Anda di halaman 1dari 5

Stage Pramuka

Pembukaan

Narator:Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,, Shalom, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, dan


Salam Kebajikan, salam sejahtera bagi kita semua.Kami dari X-2 mempersembahkan pagelaran seni,
drama Roro Jonggrang Dan Bandung Bondowoso, selamat menyaksikan.

NARATOR:pada zaman dahulu hidup seorang putri yang sangat cantik jelita bernama roro jonggrang,
putri dari keraton Boko itu begitu digilai para lelaki bangsawan karena kecantikan nya yang begitu
elegan.

NARATOR:Suatu ketika Roro Jonggrang menari dengan anggunnya bersama dengan emban embannya.
Bersamaan dengan itu pula Pangeran Bandung Bondowoso sedang berjalan-jalan berkelana dan tidak
sengaja melihat

BANDUNG BONDOWOSO: HAHAHAHAHAHA, Kamu cantik sekali tuan putri.

RORO JONGGRANG: siapa engkau dan dari mana engkau berasal?

BANDUNG BONDOWOSO:"AKU BANDUNG BONDOWOSO "

'AKU BERASAL DARI KERATON PENGGING' RATU.

RORO JONGGRANG: BANDUNG BONDOWOSO, 'APA TUJUAN MU KESINI BANDUNG BONDOWOSO'.

BANDUNG BONDOWOSO: 'Tujuan ku kesini untuk melamar tuan putri agar mau menjadi istri ku'.

Roro jonggrang:menjadi istri mu(*madep belakang*)

Roro jonggrang:"bandung bondowoso, buatkan aku seribu candi dalam satu malam, jika engkau
bertekad melamarku itu syarat yang harus engkau kerjakan.

*bandung bondowoso pergi*

*roro jonggrang kembali ke tengah dengan ekspresi merasa terpukul, kemudian tari asmaradana muncul

Bandung bondowoso:"prajurit siapkanlah sesajen untuk pemanggilan jin ini, aku akan meminta bantuan
para jin untuk membangun seribu candi ini"

Prajurit: baik tuan!

Narator: kedua prajurit itu pun segera membuat sesajen untuk pemanggilan arwah jin agar dapat
membantu bandung bondowoso untuk membangun seribu candi dalam satu malam.

Bandung bondowoso: hei prajurit,ketika aku bertapa disini awasi sekitar agar tidak ada yang tahu aku
melakukan hal ini.
Prajurit: baik tuan!

Narator: bandung bondowoso pun segera melakukan pemanggilan jin agar dapat membantunya
membuat seribu candi dalam satu malam.

Bandung bondowoso:"wahai para jin turunlah kebumi aku butuh bantuan kalian"

Narator: para jin berdatangan turun ke bumi untuk membantu bandung bondowoso membuat seribu
candi.

*jin muncul satu satu*

Raja jin(aldo) :Whahahahaha,ada apa engkau menyuruh kami datang ke bumi bondowoso?

Bandung bondowoso:"wahai para jin buatkanlah aku seribu candi dalam satu malam agar aku dapat
memenuhi Syarat lamaran ku"

Raja jin(aldo) : baik bondowoso aku akan mengerahkan para prajurit ku untuk membangun seribu candi
dalam satu malam.

Raja jin(aldo) : Hei kalian cepat ambil semua bahan-bahan untuk membangun seribu candi ini.

Seluruh jin: Baik tuan! (Jawab serentak semua)

Narator: para jin pun pergi meninggalkan bumi untuk mengambil bahan bahan yang mereka perlukan
untuk membuat seribu candi tersebut.

Narator: para jin pun pergi meninggalkan bumi untuk membangun seribu candi tersebut

*para jin pergi*

Narator: bondowoso pun melanjutkan pertapaannya agar dapat memberikan sedikit kekuatan untuk
para jin tersebut

*bandung bondowoso bertapa kembali*

*ada lagu masuk candi pertama masuk*

*ketika candi pertama berdiri candi kedua masuk kemudian candi kedua berdiri candi ketiga masuk*

Narator: ketika para jin hendak membangun candi yang terakhir bandung bondowoso mengeluarkan
asap yang tebal yang dimana asap tersebut membuat para jin menjadi kuat sekali, para jin segera
melingkar dan menikmati asap pemberian bandung bondowoso.

*para jin duduk melingkar*


Narator: ketika para jin melingkar, roro jonggrang yang penasaran dengan bondowoso,bagaimana bisa
dia membuat seribu candi dalam waktu satu malam, kemudian ia segera menuju tempat bondowoso
bertapa.

*jin melingkar roro jonggrang masuk*

Roro jonggrang: ternyata diam bukan laki laki biasa, dia memiliki ilmu mistis yang begitu kuat sehingga
dapat melakukan pemanggilan jin untuk membangun seribu candi tersebut.

Roro jonggrang: aku punya ide aku harus segera menuju desa untuk membangunkan para dayang agar
segera menumbuk lesung dan membakar jerami agar terlihat seperti fajar.

