Disusun oleh
KELOMPOK 9 :
FAKULTAS KESEHATAN
KELOMPOK 9
ABSTRAK
Campak merupakan penyakit sangat menular yang disebabkan oleh virus dan
dapat mengakibatkan kematian. Kematian pada campak sebagian besar
disebabkan oleh komplikasi. Gejala klinis campak adalah demam dan ruam (rash)
maculopapular ditambah dengan salah satu atau lebih gejala batuk/pilek atau mata
merah (conjungtivitis). Masa inkubasi penyakit ini antara 7 – 18 hari, rata-rata 10
hari.
Komplikasi penyakit campak sering terjadi pada anak usia 20 tahun.
Komplikasi yang sering terjadi adalah diare dan bronchopneumonia. Penyakit
campak menjadi lebih berat pada penderita malnutrisi, defisiensi vitamin A dan
immune defisiency (HIV) serta karena penanganan yang terlambat. Sedangkan
pada penyakit rubela yang harus diwaspadai adalah komplikasi pada ibu hamil
trimester pertama yang dapat mengakibatkan anak yang dikandungnya menjadi
abortus, prematur, lahir mati atau lahir hidup dengan cacat kongenital (Congenital
Rubella Sindrome/CRS) berupa tuli, buta dan atau penyakit jantung bawaan
(Congenital Rubela Sindrom/CRS).
Pada tanggal 12 Agustus 2016 kasus pertama ditemukan suspek campak di
Desa Binjai Ngagung Kecamatan Bekri Puskesmas Kesumadadi anak usia 3
tahun,dari hasil penyelidikan epidemiologi 1 minggu sebelumnya kasus
berpergian ke desa tetangga (desa trimulyo kabupaten Pesawaran) di mana di desa
tersebut sedang berlangsung KLB Campak. Pada tanggal 19 Agustus 2016 kasus
bertambah anak usia 4 tahun kasus ke 2 (dua), Dan kasus semakin bertambah
lebih dari 5 kasus dan mengelompok pada anak-anak Paud.Hal ini sesuai dengan
definisi operasional KLB Suspek Campak.
i
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK......................................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Tujuan...........................................................................................2
1.3 Metodologi Penyelidikan..............................................................3
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
dikandungnya menjadi abortus, prematur, lahir mati atau lahir hidup dengan
cacat kongenital (Congenital Rubella Sindrome/CRS) berupa tuli, buta dan
atau penyakit jantung bawaan (Congenital Rubela Sindrom/CRS).
Kepala dinas Kesehatan kabupaten/kota, kepala dinas kesehatan provinsi,
atau Menteri dapat menetapkan daerah dalam keadaan KLB, apabila suatu
daerah memenuhi salah satu kriteria KLB. Kriteria KLB suspek Campak
adalah adanya 5 atau lebih kasus klinis dalam waktu 4 minggu berturut-turut
yang terjadi mengelompok dan dibuktikan adanya hubungan epidemiologi.
Pada tanggal 12 Agustus 2016 kasus pertama ditemukan suspek campak di
Desa Binjai Ngagung Kecamatan Bekri Puskesmas Kesumadadi anak usia 3
tahun,dari hasil penyelidikan epidemiologi 1 minggu sebelumnya kasus
berpergian ke desa tetangga (desa trimulyo kabupaten Pesawaran) di mana di
desa tersebut sedang berlangsung KLB Campak. Pada tanggal 19 Agustus
2016 kasus bertambah anak usia 4 tahun kasus ke 2 (dua), Dan kasus semakin
bertambah lebih dari 5 kasus dan mengelompok pada anak-anak Paud.Hal ini
sesuai dengan definisi operasional KLB Suspek Campak.
1.4 TUJUAN
a. Tujuan Umum :
Mengetahui gambaran Epidemiologi KLB suspek campak di Desa Binjai
Ngagung Kecamatan Bekri Puskesmas Kesumadadi.
b. Tujuan Khusus:
1. Menetapkan diagnosa etiologi Kejadian Luar Biasa
2. Mengetahui gambaran epidemiologi berdasarkan waktu, orang dan
tempat.
3. Mengetahui gejala klinis pada peristiwa KLB.
4. Mengetahui sumber penularan.
5. Mencegah meluasnya KLB
3
PEMBAHASAN
5 5 Di tetapkan KLB
3 3
2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
0
16 16 16 16 16 16 6 6 6 16 6 6 6 6 6 6 6
20 20 20 20 20 20 2 01 2 01 2 01 20 2 01 2 01 2 01 2 01 2 01 2 01 2 01
8/ 8/ 9/ 9/ 9/ 9/ 9/ 9/ 9/ 9/ 9/ 9/ 9/ 9/ 9/ 0/ 0/
/0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /1 /1
12 19 08 12 13 15 16 17 18 19 20 21 25 27 30 01 11
Kasus
27 kss (96%)
11 kss (39%)
17 kss
(61%)
Laki-laki Perempuan
1- 4 th 296 1 0 0,34
5 – 9 th 312 27 0 8,65
Jika dilihat dari tabel di atas dapat dilihat bahwa angka kejadian
kasus campak sudah meluas sebesar 4,60%. Tidak ada kematian pada
KLB tersebut (CFR : 0%).
8
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
1. Telah terjadi KLB suspek campak di Desa Binjai Ngagung Kecamatan
Bekri Kab. Lampung Tengah pada tanggal 13 September 2016 ddengan
jumlah kasus sebanyak 28 kasus.
2. Untuk penegakan diagnosis hasil dari laboratorium dari Labkes Jakarta
masih PENDING