Anda di halaman 1dari 13

TEKS LAPORAN

Karya Tulis Ruth Chyntia Napitupulu


Mengolah Limbah Kaleng dan Limbah Plastik Menjadi Miniatur Rumah Adat dalam
Rangka Melestarikan Kebudayaan Adat Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Barang-barang bekas di lingkungan sekitar dapat disebut sebagai “Limbah” karena kondisi barang
tersebut sudah tidak bisa berfungsi, ataupun sudah tidak memiliki nilai kegunaan. Namun sebenarnya
barang-barang bekas tersebut masih bisa dijadikan menjadi barang yang bernilai lagi dengan cara
didaur ulang menjadi barang yang bernilai. Limbah datang atau berasal dari sisa kegiatan sehari-hari
manusia ataupun proses kegiatan alam yang sudah tidak bisa dimanfaatkan. Contohnya seperti jenis
limbah kaleng ikan, roti dan kaleng susu, limbah kaleng jarang untuk dijadikan kerajinan karena sulit
hingga akhirnya limbah kaleng menumpuk, tetapi jika dijadikan kerajinan pasti akan bisa digunakan
menjadi barang berguna lagi. Limbah memiliki dua jenis yaitu Limbah alam atau bisa disebut dengan
limbah organik merupakan sampah yang mudah untuk diuraikan, seperti tulang ikan, tempurung
kelapa, daun kering, cangkang kerang, ranting. Sedangkan Limbah buatan atau dapat disebut sebagai
limbah anorganik merupakan sampahnya sulit untuk diurai karena objeknya yang keras untuk
dibentuk. Limbah kaleng termasuk dalam limbah buatan, sulit untuk diolah. Barang bekas sehari-hari
manusia lebih banyak karena orang-orang tidak bisa menjaga pemilahan limbah dengan baik, dan juga
mengakibatkan limbah buatan manusia lebih menumpuk daripada limbah alam. Terutama limbah
kaleng dan plastik, kebanyakan dari jenis limbah di Indonesia, limbah kaleng dan plastik yang paling
banyak.
Sekarang Berita yang beredaran di media elektronik adalah permasalahan mengenai bermacam-
macam jenis virus berbahaya yang lahir atau berkembang, dikarenakan kondisi lingkungan yang
semakin buruk karena tumpukan limbah plastik & kaleng yang berjenis limbah anorganik sehingga
mengacu virus-virus yang baru untuk berkembangbiak lalu menyebar dan menyatu dengan virus
lainnya dan akhirnya berevolusi menjadi bakteri yang kuat. Selain virus-virus yang mulai berkembang
menjadi jenis lain, beberapa orang juga sudah mulai tidak perduli dengan lingkungan sekitarnya, dan
bahkan jika ditanya satu persatu mengenai kebudayaan yang berada di Indonesia belum tentu dapat
memahami atau dapat menjelaskan mengenai apa saja kebudayaan yang terdapat di negara Indonesia,
sebagian besar anak muda sudah tidak paham lagi dengan kebudayaan di Indonesia karena pengaruh
budaya negara lain seperti, kpop, anime, dan lainnya. Pengaruh tersebut membuat kebudayaan
Indonesia semakin terkubur dalam hingga akhirnya akan dilupakan. Tetapi tidak semua anak sudah
tidak perduli lagi dengan lingkungan dan kebudayaan yang ada di Indonesia.
Pengaruh tersebut akan sangat buruk jika orang-orang melupakan kebudayaan Indonesia, akan
menjadi sulit untuk menjelaskan kepada orang pendatang dari negara luar atau orang asing untuk
mengetahui ciri khas atau karakteristik yang terdapat di Indonesia. Maka dari itu sekarang mulai lah
untuk mengenal kembali keragaman dan kebudayaan Indonesia dan juga mengurangi limbah-limbah
buatan supaya Indonesia tidak dikenal atau dipandang sebagai negara yang kotor, penuh dengan
limbah. Sebagai penduduk Indonesia, ubahlah kembali cara memilah limbah lingkungan sekitar
dengan benar. Sehingga kelak Indonesia menjadi negara yang ideal atau yang terbaik, dengan cara
mendaur ulang limbah menjadi barang yang berguna, dan membuatnya menjadi memiliki tampilan
yang lebih baik seperti memberi hiasan yang berbaur kebudayaan yang berada di indonesia supaya
dapat disimpan atau dipajang dengan tampilan yang rapih dan indah.
Dengan limbah-limbah yang di lingkungan sekitar dan alat-alat yang mendukung sudah cukup
untuk membuat kerajinan yang memiliki unsur kebudayaan Indonesia untuk perkenalan budaya
namun dapat mengurangi limbah kaleng, plastik dan limbah jenis lainnya, bahan-bahan ini bisa
dijadikan sebagai kerajinan rumah adat yang berasal dari Sumatera Utara Batak, Kepulauan Nusa
Tenggara Bali dan Papua, membuat kerajinan lampu tidur yang berbentuk bunga yang terdapat di
Indonesia, atau kerajinan miniatur. Selain itu dapat membuat kerajinan yang sungai dan gunung yang
terkenal dari kebudayaan Indonesia menggunakan bahan barang seperti kardus, stick eskrim, kertas
bekas, sendok plastik, kawat besi tidak terpakai, kaleng susu, atau kue sebagai kerangka dan benda
bekas berjenis plastik yang tidak terpakai. Ide-ide dan bahan tersebut dapat membuat berbagai jenis
karya kerajinan dengan konsep keragaman kebhinekaan di Indonesia akan menjadi tema kerajinan
yang cocok untuk memperkenalkan ulang budaya-budaya Indonesia pada orang-orang agar penduduk
Indonesia menyadari bahwa alam dan sejarah yang berada di Indonesia belum tentu dimiliki oleh
negara asing. Dengan begitu, karya anak bangsa semakin bertambah sehingga mempertahankan
budaya Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Berikut adalah permasalahan yang akan dibahas secara mendalam supaya dapat mengerti cara
untuk memilah limbah dengan baik.
1. Apa yang dimaksud dengan limbah kaleng dan plastik?
2. Apakah ada perbedaan dari kedua jenis limbah anorganik plastik dan kaleng?
3. Mengapa limbah keras anorganik perlu membutuhkan waktu yang banyak untuk diolah?
4. Bagaimana cara mengolah limbah anorganik atau buatan secara mudah?
C. Tujuan Penulisan
Terdapat beberapa tujuan mengapa mengangkat pembahasan mengenai limbah, kebudayaan,
pemilahan limbah sekitar, dan lainnya
1.untuk memanfaatkan limbah, terutama limbah kaleng dan plastik menjadi kerajinan budaya
2. Untuk memperkenalkan keragaman budaya Indonesia yang hamper dilupakan orang
3. Untuk mengajak pelajar mengolah limbah menjadi barang yang berguna
4. Untuk mengurangi limbah menumpuk yang ada di Indonesia
D. Pemanfaatan Penulisan

