I
PENDAHULUAN
A. DISKRIPSI MODUL
Modul ini berisikan tentang system bilangan dimana membahas berbagai macam
prinsip register. Kompetensi ini merupakan dasar teori pada program keahlian
Teknik Audio-Video.
Modul ini terdiri dari 3 kegiatan belajar yaitu kegiatan belajar 1 menjelaskan system
Dengan menguasai modul ini diharapkan peserta diklat dapat membuktikan prinsip
B. PRASYARAT
Untuk melaksanakan modul ini memerlukan syarat yang harus dimiliki oleh peserta
diklat, yaitu :
a. Pelajari daftar isi serta peta kedudukan modul dengan cermat dan teliti.
Karena dalam skema modul akan nampak kedudulan modul yang sedang
b. Kerjakan soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana
1
c. Apabila dari soal dalam cek kemampuan telah anda kerjakan dan 70%
terjawab dengan benar, maka anda dapt langsung menuju evaluasi untuk
modul ini.
e. Pahami setiap materi teori yang akan menunjang dalam penguasaan suatu
modul ini.
g. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana
h. Catatlah kesulitan yang anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan
2
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
D. TUJUAN AKHIR
E. KOMPETENSI
Standar Kompetensi : menerapkan dasar-dasar teknik digital
Dasar kompetensi kejuruan :
LINGKUP
KOMPETENSI
INDIKATOR BELAJAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN
DASAR
3
LINGKUP
KOMPETENSI
INDIKATOR BELAJAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN
DASAR
4
BAB. II
PEMBELAJARAN
Tempat Alasan
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Paraf
Pencapaian Perubahan
Kegiatan Belajar 1
Menjelaskan Sistem 28
Bilangan
Kegiatan Belajar 2
Menjelaskan Operasi 60
Logika
Kegiatan Belajar 3
Menjelaskan Prinsip 82
Register.
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1 : Menjelaskan Sistem Bilangan
a. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami sistem bilangan desimal, biner, oktal, hexadesimal, BCD dan Gray
5
b. URAIAN MATERI
1. Sistem Bilangan
a) Sistem bilangan Desimal
6
d) Sistem Bilangan Hexa Desimal
7
3. Konversi bilangan biner :
a) Biner ke desimal :
b) Biner ke oktal :
c) Biner ke hexadesimal :
b) Oktal ke biner :
8
c) Oktal ke hexadesimal :
b) Hexadesimal ke biner :
c) Hexadesimal ke Oktal :
9
6. Konversi sistem bilangan kode BCD ke biner, biner ke BCD
Karena digit bilangan desimal sampai pada angka 9, maka diperlukan konversi
bilangan – bilangan desimal dalam bentuk biner, pengkodean inilah yang disebut
dengan Binary Coded Decimal (BCD) kode BCD tidak menggunakan bilangan
bentuk kode BCD dimana setiap bilangan desimal diubah ke dalam 4 bit bilangan
biner, contoh :
678(10) = 6 7 8
Kode gray diambil dari bilangan biner dimana nilai kode gray pada bit tertinggi
sama dengan bit tertinggi pada gray dan bit selanjutnya pada kode gray
diambil dengan melakukan EX-OR bit pertama pada biner dengan bit kedua
pada biner.
EX-OR merupakan perintah logika dimana akan bernilai 1 jika bit-bit yang ada
berbeda nilai ( 0 dan 1) dan akan bernilai 0 jika bit-bit yang ada bernilai sama
(0 dan 0, 1 dan 1)
Contoh :
=1 0 1
=1 1 1 (Gray)
10
b) Konversi kode Gray ke bilangan biner:
Kode gray diambil dari bilangan biner dimana nilai kode gray pada bit tertinggi
sama dengan bit tertinggi pada gray dan bit selanjutnya pada diambil dengan
melakukan EX-OR bit pertama pada biner dengan bit kedua pada gray.
=1 0 1
=1 1 0 (Gray)
c. RANGKUMAN
gunakan sehari-hari meliputi angka 0 s/d 9. Sistem Bilangan biner memiliki angka 0
dan 1. System bilangan octal memiliki angka 0 s/d 7. System bilangan Hexadesimal
memiliki angka 0 s/d 9 dan huruf A s/d F. Sedangkan Bilangan BCD ( Binary coded
decimal ) merupakan konversi dari bilangan decimal untuk tiap bit bilangan decimal
sesuai dengan cara konversi bilangan serta menggunakan table konversi system
bilangan.
11
d. TES FORMATIF
TES FORMATIF 1
Konversikan sistem bilangan berikut :
1. Desimal ke biner
a. 10
b. 15
c. 32
d. 40
e. 64
2. Desimal ke oktal
a. 16
b. 24
c. 32
d. 45
e. 100
3. Desimal ke hexa
a. 15
b. 24
c. 32
d. 64
e. 80
TES FORMATIF 2
Konversikan sistem bilangan berikut :
1. Biner ke desimal
a. 100
b. 1101
c. 1010
2. Biner ke oktal
a. 111
b. 10111
c. 1001
3. Biner ke hexa
a. 111
b. 101010
c. 1011
4. Oktal ke desimal
a. 20
b. 45
c. 64
5. Oktal ke biner
a. 24
b. 64
c. 70
6. Oktal ke hexa
a. 32
b. 75
c. 456
12
TES FORMATIF 3
Konversikan sistem bilangan berikut :
1. Hexa ke desimal
a. 10
b. 20
c. 30
2. Hexa ke biner
a. A
b. AB
c. DE
3. Hexa ke oktal
a. A1
b. 3B
c. F4
4. BCD ke Desimal
a. 00110011
b. 10001001
c. 01010001
5. Desimal ke BCD
a. 75
b. 345
c. 654
6. Gray ke biner
a. 11100
b. 10101
c. 10110
7. Biner ke gray
a. 11001
b. 10011
c. 1011
13
e. Kunci jawaban :
14
Kegiatan Belajar 2 : Menjelaskan Menjelaskan Operasi Logika
a. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi diharapkan siswa dapat:
ada.
paling sederhana.
