R
DENGAN KASUS TUBERCULOSIS PADA An.S DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KETAPANG 2
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
Assalamualaikum Wr.Wb.
hambatan, akan tetapi berkat bimbingan dan pengarahan dari semua pihak
Penulis menyadari bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang
sempurna. Begitu pula dengan penyusunan laporan ini tidak luput dari
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
9,6 juta penyakit Tuberculosis baru dengan 3,2 juta diantaranya adalah
perempuan. Dengan 1,5 juta kematian karena penyakit ini dimana 480.000
(12%) HIV positif dengan kematian 320.000 orang (140.000 orang adalah
masih menyerang 9,6 juta orang dan menyebabkan 1,2 juta kematian pada
tahun 2018. India, Indonesia dan China merupakan negara dengan penderita
tuberkulosis terbanyak yaitu berturut-turut 23%, 10% dan 10% dari seluruh
RI, 2015).
persen di tahun 2011. Ini masih sangat jauh dari target nasional sebesar 70
persen. Rendahnya angka penemuan kasus ini disebabkan oleh tiga hal
go.id/adokasi-komunikasi-dan-mobilisasi-sosial-dalam-pengendalian-tb/)
Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi
tidak sehat dan akses pelayanan kesehatan yang rendah. Dengan angka
Timur 2018).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
keluarga.
pemecahan masalah.
Tuberculosis.
1. Teoritis
2. Praktis
sehari-hari.
b. Bagi Penulis
pada anak.
c. Bagi Institusi
pada anak.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
tapi yang paling banyak adalah paru-paru dengan gejala yang sangat
tubuh, termasuk meninges, ginjal, tulang, dan nodus limfe. Infeksi awal
2015, p:525).
2. Etiologi
dengan ukuran panjang 1-4 mm dan tebal 0,3-0,6 mm. Struktur kuman ini
terdiri dari atas asam lipid (lemak) yang membuat kuman lebih tahan
terhadap asam, serta dari berbagai gangguan kimia dan fisik. Kuman
ini
juga tahan berada di udara kering dan keadaan dingin (misalnya di dalam
lemari es) karena sifatnya yang dormant ,yaitu dapat bangkit kembali dan
2012 , p. 300)
3. Patofisiologi
infection). Dengan begitu masuk melalui jalan nafas dan menempel pada
sehingga
8
terjadi masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Selain itu juga terjadi
kemudian menjadi batuk berat dan mengalami mual muntah dan terjadi
paru adalah :
a. Sistemik
b. Akut
c. Milier
d. Respiratorik
Batuk lama lebih dari dua minggu, sputum yang mukoid atau kopurulen,
nyeri dada, batuk darah, dan gejala lain. Bila tanda-tanda penyebaran ke
organ lain, seperti pleura, akan terjadi nyeri pleura, sesak nafas, ataupun
komplikasi lanjut :
poncet’s orthropathy
(Setiati, 2014:871)
6. Penatalaksanaan
penemuan penderita.
positif.
b. Pengobatan
c. Penemuan penderita
aktif. Obat ini diberikan selama 18-24 bulan dengan dosis 10-20
selama 6 bulan.
1. Pengertian
a. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama
atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpaanak, baik
anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.
hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan terus
2. Struktur
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu.
d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ayah.
e. Keluarga kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
3. Ciri-ciri struktur
a. Terorganisasi
b. Ada keterbatasan
a. Fungsi afektif
rasa dimiliki dan memiliki, rasa berarti serta merupakan sumber kasih
mendukung. Saling menghargai diantara orang tua dan anak. Ikatan dan
terpenuhi.
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi reproduksi
berencana, maka fungsi ini sedikit dapat terkontrol. Namun disisi lain
d. Fungsi ekonomi
dan rumah, maka keluarga memerlukan sumber keuangan. Fungsi ini sulit
dipenuhi oleh keluarga dibawah garis kemiskinan (Gakin atau pra keluarga
mereka.
adalah:
5. Tugas
Pada dasarnya tugas keluarga ada tujuh tugas pokok sebagai berikut :
kedudukannya masing-masing.