Narator: Roro jonggrang pun segera menuju desa untuk membangunkan para dayang dayangnya

*asap selesai*

Narator:ketika asap yang dikeluarkan bondowoso telah menghilang para jin pun segera membangun dua
candi lagi yang tersisa, para jin pun segera kembali lagi untuk mengambil bahan-bahan untuk membuat
candi.

*para jin berdiri semua langsung keluar mengambil candi ketika*

Narator: ketika para jin telah kembali bekerja roro jonggrang pun telah sampai di desa para dayang nya,
dan dia langsung berteriak untuk membangunkan para dayang.

Roro jonggrang: para dayang desa ku bangun lah aku butuh bantuan kalian semua

*para dayang masuk*

Dayang: ada apa tuan putri mengapa engkau membangunkan kami malam malam begini?

Roro jonggrang: segera tumbuk lesung dan bakar jerami buatlah ayam jantan berkokok agar terlihat
seperti fajar.

Dayang: baik tuan putri

*set dayang keluar lagi ambil barang para jin masuk dengan membawa candi terakhir*

*ketika para jin hendak mendirikan candi yang terakhir para dayang segera masuk sambil menumbuk
lesung dan membakar jerami*

*kemudian ketika suara ayam jantan berkokok para jin merasa lemas dan hilang kesadaran, para dayang
keluar*

*para jin pun segera keluar satu satu dan yang terakhir raja jin(aldo) lapor kepada bondowoso*

Raja jin (aldo) :maaf bondowoso kami harus segera pergi karna waktu sudah menujukan fajar,kami harus
kembali.
*bondowoso langsung berdiri, langsung ekspresi kaget dan meminta Raja jin untuk membangun kan nya
candi yang terakhir*

Bandung bondowoso:tunggu jin aku masih butuh bantuan mu untuk membuat candi yang terakhir,apa
yang telah terjadi mengapa waktu tiba-tiba sudah hampir pagi pasti ada yang salah ini.

Narator: bandung bondowoso merasa marah ia pun mengamuk dan menendang sesajen yang ia
siapkan, kedua prajurit pun segera menenangkan bandung bondowoso ketika bandung bondowoso
tenang roro jonggrang datang untuk menagih janjinya.

*roro jonggrang masuk berdiri di tengah-tengah candi 2 dan 3*

Roro jonggrang: mana seribu candi yang aku janjikan bondowoso?

Bandung bondowoso:lihat calon istri ku aku telah selesai membangun seribu candi yang engkau minta,
lihatlah betapa indah candi yang telah aku buat ini.

Roro jonggrang: seribu candi kamu bilang,kamu baru membangun sembilan ribu sebilan ratus sembilan
puluh sembilan candi bondowoso, dimana candi yang terakhir bondowoso.

Narator: roro jonggrang merasa marah karena bondowoso tidak dapat mentepati janji.

Bandung bondowoso: maaf putri aku tidak dapat menepati janji mu maka dari itu hukum lah aku ini

Roro jonggrang: hahahahaha ternyata kamu laki laki yang tidak guna sama saja seperti laki laki diluar
sana tidak bisa di percaya.

Narator : ditengah perkataan roro jonggrang salah satu prajurit menjelaskan kenapa waktu bisa
menujukan fajar.

Prajurit (hapis): sebentar tuan putri bukankah ini semua adalah cara licik mu,agar tuan tidak dapat
menyelenggarakan satu candi tersebut.

Roro jonggrang: hei prajurit kamu sebaiknya diam saja tidak usah ikut campur kamu, emangnya kamu
tahu apa?

Prajurit (ilham) : hei tuan putri, kami berdua melihat kamu dari kejauhan, kamu memantau dan melihat
tuan kami bertapa, kemudian engkau berlari menuju desa dan membangun kan para dayang untuk
segera menumbuk lesung dan membakar jerami agar terlihat seperti pajar.

Narator : ketika kedua prajurit menjelaskan apa yang telah dilakukan roro jonggrang, bandung
bondowoso marah dan ia mengutuk roro jonggrang menjadi batu untuk menjadi candi yang keseribu.

Bandung bondowoso: apa, kamu sungguh licik putri maka dari itu karna ulah licik mu itu aku kutuk kamu
menjadi batu

*suara petir kemudian roro jonggrang perlahan mengeras kemudian menjadi batu*
Narator: tubuh roro jonggrang mulai mengeras dan ia sulit menggerakkan anggota tubuh nya perlahan
lahan ia pun berubah menjadi batu dan melengkapi keseribu candi yang ia minta sendiri.

Bandung bondowoso: kini lengkap sudah seribu candi yang telah aku buat, dan kamu tuan putri kamu
harus menerima akibatnya karena ulah licik mu itu sendiri.

*bandung bondowoso pergi meninggalkan panggung*

Terus selsai

Narator:terimakasih telah menyaksikan pertunjukan pagelaran seni, drama roro jonggrang dan bandung
bondowoso, jika ada salah kata dan tingkah laku yang kurang berkenan dihati kalian semua mohon
dimaafkan

Narator (Isna) : SENDIRI TANPA KEKASIH

Narator (alfian) : SEKIAN TERIMAKASIH

SEMUA :salam terakhir

Anda mungkin juga menyukai