Anda di halaman 1dari 19

Nama : Fitria Hidayani

NIM : 210201600002
Kelas : 02/B
Prodi : D4 – Teknik Sipil Bangunan Gedung

 Artikel berjudul “Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan : Kajian


Pustaka Terstruktur”

 Review Sistematlika Artikel, Gaya Selingkung Jurnal dan Pembuatan Referensi


Jurnal dengan ISSN 2549-3922 EISSN 2549-3930. Diterbitkan oleh Universitas
Muhammadiyah. Diterbitkan pertama kali pada 26 Juli 2021. Tujuan dari jurnal ini
adalah untuk menerbitkan artikel berkualitas tinggi yang didedikasikan untuk semua
aspek perkembangan terbaru yang luar biasa di bidang Perencanaan Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan: Kajian Pustaka Terstruktur.
Gaya selingkung yang dimiliki oleh jurnal ini adalah Penulisan judul artikel
menggunakan maksimal 7 kata, huruf kapital pada awal kata (capitalize each word),
jenis hurufnya Times New Roman ukuran 14, di bold dan center. Identitas ditulis
berurutan dimulai penulis 1, penulis 2, dan penulis 3 menggunakan paragraf center,
jenis huruf Times New Roman ukuran 11 dan di bold. Penulisan identitas penulis diikuti
dengan institusi, dan email penulis. Penulisan institusi dan email menggunakan
paragraf center, jenis hurufnya Times New Roman ukuran 10.
Abstrak ditulis dalam dua versi yaitu versi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Abstrak ditulis menggunakan Times New Roman ukuran 11. Abstrak terdiri dari 190-
210 kata yang disusun dalam satu paragraf, dengan format esei bukan enumeratif.
Abstrak diketik dengan spasi 1,15 dengan format rata kanan dan kirinya. Abstrak
disertai dengan 4 kata-kata kunci, yaitu kata terpenting yang tampak dalam judul atau
abstrak.
Pembuatan Referensi : Penulisan daftar pustaka menggunakan sistem American
Psychological Association atau yang sering disebut dengan istilah APA style edisi ke
6. Daftar pustaka berisi referensi-referensi yang digunakan pada penyusunan jurnal ini,
dimana referensi utamanya adalah jurnal internasional. Semua referensi berasal dari
sumber yang paling relevan dan terbaru.
ISSN 2549-3922 EISSN 2549-3930 Journal of Regional and Rural Development Planning
(Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)
Februari 2022, 6 (1): 47-64
DOI: http://dx.doi.org/10.29244/jp2wd.2022.6.1.47-64

Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan:


Kajian Pustaka Terstruktur

Rural Infrastructure Development Planning: Structured Literature Review

Anisa Ana Fitrianti1*, Ach. Apriyanto Romadhan1 & Salahudin1


1
Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah
Malang, Gedung Kuliah Bersama Lantai 6, Kampus 3 Tlogomas 65144, Indonesia;
*Penulis korespondensi. e-mail: anafanisa6@gmail.com
(Diterima: 26 Juli 2021; Disetujui: 14 Oktober 2021)

ABSTRACT

This study aims to provide an understanding of village development planning in the


infrastructure sector using the literature review method, which is to review and re-read the main
ideas on the same topic and then add arguments and the author's views or opinions on the topic to
be raised. On the other hand, by using a review system like this, authors can also see the
shortcomings of previous researchers so that they can formulate and improve regularly. This
research reveals that in village development planning currently, it is necessary to have an effective
plan and of course produce good planning. Therefore, this study aims to provide a critical review
of several articles published on Scopus and categorize themes or concepts related to the study of
village development planning. Through descriptive analysis, this study uses a literature review
method using VOSviewer software and produces 267 articles indexed by Scopus. Furthermore, this
research deals with dominant themes such as rural area, land, rural development. The result and
discussion are related to the theme of village development planning in the infrastructure sector,
showing that there are 145 concepts in the study of village development planning.
Keywords : infrastructure, rural area, theme cluster, writer cluster

ABSTRAK

Kajian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait perencanaan pembangunan


infrastruktur perdesaan dengan menggunakan metode literature review yaitu mengkaji serta
membaca kembali pokok-pokok pikiran tentang topik yang sama dan kemudian menambahkan
argumen serta pandangan atau pendapat penulis mengenai topik yang akan diangkat. Di sisi lain,
dengan menggunakan sistem reviu seperti ini, penulis dapat melihat kekurangan dari penelitian-
penelitian sebelumnya, sehingga dapat melakukan perumusan dan perbaikan kembali secara teratur.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa dalam perencanaan pembangunan perdesaan pada saat ini
perlu adanya sebuah perencanaan yang efektif dan tentunya menghasilkan perencanaan yang baik.
Oleh karena itu, kajian ini bertujuan untuk memberikan critical review terhadap beberapa artikel
yang terpublikasi pada Scopus dan mengkategorikan tema atau konsep yang berkaitan dengan
kajian perencanaan pembangunan desa. Melalui analisis deskriptif, kajian ini menggunakan metode
literature review dengan menggunakan perangkat lunak VOSviewer, dan menghasilkan 267 artikel
yang terindeks Scopus. Kajian ini mengungkapkan beberapa temuan melalui hasil dan pembahasan
di setiap jurnal. Hasil dan pembahasan berkaitan dengan tema rural infrastructure development

47
Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)
Februari 2022, 6 (1): 47-64

planning menunjukkan bahwa terdapat 145 konsep dalam kajian perencanaan pembangunan desa.
Lebih lanjut, kajian ini berkaitan dengan tema yang dominan seperti rural area, land, rural
development.
Kata kunci : infrastruktur, kluster penulis, kluster tema, perdesaan

PENDAHULUAN Selain itu kajian ini bertujuan untuk


memberikan critical review terhadap beberapa
Dalam sebuah penelitian, ketika ingin artikel yang terpublikasi pada Scopus dan
mengetahui tentang suatu hal maka perlu mengkategorikan tema atau konsep yang
adanya sebuah data yang dapat digunakan untuk berkaitan dengan kajian perencanaan
menganalisis suatu hal tersebut. Analisis yang pembangunan desa. Melalui analisis deskriptif,
dilakukan terhadap variabel-variabel yang penelitian ini menggunakan metode review
menjadi pisau analisis berupa data atau paper dengan menggunakan perangkat lunak
penemuan baru dari suatu hal yang akan diteliti VOSviewer, dan menghasilkan 267 artikel yang
berguna untuk menggali sumber data yang terindeks Scopus. Perbedaan artikel ini dari
sekiranya tidak dapat dilakukan secara artikel-artikel sebelumnya adalah artikel ini
langsung. Maka hal ini dapat menggunakan dalam analisisnya menggunakan analisis
sistem review paper dalam menganalisisnya. deskriptif dengan studi literature review.
Melalui proses review paper dapat Biasanya studi pada artikel-artikel sebelumnya
meningkatkan pemahaman kita pada saat dipelajari hanya dengan cara empiris dengan
menganalisis data, serta akan membangun mengambil data di lapangan dan menggunakan
argumentasi yang baik untuk menyatakan data kualitatif atau data kuantitatif sebagai
pendapat mengenai judul yang kita angkat. Di metode penelitian. Dengan adanya penulisan
sisi lain, dengan adanya review paper juga reviu jurnal ini bertujuan untuk memberikan
berguna untuk melihat bagaimana pendapat pemahaman yang lebih baik tentang topik
atau perspektif dari penulis lain mengenai tertentu, sehingga akan memberikan
permasalahan yang diangkat, sehingga dapat kemudahan individu dalam memahami
memberikan acuan kepada penulis lain untuk beberapa topik tanpa membaca seluruh buku
mengembangkan pendapatnya. atau berbagai jenis dokumen publik. Dengan
Dalam hal melakukan reviu jurnal, ada demikian dapat melihat analisis peneliti
beberapa hal yang perlu kita lakukan, di mengenai Perencanaan Pembangunan
antaranya yaitu : (1) Menemukan jurnal yang Infrastruktur Perdesaan.
sesuai dengan topik penelitian yang diangkat Perencanaan pembangunan desa
(2) Membaca keseluruhan dari isi jurnal merupakan suatu hal yang tidak semata-mata
tersebut, dan (3) Mencoba untuk menuliskan karena adanya sebuah kesempatan melainkan
kembali dengan bahasa sendiri pengertian atau hal ini merupakan hasil dari penentuan-
pembahasan dari jurnal atau paper tersebut. penentuan pilihan dari beberapa proses kegiatan
Sehingga dari penjelasan tersebut dapat ditarik dengan adanya perencanaan yang baik. Untuk
kesimpulan bahwa reviu jurnal merupakan menyelenggarakan pembangunan tersebut maka
tulisan yang berisi tentang beberapa ringkasan Pemerintah Desa perlu menyusun perencanaan
kajian ilmiah yang berfokus pada topik-topik desa yang tentunya melibatkan seluruh
tertentu saja. Selain itu, reviu jurnal juga dapat komponen yang terkait seperti masyarakat desa
dikatakan atau dianggap sebagai ringkasan dan dan stakeholder. Dengan demikian proses
evaluasi dari orang lain. Selanjutnya penelitian perencanaan yang baik akan menghasilkan hasil
ini bertujuan untuk menjelaskan informasi apa yang baik dari pelaksanaan program. Proses
saja yang digunakan dalam perencanaan merencanakan, melaksanakan, dan
pembangunan desa dalam bidang infrastruktur. mengevaluasi ini merupakan wujud nyata dari

