Anda di halaman 1dari 69

BAB.

I
PENDAHULUAN

A. DISKRIPSI MODUL
Modul ini berisikan tentang system bilangan dimana membahas berbagai macam

system bilangan, konvesi bilangan, menjeaskan operasi logika dan menjelaskan

prinsip register. Kompetensi ini merupakan dasar teori pada program keahlian

Teknik Audio-Video.

Modul ini terdiri dari 3 kegiatan belajar yaitu kegiatan belajar 1 menjelaskan system

bilangan, kegiatan belajar 2 menjelaskan operasi logika, kegiatan belajar 3 tentang

menjelaskan prinsip register

Dengan menguasai modul ini diharapkan peserta diklat dapat membuktikan prinsip

dari elektronika digital.

B. PRASYARAT
Untuk melaksanakan modul ini memerlukan syarat yang harus dimiliki oleh peserta

diklat, yaitu :

1. Peserta diklat memahami dasar system bilangan

2. Peserta diklat memahami penggunaan catu daya

3. Peserta diklat memahami pengginaan multimeter

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


1. Rambu-rambu belajar bagi siswa:

a. Pelajari daftar isi serta peta kedudukan modul dengan cermat dan teliti.

Karena dalam skema modul akan nampak kedudulan modul yang sedang

anda pelajari dengan modul-modul yang lain.

b. Kerjakan soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana

pengetahuan yang telah anda miliki.

1
c. Apabila dari soal dalam cek kemampuan telah anda kerjakan dan 70%

terjawab dengan benar, maka anda dapt langsung menuju evaluasi untuk

mengerjakan soal-soal tersebut. Tetapi apabila hasil jawaban Anda tidak

mencapi 70%, maka anda harus mengikuti kegiatan pemelajaran dalam

modul ini.

d. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar

untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.

e. Pahami setiap materi teori yang akan menunjang dalam penguasaan suatu

pekerjaan dengan membaca secara teliti, kemudian kerjakan soal-soal

evaluasi sebagai latihan.

f. Untuk menjawab test formatif usahakan memberi jawaban yang singkat,

jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan anda setelah mempelajari

modul ini.

g. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana

perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru/instruktur.

h. Catatlah kesulitan yang anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan

pada saat kegiatan tatap muka dengan guru.

i. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar

anda mendapatkan tambahan pengetahuan.

2. Petunjuk bagi guru

Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan untuk:

a. Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar

b. Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan

dalam tahap belajar

c. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep, praktek baru dan

menjawab pertanyaan peserta diklat mengenai proses belajar peserta diklat.

d. Menambah peserta diklat untuk menentukan dan mengakses sumber

tambahan lain yang diperlukan untuk belajar

2
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan

f. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk

membantu jika diperlukan

D. TUJUAN AKHIR

Peserta diklat dapat menerapkan dasar-dasar teknik digital meliputi :

1. Sistem bilangan dan konversi bilangan

2. Menjelaskan operasi logika

3. Memahami prinsip kerja dari rangkaian register.

4. Mendesain PCB dengan computer.

E. KOMPETENSI
Standar Kompetensi : menerapkan dasar-dasar teknik digital
Dasar kompetensi kejuruan :

LINGKUP
KOMPETENSI
INDIKATOR BELAJAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN
DASAR

1.1 Menjelaskan  Sistem bilangan :  Elektronika  Sistem bilangan desimal


sistem - Desimal Digital  Sistem bilangan biner
bilangan - Biner  Sistemm bilangan oktal
- Oktal  Sistem bilangan hexadesimal
- Hexadesimal  Sistem bilangan BCD
- Kode BCD dan  Sistem bilangan Gray
- Kode Gray dapat
dipahami dengan baik

 Konversi bilangan :  Konversi bilangan desimal ke biner, oktal dan


- Desimal ke hexadesimal
- Biner  Konversi bilangan biner ke desimal, oktal dan
- Oktal hexadesimal
- Hexadesimal  Konversi bilangan oktal ke desimal, biner dan
- Kode BCD dan hexadesimal
- Kode Gray dapat  Sistem bilangan BCD dan Gray
dipahami dengan baik  Konversi Bilangan Desimal Ke BCD, BCD ke
desimal, Biner ke Gray dan Gray ke biner

3
LINGKUP
KOMPETENSI
INDIKATOR BELAJAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN
DASAR

1.2 Menjelaskan  Aljabar boolean dapat  Elektronik  Aljabar boolean


Operasi dipahami dengan baik a Digital - AND
Logika - OR
- NOT (Complement)

 Teori Penyederhanaan  Penyederhanaan fungsi :


mampu dikuasai dengan - Konstanta
baik - Komplemen
- Inverse rangkap
- Asosiatis
- Komutatif
- Identitas
- Idempoten
- Distributif
- Absorpsi

 Karnaug Map ( K-Map)  Penyederhanaan dengan K-Map


dapat dipakai untuk - 2 variabel
penyederhanaan untuk 2 - 3 variabel
variabel, 3 variabel dan 4 - 4 variabel
variabel

 Gerbang Logika dapat  Gerbang Logika ( Logic Gate) :


dibuktikan kebenarannya - AND
melalui tabel kebenaran - OR
- NOT
- NAND
- NOR
- EX-OR
- EX-NOR

 Seluruh basic gate yang  NAND universal :


ada dapat dibuat dengan - AND
NAND Universal - OR
- NOT
- NOR
- EX-OR
- EX-NOR

 Gerbang Logika dapat  Simulasi Gerbang logika menggunakan


disimulasi dengan program program aplikasi seperti :WEWB Proteus6.0
aplikasi komputer

1.3 Menjelaskan Berbagai macam register


  Elektronika  Macam-macam registe, fungsi, gambar
Prinsip
Register dipahami dengan baik Digital berbagai macam register & prinsip kerja
macam-macam register

 Prinsip kerja dan fungsi  Rangakanan Clock Timer


rangkaian Clock dapat
dijelaskan dengan benar

 Prinsip kerja berbagai  Berbagai macam counter


macam counter dapat
dipahami dengan benar

4
BAB. II
PEMBELAJARAN

A. RENCANA BELAJAR SISWA


Standar Kompetensi : Menerapkan Dasar-dasar Teknik Digital

Tempat Alasan
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Paraf
Pencapaian Perubahan
Kegiatan Belajar 1
Menjelaskan Sistem 28
Bilangan
Kegiatan Belajar 2
Menjelaskan Operasi 60
Logika
Kegiatan Belajar 3
Menjelaskan Prinsip 82
Register.

B. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1 : Menjelaskan Sistem Bilangan

a. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi diharapkan siswa dapat:

1. Memahami sistem bilangan desimal, biner, oktal, hexadesimal, BCD dan Gray

2. Memahami konversi sistem bilangan desimal ke biner, oktal, hexadesimal

3. Memahami konversi sistem bilangan biner ke desimal, oktal, hexadesimal

4. Memahami konversi sistem bilangan oktal ke desimal, biner, hexadesimal

5. Memahami konversi sistem bilangan hexadesimal ke desimal, biner, oktal

6. Memahami konversi sistem bilangan kode BCD ke biner, biner ke BCD

7. Memahami konversi sistem bilangan kode Gray ke biner, biner ke gray

5
b. URAIAN MATERI
1. Sistem Bilangan
a) Sistem bilangan Desimal

b) Sistem Bilangan Biner

c) Sistem Bilangan Oktal

6
d) Sistem Bilangan Hexa Desimal

2. Konversi bilangan desimal :


a) Desimal ke biner : bilangan desimal dibagi (:) dengan angka 2

b) Desimal ke oktal : bilangan desimal dibagi (:) dengan angka 8

c) Desimal ke hexadesimal : bilangan desimal dibagi (:) dengan angka 16

7
3. Konversi bilangan biner :
a) Biner ke desimal :

b) Biner ke oktal :

c) Biner ke hexadesimal :

4. Konversi bilangan oktal :


a) Oktal ke desimal :

b) Oktal ke biner :

8
c) Oktal ke hexadesimal :

5. Konversi bilangan hexadesimal :


a) Hexadesimal ke desimal :

b) Hexadesimal ke biner :

c) Hexadesimal ke Oktal :

9
6. Konversi sistem bilangan kode BCD ke biner, biner ke BCD

Karena digit bilangan desimal sampai pada angka 9, maka diperlukan konversi

bilangan – bilangan desimal dalam bentuk biner, pengkodean inilah yang disebut

dengan Binary Coded Decimal (BCD) kode BCD tidak menggunakan bilangan

biner 1010,1011,1100,1101,1110,1111, perubahan bilangan desimal ke dalam

bentuk kode BCD dimana setiap bilangan desimal diubah ke dalam 4 bit bilangan

biner, contoh :

678(10) = 6 7 8

0110 0111 1000(BCD)

mengkonversi bilangan BCD ke desimal dilakukan dengan memisahkan 4 bit

bilangan kode BCD kemudia dikonversi ke dalam desimal.

0111 1001 0010(BCD) = 792(10)


1010 1000 0101(BCD) = bukan bilangan BCD karena 1010 bukan kode BCD

7. Konversi sistem bilangan kode Gray ke biner, biner ke gray

a) Konversi biner ke kode Gray :

Kode gray diambil dari bilangan biner dimana nilai kode gray pada bit tertinggi

sama dengan bit tertinggi pada gray dan bit selanjutnya pada kode gray

diambil dengan melakukan EX-OR bit pertama pada biner dengan bit kedua

pada biner.

EX-OR merupakan perintah logika dimana akan bernilai 1 jika bit-bit yang ada

berbeda nilai ( 0 dan 1) dan akan bernilai 0 jika bit-bit yang ada bernilai sama

(0 dan 0, 1 dan 1)

Contoh :

101(biner) = _______ (Gray)

=1 0 1

=1 1 1 (Gray)

10
b) Konversi kode Gray ke bilangan biner:

Kode gray diambil dari bilangan biner dimana nilai kode gray pada bit tertinggi

sama dengan bit tertinggi pada gray dan bit selanjutnya pada diambil dengan

melakukan EX-OR bit pertama pada biner dengan bit kedua pada gray.

