0
PENGANTAR ILMU ANATOMI , FISIOLOGI DAN SEL
MANUSIA
Fisiologi adalah Ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia
dalam keadaan normal.
1
Bidang transversal (horizontal) : membagi tubuh, menjadi bagian atas dan bawah.
ISTILAH-ISTILAH ANATOMI
Secara deskriptif: tubuh manusia sll dipandang dlm sikap anatomi, yaitu:
“mata memandang lurus ke depan, kedua lengan tergantung di samping badan
dengan tapak tangan menghadap ke depan, badan tegak dan kedua kaki
berdampingan dengan jari-jari kaki mengarah ke depan.”
Posisi Anatomi
Anterior (ventral) : bagian depan tubuh.
Posterior (Dorsal) : bagian belakang tubuh.
Superior (kranial, sefalik, rostral) : mengarah ke kepala, atau bagian tertinggi,
atas
Inferior (Kauda) : arah menjauhi kepala dan mengarah ke bagian bawah tubuh.
Medial : stuktur yang terdekat dengan garis tengah imajiner tubuh
Lateral : mengarah ke samping. Menjauhi garis tengah imajiner tubuh
Ipsilateral : terletak di sisi yang sama.
Kontralateral : terletak di sisi berlawanan
Dextra : kanan
Sinistra : kiri
2
Proksimal : sturktur yang mendekati garis tengah tubuh / titik tertentu
Distal : paling jauh dari garis tengah imajiner atau menjauhi titik asal /
titik tertentu
Superfisial : bagian manapun yang dekat dgn permukaan tubuh
Arah pergerakan
Fleksio : membengkokan / melipat sendi
Ekstensio : meluruskan kembali sendi
3
Abduksio : menjauhi badan
Adduksio : menuju ke badan
Rotasi : gerakan memutar sendi
4
STRUKTUR SEL DAN FUNGSINYA
Tubuh manusia terdiri atas berbagai tingkat struktur, mulai dari unsur
pembentuknya, berupa atom, yang bertambah besar dan bertambah rumit menjadi
sel, jaringan, organ, dan sistim yang menyusun seluruh organisme tubuh.
Sel
Adalah satuan hidup terkecil yang mandiri dan kehidupannya banyak
tergantung pada banyak aktifitas kimiawi sel-sel. Besar sel tubuh dapat bervariasi.
Beberapa fungsi dasar sel adalah bertumbuh dan bereproduksi dan
mentransformasi energi. Di dalam sel terdapat yang namanya organel, yang
dikhususkan untuk melaksanakan aktifitas spesifik. Misalnya motokondria
menghasilkan energi untuk sel. Sel tubuh pada umumnya menarik dan
5
melepaskan air, menggunakan makanan dan oksigen untuk proses tubuh tertentu,
dan mengeluarkan karbon dioksida dan produk limbah lainnya.
Sebuah sel terdiri dari membran plasma (pembungkusnya), sitosol, serta
sejumlah organel di dalam sitosol yaitu; inti, retikulum endoplasma, aparat golgi,
lisosom, mitokondria, mikrofilamen, dan mikrotubul.
Jaringan
Jaringan terdiri dari sel sejenis dengan fungsi spesifik, umumnya dibagi dalam
empat jaringan dasar tubuh yaitu: epitel, jaringan ikat (penyambung), jaringan otot
(Muskular) dan jaringan saraf.
Organ
Sebuah organ adalah kumpulan terintegrasi dari dua atau lebih jenis jaringan yang
bersama-sama melakukan fungsi khusus tertentu.
Contohnya pada lambung; tdd a) epitel yang melapisi lambung dan
melindunginya b) jaringan otot, mengaduk makanan dan perlahan-lahan
mendorongnya masuk usus halus c) jaringan saraf, menyampaikan tanda-tanda
yang dikenali seperti rasa lapard) dan jaringan ikat membantu mengikat semuanya
menjadi satu.
6
Sistem Organ
Sebuah sistem adalah sekelompok organ yang bekerjasama melaksanakan sebuah
fungsi utama tubuh. Seluruh sistim tubuh memiliki kekhususan sendiri-sendiri dan
saling terkait menghasilkan sebuah organisme yang dinamis dan efisien. (lihat
bagan –1)
Contoh: sistim pencernaan, sistim kardiovaskular, sistim treproduksi dll
7
SISTIM PERNAFASAN
I. SALURAN UDARA
1. Saluran Nafas bagian atas
Hidung
Faring
2. Saluran nafas bagian bawah menuju paru-paru
Laring
Trakhea
Bronkhus, bronkhiolus
Alveoli , duktus alveolaris di dalam paru-paru
A. SALURAN NAFAS BAGIAN ATAS
8
Saluran nafas bagian atas terdiri dari :
1) Rongga hidung
2) Faring (Nasofaring,orofaring, laringofaring)
1) Rongga Hidung
Anatomi
Hidung merupakan bangunan berongga , terbagi oleh sekat di tengah (disebut
septum mediana) menjadi rongga hidung kiri dan kanan.
Masing-masing rongga di bagian depan, berhubungan keluar melalui nares
anterior (lubang hidung depan) dan di belakang berhubungan dengan bagian atas
faring (nasofaring)
Pada dinding lateral masing-masing lubang hidung,menonjol tiga lengkungan
tulang yang dilapisi oleh mukosa yaitu; Konka nasalis superior, Konka nasalis
medius dan Konka nasalis inferior. Terutama pada konka nasalis inferior, terdapat
anyaman vena , berdinding tipis, disebut jaringan/ flexus kavernosus . Melebarnya
anyaman vena ini, mengakibatkan membengkaknya konka inferior, sehingga
hidung tertutup yang menyebabkan orang sulit bernafas (pada orang alergi, flu).
