Anda di halaman 1dari 75

ANATOMI FISIOLOGI

BAHAN AJAR IBD

Pengantar Ilmu Anatomi dan Fisiologi


Sistim Pernafasan
Sistim Pencernaan
Sistim Persyarafan

dr. Eni Nuraeni, M.Kes

0
PENGANTAR ILMU ANATOMI , FISIOLOGI DAN SEL
MANUSIA

Anatomi secara bahasa artinya ilmu urai . “anatome”(yunani) , ana = up ,


”cutting up of the body“ temeneim = to cut

Jadi Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bagian – bagian tubuh,


susunan bagian – bagian tubuh dan hubungan bagian – bagian satu sama lain,
secara normal

Anatomi Secara formal pertama kali di pelajari di mesir 500 SM.


Aristoteles orang yang pertama menguanakan istilah anatomi. Bapak kedokteran
yang pertama kali menemukan ilmu anatomi adalah : Hippocrates

Anatomi dapat dipelajari secara:


- Anatomi makroskopik; hanya menggunakan mata
- Anatomi mikroskopik; menggunakan mikroskop

Fisiologi adalah Ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia
dalam keadaan normal.

Regio anatomi membagi tubuh manusia berdasarkan pembentukan dan massanya :


1.Tubuh terdiri dari kepala – leher
2. Batang tubuh ( thorax – abdomen – punggung – pelvis
3. Sepasang ekstremitas superior
4. Sepasang ekstremitas inferior

Bidang Struktural Tubuh


Bidang tubuh : adalah bidang datar imajiner yang menembus tubuh untuk
menujukan poin poin rujukan.
Bidang sagital : membagi tubuh menjadi dua bagian, kiri dan kanan.
Bidang frontal : membagi tubuh menjadi dua bagian, depan dan belakang.

1
Bidang transversal (horizontal) : membagi tubuh, menjadi bagian atas dan bawah.

ISTILAH-ISTILAH ANATOMI

Secara deskriptif: tubuh manusia sll dipandang dlm sikap anatomi, yaitu:
“mata memandang lurus ke depan, kedua lengan tergantung di samping badan
dengan tapak tangan menghadap ke depan, badan tegak dan kedua kaki
berdampingan dengan jari-jari kaki mengarah ke depan.”

Posisi Anatomi
Anterior (ventral) : bagian depan tubuh.
Posterior (Dorsal) : bagian belakang tubuh.
Superior (kranial, sefalik, rostral) : mengarah ke kepala, atau bagian tertinggi,
atas
Inferior (Kauda) : arah menjauhi kepala dan mengarah ke bagian bawah tubuh.
Medial : stuktur yang terdekat dengan garis tengah imajiner tubuh
Lateral : mengarah ke samping. Menjauhi garis tengah imajiner tubuh
Ipsilateral : terletak di sisi yang sama.
Kontralateral : terletak di sisi berlawanan
Dextra : kanan
Sinistra : kiri

2
Proksimal : sturktur yang mendekati garis tengah tubuh / titik tertentu
Distal : paling jauh dari garis tengah imajiner atau menjauhi titik asal /
titik tertentu
Superfisial : bagian manapun yang dekat dgn permukaan tubuh

Arah pergerakan
 Fleksio : membengkokan / melipat sendi
 Ekstensio : meluruskan kembali sendi

3
 Abduksio : menjauhi badan
 Adduksio : menuju ke badan
 Rotasi : gerakan memutar sendi

Arah dan pegerakan


Fleksi : gerakan yang mendekatkan bagiam dari tulang yang memebentuk
sendi / membengkokan / melipat sendi
Ekstensi : gerak berlawanan arah dengan fkelsi / meluruskan kembali sendi
Abduksi : gerak arah sisi atau menjauhi bidang sagital.
Adduksi : gerakan yang berlawanan dengan abduksi (mendekati bidang
sagital)
Rotasi : gerakan memutar sendi
Endorotasi : gerak berputar dari lateral – anterior – medial
Eksorotasi : gerakan berputar dari medial – anterior – lateral
Laterofleksi : gerak fleksi ke arah samping.
Supinasi : memutar lengan bawah ke arah lateral sehingga punggung tangan
terbaring ke atas.
Pronasi : memutarlengan bawah sehingga telapak tangan mengahadap ke
bawah.

4
STRUKTUR SEL DAN FUNGSINYA
Tubuh manusia terdiri atas berbagai tingkat struktur, mulai dari unsur
pembentuknya, berupa atom, yang bertambah besar dan bertambah rumit menjadi
sel, jaringan, organ, dan sistim yang menyusun seluruh organisme tubuh.