101(Gray) = _______ (biner)

=1 0 1

=1 1 0 (Gray)

c. RANGKUMAN

Sistem bilangan decimal/basis 10 merukanan system bilangan yang sering kita

gunakan sehari-hari meliputi angka 0 s/d 9. Sistem Bilangan biner memiliki angka 0

dan 1. System bilangan octal memiliki angka 0 s/d 7. System bilangan Hexadesimal

memiliki angka 0 s/d 9 dan huruf A s/d F. Sedangkan Bilangan BCD ( Binary coded

decimal ) merupakan konversi dari bilangan decimal untuk tiap bit bilangan decimal

dikonversi langsung menjadi 4 bit bilangan biner. Untuk mempermudah kita

melakukan konversi bilangan dilakukan dengan cara melakukan konversi bilangan

sesuai dengan cara konversi bilangan serta menggunakan table konversi system

bilangan.

11
d. TES FORMATIF
TES FORMATIF 1
Konversikan sistem bilangan berikut :
1. Desimal ke biner
a. 10
b. 15
c. 32
d. 40
e. 64
2. Desimal ke oktal
a. 16
b. 24
c. 32
d. 45
e. 100
3. Desimal ke hexa
a. 15
b. 24
c. 32
d. 64
e. 80

TES FORMATIF 2
Konversikan sistem bilangan berikut :
1. Biner ke desimal
a. 100
b. 1101
c. 1010
2. Biner ke oktal
a. 111
b. 10111
c. 1001
3. Biner ke hexa
a. 111
b. 101010
c. 1011
4. Oktal ke desimal
a. 20
b. 45
c. 64
5. Oktal ke biner
a. 24
b. 64
c. 70
6. Oktal ke hexa
a. 32
b. 75
c. 456

12
TES FORMATIF 3
Konversikan sistem bilangan berikut :
1. Hexa ke desimal
a. 10
b. 20
c. 30
2. Hexa ke biner
a. A
b. AB
c. DE
3. Hexa ke oktal
a. A1
b. 3B
c. F4
4. BCD ke Desimal
a. 00110011
b. 10001001
c. 01010001
5. Desimal ke BCD
a. 75
b. 345
c. 654
6. Gray ke biner
a. 11100
b. 10101
c. 10110
7. Biner ke gray
a. 11001
b. 10011
c. 1011

13
e. Kunci jawaban :

Tes Formatif 1 Tes Formatif 2 Tes Formatif 3


Konversikan sistem Konversikan sistem Konversikan sistem
bilangan berikut : bilangan berikut : bilangan berikut :
1. Desimal ke biner 1. Biner ke desimal 1. Hexa ke desimal
a. 10 (1010) a. 100 (4) a. 10 (16)
b. 15 (1111) b. 1101 (13) b. 20 (32)
c. 32 (100000) c. 1010 (10) c. 30 (48)
d. 40 (101000) 2. Biner ke oktal 2. Hexa ke biner
e. 64 (1000000) a. 111 (7) a. A (1010)
2. Desimal ke oktal b. 10111 (27) b. AB (10101011)
a. 16 (20) c. 1001 (11) c. DE (11011110)
b. 24 (30) 3. Biner ke hexa 3. Hexa ke oktal
c. 32 (40) a. 111 (7) a. A1 (241)
d. 45 (55) b. 101010 (2A) b. 3B (73)
e. 100 (144) c. 1011 (B) c. F4 (364)
3. Desimal ke hexa 4. Oktal ke desimal 4. BCD ke Desimal
a. 15 (F) a. 20 (16) a. 00110011 (33)
b. 24 (18) b. 45 (37) b. 10001001 (89)
c. 32 (20) c. 64 (52) c. 01010001 (51)
d. 64 (40) 5. Oktal ke biner 5. Desimal ke BCD
e. 80 (50) a. 24 (10100) a. 75 (01110101)
b. 64 (110100) b. 345
c. 70 (111000) (001101000101)
6. Oktal ke hexa c. 654
a. 32 (1A) (011001010100)
b. 75 (3D) 6. Gray ke biner
c. 456 (12E) a. 11100
(10111)
b. 10101
(11001)
c. 10110
(11011)
7. Biner ke gray
a. 11001
(10101)
b. 10011
(11010)
c. 1011 (1110)

14
Kegiatan Belajar 2 : Menjelaskan Menjelaskan Operasi Logika

a. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi diharapkan siswa dapat:

1. Memahami aljabar boole

2. Mampu menyederhanakan fungsi persamaan dengan teorema aljabar yang

ada.

3. Memahami penggunaan peta K-Map untuk penyederhanaan persamaan yang

paling sederhana.

4. Menjelaskan konsep dasar dan fungsi berbagai gerbang logika dasar dengan

benar.

5. Mengkombinasi beberapa rangkaian logika dasar dengan benar.

6. Menjelaskan jenis-jenis IC untuk implementasi gerbang logika dengan benar.

7. Mampu memahami sifat dasar gerbang NAND untuk dapat di rubah menjadi

sifat gerbang dasar : AND, OR, NOT, NOR, EX-OR dan EX-NOR

8. Mampu merangkai gerbang-gerbang yang ada dengan menggunakan gerbang

NAND.

b. URAIAN MATERI

1. Operasi logika boole ( AND, OR dan NOT)

a) Perkalian logika atau logical

multiplication disebut juga

operasi AND dengan diberi

tanda ( * )

b) Penjumlahan logika atau

logical addition, disebut juga

operasi OR diberi simbol

dengan tanda plus (+)

15
c) Komplementasi logika atau

logical complementation

disebut juga operasi NOT

diberi simbol garis atau over

bar (  )

2. Teori logika penyederhanaan yang berkaitan dengan konstanta


a) Fungsi AND dengan konstanta 0 dan konstanta 1,
A.0=0
A.1=A
b) Fungsi OR konstanta 0 dan konstanta 1,
A+0=A
A+1=1
c) Fungsi komplementasi adalah fungsi invers,
A.  =0
A+  =1
d) Fungsi invers rangkap


e) Fungsi asosiatif
A . (B . C) = (A . B) . C
A + (B + C) = (A + B) + C
f) Fungsi komutatif
A+B=B+A
A.B=B.A
g) Fungsi identitas
Jika A=B; B=C; maka A=C
h) Fungsi idempoten
A.A.A.A=A
A+A+A+A=A
i) Fungsi distributif
A . (B + C) = A . B + A . C
j) Fungsi absorpsi
A + A . B = A  A ( 1 + B) =A
k) Teori Van De Morgan
    . ; .    

16
3. Karnaugh - Map
Dari teori penyederhanaan persamaan logika dengan menggunakan hukum

dan teorema boolean tidak/kurang mengarah ke dalam penyederhanaan yang

paling sederhana, salah satu cara yang digunakan adalah dengan

menggunakan peta Karnaugh.

Peta karnaugh adalah sebuah penyusunan tabel yang teratur dari sebuah

keadaaan yang diinginkan dan mungkin akan terjadi untuk sebuah persamaan

boolean, dengan cara mempertimbangkan kombinasi inputnya.

A/B/C/D dilogikakan dengan 1

 /  / C / D dilogikaan dengan 0

a) K-map dengan 2 variabel :

A
0 1
B
0  

1  

b) K-map dengan 3 variabel :

BA
00 01 11 10
C
0 C  C  C C

1 C  C  C C

c) K-map dengan 4 variabel :

BA
00 01 11 10
DC
00 DC  DC  DC DC

01 DC  DC  DC DC

11 DC DC DC DC

10 DC  DC  DC DC

17
Contoh soal : sederhanakan persamaan berikut :
1.     

A
0 1
B
0 1

1 1


Kolom yang nilainya sama  (0) diambil dan kolom yang nilainya beda  , 

(0 dan 1) dibuang. Jadi yang tertinggal adalah : 

2.   C  C  C  C

BA
00 01 11 10
C
0 1 1

1 1 1

    
Kolom yang nilainya sama  (01) diambil, kolom yang nilainya sama 

(10) diambil dan kolom yang nilainya beda C , C (0 dan 1) dibuang. Jadi yang

tertinggal adalah :   

3.   CD  C D  C D  C D

BA
00 01 11 10
DC
00 1 1

01 1

11 1

10

   D  C D  CD

18
4. Gerbang Logika (Logic Gate)

Gerbang (gate) logika merupakan dasar pembentuk sistem digital. Gerbang

logika beroperasi pada bilangan biner 1 dan 0. Gerbang logika digunakan dalam

berbagai rangkaian elektronika dengan sistem digital, berkaitan dengan tegangan

yang digunakan maka tegangan tinggi berarti 1 dan tegangan rendah adalah 0.

Operasi logika yang sudah dipelajari sebelumnya dapat digambarkan menjadi

tiga gerbang AND, OR dan NOT.

Bagian dasar dari gate-gate adalah :

a) Fungsi AND Gate

Fungsi AND dapat digambarkan dengan rangkaian listrik berikut :

Fungsi logika yang dijalankan

rangkaian AND adalah lampu

akan menyala jika kedua

saklar ditutup, dan jika salah

satu atau kedua saklar terbuka

maka lampu akan padam.

Simbol Gerbang AND IC Digital AND Gate

Tabel Kebenaran AND Gate


A B OUT
0 0 0

0 1 0
1 0 0
1 1 1

19
b) Fungsi OR Gate

Fungsi OR dapat digambarkan dengan rangkaian listrik berikut :

Fungsi logika yang dijalankan

rangkaian OR adalah lampu

akan menyala jika salah satu

atau kedua saklar ditutup, dan

jika kedua saklar terbuka

maka lampu akan padam.