4. Menjelaskan konsep dasar dan fungsi berbagai gerbang logika dasar dengan
benar.
7. Mampu memahami sifat dasar gerbang NAND untuk dapat di rubah menjadi
sifat gerbang dasar : AND, OR, NOT, NOR, EX-OR dan EX-NOR
NAND.
b. URAIAN MATERI
tanda ( * )
15
c) Komplementasi logika atau
logical complementation
bar ( )
e) Fungsi asosiatif
A . (B . C) = (A . B) . C
A + (B + C) = (A + B) + C
f) Fungsi komutatif
A+B=B+A
A.B=B.A
g) Fungsi identitas
Jika A=B; B=C; maka A=C
h) Fungsi idempoten
A.A.A.A=A
A+A+A+A=A
i) Fungsi distributif
A . (B + C) = A . B + A . C
j) Fungsi absorpsi
A + A . B = A A ( 1 + B) =A
k) Teori Van De Morgan
. ; .
16
3. Karnaugh - Map
Dari teori penyederhanaan persamaan logika dengan menggunakan hukum
Peta karnaugh adalah sebuah penyusunan tabel yang teratur dari sebuah
keadaaan yang diinginkan dan mungkin akan terjadi untuk sebuah persamaan
/ / C / D dilogikaan dengan 0
A
0 1
B
0
1
BA
00 01 11 10
C
0 C C C C
1 C C C C
BA
00 01 11 10
DC
00 DC DC DC DC
01 DC DC DC DC
10 DC DC DC DC
17
Contoh soal : sederhanakan persamaan berikut :
1.
A
0 1
B
0 1
1 1
Kolom yang nilainya sama (0) diambil dan kolom yang nilainya beda ,
BA
00 01 11 10
C
0 1 1
1 1 1
Kolom yang nilainya sama (01) diambil, kolom yang nilainya sama
(10) diambil dan kolom yang nilainya beda C , C (0 dan 1) dibuang. Jadi yang
tertinggal adalah :
BA
00 01 11 10
DC
00 1 1
01 1
11 1
10
D C D CD
18
4. Gerbang Logika (Logic Gate)
logika beroperasi pada bilangan biner 1 dan 0. Gerbang logika digunakan dalam
yang digunakan maka tegangan tinggi berarti 1 dan tegangan rendah adalah 0.
0 1 0
1 0 0
1 1 1
19
b) Fungsi OR Gate
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
20
Tabel kebenaran NOT Gate
A OUT
0 1
1 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
21
f) Fungsi EX-OR Gate
EX-OR Gate merupakan gabungan dari OR, AND dan NOT Gate
.
1 0 1
1 1 0
22
Tabel Kebenaran EX-NOR Gate
A B OUT
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1
1 0 1
1 1 0
Sifat gerband NAND adalah akan bernilai 1 jika input salah satu/keduanya bernilai
Kita akan mencoba merubah sifat dasar dari gerbang NAND (NAND Uneversal)
Gerbang AND
Gerbang OR
23
Gerbang NOT
Gerbang NOR
Gerbang EX-OR
24
Gerbang EX-OR dari NAND Universal
AB + BA
A 1 A AB 1
3 3
2 2
AB
13 10
A 11 8
12 9
B
4 A AB B AB
AB 6
5
B A AB + B AB
B AB
A AB + B AB
A(A + B ) + B(A + B )
A A+AB + BA+BB
AB + BA
25
c. Rangkuman
Aljabar Boole merupakan suatu aljabar yang didalamnya terdapat berbagai
hukum seperti identitas, komutatif, asosiatif, distributif, dan teori Van de Morgan,
logika.
kotak-kotak dengan jumlah kotak sesuai dengan jumlah variabel yang ada/input
variabel logika.
Gerbang dasar logika terdiri dari 7 Gerbang dasar yaitu : AND, OR, NOT, NAND,
NOR, EX-OR DAN EX-NOT dan semua gerbang tersebut memiliki karakteristik
dikonversikan menjadi 6 gerbang lainya (NAND, OR, NOT, NOR, EX-OR DAN EX-
d. TES FORMATIF
Tes Formatif 1
1. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian berikut dan mengapa bisa dikatakan
26
2. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian berikut dan mengapa bisa dikatakan
3. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian berikut dan mengapa bisa dikatakan
4. C C
5. C C C
6. C C C
7.