6. Ciri-ciri
kegotongroyongan.
2) Merupakan satu kesatuan utuh yang dijiwai oleh nilai budaya ketimuran
menghormati satu sama lain dan sedikit sulit menerima inovasi baru.
7. Tipe-tipe
a. Keluarga tradisional
1) Keluarga inti, yaitu terdiri dari suami, istri dan anak. Biasanya
2) Pasangan istri, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak, atau tidak ada
perceraian.
5) Keluarga besar, terdiri dari keluarga inti dan orang-orang yang saling
berhubungan.
6) Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami istri sudah tua dan
1) Keluarga dengan orang tua beranak tanpa menikah, biasanya ibu dan
anak.
hukum tertentu.
menikah.
1. Definisi
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa
diukur dengan ukuran berat (gram. Kilogram), ukuran panjang (cm, meter).
ketrampilan) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
a. Faktor herediter
b. Faktor lingkungan
1) Lingkungan internal
anak.
2) Lingkungan eksternal
keluarga.
1) Umur 1 bulan
a) Fisik
6 bulan.
b) Motorik
c) Sensoris
d) Sosialisasi
a) Fisik
b) Motorik
c) Sensoris
d) Sosialisasi
a) Fisik
Berat badan menjadi dua kali lebih berat badan lahir, ngeces karena
b) Motorik
mulai kuat, bila ditengkurapkan sudah bisa mulai miring dan kepala
sudah bisa tegak lurus, reflek primitif sudah mulai hilang, berusaha
c) Sensorik
d) Sosialisasi
a) Fisik
b) Motorik
c) Sosialisasi
jika terdapat hal-hal yang tidak disenanginya akan tetapi akan cepat
tertawa lagi.
a) Fisik
sangat sering, bayi mulai tengkurap sendiri dan mulai belajar untuk
jari-jarinya.
b) Sensoris
a) Fisik
Berat badan 3 kali berat badan waktu lahir, gigi bagian atas dan
b) Motorik
c) Sensoris
d) Sosialisasi
1) Umur 15 bulan
a) Motorik kasar
b) Motorik halus
2) Umur 18 bulan
a) Motorik kasar
b) Motorik halus
3) Umur 24 bulan
a) Motorik kasar
Berlari sudah baik, dapat naik tangga sendiri dengan kedua kaki tiap
tahap.
b) Motorik halus
4) Umur 36 bulan
a) Motorik kasar
Sudah bisa naik dan turun tangga tanpa bantuan, memakai baju
b) Motorik halus
menggosok gigi.
1) Usia 4 tahun
a) Motorik kasar
b) Motorik halus
2) Usia 5 tahun
a) Motorik kasar
secara bergantian.
b) Motorik halus
c) Sosial emosional
d) Perumbuhan fisik
7,5 cm/tahun.
a) Motorik
Misalnya lompat tali, badminton, bola voli, pada akhir masa sekolah
anak perempuan.
b) Sosial emosional
pergi dari rumah hanya untuk bermain dengan teman, saat ini
a) Pertumbuhan fisik
berat badan 50%, semua sistem tubuh berubah dan yang paling banyak
b) Sosial emosional
penampilan fisik remaja sangat penting supaya diterima oleh teman dan
1. Pengertian
dibinanya.
Pada tahap ini hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
a. Data Umum
2) Type Keluarga
3) Suku bangsa
keluarga.
4) Agama
mempengaruhi kesehatan.
dimilikinya.
Tabel 2.1
Simbol-simbol genogram (Padila, 2012, p.94)
yang sakit
b. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
denah rumah.
2) Karakteristik tetangga
berpindah tempat.
masyarakat setempat.
c. Struktur Keluarga
1) Struktur peran
maupun informal.
dengan kesehatan.
mengubah perilaku.
d. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
2) Fungsi Sosialisasi
yaitu :
terhadap masalah.