Simbol Gerbang OR IC Digital OR Gate

Tabel Kebenaran AND Gate


A B OUT

0 0 0
0 1 1
1 0 1

1 1 1

c) Fungsi NOT Gate


Fungsi NOT dapat digambarkan dengan rangkaian listrik berikut:
Fungsi logika yang dijalankan
rangkaian NOT adalah lampu akan
menyala saklar dibuka, dan jika
saklar ditutup maka lampu akan
padam

Sisbol Gerbang NOT IC Digital NOT Gate



20
Tabel kebenaran NOT Gate
A OUT
0 1
1 0

d) Fungsi NAND Gate


NAND Gate merupakan gabungan dari AND dan NOT Gate

 

Simbol NAND Gate IC Digital NAND Gate

Tabel Kebenaran NAND Gate


A B OUT
0 0 1

0 1 1
1 0 1
1 1 0

e) Fungsi NOR Gate


NOR Gate merupakan gabungan dari OR dan NOT Gate

 

Simbol NOR Gate IC Digital NOR Gate

Tabel Kebenaran NOR Gate


A B OUT

0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0

21
f) Fungsi EX-OR Gate
EX-OR Gate merupakan gabungan dari OR, AND dan NOT Gate

.

       



Simbol EX-OR Gate IC Digital EX-OR Gate

Tabel Kebenara EX-OR Gate


A B OUT
0 0 0
0 1 1

1 0 1
1 1 0

g) Fungsi EX-NOR Gate


EX-OR Gate merupakan gabungan dari EX-OR dan NOT Gate
   
       

Simbol EX-NOR Gate IC Digital EX-NOR Gate

22
Tabel Kebenaran EX-NOR Gate
A B OUT
0 0 1
0 1 0

1 0 0
1 1 1

5. NAND Gate Universal


A B OUT
0 0 1
0 1 1

1 0 1
1 1 0

Sifat gerband NAND adalah akan bernilai 1 jika input salah satu/keduanya bernilai

0; dan akan bernilai 0 jika kedua input bernilai 0.

Kita akan mencoba merubah sifat dasar dari gerbang NAND (NAND Uneversal)

Gerbang AND

Gerbang AND dari NAND :

Gerbang OR

Gerbang OR dari NAND Universal

23
Gerbang NOT

Gerbang NOT dari NAND Universal

Gerbang NOR

Gerbang NOR dari NAND Universal

Gerbang EX-OR

24
Gerbang EX-OR dari NAND Universal

Gerbang EX-NOR dari NAND Universal

AB + BA
A 1 A AB 1
3 3
2 2
AB
13 10
A 11 8
12 9
B
4 A AB B AB
AB 6
5

B A AB + B AB
B AB
A AB + B AB
A(A + B ) + B(A + B )
A A+AB + BA+BB
AB + BA

25
c. Rangkuman
Aljabar Boole merupakan suatu aljabar yang didalamnya terdapat berbagai

hukum seperti identitas, komutatif, asosiatif, distributif, dan teori Van de Morgan,

dimana semua hukum tersebut dipergunakan untuk menyelesaikan persamaan

logika.

Metode Karnaugh Map adalah teknik penyederhanaan logika yang menggunakan

kotak-kotak dengan jumlah kotak sesuai dengan jumlah variabel yang ada/input

variabel logika.

Gerbang dasar logika terdiri dari 7 Gerbang dasar yaitu : AND, OR, NOT, NAND,

NOR, EX-OR DAN EX-NOT dan semua gerbang tersebut memiliki karakteristik

sesuai dengan tabel kebenaranya.

NAND Universal menggunakan karakteristik gerbang NAND yang dapat

dikonversikan menjadi 6 gerbang lainya (NAND, OR, NOT, NOR, EX-OR DAN EX-

NOR) dengan cara melakukan kombinasi beberapa gerbang NAND sehinggan

karakteristik gerbang lain dapat dipenuhi oleh gerbang NAND

d. TES FORMATIF
Tes Formatif 1

1. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian berikut dan mengapa bisa dikatakan

sebagai gambaran prinsip logika AND!

26
2. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian berikut dan mengapa bisa dikatakan

sebagai gambaran prinsip logika OR!

3. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian berikut dan mengapa bisa dikatakan

sebagai gambaran prinsip logika NOT!

Selesaikan dengan menggunakan teori penyederhanaan dan gunakan

fungsi/hukum teorema yang ada : (No. 4 s/d 6)

4.     C  C

5.   C  C  C

6.   C  C  C

Sederhakanlah persamaan berikut menggunakan K-Map : ( 7 s/d 9 )

7.     

8.   C  C  C  C

9.   CD  C D  C D  C D

27
Tes Formatif 2

Kerjakan dalam kertas kosong :


Buatlah simbol dan tabel kebenaran pada masing masing gerbang berikut :
1. AND
2. OR
3. NOT
4. NAND
5. NOR
6. EX-OR
7. EX-NOR

Tes Formatif 3

Buatlah NAND universal untuk masing-masing gerbang dan berikan output

keluarannya dari gerbang :

1. AND
2. OR
3. NOT
4. NOR
5. EX-OR
6. EX-NOR

e. Kunci Jawaban :

Kunci jawaban Tes Formatif 1

1. Prinsip logika AND adalah akan bernilai 1 jika semua saklar diberikan logika 1

atau on lampu akan menyala dan lampu akan padam jika salah satu saklar

atau kedua-duanya berlogika off atau 0, jadi kalau ditulis fungsi logika AND

sebagai fungsi perkalian : 0 * 0 = 0, 0 * 1 = 0 dan 1 * 1 = 1

2. Prinsip logika OR adalah akan bernilai 1 jika salah satu atau semua saklar

diberikan logika 1 atau on lampu akan menyala dan lampu akan padam jika

saklar kedua-duanya berlogika off atau 0, jadi kalau ditulis fungsi logika OR

sebagai fungsi penjumlahan : 0 +0 = 0, 0 + 1 = 1 dan 1 + 1 = 1

3. Prinsip logika NOT adalah akan bernilai 1 jika saklar diberikan logika 0 atau

off dan lampu akan padam jika saklar berlogika on atau 1, jadi kalau ditulis

fungsi logika NOT sebagai fungsi perkalian : NOT 0 = 1, NOT 1 = 0

:
28
4.     C  C

   (C  1)  C - --  C  1  1

    C

  (   C )

5.   C  C  C

  (C  C )  C - --  (C  C )  1

  (1)  C

  (   C )

6.   C  C  C

  (  )C  C  C

  C  C    C    C

  C  C  (C  1)  C  

  C  C    C  

  C  C  (  1)  C

  C  C    C

  C  C (  1)    C  C  

7.     

A
0 1
B
0 1

1 1



29
8.   C  C  C  C

BA
00 01 11 10
C
0 1 1

1 1 1

    

9.   CD  C D  C D  C D

BA
00 01 11 10
DC
00 1 1

01 1

11 1

10

   D  CD  CD

Kunci Jawaban Tes Formatif 2

1. Simbol Gerbang AND


Tabel Kebenaran AND Gate
A B OUT
0 0 0
0 1 0

1 0 0
1 1 1

2. Simbol Gerbang OR
Tabel Kebenaran AND Gate
A B OUT
0 0 0

0 1 1
1 0 1
1 1 1

3. Simbol Gerbang NOT :


Tabel kebenaran NOT Gate
A OUT
0 1
1 0

30
4. Simbol NAND Gate :
Tabel Kebenaran NAND Gate
A B OUT
0 0 1

0 1 1
1 0 1
1 1 0

5. Simbol NOR Gate


Tabel Kebenaran NOR Gate
A B OUT
0 0 1

0 1 0
1 0 0
1 1 0

6. Simbol EX-OR Gate :


Tabel Kebenara EX-OR Gate
A B OUT
0 0 0

0 1 1
1 0 1
1 1 0

7. Simbol EX-NOR Gate :


Tabel Kebenaran EX-NOR Gate
A B OUT
0 0 1
0 1 0

1 0 0
1 1 1

31
Kunci Jawaban Tes Formatif 3

1. AND dari NAND Universal:

2. OR dari NAND Universal:

3. NOT dari NAND Universal:

4. NOR dari NAND Universal:

5. EX-OR dari NAND Universal:

6. EX-NOR dari NAND Universal:

AB + BA
A 1 A AB 1
3 3
2 2
AB
13 10
A 11 8
12 9
B
4 A AB B AB
AB 6
5

B A AB + B AB
B AB
A AB + B AB
A(A + B ) + B(A + B )
A A+AB + BA+BB
AB + BA

32
f. LEMBAR KERJA
JOBSHEET 1
GERBANG LOGIKA DASAR

Alat dan bahan :


1. Power Supply 5 Volt DC 1 buah
2. Trainer Digital 1 buah
3. IC Digital 7408 (AND) 1 buah
4. IC Digital 7432 (OR) 1 buah
5. IC Digital 7404 (NOT) 1 buah
6. IC Digital 7400 (NAND) 1 buah
7. IC Digital 7402 (NOR) 1 buah
8. IC Digital 7486 (EX-OR) 1 buah
9. Breadboard 1 buah
10. Kabel penghubung secukupnya
Keselamatan Kerja:
1. Berdoalah sebelum melaksanakan praktek.
2. Gunakan wearpack/baju praktek sebelum melaksanakan praktek
3. Setiap melaksanakan kegiatan praktek yang akan berhubungan dengan pemsangan
atau ujicoba rangkaian ke sumber tegangan, mintalah ijin terlebih dahulu kepada
guru/instruktur.
4. Tidak melakukan kegiatan yang membahayakan keselamatan diri dan orang lain
seperti bercanda saat praktek, menggunakan alat/bahan praktek tidak sesuai dengan
peruntukkannya.
Langkah kerja
1. Siapkan power supply 5 Volt DC
2. Hubungkan terminal VCC dan GND
3. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 1
4. ON-kan saklar Vcc , kemudian berikan saklar pada input gerbang dimana saklar
akan berlogika 1 jika terhubung ke tegangan 5 Volt dan berlogika 0 jika
terhubung ke GND.
5. Catatlah hail pengamatan pada tabel kebenarannya
6. Ulangi langkah diatas untuk rangkaian gerbang logika yang lain.

