Tutorial Surpac6 - 05 - Pit & Dump Design

TUTORIAL SURPAC 6
PIT & DUMP DESIGN v2
Oleh : Adrianto Setiadi
MINETECH INDONESIA
MEI 2020
Tutorial Surpac 6 – Pit & Dump Design 2020
DAFTAR ISI
1. PENGANTAR ....................................................................................................................................... 1
2. PERSIAPAN.......................................................................................................................................... 1
3. PEMBUATAN KONTUR STRIPPING RATIO.......................................................................................... 2
3.1. Membedakan Ore dan Waste ....................................................................................................... 2
3.2. Menghitung Ketebalan Ore dan Waste ........................................................................................ 7
3.3. Membuat Contour Stripping Ratio ............................................................................................. 26
4. MEMBUAT PIT DESIGN .................................................................................................................... 38
4.1. Membatasi Area Blok Model ...................................................................................................... 40
4.2. Membuat Ultimate Pit ................................................................................................................. 44
4.3. Clip Pit dan Topo .......................................................................................................................... 69
4.4. Membuat Waste Dump ............................................................................................................... 87
Minetech Indonesia Page i

TUTORIAL SURPAC – PIT DESIGN
1. PENGANTAR
Pit design merupakan rencana bukaan lahan tambang yang akan digunakan untuk mengambil mineral
ekonomis yang berada dibawah tanah. Design dari pit ini harus mempertimbangkan beberapa factor penting
yaitu kualitas dan jumlah cadangan mineral, stripping ratio yang ekonomis untuk ditambang serta aspek
geoteknik dan keamanan tambang.
2. PERSIAPAN
Sebelum mulai, siapkan menu dan toolbar Block Model dan Surface Design
Menu dan toolbar Block Model
Menu dan toolbar Surface Design
Minetech Indonesia Page 1

Siapkan juga toolbar Edit dan Display and hide
Serta toolbar Classic slicing dan Hide and Transparency
3. PEMBUATAN KONTUR STRIPPING RATIO

3.1. Membedakan Ore dan Waste
Dari menu Block Model > Coloumn processing > Ore/Waste discrimination
Muncul window Block model ore/waste discrimination


Pilih atau ketikan pada Block model ore/waste discrimination

Digging zone : none ; Maximise : Ore Grade ; Minimum thickness : Ore = 4; Waste = 2
Attribute : ni_id ; Composite : ni_id_comp
Cut off = 1.5 ; Ore attribute : ore_attribute ; Ore value = 1 ; Waste value = 0 ; Direction of columns
: -Z ; Constraint discrimination : v
Report file name : rep_ore_waste_disc ; Format : .not
Muncul window Enter constraints

Setelah muncul CONS_TOPO_BEDROCK.CON pada kolom Constraint file, ceklist Inside, klik Add, maka akan
muncul kalimat pada kolom Constraint values : a. Constraint File : inside CONS_TOPO_BEDROCK.CON >
Apply

Lalu muncul window report : rep_ore_waste_disc.not
Cek hasil ore_attrribute nya pada salah satu kotak blok model ore

Dan cek juga hasil ore_attrribute nya pada salah satu kotak blok model waste
3.2. Menghitung Ketebalan Ore dan Waste

Setelah blok model terisi oleh attribute ore atau waste, langkah selanjutnya adalah menghitung
berapa ketebalan ore atau waste pada satu kumpulan blok model vertical, sehinggan nantinya bisa
diketahui berapa Stripping Rationya
Pada menu Block model > Column processing > Thickness
Muncul window Block model thickness

Pilih atau ketikan pada Block model thickness

Class attribute : ore_attribute ; Class value = 1
Attribute to composite : ni_id ; Attribute to aggregate : ni_id
Location : bm_thick_ore ; Direction of column : -z ; Constraint extraction : v
Report file name : rep_bm_thick_ore ; Format : .not


