Feedback SKDR Minggu 02 Tahun 2024 Sikka
Feedback SKDR Minggu 02 Tahun 2024 Sikka
Dari tabel di atas dapat dilihat kinerja SKDR di minggu 02 tahun 2024 dimana Ketepatan dan
Kelengkapan serta ALERT yang direspon kurang dari 24 jam sudah mencapai target.
Ketepatan Laporan Minggu 02 Tahun 2024
Dilihat dari grafik diatas, minggu 02 tahun 2024, dari 26 faskes yang ada di Kabupaten Sikka, ketepatan
laporan dan kelengkapan laporan Puskesmas dan Rumah Sakit mencapai 100% dari target nasional sebesar
80%.
Jenis ALERT yang Muncul
Sinyal/alert KLB yang muncul pada Minggu 02 tahun 2024 di Kabupaten Sikka sebagai berikut :
Dari tabel diatas terdapat 19 alert yang muncul di minggu 02 tahun 2024 antara lain GHPR (13 faskes), Malaria
Konfirmasi (3 faskes), Suspek Covid-19 (1 faskes), Suspek Demam Dengue (1 faskes) dan Suspek Demam
Tifoid (1 faskes) setelah dilakukan verifikasi memang benar ada kasus sesuai dengan ALERT yang muncul di
masing-masing faskes tersebut dan semuanya sudah terverifikasi sesuai tabel di atas serta telah ditangani
sesuai dengan standar prosedur.
Trend Beberapa Penyakit Potensial Wabah 4 Minggu Terakhir
1. Diare
40
16 16
10
Bila melihat trend kasus diare akut 4 minggu terakhir (minggu 51 s/d 02) di Kabupaten Sikka, polanya
menunjukkan peningkatan kasus pada minggu 01 dan minggu 02.
10
Dilihat dari sebaran dari kasus diare akut di minggu 51 s/d 02, terdapat 20 faskes yang ada di Kabupaten
Sikka melaporkan kasus diare. Terdapat 2 faskes dengan angka kasus diare yang masih tinggi sebagai
penyumbang kasus diare antara lain Pkm. Waigete dan Pkm. Wolomarang.
2. Malaria Konfirmasi
16
15
Bila melihat trend kasus malaria konfirmasi 4 minggu terakhir (minggu 51 s/d 02) di Kabupaten Sikka,
polanya fluktuaktif, meningkat pada minggu 02. Peningkatan kasus terjadi pada PKM. Tanarawa saat
dilakukan MBS.
30
25
20
15
10
0
PKM. TANARAWA PKM. NITA PKM.Kewapante PKM. Watubaing RSUD DR. T.C. HILLERS
MAUMERE
Dilihat dari sebaran dari kasus malaria konfirmasi di minggu 51 s/d 02, terdapat 5 faskes yang ada di
Kabupaten Sikka melaporkan kasus malaria, diantaranya Pkm. Watubaing, Pkm. Tanarawa, Pkm.
Waigete, Pkm. Kewapante dan RSUD dr. TC Hillers Maumere.
3. Suspek Dengue
26
18
15
Bila melihat trend kasus suspek dengue 4 minggu terakhir (minggu 51 s/d 02) di Kabupaten Sikka,
polanya menunjukkan pola fluktuatif yang mengalami peningkatan kasus pada minggu 51 dan kembali
meningkat pada minggu 01 tahun dan 02 tahun 2024.
Dilihat dari sebaran dari kasus suspek dengue di minggu 51 s/d 02, terdapat 2 faskes yang masih tinggi
menyumbangkan kasus suspek demam dengue di Kabupaten Sikka diantaranya Pkm. Beru dan RSUD
dr. T.C Hillers Maumere.
4. Suspek Demam Tifoid
6
5
Bila melihat trend kasus suspek demam tifoid 4 minggu terakhir (minggu 51 s/d 02) di Kabupaten
Sikka, polanya menunjukkan peningkatan kasus pada minggu 02.
Dilihat dari sebaran dari kasus suspek demam tifoid di minggu 51 s/d 02, terdapat 3 faskes yang masih
tinggi di Kabupaten Sikka melaporkan kasus suspek demam tifoid yaitu Pkm. Wolofeo, Pkm. Koting
dan Pkm. Tanarawa.
5. GHPR
34 34
32
29
Bila melihat trend kasus GHPR 4 minggu terakhir (minggu 51 s/d 02) di Kabupaten Sikka, polanya
fluktuaktif menunjukkan peningkatan kasus pada minggu 01 dan 02.
Dilihat dari sebaran dari kasus GHPR di minggu 51 s/d 02, terdapat 17 faskes yang ada di Kabupaten
Sikka melaporkan kasus GHPR. Terdapat 2 faskes dengan angka kasus GHPR yang masih tinggi
sebagai penyumbang kasus GHPR antara lain Pkm. Nita dan Pkm. Beru.
Rekomendasi
1. Pertahankan laporan Ketetapan dan Kelengkapan serta Respo Alert yang sudah dicapai selama ini
terutama dalam melakukan verifikasi dan respon terhadap alert yag muncul <24 jam baik itu respon
pada tatalaksana kasus maupun respon di masyarakat sehingga alert tersebut dengan cepat tertangani.
2. Melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan lintas program dalam pengendalian kasus potensial
wabah/KLB.
3. Untuk kasus malaria yang mengalami peningkatan kasus, agar melakukan surveilans ketat,
kerjamasama lintas sektor dan lintas program dalam memberentas perindukan nyamuk yang ada dan
pelaksanaan MBS serta PE 125.
4. Untuk faskes yang memiliki atau mengalami peningkatan kasus yang signifikan agar melihat sebaran
kasus per desa dan per dusun untuk mempermudah menentukan KLB serta tetap berkoordinasi dengan
lintas sektor dan lintas program terkait dalam mengendalikan peningkatan kasus.
5. Untuk kasus GHPR yang saat ini Kabupaten Sikka berada dalam situasi KLB agar melakukan
kerjamasama lintas sektor dan lintas program dalam upaya promosi kesehatan mengenai penanganan
kasus gigitan serta observasi pada HPR.