A. A Fitrianti, A. A. Romadhan & Salahudin 48


Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)
Februari 2022, 6 (1): 47-64

kewenangan mengatur dan mengurus akan terganggu dan tidak berjalan secara
pembangunan desa yang terhitung dalam skala efektif.
lokal desa. Kemudian dalam hal pembangunan Dengan melihat permasalahan tersebut
infrastruktur desa masih banyak ditemukan maka dalam perencanaan pembangunan
beberapa perencanaan yang kurang efektif pada khususnya pada wilayah perdesaan perlu
saat ini. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya perumusan kebutuhan serta strategi apa
penyusunan rencana pembangunan yang kurang saja dalam menyelesaikan permasalahan yang
baik karena minimnya dukungan sejumlah data ada di dalam masyarakat. Selain itu pemenuhan
serta informasi yang memadai. Realita yang ada kebutuhan lain dengan menyesuaikan sumber
pada dasarnya perencanaan merupakan sebuah daya desa dan otonomi desa serta alokasi dana
solusi untuk memecahkan permasalahan yang desa yang diberikan oleh pemerintah kepada
ada. Namun tidak semua hal itu dapat berjalan desa-desa merupakan hal yang sangat penting.
sedemikian baik karena beberapa faktor Beberapa kajian tentang perencanaan
pendukung. Maka dari itu, pembangunan pembangunan desa dalam bidang infrastruktur
berbasis partisipasi masyarakat kini menjadi telah banyak dilakukan oleh peneliti dengan
solusi untuk kebijakan yang telah ditetapkan tujuan untuk mengetahui sejauh mana tata
untuk perencanaan pembangunan. Melalui kelola yang baik tentang perencanaan
partisipasi masyarakat dapat menghasilkan pembangunan desa terutama dalam bidang
keputusan perencanaan dan desain berdasarkan infrastruktur. Pentingnya penelitian dalam
kebutuhan, prioritas, dan keterjangkauan artikel ini adalah dapat digunakan sebagai
komunitas yang sering menghasilkan desain, sumber informasi dan beberapa data untuk
rencana, serta program yang lebih baik dan penelitian selanjutnya. Makna penting dari studi
realistis (Wikantiyoso et al., 2021). ini adalah ditemukannya konsep studi
Pembangunan desa juga dipengaruhi oleh perencanaan pembangunan infrastruktur
adanya perpindahan penduduk sebagaimana perdesaan. Dengan demikian kajian ini dapat
dalam jurnal yang berjudul “Development membantu dalam kerangka konseptual dalam
Models Matter To The Mutual Growth Of penelitian selanjutnya. Adapun keterbatasan
Ecosystem Services And Household Incomes In penelitian ini selain minimnya sumber jurnal
Developing Rural Neighborhoods” (K. Zhang adalah hanya bersumber pada database scopus
et al., 2020) menjelaskan bahwa perpindahan dan minimnya variabel yang diteliti untuk
penduduk yang diakibatkan urbanisasi memperoleh informasi dari beberapa jurnal
menyebabkan banyak masyarakat perdesaan yang menyebabkan tidak memiliki data
yang mengalami peningkatan dramatis pada pembanding. Penelitian berikutnya perlu
proporsi lahan konstruksi sehingga hal ini menggunakan artikel tidak hanya dari database
menyebabkan berkurangnya layanan ekosistem. scopus namun menggunakan database lain
Bagi masyarakat perdesaan, mempertahankan seperti google scholar dan lain-lain.
layanan ekosistem dan meningkatkan
pendapatan rumah tangga merupakan hal yang Tinjauan Pustaka
sangat penting karena berhubungan dengan Penerapan desain kualitatif melalui
pembangunan perdesaan. Namun pada analisis dokumen rencana dan kebijakan serta
kenyataannya layanan ekosistem di perkotaan wawancara di desa dengan administrasi kota
sangat tidak mendukung adanya pembangunan dilakukan untuk menganalisis sejauh mana dan
desa. Hal tersebut dikarenakan peningkatan bagaimana rencana desa dan kebijakan
populasi dari tahun ke tahun membuat padatnya perdesaan serta kesehatan kota yang telah
lahan permukiman di perkotaan dan dikoordinasikan pada tiga lokasi kasus di
menurunnya populasi di desa. Dengan begitu daerah perdesaan Denmark. Secara teoritis hasil
pembangunan desa dalam bidang infrastruktur dari artikel ini dibangun berdasarkan koordinasi
kepada kelembagaan yang telah dilakukan

49 Perencanaan Pembangunan Infrastruktur…


Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)
Februari 2022, 6 (1): 47-64

antara perencanaan yang dipimpin oleh pembangunan partisipatif dapat berguna untuk
masyarakat dan perencanaan hukum. Hasil dari meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
penelitian ini adalah, pertama menunjukkan menata dan membangun desa berkelanjutan
bahwa meskipun dari kalangan masyarakat (Wikantiyoso et al., 2021).
diharapkan pembangunan desa untuk Pemerintah Tiongkok telah memilih
perencanaan pembangunan kesehatan dapat pembangunan smart villages sebagai strategi
mempengaruhi keberhasilan dari pelaksanaan untuk mewujudkan pembangunan kawasan
intervensi kesehatan meskipun di dalam perdesaan yang berkelanjutan. Dalam artikel
pembangunan tersebut ada tindakan inovatif ini, didefinisikan bahwa desa cerdas sebagai
terhadap integrasi pada tingkat desa. Kedua, model pembangunan perdesaan yang
isu-isu seperti apa yang dapat dikatakan sebagai sepenuhnya menggunakan pemanfaatan
isu yang dapat kita sebut sebagai “Perencanaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
Jinak”, tentang kesulitan dalam pendekatan sebagai solusi untuk membangun desa yang
kepada keragaman desa, dan hambatan serta lebih berkelanjutan. Selain itu pemanfaatan
strategi yang diidentifikasi untuk mengatasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
pembangunan desa (Thuesen & Andersen, dapat digunakan untuk mempromosikan
2021). pembangunan desa secara berkelanjutan dengan
Perencanaan perdesaan di Indonesia tujuan memperjelas bagaimana karakteristik
pada saat ini mengalami perubahan yang dan kebutuhan di dalam proses pembangunan
signifikan dalam satu dekade terakhir. desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pembangunan berbasis partisipasi masyarakat pembangunan dan pengembangan desa pintar
kini menjadi kebijakan yang telah ditetapkan dan berkelanjutan di daerah perdesaan yang
untuk perencanaan pembangunan pertanian. masih tertinggal di Tiongkok merupakan
Melalui partisipasi masyarakat dapat pilihan yang tepat sesuai dengan situasi pada
menghasilkan keputusan perencanaan dan saat ini di China. Peran pemerintah Tiongkok
desain berdasarkan kebutuhan, prioritas, dan dalam mempromosikan pembangunan desa
keterjangkauan komunitas yang sering pintar dilakukan dengan cara mempromosikan
menghasilkan desain, rencana, serta program subsistem yang strategis pada sistem desa
yang lebih baik dan realistis. Dalam pintar. Promosi yang dilakukan oleh pemerintah
pengembangan wisata kampong, pelaksanaan Tiongkok ini bertujuan untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dapat mengurangi biaya, pembangunan kawasan perdesaan yang cerdas.
meningkatkan penggunaan sumber daya lokal, Melalui rencana keseluruhan terpadu dan
serta dapat memberdayakan masyarakat secara kebijakan pendukung terkait model konstruksi
sosial. Kampong Grangsil merupakan dusun desa pintar top-down yang saat ini mulai
petani bunga yang karakteristik masyarakatnya diadopsi oleh China, model konstruksi desa ini
pekerja keras dan berpikiran terbuka. Tingginya mengacu pada sistem politik dan ekonomi
tingkat partisipasi masyarakat dan Program China yang cenderung pada sentralisasi
Pengembangan Mitra Desa yang tertata kekuasaan dan dominasi ekonomi publik (X.
menghasilkan Kampong Grangsil menjadi desa Zhang et al., 2020).
yang berkelanjutan. Program Pengembangan Studi kasus Suwon ini menunjukkan
Mitra Desa ini dilakukan dengan memperkuat bahwa pemerintah Korea telah menyiapkan
sumber daya lokal kampong tersebut. proyek untuk penyebaran kompleks perumahan
Sepanjang pada program pendampingan dan yang ramah lingkungan dengan berusaha
pengembangan ini tim peneliti berperan sebagai memperkenalkan standar konstruksi ramah
mediator dan fasilitator untuk pengembangan lingkungan untuk perwujudan kompleks
Grangsil menjadi destinasi pariwisata yang perumahan tersebut. Pemerintah pusat sangat
lebih ramah lingkungan. Peran dan keterlibatan berupaya aktif dalam membangun sistem untuk
peneliti sebagai mediator dalam proses mempromosikan bagaimana teknologi