a) AND Gate
Hasil pengamatan
A B OUT
0 0

0 1
1 0
1 1

Out =1 (Led menyala)


Out =0 (Led padam)

33
b) OR Gate
Hasil pengamatan
A B OUT

0 0
0 1
1 0
1 1

Out =1 (Led menyala)


Out =0 (Led padam)

c) NOT Gate
Hasil pengamatan
OUT A OUT
A B
B
0 0

1 1

Out =1 (Led menyala)


Out =0 (Led padam)

d) NAND Gate
Hasil pengamatan
A B OUT
0 0

0 1
1 0
1 1

Out =1 (Led menyala)


Out =0 (Led padam)

e) NOR Gate
Hasil pengamatan
A B OUT
0 0
0 1

1 0
1 1

Out =1 (Led menyala)


Out =0 (Led padam)

34
f) EX-OR Gate
Hasil pengamatan
A B OUT
0 0
0 1

1 0
1 1

Out =1 (Led menyala)


Out =0 (Led padam)

g) EX-NOR Gate
Hasil pengamatan
A B OUT
0 0

0 1
1 0
1 1

Out =1 (Led menyala)


Out =0 (Led padam)

Gunakan rangkaian pengganti berikut jika IC 74266 tidak tersedia:

35
Hasil pengamatan
A B OUT
0 0
0 1

1 0
1 1

Out =1 (Led menyala)


Out =0 (Led padam)

7. Buatlah kesimpulan dan laporkan hasil praktek yang telah dibuat

Guru Mata Diklat ____________,


..............................
Kelompok :
Nama Anggota :
1.
2.
Made Supiase, S.Pd.T
3.
NIP. 198003022005021002
4.
5.

36
JOBSHEET 2
NAND UNIVESAL

Alat dan bahan :


1. Power Supply 5 Volt DC 1 buah
2. Trainer Digital 1 buah
3. IC Digital 7400 (NAND) 2 buah
4. Breadboard 1 buah
5. Kabel penghubung secukupnya

Keselamatan Kerja:
1. Berdoalah sebelum melaksanakan praktek.
2. Gunakan wearpack/baju praktek sebelum melaksanakan praktek
3. Setiap melaksanakan kegiatan praktek yang akan berhubungan dengan pemsangan
atau ujicoba rangkaian ke sumber tegangan, mintalah ijin terlebih dahulu kepada
guru/instruktur.
4. Tidak melakukan kegiatan yang membahayakan keselamatan diri dan orang lain
seperti bercanda saat praktek, menggunakan alat/bahan praktek tidak sesuai
dengan peruntukkannya.

Langkah kerja
1. Siapkan power supply 5 Volt DC
2. Hubungkan terminal VCC dan GND
3. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 1
4. ON-kan saklar Vcc , kemudian berikan saklar pada input gerbang dimana saklar
akan berlogika 1 jika terhubung ke tegangan 5 Volt dan berlogika 0 jika terhubung
ke GND.
5. Catatlah hail pengamatan pada tabel kebenarannya
6. Ulangi langkah diatas untuk rangkaian gerbang logika yang lain.

a. AND Gate dari NAND Universal


Hasil pengamatan
A B OUT
0 0

0 1
1 0
1 1

Buatlah gambar rangkaian AND Gate dengan menggunakan IC 7400

b. OR Gate dari NAND Universal


Hasil pengamatan
A B OUT
0 0
0 1

1 0
1 1

Buatlah gambar rangkaian OR Gate dengan menggunakan IC 7400

37
c. NOT Gate dari NAND Universal
Hasil pengamatan
A OUT
0
1

Buatlah gambar rangkaian NOT Gate dengan menggunakan IC 7400

d. NOR Gate dari NAND Universal


Hasil pengamatan
A B OUT
0 0
0 1

1 0
1 1

Buatlah gambar rangkaian NOR Gate dengan menggunakan IC 7400

e. EX-OR Gate dari NAND Universal


Hasil pengamatan
A B OUT

0 0
0 1
1 0

1 1

Buatlah gambar rangkaian EX-OR Gate dengan menggunakan IC 7400

f. EX-NOR Gate dari NAND Universal


Hasil pengamatan
A B OUT
0 0

0 1
1 0
1 1

Berikan Gerbang NOT dari NAND universal pada output EX-OR pada percobaan
Sehingga terbentuk NOT (EX-OR) = EX-NOR
Buatlah gambar rangkaian EX-NOR Gate dengan menggunakan IC 7400
38
7. Buatlah kesimpulan dan laporkan hasil praktek yang telah dibuat

Guru Mata Diklat ___________,


..............................
Kelompok :
Nama Anggota :
1.
2.
Made Supiase, S.Pd.T
3.
NIP. 198003022005021002
4.
5.

39
Kegiatan Belajar 3 : Menjelaskan Prinsip Register
a. Tujuan Pembelajaran
1. Dapat menganalisa dan menggunakan flip-flop dalam rangkaian Register
2. Menyebutkan macam-macam register dengan benar
3. Menyebutkan fungsi dan kegiatan Register
4. Menggambarkan macam-macam Register
5. Menjelaskan prinsip kerja macam-macam register
6. Merangkai rangkaian clock dengan benar.
7. Menjelaskan prinsip kerja dan fungsi rangkaian clock dengan benar.
8. Menjelaskan konsep dasar BCD Counter dengan benar.
9. Membuat rangkaian BCD counter dan mengkombinasi rangkaian BCD counter
dengan benar.

b. Uraian Materi
1. Register
Register adalah sekelompok flip-flop yang dapat dipakai untuk menyimpan dan
untuk mengolah informasi dalam bentuk linier.
Ada 2 jenis utama Register yaitu:
1. Storage Register (register penyimpan)
2. Shift Register (register geser)
Register penyimpan (Storage Register) digunakan apabila kita hendak menyimpan
informasi untuk sementara, sebelum informasi itu dibawa ke tempat lain. Banyaknya
kata/bit yang dapat disimpan, tergantung dari banyaknya flip-flop dalam register.

Satu flip-flop dapat menyimpan satu bit. Bila kita hendak menyimpan informasi 4 bit
maka kita butuhkan 4 flip-flop.

Contoh: Register yang mengingat bilangan duaan (biner): 1101 terbaca pada
keluaran Q.

Q Q Q Q Q Q Q Q

1 0 1 0 1 0 1 0

FFD FFC FFB FFA

Shift Register adalah suatu register dimana informasi dapat bergeser


(digeserkan). Dalam register geser flip-flop saling dikoneksi, sehingga isinya

40
dapat digeserkan dari satu flip-flop ke flip-flop yang lain, kekiri atau kekanan
atas perintah denyut lonceng (Clock).
Dalam alat ukur digit, register dipakai untuk mengingat data yang sedang
ditampilkan.
Ada 4 Shift Register yaitu:
1. SISO (Serial Input Serial Output)
Gambar Register SISO yang menggunakan JK FF
Q1 Q2 Q3 Q4

Word in (SI)
1 4 1 4 1 4 1 4
J Q J Q J Q J Q
2 2 2 2
CLK CLK CLK CLK
3 5 3 5 3 5 3 5
K Q K Q K Q K Q
Clock FF1 FF2 FF3 FF4

Prinsip kerja:
Informasi/data dimasukan melalui word in dan akan dikeluarkan jika ada
denyut lonceng berlalu dari 1 ke 0. Karena jalan keluarnya flip-flop satu
dihubungkan kepada jalan masuk flip-flop berikutnya, maka informasi
didalam register akan digrser ke kanan selama tebing dari denyut lonceng
(Clock).

Tabel Kebenaran (Misal masuknya 1101)

Clock ke Word in Q1 Q2 Q3 Q4
0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0
2 0 0 1 0 0
3 1 1 0 1 0
4 1 1 1 0 1

Register geser SISO ada dua macam yaitu:


a) Shift Right Register (SRR)/Register geser kanan
b) Shift Left Register (SLR)/Register geser kiri
c) Shift Control Register dapat berfungsi sebagai SSR maupun SLR
Rangkaian Shift control adalah sebagi berikut:
Geser Kanan

Out

Geser Kiri

41
Rangkaian ini untuk mengaktifkan geser kanan/kiri yang ditentukan oleh
SC. Jika SC=1, maka akan mengaktifkan SLR. Jika SC=0, maka akan
mengaktifkan SRR. Gambar rangkaian selengkapnya adalah sebagai
berikut:
Serial out

Serial out
1 3 1 3 1 3 1 3
D Q D Q D Q D Q
2 2 2 2
CLK CLK CLK CLK
Clock DFF1 DFF2 DFF3 DFF4

Serial in Serial in
SRR SLR

SC

Keterangan:
Jika SC=0,maka input geser kanan akan aktif. Keluaran NAND
diumpamakan ke input DFF1 dan setelah denyut lonceng berlaku
(saat tebing depan), maka informasi diteruskan ke output Q1. Dan
output Q1 terhubung langsung keoutput DFF2 berikutnya sehingga
dengan proses ini terjadi pergeseran ke kanan.

TABEL KEBENARAN (jika input 1101)

Clock ke Input Q1 Q2 Q3 Q4
0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0
2 1 1 1 0 0
3 0 0 1 1 0
4 1 1 0 1 1

Informasi digit digeser kekanan setiap ada perubahan pulsa clock


tebing atas. Geser kanan berfungsi sebagai operasi aritmatika yaitu
pembagi dua untuk tiap-tiap flip-flop.

