Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI “R” UMUR 1 BULAN DENGAN IMUNISASI BCG DAN POLIO 1
DI POLINDES LEWOBELE
TAHUN 2021

Oleh :

MARIA JUNITA SONIA


NIM : 202006090006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI “R” UMUR 1 BULAN DENGAN IMUNISASI BCG DAN POLIO 1
DI POLINDES LEWOBELE
TAHUN 2021

Mahasiswa atas nama :

NAMA : MARIA JUNITA SONIA


NIM : 202006090006

Telah Disahkan Pada Tanggal : 12-03-2021


Tempat : Polindes Lewobele

PEMBIMBING INSTITUSI PEMBIMBING KLINIK

( HUDA ROHMAWATI ,SST,M.Keb ) ( Maria Goreti G Ruron, Amd.Keb )


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Upaya imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956 upaya ini
merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effektive dengan
upaya imunisasi terbukti bahwa penyakit cacar telah terbasmi dan indonesia
dinyatakan bebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974 mulai tahun 1977. Upaya
imunisasi diperluas menjadi program imunisasi dalam rangka pencegahan penularan
terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD 31) yaitu toberkolosis,
difteri, pertosis, campak polio, tetanus, serba hepatitis B
(Modul materi dasar I imunisasi dep kes RI 2006)
Dalam multi years plan 2002 – 2007 progran imunisasi di Indonesia telah
diganaskan bahwa kegiatan program imunisasi perlu diarahkan untuk meningkatkan
efektifitas, efisisen serta kualitas pelaksanaan.
Seperti telah diketahui pencegahan hepatitis B yang efektif di Indonesia
adalah dengan memberikan dosis utama pada usia 0 – 7 hari karena tingginya angka
transmisi hepatitis B secara vertikal di Indonesia berkat kemajuan teknologi
pembuatan vaksin DPT dan hepatitis B. dikombinasikan dalam satu preparat tunggal
(DPT / HB Combo).
Program imunisasi merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan yang
bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian dari
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dalam rangka program imunisasi
dalam rangka reduksi polio.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik memberikan asuhan
kebidanan pada bayi dengan imunisasi polio.

2. Tujuan
Tujuan Umum :
Dapat melakukan asuhan kebidanan pada bayi dengan imunisasi polio secara
komprehensip

Tujuan khusus :
• Setelah melaksanakan asuhan kebidanan mahasiswa dapat
• Melaksanakan pengkajian data pada bayi dengan imunisasi polio
• Mengidentifikasi masalah / diagnosa
• Merencanakan asuhan kebidanan
• Menerapkan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana tindakan
• Mengevaluasi hasil pelaksanaan dan melaksanakan asuhan selanjutnya

3. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


a. Observasi
Melaksanakan pengamatan langsung pada klien
b. Studi pustaka
Menggunakan batu sumber sebagai pedoman asuhan kebidanan
c. Praktek
Melaksanakan asuhan langsung pada klien
d. Study dekomentasi
Mempelajari dan membaca status pasien catatan medis da catatan perkembangan

4. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, tujuan penulisan metode penulisan
BAB II Tinjauan Pustaka
Meliputi landasan teori dan konsep manajemen
BAB III Tinjauan Kasus
Meliputi pengkajian identifikasi diagnosa / masalah kebutuhan
interversi rasional, implementasi dan evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
Meliputi kesimpulan dan saran

Daftar pustaka
BAB II
KONSEP IMUNISASI

Definisi :
❖ Kata polio (abu-abu) dan myelon (sumsum), berasal dari bahasa latin yang
berarti medulla spinallis. Penyakit ini disebabkan oleh virus poliomyelitis pada
medula spinalis yang secara langsung menimbulkan kelumpuhan. (10 N Ranuh,
2001 / 95)

❖ Imunisasi adalah pemberian vaksin untuk mencegah timbulnya penyakit-


penyakit yang berbahaya seperti BCC, difteri, pertusis, tetanus dan campak
setelah diberikan vaksin (materi PDK / Pelatihan Dokter Kecil, 108).
Macam-macam Imunisasi
- Vaksi BCG (Bacillus Celmette Querin)
- Vaksin DPT (Difter, Pertusis, tetanus)
- Vaksin DT (Difters Tetanus)
- Vaksin polio
- Vaksin campak
- Vaksin hepatitis
(kapita selekta kedokteran jilid 2, 591)