 Bagi Pembaca:
1. Menambah pengetahuan pelajar mengenai keragaman budaya.
2. Mengetahui bagaimana caranya mengolah limbah kaleng dan plastik dengan mudah
3. Kini dapat mengerti cara membuat barang yang memiliki kegunaan yang diinginkan tanpa harus
membeli barang tersebut.
4. Dapat membuka ide peluang untuk mulai melakukan bisnis daur ulang sampah menjadi barang
yang berguna dan menarik.
5. Mengetahui caranya untuk memilah limbah dengan baik.

 Bagi Penulis:
1, Dapat menambah kreativitas pikiran saat mencoba memikirkan kerajinan yang berguna
2. Mengurangi sampah di lingkungan sekitar karena sudah dijadikan bahan daur ulang
3. Bisa memperkenalkan budaya Indonesia kepada orang-orang dengan cara menunjukkan karya
kerajinan yang memiliki tema budaya Indonesia.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi Limbah Sampah
Sampah adalah barang-barang sisa yang dihasilkan industry dan rumah tangga. Contoh
sampah antara lain botol plastik, kertas bekas pembungkus, dan libah sisa pengolahan industri. Jumlah
penduduk yang semakin banyak membuat jumlah sampah bertambah. Permasalahan sampah terutama
dialami olehh penduduk yang tinggal di daerah permukiman yang padat. Masalah akan semakin berat
saat daerah tersebut tidak memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk sampah.
Dalam Batasan ilmu pengetahuan sampah yang dalam Bahasa inggris-nya “waste” pada
dasarnya mencakup banyak pengertian. Sampah alias waste tadi adalah zat-zat atau benda-benda yang
sudah tidak terpakai lagi, baik berupa bahan buangan yang berasal dari rumah tangga maupun dari
pabrik sebagai sisa proses industri.
Kalau diurai lebih jauh, sampah atau waste bisa digolongkan ke dalam 4 (empat) kelompok,
antara lain sebagai berikut:
1) Human exctra , merupakan bahan buangan yang dikeluarkan dari tubuh manusia , meliputi
tinja (faeces) dan air kencing (urine).
2) Sewage, merupkan air limbah yang dibuang oleh pabrik maupun rumah tangga. Contohnya
adalah air bekas air cucian pakaian yang masih mengandung larutan deterjen.
3) Refuse, merupakan bahan pada sisa proses industry atau hasil sampingan kegiatan rumah
tangga. Nah, refuse inilah yang dalam pengertian sehari-hari kerap kali kita sebut sampah.
Contohnya adalah panci bekas, botol bekas, kertas bekas, pembungkus bumbu dapur, sendok
kayu yang sudah tidak dipakai lagi dan dibuang, sisa sayuran, nasi basi, daun-daun tanaman,
dan masih banyak lagi. Pokoknya, barang-barang buangan yang kerap kali kita lihat
menggunung ditempat sampah di kampung-kampung itulah refuse, alias sampah dalam
pengertian sehari-hari.
4) Industri waste, merupakan bahan-bahan buangan dari sisa-sisa proses industri.
(Panduan Praktis Mendirikan Bank Sampah Keuntungan Ganda Lingkungan Bersih dan
Kemampuan Finansial). (Buku paduan praktis mendirikan bank sampah hlm. 1 & 2)