4) Fungsi Reproduksi
anggotanya.
5) Fungsi Ekonomi
permasalahan.
f. Pemeriksaan fisik
klinik.
g. Harapan keluarga
3. Data pengkajian
a. Wawancara
b. Pengamatan / observasi
objektif.
c. Pemeriksaan fisik
keadaan fisik.
d. Studi dokumentasi
4. Analisa Data
merumuskan diagnosakeperawatan.
5. Diagnosa keperawatan keluarga
2) Pengertian
4) Faktor penyebab
yang sakit,meliputi:
fasilitas pelayanankesehatan,meliputi:
fasilitaskesehatan
Tabel 2.2
Prioritas masalah keperawat keluarga( Achjar, 2010, p. 21).
NO KRITERIA SCORE BOBOT
1 Sifat masalah
Skala : 1
Tidak/kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala :
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensial masalah untuk dicegah
Skala:
Tinggi 3 1
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
Skala :
Segera diatasi 2 1
Tidak segera diatasi 1
Tidak dirasakan adanya masalah 0
Skore X
Bobot x BobotAngka tertinggi
(SDKI ( D.0001 )
Penyebab :
Fisiologis :
1. Spasme jalan napas.
2. Hipersekresi jalan napas.
3. Disfungsi neuromuskuler.
4. Benda asing dalam jalan napas.
5. Adanya jalan napas buatan.
6. Sekresi yang tertahan.
7. Hiperplasia dinding jalan napas.
8. Proses infeksi .
9. Respon alergi.
10. Efek agen farmakologis (mis. anastesi).
Situasional :
1. Merokok aktif.
2. Merokok pasif.
3. Terpajan polutan.
Objektif :
1. Dispnea.
2. Sulit bicara.
3. Ortopnea.
Objektif :
1) Gelisah.
2) Sianosis.
3) Bunyi napas menurun.
4) Frekuensi napas berubah.
5) Pola napas berubah.
SLKI
Luaran Tambahan :
➢ Kontrol Gejala
➢ Pertukaran Gas
➢ REspons Alergi Lokal
➢ Respons Alergi Sistemik
➢ REspons Ventilasi Mekanik
➢ Tingkat Infeksi.
2. Defsisit Nutrisi
SDKI (D.0019)
Penyebab
Objektif :
Objektif :
1. Stroke
2. Parkinson
3. Mobius syndrome
4. Celebral palsy
5. Cleft lip
6. Cleft palate
7. Amyotropic lateral sclerosis
8. Kerusakan neuromuskular
9. Luka bakar
10. Kanker
11. Infeksi
12. AIDS
13. Penyakit Crohn’s
14. Enterokolitis
15. Fibrosis kistik
16. Defisit Nutrisi
❖ Berat Badan
❖ Eleminasi Fekal
❖ Fungsi Gastrointestinal
❖ Nafsu Makan
❖ Perilaku meningkatkan Berat Badan
❖ Status Menelan
❖ Tingkat Depresi
❖ Tingkat Nyeri
3.Intoleransi Aktifitas
SDKI (D.0056)
Penyebab
➢ Subjektif
Mengeluh lelah
➢ Objektif
➢ Subjektif
➢ Dispnea saat/setelah aktivitas
➢ Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas
➢ Merasa lemah
Objektif
➢ Anemia
➢ Gagal jantung kongesif
➢ Penyakit jantung koroner
➢ Penyakit katup jantung
➢ Aritmia
➢ Penyakit paru obstruksi kronis (PPOK)
➢ Gangguan metabolik
➢ Gangguan muskuloskeletal
Intervensi Utama :
• Manajemen Energi
• Terapi Aktivitas
Intervensi Pendukung :
• Dukungan Ambulasi
• Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan Pemantauan Tanda vital
• Dukungan Meditasi
• Dukungan Pemeliharaan Rumah
• Dukungan Perawatan Diri
• Dukungan Spiritual
• Dukungan Tidur
• Edukasi Latihan Fisik
• Edukasi Teknik Ambulasi
• Manajemen Program Latihan
• Pemberian Obat
• Pemberian Obat Inhalasi