Pada keadaan tertentu (etiologi banyak), plexus vena ini dapat pecah,
mengakibatkan epistaksis / mimisan
Di atas konka nasalis superior serta sekat hidung didekatnya terdapat daerah
berwarna coklat kekuningan. Daerah ini megandung reseptor penghidu, disebut
daerah olfaktoria (mukosa olafktorius)
9
2) Faring
Merupakan ruang pipih, dapat dilalui oleh udara maupun makanan.Bentuk mirip
corong, bagian atas melebar terletak di bawah kranium, bagian bawah menyempit
dan bersambung dengan esofagus
Faring dibagi menjadi 3 bagian :
- Nasofaring
letak di belakang hidung, di atas palatum molle, dinding belakangnya terdapat
tonsilla pharingeus (adenoid) yang merupakan jaringan limfoid, adenoid kadang
membesar shg menghambat jalan nafas. Epitel yg membatasi nasofaring adalah
epitel bertingkat silindris bersilia
- Orofaring
Letak dibelakang mulut, di bawah palatum molle. Dinding lateral saling
berhubungan, di antara lipatan dinding / Arkus palatoglossus terdapat fossa
tonsilaris tempat menempelnya tonsilla palatinus (amandel) yg merupakan
jaringan limfoid
10
- Laringofaring
letak di belakang laring tampat persilangan aliran udara dengan aliran makanan
1) Laring
Anatomi
Laring disusun oleh beberapa tulang rawan yang dipersatukan oleh ligamen-
ligamen dan membran :
- Tulang rawan tiroid ; dibentuk oleh 2 lempeng tulang rawan datar yang
digabungkan bersama di bagian depan membentuk tonjolan/”ADAM’S
APPLE” (Buah jakun). Disebelah atasnya terdapat noktah tiroid. Tulang
rawan tiroid lebih besar pada laki - laki
11
- Tulang rawan krikoideus ; seperti cincin letak ,di bawah tulang rawan
tiroid
- Tulang rawan aritenoid ; sepasang piramida kecil letak di ujung atas
sebelah luar tulang rawan krikoid, membentuk dinding belakang laring,
ligamen pita suara menyatu dgn tulang rawan ini.
- Tulang rawan cornicurata
- Epiglotis, kartilago paling atas, bentuk seperti daun terikat pada bagian
dalam, depan tulang tiroid, seperti pintu masuk laring, selalu terbuka, dan
akan menutup saat menelan, sehingga makanan tidak akan mauk ke laring
(Pada saat menelan, laring terangkat, dan epiglotis menutup di bagian
puncak)
Sebelah atas laring, ada tulang hyoid. Tulang hyoid dan tulang-tulang rawan
laring digabungkan oleh ligament-ligamen dan membrane. Pita suara sejati
(ligamen Vokal) dan pita suara palsu (ligamen Vestibular), masing-masing terikat
pada bagian tengah tulang rawan tiroid bagian depan dan pada tulang rawan
aritenoid pada bagian belakang. Lubang diantara pita suara disebut Rima
Glotidis.
Fisiologi
Menghubungkan faring dengan trakea, mempunyai peranan penting dalam
pembentukan suara (terdapat pita suara)
12
2) Trakea
Merupakan saluran kaku, panjang ± 10 – 12 cm, diameter 2 – 2,5 cm,
terhubung ke atas dengan cincin krikoid laring dan berakhir sebagai percabangan
bronkus utama kanan dan kiri. Dinding trakea dibentuk otot involunter dan
jaringan fibrosa diperkuat oleh serangkaian tulang rawan berbentuk tapal kuda,
berjumlah ± 20, tidak beraturan oleh sebab itu dinding menjadi kaku dan tetap
terbuka
Trakea dilapisi epitel bertingkat silindris, bersilia, bersel goblet yang terletak
pada lamina basal, diperkuat lamina propia yang relatip tipis, silia menyapu ke
arah atas (faring)
13
3) Bronkhus
Di mediastinum, trakea bercabang menjadi bronkus utama (primer) kanan
menujun paru-paru kanan dan kiri menuju ke paru-paru kiri, tempat percabangan
ini disebut bifurkase.
Bronkus primer kanan bercabang menjadi tiga bronkus sekunder , sedangkan
bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkus sekunder.
Bronkus primer kanan sebelum masuk paru-paru bercabang dulu menjadi
bronkus sekunder superior dan inferior, kemudian bronkus inferior setelah masuk
ke dalam paru bercabang menjadi bronkus sekunder medial. Bronkus utama
kanan lebih pendek dan gemuk.
Bronkus utama kiri bercabang setelah masuk ke dalam dalam paru yaitu
menjadi bronkus sekunder superior dan inferior. Bronkus yang ke kiri lebih
panjang dan sempit serta kedudukannya lebih mendatar /horizontal dari pada yang
ke kanan. Hal ini merupakan salah satu sebab mengapa paru-paru kanan lebih
sering terkena penyakit.
Setiap bronkus sekunder bercabang lagi menjadi bronkus tersier untuk
turut menyusun segmen bronkopulmonal. Di dalam setiap segmen
bronkopulmonar, bronkus terus bercabang secara dikotom (bercabang 2), setelah
9 sampai 12 generasi ukuran saluran makin kecil disebut bronkiolus. Struktur
bronkus ekstrapulmonal ( belum masuk paru) sangat mirip trakea, hanya garis
tengahnya lebih kecil, cincin tulang rawan juga tidak sempurna. Bronkus
intrapulmonar tampak bulat. Tulang rawan tidak berbentuk C, melainkan hanya
lempeng-lempeng tulang rawan hialin yang bentuknya tidak beraturan lempeng
tulang rawan hialin dikitari oleh jaringan ikat padat fibrosa yang mengandung
banyak serat elastin. Cabang-cabang bronkus susunan dasarnya sama, tapi yang
terkecil mengandung lebih sedikit tulang rawan
Epitel yang membatasi bronkus disusun epitel bersilia, bersel goblet.
Seluruh bronkus mengandung jaringan ikat yang melanjutkan diri dengan jaringan
yang terdapat dalam hilus, pembuluh darah berkaitan erat padanya serta terbenam
di dalam jaringan ikat tersebut
14
Bronkiolus
Adalah bronkus yang paling halus, dengan diameter ± 1 mm, terbenam dalam
jaringan ikat. Tidak memiliki tulang rawan, tetapi disusun oleh muskulus (otot),
fibrosa dan jaringan elastis.