Setelah muncul CONS_TOPO_BEDROCK.CON pada kolom Constraint file, ceklist Inside, klik Add, maka akan
muncul kalimat pada kolom Constraint values : a. Constraint File : inside CONS_TOPO_BEDROCK.CON >
Apply
Lalu muncul window report : rep_ore_waste_disc.not

Setelah selesai, cek hasil file string bm_thick_ore.str yang ada pada view Surpac.
Hasil file string bm_thick_ore.str

Kolom 1 = String number; Kolom 2 = Northing; Kolom 3 = Easting; Kolom 4 = Elevation; Kolom 5 atau Kolom
Deskripsi 1 = Ketebalan; Kolom 6 atau Kolom Deskripsi 2 = Nilai kadar Ni (%); Kolom 7 atau Kolom Deskripsi
3 = Aggregate Ni

Pilih keseluruhan tulisan > Copy
Buku Microsoft Excel > Paste
Plih Data > Text to Column

Muncul window Convert Text to Column Wizard (Step 1) > Delimited > Next
Muncul window Convert Text to Column Wizard (Step 2) > Comma > Next

Muncul window Convert Text to Column Wizard (Step 3) > General > Finish
Hasil pemisahan text to column

Pilihlah setengah data terakhir dimana string numbernya angka 2 (kolom A)
Pilih semua data tersebut sampai kebawah atau data terakhir > Cut
Pilihlah kolom H3 > Paste

Hasil pemindahan setengah data terakhir yang berawalan string number 2.

Terlihat bahwa kedua data tersebut serupa Y, X, Z nya namun berbeda ketebalannya, kadar Ni, dan
aggregate Ni nya.
Tambahkan judul kolom : Y, X, Z, Ore_Thick, Ore_Grade, Waste_Thick, Waste_Grade dan SR
Hapus kolom yang tidak diperlukan : A, G, H, I, J, K dan N

Hapus baris yang tidak diperlukan : 1, 11750 dan 11751

Pada kolom SR buatlah rumus menghitung Stripping Ratio = F2/D2
Copy kan sampai kepada baris terakhir
Melalui menu Filter, ceklah berapa nilai SR paling tinggi, dalam hal ini = 8
Ganti nilai #DIV/0! dengan angka 10 (dianggap sebagai SR maksimal)

Simpan file tersebut : bm_thick_ore_sr.csv

Import file .csv tersebut kedalam bentuk .str , File > Import > Data from one file
Muncul window Import from text file

Text file name : bm_thick_ore_sr.csv ; Location : bm_thick_sr ; String no : 1
Number of header lines = 1 ; Number of description fields = 5
Delimited : v ; Delimiter : ,

Y coordinate = 1; X coordinate = 2; Z coordinate = 3; D1 = 4; D2 = 5; D3 = 6; D4 =7; D5 = 8 > Apply
Cek file string hasil import dari .csv

File string bm_thick_sr.str dalam bentuk notepad
Drag file bm_thick_sr.str kedalam window Surpac

Ubahlah format string polyline menjadi point, dengan men drag file strings_ka_pts.tcl
Muncul window Breaks strings into points > String > Apply
Pilih stringnya

Hasil break strings into points
Format file string bm_thick_sr.str yang telah di break to points dalam bentuk notepad

3.3. Membuat Contour Stripping Ratio

Dalam pembuatan blok model suatu endapan mineral, seringkali kita membutuhkan suatu pembatas.
Pembatas ini diperlukan bila dalam 1 lokasi endapan mineral memiliki beberapa karakteristik, atau untuk
memisahkan antar bagian dari 1 blok model.
Dari menu Surface > Contouring > Begin contouring
Muncul window Load grid defaults file > Apply

Muncul window Graphical display data > Continue
Kemudian kita tentukan batas area kontur, menu Surface > Contouring > Contouring area > Define extents