• Pemberian Obat Intravena
• Pemberian Obat Oral
• Penentuan Tujuan Bersama
• Promosi Berat Badan
• Edukasi Pengukuran Nadi Radialis
• Manajemen Aritmia
• Manajemen Lingkungan
• Manajemen Medikasi
• Manajemen Mood
• Promosi Dukungan Keluarga
• Promosi Latihan Fisik
• Rehabilitasi Jantung
• Terapi Aktivitas
• Terapi Bantuan Hewan
• Terapi Musik
Etiologi
Kriteria Hasil:
Intervensi Keperawatan:
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Observasi
Terapeutik
Edukasi
sembuh
Infeksi primer
BERSIHAN
JALAN NAFAS INTOLERANSI GANGGUAN
DEFISIT NUTRISI
TIDAK AKTIFITAS POLA TIDUR
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS UMUM KELUARGA
a. Identitas Kepala Keluarga
b. Komposisi Keluarga
c. Genogram
38
5
4
= Laki-laki
= Perempuan
= Menikah
X = Meninggal
= Tinggal Serumah
= Klien
d. Tipe Keluarga
a) Jenis tipe keluarga:
Keluarga dengan orang tua tunggal adalah Keluarga dengan kepala
rumah tangga duda/janda yang bercerai, ditelantarkan, atau berpisah
(Friedman, 2010).
b) Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut:
Tidak ada masalah
e. Suku Bangsa:
a) Asal suku bangsa:
Keluarga Ny. V berasal dari suku dayak/Indonesia.
b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan:
Tidak memiliki kebiasaan /budaya yang mempengaruhi kesehatan.
Imunis
asi Masalah Tindakan
Keadaan Kesehatan
No Nama Umur BB (BCG/Po kesehatan Yang telah
lio/ dilakukan
DPT/HB
/
1 Ny. V 38 th 65 kg Sehat Lengkap
Campak Tidak ada -
c) Kepemilikan:
Bangunan tersebut Milik Ny. V
d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan:
Memiliki 3 Kamar ,1 ruang tamu menyatu dengan ruang keluarga,1
dapur,1 kamar mandi dan wc dan teras
e) Ventilasi/jendela:
Ventilasi/penerangan bagi Ny. V cukup memadai
f) Pemanfaatan ruangan:
Ruangan di gunakan sesuai dengan fungsinya
g) Septic tank:
Ada letak, 20 meter dari rumah
h) Sumber air minum:
Untuk penggunaan air keluarga menggunakan air PDAM.
i) Kamar mandi/WC:
Ada
j) Sampah:
Keluarga Ny. V selalu membuang sampah pada tempatnya
k) Kebersihan lingkungan:
Lingkungan Keluarga Ny. V bersih
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
a) Kebiasaan:
Keluarga Ny. V memiliki hubungan dengan tetangga dan warga sekitar terjalin
baik dan saling mengunjungi satu sama lain
b) Aturan/kesepakatan:
Tidak ada aturan atau kesepakatan yang dapat memepengaruhi kesehatan di
lingkungan Ny.V
c) Budaya:
Keluarga Ny.V tinggal dengan beragam suku,banjar,jawa. Keluarga Ny.V
Tetap menggunakan bahasa daerah/dayak dan masih sering memasak
masakan khas dayak dan mengikuti ritual/acara adat dayak.
d) Mobilitas Geografis Keluarga:
Ny. V tempat tinggal mereka di Sampit sampai sekarang.
e) Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat :
Interaksi dengan masyarakat waktu yang di gunakan bila sedang berkumpul
yaitu saat melaksanakan ibadah
f) Sistem Pendukung Keluarga
Sistem pendukung Dalam keluarga yaitu ada puskesmas namun letaknya
jauh dari rumah.