Sel yang membatasinya epitel silindris bersilia bersel goblet – epitel kuboid
bersilia
Dindingnya juga terdapat sel yang menghasilkan surfactan
Bronkiolus Respiratorius
Respirasi (pertukaran gas) hanya berlangsung bilamana dinding yang memisahkan
udara dengan darah merupakan dinding tipis. Susunan tersbut dijumpai mulai
bronkiolus respiratorius sampai alveolus. Bronkiolus respiratorius merupakan
bronkiolus terminal (terakhir) yang dindingnya diselingi (bercabang) kantung-
kantung alveoli (tempat pertukaran gas) melalu duktus (saluran) alveolus
Alveolus
Fungsi: tempat terjadinya pertukaran udara
Alveolus dapat digambarkan sebagai segerombol kantung udara berdinding tipis,
yang dapat mengembang dan mengempis. Dindingnya terdiri dari 1 lapis sel epitel
alveol tipe I berbentuk gepeng, di antara sel epitel tersebut terdapat sel alveol tipe
II (pnemosit granuler) yang mensekresi surfaktan.
Surfaktan (surfactant = surface-active substance) adalah kompleks
fosfolipoprotein yang membantu pengembangan jaringan paru. Dan menurunkan
tekanan permukaan alveolus untuk menghindari alveoli kolaps /kempis
15
Pada tempat terjadinya difusi antara udara alveolus dengan darah dalam kapiler
paru, terdapat pembatas yang disebut membran alveol-kapiler / membran respirasi
PARU - PARU
Merupakan sepasang organ di dalam rongga torak (rongga dada) berbentuk seperti
bunga karang. Paru-paru memanjang dari leher sampai diafragma, dan secara
kasar berbentuk kerucut dengan puncak di atas dan alas di bawah
Sebenarnya paru-paru merupakan jalinan atau susunan bronkhus dan
percabangannya (bronkhiolus, brokhiolus terminalis, bronkhiolus respiratory)
alveoli, sirkulasi paru, syaraf, sistim limfati dll.) dan jaringan ikat
Paru-paru dilapisi oleh suatu membran serosa yg disebut pleura yang, terdiri dari
2 lapis :
Pleura viseralis (sebelah dalam) ; melekat kuat pada paru-paru, melapisi
permukaan paru-paru dan masuk ke dalam fisura interlobus
pleura parietalis (sebelah luar); pada akar paru (hilus) pleura viseralis
melipat ke arah luar menjadi pleura parietalis
16
Rongga pleura merupakan ruangan potensial diantara pleura viseralis dan rongga
parietalis, mengandung sedikit cairan, sebagai lapisan tipis yang memungkinkan
kedua lapisan pleura bergesekan (mengurangi friksi/pergesekan antara kedua
membran) dan menjaga paru-paru dari tekanan dinding dada
Sirkulasi Pulmonal
Fungsi: mengatur aliran darah vena-vena dari ventrikel kanan ke arteri
pulmonalis, dan mengalirkan darah yang bersifat arterial melalui vena pulmonalis
kembali ke jantung (atrium kiri). Terdiri dari :
Sirkulasi pulmonal
membawa gas hasil pertukaran antara darah kapiler dan udara alveol
(ventrikel kanan a.pulmonalis kapiler v.pulmonal ventrikel kiri)
Sirkulasi bronkial (bagian dari sirkulasi sistemik)
menyediakan nutrien bagi jaringan paru (aorta a.interkostalis
a.bronkialis kapiler v.bronkialis v.azygos atrium kanan)
17
Compliance adalah kemudahan jaringan paru untuk diregangkan (‘kembang’).
Dan daya elastic recoil adalah kemampuan jaringan paru untuk kembali ke bentuk
semula setelah diregangkan (‘kempis’) ; bergantung pada :
1) elastisitas jaringan paru
2) tegangan permukaan alveol (daya kohesi molekul air) yang dibantu Surfaktan
18
FUNGSI SISTEM PERNAPASAN
Fungsi utama sistem respirasi adalah menjamin tersedianya O2 untuk
kelangsungan metabolisme sel serta mengeluarkan CO2 hasil metabolisme sel
secara terus menerus.
Fungsi tambahan :
Membantu pengeluaran air dan panas dari dalam tubuh
Membantu meningkatkan aliran balik vena (sebagai pompa)
Membantu proses bicara (vokalisasi)
a) Ventilasi
Ventilasi adalah Proses keluar masuknya udara dari atmosfer ke alveoli dan
sebaliknya. udara mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan
rendah. Bila tekanan di dalam alveoli sama dengan tekanan atmosfer udara luar,
tidak terjadi aliran udara.
19
Selama ekspirasi, yaitu keluarnya udara dari dalam paru, tekanan di alveol harus
lebih tinggi dibandingkan tekanan atmosfer.
20
Ventilasi (penjelasan)
Proses inspirasi ; gerakan diafragma dan otot pernafasan memperbesar
rongga thorak sehingga tekanan intraalveolar menurun (tekanan lebih
rendah dari atmosfer) mengakibatkan udara masuk ke dalam saluran
nafas, paru mengembang
proses ekspirasi; diafragma relaksai dan otot pernafasan relaksasi kembali
ke semula sehingga memperkecil rongga torak tekanan intraalveolar
meningkat (tekanan lebih tinggai dari atmosfer) mengakibatkan udara
keluar dari paru-paru (mengempis)
Ekspirasi
Keluarnya udara dari paru-paru
Ekspirasi tenang , bersifat pasif Diafragma dan otot interkostal eksternus
rileks, kembali ke posisi semula sehingga volume torak mengecil dan udara di
keluarkan
Ekspirasi kuat Otot interkostal internus berkontraksi untuk menurunkan
tulang rusuk
b) Difusi
Adalah Proses pertukaran O2 dan CO2 melalui membran alveolar dan kapiler
Semakin besar perbedaan tekanan , semakin cepat kecepatan difusi /pertukaran.
(dari tekanan tinggi ke rendah)
21
Kecepatan difusi dipengaruhi :
- Suhu, makin tinggi suhu makin cepat difusi
- Beda tekanan/konsentrasi gas
- Tebal membran
- Berat molekul gas
- Daya larut gas dalam air
c) Transportasi
22
Merupakan proses pengangkutan O2 dari kapiler paru ke kapiler jaringan serta
pengangkutan CO2 dari kapiler jaringan ke kapiler paru
Transport O2
Berikatan dengan Hb : oxyhemoglobine (97%)
Larut dalam plasma : 3%
Tranport CO2
berikatan dengan HB : Carbaminohemoglobine (30%)
Berikatan dengan H2O sebagai HCO3- (65%)
Larut dalam plasma (5%)
23
TRANSPORT O2
Faktor –faktor yang mempengaruhi derajad saturasi/kejenuhan Hb.