B. Definisi Bhinneka Tunggal Ika dan Kebergaman dalam Masyarkat Indonesia


 Bhinneka Tunggal Ika
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 1951 Pasal 1 menjelaskan tiga bagian yang
terdapat dalam lambing negara, yaitu sebagai berikut:
1) Burung Garuda yang menengok dengan kepalanya lurus ke sebelah kanan;
2) Perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda;
3) Semboyan ditulis di atas pita yang dicengkram oleh Garuda.
Ketiga bagian dari lambing negara tersebut ditegaskan pula dalam UU No. 24 Tahun 2009.
Pada pasal 64, disebutkan, “Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbetnuk Garuda
Pancasila yang kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung
dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang
dicengkeram oleh Garuda.”
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah pepatah lama yang pernah dipakai oleh pujangga
ternama Semboyan Bhinneka Tunggal Ika oleh pujangga ternama Mpu Tantular. Semboyan ini sering
diartikan “Berbeda-beda, tetapi tetap satu”. Jika diterjemahkan per-kata, kata Bhineka berarti
“beraneka ragam”, kata tunggal artinya “satu”, dan Ika berarti “beraneka satu itu”. Jadi secara
harafiah, Bhinneka Tunggal Ika berarti “Beraneka satu itu”. Adapun makana semboyan tersebut
merupakan, meskipun berbeda-beda, tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia adalah satu kesatuan.
Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Selain itu, juga mengajarkan warga negara untuk menghargai dan menghormati
perbedaan yang ada.
Sejatinya, semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam sebuah kakawin di Kitab Sutasoma
karangan Mpu Tantular. Di dalamnya, Mpu Tantular juga mengatakan bahwa tiada kebenaran yang
mendua (Tan Hana Dharma Mangrwa). Selanjutnya, hal tersebut diartikan salam konteks politik
Indonesia, yaitu mesipun bangsa Indonesia memiliki keberagaman kebudayaan dan suku bangsa,
tetapi semuanya mengarah ke persatuan nasional. (Pendidikan Pancasila Kewarnegaraan untuk
SMP/MTs Kelas VII Tahun 2016 hlm 42 & 43)
Coba kalian cermati lambing negara Indonesia, Burung Garuda Pancasila. Di kaki Garuda,
terdapat tulisan “Bhinneka Tunggal Ika”. Tahukah kalian artinya? Bhinneka Tunggal Ika dijadikan
Semboyan yang lahir melalui perenungan Panjang oleh pendiri negara. Semboyan itu mengandung
pengertian bahwa walapun berbeda-beda tetapi tetap satu. Semboyan tersebut mengandung makna
bahwa negara Indonesia adalah negara yang luas dengan ribuan pulau yang terdiri atas suku bangsa,
agama, adat istiadat, dan Bahasa yang berbeda-beda.
Melihat dari letak Geografis dan kondisi fisik bangsa Indonesia yang memiliki
keanekaragaman, tidak mungkin dengan wilayah yang luas yang membentang ribuan pulau suatu
bangsa bisa hidup dengan satu pola, budaya, Bahasa daerah, dan adat istiadat. Oleh karena itulah para
pemimpin bangsa sudah memiliki semangat dam komitmen untuk hidup dalam toleransi,
kebersamaan, kerukunan dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa melalui semboyan
Bhinneka Tunggal Ika. (Pendidikan Pancasila Kewarnegaraan untuk SMP/MTs Kelas VII Tahun 2013
hlm 133)

 Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia


Negara Indonesia terdiri dari wilayah yang sangat luas terbentang dari Sabang sampai
Merauke. Indonesia juga memili ribuan pulau yang tersebar dan menjadi tempat berdiamnya
penduduk dengan ragam suku berbangsa, bahasa, budaya, agama, dan adat istiadat.
Luasanya wilayah sangat berpengaruh pada keberagaman masyarakat Indonesia. Keberagaman tidak
untuk disingkirkan, tetapi digunakan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional.
(Pendidikan Pancasila Kewarnegaraan untuk SMP/MTs Kelas VII Tahun 2016 hlm 42 & 43)
Seperti yang sudah kalian pelajari sebelumnya, Indonesia adalah bangsa yang majemuk dengan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Masyarakat Indonesia sangat beragam dengan memiliki banyak
suku, agama, kepercayaan, Bahasa daerah, budaya, dan adat istiadat yang berbeda. Bgaimana kita
menyikapi keanekaragaman tersebut?
Manusia adalah makhlus sosial yang membutuhkan interaksi dengan sesame manusia. Sebagai
makhluk sosial, manusia memerluan kerja sama dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, baik kebutuhan yang bersifat materil maupun spiritual. Dengan kata lain, manusia tidak
bisa hidup dan menghidupi dirinya dengan seorang diri dan memerlukan bantuan manusia yang
lainnya.
Keberagaman budayaan yang ada pada masyarakat Indonesia merupakan suatu hal yang
menjadikan bangsa ini unik dan berbeda dengan bangsa lainnya di dunia. Kebesaran kebudayaan
Indonesia disebabkan masyarakat Indonesia memiliki kemampuan untuk menerima berbagai
perbedaan dan keberagaman dalam satu ikatan Bhinneka Tunggal Ika. Agar perbedaan atau
keberagaman tersebut tidak menjadi factor penyebab terjadinya benturan dan perpecahan yang
berjuang pada konflik, dibutuhkan sikap toleransi, saling menghargai dan menghormati semua suku
bangsa. Selain itu, dibutuhkan kerja keras dalam memperjuangkan kebersamaan dalam keberagaman
sehingga persatuan dan kesatuan Indonesia semakin kokoh. (Pendidikan Pancasila Kewarnegaraan
untuk SMP/MTs Kelas VII Tahun 2013 hlm 134)