Sasaran Imunisasi
- Bayi sehat
- Bayi antara 2-4 bulan interval pemberian 4 minggu

Etiologi
Virus polio termasuk dalam kelompok (sub-group) entero virus famili
picomaviridae, dikenal 3 macam serotipe virus polio, yaitu P1, P2, P3, virus polio
menjadi tidak aktif apabila terkena panas, formal dehid, klorin dan sinar
ultraviolet.
(I. G. N. Ranuh, 2001 : 95)

Imunisai polio diberikan untuk menimbulkan kekebalan terhadap penyakit polio


mielitis, yaitu penyakit radang yang menyerang saraf dan dapat mengakibatkan
lumpuh kaki.
(Mellyna huliana, 2003 : 91)
Epidemiologi
Inveksi virus polio terjadi deseluruh dunia untuk Amerika Serikat transmisi
virus polio luar berhenti sekitar tahun 1979. Di negara-negara barat eliminasi
polio sejak tahun 1991.
Virus polio menyebar dari orang kerang lain melalui jalur oro vecal, pada
beberapa kasus dapat berlangsung secara oral-oral. Infeksi virus mencapai
puncak pada musim panas. Sedangkan pada daerah tropis tidak ada bentuk
musiman penyebaran infeksi. Virus volio sangat menular, pada kontak antar
rumah tangga (yang belum diimunisasi) derajat serokonvensinya lebih dari 90%.
Kasus-kasus polio sangat infeksios dari 7 sampai 10 hari sebelum dan sesudah
timbulnya gejala, tetapi virus polio dapat ditemukan dalam tinja dari 3 sampai 6
minggu (Mellyna Hulliana, 2003 : 91).

Patogenesis
Virus polio masuk melalui mulut dan multiplikasi pertama lalu terjadi pada
terjadi pada tempat implantasi dalam kering dan traktus gastrointestinal. Virus
tersebut umumnya ditemukan di daerah tenggorok dan tinja sebelum timbulnya
gejala. Seminggu setelah timbulnya gejala virus terdapat dalam jumlah kecil di
tenggorok, tetapi virus terus menerus dikeluarkan bersama tinja dalam beberapa
minggu, virus menembus jaringan limfoid setempat masuk dalam pembuluh
darah kemudian masuk sistem syaraf pusat.
Aplikasi virus polio dalam heuron motur komo anterior medula spinalis dan
batang otak mengakibatkan kerusakan sel dan dapat menyebabkan manifieskasi
polio melitis yang spesifik.
(Mellyana Huliana, 2003 : 91)

Gambaran Klinis
Masa inkubasi polio mielitis umumnya berlangsung 6-20 hari dengan kisaran 3-
35 hari, respon terhadap infeksi virus polio sangat berfariasi dan tingkatannya
tergantung dari beratnya manifieskasi khususnya sekitar 95%, semua infeksi
polio yang tidak memberikan gejala disebut sub klinis atau tanpa gejala, menurut
estimasi penyakit yang tanpa gejala terhadap penyakit yang paralitik berfariasi
dari 50 : 1 sampai 1000 : 1 (rata-rata 200 : 1) pasian yang terkena infeksi polio
yang tidak memberikan gejala disebut sub klinis tanpa gejala mengeluarkan firus
bersama tinja dsan dapat menularkan virus ke orang lain.
Sekitar 4% - 8% dari infeksi polio terdiri atas penyakit ringan non spesifik tanpa
bukti klinis atau laboratorium dari invasi dalam sistem saraf pusat. Sindrom ini
dikenal dengan polio mielitis abortif dengan ciri khas penyembuhan sempurna
dan berlangsung kurang dari seminggu.
(IGN. Ranut 2001, 96 )
Poliomelitis paralitik dibagi tiga kelompok.
1. Polio Spinal. Yang paling sering terjadi (79%) dari kasus paralitik yang
tercatat dari tahun 1969 – 1979 di Amerika Serikat. Terjadi paralitis
asimetris yang sering terjadi pada tangkai bawah.
2. Polio Bulbar. Tercatat sekitar 2% dari semua kasus paralitik mengakibatkan
kelumpuhan otot-otot yang dilayani oleh saraf kranial.
3. Polio Bulbos Spinal tercatat 19% dari kasus paralitik dan merupakan
kombinasi antara paralisis bulbar dan spinal.
(IGH. Ranuh 2001, 97)