Muncul window Enter data/mesh option
Pada Layer containing data pilih bm_thick_sr.str > Calculated grid mesh size
Muncul otomatis angka 30 pada grid Y dan X
Kemudian rubahlah angka grid Y dan X menjadi 10 agar lebih detil > Apply

Muncul window Enter grid mesh parameters > Apply
Akan muncul batas kotak warna biru sebagai pembatas area kontur SR

Selanjutnya kita estimasin nilai SR pada masing – masing titik grid tersebut, menu Surface > Estimate grid
value > By triangulation
Muncul window Select string file sources

Pilihlah Location : bm_thick_sr ; Z or D field? : D ; D field = 5 > Apply
Muncul window Triangulation parameters, Constraint interpolation tidak perlu di ceklist > Apply

Kemudian kita buat kontur SR nya, menu Surface > Contouring > Contour grid
Muncul window Define layer to display contour
Contour display layer : bm_sr_contour > Apply

Masukkan Contour Definition : Interval ; Minimum contour = 0 ; Maximum contour = 10 ; Contour interval
= 0.5 > Apply
Muncul contour drawing styles

Ganti Colur : light grey ; Index Contour Properties Interval 2.5 ; Colour : red ; Draw contour value? V ;
Frequency 100 ; Size : 2 > Apply
Window verify creation of file > Yes

Matikan layer lainnya kecuali bm_sr_contour
Hasil contour SR
Save file bm_sr_contour tersebut.

Selanjutnya bukalah file topo_ex3.dtm
Miringkanlah view nya sehingga terlihat antara SR Contour dan DTM Topo

Kembalikan view ke Plan view, lalu buatlah DTM topo_ex3 lebih transparan 50%
Dengan transparan 50%, kita bisa melihat contour SR dan juga DTM topo_ex3, sehingga kita bisa memberi
Batasan rencana pit yang akan kita buat

Berilah batasan berdasarkan beberapa parameter yaitu :

- Maksimum Stripping Ratio yang diinginkan,
- Area paling favorable atau banyak ore yang terkumpul hampir tidak terpisah
- Batas dari morfologi berupa punggungan bukit atau lembah sungai
Contoh Batasan dibawah ini yang akan kita gunakan sebagai batasan rencana ultimate pit yang akan kita buat
4. MEMBUAT PIT DESIGN

Setelah kita dapat membuat peta kontur Stripping Ratio dan mengetahui Batasan dari rencana
ultimate pit yang akan kita buat, maka kita buat batas tersebut sebagai panduan.
Tampilkan blok model dengan nilai ni_id > 1.5 untuk di overlay dengan bm_sr_contour
Constraint > New graphical constraint

Ganti constraint type : Block, setelah itu pilih ni_id > 1.5 >, maka akan muncul kalimat pada kolom Constraint
values : a. Block Constraint : ni_id . 1.5 > Apply

4.1. Membatasi Area Blok Model

Dari menu Layers > New
Name : bound_pit_plan > Apply
Klik icon Enter/Change digitiser point attributes
Ganti angka 1 pada kolom String # menjadi angka 2 > Apply

Klik icon Start new segment for digitizing (1) lalu klik icon Create new points using the mouse (2)
2 1
Mulailah digitasi batas rencana pit

Setelah mau menutup polygon, klik icon Close the current segment being digitised
Polygon hasil digitasi bound_pit_plan.str
Hapuskan temporary marker pada polygon tersebut icon Hide temporary marker

Layers > bound_pit_plan > Save layer
Window Save file > Apply

4.2. Membuat Ultimate Pit

Kita batasi dulu blok model yang termasuk ore dan didalam area polygon bound_pit_plan, menu
Constraint > New graphical constraint
Pada window Enter constraints, ganti Constraint type : String ; String file : bound_pit_plan.str >
Open

Setelah string file Bound_Pit_Plan muncul, ceklist Inside, Extent : Z > Add, maka akan muncul kalimat pada
kolom Constraint values : a. String Constraint : inside Bound_Pit_Plan.str in direction Z > Apply
Hasil dari Constraint bound_pit_plan
Matikan semua layer, sehingga hanya terlihat blok model, lalu kita rubah view menjadi Section View

Cek lah elevasi terendah dari blok model yang masih masuk kedalam kumpulan yang banyak, contoh
dibawah ini adalah elevasi 126 m
Lalu kita batasi blok model yang akan ditampilkan hanya dari elevasi 126 – 132 m, dengan asumsi
dalam hal ini tinggi bench yang akan kita buat adalah 6 m.