C. Definisi Ekonomi kreatif


istilah Ekonomi berasal dari Bahasa Yunani (Oikonomia). Artinya, manajemen rumah
tangga. Asal katanya adalah “Oikos” dan “nomos”. Oikos berarti keluarga atau rumah tangga dan
nomos yang berati aturan. Oikonomia mengandung arti aturan yang berlaku untuk memenuhi
kebutuhan hidup dalam suatu rumah tangga.
Ekonomi berkaitan bagaimana rumah tangga menggunakan dana terbatas dengan hati-hati.
Ketika manajemen rumah tangga diterapkan dalam pengelolaan ekonomi, muncullah rumah tangga
diterapkan dalam pengelolaan ekonomi. Pemikiran Yunani tentang ekonomi ini dikembangkan para
ahli untuk mendefiniskan ilmu ekonomi, antara lain berikut ini.
a) Menurut Paul A. Samuelson Samuelson mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai suatu studi
tentang perilaku orang dan masayarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya
yang langka dan memiliki beberapa alternatif penggunaan, dalam rangka memproduksi
berbagai komoditas untuk kemudian menyalurkannya, baik saat ini maupun di masa depan
kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat.
b) Menurut Adam Smith mengatakan bahwa ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan
sebab adanya kekayaan negara. (Jain dan Khanna, 2006).
c) J. B. Say menyatakan bahwa ekonomi sebagai suatu kajian tentang peraturan yang bisa
menentukan kekayaan. (Jain dan Khanna, 2006).
d) Menurut J. S. Mill, ekonomi adalah ilmu praktis tentang produksi dan distribusi kekayaan.
(Jain dan Khanna, 2006).
e) Alfred Marshall mengatakan bahwa ekonomi adalah studi tentang umat manusia dalam usaha
mengkaji bagian dari Tindakan individu dan sosial yang paling dekat dengan pencapaian dan
penggunaan kesejahteraan material. (Alfred Marshall, 2012).
f) Menurut Penson, ekonomi adalah ilmu kesejahteraan material (Jain dan Ohri, 2010).
g) Lionel Robbins mengatakan bahwa ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia
sebagai kaitan antara tujuan (ends) dan sarana yang langka (scarce means) yang memiliki
banyak alternatif kegunaan. (Robbins, 2017).
h) Richard. Lipsey menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak
terbatas (Lipsey, Ragan, dan Storer, 2007).
i) N. Gregory Mankiw menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah studi tentang cara masyarakat
mengelola sumber-sumber daya yang langka (Mankiw, 2011).
j) Robert, B Ekelund Jr. dan Robert D. Tollison mengatakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu
yang mempelajari cara individu dan masyarakat yang memounyai keinginan yang tidak
tebatas memilih untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk memuaskan
keinginan mereka. (Ekelund, Ressler dan Tollison, 2006). (Ekonomi untuk SMA/MA Kelas
X Tahun 2016 Hlm. 3 & 4 Disusun oleh Alam dan Rudianto).
Pengertian dari Ekonomi Kreatif (creative economy) disampaikan John Howkins dakan
bukunya The creative Economy: How People Make Money From Ideas tahun 2001. Di buku itu,
Howkins mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai transaksi produk kreatif atau jasa yang berasal dari
kreativitas yang memiliki nilai ekonomi.
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Kemenparekraf) Indonesia menyatakan ekonomi
kreatif adalah penciptaan nilai tembah berbasis ide yang lahir dan krativitas sumber daya manusia
(orang kreatif) dan berbasis pemanfaatan ilmu pengetahuan, termasuk warisan budaya dan teknologi.
Berdasakarkan Badan Ekonomi kreatif adalah penciptaan nilai tambah yang berbasis
kreativitas. Usaha konomii kreatif adlah entitas usaha baik yang berbadan hukum maupun tidak
berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum untuk menghasilkan barang dan jasa serta yang
diauki memiliki hak kekayaan intelektual baik terdaftar maupun melekat. Ekonomi kreatif berkaitan
dengan hak kekayaan intelektual (HKI), yaitu hak eksklusif yang diberikan kepada seseorang atau
sekelompok orang atas hasil olah pikir yang menghasilkan suatu produk, sebagai karya ciptanya.
Secara umum, HKI terbagi atas:
a) Hak cipta, dan
b) Hak kekayaan industri, yang meliputi paten, merek, desain industry, desain tata letak sirkuit
terpadu, rahasia dagang, dan varietas tanaman.
HKI umumnya berada dalam ruang lingkup teknologi, ilmu pengetahuan, karya seni (artistic works),
dan karya sastra (literary works). Dengan demikian, HKI dapat melindungi pemakaian ide dan
informasi yang memliki nilai ekonomis. Di Indonesia, HKI didasarkan atas beberapa peraturan, antara
lain UU No. 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta. (Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Kelas IX
Tahun 2019 Hlm. 147 & 148 Disusun oleh N. Suparno dan T.D. Harya Tamtomo)

D. Definisi Bangunan Dalam Teknologi Konstruksi


Bangunan merupakan struktur pada suatu objek yang berfungsi sebagai sarana, prasarana,
maupun infrastruktur untuk membantu dan mempermudah aktivitas manusia. Adapun konstruksi
dapat diartikan sebagai susunan (model atau tata letak) pada bangunan tertenu dan bertujuan
memudahkan aktivitas manusia. Perbedaan antara bangunan yang satu dengan yang lain terletak pada
fungsi, bentuk, serta bahan bangunannya. Beberapa jenis bangunan yang sering dijumpai, yaitu
rumah, toko, tempat ibadah, jembatan, dan gapura. (Prakarya untuk SMP/MTs Kelas IX Tahun 2017
Hlm. 136).