Jika SC = 1 , maka akan mengaktifkan input geser kiri. Output


NAND masuk ke input D-FF4 dan setelah diberi pulsa clock
informasi dikeluarkan melalui Q4 dan keluaran Q4 dihubungkan ke
input D-FF3, keluaran D-FF3 dimasukan ke D-FF berikutnya,
sehingga dengan demikian terjadi pergeseran informasi bit ke arah
kiri.

42
TABEL KEBENARAN (jika input 1101)

Clock ke Input Q1 Q2 Q3 Q4
0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 1
2 1 0 0 1 1
3 0 0 1 1 0
4 1 1 1 0 1

Register geser kiri berfungsi sebagai operasi aritmatika yaitu


sebagai pengali dua untuk tiap-tiap flip-flop.

2. Register Geser SIPO


Adalah register geser dengan masukan data secara serial dan keluaran
data secara parelel.
Gambar rangkaiannya adalah sebagai berikut: (SIPO menggunakan D-FF)

Data load
1 3 1 3 1 3 1 3
D Q D Q D Q D Q
2 2 2 2
CLK CLK CLK CLK
Clock DFF1 DFF2 DFF3 DFF4

Read Out

A B C D

Cara kerja:
Masukan-masukan data secara deret akan dikeluarkan oleh D-FF setelah
masukan denyut lonceng dari 0 ke 1. Keluaran data/informasi serial akan
dapat dibaca secara paralel setelah diberikan satu komando (Read Out).
Bila dijalan masuk Read Out diberi logik 0, maka semua keluaran AND
adalah 0 dan bila Read Out diberi logik 1, maka pintu-pintu AND
menghubung langsungkan sinyal-sinyal yang ada di Q masing-masing flip-
flop.
Contoh: Bila masukan data 1101
TABEL KEBENARANNYA:
Read Out Clock Input Q1 Q2 Q3 Q4 A B C D
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
0 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0
0 3 0 0 1 1 0 0 0 0 0
0 4 1 1 0 1 1 0 0 0 0
1 1 0 1 1 1 0 1 1

43
3. Register Geser PIPO
Adalah register geser dengan masukan data secara jajar/paralel dan
keluaran jajar/paralel.
Gambara rangkaiannya adalah sebagai berikut: (PIPO menggunakan D-FF)
QD QC QB QA

DFF2 DFF2 DFF2 DFF2


1 3 1 3 1 3 1 3
D Q D Q D Q D Q
2 2 2 2
CLK CLK CLK CLK
R R R R
Reset
Clock
D3 D2 D1 D0

Cara kerja:
Sebelum dimasuki data rangkaian direset dulu agar keluaran Q semuanya
0. Setelah itu data dimasukkan secara paralel pada input D-FF dan data
akan diloloskan keluar secara paralel setelah flip-flop mendapat pulsa clock
dari 0 ke 1.
Contoh:
TABEL KEBENARAN:
Clock D1 D2 D3 D4 QD QC QB QA
0 1 1 0 1 0 0 0 0
1 1 1 0 1 1 1 0 1
2 1 0 0 1 1 0 0 1
3 0 0 0 1 0 0 0 1

4. Register geser PISO


Adalah register geser dengan masukan data secara paralel dan dikeluarkan
secara deret/serial.
Gambar rangkaian register PISO menggunakan D-FF adalah sebagai
berikut:

44
A B C D

Data
load

DFF2 DFF2 DFF2 DFF2 Serial


1 3 1 3 1 3 1 3
D Q D Q D Q D Q Out
2 2 2 2
CLK CLK CLK CLK
R R R R
Clock

Rangkaian diatas merupakan register geser dengan panjang kata 4 bit.


Semua jalan masuk clock dihubungkan jajar. Data-data yang ada di A, B,
C, D dimasukkan ke flip-flop secara serempak, apabila dijalan masuk Data
Load diberi logik 1.
Cara Kerja:
 Mula-mula jalan masuk Data Load = 0, maka semua pintu NAND
mengeluarkan 1, sehingga jalan masuk set dan rerset semuanya 1
berarti bahwa jalan masuk set dan reset tidak berpengaruh.
 Jika Data Load = 1, maka semua input paralel akan dilewatkan oleh
NAND. Misal jalan masuk A=1, maka pintu NAND 1 mengeluarkan 0
adapun pintu NAND 2 mengeluarkan 1. Dengan demikian flip-flop diset
sehingga menjadi Q=1. Karena flip-flop yang lainpun dihubungkan
dengan cara yang sama, maka mereka juga mengoper informasi pada
saat Data Load diberi logik 1. Setelah informasi berada didalam
register, Data Load diberi logik 0. Informasi akan dapat dikeluarkan
dari register dengan cara memasukkan denyut lonceng, denyut-demi
denyut keluar deret/seri. Untuk keperluan ini jalan masuk D
dihubungkan kepada keluaran Q.
Ada juga register yang dapat digunakan sebagai Shift register SISO
maupun PIPO dengan bantuan suatu control sbb:
Preset

Data Reset
jajar
Input Control
(IC)

Input Control = 0, berfungsi sebagai register geser SISO


Input Control = 1, berfungsi sebagai register geser PIPO

45
Data IC Preset Reset
0 1 1 0
1 1 0 1
0 0 1 1
1 0 1 1

Rangkaian kontrol diatas dapat disimbolkan sbb:


Preset

4
Data Paralel 1
Reset
5
2

3
Input Control

Rangkaian selengkapnya adalah sbb:


QD QC QB QA

Data P P P P
Seri D D D D
Q Q Q Q

C C C C
R R R R

Clock

P P P P
D D D D
Q Q Q Q

C C C C
R R R R

IC

D3 D2 D1 D0

Catatan:
Jika IC=0, maka input yang dimasukan ke D0, D1, D2, D3 tidak
mempengaruhi keadaan output QA, QB, QC, QD tetapi yang
mempengaruhinya adalah data yang dimasukkan ke input D-FF
secara serial, maka pada kondisi ini rangkaian akan bekerja
senagai register geser SISO.
Jika IC=1, maka input yang dimasukkan ke gate D seri tidak akan
mempengaruhi output, tetapi output dipengaruhi oleh data
paralel (D0, D1, D2, D3).
Input dimasukkan secara serempak dan keluaran ditunjukkan
secara serempak begitu pulsa clock berguling dari 1 ke 0, maka
pada kondisi ini rangkaian akan bekerja sebagai registeer geser
PIPO.

46
2. Rangakaian clock
Rangkaian clock berfungsi untuk pembentuk/membangkitkan pulsa/gelombang
kotak secara terus-menerus dan rangkaian ini tidak mempunyai kondisi
stabil/setimbang. Rangkaian clock termasuk golongan Astabil Multivibrator
dengan IC 555.

SW2
Out (Clock)
SW-SPST
U1 R1

8
10K
4 3

VCC
R Q

R3 DC
7
220
5
CV
RV1
20K

GND
C2 2
TR TH
6
D2 1u
LED-GREEN
1
NE555

C1
33u

Gambar rangkaian Timer/clock dengan IC 555

Output rangkaian clock digunakan untuk input rangkaian-rangkaian logika


yang sekuensial (berhubungan dengan waktu). Yang termasuk rangkaian
logika sekuensial contohnya: Flip-Flop, Shift Register, dan Counter. Adapun
fungsi rangkaian clock yaitu, untuk mengatur jalannya data dalam
penggeseran ke kanan atau ke kiri, maupun dalam perhitungan/pencacahan
bilangan biner. Yang dimaksud rangkaian Astabil Multivribator Adalah
multivribator yang tidak stabil tegangan output-nya (tegangan
pengeluarannya berubah-ubah) tanpa adanya sinyal masukan yang diberikan.
Rangakaian clock dengan IC 555 besrta pulsa-pulsa pada pin 3 dan pin 6
ditunjukkan pada gambar ini

Cara kerja rangkaian diatas

47
 Pada saat C diisi tegangan ambang naik melebihi + (2/3) Vcc.
 Kini Kapasitor C dikosongkan melalui Rb oleh karena itu tetapan waktu
pengosongan dapat ditentukan dengan rumus T = Rb x C.
 Bila egangan C sudah turun sedikit sebesar + (Vcc/3) maka keluaran
menjadi tinggi.

Pewaktu IC 555 mempunyai tegangan yang naik dan turun secara


exponensial. Keluarannya berbentuk gelombang segi empat. Karena tetapan
waktu pengisian lebih lama daripada tetapan waktu pengosonngan, maka
keluarannya tidak simetri. Keadaan keluaran yang tinggi lebih lama dari
keadaan keluaran yang rendah. Untuk dapat menentukan ketidak simetrian
ssuatu pulsa keluaran yang dihasilkan oleh rangkaian multivibrator jenis
astabil ini dipergunakan suatu siklus kerja yang dirumuskan sebagai berikut:
W = 0.693 (RA + Rb ).C
t = 0.693 . Rb. C
T =W+t
Dimana : W = lebar pulsa ; T = waktu periode
Besarnya frekuensi ditentukan oleh
1
F= ( dimana T = detik ; F = Hertz )
T
3. BCD Couter
Sistem bilangan BCD (Binary Code Decimal) menterjemahkan setiap bilangan-
bilangan decimal dengan menggantikan setiap digit decimal menjadi 4 bit
biner. Mengingat 4 digit biner dapat dibuat menjadi 16 kombinasi (0000 s.d
1111), maka 10 diantaranya dapat dinyatakan digit decimal 0 s/d 9 (0000 s/d
1001) , sedangkan angka 10 (decimal) merupakan gabungan BCD 0001 (1)
dan 0000 (0) begitu pula angka selanjutnya
Seperti dijelaskan pada sistem bilangan BCD, angka keluaran dari BCD dapat
dilihat dari tebel dibawah ini :
Decimal BCD
0 0000
1 0001
2 0010
3 0011
4 0100
5 0101
6 0110
7 0111
8 1000
9 1001
10 0001 0000
dst dst
48
Untuk membuat BCD counter, dibutuhkan rangkaian clock dan IC decade
counter, dimana rangkaian timer/clock dibuat dengan IC 555 dan IC decade
counter digunakan IC 7490