Sel
Adalah satuan hidup terkecil yang mandiri dan kehidupannya banyak
tergantung pada banyak aktifitas kimiawi sel-sel. Besar sel tubuh dapat bervariasi.
Beberapa fungsi dasar sel adalah bertumbuh dan bereproduksi dan
mentransformasi energi. Di dalam sel terdapat yang namanya organel, yang
dikhususkan untuk melaksanakan aktifitas spesifik. Misalnya motokondria
menghasilkan energi untuk sel. Sel tubuh pada umumnya menarik dan

5
melepaskan air, menggunakan makanan dan oksigen untuk proses tubuh tertentu,
dan mengeluarkan karbon dioksida dan produk limbah lainnya.
Sebuah sel terdiri dari membran plasma (pembungkusnya), sitosol, serta
sejumlah organel di dalam sitosol yaitu; inti, retikulum endoplasma, aparat golgi,
lisosom, mitokondria, mikrofilamen, dan mikrotubul.

Jaringan
Jaringan terdiri dari sel sejenis dengan fungsi spesifik, umumnya dibagi dalam
empat jaringan dasar tubuh yaitu: epitel, jaringan ikat (penyambung), jaringan otot
(Muskular) dan jaringan saraf.

Organ
Sebuah organ adalah kumpulan terintegrasi dari dua atau lebih jenis jaringan yang
bersama-sama melakukan fungsi khusus tertentu.
Contohnya pada lambung; tdd a) epitel yang melapisi lambung dan
melindunginya b) jaringan otot, mengaduk makanan dan perlahan-lahan
mendorongnya masuk usus halus c) jaringan saraf, menyampaikan tanda-tanda
yang dikenali seperti rasa lapard) dan jaringan ikat membantu mengikat semuanya
menjadi satu.

6
Sistem Organ
Sebuah sistem adalah sekelompok organ yang bekerjasama melaksanakan sebuah
fungsi utama tubuh. Seluruh sistim tubuh memiliki kekhususan sendiri-sendiri dan
saling terkait menghasilkan sebuah organisme yang dinamis dan efisien. (lihat
bagan –1)
Contoh: sistim pencernaan, sistim kardiovaskular, sistim treproduksi dll

7
SISTIM PERNAFASAN

Semua sel hidup membutuhkan suplai oksigen yg konstan untuk


mempertahankan metabolisme. Orang yg habis berolahraga akan tampak
kelelahan dan frekuensi pernafasaannya semakin cepat. Kita bisa mengamati
rongga dadanya yang mengembang dan mengempis secara teratur dan cepat.
Bernafas merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Semua makhluk hidup
melakukan proses ini, demikian juga manusia. Ketika bernafas, kita menghirup
oksigen (O₂) dan menghembuskan Karbon dioksida (CO₂). Kita harus menghirup
oksigen karena setiap sel penyusun tubuh membutuhkan oksigen. Tanpa oksigen
sel-sel penyusun tubuh manusia terutama sel-sel otak akan rusak hanya dalam
beberapa menit.
Oksigen digunakan untuk pembakaran zat-zat makanan (protein, lemak
dan karbohidrat) dalam sel-sel tubuh. Pembakaran itu menghasilkan energi serta
karbondioksia (CO2). Energy inilah yg digunakan manusia untuk melakukan
kegiatan sehari-hari.
Oksigen dari udara masuk ke paru-paru melalui saluran pernapasan,
kemudian di dalam paru-paru terjadi pertukaran O2 dan CO2 . Selain itu sistim
pernafasan berfungsi; membantu pengeluaran air dan panas dari dalam tubuh,
membantu meningkatkan aliran balik vena (sebagai pompa)dan membantu proses
bicara (vokalisasi)

I. SALURAN UDARA
1. Saluran Nafas bagian atas
Hidung
Faring
2. Saluran nafas bagian bawah menuju paru-paru
Laring
Trakhea
Bronkhus, bronkhiolus
Alveoli , duktus alveolaris di dalam paru-paru
A. SALURAN NAFAS BAGIAN ATAS