A. Tekanan Parsial O2
- Penambahan tekanan O2 meningkatkan saturasi Hb
24
- Pada PO2=100 mmHg, saturasi Hb= 98–99%
- Bila PO2 turun, Hb oxy melepaskan O2
B. Tekanan Parsial CO2
- Bila P CO2 tinggi, HbO2 mudah melepaskan O2
- Utk saturasi yang sama diperlukan PO2 yg lebih tinggi , kurve disosiasi
HbO2 bergeser kekanan
- Kemampuan CO2 dalam menggeser kurve disosiasi HbO2 ke kanan
(pembebasan oksigen, disebut BOHR EFFECT.
C. Elektrolit
- Elektrolit mempermudah HbO2 melepaskan O2
- PO2 jaringan/sel rendah, Cl mudah masuk jaringan , kalau kadar Cl darah
naik O2 mudah dilepaskan. CHLORIDE SHIFT
D. Suhu
- Suhu naik , saturasi Hb turun
- Pada suhu 25oC , saturasi Hb 93%
- Pada suhu 30oC , saturasi Hb 90%
E. Fosfat Organik
- Bila ada senyawa yang mengikat Hb terjadi pelepasan O2
- Senyawanya : 2,3 Diphosphogliserat (DPG)
- Fosfat dlm tubuh digunakan sbg:
o Koenzim
o Senyawa bertenaga tinggi/ATP
o Senyawa organik
25
TRANSPORT CO2
CO2 yang dihasilkan oleh metabolisme sel jaringan akan berdifusio ke dalam
darah dan diangkut dalam 3 bentuk :
1. CO2 terlarut (10%)
2. Ikatan dengan Hb dan protein plasma (30%)
3. Ion HCO3 (60%)
Ion HCO3 terbentuk melalui reaksi :
CO2+H2O H2CO3 H +HCO3
VOLUME PARU
1. Volume Tidal
Merupakan volume udara yang diinspirasi dan diekspirasi setiap pernafasan
normal. Jumlah 500 ml
2. Volume Cadangan Inspirasi
Merupakan volume udara yang masih dapat diinspirasi stlh inspirasi biasa.
Jumlah 3000 ml
3. Volume Cadangan Ekspirasi
Merupakan vol tambahan udara yang masih dapat dikeluarkan dengan
ekspirasi kuat setelah akhir suatu ekspirasi biasa. Jumlah 1100 ml
26
4. Volume Residual
Merupakan vol udara yg msh tersisa di dlm paru setelah ekspirasi kuat Jumlah
1200 ml
PUSAT PERNAPASAN
Pusat mekanisme pengaturan pernapasan ada 2 :
1. Pusat pengaturan pernapasan volunter , terletak di korteks serebri
2. Pusat pengaturan pernapasan otomatis, treletak di pons dan medulla oblongata
27
Pusat pernapasan otomatis di batang otak bertanggung jawab dalam membentuk
pola pernapasan ritmik.
Pusat pernapasan ini terdiri dari :
1. Pusat respirasi , terletak di formasio retikularis medulla oblongata,
menyebabkan terjadinya pernapasan spontan.
2. Pusat apneustik, terletak di formasio retikularis pons bagian bawah dan
mempunyai pengaruh tonik terhadap pusat respirasi.
3. Pusat pneumotaksik, terletak di sebelah dorsal bagian superior pons, yang
membantu mengatur kecepatan dan pola bernapas
PENGATURAN PERNAPASAN
Pengendalian pernafasan dikendalikan oleh 2 faktor utama, yaitu kimiawi dan
pengendalian saraf.
1. Pengendalian saraf
a. Medula oblongata Pusat respirasi(inpirasi dan ekspirasi) di, mengatur:
Rate inspirasi--------respirasi rate
Amplitudo impuls-----tidal volume
b. Pons; mengatur frekuensi dan kedalamam ventilasi
2. Rangsang Kimia
28
a. Kemoreseptor perifer
Glomus karotikum yang terletak pada percabangan a. karotis komunis,
dan glomus aortikum pada arkus aorta.
Reseptor kimia perifer ini peka terhadap peningkatan p CO2 dan
penurunan pO2 / pH darah.
Akibat perangsangan reseptor ini, ventilasi akan meningkat
b. Kemoreseptor sentral
di bgn ventral med. Oblongata dekat pusat respirasi peka terhadap
peningkatan kadar ion H (penurunan pH) dalam cairan otakBagian
ventral medula oblongata
Bila terjadi peningkatan pCO2 arteri, CO2 akan menembus sawar
darah otak, berubah mjd H2CO3 dan terurai mjd ion H dan ion HCO3,
mk tjd peningkatan ion H di cairan otak ventilasi meningkat
PERSARAFAN PARU
29
SISTIM PENCERNAAN
Saluran pencernaa terdiri dari semua organ yang berfungsi untuk mengunyah,
menelan, mencerna dan mengabsorbsi makanan serta mengeliminasi/membuang
makanan yang tidak dapat dicerna.
30
Ada 4 proses penting yang terjadi disepanjang saluran pencernaan yaitu :
• Tunika Submukosa
31
o tdd jaringan ikat areolar kasar dengan serat-serat elastin, hal ini
memungkinkan mukosa lebih mudah digerakkan
Dibentuk oleh jaringan areolar elastis yang relatif padat. Sering bersatu
dengan jaringan sekitarnya, juga banyak yang dilapisi peritoneum (serosa)
MULUT
Lidah
Lidah dibangun oleh otot-otot lurik. 2/3 depan lidah terdapat di mulut, 1/3
belakang berada di faring. Permukaan atas lidah terdapat tonjolan-tonjolan kecil
yang disebut papilla lidah. Di papilla (terutama papilla fungiformis) terdapat
reseptor pengecap, disebut kuncup kecap /taste bud. Permukaan bawah bagian
anterior lidah dihubungkan ke dasar mulut oleh lipatan membrane mukosa yang
disebut frenulum.