27
Tes Formatif 2
Tes Formatif 3
1. AND
2. OR
3. NOT
4. NOR
5. EX-OR
6. EX-NOR
e. Kunci Jawaban :
1. Prinsip logika AND adalah akan bernilai 1 jika semua saklar diberikan logika 1
atau on lampu akan menyala dan lampu akan padam jika salah satu saklar
atau kedua-duanya berlogika off atau 0, jadi kalau ditulis fungsi logika AND
2. Prinsip logika OR adalah akan bernilai 1 jika salah satu atau semua saklar
diberikan logika 1 atau on lampu akan menyala dan lampu akan padam jika
saklar kedua-duanya berlogika off atau 0, jadi kalau ditulis fungsi logika OR
3. Prinsip logika NOT adalah akan bernilai 1 jika saklar diberikan logika 0 atau
off dan lampu akan padam jika saklar berlogika on atau 1, jadi kalau ditulis
:
28
4. C C
(C 1) C - -- C 1 1
C
( C )
5. C C C
(C C ) C - -- (C C ) 1
(1) C
( C )
6. C C C
( )C C C
C C C C
C C (C 1) C
C C C
C C ( 1) C
C C C
C C ( 1) C C
7.
A
0 1
B
0 1
1 1
29
8. C C C C
BA
00 01 11 10
C
0 1 1
1 1 1
BA
00 01 11 10
DC
00 1 1
01 1
11 1
10
D CD CD
1 0 0
1 1 1
2. Simbol Gerbang OR
Tabel Kebenaran AND Gate
A B OUT
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
30
4. Simbol NAND Gate :
Tabel Kebenaran NAND Gate
A B OUT
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
0 1 0
1 0 0
1 1 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
1 0 0
1 1 1
31
Kunci Jawaban Tes Formatif 3
AB + BA
A 1 A AB 1
3 3
2 2
AB
13 10
A 11 8
12 9
B
4 A AB B AB
AB 6
5
B A AB + B AB
B AB
A AB + B AB
A(A + B ) + B(A + B )
A A+AB + BA+BB
AB + BA
32
f. LEMBAR KERJA
JOBSHEET 1
GERBANG LOGIKA DASAR
a) AND Gate
Hasil pengamatan
A B OUT
0 0
0 1
1 0
1 1
33
b) OR Gate
Hasil pengamatan
A B OUT
0 0
0 1
1 0
1 1
c) NOT Gate
Hasil pengamatan
OUT A OUT
A B
B
0 0
1 1
d) NAND Gate
Hasil pengamatan
A B OUT
0 0
0 1
1 0
1 1
e) NOR Gate
Hasil pengamatan
A B OUT
0 0
0 1
1 0
1 1
34
f) EX-OR Gate
Hasil pengamatan
A B OUT
0 0
0 1
1 0
1 1
g) EX-NOR Gate
Hasil pengamatan
A B OUT
0 0
0 1
1 0
1 1
35
Hasil pengamatan
A B OUT
0 0
0 1
1 0
1 1
36
JOBSHEET 2
NAND UNIVESAL
Keselamatan Kerja:
1. Berdoalah sebelum melaksanakan praktek.
2. Gunakan wearpack/baju praktek sebelum melaksanakan praktek
3. Setiap melaksanakan kegiatan praktek yang akan berhubungan dengan pemsangan
atau ujicoba rangkaian ke sumber tegangan, mintalah ijin terlebih dahulu kepada
guru/instruktur.
4. Tidak melakukan kegiatan yang membahayakan keselamatan diri dan orang lain
seperti bercanda saat praktek, menggunakan alat/bahan praktek tidak sesuai
dengan peruntukkannya.
Langkah kerja
1. Siapkan power supply 5 Volt DC
2. Hubungkan terminal VCC dan GND
3. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 1
4. ON-kan saklar Vcc , kemudian berikan saklar pada input gerbang dimana saklar
akan berlogika 1 jika terhubung ke tegangan 5 Volt dan berlogika 0 jika terhubung
ke GND.
5. Catatlah hail pengamatan pada tabel kebenarannya
6. Ulangi langkah diatas untuk rangkaian gerbang logika yang lain.
0 1
1 0
1 1
1 0
1 1
37
c. NOT Gate dari NAND Universal
Hasil pengamatan
A OUT
0
1
1 0
1 1
0 0
0 1
1 0
1 1
0 1
1 0
1 1
Berikan Gerbang NOT dari NAND universal pada output EX-OR pada percobaan
Sehingga terbentuk NOT (EX-OR) = EX-NOR
Buatlah gambar rangkaian EX-NOR Gate dengan menggunakan IC 7400
38
7. Buatlah kesimpulan dan laporkan hasil praktek yang telah dibuat
39
Kegiatan Belajar 3 : Menjelaskan Prinsip Register
a. Tujuan Pembelajaran
1. Dapat menganalisa dan menggunakan flip-flop dalam rangkaian Register
2. Menyebutkan macam-macam register dengan benar
3. Menyebutkan fungsi dan kegiatan Register
4. Menggambarkan macam-macam Register
5. Menjelaskan prinsip kerja macam-macam register
6. Merangkai rangkaian clock dengan benar.
7. Menjelaskan prinsip kerja dan fungsi rangkaian clock dengan benar.
8. Menjelaskan konsep dasar BCD Counter dengan benar.
9. Membuat rangkaian BCD counter dan mengkombinasi rangkaian BCD counter
dengan benar.
b. Uraian Materi
1. Register
Register adalah sekelompok flip-flop yang dapat dipakai untuk menyimpan dan
untuk mengolah informasi dalam bentuk linier.
Ada 2 jenis utama Register yaitu:
1. Storage Register (register penyimpan)
2. Shift Register (register geser)
Register penyimpan (Storage Register) digunakan apabila kita hendak menyimpan
informasi untuk sementara, sebelum informasi itu dibawa ke tempat lain. Banyaknya
kata/bit yang dapat disimpan, tergantung dari banyaknya flip-flop dalam register.
Satu flip-flop dapat menyimpan satu bit. Bila kita hendak menyimpan informasi 4 bit
maka kita butuhkan 4 flip-flop.