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Dalam keluarga menjalin hubungan yang baik sehingga tercipta suasana
saling mengerti, dan saling menyayangi. Dalam anggota keluarga saling
bertanggung jawab dengan peran masing-masing dalam keluarga.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga:
Keluarga Ny. V selalu menyayangi dan perhatian kepada anaknya
dan selalu mendukung untuk selalu bersikap sopan santun.
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga:
Interaksi Ny.V dengan anak terjalin dengan sangat baik,saling
mendukung,bahu membahu,dan saling ketergantungan.
a. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan:
Ny. V memiliki peran yang besar dalam pengambilan keputusan.
b. Kegiatan keluarga waktu senggang:
Kegiatan keluarga Ny.V jika ada waktu senggang mengajak anaknya
bermain
c. Partisipasi dalam kegiatan social:
Partisipasi Keluarga Ny. V dalam kegiatan sosial sangat baik
c. Fungsi perawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya:
Kurang baik,keluarga tidak tau apa itu tbc ,apa saja faktor penyebabnya
serta cara mencegah tbc.
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang
tepat:
Cukup baik
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit:
Kurang baik, keluarga belum mengerti bagaimana cara merawat keluarga
yang sedang sakit
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:
Keluarga Ny. V dapat memelihara lingkungan rumah yang sangat baik
dapat di lihat dari kondisi lantai yang sangat bersih dan halaman rumah
yang bersih tidak ada sampah.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat:
Keluarga mengatakan ketika ada anggota keluarga yang sakit tidak
langsung memeriksakan diri ke puskesmas atau mengambil obat pada
perawat terdekat, namun ketika penyakit sudah parah baru memeriksakan
diri ke puskesmas.
.
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak:.
b) Akseptor:
c) Akseptor: Belum ……..., alasannya: …
d) Keterangan lain:
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan:
Baik, pendapatan keluarga yang di dapatkan dari Ny. V di cukupkan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pemenuhan gizi:
- Klien mengatakan sering mengkomsumsi sayuran, ikan dan daging.
Upaya lain: Tidak ada
Kelompok 2
FORMAT PEMERIKSAAN FISIK
TTV
- TD - 110/77 -
- Nadi - 88 80
- Respirasi - 20 22
- Suhu - 36,20C 37 0C
Kepala:
Simetris Simetris Hitam
- Bentuk Hitam Bersih
Bersih
- Rambut
- Kulit Kepala
Mata:
- Sclera
Tidak Tidak anemi
- Kongjungtiva anemi Baik
Baik
- Palpebra
- Fungsi
Telinga :
Mulut:
Lengkap
- Gigi Baik Lengkap
Baik Baik
- Menelan Baik
- Fungsi
Leher
- Pembesaran
kelenjar tiroid Tidak ada Tidak ada
Dada:
- Bunyi jantung
Abdomen:
Ekstremitas
- Oedema Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
- Kotrak-tur
Tidak ada Tidak ada
- Gerakan
Integumen:
Elastis Elastis
- Turgor
Normal Normal
- Keadaan Bersih Bersih
- Kuku
FORMAT ANALISA DATA
DO :
- Gelisah
- Tidak mampu Batuk
- Sputum berlebih
- Mengi , wheezing dan /ronki
kering
- An. S Nampak lemas
- An. S Nampak rewel
- TTV
N: 80 x/m
R: 22 x/m
S: 39 C
Tidak dirasakan 0
Adanya masalah
Jumlah 5
SKORE
X BOBOT = SKORING
ANGKA TERTINGGI
Diagnosa Keperawatan : Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
Jumlah 4
FORMAT INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Nama Mahasiswa : Kelompok 2
Tanggal : Senin , 15 Mei 2023
A. Hasil
1. Biodata Klien
2. Pengkajian
WIB pada Ny.V di Jl. Kaca Piring 1, Ketapang. kecamatan Mentawa Baru
inti dengan jumlah anggota 5 orang, Tn.R(32 tahun) sebagai kepala keluarga
dengan pendidikan akhir SD. Ny.V sebagai istri (31 tahun) dengan
pendidikan terakhir SMK. Anak pertama An.B (10 tahun) pendidikan kelas
4 SD. Anak kedua An.S (6 tahun) pendidikan TK Besar. Anak ketiga An.S
generasi muda dan tua, memelihara hubungan kontak dengan anak dan
yaitu sudah batuk selama 1 minggu dan disertai demam dengan suhu 390C.