8
Saluran nafas bagian atas terdiri dari :
1) Rongga hidung
2) Faring (Nasofaring,orofaring, laringofaring)

1) Rongga Hidung
Anatomi
Hidung merupakan bangunan berongga , terbagi oleh sekat di tengah (disebut
septum mediana) menjadi rongga hidung kiri dan kanan.
Masing-masing rongga di bagian depan, berhubungan keluar melalui nares
anterior (lubang hidung depan) dan di belakang berhubungan dengan bagian atas
faring (nasofaring)
Pada dinding lateral masing-masing lubang hidung,menonjol tiga lengkungan
tulang yang dilapisi oleh mukosa yaitu; Konka nasalis superior, Konka nasalis
medius dan Konka nasalis inferior. Terutama pada konka nasalis inferior, terdapat
anyaman vena , berdinding tipis, disebut jaringan/ flexus kavernosus . Melebarnya
anyaman vena ini, mengakibatkan membengkaknya konka inferior, sehingga
hidung tertutup yang menyebabkan orang sulit bernafas (pada orang alergi, flu).
Pada keadaan tertentu (etiologi banyak), plexus vena ini dapat pecah,
mengakibatkan epistaksis / mimisan
Di atas konka nasalis superior serta sekat hidung didekatnya terdapat daerah
berwarna coklat kekuningan. Daerah ini megandung reseptor penghidu, disebut
daerah olfaktoria (mukosa olafktorius)

Fungsi rongga hidung, udara yang dihirup, mengalami:


- Pelembapan oleh lendir yaitu mucus
- Penyaringan, partikel besar disaring bulu hidung
- Partikel kecil melekat pada selaput lender, dengan silia partikel-partikel
digerakkan ke arah faring
- Penghangatan, oleh pembuluh darah

9
2) Faring
Merupakan ruang pipih, dapat dilalui oleh udara maupun makanan.Bentuk mirip
corong, bagian atas melebar terletak di bawah kranium, bagian bawah menyempit
dan bersambung dengan esofagus
Faring dibagi menjadi 3 bagian :
- Nasofaring
letak di belakang hidung, di atas palatum molle, dinding belakangnya terdapat
tonsilla pharingeus (adenoid) yang merupakan jaringan limfoid, adenoid kadang
membesar shg menghambat jalan nafas. Epitel yg membatasi nasofaring adalah
epitel bertingkat silindris bersilia
- Orofaring
Letak dibelakang mulut, di bawah palatum molle. Dinding lateral saling
berhubungan, di antara lipatan dinding / Arkus palatoglossus terdapat fossa
tonsilaris tempat menempelnya tonsilla palatinus (amandel) yg merupakan
jaringan limfoid

10
- Laringofaring
letak di belakang laring tampat persilangan aliran udara dengan aliran makanan

B. SALURAN NAFAS BAGIAN BAWAH


Fungsi Saluran nafas bagian bawah : menghantarkan udara yang masuk dari
saluran bagian atas ke alveoli

Saluran nafas bagian bawah terdiri dari :


1) Laring
2) Trakhea
3) Bronkhus

1) Laring
Anatomi
Laring disusun oleh beberapa tulang rawan yang dipersatukan oleh ligamen-
ligamen dan membran :
- Tulang rawan tiroid ; dibentuk oleh 2 lempeng tulang rawan datar yang
digabungkan bersama di bagian depan membentuk tonjolan/”ADAM’S
APPLE” (Buah jakun). Disebelah atasnya terdapat noktah tiroid. Tulang
rawan tiroid lebih besar pada laki - laki

11
- Tulang rawan krikoideus ; seperti cincin letak ,di bawah tulang rawan
tiroid
- Tulang rawan aritenoid ; sepasang piramida kecil letak di ujung atas
sebelah luar tulang rawan krikoid, membentuk dinding belakang laring,
ligamen pita suara menyatu dgn tulang rawan ini.
- Tulang rawan cornicurata
- Epiglotis, kartilago paling atas, bentuk seperti daun terikat pada bagian
dalam, depan tulang tiroid, seperti pintu masuk laring, selalu terbuka, dan
akan menutup saat menelan, sehingga makanan tidak akan mauk ke laring
(Pada saat menelan, laring terangkat, dan epiglotis menutup di bagian
puncak)

Sebelah atas laring, ada tulang hyoid. Tulang hyoid dan tulang-tulang rawan
laring digabungkan oleh ligament-ligamen dan membrane. Pita suara sejati
(ligamen Vokal) dan pita suara palsu (ligamen Vestibular), masing-masing terikat
pada bagian tengah tulang rawan tiroid bagian depan dan pada tulang rawan
aritenoid pada bagian belakang. Lubang diantara pita suara disebut Rima
Glotidis.