Ganti Constraint type : Z Plane ; Z = 126 ; Above (√) > Add lalu Z = 132 ; Above ( ) > Add, sehingga
pada kolom Constraint values : a. Z Value Constraint : above Z = 126 ; b. Z Value Constraint : Not
above Z = 132 > Apply
Hasil constraint Z Plane 126 – 132 m
Kembalikan view ke Plan view

Buatlah layer baru, Layers > New
Window Create a new layer : pit_ex3_v1 > Apply
Klik icon Enter/Change digitiser point attributes

Display Digitiser string attributes, String # : 11 ; Z = 126 > Apply
Klik icon Start new segment for digitizing (1) lalu klik icon Create new points using the mouse (2)
2 1
Mulailah digitasi batas pit level 126 m

Tentukan pit slope gradient, menu Design > Pit design > Set slope gradient
Muncul window Set the design gradient, Ganti unit : angle ; Gradient = 60 > Apply
Expand segment by bench height

Pada window Expand segment by bench height, Bench Height = 6 ; Limiting elevation = 9999 ; Z
direction : up ; Horizontal direction : expand > Apply
Hasil dari expand segment by bench height

Tampilkan lah elevasi dari masing – masing segment tersebut
Pada window drawing pilih layer name : pit_ex3_v1 > Apply
Kemudian expand segment by berm width

Dalam contoh ini kita asumsikan berm width 2 m, pada window Expand Segment by Berm Width
Default berm width = 2 ; Berm gradient (%) = 0 ; Horizontal direction : expand > Apply
Hasil expand segment by berm width

Setelah selesai pembuatan bench level 126 – 132, kita kembalikan blok model seperti sebelumnya,
icon Remove last graphical constraint
Lalu kita constraint lagi berdasarkan Z Plane

Ganti Constraint type : Z Plane ; Z = 132 ; Above (√) > Add lalu Z = 138 ; Above ( ) > Add, sehingga
pada kolom Constraint values : a. Z Value Constraint : above Z = 132 ; b. Z Value Constraint : Not
above Z = 138 > Apply
Hasil constraint Z Plane 132 – 138 m
Selanjutnya kita geser polygon berm atau toe level 132 m, agar blok model level 132 – 138 m bisa
tertambang
Klik dekat point, dan tahan, lalu drag kearah blok model yang akan ditambang

Muncul window Enter/edit a point > Apply
Hasil copy point

Kalau masih kurang pas, kita bisa geser lagi, Move point
Hasil move point
Lanjutkan Add atau Move point sesuai kebutuhan hingga selesai

Lanjutkan dengan, Expand segment by bench height
Pada window Expand segment by bench height, Bench Height = 6 ; Limiting elevation = 9999 ; Z
direction : up ; Horizontal direction : expand > Apply

Pada window Expand Segment by Berm Width
Default berm width = 2 ; Berm gradient (%) = 0 ; Horizontal direction : expand > Apply

Ulangi langkah – langkah tersebut sampai level blok model tertinggi dan melewati topografi tertinggi
di area pit tersebut.
Cek bench dari pit sudah melebihi dari topografi sekitar pit

Save file pit_ex3_v1, Layers > Save layer
Buatlah DTM dari file pit_ex3_v1.str, Surface > DTM File functions > Create DTM from string file


Hasil report DTM file pit_ex3_v1
Bukalah file DTM nya, pit_ex3_v1 > Open

Hasil DTM file pit_ex3_v1.dtm
Matikan file stringnya pit_ex3_v1.str, overlay dengan file DTM topo_ex3.dtm