A. A Fitrianti, A. A. Romadhan & Salahudin 50


Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)
Februari 2022, 6 (1): 47-64

konstruksi yang ramah lingkungan dengan lereng Desa Gully di daerah dataran tinggi
mendorong orang-orang untuk menggunakan Gully. Hal tersebut dikarenakan lokasi desa,
metode dan produk konstruksi yang ramah kondisi berkembang, dan daya dukung ekologis
lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah : desa-desa di sekitarnya sangat berpengaruh
(1) untuk penetapan rencana penggunaan lahan pada arah pembangunan desa-desa dan
yang digunakan sebagai eko-desa di Suwon, (2) perencanaan sistem daerah ini. Melalui metode
untuk menentukan rencana ruang eksternal analisis komparatif dari berbagai metode
yang mencakup aspek lingkungan di dalamnya, analisis untuk menentukan kapasitas angkut
dan (3) untuk menetapkan desain alternatif ekologis, artikel ini mengambil metode analisis
dengan proses pengambilan keputusan secara faktor pembatas yang digunakan sebagai
multi-kriteria (Moon et al., 2020). metode utama untuk meningkatkan kondisi
Nilai daerah perdesaan yang beragam lokal. Melalui analisis daya dukung ekologis
telah banyak disorot secara bertahap melalui maksimum pada saat ini kita dapat menentukan
promosi pembangunan kawasan perdesaan yang desa mana yang harus diintegrasikan dengan
berkelanjutan. Dengan panduan teoritis orang lain dengan tujuan untuk meningkatkan
multifungsi perdesaan adalah kunci untuk lingkungan pemukiman bagi penduduk desa.
mewujudkan revitalisasi perdesaan. Penelitian Pada saat ini, desa dinilai dapat dijadikan
ini mendefinisikan konsep perdesaan yang sebagai lingkungan pemukiman masa depan
multifungsi dari perspektif tuntutan penduduk yang dapat dianalisis dan diprediksi lebih lanjut
yang kemudian dibagi menjadi lima fungsi untuk kedepannya di sisi lain juga dapat
utama yaitu termasuk pada produksi pertanian diadopsi sebagai panduan penting untuk
perdesaan, produksi non-agricultural, relokasi dan kombinasi desa setempat (T.Zhang
kehidupan, lingkungan ekologis, dan jaminan et al., 2020).
sosial. Penulis menganalisis karakteristik dari Dalam konteks percepatan urbanisasi,
160 desa Jingjiang di Provinsi Jiangsu dengan banyak masyarakat perdesaan yang mengalami
kombinasi yang fungsional melalui identifikasi peningkatan dramatis pada proporsi lahan
untuk memilih jalur pembangunan perdesaan konstruksi sehingga hal ini menyebabkan
yang ditargetkan untuk pengembangan berkurangnya layanan ekosistem. Bagi
multifungsi perdesaan yang seimbang. Hasil masyarakat perdesaan mempertahankan layanan
dari penelitian ini menunjukkan (1) ekosistem dan meningkatkan pendapatan rumah
pengembangan berbagai fungsi perdesaan di tangga merupakan hal yang sangat penting
Jingjiang tidak merata, (2) desa-desa yang karena berhubungan dengan pembangunan
memiliki tingkat produksi non-agricultural perdesaan. Untuk mengetahui hubungan antara
sebagian besar didistribusikan kepada taman pendapatan rumah tangga dengan faktor-faktor
industri atau di sekitar kota. Padahal masih yang mempengaruhi layanan ekosistem maka
banyak jaminan sosial, terutama di perdesaan penilaian layanan ekosistem dilakukan pada 30
yang didominasi oleh produksi non- desa di Provinsi Shandong yang berkembang
agricultural, (3) pembangunan yang seimbang pesat di Cina Timur. Dalam survey ini
kedepannya harus lebih merata lagi sesuai menganalisis dampak dari berbagai model
dengan fungsi pembangunan perdesaan untuk penggunaan lahan terhadap pertumbuhan
mencapai multifungsi. Selanjutnya adalah layanan ekosistem dengan pendapatan rumah
panduan ilmiah untuk pertumbuhan fungsional tangga perdesaan. Hasil penelitian ini
desa-desa di Jingjiang dengan dukungan teoritis menunjukkan adanya variasi yang signifikan
yang bertujuan untuk evaluasi skala mikro dalam layanan ekosistem dan pendapatan
multifungsi perdesaan serta penerapannya. (He rumah tangga yang dihasilkan dari
et al., 2020) implementasi empat model pengembangan
Banyaknya penduduk Gullies yang yang berbeda-beda. Satu-satunya desa
pindah ke Tableland menyebabkan hilangnya ditemukan memiliki layanan ekowisata dan

51 Perencanaan Pembangunan Infrastruktur…


Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)
Februari 2022, 6 (1): 47-64

pendapatan rumah tangga tertinggi, namun di ruang, dan perlindungan lingkungan sebagai
sisi lain ada desa perlindungan ekologis yang lapisan faktor termasuk pada 18 sub indikator.
memiliki pendapatan lebih rendah. Temuan ini Menurut hasil analisis dalam artikel ini lebih
menunjukkan bahwa model pengembangan mengedepankan pada pendapatan pembangunan
yang tepat dapat membuat pertumbuhan dari empat aspek: sumber daya, industri,
bersama yang harmonis dari layanan ekosistem lingkungan dan investasi pemerintah. Dengan
dan pendapatan rumah tangga perdesaan. menggunakan metode membangun sistem
Penulis berpendapat bahwa metode yang analisis kuantitatif evaluasi nilai tambah
digunakan dalam penelitian ini dapat membantu lingkungan perdesaan akan memiliki nilai
meningkatkan manajemen perdesaan di Cina teoritis dan praktis tertentu dalam panduan serta
maupun di tempat lain (K. Zhang et al., 2020). evaluasi perencanaan perdesaan (Wan et al.,
Untuk mengatasi permasalahan 2021).
urbanisasi dan homogenisasi lanskap dalam Mengentaskan kemiskinan, mengurangi
desain desa-desa Cina dalam konteks integrasi ketimpangan, dan mencapai kemakmuran serta
perkotaan-perdesaan maka melalui hasil kesejahteraan ekonomi merupakan tantangan
penelitian ini menunjukkan bahwa setelah global. Maka dari itu untuk mewujudkan
sistem evaluasi AVC (Attraction-Validity- tantangan tersebut proyek arsitektur untuk Desa
Capacity) untuk daerah khusus warisan budaya Cerdas dapat berkontribusi untuk dijadikan
yang mendalam dari Desa Dang disimpulkan solusi yang efektif dalam membahas skala serta
bahwa Desa Dang memiliki lingkungan budaya penyesuaian. Untuk mencapai kerangka Desa
yang baik dan latar belakang yang mendalam. Cerdas maka dalam artikel ini mengambil
Dilihat dari skor AVC komprehensif lanskap pendekatan endogen. Pendekatan ini lebih
desa Dang yang berjumlah 0.3121 dan skor menekankan pembelajaran yang kemudian
komprehensif daya tarik, vitalitas, serta menciptakan efek kataliptik untuk skala. Dalam
kapasitas sebesar 0.3055, 0.2985 dan 0.3381 hal ini pembelajaran merupakan komponen
per masing-masing singkatnya, ia tidak penting baik bagi para peneliti maupun bagi
memiliki langkah-langkah perencanaan yang anggota masyarakat. Selanjutnya pendekatan ini
tertib serta pembangunan yang wajar. berlangsung selama empat fase yaitu dimulai
Akibatnya adalah menghilangnya budaya dengan penemuan, perencanaan, resourcing,
regional secara unik dan bertahap. Akhirnya dan pelaksanaan. Dalam artikel ini penulis
dikombinasikan dengan hasil evaluasi dan menempatkan fase penemuan untuk fondasi
analisis AVC (Attraction-Validity- Capacity) dalam mengembangkan kerangka kerja dari
untuk saran perencanaan konstruksi lanjutan desa pintar yang dapat diskalakan. Fase
Desa Dang yang dikemukakan dan diterapkan penemuan adalah proses dimana penelitian di
pada penelitian pengajaran praktis. Hasilnya masyarakat belajar tentang dirinya sendiri dan
kemudian dapat memberikan referensi untuk para peneliti belajar tentang faktor-faktor yang
mempelajari berbagai ekspresi (Wang, 2021). mendasari pengembangan desa cerdas, sehingga
Pesatnya perkembangan negara-negara dengan fase ini akan membantu mengkalibrasi
berkembang menyebabkan perencanaan desa untuk pengembangan desa di masa depan
konvensional dan industrialisasi yang tidak (Murty & Shankar, 2020).
masuk akal memunculkan adanya Pengelolaan dan pemanfaatan Alokasi
ketidakstabilan di daerah perdesaan. Terutama Dana Desa dalam proses pembangunan desa di
pada sistem perdesaan yang berbasis sumber Desa Petak Kaja, Gianyar Bali dalam artikel ini
daya dan lingkungan yang saat ini mulai lebih dikhususkan pada proses pembangunan
mendapatkan perhatian secara luas. dan pemberdayaan di Desa Petak Raja. Alokasi
Berdasarkan teori analisis, artikel ini Dana Desa ini lebih bertolak ukur pada prinsip
membangun evaluasi nilai tambah lingkungan akuntabilitas, transparansi, partisipatif dan
perdesaan dengan sumber daya, pengembangan, responsif yang bertujuan untuk mewujudkan