Fungsi lidah
32
1. organ pengecap
2. membantu mengunyah makanan
3. mambantu menelan
4. membantu bicara
Gigi
33
Saliva mengandung ; air dalam jumlah besar yang melembabkan dan
melumatkan makanan, musin/lendir mengkombinasi makanan dan melumasinya
shg dapat disalurkan ke esophagus dan enzyme amilase
Saliva membersihkan mulut dan gigi, dan mempertahankan bagian lunak tetap
fleksibel
FARING
ESOFAGUS (KERONGKONGAN)
Esophagus adalah tabung/saluran berdinding otot dengan panjang kira-
kira 25 cm, membentang dari faring ke lambung. Esofagus dapat
kolaps/mengempis saat tidak digunakan untuk menelan. Esophagus mempunyai
empat lapisan dan memiliki struktur yang sama dengan sisa kanal cerna.
Esofagus dipersarafi oleh saraf vagus.Peristaltik mengandung makna
gelombang dilatasi yang di ikuti oleh gelombang kontraksi, di mana serat otot
rileks dan berkontraksi . proses ini memerlukan waktu kira-kira 9 detik untuk satu
gelombang peristaltic melewati bolus makanan dari faring ke lambung.
GASTER (LAMBUNG)
Lambung adalah bagian saluran cerna yang paling lebar dan terletak
diantara ujung esofagus dan pangkal usus halus. Lambung berada di bawah
diafragma, agak ke kiri dari garis tengah.
34
Lubang bagian atas esofagus disebut orifisium kardiak , merupakan sfingter yang
lemah.
Lubang bagian bawah, berlanjut ke dalam duodenum, disebut orifisium
pylorus, mengandung sfingter filorik yang kuat, berfungsi mencegah regurgitasi
/alir balik makanan dari duodenum ke dalam lambung.
Fungsi lambung
Mengaduk makanan, memecahnya lebih lanjut dan dengan sekresi dari
kelenjar lambung.
Untuk melanjutkan mencerna makanan dengan dibantu kelenjar getah
lambung
35
Mensekresi faktor intrinsic
Getah lambung membuat makanan menjadi lebih cair dan asam. Amylase
saliva (dari mulut) melanjutkan kerja pada zat pati (karbohidrat) yang masak.
Ketika makanan asam, pepsin dan kasein dapat bekerja pada protein . makanan
dengan cepat diasamkan di ujung bawah lambung (pylorus), dimana kerja
peristaltic sangat nyata, sehingga ia bekerja seperti penggiling, menggiling
makanan dan mencampurnya dengan getah lambung. Makanan tetap di dalam
lambung selama ½ sampai 3 jam atau lebih, sesuai dengan sifat makanan.
Makanan yang kaya karbohidrat, tetapi mengandung sedikit protein, seperti roti
panggang, dan kue akan meninggalkan lambung dalam ½ jam. Makanan
campuran , seperti makanan biasa, berada di lambung tiga jam atau lebih.
36
Dalam kondisi istirahat, ujung bawah lambung berkontraksi. Ketika ada
makanan di lambung, getah lambung membuat makanan tersebut bertahap
meningkat menjadi lebih asam pada ujung pylorus. Ketika makanan mencapai
derajat keasaman tertentu, pylorus berelaksasi, dan pintunya (sfingter pyloric)
terbuka sehingga sejumlah kecil makanan/bolus masuk ke dalam duodenum.
Adanya makanan yang asam di duodenum menyebabkan pylorus menutup,
makanan di lambung dicampur lagi. Secara bertahap makanan dalam duodenum
dibuat alkalin /basa, sehingga pylorus terbuka lagi dst sampai isi lambung habis.
Usus kecil adalah saluran yang membentang dari akhir sfingter pylorus
lambung sampai ke kolon. Panjang kira-kira 6 m, berada di tengah dan bagian
bawah abdomen, biasanya dikelilingi kolon. Usus halus terdiri dari duodenum,
yeyenum, ileum
Yeyenum (2/5 bagian usus halus), ileum 3/5 bagian bawah. Keduanya
dihubungkan/digantung ke dinding abdomen belakang oleh lipatan peritoneum yg
disebut mesenterium.
37
2. Lapisan muscular, lapisan eksternal berjalan longitudinal (memanjang),
internal sirkulkar (melingkar)
3. Lapisan submukosa
4. Lapisan mukosa
38
1. Fase sefalik; terjadi saat kita berfikir, melihat atau mencium makanan yang
menstimulasi pelepasan getah lambung dan pergerakan lambung, ini
mangakibatkan perut keroncongan saat lapar
2. Fase gastric; ketika makanan ada di lambung dan merangsang pelep `asan
getah lambung
3. Fase intestinal; ketika makanan memasuki duodenum dan gerakan lambung
dihambat, kmd getah pancreas (baca getah-dan getah usus disekresi , bersifat
alkalin/basa). Getah trsebut mengemulsi lemak.
Absorpsi/Penyerapan
39
dalam bentuk asam lemak dan gliserol diabsorpsi oleh sel-sel yg melapisi vili dan
bentuk lagi oleh sel-sel tersebut menjadi droplet lemak.
Usus besar membentang dari ujung ileum sampai ke anus, panjang sekitar
1,5 meter. Usus besar membentuk arkus (lengkungan) yang melingkupi sebagian
besar usus halus, dan dibagi menjadi tujuh bagian.
1. Sekum
2. Colon asenden, dari sekum naik di sisi kanan abdomen di bawah hati, kmd
menekuk ke kiri berlanjut mnjd
3. Colon transversum, mengilamg abdomen, kmd menekuk ke kanan
berlanjut menjadi
4. Colon desnden, berjalan ke bawah di sisi kiri abdomen
5. Colon sigmoid, membntu lengkung/huruf S.
6. Rektum struktur lanjutan dari colon sigmoid
7. Anus. Lubang anus berjalan ke bawah dan belakang. Pada sambungan
rektum dan anus terdapat -- sfingter ani interna, pintu anus dalam
dibangun oleh otot polos, sehingga membuka dan menutup tanpa disadari
sedangkan Sfingter ani eksterna, pintu anus dalam dibangun oleh otot
lurik , sehingga membuka dan menutup disadari/dengan kehendak
40
buang air besar . Di ujung buntu sekum terdapat apendiks vermiformsi (usus
buntu)
Materi yang memasuki usus besar terdiri dari air, garam, bahan makanan
dalam jumlah kecil yang sudah dicerna dan diabsorbsi dalam usus halus, selulosa
atau serat yang tidak dapat dicerna, dan bakteri. Jumlah bakteri cukup besar ,
meskipun sebagian mati di lambung, suasana basa, makanan, kelembaban dalam
usus halus, memungkinkan pertumbuhan bakteri disini. Materi yang cair di kolon
air dan garamnya cepat diabsorbsi, sehingga kental, sampai menjadi feses, bakteri
mati karena kekurangan air dan makanan. Feses tdd dari cairan dan bagian padat
50% selulosa dan 50% bakteri mati.