Efek samping pasca imunisasi


- Kasus polio mielitis yang berkaitan dengan vaksin telah dilaporkan terjadi
pada resipien atau kontak. Diperkirakan terdapat satu kasus poliomielitis
paralitik yang berkaitan dengan vaksin pada setiap 2.5 juta dosis OPU yang
yang diberikan. Resiko terjadi paling sering pada pemberian dosis pertama
dibanding dosis berikutnya resiko yang relatif kecil yang ditimbulkan pada
pemberian OPU ini tidak diremehkan; namun tidak cukup mencari alasan
untuk mengadakan perubahan terhadap kebijakan imunisasi karena vaksinasi
polio terbukti sangat berguna. Haruslah ditegakkan bahwa kebersihan
terhadap kontak penerima vaksin yang baru adalah sangat penting
Setelah vaksinasi sebagian kecil resepien dapat mengalami gejala-gejala
pusing, diare ringan, dan sakit pada otot. Seperti kejadian ikutan pasca
imunisasi lain. Semua gejala yang timbul setelah vaksinasi harus dilaporkan
ke dinkes setempat.
(ICN, Rahuh 2001, 102)

Kontra indikasi
Indikasi kontra pemberian OPV adalah
- Penyakit akut atau demam (> 38.5oC) imunisasi ditunda
- Muntah atau diare imunisasi ditunda
- Sedang dalam pengobatan kortikosteroid atau imunu suspresif ODL
maupun suntikan, juga pengobatan radisi umum (termasuk kontak
pasien)
- Keganasan (untuk pasien dan kontak) yang berhubungan dengan sistem
retokuloendetelial (seperti limfoma, leukemia, dan penyakit hodgkin)
dan anak dengan mekanisme ilmunologik yang terganggu
- Menderita inveksi HIV atau keluarga sebagai kontak
(IGN Ranuh 2001, 102)

Penatalaksanaan
Ada dua jenis vaksin polio yaitu vaksin salk (berisi virus polio yang telah
dimatikan dan diberikan secara suntik) dan vaksin sabun (berisi vaksin
hidup yang telah dimatikan dan diberikan dalam bentuk pil atau cairan)
di Indonesia umumnya
Diberikan vaksin Sabun, vaksin ini diteteskan dua tetes (0,1 ml)
langsung ke mulut anak atau dengan menggunakan sendok yang berisi
air gula (Selekta kapita kedokteran julid 2, 592).

I. MANAJEMEN KONSEP ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI DENGAN


IMUNISASI POLIO
DATA SUBJEKTIF
Pengkajian :
Nama bayi :
Umur :
Tgl lahir :
Jenis kelamin :
Nama Orang Tua
Nama ibu :
Umur :
Suku bangsa :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Penghasilan :
Alamat :

Riwayat Kesehatan
- Riwayat penyakit terdahulu
(demam)
- Riwayat penyakit sekarang
(muntah atau diare)
- Riwayat penyakit keluarga
(HIV)
- Riwayat antenatal
-
- Riwayat natal
-
- Riwayat neo natal
-
- Riwayat gizi
-
- Riwayat psikososial
-

- Riwayat tumbuh kembang


-
(IGH, Ranuh 2001, 102)

DATA OBYEKTIF
KU : baik
Kesadaran : Cs
TTV ND : 80 – 120
RR : 25 – 34
S : 36,5 – 37,5 oC
Pemeriksaan Fisik
- kepala
- muka
- mata
- hidung
- mulut dan gigi
- leher
- dada
- perut
- extremitas
- kulit
Pola Aktifitas Sehari-Hari
- Nutrisi
- Pola Istirahat
- Pola Eleminasi
- Pola kebersihan

II. INTER PRETASI DATA DASAR


Dx : Bayi dengan imunisasi Polio
Ds : -
Do : KU : Baik
Kesadaran : Composmetis
TTV ND : 80 – 120 x/mnt
RR : 25 – 34 x/mnt
S : 36,5o – 37,5oC
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V. INTERVENSI
Dx : Bayi dengan imunisasi BCG dan polio 1
Tujuan : - agar bayi mendapatkan kekebalan aktif
- agar bayi terhindar dari penyakit
- agar bayi sehat tumbuh kembang secara optimal
KH : KU : Baik
Kesadaran : Komposmetik
TTV : ND : 80 – 120 x/mnt
RR : 25 – 34 x/mnt
S : 36,5o – 37,5oC