E. Definisi Globalisasi
Istilah Globalisasi ada hubungannya dengan kata global. Apakah global itu? Global berasal
dari kata globe yang berarti dunia. Global adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan suatu dunia atau
sesuatu hal yang berkaitan dengan masalah, kejadian, dan sikap.
Sesuatu hal yang berkaitan dengan masalah, misalnya kebakaran hutan di Indonesia yang
menimbulkan masalah global. Ketika hutan terbakar, bukan hanya Indonesia yang merasakan
akibatnya, akan tetapi, Malaysia, Singapura, Thailand, bahkan Jepang ikut pula merasakannya. Kabut
asap tebal di suatu negara telah mengganggu kegiatan kehidupan di beberapa negara dunia. Adapun
sesuatu hal yang berkaitan dengan kejadian, misalnya peristiwa serangan Amerika Serikat ke Irak
yang menimbulkan banyak korban jiwa. Kendati Amerika Serikat berdalih ingin memusnahkan
senjata pembunuh massal Irak, namun hamper seluruh bangsa di dunia tidak percaya dalih itu dan
bahkan mengutuk Tindakan Amerika Serikat.
Sesuatu hal yang berkaitan dengan kegiatan, contohnya kegiatan India dan Pakistan yang
berlomba-lomba mengadakan percobaan nuklir telah merangsang beberapa negara lain untuk
membuat nuklir pula. Sedangkan hal yang berkaitan dengan sikap, contohnya sikap Nelson Mandela
yang terus menerus menyuarakan antidiskriminasi rasial di Afrika Selatan. Sikap Nelson Mandela
telah mempengaruhi sikap negara lain untuk memusuhi pemerintah Afrika Selatan hingga akhirnya
negara itu menghapuskan politik apartheid, yakni politik yang memisah-misahkan manusia
berdasarkan rasial.
Kemudian apakah globalisasi itu? Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, globalisasi
diartikan sebagai proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Globalisasi merupakan sebuah istilah yang
memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan
antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan
bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias. (Ilmu Pengetahuan
Sosial untuk SMP/MTs Kelas IX Tahun 2019 Hlm 90-91).

Pemasaran Global merupakan proses untuk memfokuskan bermacam sumber daya (SDM,
modal uang atau aset fisik) serta bermacam tujuan dari organisasi perusahaan lainnya untuk
menggapai ancaman pasar global dan mendapatkan kesempatan di pasar global. Manfaat Pasar Global
Ada 2 manfaat yaitu:
1. Mengambil manfaat dari peluang untuk pertumbuhan dan ekspansi, dan
2. Untuk bertahan hidup.
Contoh Perusahaan Indonesia Yang Berhasil Pada Pasar Global:

 Bio Farma Perusahaan yang berbasis di sektor farmasi dan pencegahan penyakit ini harus
menjadi kebanggaan Indonesia. Bagaimana tidak, BUMN ini termasuk dalam 30 perusahaan
farmasi di dunia yang dapat mengekspor vaksin ke 131 negara. Bio Farma memang tergantung
pada pasar global dalam proses produksinya, dengan 65% produknya diekspor ke berbagai negara.
Sudah aktif selama 124 tahun, perusahaan global ini terus berinovasi di bidang vaksin. Pada 2015,
Bio Farma diberi izin oleh WHO (World Health Organization) untuk mengekspor vaksin
Pentavalent di seluruh dunia. Vaksin ini agak inovatif, karena merupakan kombinasi dari enam
vaksin dasar seperti difteri, polio, pertusis, tetanus, hepatitis B, dan juga Haemophylus influenza B.
Dengan temuan ini, imunisasi yang dilakukan pada bayi tidak perlu sebanyak 9 kali seperti biasa,
tetapi hanya perlu 3 kali.

 Sido Muncul Perusahaan yang berawal dari industri jamu rumahan di Semarang pada tahun 1951
telah menyentuh pasar ASEAN, Hong Kong, Timur Tengah, Australia, Eropa dan bahkan Afrika.
Sido Muncul membawa 250 produk unggulan ke pasar global, dan telah berhasil menjadi merek
terkenal oleh komunitas global. Perusahaan ini memiliki proses panjang dalam memperluas pasar,
di mana negara-negara lain masih memandang sebelah mata di hadapan obat-obatan herbal. Tetapi
tantangan ini dapat dikelola dengan membangun pabrik dengan standar internasional untuk
suplemen makanan dan Sido Muncul melalui kategori ini. (Prakarya untuk SMA/MA Kelas XII
Tahun 2020 Hlm. 11)\