Epitel mukosa yg membatasi laring :


Bagian depan dan sepertiga atas sampai pita suara disusun epitel berlapis gepeng
tanpa lapisan tanduk, seluruh lapisan ini mengalami gesekan, permukaan
Laring selebihnya disusun epitel bertingkat silindris bersilia, bersel goblet.

Fisiologi
Menghubungkan faring dengan trakea, mempunyai peranan penting dalam
pembentukan suara (terdapat pita suara)

12
2) Trakea
Merupakan saluran kaku, panjang ± 10 – 12 cm, diameter 2 – 2,5 cm,
terhubung ke atas dengan cincin krikoid laring dan berakhir sebagai percabangan
bronkus utama kanan dan kiri. Dinding trakea dibentuk otot involunter dan
jaringan fibrosa diperkuat oleh serangkaian tulang rawan berbentuk tapal kuda,
berjumlah ± 20, tidak beraturan oleh sebab itu dinding menjadi kaku dan tetap
terbuka
Trakea dilapisi epitel bertingkat silindris, bersilia, bersel goblet yang terletak
pada lamina basal, diperkuat lamina propia yang relatip tipis, silia menyapu ke
arah atas (faring)

13
3) Bronkhus
Di mediastinum, trakea bercabang menjadi bronkus utama (primer) kanan
menujun paru-paru kanan dan kiri menuju ke paru-paru kiri, tempat percabangan
ini disebut bifurkase.
Bronkus primer kanan bercabang menjadi tiga bronkus sekunder , sedangkan
bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkus sekunder.
Bronkus primer kanan sebelum masuk paru-paru bercabang dulu menjadi
bronkus sekunder superior dan inferior, kemudian bronkus inferior setelah masuk
ke dalam paru bercabang menjadi bronkus sekunder medial. Bronkus utama
kanan lebih pendek dan gemuk.
Bronkus utama kiri bercabang setelah masuk ke dalam dalam paru yaitu
menjadi bronkus sekunder superior dan inferior. Bronkus yang ke kiri lebih
panjang dan sempit serta kedudukannya lebih mendatar /horizontal dari pada yang
ke kanan. Hal ini merupakan salah satu sebab mengapa paru-paru kanan lebih
sering terkena penyakit.
Setiap bronkus sekunder bercabang lagi menjadi bronkus tersier untuk
turut menyusun segmen bronkopulmonal. Di dalam setiap segmen
bronkopulmonar, bronkus terus bercabang secara dikotom (bercabang 2), setelah
9 sampai 12 generasi ukuran saluran makin kecil disebut bronkiolus. Struktur
bronkus ekstrapulmonal ( belum masuk paru) sangat mirip trakea, hanya garis
tengahnya lebih kecil, cincin tulang rawan juga tidak sempurna. Bronkus
intrapulmonar tampak bulat. Tulang rawan tidak berbentuk C, melainkan hanya
lempeng-lempeng tulang rawan hialin yang bentuknya tidak beraturan lempeng
tulang rawan hialin dikitari oleh jaringan ikat padat fibrosa yang mengandung
banyak serat elastin. Cabang-cabang bronkus susunan dasarnya sama, tapi yang
terkecil mengandung lebih sedikit tulang rawan
Epitel yang membatasi bronkus disusun epitel bersilia, bersel goblet.
Seluruh bronkus mengandung jaringan ikat yang melanjutkan diri dengan jaringan
yang terdapat dalam hilus, pembuluh darah berkaitan erat padanya serta terbenam
di dalam jaringan ikat tersebut

14
Bronkiolus
Adalah bronkus yang paling halus, dengan diameter ± 1 mm, terbenam dalam
jaringan ikat. Tidak memiliki tulang rawan, tetapi disusun oleh muskulus (otot),
fibrosa dan jaringan elastis.
Sel yang membatasinya epitel silindris bersilia bersel goblet – epitel kuboid
bersilia
Dindingnya juga terdapat sel yang menghasilkan surfactan

Bronkiolus Respiratorius
Respirasi (pertukaran gas) hanya berlangsung bilamana dinding yang memisahkan
udara dengan darah merupakan dinding tipis. Susunan tersbut dijumpai mulai
bronkiolus respiratorius sampai alveolus. Bronkiolus respiratorius merupakan
bronkiolus terminal (terakhir) yang dindingnya diselingi (bercabang) kantung-
kantung alveoli (tempat pertukaran gas) melalu duktus (saluran) alveolus