Rencana :
1. Lakukan pemeriksaan dan timbang berat badan
Rasional : hasil pemeriksaan menunjukan keadaan anak sehat sehingga dapat
segera diimunisasi
2. Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan dan prosedur pemberian imunisasi
Rasional : penjelasan dapat memberikan rasa tenang pada ibu setelah mengerti
keadaan anaknya.
3. Siapkan peralatan dan vaksin yang diperlukan
Rasional : menyiapkan peralatan dan vaksin yang akan digunakan agar mudah
melakukan prasat
4. Siapkan posisi bayi saat diberikan imunisasi
Rasional : anak dalam posisi gendongan pada ibu dan posisi kepala agak
extensi agar memudahkan petugas dalam memberikan tetesan
imunisasi.
5. Beri imunisasi polio 2 tetes
Rasional : Pemberian vaksin yang benar di dalam tubuh sehingga vaksin
mengalami perkembangan sesuai dengan yang diharapkan
6. Beri imunisasi BCG dengan secara IC di lengan kanan bayi
7. Rasional : Pemberian vaksin yang benar di dalam tubuh sehingga vaksin
mengalami perkembangan sesuai dengan yang diharapkan
8. Catat hasil / Tgl imunisasi dalam kertas / buku KIA
Rasional : Pencatatan dalam KMS merupakan dekemuntasi sebagai bukti telah
dilakukan imunisasi

VI. IMPLEMENTASI
Sesuai dengan intervensi

VII. EVALUASI
Mengacu pada kriteria hasil soap.
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI “R” UMUR 1 BULAN DENGAN IMUNISASI BCG DAN POLIO 1
DI POLINDES LEWOBELE
TAHUN 2021

TANGGAL PENGKAJIAN : 11-3-2021 JAM : 08.00 WITA

I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
- BIODATA
Nama Bayi :R
Umur : 1 Bulan
Tgl Lahir : 23-1-2021
Jenis Kelamin : Laki-laki

Nama Orang tua :


Nama ibu : NY. U Nama ayah : TN .Y.
Umur : 31 tahun umur : 37
Suku Bangsa : Indonesia suku bangsa : Indonesia
Agama : Katolik agama : Katolik
Pendidikan : SD pendidkan : SMA
Pekerjaan : IRT pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- penghasilan : 1.000.000
Alamat : Desa Lewobele

- Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin anaknya di imunisasi BCG dan Polio I
- Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit dahulu
Anak tidak pernah RMS
b. Riwayat penyakit sekarang
Tidak sedang menderita penyakit
c. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular, menurun ataupun
kembar baik dari ibu maupun dari ayah
d. Riwayat antenatal
Keluhan selama hamil : ibu mengatakan mengalami mual dan muntah
selama hamil
e. Riwayat natal
- Umur kehamilan : 9 bulan
- Jenis persalinan : Spontan pervagina
- Ditolong oleh : Bidan
- Keadaan bayi : Sehat
- Penyakit saat persalinan : tidak ada
f. Riwayat neonatal
Kondisi bayi sehat, lahir langsung menangis
BB : 3 Kg
Panjang : 49 cm
g. Riwayat gizi
Pemberian ASI : Mulai lahir sampai saat ini
Pemberian MP-ASI : belum diberikan MP-ASI
h. Riwayat psikososial
Yang mengasuh ibu dan ibu mertua
i. Riwayat tumbuh kembang
Tengkurap : -
Duduk :-
J. Riwayat imunisasi
Imunisasi yang telah di dapat :
HB0 : 23-1-2021, BCG : 11-3-2021,POLIO 1 : 11-3-2021