PIN 8 GND (7447)


Clock (Pin 3 IC 555

U4 D1
14 12
R1
CKA Q0
1 9
CKB Q1
8
Q2
11 D2
2
Q3 R2
R0(1)
3
R0(2)
6
7
R9(1) D3
R9(2) R3
74LS90
D4
PIN 5 VCC (7490)
R4
PIN 10 GND (7490)

Gambar rangkaian Decade Counter dengan IC 7490

Kondisi fisik IC 7490 memiliki


14 pin seperti pada gambar
berikut :

Pin 2 da 3 pada IC 7490 adalah kaki reset dimana jika diberikan tegangan
positif 5 Volt (logic 1) maka counter outputnya akan direset kembali ke 0000

49
Tabel keluaran rangkaian diatas dapat dilihat dari tabel berikut :
Pulsa Reset
Q3 Q3 Q2 Q1 Desimal
ke Pin 2 dan 3
0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1 1
2 0 0 0 1 0 2
3 0 0 0 1 1 3
4 0 0 1 0 0 4
5 0 0 1 0 1 5
6 0 0 1 1 0 6
7 0 0 1 1 1 7
8 0 1 0 0 0 8
9 0 1 0 0 1 9
10 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 1 1
12 0 0 0 1 0 2
13 0 0 0 1 1 3
14 0 0 1 0 0 4
15 0 0 1 0 1 5
16 1 0 0 0 0 0
17 0 0 0 0 1 1
18 0 0 0 1 0 2
19 0 0 0 1 1 3
dst dst dst dst dst dst dst

4. Seven segment
Seven segment (7segment) merupakan rangkaian led yang terhubung pada
masing-masing common ada 2 tipe yaitu common anode dan common catode.
1. Common anode, kaki led anode pada 7 segment terhubung semua
sehingga kaki common terhubung ke Vcc dan masing masing kaki segment
jika dihubungkan ke GND/0 volt maka segment akan menyala, dan jika
deberikan tegangan Vcc/5 volt led akan padam.
2. Common catode, kaki led catode pada 7 segment terhubung semua
sehingga kaki common terhubung ke GND dan masing masing kaki
segment jika dihubungkan ke GND/0 volt maka segment akan padam dan
jika diberikan tegangan Vcc/5 Volt led akan menyala.

a
a
b
c f b
d g
e e c
f
g d

Gambar Seven segment.

50
5. Counter 0 s/d 9
Untuk dapat menghubungkan Decade counter agar didapat klaranya
berupa seven, segment, IC 7490 membutuhkan rangkain pengubah BCD
ke dalam bentuk 7 keluaran, dimana display yang akan digunakan adalah
7 segment, oleh karena itu dibutuhkan komponen BCD to seveb segment
dengan menggunakan IC 7447. Dipasaran IC 7447 banyak dijual, IC 7447
yang ada dipasran dapat dipasang pada 7segment common anode.

Clock U6 U7
14 12 7 13
CKA Q0 A QA
1 9 1 12
CKB Q1 B QB
8 2 11
Q2 C QC
11 6 10
Q3 D QD
2 4 9
R0(1) BI/RBO QE
3 5 15
R0(2) RBI QF
6 3 14
R9(1) LT QG
7
R9(2)
74LS47
74LS90

PIN 5 VCC (7490)


PIN 10 GND (7490)
7 segment com-anode
PIN 16 VCC (7447)
PIN 8 GND (7447)

Gambar gabungan IC 7490, 7447 dan Seven segment com-anode

Gambar pin IC 7490 dan 7447

Dengan menguhubungkan seluruh rangkaian menjadi satu kesatuan mulai


dari rangkaian clock (IC 555), Decade counter (IC 7490), BCD to
7segment (IC 7447) dan seven segment, dapat dibuat menjadi rangkaian
decade caunter dengan display pada seven segmen 0 s/d 9.

51
c. Rangkuman
Karena suatu unit biner adalah memori 1 bit maka susunan n buah flip-flop
dapat menyimpan kata n bit. Susunan ini dinamakan Register. Untuk
memungkinkan pembacaan data yang berurutan, maka keluaran dari flip-flop
yang satu dihubungkan dengan masukan dari flip-flop berikutnya. Konfigurasi
seperti ini yang disebut dengan register geser.. Perhatikan pada uraian materi
diatas bahwa tahapan yang harus menyimpan bit paling berarti adalah MSB
(Most Significant Bit). Bit paling tidak berarti adalah LSB (List Significant Bit)
yang berada pada bit disebelah paling kanan.
Macam-macam register yang digunakan adalah berdasarkan fungsinya yaitu
meliputi:
1. Register SISO yaitu merupakan register yang masukan datanya seri dan
keluar secara seri. Penerapan Register ini yaitu untuk Register geser
kanan, geser kiri. Beberapa jenis register yang banyak dipasaran
dilengkapi dengan gerbang-gerbang yang memungkinkan pemindahan
data dari kanan ke kiri atau sebaliknya. Suatu penerapan untuk operasi-
operasi ini adalah dalam perkalian dan pembagian oleh angka kelipatan 2
2. Register SIPO yaitu merupakan register yang masukan datanya secara seri
dan keluar secara paralel. Flip-flop yang telah dijelaskan diatas dapat
dikosongkan isinya dengan memberi bit 0 pada Clear sehingga semua
keluaran Q1, Q2, Q3 dan Q4 = 0, setelah clear diberi logik 1, clock
diberikan, data dimasukan misalnya 1101 maka data yang tak berarti akan
tersimpan pada FF4 = 1, berturut-turut menuju ke kiri (data yang paling
berarti) FF3 akan tersimpan logik 0, FF2 = logik 1 dan FF1=logik 1
3. Register PISO yaitu merupakan register yang masukan datanya secara
paralel dan keluarannya secara seri.
Dalam kasus yang dijelaskan diatas flip-flop yang dipasang adalah FF1,
FF2, FF3, FF4 dan data yang dimasukkan adalah 1101 maka data yang
tersimpan itu selanjutnya dapat dibaca secara serial pada FF yang paling
kanan dengan menggunakan 4 pulsa clock. Sistem ini merupakan suatu
konverter paralel ke serial.
4. Register PIPO yaitu data dimasukkan seperti dijelaskan diatas secara
paralel dan kemudian akan digeserkan secara paralel pada keluarannya.
Dan masing-masing flip-flop hanya digunakan sebagai suatu memori.
Salah satu penerapan yang penting dari register adalah penggunaanya
sebagai pembangkit barisan biner. Sistem ini juga disebut pembangkit kata,
kode atau huruf.

52
Suatu register geser juga dapat dipakai untuk menimbulkan penundaan waktu
∆ dalam suatu sistem. Jadi suatu deretan pulsa masuk akan muncul pada
keluaran suatu register n tahapan dengan penundaan waktu selama ∆=(n-1)T
Disamping itu register geser juga dapat digunakan sebagai Ring Counter
(pencacah sim vol). Jadi suatu pencacah sim vol mempunyai fungsi serupa
dengan sebuah saklar Steping (Stepping Switch), karena setiap pulsa
penggeser memajukan saklar itu sejauh satu langkah.
Astabil Multivibrator atau pembentuk pulsa atau generator pulsa merupakan
rangkaian yang membangkitkan sinyal secara terus-menerus pada
keluarannya tanpa adanya sinyal masukan dari rangkaian. Rangkaian ini juga
sering dinamakan dengan rangkaian cloc. Frekuensi pulsa yang dihasilhan
tergantung oleh besarnya C, Resistor RA, Rb. Untuk menentukan periode T
ditentukan oleh lebart pulsa W dan t.
BCD Counter merupakan rangkaian pembangkit bilangan BCD dari mulai
angka 0000 (0) sampai dengan 1001 (9) dan mengulang kembali ke 0000 dst,
selama rangkaian tersebut diberikan pulsa/clock dari rangkaian IC 555
Seven segment terdiri dari 2 commond yaitu commond anode (CA) dan
commond catode (CC) dimana CA semua kaki anode terhubung ke tegangan
vcc sedangkan CC semua kaki catode terhubung paga ground.

d. TES FORMATIF
1. Gambar dan terangkan prinsip kerja rangkaian clock dengan rangkaian IC
555?
2. Sebutkan 5 fungsi dari Register?
3. Apakah fungsi Clear pada Register?
4. Lengkapilah tabel kebenaran berikut ini jika Shift Register tersebut
mempunyai output 8 bit secara SIPO, dimana Q8 merupakan LSB!

Clock Data input Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1
2 1
3 1
4 1
5 1
6 1
7 1
8 1

5. Gambarkan SIPO Shift Register tersebut diatas secara blok diagram?


6. Tipe IC apakah yang digunakan dalam decade counter?

53
7. Tipe IC apakah yang dipergunakan untuk membauat keluaran BCD diubah
menjadi seven segment ?
8. Pin berapakah yang digunakan untuk membuat reset pada IC decade
counter?
9. Apakah common 7 segment menyang digunakan untuk IC BCD to
7segment?

e. Kunci Jawaban

1. Gambar rangkaian IC 555


SW2
Out (Clock)
SW-SPST
U1 R1

8
10K
4 3
VCC
R Q

R3 DC
7
220
5
CV
RV1
20K
GND

C2 2
TR TH
6
D2 1u
LED-GREEN
1

NE555

C1
33u

Prinsip kerja:
Pada waktu pin 2 dan pin 6 berada dibawah VLT = 1/3 Vcc,sehingga kaki 3
(keluaran) menjadi tinggi. Kapasitor C mengisi, melalui Ra dan Rb. Sampai Vc
mencapai harga VUT, yaitu sebesar 2/3 Vcc, maka keluaran kaki 3 menjadi
rendah. Kapasitor C mengosongkan muatannya melalui Rb ke kaki 6. Sampai
harga Vc menjadi tinggi. Sehingga kejadian seperti di atas akan terulang
kembali. Kejadian akan berulang terus, dengan frekuensi ditentukan sebagai
berikut:
1
f=
T
1,4
f 
( Ra  2 Rb ).C

2. Lima fungsi dari Register yaitu untuk:


a. Memmory (menyimpan data)
b. Penggeser data dari input seri ke output paralel
c. Penggeser data kekanan (SRR) dan kekiri (SLR)
d. Pembangkit barisan biner (sequence generator)
e. Saluran penunda digital

54
3. Fungsi clear pada register untuk membersihkan data yang ada pada flip-
flop (membersihkan memory) supaya sebelum data dimasukan output flip-
flop semua dalam kondisi 0.

