 2.1 tersebut menggambarkan distribusi publikasi tahunan yang didapat melalui pencarian
catatan bibliografi pada platform Scopus. Tren penelitian ini menampilkan bahwa terdapat
peningkatan publikasi yang signifikan pada periode tahun 2017-2021, Hal ini menunjukkan
ketertarikan yang tinggi dari komunitas ilmiah pada bidang ekowisata bahari dan kepulauan di periode
tersebut. Peningkatan ini sebagian besar berkaitan dengan masalah keberlanjutan di sektor ekowisata
sebagai respons kekhawatiran terhadap dampak negatif dari aktivitas wisata terhadap lingkungan,
sosial budaya, dan pendapatan masyarakat lokal. Seperti kasus pencemaran lingkungan yang marak
terjadi akibat kegiatan pariwisata yang tidak berkelanjutan sehingga menyebabkan lingkungan yang
seharusnya menjadi rumah dari aneka ragaman hayati perlahan berkurang hingga mengancam
kepunahan (de la Cruz del Río-Rama et al., 2020; Feti & Hadi Sudharto, 2018; Ibrahim et al., 2020;
Walker, 2023).

Kemudian kasus pada bidang lain seperti sentimen buruk yang keluar dari masyarakat lokal akan
aktifitas wisata didalamnya juga menambah dinamika mengenai perkembangan permasalahan
penelitian yang diangkat oleh para peneliti terdahulu (Fox et al., 2017; Setyanti et al., 2021; Yeniasır
& Gökbulut, 2022). Masyarakat lokal menganggap bahwa pariwisata dan aktifitasnya tidak
membawa keuntungan apa-apa bagi peningkatan kesejahteraan mereka. Hal ini dikarenakan
pengelolaan wisata yang buruk dan minimnya keterlibatan masyarakat lokal dalam kegiatan wisata
sehingga sentimen buruk itu bisa keluar dari mereka (Fox et al., 2017; Setyanti et al., 2021; Yeniasır
& Gökbulut, 2022). Dari sisi lain bahwa memang pariwisata ini membawa sebuah dinamika ekonomi
baru dengan pembukaan lapangan kerja dan peluang usaha yang sehingga membawa harapan baru
bagi setiap aktor yang terlibat disana. Berdasarkan hal tersebut banyak penelitian terdahulu yang
mengungkapkan dari sisi indeks keberlanjutgan atas opersional penelitian yang selama ini berjalan
(Bahar & Fauzi, 2020; Lukman et al., 2022; Ma et al., 2020; Rudianto et al., 2019; Sadad et al., 2022;
Smit et al., 2022). Kemudian dinamika permasalahan topik ekowisata Bahari dan kepulauan terus
berkembang minatnya seiring relevansinya terhadap dampak pandemi COVID-19 pada tahun 2020-
2021 (Alencastro et al., 2023; Ávila-Foucat et al., 2021; Ke et al., 2022; Sadad et al., 2022; Yeniasır &
Gökbulut, 2022). Beberapa penelitian terdahulu tersebut menggambarkan bahwa publikasi penelitian
mengenai ekowisata bahari dan kepuluan terus berkembang secara dinamis. Namun, tidak semua
publikasi pada topik ini mengalami pertumbuhan tren penelitian. Terdapat masa fluktuasi dimana
kurva kuantitas publikasi menurun dan naik secara bergiliran.

Seperti selama beberapa periode, tren penelitian mengalami fluktuasi, terutama pada periode tahun
2013-2016. Kenaikan tren publikasi sempat terjadi pada periode 2017-2021 seperti yang disampaikan
di atas. Namun, pada tahun 2022, tren penelitian mengenai ekowisata bahari dan kepulauan
mengalami penurunan. Peningkatan dan penurunan tren penelitian ini dipengaruhi oleh perkembangan
isu-isu yang mendasari tertariknya para peneliti terhadap topik penelitian. Isu-isu ini menjadi fokus
utama pembahasan sehingga mempengaruhi tren penelitian dalam bidang ini.

Selain frekuensi publikasi, ada sebuah indikator juga yang mengukur minat dari perkembangan
penelitian. Persentase disiplin ilmu merupakan indikator penelitian yang mencerminkan ketertarikan
topik penelitian untuk ditelaah lebih lanjut pada bidang ilmu tertentu (Leydesdorff & Milojević,
2015). Berdasarkan diagram lingkaran pada Gambar 2.2 dapat disimpulkan bahwa ekowisata bahari
dan kepulauan merupakan subjek penelitian yang kompleks dan komprehensif, karena melibatkan
berbagai disiplin ilmu seperti ilmu sosial , ilmu lingkungan, manajemen bisnis dan akuntansi , ilmu
pertanian dan biologi , ilmu bumi dan planet, energi , teknik, ekonomi , ilmu
komputer,biokimia,medis serta disiplin ilmu lainnya. Data ini menunjukkan bahwa ekowisata bahari
dan kepulauan merupakan topik penelitian yang melintasi berbagai bidang ilmu, dan kompleksitasnya
menarik minat peneliti dari beragam disiplin ilmu untuk turut berkontribusi dalam pengembangan dan
pemahaman lebih lanjut tentang topik ini.

 Analisis Distribusi
Analisis distribusi artikel penelitian merpuakan analisis yang berdasarkan pada negara dan
jumlah kutipan (Sarkar et al., 2022). Analisa hasil distribusi artikel berdasarkan negara
ditampilkan dalam Gambar 4 dan 5, menunjukkan bahwa Indonesia menjadi negara dengan
jumlah publikasi terbanyak (93), diikuti oleh malaysia (17) dan Inggris (17). Posisi Indonesia
dalam grafik tersebut menggambarkan dinamika opersional ekowisata kepulauan dan kelautan
bagi negara maritim seperti Indonesia. Secara spesifik Tabel 4 menunjukkan bahwa publikasi
didominasi oleh negara-negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang rendah,
menandakan bahwa tingkat ketertarikan penelitian ekowisata Bahari dan kepulauan
dipengaruhi oleh pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, serta potensi sumber daya alam
sebagai landasanya.
Aspek penting lain yang diamati dari analisis ini adalah kontribusi maksimum dari negara-
negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, australia, dan lainnya, meskipun sebagian besar
publikasi berasal dari negara-negara berkembang seperti indonesia dan malaysia. Hal ini
dapat dikaitkan dengan fakta bahwa potensi pulau dan laut yang melimpah di negara
berkembang seperti indonesia sangat berpeluaang menjadi daya tarik wisata yang tinggi
sehingga dapat berkontribusi terhadap perekonomian negara. Dengan demikian, analisis ini
menyoroti bahwa negara-negara seperti Indonesia, Malaysia ,Taiwan, Amerika Serikat, dan
Inggris memiliki kontribusi yang signifikan dalam publikasi penelitian terkait topik ini,

Frekuens Total
Rank Country Artikel i SCP MCP Citatio
publikasi n
1 Indonesia 93 0,44 75 18 273
2 Malaysia 17 0,08 7 10 204
3 Inggris 17 0,08 0 17 306
4 Taiwan 16 0,076 12 4 129
Amerika
5 13 0,062 0 13 181
Serikat
6 Australia 12 0,057 0 12 100
7 China 11 0,052 1 10 74
8 Filipina 10 0,048 1 9 47
9 Perancis 8 0,038 0 8 63
10 Portugal 8 0,038 0 8 58

Anda mungkin juga menyukai