Anda di halaman 1dari 11

Healt Education

CAMPAK

Oleh:

Nurlana Ali – 18014101071

Masa Stase: 09 – 13 Agustus 2021

Dokter Pembimbing :

dr. Windy M. V. Wariki, M.Sc, Ph.D


dr. Zwingly C.J.G Porajow, MSc, SpKKLP

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Heald Education

Oleh:

Nurlana Ali – 18014101071

Telah dibacakan pada tanggal 13 Agustus 2021 Di Puskesmas Tikala Baru

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Tikala Baru

dr. Jacob Pajan, Sp.B

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

dr. Windy M. V. Wariki, M.Sc, Ph.D dr. Zwingly C.J.G Porajow, MSc, SpKKLP
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................i
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................3
2.1 Definisi.........................................................................................................................3
2.2 Epidemiologi................................................................................................................3
2.3 Etiologi.........................................................................................................................4
2.4 Pencegahan...................................................................................................................4
a.) Pencegahan Penularan..............................................................................................4
b.) Pencegahan Penyakit................................................................................................5
2.5 Imunisasi Campak............................................................................................................5
a) Jadwal Imunisasi Campak............................................................................................5
b) Cakupan Imunisai Campak...........................................................................................6
BAB III........................................................................................................................................8
PENUTUP...................................................................................................................................8

i
BAB I

PENDAHULUAN

Campak atau morbili atau rubeola merupakan infeksi yang umum terjadi pada

anak dan menyebar melalui droplet. Morbili merupakan salah satu penyebab kematian

pada anak-anak meskipun telah ditemukan vaksin terhadap virus campak. Penyakit ini

dikarakteristikan dengan gejala prodromal seperti demam, batuk, pilek, dan

konjungtivitis yang diikuti dengan ruam maculopapular.

Selama tahun 2000-2013 vaksinasi morbili telah mencegah 15,6 juta kematian,

dengan penurunan jumlah kematian sebesar 75% dari 544.400 pada tahun 2000 menjadi

145.700 pada tahun 2013. Sebelum era vaksinasi, lebih dari 90% anak di bawah 15

tahun pernah mengalami morbili. Tahun 2011, Indonesia memiliki cakupan vaksinasi

campak sebesar 93,4% dan terdapat kasus campak sebesar 21.893 kasus dengan

sembilan kasus meninggal.

Morbili disebabkan oleh virus campak yang termasuk golongan paramyxovirus

yang berada di dalam secret nasofaring dan di dalam darah. Faktor resiko yang

mendukung terjadinya infeksi virus morbili adalah imunodefisiensi, malnutrisi, status

vaksinasi dan defisiensi vitamin A.

Morbili memiliki gejala klinis khas yaitu terdiri dari 3 stadium yang masing-

masing memiliki ciri khusus. Stadium prodormal berlangsung kira-kira 4-5 hari dengan

gejala demam, malaise, batuk, fotofobia, konjungtivitis dan koriza. Stadium erupsi yang

berlangsung 4-7 hari setelah stadium prodormal ditandai dengan timbulnya bercak

koplik dan ruam mulai muncul dari belakang telinga menyebar ke wajah, badan, lengan

1
dan kaki. Stadium konvalensi atau stadium akhir ditandai dengan erupsi yang mulai

menghilang. Kematian yang terjadi pada morbili terkait dengan komplikasi yang terjadi.

Sekitar 30% komplikasi dengan jumlah yang lebih banyak terjadi pada anak usia di

bawah lima tahun. Komplikasi yang dapat terjadi antara lain pneumonia, infeksi telinga,

diare dan ensefalitis. Dengan pemberian vaksinasi campak pada anak dapat mengurangi

jumlah kematian. Vaksin campak dianjurkan untuk diberikan melalui dua dosis karena

sekitar 15% anak gagal mendapatkan imunitas pada dosis pertama.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi

Campak adalah suatu penyakit akut yang sangat menular yang

disebabkan oleh virus. Campak disebut juga rubeola, morbili, atau measles.

Penyakit ini ditularkan melalui droplet ataupun kontak dengan penderita.

Penyakit ini memiliki masa inkubasi 8-13 hari. Campak ditandai dengan

gejala awal demam, batuk, pilek, dan konjungtivitis yang kemudian diikuti

dengan bercak kemerahan pada kulit (rash). Dampak penyakit campak di

kemudian hari adalah kurang gizi sebagai akibat diare berulang dan

berkepanjangan pasca campak, sindrom radang otak pada anak diatas 10

tahun, dan tuberkulosis paru menjadi lebih parah setelah sakit campak berat.

2.2 Epidemiologi

Campak merupakan penyakit endemik di banyak negara terutama di

negara berkembang. Angka kesakitan di seluruh dunia mencapai 5-10 kasus

per 10.000 dengan jumlah kematian 1-3 kasus per 1000 orang. Campak

masih ditemukan di negara maju. Sebelum ditemukan vaksin pada tahun

1963 di Amerika serikat, terdapat lebih dari 1,5 juta kasus campak setiap

tahun. Mulai tahun 1963 kasus campak menurun drastis dan hanya

ditemukan kurang dari 100 kasus pada 1998.