Contoh: Register yang mengingat bilangan duaan (biner): 1101 terbaca pada
keluaran Q.
Q Q Q Q Q Q Q Q
1 0 1 0 1 0 1 0
40
dapat digeserkan dari satu flip-flop ke flip-flop yang lain, kekiri atau kekanan
atas perintah denyut lonceng (Clock).
Dalam alat ukur digit, register dipakai untuk mengingat data yang sedang
ditampilkan.
Ada 4 Shift Register yaitu:
1. SISO (Serial Input Serial Output)
Gambar Register SISO yang menggunakan JK FF
Q1 Q2 Q3 Q4
Word in (SI)
1 4 1 4 1 4 1 4
J Q J Q J Q J Q
2 2 2 2
CLK CLK CLK CLK
3 5 3 5 3 5 3 5
K Q K Q K Q K Q
Clock FF1 FF2 FF3 FF4
Prinsip kerja:
Informasi/data dimasukan melalui word in dan akan dikeluarkan jika ada
denyut lonceng berlalu dari 1 ke 0. Karena jalan keluarnya flip-flop satu
dihubungkan kepada jalan masuk flip-flop berikutnya, maka informasi
didalam register akan digrser ke kanan selama tebing dari denyut lonceng
(Clock).
Clock ke Word in Q1 Q2 Q3 Q4
0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0
2 0 0 1 0 0
3 1 1 0 1 0
4 1 1 1 0 1
Out
Geser Kiri
41
Rangkaian ini untuk mengaktifkan geser kanan/kiri yang ditentukan oleh
SC. Jika SC=1, maka akan mengaktifkan SLR. Jika SC=0, maka akan
mengaktifkan SRR. Gambar rangkaian selengkapnya adalah sebagai
berikut:
Serial out
Serial out
1 3 1 3 1 3 1 3
D Q D Q D Q D Q
2 2 2 2
CLK CLK CLK CLK
Clock DFF1 DFF2 DFF3 DFF4
Serial in Serial in
SRR SLR
SC
Keterangan:
Jika SC=0,maka input geser kanan akan aktif. Keluaran NAND
diumpamakan ke input DFF1 dan setelah denyut lonceng berlaku
(saat tebing depan), maka informasi diteruskan ke output Q1. Dan
output Q1 terhubung langsung keoutput DFF2 berikutnya sehingga
dengan proses ini terjadi pergeseran ke kanan.
Clock ke Input Q1 Q2 Q3 Q4
0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0
2 1 1 1 0 0
3 0 0 1 1 0
4 1 1 0 1 1
42
TABEL KEBENARAN (jika input 1101)
Clock ke Input Q1 Q2 Q3 Q4
0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 1
2 1 0 0 1 1
3 0 0 1 1 0
4 1 1 1 0 1
Data load
1 3 1 3 1 3 1 3
D Q D Q D Q D Q
2 2 2 2
CLK CLK CLK CLK
Clock DFF1 DFF2 DFF3 DFF4
Read Out
A B C D
Cara kerja:
Masukan-masukan data secara deret akan dikeluarkan oleh D-FF setelah
masukan denyut lonceng dari 0 ke 1. Keluaran data/informasi serial akan
dapat dibaca secara paralel setelah diberikan satu komando (Read Out).
Bila dijalan masuk Read Out diberi logik 0, maka semua keluaran AND
adalah 0 dan bila Read Out diberi logik 1, maka pintu-pintu AND
menghubung langsungkan sinyal-sinyal yang ada di Q masing-masing flip-
flop.
Contoh: Bila masukan data 1101
TABEL KEBENARANNYA:
Read Out Clock Input Q1 Q2 Q3 Q4 A B C D
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
0 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0
0 3 0 0 1 1 0 0 0 0 0
0 4 1 1 0 1 1 0 0 0 0
1 1 0 1 1 1 0 1 1
43
3. Register Geser PIPO
Adalah register geser dengan masukan data secara jajar/paralel dan
keluaran jajar/paralel.
Gambara rangkaiannya adalah sebagai berikut: (PIPO menggunakan D-FF)
QD QC QB QA
Cara kerja:
Sebelum dimasuki data rangkaian direset dulu agar keluaran Q semuanya
0. Setelah itu data dimasukkan secara paralel pada input D-FF dan data
akan diloloskan keluar secara paralel setelah flip-flop mendapat pulsa clock
dari 0 ke 1.
Contoh:
TABEL KEBENARAN:
Clock D1 D2 D3 D4 QD QC QB QA
0 1 1 0 1 0 0 0 0
1 1 1 0 1 1 1 0 1
2 1 0 0 1 1 0 0 1
3 0 0 0 1 0 0 0 1
44
A B C D
Data
load
Data Reset
jajar
Input Control
(IC)
45
Data IC Preset Reset
0 1 1 0
1 1 0 1
0 0 1 1
1 0 1 1
4
Data Paralel 1
Reset
5
2
3
Input Control
Data P P P P
Seri D D D D
Q Q Q Q
C C C C
R R R R
Clock
P P P P
D D D D
Q Q Q Q
C C C C
R R R R
IC
D3 D2 D1 D0
Catatan:
Jika IC=0, maka input yang dimasukan ke D0, D1, D2, D3 tidak
mempengaruhi keadaan output QA, QB, QC, QD tetapi yang
mempengaruhinya adalah data yang dimasukkan ke input D-FF
secara serial, maka pada kondisi ini rangkaian akan bekerja
senagai register geser SISO.