F. Definsi Rumah Adat


Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas berbagai suku bangsa. Setiap suku bangsa
memiliki adat dan budaya yang berbeda-beda, mulai bahasa, seni tari, pakaian adat, hingga rumah
adat. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya.
Secara administratif, Indonesia terbagi menjadi 34 provinsi. Namun, dalam satu provinsi
sesungguhnya tidak dihuni oleh satu suku saja. Dalam buku ini dijelaskan tentang rumah adat
Nusantara di tiap-tiap provinsi. Di setiap provinsi bisa terdapat lebih dari satu rumah adat, tetapi buku
ini hanya menunjukkan salah satu rumah adat yang populer di tiap provinsi. Kebanyakan rumah adat
di Indonesia berbentuk rumah panggung untuk menghindari banjir atau binatang buas. Beberapa
rumah adat lainnya berbentuk tertutup untuk membuat penghuninya tetap merasa hangat karena
berada di pegunungan. Hal tersebut menunjukkan bahwa rumah asli Indonesia dibuat sesuai dengan
kondisi alam di sekitarnya.
Selain sesuai dengan bentang alamnya, rumah adat Indonesia juga disesuaikan dengan adat
istiadat atau nilai-nilai agama pada masyarakat sekitar. Beberapa rumah adat dipakai untuk acara-
acara adat saja, sedangkan rumah lainnya digunakan sebagai tempat tinggal ketua adat.
Hal menarik lainnya dari rumah adat di Indonesia adalah penggunaan bahan-bahan alami untuk
membangun rumah tersebut. Bahan-bahan alami yang dimaksud seperti kayu, bambu, tanah liat, batu
alam, rumbia, dan pelepah pohon yang dikeringkan. (Rumah Adat Nusantara untuk Anak SD/MI
Kelas 5 Hlm 1 & 2).
Rumah adat adalah rumah tradisional yang dibangun dengan gayaarsitektur vernakular
indonesia, yang secara kolektif termasuk dalam arsitektur Austronesia . Rumah adat dan pemukiman
dari beberapa ratu suku bangsa di Indonesia sangat bervariasi dan semuanya memiliki sejarah
tersendiri. Ini adalah varian Indonesia dari keseluruhan arsitektur Austronesia yang ditemukan di
seluruh tempat yang dihuni masyarakat Austronesia mulai dari Pasifik hingga Madagaskar, masing-
masing memiliki sejarah, budaya, dan gayanya sendiri.
Kelompok etnis di Indonesia sering dikaitkan dengan bentuk rumah adat yang khas. Rumah-
rumah merupakan pusat dari jaringan adat istiadat, hubungan sosial, hukum adat, tabu, mitos dan
agama yang mengikat penduduk desa bersama-sama. Rumah menjadi fokus utama bagi keluarga dan
komunitasnya, serta menjadi titik tolak berbagai aktivitas penghuninya. Penduduk desa membangun
rumah mereka sendiri, atau komunitas mengumpulkan sumber dayanya untuk membangun sebuah
bangunan di bawah arahan seorang ahli bangunan atau tukang
kayu. (https://en.wikipedia.org/wiki/Rumah_adat).
Pengertian kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah keseluruhan manusia dari kelakuan
dan hasil yang harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam kehidupan
masyarakat. Jadi kebudayaan itu adalah pikiran, akal budi, adat istiadat, sesuatu yang sudah menjadi
kebiasaan yang sukar diubah. Menilik arti kata budaya sebagai akal budi, maka ia memiliki arti yang
hampir sama dan dapat dipadankan dengan karsa yang berarti daya atau kekuatan yang mendorong
makhluk hidup berkehendak. Daya atau berkehendak yang belum terwujud mendekati hidup
pengertian ide, gagasan dalam lingkungan sempit dan merupakan kompleks gagasan dalam cakupan
yang lebih luas. Kompleks gagasan adalah istilah Koentjaraningrat untuk menunjuk pada tiga wujud
kebudayaan di samping kompleks aktivitas sebagai tingkah laku yang berpola dan budaya fisik
sebagai hasil perbuatan atau kegiatan
Kebudayaan terdahulu itu merupakan gagasan prima yang diwarisi dan menjadi sumber sikap
perilaku manusia berikutnya disebut nilai budaya. Jadi nilai budaya itu adalah gagasan, vana menjadi
sumber sikap dan tingkah laku manusia dalam berkehidupan sosial budaya. Nilai budaya ini dapat
dilihat, dirasakan, terungkap dalam bentuk wujud salah satu aspeknya yaitu pada sistem
kemasyarakatan atau pada sistem kekerabatan. Sisitem kemasyarakatan salah satu aspeknya itu
terdapat pada sistem kekerabatan. Sistem kekerabatan adalah pola tingkah laku berdasarkan
pengalaman dan penghayatan yang menyatu secara terpadu dalam wujud ideal dan fisik kebudayaan.
Nilai budaya sebagaimana disebutkan terdahulu kemudian dijabarkan dalam aturan-aturan.
Aturan aturan yang merupakan realitas dari nilai-nilai budaya tadi adalah pegangan yang diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat tersebut antara lain menyangkut hubungan antara anak
dengan ayah, anak dengan ibu, saudara dengan saudara, keponakan dengan paman, hubungan ipar -
besan, antara menantu dengan mertua adalah antara lain dari sekian banyak bentuk hubungan antara