A. A Fitrianti, A. A. Romadhan & Salahudin 52


Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)
Februari 2022, 6 (1): 47-64

penyelenggaraan pemerintahan yang baik di dalam identifikasi sumber daya dan kapitalisasi
tingkat pemerintahan desa. Berdasarkan secara sementara dengan perusahaan yang
prinsip-prinsip demikian hasil penelitian pada mengambil peran utama dalam hal mengatur
artikel ini menunjukkan bahwa tahap finansial pada perencanaan pembangunan desa.
perencanaan pembangunan desa telah Dalam hal ini finansial yang diatur oleh
diterapkan dengan prinsip akuntabilitas yang pemerintah dan perusahaan digunakan untuk
didukung oleh prinsip transparansi dan penggunaan lahan multifungsi dalam hal
partisipasi. Selanjutnya pada tahap kebangkitan perdesaan dalam perencanaan
implementasi telah menerapkan prinsip desa. Dengan adanya penggunaan lahan
transparansi dan akuntabilitas. Melalui prinsip- tersebut dapat memangku berbagai kepentingan
prinsip tersebut alokasi dana desa memberikan termasuk kepentingan pemerintah, perusahaan,
dampak yang positif bagi masyarakat Desa dan penduduk desa (W.Li et al., 2021).
Petak Kaja, Gianyar Bali dengan pembangunan Akibat dari pembangunan kembali
yang dilakukan sesuai dengan program desa perdesaan yang pesat di Cina menimbulkan
(Kepramareni et al., 2020). permasalahan yang berulang seperti kurangnya
Dalam beberapa tahun terakhir, pemahaman masyarakat dalam pemilihan
transformasi terjadi pada desa-desa di Cina karakteristik spasial yang tidak memadai,
dengan mode perkotaan. Mode perkotaan ini karakteristik spasial tersebut cenderung melekat
ada setelah pariwisata berkembang pesat di desa pada permukiman tradisional. Untuk mengatasi
tersebut, sehingga banyak dari desa dan kota permasalahan tersebut dalam artikel ini potensi
yang mulai mendefinisikan wilayah mereka pengembangan penggunaan lahan yang
sebagai wilayah yang berorientasi pada merupakan simulasi pemilihan ruang hidup
pariwisata perdesaan. Transformasi tersebut untuk masyarakat lebih dioptimalkan sesuai
telah menjadikan pertumbuhan perekonomian dengan aturan tata ruang yang sesuai dengan
yang positif bagi Cina dan berdampak pada lahan tersebut. Hasil penelitian pada artikel ini
banyak sekali desa dan kota yang di segani oleh menunjukkan bahwa dengan menggunakan fitur
beberapa pihak. Selain itu taktik pemanfaatan pengenalan spasial dan regresi menghasilkan
ruang yang aktif dan sehat, penciptaan mode karakteristik spasial yang memiliki keunggulan
produksi perdesaan yang sehat, pengintegrasian untuk mengatasi permasalahan masyarakat
ruang plural, dan peningkatan fasilitas umum dalam hal pemilihan karakteristik spasial (Yang
desa diusulkan untuk memberikan & Pu, 2020).
pembaharuan dan renovasi ruang publik desa Perubahan penggunaan lahan di
dalam hal sejarah dan kebudayaan. Hal tersebut Kabupaten Pandaan menunjukkan bahwa
diselenggarakan dalam rangka menjaga dan memiliki urutan tertinggi keempat di Provinsi
melindungi aset warisan kebudayaan desa di Jawa Timur. Perubahan ini disebabkan oleh
tengah perkembangan zaman pada saat ini pertambahan penduduk yang diakibatkan oleh
(C.Li, 2020). letak Kecamatan Pandaan yang strategis dimana
Perencanaan untuk pembangunan desa letak tersebut dilalui oleh jalan penghubung
telah menekankan pada konstruksi dan antara Kota Surabaya hingga Kota Malang. Hal
kebijakan yang dipimpin pemerintah. tersebut mengakibatkan pesatnya
Berdasarkan pada artikel ini perencanaan perkembangan lahan yang terbangun sehingga
pembangunan perdesaan perlu dikoordinasikan muncul inkonsistensi pada pengembangan
dengan pengembangan kawasan perdesaan yang lahan eksisting sebagaimana yang diatur pada
terencana dan multifungsi secara keseluruhan. dokumen perencanaan tata ruang. Hasil
Melalui pendekatan historis interpretatif yang penelitian pada artikel ini menyatakan bahwa
melibatkan analisis kebijakan perencanaan hasil perubahan penggunaan lahan yang paling
dari penelitian pada jurnal ini menunjukkan banyak terjadi dilakukan pada desa atau
bahwa pemerintah mengambil peran utama kelurahan yang dilalui oleh jalan utama antar

53 Perencanaan Pembangunan Infrastruktur…


Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)
Februari 2022, 6 (1): 47-64

kota, yang kemudian muncul adanya kepadatan mengutamakan partisipasi masyarakat dalam
pemukiman penduduk di sekitar jalan tersebut. pembangunan desa. Namun, hasil penelitian
Di sisi lain hasil prediksi menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa kenyataannya semangat
pemukiman meningkat sebanyak 13.62% dan dan arah kebijakan tidak berjalan sesuai
industri meningkat menjadi 20.7% (Prayitno et harapan dengan ditemui beberapa kendala
al., 2020). seperti tumpang tindih aturan yang sulit
Selama dua dekade terakhir pembebasan dipahami, rendahnya kualitas sumber daya
lahan untuk urbanisasi menyebabkan hilangnya manusia yang berakibat membebani
banyak lahan pertanian yang terdapat di pengelolaan keuangan desa, dan perencanaan
wilayah pinggiran Hanoi, Vietnam. Hasil pembangunan yang tidak terarah secara
penelitian pada studi ini menemukan bahwa kompleks (Nyoman Subanda et al., 2020).
terjadi transisi mata pencaharian komunitas Penataan kembali ruang perdesaan
yang terjadi sejak dini. Hal tersebut membantu dianggap sebagai metode penting untuk
sebagian pekerja lokal untuk bersiap pindah mencapai tujuan dari revitalisasi perdesaan di
dari pertanian ketika keadaan urbanisasi Cina dalam beberapa tahun terakhir. Dengan
semakin meningkat dan muncul kebijakan banyaknya permintaan lahan di wilayah
pembebasan lahan yang akan diterapkan. metropolitan struktur ruang di perdesaan telah
Dengan demikian mereka mampu beradaptasi mengalami perubahan yang signifikan pada
tanpa mengalami kesulitan besar ketika restrukturisasi spasial perdesaan. Studi kasus di
mengubah mata pencaharian menjadi lebih baik Desa Qinggangshu Cina menunjukkan bahwa
dengan hilangnya lahan pertanian. Namun, ada penataan ruang perdesaan lebih dominan
beberapa kendala dalam transisi awal yang didorong oleh pariwisata yang dihasilkan dari
populer pada konteks pinggiran Kota Vietnam kekuatan internal dan eksternal. Sementara
Utara, dimana kurangnya lapangan pekerjaan konsolidasi tanah disorot dengan berbagai cara
dan pendapatan dari pertanian pada saat itu untuk memicu restrukturisasi tata ruang
mendorong pekerja lokal untuk pergi keluar perdesaan dan pariwisata perdesaan. Ada
desa dengan tujuan untuk mencari peluang beberapa faktor pendorong penataan ruang
baru. Mereka keluar desa secara aktif perdesaan yang digunakan pada setiap tahapan
memanfaatkan perubahan di sekitar mereka restrukturisasi perdesaan. Dengan demikian
untuk mencari mata pencaharian baru guna pemerintah harus mampu mengadopsi model
menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi manajemen bertahap, dan secara sistematis
(Nguyen & Kim, 2020). dengan mengerahkan semua kekuatan untuk
Kebijakan Presiden Indonesia dalam hal mewujudkan pembangunan perdesaan yang
pembangunan nasional adalah dimulai dari berkelanjutan di masa depan (Gao & Cheng,
pelaksanaan pembangunan di daerah desa 2020).
tertinggal. Pelaksanaan pembangunan tersebut Kebijakan keseimbangan memberikan
dilakukan dengan cara pembangunan desa kesempatan yang efektif dalam mengurangi
secara merata. Dalam rangka mengoptimalkan kontradiksi antara penggunaan lahan di
arah pembangunan, pemerintah pusat perkotaan dan perdesaan, kebijakan ini pada
mengalokasikan dana yang cukup besar untuk dasarnya memberikan kerangka perencanaan
pembangunan desa tertinggal kepada seluruh penggunaan lahan yang ketat. Pada artikel ini
desa di Indonesia. Selain itu pemerintah pusat membahas terkait evolusi kebijakan
juga memberikan kewenangan kepada setiap keseimbangan, dengan mengambil dua kriteria
desa di seluruh Indonesia untuk merencanakan klasifikasi yaitu lokasi pemukiman dan target
pembangunan berbasis pembangunan pemukiman maka dapat dirangkum kembali
partisipatif. Dengan berbasis pembangunan bagaimana karakteristik implementasi
partisipatif nampaknya akan sangat ideal dan kebijakan keseimbangan pada area pemukiman
relevan dengan situasi pada saat ini yang di perdesaan. Karakteristik ini juga dinilai