Jika IC=1, maka input yang dimasukkan ke gate D seri tidak akan
mempengaruhi output, tetapi output dipengaruhi oleh data
paralel (D0, D1, D2, D3).
Input dimasukkan secara serempak dan keluaran ditunjukkan
secara serempak begitu pulsa clock berguling dari 1 ke 0, maka
pada kondisi ini rangkaian akan bekerja sebagai registeer geser
PIPO.
46
2. Rangakaian clock
Rangkaian clock berfungsi untuk pembentuk/membangkitkan pulsa/gelombang
kotak secara terus-menerus dan rangkaian ini tidak mempunyai kondisi
stabil/setimbang. Rangkaian clock termasuk golongan Astabil Multivibrator
dengan IC 555.
SW2
Out (Clock)
SW-SPST
U1 R1
8
10K
4 3
VCC
R Q
R3 DC
7
220
5
CV
RV1
20K
GND
C2 2
TR TH
6
D2 1u
LED-GREEN
1
NE555
C1
33u
47
Pada saat C diisi tegangan ambang naik melebihi + (2/3) Vcc.
Kini Kapasitor C dikosongkan melalui Rb oleh karena itu tetapan waktu
pengosongan dapat ditentukan dengan rumus T = Rb x C.
Bila egangan C sudah turun sedikit sebesar + (Vcc/3) maka keluaran
menjadi tinggi.
U4 D1
14 12
R1
CKA Q0
1 9
CKB Q1
8
Q2
11 D2
2
Q3 R2
R0(1)
3
R0(2)
6
7
R9(1) D3
R9(2) R3
74LS90
D4
PIN 5 VCC (7490)
R4
PIN 10 GND (7490)
Pin 2 da 3 pada IC 7490 adalah kaki reset dimana jika diberikan tegangan
positif 5 Volt (logic 1) maka counter outputnya akan direset kembali ke 0000
49
Tabel keluaran rangkaian diatas dapat dilihat dari tabel berikut :
Pulsa Reset
Q3 Q3 Q2 Q1 Desimal
ke Pin 2 dan 3
0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1 1
2 0 0 0 1 0 2
3 0 0 0 1 1 3
4 0 0 1 0 0 4
5 0 0 1 0 1 5
6 0 0 1 1 0 6
7 0 0 1 1 1 7
8 0 1 0 0 0 8
9 0 1 0 0 1 9
10 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 1 1
12 0 0 0 1 0 2
13 0 0 0 1 1 3
14 0 0 1 0 0 4
15 0 0 1 0 1 5
16 1 0 0 0 0 0
17 0 0 0 0 1 1
18 0 0 0 1 0 2
19 0 0 0 1 1 3
dst dst dst dst dst dst dst
4. Seven segment
Seven segment (7segment) merupakan rangkaian led yang terhubung pada
masing-masing common ada 2 tipe yaitu common anode dan common catode.
1. Common anode, kaki led anode pada 7 segment terhubung semua
sehingga kaki common terhubung ke Vcc dan masing masing kaki segment
jika dihubungkan ke GND/0 volt maka segment akan menyala, dan jika
deberikan tegangan Vcc/5 volt led akan padam.
2. Common catode, kaki led catode pada 7 segment terhubung semua
sehingga kaki common terhubung ke GND dan masing masing kaki
segment jika dihubungkan ke GND/0 volt maka segment akan padam dan
jika diberikan tegangan Vcc/5 Volt led akan menyala.
a
a
b
c f b
d g
e e c
f
g d
50
5. Counter 0 s/d 9
Untuk dapat menghubungkan Decade counter agar didapat klaranya
berupa seven, segment, IC 7490 membutuhkan rangkain pengubah BCD
ke dalam bentuk 7 keluaran, dimana display yang akan digunakan adalah
7 segment, oleh karena itu dibutuhkan komponen BCD to seveb segment
dengan menggunakan IC 7447. Dipasaran IC 7447 banyak dijual, IC 7447
yang ada dipasran dapat dipasang pada 7segment common anode.
Clock U6 U7
14 12 7 13
CKA Q0 A QA
1 9 1 12
CKB Q1 B QB
8 2 11
Q2 C QC
11 6 10
Q3 D QD
2 4 9
R0(1) BI/RBO QE
3 5 15
R0(2) RBI QF
6 3 14
R9(1) LT QG
7
R9(2)
74LS47
74LS90
51
c. Rangkuman
Karena suatu unit biner adalah memori 1 bit maka susunan n buah flip-flop
dapat menyimpan kata n bit. Susunan ini dinamakan Register. Untuk
memungkinkan pembacaan data yang berurutan, maka keluaran dari flip-flop
yang satu dihubungkan dengan masukan dari flip-flop berikutnya. Konfigurasi
seperti ini yang disebut dengan register geser.. Perhatikan pada uraian materi
diatas bahwa tahapan yang harus menyimpan bit paling berarti adalah MSB
(Most Significant Bit). Bit paling tidak berarti adalah LSB (List Significant Bit)
yang berada pada bit disebelah paling kanan.