Untuk memotong kelebihan dari DTM pit_ex3_v1, kita gunakan menu Surfaces > Clip or intersect
DTMs > Line of intersection between DTMs
Muncul window Intersect DTMs for line of contact,

First DTM layer : topo_ex3.dtm ; Object ID : 1 ; Trisolation ID : 1
Second DTM layer : pit_ex3_v1.dtm ; Object ID : 5 ; Trisolation ID : 1
Output layer : intersect_topo_pit_v1 ; String number : 108

Garis polygon merah hasil intersect antara DTM topo_ex3 dan DTM pit_ex3_v1
Matikan layer DTM topo_ex3 dan DTM pit_ex3_v1, lalu cek lah polygon hasil intersect nya, jika ada
segment yang berada didalam atau diluar dari polygon utama, maka kita hapus saja segment
tersebut, icon Delete segment.
Pilih segment yang terpisah dari polygon utama hasil intersect topo_ex3 dan pit_ex3_vq, klik pada
segment tersebut.

Setelah kita delete semua segment yang berada diluar atau didalam polygon utama, lalu kita save
file intersect_topo_pit_v1.str

Overlay kan file string pit_ex3_v1.str dan file intersect_topo_pit_v1.str

4.3. Clip Pit dan Topo

Selanjutnya kita clip batas topo dan pit nya, menu Edit > Trim > Clip by selected segment
Pada window Select and clip data > Outside the boundary > Apply

Pilihlah polygon string intersect_topo_pit_v1.str
Setelah dipilih polygonnya, maka segment dari pit_ex3_v1.str yang berada diluar batas polygon
intersect_topo_pit_v1.str akan terpotong.

Save lah file string pit_ex3_v1 yang telah di clip tadi dengan nama file lain,
Contohnya kita namakan dengan pit_ex3_v1_clip.str, untuk membedakan dengan file pit_ex3_v1.str
yang belum di clip.
Bersihkan layer monitor Surpac dengan icon Reset graphics

Untuk membentuk DTM pit yang sudah di clip, kita harus membuat lagi DTMnya, namun sebelum
itu kita siapkan string gabungan / merge antara file pit_ex3_v1_clip.str dengan file
intersect_topo_pit_v1.str, dengan cara memilih kedua file tersebut sambal menekan tombol Ctr, lalu
drag kedua file tersebut kedalam monitor Surpac.

Lalu save string tersebut pit_ex3_v1_clip.str > Apply
Pada window Verify creation of file > Yes

Buatlah file DTM dari string pit_ex3_v1_clip.str , Surface > DTM File functions > Create DTM from
string file

Pada window Create a DTM from a string file, ketikan atau pilih
Location : pit_ex3_v1_clip ; Object ID : 5
Strings to act as break lines (√) ; Would you like to clip the DTM to boundary after creation? (√) ;
Location : intersect_topo_pit_v1 ; String : 108 > Apply

File report pit_ex3_v1_clip
Bukalah file DTM nya pit_ex3_v1_clip.dtm

Hasil DTM file pit_ex3_v1_clip.dtm
Hapus tampilan di layer window Surpac, icon Reset graphics
Selanjutnya kita akan meng clip string topo_ex3.str yang berada didalam string boundary
intersect_topo_pit_v1.str.
Tampilkan dalam layer file string topo_ex3.str dan intersect_topo_pit_v1

Dari menu Edit > Trim > Clip by selected segment
Pada window Select and clip data : inside the boundary > Apply
Pilihlah polygon string intersect_topo_pit_v1.str

Setelah dipilih polygonnya, maka segment dari topo_ex3.str yang berada didalam batas polygon
intersect_topo_pit_v1.str akan terpotong.
Save lah file string topo_ex3 yang telah di clip tadi dengan nama file lain,

Contohnya kita namakan dengan topo_ex3_clip_pit_v1.str, untuk membedakan dengan file

topo_ex3.str yang belum di clip.
Hapus tampilan di layer window Surpac, icon Reset graphics
Untuk membuat file DTM topo_ex yang sudah di clip, maka kita siapkan string gabungan / merge
antara file topo_ex3_clip_pit_v1.str dengan file intersect_topo_pit_v1.str, dengan cara memilih
kedua file tersebut sambal menekan tombol Ctr, lalu drag kedua file tersebut kedalam monitor
Surpac.