tangan kiri, dan dinyatakan menderita Tuberculosis paru ketika pada test
Mantoux tersebut 2-3 hari pada area suntikan muncul benjolan merah dan
mg dan Vitamin B6. Obat Rifampisin diminum tiga tablet sekaligus dan
vitamin B6 5 mg satu tablet di pagi hari sebelum makan dan diminum secara
data bahwa keluarga klien mengatakan tidak tahu tentang Tuberculosis paru,
penyebab, tanda dan gejala, pengobatan, dan pencegahan dari penyakit itu
sendiri. Ny.V mengatakan batuk kadang kadang, dan tidak terdapat dahak.
dari 12 kg menjadi 10 kg. An.S sudah tidak panas pada saat pengkajian
bajunya sendiri.
Pemeriksaan fisikTabel
4.1
PEMERIKSAAN ANGGOTA KELUARGA
Tn.S Ny.V An.B An.S An.S
KU Baik Baik Baik Baik Baik
TTV TD: TD: - - -
120/80 120/70
MmHg mmHg
N: N: N: N: N:
88x/menit 84x/menit 80x/menit 80x/menit 80x/menit
RR: RR: RR: RR: RR:
24x/menit 24x/menit 22x/menit 22x/menit 22x/menit
S: 36,20C S: 36,50C 36,90C S: 390C S:
37,70C.
KEPALA Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
bersih, bersih, bersih, bersih, bersih,
Rambut Rambut rambut Rambut rambut
Berwarna berwarna berwarna Berwarna berwarna
Hitam Hitam hitam. hitam. hitam.
lurus. bergelomb
ang.
MATA Sklera Sklera Sklera Sklera Sklera
Tidak Tidak tidak Tidak tidak
ikterik,kon ikterik,kon ikterik,kon
ikterik,ko ikterik,ko
Jungtiva Jungtiva jungtiva Njungtiva njungtiva
Tidak Tidak tidak Tidak tidak
anemis. anemis. anemis. anemis. anemis.
HIDUNG Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
masalah masalah masalah masalah masalah
penciuman penciuman penciuman penciuma penciuma
. . . n. n.
TELINGA Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
fungsi fungsi fungsi fungsi fungsi
pendengar pendengar pendengar pendenga pendenga
an baik an baik an baik ran baik ran baik
MULUT Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa
bibir bibir bibir bibir bibir
lembab. lembab. lembab. lembab. lembab.
LEHER Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Terdapat Terdapat terdapat Terdapat terdapat
Pembesara pembesara pembesara Pembesar pembesar
n kelenjar n kelenjar n kelenjarAn an
tiroid. tiroid. tiroid. Kelenjar kelenjar
tiroid. tiroid.