Di Indonesia, campak masih menempati urutan ke-5 dari 10 penyakit

utama pada bayi dan anak balita (1-4 tahun) berdasarkan laporn SKRT tahun

3
1985/1986. KLB masih terus dilaporkan. Dilaporkan terjadi KLB di pulau

Bangka pada tahun 1971 dengan angka kematian sekitar 12%, KLB di

Provinsi Jawa Barat pada tahun 1981 (CFR=15%), dan KLB di Palembang,

Lampung, dan Bengkulu pada tahun 1998. Pada tahun 2003, di Semarang

masih tercatat terdapat 104 kasus campak dengan CFR 0%.

2.3 Etiologi

Campak disebabkan oleh infeksi virus dari famili Paramyxovirida. Virus

ini menular melalui percikan air liur saat penderitanya bersin, batuk, atau

berbicara. Penularan virus ini juga dapat terjadi ketika seseorang menyentuh

hidung atau mulut setelah memegang permukaan benda yang terkontaminasi.

Selain melalui paparan, ada faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko

seseorang terkena campak, yaitu:

a) Belum mendapatkan vaksin campak atau vaksin MMR

b) Bepergian ke wilayah yang terdapat wabah campak

c) Kekurangan vitamin A

2.4 Pencegahan

a.) Pencegahan Penularan

Pencegahan dapat dilakukan dengan melalui tindakan Health

Promotion, baik pada hospes maupun lingkungan dan perlindungan

khusus terhadap penularan.

1. Health Promotion terhadap host.

4
2. Pencegahan virus campak menular melalui percikan air ludah

penderita campak

3. Mengisolasi setelah muncul rash pada 4 hari kontak agar

mencegah penularan.

b.) Pencegahan Penyakit

Pencegahan penyakit campak dibagi dalam beberapa tahap sebagai

berikut:

1. Bila terjadi kontak dengan penderita campak dibawah 3 hari

Langsung memberikan imunisasi campak dapat memberikan

kekebalan apabila belum timbul gejala penyakit.

2. Bila terjadi kontak dengan penderita campak setelah 3-6 hari

Memberikan imuno globulin 0,25ml/kgBB.Pada individu

immuno compromized yang diberikan adalah imuno globulin

0,5ml/kgBB dengan dosis maksimal 15 ml atau IGIV

400mg/kgBB.

2.5 Imunisasi Campak

a) Jadwal Imunisasi Campak

Vaksin Campak diberikan pada bayi berusia 9 bulan secara subkutan

maupun intramuskular di otot deltoid lengan atas dan dilanjutkan

pemberian vaksin kembali pada saat anak masuk SD (program

BIAS).

Selain itu vaksinasi campak juga dapat diberikan pada kesempatan

kedua sesuai dengan crash program campak yaitu pada umur 6-59

5
bulan dan SD kelas 1-6. Apabila anak telah mendapat imunisasi

MMR pada usia 15-18 bulan dan ulangan imunisasi pada umur 6

tahun maka ulangan campak pada saat masuk SD tidak diperlukan.

Gambar. Jadwal imunisasi

b) Cakupan Imunisai Campak

Salah satu tujuan imunisasi adalah menurunkan angka kematian dan

kesakitan yang ditimbulkan oleh penyakit. Tujuan tersebut dapat

dicapai dengan pelaksanaan program imunisasi rutin dan kegiatan

tambahan imunisasi. Menurut RPJMN (Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional) 2004-2009, peningkatan cakupan

imunisasi menjadi prioritas utama dalam program pencegahan dan

pengendalian penyakit.

6
Dalam program ini, imunisasi dimaksudkan untuk menurunkan

angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat suatu penyakit.

Indikator yang digunakan dalam RPJMN dalam menilai keberhasilan

program adalah dengan menghitung persentase desa yang mencapai

UCI (Universal Child Immunization).

7
BAB III

PENUTUP

Campak adalah suatu penyakit akut yang sangat menular yang

disebabkan oleh virus. Campak disebut juga rubeola, morbili, atau

measles. Penyakit ini ditularkan melalui droplet ataupun kontak

dengan penderita. Penyakit ini memiliki masa inkubasi 8-13 hari.

Campak ditandai dengan gejala awal demam, batuk, pilek, dan

konjungtivitis yang kemudian diikuti dengan bercak kemerahan pada

kulit (rash). Dampak penyakit campak di kemudian hari adalah

kurang gizi sebagai akibat diare berulang dan berkepanjangan pasca

campak, sindrom radang otak pada anak diatas 10 tahun, dan

tuberkulosis paru menjadi lebih parah setelah sakit campak berat.

Pencegahan dapat dilakukan dengan melalui tindakan Health

Promotion, baik pada hospes maupun lingkungan dan perlindungan

khusus terhadap penularan.

Anda mungkin juga menyukai