B. Data Obyektif
KU : Sehat
Kesadaran : Campos tretis
TTV ND : 85 x/mnt BB : 3,4 Kg
RR : 29 x/mnt PB : 49 cm
S : 36,5 0 C
LILA : 7 CM
LIKA : 34 CM
Pemeriksaan khusus
a. Kepala
Kulit kepala : bersih, berjalan (-),
Rambut : bersih, warna hitam
b. Muka
Odem : tidak ada
Pucat : tidak ada
c. Mata
Simetris : 4a
Sklera : Normal, tidak kuning
Conjungtiva : tidak pucat
Kelopak mata : bersih
d. Hidung
Polip : tidak ada
Sekret : tidak ada

e. Mulut dan gigi


Stomatitis : tidak ada
Lidah : bersih
f. Leher
Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada
Pembesaran vena pigularis : tidak ada
g. Dada
Simetris : ya
h. Perut
Kembung : Tidak kembung
i. Extremitas
Atas : simetris gerak normal
Bawah : simetris gerak normal
Odem : tidak ada odem
j. Kulit
Turgor baik

Pola Aktifitas Sehari-Hari


- Nutrisi
• ASI
• Bubur kasar
- Pola istirahat
• Lama tidur : ± 10 jam sehari

- Pola eliminasi
• BAB : ± 1-2 x sehari BAK : ± 5-6 x sehari
• Konsistensi : lembek
- Pola kebersihan
• Mandi : 2x sehari
• Ganti baju : ± 3-4x sehari

II. INTER PRETASI DATA DASAR


Dx : Bayi “R” umur 1 bulan dengan imunisasi BCG dan Polio 1
Ds : Ibu mengatakan anaknya umur 1 bulan dan ibunya ingin mengimuniasai
anaknya.
Do : KU : Baik
Kesadaran : Composmetis
TTV ND : 85 x/mnt
RR : 29 x/mnt
S : 36,5 oC
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
TIDAK ADA
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
TIDAK ADA
V. INTERVENSI
Tanggal : 11-3-2021 jam : 08.05 wita
Dx : Bayi”R” umur 1 bulan dengan imunisasi BCG dan Polio 1
Tujuan : - agar bayi mendapatkan kekebalan aktif
- agar bayi terhindar dari penyakit TBC dan polio
- agar bayi sehat tumbuh kembang secara optimal
KH : KU : Baik
Kesadaran : Komposmetik
TTV : ND : 85 x/mnt
RR : 294 x/mnt
S : 36,5oC
BB : 3,4 Kg
PB : 49 cm
Rencana :
2. Lakukan pemeriksaan dan timbang berat badan
3. Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan dan prosedur pemberian imunisasi
4. Siapkan peralatan dan vaksin yang diperlukan
5. Siapkan posisi bayi saat diberikan imunisasi
6. Beri imunisasi polio 2 tetes
7. Beri imunisasi BCG di suntik pada lengan kanan bayi dosis 0,005 cc secara IC)
8. Catat hasil / Tgl imunisasi dalam kertas / buku KIA
Rasional : Pencatatan dalam KMS merupakan dekemuntasi sebagai bukti telah
dilakukan imunisasi

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 11-3-2021 jam : 08.05 wita

Dx : Bayi “R” umur 1 bulan dengan imunisasi BCG dan Polio 1


Pelaksanaan
- Melakukan pemeriksaan TTV dan timbang berat badan bayi.
- Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan dan prosedur imunisasi
- Menyiapkan peralatan dan vaksin yang akan digunakan
- Menyiapkan posisi bayi pada saat diberikan imunisasi
- Memberikan imunisasi polio sebanyak 2 tetes
- Memberikan imunisasi BCG pada lengan kanan bayi dosis 0,005 cc( secara IC)
- Mencatat hasil/tgl imunisasi dalam KMS / Buku KIA

VII. EVALUASI
Tanggal : 11-3-2021 jam : 08.05 wita

Ds : - Ibu mengatakan tenang dan nyaman karena anaknya telah mendapatkan


Imunisasi.
- Ibu mengerti tentang imunisasi yang diberikan
- Bayi menangis sambil menelan obat yang diberikan oleh bidan.
A : Bayi “R” umur 1 bulan dengan imunisasi BCG dan Polio 1
P : - Anjurkan ibu untuk kontrol untuk memastikan perkembangan anaknya
- Anjurkan ibu untuk datang keimunisasi selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Prawiroharjo,Sarwono 2002. Pelayanan Keeshatan Maternal dan Neonatal Jakarta


YBP.
2. Manuaba, Ida Bagus Bde. 1999. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Jakarta EGG.
3. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta EGC.
4. Prawirohardjo, Sarwono 2005 Ilmu Kebidanan Jakarta YPB.
5. ION. Ranuh. Edisi Pertama Pinun 2001.

Anda mungkin juga menyukai