individu dengan individu.
Sedang hubungan individu dengan kelompok akan menyangkut hak dan kewajiban seseorang
terhadap kelompok baik kelompok kecil maupun kelompok besar seperti keluarga batih, klan - suku
atau marga, desa atau negeri dan sebagainya. Di dalam sistem hubungan ini terdapat pula kelompok
kekerabatan, sistem keturunan, sistem istilah kekerabatan dan sopan santun pergaulan kekerabatan
dan hal lain yang berkaitan dengan aspeknya
Menurut teori Talcott Parsons, seorang ahli sosiologi yang sangat terkemuka, pernah
menganjurkan untuk membedakan secara tajam wujud kebudayaan sebagai suatu sistem dari ide-ide
dan konsep konsep dari wujud kebudayaan sebagai suatu rangkaian tindakan dan aktivitas manusia
yang berpola. Dan kemudian dikenal tiga wujud kebudayaan yaitu apa yang disebut dengan ideas,
activities dan artifacts. Atau dapat dirumuskan sebagai :
1) Wujud kebudayaan sebagai suatu ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma peraturan dan
sebagainya, yang bentuknya abstrak, serta berlokasi dalam kepala para pemangku
kebudayaan yang bersangkutan, dan yang oleh para ahli disebut sistem budaya (Cultural
System);
2) Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas, tingkah laku berpola, perilaku,
upacara upacara serta ritus-ritus, yang wujudnya lebih kongkrit, dapat diamati, dan yang
oleh para ahli disebut sistem sosial (Social System); dan
3) Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia, dan yang oleh para ahli
disebut kebudayaan fisik atau kebudayaan material (Material Culture).
Ketiga wujud kebudayaan itu ideas, activities dan artifacts adalah sebagaimana disarankan oleh
para ahli antropologi dan sosiologi agar lebih mudah memahami bagaimana suatu pendekatan
dilakukan untuk melihat gejala-gejala kebudayaan di dalam perilaku.
Ada tujuh unsur kebudayaan yang dikategorikan sebagai unsur-unsur kebudayaan universal yaitu
apa yang dikenal dengan bahasa, sistem pengetahuan, organisasi, sistem peralatan hidup dan
teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi dan kesenian. Masing-masing unsur
kebudayaan universal ini terwujud di dalam seluruh tatanan masyarakat sebagai ideas, activities dan
artifact.
Menurut Talcott Parson, setiap gejala sosial dapat ditanggapi dan dianalisa dengan mengadakan
pembedaan yang jelas antara empat tingkatan analisa sistem budaya. Tingkatan analisa sistem budaya
sedemikian ini, walaupun berkaitan erat satu dengan yang lain. juga merupakan suatu kesatuan yang
khusus, masingmasing dengan sifat sendiri-sendiri, yakni sistem budaya (Cultural System) adalah
merupakan komponen abstrak dari kebudayaan terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, konsep-
konsep, tema-tema berpikir dan kepercayaan kepercayaan; sistem sosial (Social System) adalah terdiri
dari aktivitas-aktivitas manusia atau tindakan-tindakan dan tingkah laku berinteraksi antar individu
dalam rangka kehidupan masyarakat; sistem kepribadian (Personality System) adalah mengenai isi
jiwa dan watak individu yang berinteraksi sebagai warga masyarakat; dan sistem organis (Organic
System) melengkapi seluruh kerangka. dengan mengikutsertakan ke dalamnya proses biologis serta
biokimia dalam organisme manusia yang juga ikut menentukan kepribadian individu, pola-pola
tindakan manusia dan bahkan gagasan-gagasan yang dicetuskannya.
Analisa sistem sedemikian di atas itu mengandung konsepsi bahwa dalam hal menganalisa suatu
kebudayaan dalam keseluruhan perlu dibedakan secara tajam antara keempat komponen tersebut,
sebab meskipun berkaitan erat satu sama lain, tetapi sesungguhnya juga merupakan suatu kesatuan
yang khusus, yang masing-masing sifatnya sendiri-sendiri.
Menurut Kluckhohn, tiap sistem nilai budaya dalam tiap kebudayaan dasarnya dapat dilihat
dalam lima variasi yang menyangkut mengenai lima masalah dasar dalam kehidupan manusia.
Adapun ke lima masalah dasar dalam kehidupan manusia yang menjadi landasan bagi kerangka
variasi sistem nilai budaya itu adalah masalah yang menyangkut hakikat dari hidup manusia, masalah
yang menyangkut hakikat dari karya manusia, masalah yang menyangkut hakikat kedudukan manusia
dalam ruang dan waktu, masalah yang menyangkut hakikat kedudukan manusia dengan alam, dan
masalah yang menyangkut hakikat hubungan manusia dengan sesamanya (Koentjaraningrat, 1971).
Tiap kebudayaan memiliki cara yang berbeda dalam konsepsinya untuk mengkonsepsikan
masalah masalah utama dari sistem nilai budaya itu. Apakah hidup itu pada dasarnya baik atau buruk,
apakah manusia adalah subyek atau obyek alam masing-masing atau tiap kebudayaan memiliki
konsepnya. (https://journal.ui.ac.id/index.php/jai/rt/printerFriendly/10456/0).