4. Tabel Kebenaran

Clock Data input Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
2 1 1 1 0 0 0 0 0 0
3 1 1 1 1 0 0 0 0 0
4 1 1 1 1 1 0 0 0 0
5 1 1 1 1 1 1 0 0 0
6 1 1 1 1 1 1 1 0 0
7 1 1 1 1 1 1 1 1 0
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5. Blok diagram SIPO untuk tabel diatas

Q1 MSB
11111111 Q2
Serial Input Q3
Q4
Q5
Q6
Clk
Q7
Q8 LSB

Clear

6. Tipe IC apakah yang digunakan dalam decade counter? Jwb : IC 7490


7. Tipe IC apakah yang dipergunakan untuk membauat keluaran BCD diubah
menjadi seven segment ? jwb : IC 7447
8. Pin berapakah yang digunakan untuk membuat reset pada IC decade
counter? Jwb: pin 2 dan 3 pada IC 7490
9. Apakah common 7 segment menyang digunakan untuk IC BCD to
7segment? Jwb: Common anode

55
f. LEMBAR KERJA
JOBSHEET 1
RANGKAIAN TIMER/CLOCK
DENGAN IC 555

Alat dan bahan :


1. Komputer + program proteus-ares 1 set
2. Printer Laser/toner 1 buah
3. Kertas plano/kalender ukuran A4 1 buah
4. Power Supply 5 Volt DC 1 buah
5. Trainer Digital 1 buah
6. Soket dan IC 555 1 buah
7. Resistor 220 dan 10 K 1 buah
8. Potensio 20 K 1 buah
9. Capasitor 1uF dan 47uF 1 buah
10. LED 1 buah
11. PCB ukuran 5 x 6 cm 1 buah
12. Spidol 1 buah
13. Larutan feritclorida secukupnya
14. Timah 1meter
15. Solder 1 buah
16. Sedotan timah 1 buah
17. Multimeter 1buah
18. Kabel penghubung secukupnya

Keselamatan Kerja:
1. Berdoalah sebelum melaksanakan praktek.
2. Gunakan wearpack/baju praktek sebelum melaksanakan praktek
3. Setiap melaksanakan kegiatan praktek yang akan berhubungan dengan
pemsangan atau ujicoba rangkaian ke sumber tegangan, mintalah ijin
terlebih dahulu kepada guru/instruktur.
4. Berhati-hati dalam menggunakan mesin bor, solder, larutan feritclorida dan
yang berhubungan dengan penggunaan listrik dan alat praktek yang dapat
menimbulkan bahaya..
5. Tidak melakukan kegiatan yang membahayakan keselamatan diri dan
orang lain seperti bercanda saat praktek, menggunakan alat/bahan
praktek tidak sesuai dengan peruntukkannya.

56
Gambar rangkaian :

SW2
Out (Clock)
SW-SPST
U1 R1

8
10K
4 3

VCC
R Q

R3 DC
7
220
5
CV
RV1
20K

GND
C2 2
TR TH
6
D2 1u
LED-GREEN

1
NE555

C1
47u

Langkah kerja I. Membuat jalur PCB


1. Buatlah rancangan jalur PCB menggunakan komputer, program proteus-
ares dengan ukuran PCB 50mm x 60mm
2. Print gambar jalur PCB yang dibuat dengan menggunakan kertas
kalender/kertas plano yang telah dipotong ukuran A4, printer yang
digunakan adalah jenis printer laser/tinta toner/serbuk.
3. Potong PCB ukuran 5cm x 6cm
4. Letakkan rangkaian yang telah diprinter pada PCB ukuran 5cm x 6cm
kemudian setrika dengan setrika panas dan menyetrika dengan agak
ditekan kurang lebih 3 menit sampai kertas print benar-benar melekat
pada PCB.
5. Kemudian masukan kertas yang melekat pada PCD kedalam air selama
kurang lebih 3 menit, kemudian angkat PCB dan kelupas kertas yang
melekat pada PCB dengan menggunakan ibu jari secara perlahan-lahan
agar jalur PCB yang melekat pada PCB tidak lepas/rusak, kelupas kertas
pada air kran yang mengalir kecil.
6. Besihkan PCB dari kotoran yang mengganggu, kemudian rapikan jalur
yang melekat pada PCB terutama pada bagian yang terputus/rusak dengan
spidol.
7. Laporkan hasil yang jalur yang dibuat sebelum PCB dilarutkan kelamam
larutan freritclorida.
8. Larutkan PCB kedalam larutan feritclorida, kemudian cuci dengan air, dan
lakukan pengeboran jalur/pad pada PCB.

57
Langkah kerja II. Merakit komponen
1. Pasang komponen komponen yang akan dirakit dengan rapi dan benar
gunakan solder, timah dan sedotan timah sesuai dengan petunjuk
keselamatan.
2. Laporkan hasil rakitan rangkaian kepada guru/instruktur sebelum diujicoba
pada sumber tegangan.
3. Jika telah disetujui untuk dihubungkan pada sumber tegangan, masukkan
sumber tegangan VCc 5 volt dan GND, atur potensio untuk mendapatkan
timer/clock yang sesuai dengan keiginan.
4. Kumpulkan hasil praktek yang dibuat kepada guru/instruktur.

Guru Mata Diklat Poncowati, ..............................


Nama Siswa :

Made Supiase, S.Pd.T ( _____________________)


NIP. 198003022005021002 NIS.

58
JOBSHEET 2
DECADE COUNTER

Alat dan bahan :


1. Power Supply 5 Volt DC 1 buah
2. Trainer Digital 1 buah
3. Rangkaian timer/clock 1 set
4. IC Decade counter 7490 1 buah
5. R 220 4 buah
6. LED 4 buah
7. Breadboard 1 buah
8. Kabel/jumper penghubung secukupnya

Keselamatan Kerja:
1. Berdoalah sebelum melaksanakan praktek.
2. Gunakan wearpack/baju praktek sebelum melaksanakan praktek
3. Setiap melaksanakan kegiatan praktek yang akan berhubungan dengan
pemsangan atau ujicoba rangkaian ke sumber tegangan, mintalah ijin
terlebih dahulu kepada guru/instruktur.
4. Berhati-hati dalam menggunakan mesin bor, solder, larutan feritclorida
dan yang berhubungan dengan penggunaan listrik dan alat praktek yang
dapat menimbulkan bahaya..
5. Tidak melakukan kegiatan yang membahayakan keselamatan diri dan
orang lain seperti bercanda saat praktek, menggunakan alat/bahan
praktek tidak sesuai dengan peruntukkannya.

Gambar rangkaian :
PIN 8 GND (7447)
Clock (Pin 3 IC 555

U4 D1
14 12
R1
CKA Q0
1 9
CKB Q1
8
Q2
11 D2
2
Q3 R2
R0(1)
3
R0(2)
6
7
R9(1) D3
R9(2) R3
74LS90
D4
PIN 5 VCC (7490)
R4
PIN 10 GND (7490)

59
Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Rakitlah komponen pada breadboar secara teliti dan benar
3. Hubungkan pin 3 pada rangkaian timer pada pin 3 IC 555
4. Laporkan hasil rakitan rangkaian kepada guru/instruktur sebelum
diujicoba pada sumber tegangan.
5. Jika telah disetujui untuk dihubungkan pada sumber tegangan, masukkan
sumber tegangan VCc 5 volt dan GND
6. Catatlah keluaran hasil praktek pada tabel hasil pengamatan
7. Kumpulkan rangkaian yang dibuat kepada guru/instruktur.

Tabel hasil pengamatan :

Pulsa ke : Q3 Q2 Q1 Q0
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Catatan :
1 = menyala
0 = mati

Kesimpulan :

Guru Mata Diklat Poncowati, ..............................


Nama Siswa :

Made Supiase, S.Pd.T ( _____________________)


NIP. 198003022005021002 NIS.

60
JOBSHEET 3
DECADE COUNTER
DENGAN DISPLAY 7SEGMENT

Alat dan bahan :


1. Power Supply 5 Volt DC 1 buah
2. Trainer Digital 1 buah
3. Rangkaian timer/clock 1 set
4. IC Decade counter 7490 1 buah
5. IC BCD to 7Segment 1 buah
6. 7Segment com-anode 1 buah
7. Breadboard 1 buah
8. Kabel/jumper penghubung secukupnya

Keselamatan Kerja:
1. Berdoalah sebelum melaksanakan praktek.
2. Gunakan wearpack/baju praktek sebelum melaksanakan praktek
3. Setiap melaksanakan kegiatan praktek yang akan berhubungan dengan pemsangan atau
ujicoba rangkaian ke sumber tegangan, mintalah ijin terlebih dahulu kepada guru/instruktur.
4. Berhati-hati dalam menggunakan mesin bor, solder, larutan feritclorida dan yang
berhubungan dengan penggunaan listrik dan alat praktek yang dapat menimbulkan bahaya..
5. Tidak melakukan kegiatan yang membahayakan keselamatan diri dan orang lain seperti
bercanda saat praktek, menggunakan alat/bahan praktek tidak sesuai dengan peruntukkannya.