Macam-macam register yang digunakan adalah berdasarkan fungsinya yaitu
meliputi:
1. Register SISO yaitu merupakan register yang masukan datanya seri dan
keluar secara seri. Penerapan Register ini yaitu untuk Register geser
kanan, geser kiri. Beberapa jenis register yang banyak dipasaran
dilengkapi dengan gerbang-gerbang yang memungkinkan pemindahan
data dari kanan ke kiri atau sebaliknya. Suatu penerapan untuk operasi-
operasi ini adalah dalam perkalian dan pembagian oleh angka kelipatan 2
2. Register SIPO yaitu merupakan register yang masukan datanya secara seri
dan keluar secara paralel. Flip-flop yang telah dijelaskan diatas dapat
dikosongkan isinya dengan memberi bit 0 pada Clear sehingga semua
keluaran Q1, Q2, Q3 dan Q4 = 0, setelah clear diberi logik 1, clock
diberikan, data dimasukan misalnya 1101 maka data yang tak berarti akan
tersimpan pada FF4 = 1, berturut-turut menuju ke kiri (data yang paling
berarti) FF3 akan tersimpan logik 0, FF2 = logik 1 dan FF1=logik 1
3. Register PISO yaitu merupakan register yang masukan datanya secara
paralel dan keluarannya secara seri.
Dalam kasus yang dijelaskan diatas flip-flop yang dipasang adalah FF1,
FF2, FF3, FF4 dan data yang dimasukkan adalah 1101 maka data yang
tersimpan itu selanjutnya dapat dibaca secara serial pada FF yang paling
kanan dengan menggunakan 4 pulsa clock. Sistem ini merupakan suatu
konverter paralel ke serial.
4. Register PIPO yaitu data dimasukkan seperti dijelaskan diatas secara
paralel dan kemudian akan digeserkan secara paralel pada keluarannya.
Dan masing-masing flip-flop hanya digunakan sebagai suatu memori.
Salah satu penerapan yang penting dari register adalah penggunaanya
sebagai pembangkit barisan biner. Sistem ini juga disebut pembangkit kata,
kode atau huruf.
52
Suatu register geser juga dapat dipakai untuk menimbulkan penundaan waktu
∆ dalam suatu sistem. Jadi suatu deretan pulsa masuk akan muncul pada
keluaran suatu register n tahapan dengan penundaan waktu selama ∆=(n-1)T
Disamping itu register geser juga dapat digunakan sebagai Ring Counter
(pencacah sim vol). Jadi suatu pencacah sim vol mempunyai fungsi serupa
dengan sebuah saklar Steping (Stepping Switch), karena setiap pulsa
penggeser memajukan saklar itu sejauh satu langkah.
Astabil Multivibrator atau pembentuk pulsa atau generator pulsa merupakan
rangkaian yang membangkitkan sinyal secara terus-menerus pada
keluarannya tanpa adanya sinyal masukan dari rangkaian. Rangkaian ini juga
sering dinamakan dengan rangkaian cloc. Frekuensi pulsa yang dihasilhan
tergantung oleh besarnya C, Resistor RA, Rb. Untuk menentukan periode T
ditentukan oleh lebart pulsa W dan t.
BCD Counter merupakan rangkaian pembangkit bilangan BCD dari mulai
angka 0000 (0) sampai dengan 1001 (9) dan mengulang kembali ke 0000 dst,
selama rangkaian tersebut diberikan pulsa/clock dari rangkaian IC 555
Seven segment terdiri dari 2 commond yaitu commond anode (CA) dan
commond catode (CC) dimana CA semua kaki anode terhubung ke tegangan
vcc sedangkan CC semua kaki catode terhubung paga ground.
d. TES FORMATIF
1. Gambar dan terangkan prinsip kerja rangkaian clock dengan rangkaian IC
555?
2. Sebutkan 5 fungsi dari Register?
3. Apakah fungsi Clear pada Register?
4. Lengkapilah tabel kebenaran berikut ini jika Shift Register tersebut
mempunyai output 8 bit secara SIPO, dimana Q8 merupakan LSB!
53
7. Tipe IC apakah yang dipergunakan untuk membauat keluaran BCD diubah
menjadi seven segment ?
8. Pin berapakah yang digunakan untuk membuat reset pada IC decade
counter?
9. Apakah common 7 segment menyang digunakan untuk IC BCD to
7segment?
e. Kunci Jawaban
8
10K
4 3
VCC
R Q
R3 DC
7
220
5
CV
RV1
20K
GND
C2 2
TR TH
6
D2 1u
LED-GREEN
1
NE555
C1
33u
Prinsip kerja:
Pada waktu pin 2 dan pin 6 berada dibawah VLT = 1/3 Vcc,sehingga kaki 3
(keluaran) menjadi tinggi. Kapasitor C mengisi, melalui Ra dan Rb. Sampai Vc
mencapai harga VUT, yaitu sebesar 2/3 Vcc, maka keluaran kaki 3 menjadi
rendah. Kapasitor C mengosongkan muatannya melalui Rb ke kaki 6. Sampai
harga Vc menjadi tinggi. Sehingga kejadian seperti di atas akan terulang
kembali. Kejadian akan berulang terus, dengan frekuensi ditentukan sebagai
berikut:
1
f=
T
1,4
f
( Ra 2 Rb ).C
54
3. Fungsi clear pada register untuk membersihkan data yang ada pada flip-
flop (membersihkan memory) supaya sebelum data dimasukan output flip-
flop semua dalam kondisi 0.
4. Tabel Kebenaran
Q1 MSB
11111111 Q2
Serial Input Q3
Q4
Q5
Q6
Clk
Q7
Q8 LSB
Clear
55
f. LEMBAR KERJA
JOBSHEET 1
RANGKAIAN TIMER/CLOCK
DENGAN IC 555
Keselamatan Kerja:
1. Berdoalah sebelum melaksanakan praktek.
2. Gunakan wearpack/baju praktek sebelum melaksanakan praktek
3. Setiap melaksanakan kegiatan praktek yang akan berhubungan dengan
pemsangan atau ujicoba rangkaian ke sumber tegangan, mintalah ijin
terlebih dahulu kepada guru/instruktur.