 Rumah Adat Sumatera Utara Batak


Rumah adat Sumatra Utara disebut rumah balai Batak Toba. Rumah ini terlihat seperti Kerbau
yang sedang berdiri. Bentuk rumah ini adalah rumah panggung yang terbagi menjadi dua bagian,
yaitu jabu parsakitan dan jabu bolon. Jabu parsakitan adalah tempat penyimpanan barang dan jabu
bolon adalah rumah keluarga besar yang tidak memiliki sekat. Rumah ini berbahan dasar kayu dengan
atap terbuat dari ijuk. (Rumah Adat Nusantara untuk Anak SD/MI Kelas 5 Hlm. 7).
Rumah Bolon memilik bentuk persegi empat. Ruma Bolon mempunyai model seperti rumah
panggung. Rumah ini memiliki tinggi dari tanah sekitar 1,75 meter dari tanah. Tingginya Ruma Bolon
menyebabkan penghuni rumah atau tamu yang hendak masuk ke dalam rumah harus menggunakan
tangga. Tangga Ruma Bolon terletak di tengah-tengah badan rumah. Hal ini mengakibatkan jika tamu
atau penghuni rumah harus menunduk untuk berjalan ke tangga.

Bagian dalam Ruma Bolon adalah sebuah ruang kosong yang besar dan terbuka tanpa kamar.
Rumah berbentuk persegi empat ini ditopang oleh tiang-tiang penyangga. Tiang-tiang ini menopang
tiap sudut rumah termasuk juga lantai dari Ruma Bolon. Ruma Bolon memiliki atap yang melengkung
pada bagian depan dan belakang. Ruma Bolon memilik atap yang berbentuk seperti pelana kuda.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Ruma_Bolon).

 Rumah Adat Bali

Rumah adat Bali tidak memiliki nama khusus. Rumah ini berbentuk kompleks yang dikelilingi
tembok. Gerbang masuknya (pemesuan) diikuti dengan dinding aling-aling sehingga kita harus belok
kanan atau kiri. Di dalam kompleks terdapat bale sakenem (rumah tinggal keluarga), bale dangin
(rumah untuk lakilaki), pemerajaan (pura keluarga), bale daje (rumah perempuan belum menikah),
bale dauh (rumah orang tua), tebe (kandang hewan), jineng (lumbung padi), dan bale paon/perapen
(dapur). Ukuran yang dipakai adalah ukuran tubuh pemiliknya, seperti sehasta dan sedepa. (Rumah
Adat Nusantara untuk Anak SD/MI Kelas 5 Hlm 7).

Rumah adat Bali dibangun dengan prinsip filosofi yang tinggi. Filosofi yang dianut disebut
dengan Tri Hita Karana yaitu Parahyangan, Palemahan, dan Pawongan. Tiga aspek ini memiliki arti
hubungan dengan Tuhan (Parahyangan), hubungan dengan alam / lingkungan (Palemahan) dan
hubungan antar sesama manusia (Pawongan). Makanya, setiap rumah adat Bali pasti mempunyai
beberapa bangunan yang berguna untuk sembahyang, tempat beristirahat dan juga tempat
bercengkrama dengan sesama.
Nama rumah adat Bali dibagi berdasarkan bangunan dalam rumah tersebut, di antaranya angkul-
angkul, aling-aling, pura keluarga, bale manten, bale dauh, bale sekapat, bale dangin/gede,
pawaragen/paon dan lumbung. Rumah adat Bali dibangun dengan menggunakan aturan asta kosala
kosali. Aturan ini kurang lebih hampir sama dengan penggunaan fengsui dalam budaya Tionghoa.

Bentuknya sangat unik karena tidak menyatu dalam satu atap tetapi terbagi menjadi beberapa
bangunan yang berdiri sendiri. Bangunan-bangunannya juga diatur menurut konsep arah angin dan
sumbu gunung Agung. Hal ini terjadi karena hierarki yang ada menuntut adanya perbedaan strata
dalam pengaturan bangunan rumah tinggal tersebut. Seperti tempat tidur orang tua dan anak-anak
harus terpisah, dan juga hubungan antara dapur dan tempat pemujaan keluarga.

Untuk memahami hierarki penataan ruang rumah adat Bali ini, biasanya mengacu pada sembilan
mata angin yang berpedoman dari sembilan penguasa di setiap penjuru mata angin dalam konsep
agama Hindu Dharma di Bali. Bagi masyarakat Bali, arah timur dengan sumbu hadap ke gunung
Agung adalah lokasi utama dalam rumah tinggal, sehingga lokasi tersebut biasa dipakai untuk
meletakkan tempat pemujaan atau di Bali di sebut pamerajan. (
https://katadata.co.id/safrezi/berita/6154008be2a59/keunikan-rumah-adat-bali-dan-ciri-khasnya).

G. Definisi Limbah Kaleng


BAB III
METODE PENELITIAN

A. ALAT
1. Cutter
2. Gunting
3. Lem tembak
4. Cat akrilik
5. Kuas
6. Penggaris

B. BAHAN
1. Spidol berwarna
2. Kawat bekas
3. Sendok plastik
4. Lampu kecil
5. Kaleng bekas
6. Cat akrilik
7. Isi lem tembak
8. Botol plastik bekas
9. Benang sutra
10. Rantai kecil (kalung bekas tidak terpakai)
11. Kardus
12. Roll bekas lakban

C. LANGKAH-LANGKAH
Pertama kumpulkan semua alat dan bahan dari barang bekas, lalu kerajinan pertama yang akan
kita buat adalah lampu tidur yang terbuat dari sendok plastik, kawat dan rantai bekas. Pada awal-awal
siapkan satu roll bekas lakban, setelah itu warnai sendok bekas dengan cat akrilik menggunakan
warna yang menarik, contohnya seperti menggunakan warna orange.

Anda mungkin juga menyukai