A. A Fitrianti, A. A. Romadhan & Salahudin 54


Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)
Februari 2022, 6 (1): 47-64

berdasarkan hubungan sosial dan kondisi referensi terkait bagaimana pemanfaatan lahan
kehidupan masyarakat perdesaan. Hasil dari pekarangan desa secara optimal melalui
penelitian pada artikel ini mengungkapkan evaluasi kuantitatif komprehensif. Hasil
bahwa dengan penataan kembali spasial, penelitian dalam kajian ini mengungkapkan
administrasi, industri, gaya hidup, lingkungan bahwa rata-rata efisiensi pemanfaatan
hidup, dan hubungan sosial yang dipindahkan pekarangan desa masih tergolong rendah, hal
ke berbagai tingkat pada masyarakat perdesaan ini dibuktikan dengan masih banyaknya
menunjukkan karakteristik yaitu semakin proporsi halaman yang menganggur dan tidak
meningkatnya pemukiman terpusat pada area digunakan secara efisien. Lahan pekarangan
perdesaan namun di sisi lain pemukiman desa yang tidak efisien tersebut disebabkan oleh
terpusat ini tidak membawa perubahan beberapa faktor seperti industri perdesaan yang
substansial dalam vitalitas perdesaan. Tidak menurun, lahan pertanian per kapita terbatas,
adanya perubahan substansial tersebut akan dan masyarakat lebih dominan memiliki mata
berdampak pada resiko baru rusaknya pencaharian sebagai petani. Berdasarkan
heterogenitas di area perdesaan dan beberapa faktor penyebab tersebut maka dalam
memunculkan potensi-potensi permasalahan hal ini perlu adanya efisiensi pemanfaatan lahan
baru di area pemukiman perdesaan (Gao et al., pekarangan dengan cara memindahkan lahan
2021) perdesaan, mengklasifikasi dan
Isu yang berkaitan dengan sistem mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan,
perlindungan dan perencanaan lanskap pada mengembangkan industri sekunder dan tersier,
perdesaan berbeda dengan topik tentang dan mengevaluasi potensi pengembangan desa.
transformasi kawasan pertanian. Hal ini Dengan demikian lahan pekarangan yang tidak
disebabkan karena adanya spasialisasi terpisah dimanfaatkan akan dikelola kembali secara
yang bertujuan untuk mengimplementasikan efisien dan maksimal (Liu et al., 2020).
gagasan-gagasan green deal yang
berkelanjutan. Pada artikel ini menganalisis METODOLOGI
tentang perbandingan beberapa proyek
penelitian independen di wilayah Kamionka Pada penelitian ini bertujuan untuk
Wielka (kawasan pertanian) dan Strzelce mengkaji berbagai artikel ilmiah yang berkaitan
Wielkie (lanskap perdesaan dan kawasan hijau). dengan Perencanaan Pembangunan dalam
Hasil penelitian dalam artikel ini menunjukkan menetapkan Perencanaan Pembangunan
bahwa sistem ini berguna untuk perencanaan Infrastruktur Perdesaan yang sebagaimana telah
perdesaan dan pertanian kedepannya. Dalam dipublikasikan ke dalam jurnal internasional
pelaksanaannya hal ini akan membantu bereputasi. Selain itu, artikel reviu yang ada
pemerintah daerah dalam mewujudkan dalam kajian ini diarahkan untuk
pembangunan kawasan hijau di area perdesaan mengkonseptualisasikan pada kajian tentang
yang lebih efektif untuk seluruh desa. Selain itu menetapkan perencanaan pembangunan
dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk infrastruktur perdesaan dengan metode
dokumentasi proyek. Kedepannya pemerintah Perencanaan Pembangunan, yang kemudian
dapat mencapai kerjasama yang lebih baik akan dijelaskan melalui beberapa pertanyaan
dalam solusi perencanaan tata ruang yang berikut: (1) Bagaimana relasi di antara
sesuai (Baster & Litwin, 2021) klasterisasi dalam penetapan perencanaan
Saat ini Cina sedang menerapkan strategi pembangunan infrastruktur perdesaan? (2) Apa
revitalisasi perdesaan. Revitalisasi ini dimulai tema yang lebih dominan dalam kajian
dengan revitalisasi lahan pekarangan yang penetapan perencanaan pembangunan
menganggur dan tidak efisien. Hal ini infrastruktur perdesaan? (3) Apa saja topik yang
merupakan langkah terpenting untuk revitalisasi terkait dengan kajian dalam perencanaan
perdesaan. Dalam kajian ini memberikan pembangunan desa? (4) Jenis pemetaan apa

55 Perencanaan Pembangunan Infrastruktur…


Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)
Februari 2022, 6 (1): 47-64

yang digunakan ke dalam kajian perencanaan untuk satu tahun terakhir atau sama halnya
pembangunan infrastruktur perdesaan? (5) dengan tahun 2020 hingga tahun 2021.
Konsep seperti apa yang digunakan dalam Pencarian tersebut menghasilkan sebanyak 267
kajian perencanaan pembangunan infrastruktur artikel dari 289 artikel yang relevan dengan
perdesaan?. Melalui beberapa pertanyaan topik yang akan dibahas.
tersebut maka akan dijelaskan berdasarkan
topik kajian, kerangka kerja, dan beberapa HASIL DAN PEMBAHASAN
temuan penelitian sebelumnya yang telah
terindeks dalam database Scopus. Artikel yang Keterkaitan dan Pengelompokan Tema
akan direviu dalam penelitian ini akan melalui dalam Perencanaan Pembangunan
beberapa tahapan seperti : (1) Pencarian artikel Infrastruktur Perdesaan
dan (2) Pemetaan topik. Pada bagian ini, konsep akan dijelaskan
pada beberapa visualisasi yang berhubungan
dengan tema penelitian ini di antaranya
diidentifikasi ke dalam 267 artikel. Selanjutnya
hasil reviu dengan menggunakan VOSviewer
menunjukkan bahwa terdapat 7 Klaster [Tabel
Gambar 1. Proses peninjauan artikel 1]. Pada Gambar 1 telah ditunjukkan nama-
nama konsep yang diturunkan dari tampilan
Pencarian artikel ini dilakukan melalui data klaster. Selanjutnya kode warna yang
beberapa tahapan. Pertama, identifikasi apa saja digunakan untuk menunjukkan isi dari daftar
artikel yang akan digunakan. Cara untuk konsep yang paling dominan dari masing-
mendapatkan artikel tersebut yaitu dapat dikutip masing klaster. Tujuannya ialah untuk
melalui berbagai penerbit dengan menggunakan mengidentifikasi sebanyak mungkin tema yang
perangkat lunak berbasis database Scopus. sering muncul atau yang sering dibahas pada
Selanjutnya pada tahap ini mulai memasukkan penelitian sebelumnya. Dan kemudian tema
kata kunci yang sesuai seperti “perencanaan tersebut dapat digunakan untuk penelitian
pembangunan infrastruktur perdesaan“ dan selanjutnya. Gambar 1 terlihat bahwa adanya
kemudian menentukan batasan tahun kepadatan klaster yang telah dibedakan oleh
penerbitan. Tahun penerbitan hanya berlaku warna-warna yang berbeda dari setiap klaster.