Lalu save string tersebut topo_ex3_clip_pit_v1.str > Apply

Buatlah file DTM dari string topo_ex3_clip_pit_v1.str , Surface > DTM File functions > Create DTM
from string file
Location : topo_ex3_clip_pit_v1 ; Object ID : 1
Location : intersect_topo_pit_v1 ; String : 108 > Apply


File report topo_ex3_clip_pit_v1
Bukalah file DTM nya topo_ex3_clip_pit_v1.dtm

Hasil DTM file topo_ex3_clip_pit_v1.dtm
Tampilkan file DTM pit_ex3_v1_Cclip.dtm dan file string intersect_topo_pit_v1.str
Tampilan bersama dengan blok model ore nya.

4.4. Membuat Waste Dump

Sebelum membuat wastedump sebaiknya kita membuat dulu contur dari data DTM topo_ex3.dtm,
menu Surface > Contouring > Contour DTM file

Kemudian muncul window Extract contours from a DTM, isikan atau pilih
DTM from which contours will be extracted > Location : topo_ex3; Field to contour : z; Object ID :
1; Trisolation ID : 1
Define contours by > (√) Interval ; Minimum contour = 70 ; Maximum contour = 336 ; Contour
interval = 2
Define the contour string file > Location : topo_ex3_cont ; Define plot enhancement requirements
> (√) Create index contour file ; Location : topo_ex3_cont10 ; Index value = 10
Hasil kontur DTM topo_ex3_cont

Setelah selesai membuat contour, maka kita lanjutkan untuk membuat waste dump. Dimana waste dump ini
akan digunakan untuk menimbun material overburden atau waste yang tidak bisa digunakan atau dijual.
Buatlah layer baru, Layers > New , pada window Create a new layer Name : bound_wd_plan
Enter / Change digitizer point attributes, String # = 108 ; Z = 0

Buatlah layer baru, Layers > New , pada window Create a new layer Name : wd_ex3_v1
Kita mulai digitasi dari level yang agak bawah dulu, yaitu level 150
Enter / Change digitizer point attributes, String # = 11 ; Z = 150

Kita mulai digitasi pada level 170 m, bagian bawah dari waste dump.

Set waste dump slope gradient
Pada window Set the design gradient Unit : angle ; Gradient = 40 ; Angel units : decimal degrees >
Apply
Lanjutkan dengan, Expand segment by bench height

Dalam hal ini kita buat kearah bawah dulu, atau kearah toe waste dump
Pada window Expand segment by bench height, Bench Height = 5 ; Limiting elevation = -9999 ; Z
direction : down ; Horizontal direction : expand > Apply
Tampilkan nilai Z pada vertex atau point segment wd_ex3_v1.str

Pada window Expand Segment by Berm Width, Default berm width = 10 ; Berm gradient (%) = 0 ;
Horizontal direction : expand

Hasil expand segment
Selanjutnya kita buat kaki toe paling bawah dari waste dump ini, sampai toe nya dibawah permukaan
tanah, icon Expand segment by bench height
Untuk itu kita coba expand sampai 15 m kearah bawah, Bench height = 15 ; Limiting elevation -9999
; Z direction : down ; Horizontal direction : expand
Hasil dari expand segment down sejauh 15 m

Pastikan level toe 130 m wastedump tidak muncul ke permukaan
Setelah toe waste dump paling bawah selesai, kita lanjutkan kearah atas.