PARU-PARU I: Simetris I: Simetris I: Simetris I: I:
P: Vokal P: Vokal P: Vokal Simetris Simetris
fremitus fremitus fremitus P: Vokal P: Vokal
sama sama sama fremitus fremitus
P: P: P: sama sama
Resonan Resonan Resonan P: P:
A: A: A: Resonan Resonan
Vesikuler Vesikuler Vesikuler A: A:
Vesikuler Vesikuler
JANTUNG I: Ictus I: Ictus I: Ictus I: Ictus I: Ictus
Cordis Cordis cordis Cordis cordis
Tidak Tidak tidak Tidak tidak
Terlihat Terlihat terlihat Terlihat terlihat
P: Ictus P: Ictus P: Ictus P: Ictus P: Ictus
Cordis Cordis cordis Cordis cordis
teraba di teraba di teraba di teraba di teraba di
IC 4 IC 4 IC 4 IC 4 IC 4
P: Redup P: Redup P: Redup P: Redup P: Redup
A: S1 dan A: S1 dan A: S1 dan A: S1 dan A: S1 dan
S2 reguler S2 reguler S2 reguler S2 S2
Reguler reguler
ABDOMEN I: Datar I: Datar I: Datar I: Datar I: Datar
A: Bising A: Bising A: Bising A: Bising A: Bising
Usus Usus usus Usus usus
11x/menit 14x/menit 10x/menit 10x/menit 10x/menit
P: Tidak P: Tidak P: Tidak P: Tidak P: Tidak
ada nyeri ada nyeri ada nyeri ada nyeri ada nyeri
Tekan Tekan tekan Tekan tekan
P: P: P: P: P:
Timpani Timpani Timpani Timpani Timpani
Rumah yang ditempati milik orang tuanya. Ukuran panjang 5 m
dari 4 ruangan 1 ruang keluarga, 1 kamar tidur, 1 dapur dan 1 kamar mandi.
Lantai adalah keramik dan kedap air, dinding permanen, atap genting.
Jendela tidak dibuka dan pintu yang ada di ruang tamu dibuka, tetapi
menggunakan listrik, sumber air dari PDAM untuk memasak dan mencuci.
rumah sangat dekat. Tetangga sekitar cukup ramah, apabila ada yang
terkena musibah tetangga yang lain saling tolong menolong. Interaksi baik
adalah angkutan umum dan sepeda motor. Keluarga tidak memiliki jadwal
malam hari dengan menonton televisi dan makan malam bersama, sering
posyandu.
terpenuhi, makan sehari 3 kali dengan porsi sekitar 10-15 sendok makan.
3. Perumusan masalah
obat. Kamar tidur pada dinding temboknya lembab, jendela yang ada di
ruang tamu tidak dibuka lalu ruangan menjadi pengap, lembab dan gelap.
Ny.V memeriksakan anaknya dan meminta obat setiap kali obat habis.
kesehatannya.
memodifikasi lingkungan
4. Perencanaan
perawatan
memodifikasi lingkungan
kesembuhan
langsung
tersebut
5. Implementasi
anggota keluarga. Keluarga sangat senang dan merasa sudah jelas mengenai
Tuberculosis paru.
Masalah keperawatan yang kedua risiko infeksi berhubungan
untuk proses kesembuhan, membuka jendela dan pintu dari pagi sampai sore
hari. Ny.V sebagai orang pertama yang mengawasi anaknya minum obat
6. Evaluasi
telah di berikan
sebagai berikut:
S : Ibu klien mengatakan sudah jelas mengenai demonstrasi yang diberikan
diberikan.
seperti yang dijelaskan dan motivasi ibu klien untuk memantau An.S
S : Keluarga mengatakan jendela dan pintu sudah di buka dan ibu klien
P : Pertahankan intervensi
Dari hasil evaluasi diagnosa yang muncul pada tanggal 15 Mei 2023 ,
untuk penataan rumah dari menjemur alat tidur dan memberikan ventilasi yang
cukup.
DAFTAR PUSTAKA
Kedokteran EGC.
DIVA Press.
Rights.
(2013).
Hasdianah., Sandu Siyoto., Indasah., Ratna Wardani. (2015). Buku Ajar Dasar-
Nursing.
Diagnoses: Definitions & Classifications 2015-2017. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Kementrian Kesehatan RI. (2014). Profil Kesehatan Di Kota Waringin Timur 2018.
Masyarakat, Badan Kesehatan Paru. (2017). Prevalensi Penyakit TBC pada anak.: Badan
Kesehatan Paru Masyarakat.
Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardhi (NANDA). (2013). Aplikasi Asuhan
PustakaPelajar.
Setiati, Siti. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing.
https://dinkes.kotimkab.go.id/adokasi-komunikasi-dan-mobilisasi-sosial-dalam-pengendalian-
tb/