Gambar rangkaian :

Pin3/Clock U2 U3
14 12 7 13
CKA Q0 A QA
1 9 1 12
CKB Q1 B QB
8 2 11
Q2 C QC
11 6 10
Q3 D QD
2 4 9
R0(1) BI/RBO QE
3 5 15
R0(2) RBI QF
6 PIN 5 VCC (7490) 3 14
R9(1) LT QG
7 PIN 10 GND (7490)
R9(2)
PIN 16 VCC (7447) 74LS47
74LS90 PIN 8 GND (7447)
7Segment com-anode

Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Rakitlah komponen pada breadboad secara teliti dan benar sesuai dengan gambar rangkaian
yang diberikan.
3. Hubungkan pin 3 pada rangkaian timer pada pin 3 IC 555
4. Laporkan hasil rakitan rangkaian kepada guru/instruktur sebelum diujicoba pada sumber
tegangan.
5. Jika telah disetujui untuk dihubungkan pada sumber tegangan, masukkan sumber tegangan
VCc 5 volt dan GND
6. Catatlah keluaran hasil praktek pada tabel hasil pengamatan
7. Kumpulkan rangkaian yang dibuat kepada guru/instruktur.

61
Tabel hasil pengamatan :

Pulsa ke : a b c d e f g Angka
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Catatan :
1 = menyala
0 = mati

Kesimpulan :

Guru Mata Diklat Poncowati, ..............................


Nama Siswa :

Made Supiase, S.Pd.T ( _____________________)


NIP. 198003022005021002 NIS.

62
JOBSHEET 4
DECADE COUNTER
WITH RESET

Alat dan bahan :


1. Power Supply 5 Volt DC 1 buah
2. Trainer Digital 1 buah
3. Rangkaian timer/clock 1 set
4. IC Decade counter 7490 1 buah
5. IC BCD to 7Segment 1 buah
6. 7Segment com-anode 1 buah
7. IC 7408 1 buah
8. Breadboard 1 buah
9. Kabel/jumper penghubung secukupnya

Keselamatan Kerja:
1. Berdoalah sebelum melaksanakan praktek.
2. Gunakan wearpack/baju praktek sebelum melaksanakan praktek
3. Setiap melaksanakan kegiatan praktek yang akan berhubungan dengan pemsangan atau
ujicoba rangkaian ke sumber tegangan, mintalah ijin terlebih dahulu kepada guru/instruktur.
4. Berhati-hati dalam menggunakan mesin bor, solder, larutan feritclorida dan yang
berhubungan dengan penggunaan listrik dan alat praktek yang dapat menimbulkan bahaya..
5. Tidak melakukan kegiatan yang membahayakan keselamatan diri dan orang lain seperti
bercanda saat praktek, menggunakan alat/bahan praktek tidak sesuai dengan peruntukkannya.

Gambar rangkaian :
PIN 5 VCC (7490)
PIN 10 GND (7490)
PIN 16 VCC (7447)
PIN 8 GND (7447)
Clock U2 U3
14 12 7 13
CKA Q0 A QA
1 9 1 12
CKB Q1 B QB
8 2 11
Q2 C QC
11 6 10
Q3 D QD
2 4 9
R0(1) BI/RBO QE
3 5 15
R0(2) RBI QF
6 3 14
R9(1) LT QG
7
R9(2)
74LS47
74LS90

U1:A 7segment com-anode


2
3
1

74LS08

Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Rakitlah komponen pada breadboad secara teliti dan benar sesuai dengan gambar rangkaian
yang diberikan.
3. Hubungkan pin 3 pada rangkaian timer pada pin 3 IC 555
4. Laporkan hasil rakitan rangkaian kepada guru/instruktur sebelum diujicoba pada sumber
tegangan.
5. Jika telah disetujui untuk dihubungkan pada sumber tegangan, masukkan sumber tegangan
VCc 5 volt dan GND
6. Catatlah keluaran hasil praktek pada tabel hasil pengamatan
7. Kumpulkan rangkaian yang dibuat kepada guru/instruktur.

63
Tabel hasil pengamatan :

Pulsa ke : Angka
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Catatan :
1 = menyala
0 = mati

Kesimpulan :

Guru Mata Diklat Poncowati, ..............................


Nama Siswa :

Made Supiase, S.Pd.T ( _____________________)


NIP. 198003022005021002 NIS.

64
g. Lembar Penilaian Praktek

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK

Nama Peserta :
No. Induk :
Program Keahlian :
Judul Jobsheet :

PEDOMAN PENILAIAN

Skor Skor
No. Aspek Penilaian Keterangan
Maks. Perolehan
1 2 3 4 5
1 Persiapan praktek
1.1. Pakaian praktek 2
1.2. Persiapan alat dan bahan 3
Sub total 5
2 Membuat tata letak
2.1. Penyiapan tata letak 5
2.2. Efisiensi tata letak yang dibuat 5
Sub total 10
3 Proses (Sistematika & Cara Kerja)
3.1. Cara kerja sesuai dengan langkah kerja 10
3.2. Menganalisis rangkaian (troubleshooting) 10
Sub total 20
4 Kualitas Produk Kerja
4.1. Rangkaian yang dibuat sesuai dengan 10
gambar rangkaian
4.2. Rangkaian yang dibuat rapi, jelas dan 10
benar
4.3. Pelaksanaan keselamatan kerja 5
4.3. Pekerjaan diselesaikan dengan waktu 10
yang telah ditentukan
Sub total 35
5 Sikap/Etos Kerja
5.1. Tanggung jawab 2
5.2. Ketelitian 3
5.3. Inisiatif 3
5.4. Kemandirian 2
Sub total 10
6 Pelaporan Hasil Praktek
6.1. Kelengkapan bukti fisik 5
6.2. Kesimpulan praktek 15
Sub total 20
Total 100

65
KRITERIA PENILAIAN

No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor


1 Persiapan praktek
1.1. Pakaian praktek  Memakai pakaian praktek 2
 Tidak memakai pakaian praktek 0

 Alat dan bahan disiapkan sesuai 3


1.2. Persiapan alat dan bahan kebutuhan
 Alat dan bahan disiapkan tidak 1
sesuai kebutuhan
2 Membuat tata letak
2.1. Penyiapan tata letak  Tata letak disiapkan mempermudah 5
dalam pengamatan rangkaian
 Tata letak tidak disiapkan dengan 1
baik

2.2. Efisiensi tata letak yang dibuat  Tata letak efisien dalam penempatan 5
input/output rangkaian

 Tata letak kurang efisien dalam 1


penempatan input/output rangkaian
3 Proses (Sistematika & Cara Kerja)
3.1. Cara kerja sesuai dengan langkah  Cara kerja sesuai dengan prosedur
kerja langkah kerja
10
 Cara kerja tidak sesuai dengan
prosedur langkah kerja 1

3.2. Menganalisis rangkaian  Mampu menganalisis rangkaian


(troubleshooting) dengan baik 10

1
 Kurang mampu menganalisis
rangkaian dengan baik
4 Kualitas Produk Kerja
4.1. Rangkaian yang dibuat sesuai  Rangkaian yang dibuat sesuai 10
dengan gambar rangkaian dengan gambar rangkaian

 Rangkaian yang dibuat tidak sesuai 1


dengan gambar rangkaian

4.2. Rangkaian yang dibuat rapi, jelas  Rangkaian dibuat secara rapi, 10
dan benar memenuhi estetika

1
 Rangkaian tidak memenuhi
kerapihan dan estetika
4.3. Pelaksanaan keselamatan kerja 5

 Pelaksanaan pekerjaan 1
mengutamakan keselamatan kerja

4.3. Pekerjaan diselesaikan dengan 10


waktu yang telah ditentukan
 Pelaksanaan pekerjaan tidak
1
mengutamakan keselamatan kerja

 Menyelesaikan pekerjaan tepat


waktu
 Menyelesaikan pekerjaan melebihi
waktu yang ditentukan

66
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
5 Sikap/Etos Kerja
5.1. Tanggung jawab  Membereskan kembali alat dan 2
bahan yang dipergunakan
 Tidak membereskan alat dan bahan 1
yang dipergunakan

5.2. Ketelitian  Tidak banyak melakukan kesalahan 3


kerja
 Banyak melakukan kesalahan kerja 1

5.3. Inisiatif  Memiliki inisiatif bekerja 3


 Kurang/tidak memiliki inisiatif kerja 1

5.4. Kemandirian  Bekerja tanpa banyak diperintah 2


 Bekerja dengan banyak diperintah 1
6 Pelaporan Hasil Praktek
6.1. Kelengkapan bukti fisik  Laporan praktek sesuai dengan 5
sietematika yang ada
 Laporan disusun tanpa sistimatika 1

6.2. Kesimpulan praktek  Memberikan kesimpulan praktek 15


sesuai dengan hasil praktek dan
kesesuaian dengan teori
 Kesimpulan praktek tidak sesuai 1
dengan hasil praktek dan tidak ada
kesesuaian dengan teori

67
BAB III. PENUTUP

Setelah selesai memahami modul Menerapkan dasar-dasar teknik digital baik materi,

evaluasi dan praktek sesuai dengan jobsheet yang ada maka diharapkan bagi peserta

diklat memiliki kompetensi dibidang teknik digital. Modul ini menjadi dasar teknik digital

yang akan membantu peserta diklat lebih mudah memahami rangkaian – rangkaian

elaktronika yang masih berhubungan dengan digital seperti aplikasi milrokontroler dan

pengendali-pengendali kontrol digital.

68
DAFTAR PUSTAKA

John Wiley, Electrical and Electronic Instrumentation, America: A Wiley-

Interscience publication, 1984

Kismet Fadilah, Penerapan Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika I.

Bandung: Penerbit Angkasa, 2000

Tim, Menguasai Elektronika Digital dan Komputer, Jakarta:Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,2005

69

Anda mungkin juga menyukai