Gambar 2. Hubungan tema yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan infrastruktur perdesaan

A. A Fitrianti, A. A. Romadhan & Salahudin 56


Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)
Februari 2022, 6 (1): 47-64

Identifikasi dalam bentuk pemetaan pada Untuk Klaster 1 berkaitan dengan kerja
Gambar 1 dapat membantu peneliti selanjutnya sama perencanaan tata ruang pada tingkat desa
untuk melakukan penelitian baru di mulai dari di antara pemerintah dengan beberapa pihak
awal. Ketika mereka telah menemukan topik yang berkaitan dengan perencanaan tata ruang.
yang menarik dalam bidang tertentu dan Selain itu, kerja sama ini juga dilakukan dengan
tentunya topik tersebut memiliki kesamaan komunitas lokal desa seperti masyarakat desa
dengan tema mereka, maka mereka dapat itu sendiri. Maka artikel yang relevan dengan
membaca artikel yang memiliki keterkaitan Klaster 1 yaitu seperti yang ditulis oleh
dengan topik yang akan dibahas melalui (Thuesen et al., 2021) dengan judul artikel
bantuan studi ini. Pada Klaster 1, konsep yang “Coordination of village plans and municipal
terkait adalah komunitas lokal, perencanaan, rural and health policies-Can low-hanging fruit
perencanaan tata ruang. Selanjutnya adalah be picked?“ yang dimana pada jurnal ini
Klaster 2, konsep yang terkait adalah dikatakan bahwa meskipun perencanaan
pembangunan desa. Pada Klaster 3, berkaitan pembangunan desa bekerja sama dengan
dengan konsep daerah perdesaan, pembangunan masyarakat lokal desa, tetap ada tindakan
perdesaan, revitalisasi perdesaan. Kemudian inovatif terhadap integrasi pada tingkat desa.
adalah Klaster 4 yang berkaitan yakni Selain itu pemerintah dengan pihak-pihak yang
efektivitas pembangunan perdesaan, selanjutnya bekerja sama dalam pembangunan desa juga
pada Klaster 5 pemukiman perdesaan, dan perlu memperhatikan keragaman desa,
pembangunan perdesaan berkelanjutan Pada hambatan serta strategi untuk mewujudkan
Klaster 6 ada desa perkotaan. Terakhir pada pembangunan desa yang ideal.
Klaster 7 ada penduduk desa. Selain artikel di atas ada juga artikel lain
yang berkaitan dengan Klaster 1 yang telah
Tabel 1. Pengelompokan tema tentang perencanaan dijelaskan oleh penulis (Wikantiyoso et al.,
pembangunan infrastruktur perdesaan 2021) pada artikel terpublikasi dengan judul
Klaster Concept Name Total
“Development of Sustainable Community-Based
Klaster 1 komunitas lokal, 29 Tourism in Kampong Grangsil, Jambangan
perencanaan, Village, Dampit District, Malang Regency”
perencanaan tata pada artikel ini menjelaskan tentang partisipasi
ruang.
masyarakat dalam pembangunan desa yang
Klaster 2 pembangunan desa 28 mana pembangunan berbasis masyarakat kini
telah menjadi kebijakan yang telah ditetapkan
Klaster 3 konsep daerah 26
oleh pemerintah. Kebijakan tersebut dibuat
perdesaan,
karena dengan melalui partisipasi masyarakat
pembangunan
perdesaan, revitalisasi
dapat menghasilkan keputusan, perencanaan,
perdesaan. dan desain pembangunan yang berdasarkan
Klaster 4 efektivitas 23 pada kebutuhan prioritas serta keterjangkauan.
pembangunan Dengan begitu ke depannya akan menghasilkan
perdesaan. pembangunan dan program pada desa yang
Klaster 5 pemukiman 19 lebih baik dan realistis.
perdesaan, dan Pada Klaster 2, topik yang paling
pembangunan dominan yaitu terkait transformasi
perdesaan pembangunan, topik ini memiliki keterkaitan
berkelanjutan
pada artikel yang ditulis oleh (X. Zhang & Z.
Klaster 6 desa perkotaan. 11
Zhang, 2021) dengan judul “How do smart
Klaster 7 penduduk desa. 9
villages become a way to achieve sustainable
development in rural areas? Smart village
planning and practices in China” pada saat ini

57 Perencanaan Pembangunan Infrastruktur…


Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)
Februari 2022, 6 (1): 47-64

transformasi pembangunan desa diwujudkan korelasi antara pembangunan desa dengan


melalui strategi pembangunan Smart Villages. fungsinya tidak sesuai dan kurang merata.
Dalam artikel ini menjelaskan bahwa Smart Maka dari itu dapat disimpulkan bahwasanya
Villages merupakan model pembangunan desa ketika melakukan sebuah perencanaan dan
cerdas yang mengandalkan pemanfaatan pembangunan di desa sudah seharusnya
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) membuat sebuah kebijakan yang mana
sebagai solusi untuk membangun desa yang kebijakan tersebut nantinya akan berfungsi
lebih berkelanjutan. Selain itu hasil dari sebagai panduan ilmiah untuk memulai
penelitian dalam artikel ini juga menemukan pembangunan desa.
bahwa pembangunan dan pengembangan desa Kemudian pada Klaster 5 topik yang
pintar menggunakan TIK merupakan pilihan dominan yaitu tentang pemukiman desa.
yang tepat pada saat ini terutama untuk Keterkaitan topik tersebut berkaitan dengan
transformasi pembangunan desa dari desa artikel yang ditulis oleh (T. Zhang et al., 2020)
tradisional ke modern. dengan judul “Research on regional system
Klaster ke 3 yaitu memiliki topik yang planning method of rural habitat in gully
dominan dalam bidang penggunaan lahan. regions of the loess plateau, under the
Dalam hal ini artikel yang berkaitan dengan background of rural vitalization strategy in
klaster ini adalah artikel yang telah ditulis oleh China” pada saat ini, desa dinilai dapat
(Moon et al., 2020) dengan judul “Importance dijadikan sebagai lingkungan pemukiman di
of Government roles for market expansion of masa depan maka dari itu demi berkembangnya
eco-village development research: Case study pemukiman desa yang baik daya dukung
in the city of Suwon, South Korea.” Pada artikel ekologis dari lingkungan desa sekitar tidak
ini lebih membahas proyek perwujudan lahan hanya di dalam desa namun juga di luar desa.
perumahan yang ramah lingkungan. Dengan Hal ini sangat berpengaruh pada arah
artian bahwa pemerintah sudah seharusnya pembangunan desa-desa dan perencanaannya.
berupaya aktif dalam menyiapkan dan Selain itu penentuan wilayah mana yang tepat
membangun metode serta produk konstruksi untuk diintegrasikan dengan desa adalah hal
yang ramah lingkungan jika ingin membuat yang sangat penting, karena dengan begitu desa
kebijakan penggunaan lahan yang ramah dapat dinilai dan dijadikan sebagai lingkungan
lingkungan. Penggunaan lahan yang ramah pemukiman masa depan yang sebenarnya.
lingkungan dalam pembangunan sangat efektif Klaster 6 topik yang dominan adalah
digunakan untuk menentukan rencana ruang tentang urban village, topik ini berkaitan
eksternal yang mencakup penggunaan lahan dengan artikel terpublish yang ditulis oleh (K.
ramah lingkungan di dalamnya. Zhang et al., 2020) yang berjudul
Selanjutnya adalah Klaster ke 4, pada “Development Models Matter To The Mutual
klaster ini topik yang dominan adalah tentang Growth Of Ecosystem Services And Household
efektivitas. Topik efektivitas berkaitan dengan Incomes In Developing Rural Neighborhoods ”
artikel yang ditulis oleh (He et al., 2020) membahas tentang hubungan antara
dengan judul “Selecting Rural Development pembangunan desa pada kasus urban village
Paths Based on Village Multifunction: A Case dengan pendapatan masing-masing penduduk.
of Jinjiang City, China” membahas tentang Hasil penelitian dari artikel ini adalah banyak
pembangunan desa yang memilih jalur variasi yang penting untuk pembangunan desa
pengembangan multifungsi perdesaan yang pada kasus urban village melalui layanan
cenderung tidak efektif. Hal ini dapat dilihat ekosistem yang dimanfaatkan masyarakat desa
dari hasil penelitian yang ditunjukkan dalam untuk menambah pendapat dalam sehari-hari.
artikel ini seperti beberapa fungsi perdesaan Dengan demikian pendapatan desa pun ikut
yang tidak merata, produksi non-agricultural meningkat karena adanya pemanfaatan
tidak sepenuhnya dikelola dengan baik, dan ekosistem yang efektif.

A. A Fitrianti, A. A. Romadhan & Salahudin 58


Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)
Februari 2022, 6 (1): 47-64

Adapun artikel lain yang membahas dengan perencanaan pembangunan desa adalah
tentang urban village adalah artikel yang ditulis bagaimana pemerintah nantinya akan
oleh (Wang et al., 2021) dengan judul “The membangun Desa Cerdas dengan mengentaskan
practice teaching of regional cultural kemiskinan dan mencapai kemakmuran serta
expression in rural landscape planning and kesejahteraan perekonomian penduduk desa.
design under the background of urban–rural Kunci dari hal tersebut adalah adanya
integration” berkaitan dengan urban village, penyeimbangan di antara sektor industri dengan
pembangunan desa perlu adanya pelestarian pemanfaatan sumber daya lokal desa. Terutama
budaya terutama pengadaan daerah khusus pada sistem perdesaan yang memiliki sumber
untuk warisan budaya yang ada di dalam desa. daya dan lingkungan yang melimpah, hal ini
Dengan begitu budaya regional yang ada di perlu menjadi perhatian secara luas. Selain itu
dalam desa itu tetap bertahan dengan dengan adanya kebijakan terkait pemanfaatan
karakteristiknya yang unik. sumber daya lokal yang demikian maka akan
Klaster terakhir yaitu klaster 7, memiliki memberikan nilai tambah terhadap lingkungan
topik yang dominan yaitu di bidang perdesaan seperti pengembangan ruang dan
Governance. Dalam hal ini telah dibahas pada perlindungan lingkungan.
artikel yang telah diteliti oleh (Wan et al., 2021)
dengan judul “Construction And Case Study Of Tema Dominan pada Studi Perencanaan
Rural Environmental Value-Added Evaluation Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
System Based On Emergy Theory” dan artikel
Dalam penelusuran topik pembahasan
lain yang ditulis oleh (Murty et al., 2020) yang
yang terdahulu maka ditemukan beberapa kata
berjudul “Towards a scalable architecture for
yang dominan dengan tema Rural
smart villages: The discovery phase”. Kedua
Infrastructure Development Planning, seperti:
artikel ini sama-sama membahas tentang
governance. Hubungan antara governance