Gerakan kolon sama dengan gerakan usus halus, tetapi peristaltis tidak
terlalu sering terjadi. Gelombang peristatik yang sangat kuat terjadi tiga sampai
empat kali sehari dan mendorong feses ke kolon paling bawah, sehingga kolon
teregang. Perengangan kolon tersebut menyebabkan refleks kontraksi otot rectum
untuk mengeluarkan feses.
41
PERITONEUM
Merupakan membran serosa meliputi/melapisi visera/organ dalam abdomen dan
pelvis, terdiri dari 2 lapis:
• Peritoneum Parietal; lapisan sebelah luar berhubungan langsung dengan
dinding abdomen dan pelvis
• Peritoneum Viseral; lapisan dalam, meliputi (membungkus) organ
42
HATI
Hati adalah kelenjar paling besar dalam tubuh. Hati berada di bagian
kanan atas rongga abdomen. Hati mempunyai dua lobus, lobus kanan yang besar
dan lobus kiri.
Fungsi Hati
1. Fungsi metabolic
Lemak yang disimpan dipecah-pecahuntuk membentuk energy
(desaturasi)
Kelebihan asam amino dipecah dan diubah menjadi urea
Detoksifikasi obat-obatan dan racun
sintesis vitamin A dari karoten
Sintesis plasma
Kelebihan karbohidrat dirubah menjadi lemak
Sintesis protombin dr asam amino
Produksi antibody
2. Fungsi penyimpanan
Vitamin A dan D
Factor antianemia
Zat besi
Glukosa disimpan sebagai glikogen , dan diubah kembali menjadi
glukosa saat dibutuhkan
3. Fungsi sekresi
Membentuk empedu
43
Empedu adalah cairan kuning kehijauan yang disekresi oleh sel-sel hati,
bersifat alkalin. Pigmen empedu yang membuat warna pada feses dan urin.
Fungsi empedu
- Membantu emulsi lemak dalam usus, sehingga permukaan kerja enzim
pencernaan lebih dipermudah
- Merangsang peristaltic usus
- Saluran untuk ekskresi pigmen dan substansi toksik dari darah, seperti
alcohol dan obat.
- Mengurangi bau feses yang menyengat
Kandung empedu merupakan organ berbentuk buah pir, berada di permukaan
bawah kanan lobus hati. Bila empedu yang disekresi oleh hati tidak segera
diperlukan untuk pencernaan, empedu akan disimpan dalam kandung empedu dan
dipekatkan. Ketika makanan berlemak memasuki duodenum, empedu
disekresikan ke duodenum.
44
PANKREAS
45
mikroskopik, pankreas terdiri dari alveoli-alveoli yang dilapisi sel-sel yang
menyekresi enzim-enzim pancreas:
SISTIM KOORDINASI
Saat kita melihat kilat, ada dua macam gerakan, gerak refleks dan gerak
sadar. Gerak refleks terjadi saat mata segera terpejam dan mulut berteriak,
sedangkan gerakan sadarnya berupa gerakan menutup telinga.
Berbeda dengan gerak reflek, gerak sadar terjadi karena otak berfikir dengan
cepat bahwa kilat biasanya diikuti suara petir yang menggelegar. Keadaan tersebut
membuat otak memerintahkan tangan untuk menutup telinga agar dapat meredam
suara tersebut.
Reaksi terkejut pada saat kita melihat kilat akan berpengaruh pada reaksi
hormonal. Saat terkejut, tubuh akan mengeluarkan adrenalin cukup banyak.
Adrenalin yang banyak tersekresi akan meningkatkan detak jantung
Kesimpulan; dalam tubuh terdapat suatu sistim kordinasi yaitu Sistim Saraf
dan Sistim Hormon, yang juga melibatkan Sistim Indra.
46
SISTIM SARAF
47
Reseptor. Reseptor dapat dibedakan menjadi eksteroseptor berfungsi menerima
rangsang dari luar tubuh berupa bau, rasa (pahit,manis), sentuhan, cahaya, suhu,
kimia, tekanan atau gaya berat dan interoseptor berfungsi menerima rangsang
dari dalam tubuh berupa rasa lapar, haus, kenyang, sakit, dan lelah. Sedangkan
Sel saraf yg mengirimkan tanggapan rangsang di sebut Efektor.
48
Penghantaran Impuls
Impuls diterima oleh reseptor, kemudian akan dihantarkan oleh dendrit menuju
badan sel saraf, kmd ke akson. Saat impuls sampai pada akson, ampuls akan
diteruskan ke dendrit sel neuron. Titik-titik (celah) pertemuan antara neuron satu
dgn neuron lainnya disebut Sinaps. Akson pada setiap neuron berakhir
membentuk tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis. Permukaan tombol
sinapsis disebut membran pre-sinapsis. Membran pre-sinapsis berfungsi
meneruskan rangsang. Membran pre-sinapsis akson neuron tsb akan bertemu
dengan dendrit neuron berikutnya, permukaan dendrite tsb disebut membran
post-sinapsis. Fungsi membran post-sinapsis sebagai penerima rangsang.
Saat impuls telah berada di ujung akson ujung , akan mengeluarkan
neurotransmitter (zat penghantar impils). Ada beberapa neuron transmitter yg
dikenal yaitu asetilkolin, serotonin, dan dopamine. Keduanya merupakan
neurotransmitter yg terdapat diseluruh system saraf.
Penjelasan : Saat impuls tiba membran pre-sinapsis akan terjadi peningkatan
permeabilitas membran pre-sinapsis terhadap ion Ca2+, akibatnya ion Ca2+
masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membrane pre-sinapsis sambil
melepaskan neurotransmitternya ke celah sinapsis. Neurotransmitter ini membawa
impuls ke membrane post-sinapsis. Setelah menyampaikan impuls, selanjutnya
neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim yg dikeluarkan oleh membrane post-
sinpsis misalnya asetilkolinesterase.