Lanjutkan naikkan bench 5 m
Untuk itu kita coba expand by bench height kearah atas, Bench height = 5 ; Limiting elevation 9999
; Z direction : up ; Horizontal direction : contract > Apply
Setelah naik bench, lanjutkan berm, dengan expand segment by berm width
Pada window Expand Segment by Berm Width, Default berm width = 25 ; Berm gradient (%) = 0 ;
Horizontal direction : contract

Dan seterusnya dilanjutkan sampai level 190 m
Setelah selesai, save Layer wd_ex3_v1.str

Hasil file string wd_ex3_v1.str
Selanjutnya sambungkanlah garis – garis tersebut sehingga membentuk polygon

Selanjutnya kita buatkan file DTM nya, menu Surface > DTM file function > Create DTM from string
file

Window Create a DTM from a string file

Location : wd_ex3_v1_clip ; Object ID : 5
Strings to act as break lines (√) ; Would you like to clip the DTM to boundary after creation? ( )

Report DTM wd_ex3_v1
Hasil DTM file wd_ex3_v1.dtm

Selanjutnya kita potong pertemuan antara DTM wd_ex3_v1.dtm dengan DTM topo_ex3.dtm
Pada window Intersect DTMs for line of contact :

First DTM layer : topo_ex3.dtm ; Object ID : 1 ; Trisolation ID :1
Second DTM layer : wd_ex3_v1.dtm ; Object ID : 5 ; Trisolation ID :1
Output layer : intersect_topo_wd_ex3_v1 ; String Number : 109

Hasil line intersect antara DTM topo_ex3.dtm dan DTM wd_ex3_v1.dtm
Save lah file string intersect_topo_wd_ex3_v1.str

Tampilkan file string wd_ex3_v1.str dan intersect_topo_wd_ex3_v1.str
Kita clip file string waste dumpnya, Edit > Trim > Clip by selected segment
Pada window Select and clip data : Outside the boundary > Apply

Hasil string wd_ex3_v1 yang sudah di clip
Save lah file waste dump hasil clip, Layers > Save layer

Pada window Save File, kita bedakan namanya menjadi File name : wd_ex3_v1_clip.str > Apply
Kita reset graphic window Surpac, drag lah file intersect_topo_wd_ex3_v1.str dan wd_ex3_v1_clip

Lalu kita save lagi file nya, Layers > Save layer
Pada window Save File, File name : wd_ex3_v1_clip.str > Apply

Pada window Verify creation of file > Yes
Kemudian buatlah DTM file wd_ex3_v1_clip

Location : wd_ex3_ v1_clip ; Object ID : 6
Location : intersect_topo_wd_ex3_v1 ; String : 109 > Apply

Report file wd_ex3_v1_clip
Hasil DTM file wd_ex3_v1_clip.dtm

Kita reset graphic window Surpac
Tampilkan file string topo_ex3_clip_pit_v1.str dan intersect_topo_wd_ex3_v1.str
Kita coba clip lagi file DTM topo_ex3.dtm dengan file string wd_ex3_v1_clip.str Dari menu Edit >
Trim > Clip by selected segment
Pada window Select and clip data : inside the boundary > Apply

Hasil clip topo_ex3 dengan pit_ex3_v1_clip dan wd_ex3_v1_clip
Save lah file tersebut

Pada window Save File : topo_ex3_clip_pit_v1_wd_v1.str
Drag ketiga file string intersect_topo_pit_ex3_v1, intersect_topo_wd_ex3_v1 dan

topo_ex3_clip_pit_v1_wd_v1.str

Save file tersebut menjadi topo_ex3_clip_pit_v1_wd_v1.str
Window Verify creation of file > Yes

Drag bersamaan file intersect_topo_pit_v1.str dan intersect_topo_wd_ex3_v1
Gantilah segment number kedua segment tersebut menjadi 109

Dari menu Edit > Segment > Renumber
Pada window Renumber a segment ganti to string = 109 > Apply