Gambar 3. Konsep dominan tentang perencanaan pembangunan infrastruktur perdesaan dilihat dari Density
Visualization

59 Perencanaan Pembangunan Infrastruktur…


Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)
Februari 2022, 6 (1): 47-64

Dalam Gambar 3 terlihat jelas bahwa Penulis Dominan pada Studi Perencanaan
konsep yang lebih dominan yaitu ditandai Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
dengan ketebalan warna yang sangat menonjol. Author dan penulis memiliki makna yang
Hasil tersebut merupakan tema-tema dominan berbeda-beda, dalam artian author memiliki
yang dibahas pada penelitian terdahulu dan karya yang sifatnya lebih kepada mengeluarkan
berkaitan dengan tema Perencanaan ide-ide yang telah ada dan karyanya bersifat
Pembangunan Infrastruktur Perdesaan. spesifik serta tertutup dari opini publik.
Kemudian terdapat konsep (1) Rural Area (2) Sedangkan penulis merupakan seorang yang
Land (3) Rural Development. Konsep dari mempekerjakan dirinya untuk berkarya di
Rural Area dan Land memang mendominasi dalam bidang yang jumlahnya lebih dari satu
karena lebih sering digunakan oleh peneliti spesifikasi. Pada Gambar 3 menunjukkan
dalam artikel yang mereka tulis dan kemudian kumpulan dari beberapa author yang menulis
terpublish sesuai dengan tema yang akan artikel terkait dengan tema Rural Infrastructure
dibahas pada penelitian selanjutnya. Sedangkan Development Planning. Dalam aplikasi
untuk konsep yang lain merupakan konsep Vosviewer, author yang dominan akan muncul
pendukung atau dapat dikatakan konsep yang dengan ditandai adanya ketebalan warna yang
memiliki pembahasan yang sama, sehingga menunjukkan nama author dengan warna yang
mendukung konsep dominan yang ada dan tebal adalah author yang dominan dengan
begitu juga sebaliknya. mempunyai artikel yang berkaitan dengan tema
perencanaan pembangunan desa ini.

Gambar 4. Pemetaan data Author dengan model Network Visualization

Pada gambar 4 terlihat bahwa author perkotaan. Untuk itu penulis mereviu beberapa
yang dominan adalah wang, y. zang, y dan liu, artikel yang mendukung topik yang akan
y. Dengan topik yang berbeda namun masih dijadikan sebagai judul artikel baru. Kemudian
memiliki keterkaitan pembahasan mengenai dalam gambar ini, beberapa author tidak sendiri
perencanaan pembangunan desa. Author disini melainkan juga terdiri dari beberapa orang
menjelaskan terkait topik yang akan diambil penulis yang menulis mengenai topik yang
oleh penulis yaitu perencanaan pembangunan dibahas ke dalam artikel yang berkaitan dengan
perdesaan dengan kaitannya pembangunan perencanaan kawasan perdesaan.

A. A Fitrianti, A. A. Romadhan & Salahudin 60


Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)
Februari 2022, 6 (1): 47-64

Gambar 5. Pemetaan data Penulis dengan mode Density Visualization

Pada pemetaan data author dengan mode Klaster Nama Author Total
Density Visualization, terlihat beberapa author y. tong, z. wang, g.
zhang, g. zhang, q.
yang diklasifikasikan berdasarkan beberapa
Klaster 15 dong, l. lin, j. wang, 5
klaster. Dapat dilihat dari jumlah klaster author c. wang, y. zhu, e.
yang muncul, maka author artikel yang sesuai
dengan tema perencanaan pembangunan desa Dalam pemetaan Author ini, terdiri dari
ini berjumlah sebanyak 15 klaster. Klaster 15 Klaster namun yang mendominasi hanya 3
author tersebut dominan terletak pada author Klaster saja, kemudian dari 3 Klaster tersebut
wang,y yang mempunyai jaring-jaring klaster ada Author yang mendominasi dalam pemetaan
menyebar dan terikat dengan author-author data author yang sesuai dengan studi
lainnya. Dengan demikian hal ini menandakan perencanaan pembangunan wilayah perdesaan.
apa yang ditulis oleh author wang,y relevan Author tersebut, seperti wang, y. zang, y dan
dengan author-author lainnya tentang tema liu, y. Ketiga author tersebut dominan
perencanaan pembangunan desa. Penjelasan dikarenakan pada setiap klaster mereka berada
terkait klasifikasi Klaster berdasarkan author di titik pusat klaster mereka, selain itu ketiga
terdapat dalam Tabel 2. author tersebut lebih banyak yang relevan
terkait dengan topik perencanaan pembangunan
Tabel 2. Pengelompokan Author dalam studi Rural perdesaan. Sama halnya dengan melihat
Infrastructure Development Planning Gambar 4, terlihat jelas bahwa author dominan
Klaster Nama Author Total yang muncul ditandai dengan ketebalan warna
Klaster 1 batty, m. chen, m. 19
yang dimana menunjukkan bahwa author
hou, t. huang, b.
dengan warna tebal merupakan author yang
jiang, y. li, j. li, z.
lui, p. ma, r.
memiliki keterkaitan dengan topik atau tema
mohabir, n. qi, l. tan, dengan author lainnya secara menyeluruh dari
x. wu, k. wu, l. xiao, klaster satu ke klaster yang lain. Dilihat dari
x. xie, b. xue, b. yu, Tabel 2, pada pemetaan author dengan tema
p. zhang, y. perencanaan pembangunan desa terbagi
Klaster 2 gao, s. gu, y. hong, 15 menjadi 15 Klaster. Namun, dari 15 Klaster
c. hu, z. huang, j. tersebut hanya 3 klaster saja yang menonjol.
huang, x. lui, l. liu,
m. liu, y. lu, s. lyu, Klaster-klaster tersebut memiliki jumlah author

61 Perencanaan Pembangunan Infrastruktur…


Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)
Februari 2022, 6 (1): 47-64

yang berbeda-beda. Seperti contohnya pada keragaman desa, hambatan serta strategi untuk
Klaster 1 sebanyak 19 author, Klaster 2 mewujudkan pembangunan desa yang ideal.
sebanyak 15 author, dan terakhir Klaster 15 Kajian dalam penelitian ini membahas
sebanyak 5 author. tentang perencanaan pembangunan desa yang
mencakup ke dalam 7 klaster dan memiliki tiga
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI topik utama. Selain itu terlihat ada 145 konsep
dari 267 artikel yang di dapat melalui database
Perencanaan pembangunan desa Scopus. Hasil reviu menggunakan VOSviewer
merupakan suatu hal yang tidak semata-mata menunjukkan bahwa terdapat tiga konsep yang
karena adanya sebuah kesempatan melainkan dominan dalam Tema Studi Perencanaan
hal tersebut adalah hasil dari penentuan- Pembangunan Infrastruktur Perdesaan yaitu
penentuan pilihan dari beberapa proses kegiatan membahas konsep terkait (1) Rural Area (2)
dan bukan dari hasil yang tidak terencana Land dan (3) Rural Development. Makna
namun karena adanya perencanaan yang baik. penting dari studi ini adalah ditemukannya
Untuk menyelenggarakan kewenangan tersebut konsep studi perencanaan pembangunan
maka Pemerintah Desa perlu menyusun infrastruktur perdesaan. Dengan demikian
perencanaan desa yang tentunya melibatkan penelitian ini dapat membantu dalam kerangka
seluruh komponen yang terkait seperti konseptual dalam penelitian selanjutnya.
masyarakat desa dan stakeholder. Dengan Adapun keterbatasan dalam penelitian ini
demikian proses perencanaan yang baik ke adalah minimnya sumber jurnal yang dijadikan
depannya akan menghasilkan hasil yang baik rujukan penelitian. Sumber jurnal tersebut
dari pelaksanaan program yang pada akhirnya terkait dengan jurnal yang sesuai dengan judul
akan menumbuhkan rasa partisipasi masyarakat yang dibahas, sehingga perlu adanya beberapa
yang tinggi dalam hal keterlibatan pada penemuan hal-hal baru untuk mengungkap dan
pembangunan desa. Dalam proses perencanaan meneliti permasalahan di dalam proses
pembangunan infrastruktur perdesaan sangat perencanaan pembangunan desa khususnya
perlu adanya dukungan dari beberapa dalam bidang infrastruktur. Selain itu sumber
stakeholder yang terkait. Selain itu, dalam hal jurnal dalam kajian ini hanya bersumber pada
optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam data base scopus dan minimnya variabel yang
desa juga perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan diteliti untuk memperoleh informasi dari
dalam bidang infrastruktur yang pertama beberapa jurnal sehingga menyebabkan tidak
diutamakan adalah terkait sumber daya alam memiliki data pembanding dengan sumber
yang dimiliki oleh desa itu sendiri. Optimalisasi jurnal yang lain.
sumber daya alam desa juga perlu diikuti Keterbatasan juga ditemukan dalam hal
dengan pengembangan sumber daya manusia perbedaan negara yang memiliki pandangan
desa, karena salah satu terwujudnya tersendiri terhadap pembangunan wilayah
pembangunan desa yang ideal adalah partisipasi perdesaan. Terutama pembangunan wilayah
masyarakat desa itu sendiri dalam membantu perdesaan di Indonesia yang memiliki
mewujudkan pembangunan yang ideal. Maka keanekaragaman budaya serta sifat tradisional
dari itu perlu adanya kerja sama antara masyarakatnya. Selain itu, terkait proses
pemerintah dengan masyarakat lokal desa, perencanaan pembangunan desa masih dapat
meskipun perencanaan pembangunan desa dikatakan minim sosialisasi dan
bekerja sama dengan masyarakat lokal desa, implementasinya. Hal tersebut dikarenakan
tetap ada tindakan inovatif terhadap integrasi masih banyak negara yang tidak memiliki
pada tingkat desa. Selain itu pemerintah dengan aturan yang mengikat mengenai pelaksanaan
pihak-pihak yang bekerja sama dalam dari perencanaan pembangunan desa.
pembangunan desa juga perlu memperhatikan