49
Gambar sel saraf Sinaps
50
Sistem saraf sebagai jalur utama informasi biologis, bertanggung jawab
mengendalikan seluruh proses biologi dan gerakan tubuh dan dapat menerima
informasi dan menginterpretasinya melalui sinyal elektrik di dalam sistem
Sistem saraf somatik dan otonomik merupakan bagian dari saraf motorik
Sistem saraf berperan seperti sistem telepon. Informasi ditransmisikan dari dan ke
otak, otak menerima informasi dari saraf sensorik dan dikirimkan ke saraf
motorik.
Informasi dari lingkungan sekeliling diterima oleh saraf sensorik lalu dikirimkan
ke otak. Pada waktu yang sama informasi tentang tubuh kita (contoh; lapar)
diterima oleh saraf motorik dan dikirimkan ke otak
Informasi disampaikan oleh sel2 saraf: neuron
51
1. SISTIM SARAF PUSAT
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan medulla spinalis. Bagian luar otak dan
sumsum diselubungi/dilindungi oleh selaput saraf , disebut meningens.
OTAK
Merupakan pusat kendali tubuh, Bobot + 2% dari total BB (+1-1,5 kg),
Memerlukan 20% dari oksigen dalam tubuh
Terdiri dari serebrum, serebelum dan , batang otak ,
Terdapat jaringan kelabu (gray matter) dan putih (white matter)
52
Otak dan md. Spinalis dilindungi oleh 3 lapisan selaput otak (meninges)
tersusun sebagai berikut :
Duramater, paling luar Lapisan paling luar melekat pada tulang
tengkorak, terdiri dari jaringan ikat kolagen padat, tebal, keras. Duramater
melingkari/melindungi otak dan medula spinalis.
Arakhnoid , lapisan tengah, selapu halus, susunan menyerupai sarang
laba-laba. Pada beberapa tempat terutama sinus sagitalis, terdapat villus
(tonjolan) arachnoidalis yg menonjol ke sinus tersebut.
Piamater , lapisan paling dalam, berhubungan erat dengan otak. Pada
bagian kaudal, berakhir pada vertebra lumbal ke-2, merupakan lapian
paling tipis .Selaput ini mengandung mengandung saraf & pembuluh darah
Antara arachnoid dan piamater terdapat ruang yang disebut subarakhnoidalis
berisi cairan serebrospinalis (CSS). cairan ini berfungsi untuk melindungi
dan menghantar zat makanan kejaringan sistem saraf pusat , menahan
goncangan , dan menjaga bagian otak agar mempunyai tekanan yg sama .
53
CAIRAN SEREBROSPINAL
Disekresi oleh pleksus khoroid ke ventrikel-ventrikel di otak, Cairan
bening/seperti air
Berfungsi sebagai penahan goncangan dan tempat pertukaran nutrien antara
darah dan sistem saraf dan dapat digunakan untuk deteksi penyakit meningitis
a. OTAK
Otak mengendalikan bagaimana tubuh manusia bekerja.
Gerakan sadar : Otak , SS somatik (mengendalikan bisep, trisep dan otot2
sadar/rangka lainnya )
Gerakan tidak sadar : misal detak jantung. Jika olah raga otak bekerja, SS
otonom meningkatkan detak jantung lebih cepat.
54
- Lobus frontalis untuk penciuman, fungsi motorik volunter,
motivasi, agresi dan mood
- Lobus parietalis untuk area sensori utama menerima sensasi umum,
rasa dan keseimbangan
- Lobus oksipitalis merupakan pusat penglihatan
- Lobus temporalis menerima input dari olfactorius dan auditori dan
terlibat dalam memori, fikiran abstrak dan keputusan
55
2) Otak Kecil (Serebellum)
Berada di bawah serebrum, pada belakang tengkorak. Terdiri dari
vermis (bag tengah) dan hemisfer lateral yg dihubungkan oleh
pedunkulus
Serebellum berfungsi sebagai pusat refleks yang
mengkoordinasikan kerja otot , tonus otot, keseimbangan, dan posisi
tubuh. Semua aktifitas di bawah kesadaran
Susunan substansi kelabu dan putih = serebelum
56
Hemisfer serebeli mengendalikan tonus otot dan sikap pada sisinya
sendiri (tidak berlawanan)
3) Otak depan / diensefalon
Diencephalon merupakan bagian dr otak dan berada diantara batang
otak dan cerebrum. Komponen utamanya adalah thalamus, sub
thalamus, epi thalamus dan hipothalamus
Thalamus ,berfungsi menerima semua rangsang yg berasal dari
reseptor kecuali (bau) ke area sensorik serebrum, jadi hampir
seluruh input sensoris masuk ke thalamus. Thalamus
mempengaruhi mood dan emosi
Hypothalamus, merupakan pusat koordinasi sistem saraf tepi
(otonom). hipotalamus berfungsi mengatur suhu tubuh pd
organisme homoithermal, akibatnya suhu tubuh relatif tetap, tidak
dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Hipothalamus mengatur rasa
lapar sehingga manusia makan, haus, mengatur emosi, kadar air
dalam tubuh, tekanan darah, kadar gula darah. Pada
hipotahalamus terdapat pusat refleks untuk penciuman
Hypothalamus mengatur beberapa fungsi endokrin (metabolisme,
reproduksi, respon terhadap stress, dan produksi urin). Kelenjar
pituitary/hipofisis menempel pada hipotalamus
4) Batang Otak
Menyambungkan medula spinalis dengan Otak . Bertanggung jawab
terhadap beberapa fungsi. Kerusakan pada area ini, walaupun kecil
dapat menyebabkan kematian . Batang otak terdiri dari dan midbrain,
pons dan medulla oblongata
Dibagi menjadi area putih dan kelabu (substansia Grisea dan alba)
yang mirip dengan medula spinalis. 10 dari 12 nervus Cranial berasal
dari batang otak.