4. Berhati-hati dalam menggunakan mesin bor, solder, larutan feritclorida dan
yang berhubungan dengan penggunaan listrik dan alat praktek yang dapat
menimbulkan bahaya..
5. Tidak melakukan kegiatan yang membahayakan keselamatan diri dan
orang lain seperti bercanda saat praktek, menggunakan alat/bahan
praktek tidak sesuai dengan peruntukkannya.
56
Gambar rangkaian :
SW2
Out (Clock)
SW-SPST
U1 R1
8
10K
4 3
VCC
R Q
R3 DC
7
220
5
CV
RV1
20K
GND
C2 2
TR TH
6
D2 1u
LED-GREEN
1
NE555
C1
47u
57
Langkah kerja II. Merakit komponen
1. Pasang komponen komponen yang akan dirakit dengan rapi dan benar
gunakan solder, timah dan sedotan timah sesuai dengan petunjuk
keselamatan.
2. Laporkan hasil rakitan rangkaian kepada guru/instruktur sebelum diujicoba
pada sumber tegangan.
3. Jika telah disetujui untuk dihubungkan pada sumber tegangan, masukkan
sumber tegangan VCc 5 volt dan GND, atur potensio untuk mendapatkan
timer/clock yang sesuai dengan keiginan.
4. Kumpulkan hasil praktek yang dibuat kepada guru/instruktur.
58
JOBSHEET 2
DECADE COUNTER
Keselamatan Kerja:
1. Berdoalah sebelum melaksanakan praktek.
2. Gunakan wearpack/baju praktek sebelum melaksanakan praktek
3. Setiap melaksanakan kegiatan praktek yang akan berhubungan dengan
pemsangan atau ujicoba rangkaian ke sumber tegangan, mintalah ijin
terlebih dahulu kepada guru/instruktur.
4. Berhati-hati dalam menggunakan mesin bor, solder, larutan feritclorida
dan yang berhubungan dengan penggunaan listrik dan alat praktek yang
dapat menimbulkan bahaya..
5. Tidak melakukan kegiatan yang membahayakan keselamatan diri dan
orang lain seperti bercanda saat praktek, menggunakan alat/bahan
praktek tidak sesuai dengan peruntukkannya.
Gambar rangkaian :
PIN 8 GND (7447)
Clock (Pin 3 IC 555
U4 D1
14 12
R1
CKA Q0
1 9
CKB Q1
8
Q2
11 D2
2
Q3 R2
R0(1)
3
R0(2)
6
7
R9(1) D3
R9(2) R3
74LS90
D4
PIN 5 VCC (7490)
R4
PIN 10 GND (7490)
59
Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Rakitlah komponen pada breadboar secara teliti dan benar
3. Hubungkan pin 3 pada rangkaian timer pada pin 3 IC 555
4. Laporkan hasil rakitan rangkaian kepada guru/instruktur sebelum
diujicoba pada sumber tegangan.
5. Jika telah disetujui untuk dihubungkan pada sumber tegangan, masukkan
sumber tegangan VCc 5 volt dan GND
6. Catatlah keluaran hasil praktek pada tabel hasil pengamatan
7. Kumpulkan rangkaian yang dibuat kepada guru/instruktur.
Pulsa ke : Q3 Q2 Q1 Q0
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Catatan :
1 = menyala
0 = mati
Kesimpulan :
60
JOBSHEET 3
DECADE COUNTER
DENGAN DISPLAY 7SEGMENT
Keselamatan Kerja:
1. Berdoalah sebelum melaksanakan praktek.
2. Gunakan wearpack/baju praktek sebelum melaksanakan praktek
3. Setiap melaksanakan kegiatan praktek yang akan berhubungan dengan pemsangan atau
ujicoba rangkaian ke sumber tegangan, mintalah ijin terlebih dahulu kepada guru/instruktur.
4. Berhati-hati dalam menggunakan mesin bor, solder, larutan feritclorida dan yang
berhubungan dengan penggunaan listrik dan alat praktek yang dapat menimbulkan bahaya..
5. Tidak melakukan kegiatan yang membahayakan keselamatan diri dan orang lain seperti
bercanda saat praktek, menggunakan alat/bahan praktek tidak sesuai dengan peruntukkannya.
Gambar rangkaian :
Pin3/Clock U2 U3
14 12 7 13
CKA Q0 A QA
1 9 1 12
CKB Q1 B QB
8 2 11
Q2 C QC
11 6 10
Q3 D QD
2 4 9
R0(1) BI/RBO QE
3 5 15
R0(2) RBI QF
6 PIN 5 VCC (7490) 3 14
R9(1) LT QG
7 PIN 10 GND (7490)
R9(2)
PIN 16 VCC (7447) 74LS47
74LS90 PIN 8 GND (7447)
7Segment com-anode
Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Rakitlah komponen pada breadboad secara teliti dan benar sesuai dengan gambar rangkaian
yang diberikan.
3. Hubungkan pin 3 pada rangkaian timer pada pin 3 IC 555
4. Laporkan hasil rakitan rangkaian kepada guru/instruktur sebelum diujicoba pada sumber
tegangan.