A. A Fitrianti, A. A. Romadhan & Salahudin 62


Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)
Februari 2022, 6 (1): 47-64

Untuk para penulis yang mengangkat He, T., Qiao, W., Jia, K., Chai, Y., Hu, Y., Sun, P.,
topik ini, kedepannya dapat melakukan Wang, Y., & Feng, T. (2020). Selecting Rural
pemetaan terlebih dahulu dalam hal Development Paths Based on Village
menentukan topik-topik yang berkaitan dengan Multifunction: A Case of Jingjiang City,
China. Complexity, 2020.
judul yang diangkat. Pemetaan topik dapat
https://doi.org/10.1155/2020/7590942
dilakukan dengan cara melakukan pengalihan
Kepramareni, P., Yuliastuti, I. A. N., & Mariantini,
hal-hal baru pada artikel yang sesuai dengan N. L. M. (2020). Village accountability of
judul sehingga dapat mengasah pemahaman village fund management in gianyar Bali
serta pokok pikiran yang akan ditulis dan Indonesia. Journal of Advanced Research in
dikembangkan oleh penulis, serta dapat Dynamical and Control Systems, 12(1
digunakan dalam pengembangan pendapat Special Issue), 849–855.
ilmiah dan penguatan argumentasi dalam https://doi.org/10.5373/JARDCS/V12SP1/20
penulisan artikel. Selanjutnya adalah kesesuaian 201136
di antara topik dengan judul juga harus Li, C. (2020). Research on the public space renewal
strategy of Chinese Tujia nationality heritage
diperhatikan dengan baik dalam melakukan
villages based on the healthy rural theory: A
reviu artikel untuk menambah pemahaman dari
case study of Lianghekou village in enshi
artikel yang dibaca. Di sisi lain pemetaan topik xuanen county, Hubei province. WIT
juga berguna untuk mengurangi kesalahan dan Transactions on Ecology and the
ketidakpahaman mengenai judul yang diangkat Environment, 241 (11), 145–155.
oleh penulis. Kemudian untuk penelitian https://doi.org/10.2495/SDP200121
berikutnya penulis perlu menggunakan artikel Li, W., Zhang, Z., & Zhou, Y. (2021). Policy
yang tidak hanya bersumber dari database strategies to revive rural land in peri-
scopus namun menggunakan database lain metropolitan towns: Resource identification,
seperti google scholar dan lain-lain. capitalization, and financialization. Land,
10(2), 1–18.
https://doi.org/10.3390/land10020132
DAFTAR PUSTAKA Liu, Y.-Q., Wang, A.-L., Hou, J., Chen, X.-Y., &
Xia, J.-S. (2020). Comprehensive evaluation
Baster, P., & Litwin, U. (2021). Polish rural of rural courtyard utilization efficiency: A
designing system used for the implementation case study in Shandong Province, Eastern
of the ideas of green deal and sustainability- China. Journal of Mountain Science, 17(9),
comparison of landscape and agricultural 2280–2295. https://doi.org/10.1007/s11629-
areas planning, on the example of Strzelce 019-5824-x
Wielkie and Kamionka Wielka. Sustainability Moon, S.-Y., Jang, D., Kim, H. S., Lee, J.-Y., &
(Switzerland), 13(2), 1–17. Kim, J. (2020). Importance of government
https://doi.org/10.3390/su13020886 roles for market expansion of eco-village
Gao, C., & Cheng, L. (2020). Tourism-driven rural development plan establishment research:
spatial restructuring in the metropolitan Case study in the city of Suwon, South
fringe: An empirical observation. Land Use Korea. Sustainability (Switzerland), 12(24),
Policy, 95. 1–18. https://doi.org/10.3390/su122410293
https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2020.104 Murty, V. K., & Shankar, S. S. (2020). Towards a
609 scalable architecture for smart villages: The
Gao, W., de Vries, W. T., & Zhao, Q. (2021). discovery phase. Sustainability (Switzerland),
Understanding rural resettlement paths under 12(18). https://doi.org/10.3390/su12187580
the increasing versus decreasing balance land Nguyen, Q., & Kim, D.-C. (2020). Reconsidering
use policy in China. Land Use Policy, 103. rural land use and livelihood transition under
https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2021.105 the pressure of urbanization in Vietnam: A
325 case study of Hanoi. Land Use Policy, 99.
https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2020.104
896

63 Perencanaan Pembangunan Infrastruktur…


Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)
Februari 2022, 6 (1): 47-64

Nyoman Subanda, I., Istri Agung Maheswari, A. A., Zhang, K., Sun, X., Jin, Y., Liu, J., Wang, R., &
Sucitawathi P, I. G. A. A. G. D., & Dewi, N. Zhang, S. (2020). Development models
L. Y. (2020). Portrait of village administrator matter to the mutual growth of ecosystem
in managing financial and development services and household incomes in
planning. Journal of Advanced Research in developing rural neighborhoods. Ecological
Dynamical and Control Systems, 12(7), 202– Indicators, 115.
209. https://doi.org/10.1016/j.ecolind.2020.106363
https://doi.org/10.5373/JARDCS/V12I7/2020 Zhang, T., Ding, B., Hu, Q., Liu, Y., Zhou, D., Gao,
2001 W., & Fukuda, H. (2020). Research on
Prayitno, G., Sari, N., Hasyim, A. W., & Nyoman regional system planning method of rural
Widhi, S. W. (2020). Land-use prediction in habitat in gully regions of the loess plateau,
Pandaan District pasuruan regency. under the background of rural vitalization
International Journal of GEOMATE, 18(65), strategy in China. Sustainability
64–71. (Switzerland), 12(8).
https://doi.org/10.21660/2020.65.41738 https://doi.org/10.3390/SU12083317
Thuesen, A. A., & Andersen, P. T. (2021). Zhang, X., & Zhang, Z. (2020). How do smart
Coordination of village plans and municipal villages become a way to achieve sustainable
rural and health policies - Can low-hanging development in rural areas? Smart village
fruit be picked? Sociologia Ruralis, 61(1), planning and practices in China.
190–211. https://doi.org/10.1111/soru.12325 Sustainability (Switzerland), 12(24), 1–20.
Wan, A., Tu, R., Yue, W., Liu, Y., & Wu, Y. (2021). https://doi.org/10.3390/su122410510
Construction and case study of rural
environmental value-added evaluation system
based on emergy theory. Environment,
Development and Sustainability, 23(3),
4715–4734. https://doi.org/10.1007/s10668-
020-00729-7
Wang, X. (2021). The practice teaching of regional
cultural expression in rural landscape
planning and design under the background of
urban–rural integration. International Journal
of Electrical Engineering Education.
https://doi.org/10.1177/0020720920984308
Wikantiyoso, R., Cahyaningsih, D. S., Sulaksono, A.
G., Widayati, S., Poerwoningsih, D., &
Triyosoputri, E. (2021). Development of
Sustainable Community-Based Tourism in
Kampong Grangsil, Jambangan Village,
Dampit District, Malang Regency.
International Review for Spatial Planning
and Sustainable Development, 9(1), 64–77.
https://doi.org/10.14246/IRSPSD.9.1_64
Yang, X., & Pu, F. (2020). Spatial Cognitive
Modeling of the Site Selection for Traditional
Rural Settlements: A Case Study of Kengzi
Village, Southern China. Journal of Urban
Planning and Development, 146(4).
https://doi.org/10.1061/(ASCE)UP.1943-
5444.0000616

A. A Fitrianti, A. A. Romadhan & Salahudin 64

Anda mungkin juga menyukai