- Mid brain (otak tengah), terletak di atas pons. otak tengah berperan
dalam refleks mata dan kontraksi otot yg trus menerus. Otak tengah
terdiri dari nukleus nervus kranialis III, IV, and V
57
- Pons merupakan sabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian
kiri dan kanan, serta menghubungkan otak besar dengan sumsum
tulang belakang. Pons ada di atas medula oblongata. Mengatur tidur
dan respirasi. Nukleus saraf kranial V – IX ada di Pons
- Medulla oblongata bersambungan dengan medula spinalis .
berfungsi dalam keseimbangan, koordinasi, dan modulasi suara dari
telinga bagian dalam, mengatur denyut jantung, pembuluh darah,
respirasi, menelan, batuk, bersin, dan sendawa, muntah, serta
membatu pernafasan. Nukleus saraf kranial V and IX – XII ada di
medula
58
menjadi sayap atau akar depan /radiks ventral bagian ini banyak
mengandung neuron motorik, dan sayap/ akar belakang / radiks dorsal
bagian yang , banyak mengandung neuron sensorik. Impuls akan masuk
melalui akar dorsal dan keluar melalui akar ventral.
59
2. SISTIM SARAF TEPI (PERIFER)
Sistim saraf tepi berfungsi menyampaikan informasi atau impuls/rangsang
menuju dan dari sistim saraf pusat.
Berdasarkan impuls saraf yang dibawa, sistim saraf tepi dibedakan
menjadi:
o sistim saraf aferen (melalui neuron sensorik) membawa impuls saraf
dari reseptor ke SSP
o Sistim saraf eferen (melalui neuron motorik) membawa impuls dari
SSP ke efektor
Sistim saraf tepi berdasarkan asalnya dibedakan menjadi saraf otak (cranial)
dan Saraf sumsum tulang belakang (spinal)
- 31 pasang saraf spinal, keluar dari medula spinalis (serabut motorik,
sensorik menyebar pada ekstremitas & dinding tubuh)
- 12 pasang saraf kranial, keluar dari otak dan batang otak (serabut
motorik saja, sensorik saja, atau campuran keduanya menyebar di
daerah leher & kepala)
a. Saraf Spinal
Tiap pasang saraf terletak pada segmen tertentu (serviks, toraks, lumbar,
dll.)
Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang belakang di atasnya :
8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8
12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12
5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5
5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5
1 pasang saraf spinal koksigeal; C0
60
b. Saraf Kranial (Saraf Otak), terdiri dari 12 pasang saraf tepi
3 Okulomotorius Sensorik Dari dasar otak menuju ke otot mata ,iris, bola mata;
berfungsi menggerakan otot bola mata
7 Fasial Gabungan Menuju lidah dan otot muka; berfungsi untuk mengecap
61
dan mengatur mimik muka
9 Glosfaringeal Gabungan Menuju lidah dan otot faring;l berfungsi untuk mengecap
dan menggerakkan faring
62
pertumbuhan dan penyaluran bahan-bahan makanan dan sampahnya secara
otomatis.
SSO terdiri dari sistem saraf simpatis dan parasimpatis , yang berbeda anatomi
maupun fungsinya. Pada umumnya organ dalaman tubuh/viseral dipersarafi oleh
kedua sistem saraf tsb.
Stimulasi SS simpatis biasanya akan menghasilkan efek berlawanan dengan
stimulasi SS parasimpatis, bila satu sistem merintangi fungsi tertentu, sistem lain
justru menstimulasinya jadi ada keseimbangan antara keduanya
Jadi SSO mengatur kerja Otot polos, otot jantung, kelenjar dan bersama dengan
endocrine, SSO juga meregulasi / mengatur homeostasis / keseimbangan dalam
tubuh
SSO terdiri dari dua divisi, Parasimpatis dan Simpatis, keduanya
mempunyai reseptor yang berbeda / antagonis/ berlawanan
1. Parasimpatis
o "Rest & digest“ (istirahat & mencerna makanan)
o Restore body
Parasimpatis : berperan dalam pencernaan, eliminasi & pada pembaruan
suplai energi
63
Sistem parasimpatis = sistem asetilkolin, Stimulasi pada sistem ini,
timbul efek dengan tujuan menghemat penggunaan zat-zat &
mengumpulkan energi
Neurotransmitternya (zat penghantar impuls ): norepineprin / adrenalin
2. Simpatis
o "Fight or flight“ (kewaspadaan)
o Energetic action
Sistem simpatis = sistem adrenergik, stimulasi sistem ini akan
menimbulkan reaksi yang meningkatkan penggunaan zat-zat oleh tubuh
(aktif dan perlu energi)
Neurotransmitternya : asetil kolin
Contoh Aktivasi simpatis : vasokonstriksi, naiknya kerja jantung, TD,
sirkulasi darah, kadar glukosa sel, dilatasi pupil, bronkhus dan naiknya
aktivitas mental
64
65
Gerak Reflek
Mungkin anda pernah memeriksakan kesehatan anda di rumah sakit. Salah
satu hal yang dilakukan dokter adalah menyuruh duduk dengan posisi kaki dapat
66
bergerak bebas diatas tanah, dokter juga menyuru menutup mata. Tiba-tiba tanpa
sepengetahuan anda, dokter memukul lutut anda menggunakan martil. Apa yang
terjadi? Ya, tungkai kaki bawah anda bergerakke depan. Itu adlah salah satu
contoh gerakan refleks.
Gerakan refleks adalah gerakan spontan yg tidak melibatkan kerja otak.
Gerak ini dilakukan tanpa kesadaran. Gerak ini berguna untuk mengatasi kejadian
tiba tiba, misalnya menarik kaki dgn segera setelah menginjak puntung rokok yg
masih menyala.
Berdasarkankonektornya. Refleks dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Refleks tulang belakang (refleks spinalis) yaitu jika konektor terdapat
disumsum tulang belakang contoh: gerakan menarik tangan saat menyentuh
benda panas atau kaki terkena duri.
2) Refleks otak (refleks kranialis) yaitu jika konektornya terdapat diotak.
contoh : gerakan mata terpejam karena kilat.
67
Stroke Hemoragik, karena perdarahan pembuluh darah otak ,
penyebbny ; darah tinggi (hipertensi, gegar otak dll)
Stroke Non Hemoragik, karena sumbatan pada pembuluh darah otak.
68
Narkotika, termasuk jenis obat yang dapat menurunkan transmisi saraf
pada lintasan sensorik dari sumsum tulang belakang dan otak yg member
isarat rasa nyeri dan menghambat neuron dalam sumsum lanjutan (medulla
oblongata) contohnya morphin, cadein, heroin, metadon
69
70
71
72
73
DAFTAR PUSTAKA
74