Save file kedua segment hasil intersect topo tersebut menjadi file baru, window Save File ; File name
: intersect_topo_pit_v1_wd_v1.str > Apply

Buatlah DTM topo_ex3 yang sudah di clip oleh pit_ex3_v1 dan wd_ex3_v1
Location : topo_ex3_clip_pit_v1_wd_v1 ; Object ID : 1
Location : intersect_topo_pit_v1_wd_v1 ; String : 109 > Apply

Hasil DTM file topo_ex3_clip_pit_v1_wd_v1
Hasil DTM topo_ex3, pit_ex3_v1_clip dan wd_ex3_v1_clip
Ditampilkan pula blok model nya

Tutorial Surpac6 - 05 - Pit & Dump Design

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Tutorial Surpac6 - 05 - Pit & Dump Design

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

TUTORIAL SURPAC 6

PIT & DUMP DESIGN v2

Oleh : Adrianto Setiadi

Minetech Indonesia Page i

TUTORIAL SURPAC – PIT DESIGN

Menu dan toolbar Block Model

Menu dan toolbar Surface Design

Minetech Indonesia Page 1

Siapkan juga toolbar Edit dan Display and hide

Serta toolbar Classic slicing dan Hide and Transparency

3. PEMBUATAN KONTUR STRIPPING RATIO

Muncul window Block model ore/waste discrimination

Minetech Indonesia Page 2

Minetech Indonesia Page 3

Pilih atau ketikan pada Block model ore/waste discrimination

Muncul window Enter constraints

Minetech Indonesia Page 4

Minetech Indonesia Page 5

Lalu muncul window report : rep_ore_waste_disc.not

Minetech Indonesia Page 6

3.2. Menghitung Ketebalan Ore dan Waste

Muncul window Block model thickness

Minetech Indonesia Page 7

Pilih atau ketikan pada Block model thickness

Minetech Indonesia Page 8

Muncul window Enter constraints

Minetech Indonesia Page 9

Lalu muncul window report : rep_ore_waste_disc.not

Minetech Indonesia Page 10

Hasil file string bm_thick_ore.str

Minetech Indonesia Page 11

Minetech Indonesia Page 12

Pilih keseluruhan tulisan > Copy

Buku Microsoft Excel > Paste

Plih Data > Text to Column

Minetech Indonesia Page 13

Minetech Indonesia Page 14

Hasil pemisahan text to column

Minetech Indonesia Page 15

Pilihlah setengah data terakhir dimana string numbernya angka 2 (kolom A)

Pilihlah kolom H3 > Paste

Minetech Indonesia Page 16

Hasil pemindahan setengah data terakhir yang berawalan string number 2.

Tambahkan judul kolom : Y, X, Z, Ore_Thick, Ore_Grade, Waste_Thick, Waste_Grade dan SR

Hapus kolom yang tidak diperlukan : A, G, H, I, J, K dan N

Minetech Indonesia Page 17

Hapus baris yang tidak diperlukan : 1, 11750 dan 11751

Minetech Indonesia Page 18

Pada kolom SR buatlah rumus menghitung Stripping Ratio = F2/D2

Copy kan sampai kepada baris terakhir

Ganti nilai #DIV/0! dengan angka 10 (dianggap sebagai SR maksimal)

Minetech Indonesia Page 19

Simpan file tersebut : bm_thick_ore_sr.csv

Minetech Indonesia Page 20

Muncul window Import from text file

Minetech Indonesia Page 21

Y coordinate = 1; X coordinate = 2; Z coordinate = 3; D1 = 4; D2 = 5; D3 = 6; D4 =7; D5 = 8 > Apply

Cek file string hasil import dari .csv

Minetech Indonesia Page 22

File string bm_thick_sr.str dalam bentuk notepad

Drag file bm_thick_sr.str kedalam window Surpac

Minetech Indonesia Page 23

Minetech Indonesia Page 24