5. Jika telah disetujui untuk dihubungkan pada sumber tegangan, masukkan sumber tegangan
VCc 5 volt dan GND
6. Catatlah keluaran hasil praktek pada tabel hasil pengamatan
7. Kumpulkan rangkaian yang dibuat kepada guru/instruktur.
61
Tabel hasil pengamatan :
Pulsa ke : a b c d e f g Angka
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Catatan :
1 = menyala
0 = mati
Kesimpulan :
62
JOBSHEET 4
DECADE COUNTER
WITH RESET
Keselamatan Kerja:
1. Berdoalah sebelum melaksanakan praktek.
2. Gunakan wearpack/baju praktek sebelum melaksanakan praktek
3. Setiap melaksanakan kegiatan praktek yang akan berhubungan dengan pemsangan atau
ujicoba rangkaian ke sumber tegangan, mintalah ijin terlebih dahulu kepada guru/instruktur.
4. Berhati-hati dalam menggunakan mesin bor, solder, larutan feritclorida dan yang
berhubungan dengan penggunaan listrik dan alat praktek yang dapat menimbulkan bahaya..
5. Tidak melakukan kegiatan yang membahayakan keselamatan diri dan orang lain seperti
bercanda saat praktek, menggunakan alat/bahan praktek tidak sesuai dengan peruntukkannya.
Gambar rangkaian :
PIN 5 VCC (7490)
PIN 10 GND (7490)
PIN 16 VCC (7447)
PIN 8 GND (7447)
Clock U2 U3
14 12 7 13
CKA Q0 A QA
1 9 1 12
CKB Q1 B QB
8 2 11
Q2 C QC
11 6 10
Q3 D QD
2 4 9
R0(1) BI/RBO QE
3 5 15
R0(2) RBI QF
6 3 14
R9(1) LT QG
7
R9(2)
74LS47
74LS90
74LS08
Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Rakitlah komponen pada breadboad secara teliti dan benar sesuai dengan gambar rangkaian
yang diberikan.
3. Hubungkan pin 3 pada rangkaian timer pada pin 3 IC 555
4. Laporkan hasil rakitan rangkaian kepada guru/instruktur sebelum diujicoba pada sumber
tegangan.
5. Jika telah disetujui untuk dihubungkan pada sumber tegangan, masukkan sumber tegangan
VCc 5 volt dan GND
6. Catatlah keluaran hasil praktek pada tabel hasil pengamatan
7. Kumpulkan rangkaian yang dibuat kepada guru/instruktur.
63
Tabel hasil pengamatan :
Pulsa ke : Angka
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Catatan :
1 = menyala
0 = mati
Kesimpulan :
64
g. Lembar Penilaian Praktek
Nama Peserta :
No. Induk :
Program Keahlian :
Judul Jobsheet :
PEDOMAN PENILAIAN
Skor Skor
No. Aspek Penilaian Keterangan
Maks. Perolehan
1 2 3 4 5
1 Persiapan praktek
1.1. Pakaian praktek 2
1.2. Persiapan alat dan bahan 3
Sub total 5
2 Membuat tata letak
2.1. Penyiapan tata letak 5
2.2. Efisiensi tata letak yang dibuat 5
Sub total 10
3 Proses (Sistematika & Cara Kerja)
3.1. Cara kerja sesuai dengan langkah kerja 10
3.2. Menganalisis rangkaian (troubleshooting) 10
Sub total 20
4 Kualitas Produk Kerja
4.1. Rangkaian yang dibuat sesuai dengan 10
gambar rangkaian
4.2. Rangkaian yang dibuat rapi, jelas dan 10
benar
4.3. Pelaksanaan keselamatan kerja 5
4.3. Pekerjaan diselesaikan dengan waktu 10
yang telah ditentukan
Sub total 35
5 Sikap/Etos Kerja
5.1. Tanggung jawab 2
5.2. Ketelitian 3
5.3. Inisiatif 3
5.4. Kemandirian 2
Sub total 10
6 Pelaporan Hasil Praktek
6.1. Kelengkapan bukti fisik 5
6.2. Kesimpulan praktek 15
Sub total 20
Total 100
65
KRITERIA PENILAIAN
2.2. Efisiensi tata letak yang dibuat Tata letak efisien dalam penempatan 5
input/output rangkaian
1
Kurang mampu menganalisis
rangkaian dengan baik
4 Kualitas Produk Kerja
4.1. Rangkaian yang dibuat sesuai Rangkaian yang dibuat sesuai 10
dengan gambar rangkaian dengan gambar rangkaian
4.2. Rangkaian yang dibuat rapi, jelas Rangkaian dibuat secara rapi, 10
dan benar memenuhi estetika
1
Rangkaian tidak memenuhi
kerapihan dan estetika
4.3. Pelaksanaan keselamatan kerja 5
Pelaksanaan pekerjaan 1
mengutamakan keselamatan kerja
66
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
5 Sikap/Etos Kerja
5.1. Tanggung jawab Membereskan kembali alat dan 2
bahan yang dipergunakan
Tidak membereskan alat dan bahan 1
yang dipergunakan
67
BAB III. PENUTUP
Setelah selesai memahami modul Menerapkan dasar-dasar teknik digital baik materi,
evaluasi dan praktek sesuai dengan jobsheet yang ada maka diharapkan bagi peserta
diklat memiliki kompetensi dibidang teknik digital. Modul ini menjadi dasar teknik digital
yang akan membantu peserta diklat lebih mudah memahami rangkaian – rangkaian
elaktronika yang masih berhubungan dengan digital seperti aplikasi milrokontroler dan
68
DAFTAR PUSTAKA
69