Duktus alveolar dan alveoli


Duktus alveolar : saluran berdinding tipis dilapisi oleh epitel selapis gepeng.
Diluar epitel dindingnya dibentuk jaringan fibroelastis. Disekeliling muara duktus
alveolar terdapat banyak alveoli tunggal dan sakus alveolaris (sekelompok alveoli)
Disekitar alveloli dan sakus alveolaris terdapat jala-jala penyokong terdiri dari
serat-serat elastin dan serat retikulin, pada jaringan penyokong ini tedapt banyak
kapiler, sehingga alveolus dikelilingi jaringan kapiler

Alveolus
Fungsi: tempat terjadinya pertukaran udara
Alveolus dapat digambarkan sebagai segerombol kantung udara berdinding tipis,
yang dapat mengembang dan mengempis. Dindingnya terdiri dari 1 lapis sel epitel
alveol tipe I berbentuk gepeng, di antara sel epitel tersebut terdapat sel alveol tipe
II (pnemosit granuler) yang mensekresi surfaktan.
Surfaktan (surfactant = surface-active substance) adalah kompleks
fosfolipoprotein yang membantu pengembangan jaringan paru. Dan menurunkan
tekanan permukaan alveolus untuk menghindari alveoli kolaps /kempis

15
Pada tempat terjadinya difusi antara udara alveolus dengan darah dalam kapiler
paru, terdapat pembatas yang disebut membran alveol-kapiler / membran respirasi

PARU - PARU
Merupakan sepasang organ di dalam rongga torak (rongga dada) berbentuk seperti
bunga karang. Paru-paru memanjang dari leher sampai diafragma, dan secara
kasar berbentuk kerucut dengan puncak di atas dan alas di bawah
Sebenarnya paru-paru merupakan jalinan atau susunan bronkhus dan
percabangannya (bronkhiolus, brokhiolus terminalis, bronkhiolus respiratory)
alveoli, sirkulasi paru, syaraf, sistim limfati dll.) dan jaringan ikat

Paru-paru terdapat sepasang, yaitu paru-paru kanan dan kiri. Masing-masing


dibagi menjadi beberapa lobus :
Paru-paru kiri terdiri dari 2 lobus :
- lobus superior , terletak di atas dan depan
- lobus inferio, berbentuk kerucut letak di bawah
Paru2 kanan terdiri dari 3 lobus :
- lobus superior
- lobus medialis
- lobus inferior
Setiap lobus selanjutnya di bagi manjadi segmen-segmen : yg disebut
bronkupulmoner, dipisahkan satu sama lain oleh sebuah jaringan konektif masing-
masing diperdarahi satu arteri dan satu vena
Setiap segmen juga menjadi unit, disebut juga lobulus (setiap paru terdiri dari 10
segmen)

Paru-paru dilapisi oleh suatu membran serosa yg disebut pleura yang, terdiri dari
2 lapis :
 Pleura viseralis (sebelah dalam) ; melekat kuat pada paru-paru, melapisi
permukaan paru-paru dan masuk ke dalam fisura interlobus
 pleura parietalis (sebelah luar); pada akar paru (hilus) pleura viseralis
melipat ke arah luar menjadi pleura parietalis

16
Rongga pleura merupakan ruangan potensial diantara pleura viseralis dan rongga
parietalis, mengandung sedikit cairan, sebagai lapisan tipis yang memungkinkan
kedua lapisan pleura bergesekan (mengurangi friksi/pergesekan antara kedua
membran) dan menjaga paru-paru dari tekanan dinding dada

Pembuluh darah paru - paru


Bronchus, jaringan ikat paru – paru dan pleura viseralis menerima darah dari a.a.
bronchiales yg bercabang dari aorta descendens. Vv. Bronchiales memasukkan
darah ke v. azygos dan hemyzygos
Alveolus menerima darah terdeoksigenasi (rendah O2, tinggi CO2) dari cabang-
cabang terminal a.pulmonalis (dari ventrikel kanan). Disini terjadi pertukaran,
dimana O2 dalam alveolus masuk ke kapiler, sedangkan CO2 dari kapile masuk ke
alveolus. Jadi darah teroksidasi meninggalkan kapiler alveoli masuk ke cabang-
cabang vena pulmonalis kemudian ke atrium kiri
Catatan : Arteri pulmonalis masuk ke paru-paru, kemudian bercabang terus ke
dalam paru, berjalan sejajar dengan bronkus, bercabangnya sama dengan
percabangan bronksus, secara dikotom. Begitupun dengan vena, dari kapiler terus
menjadi vena-vena yang saling bergabung menjadi vena besar

Sirkulasi Pulmonal
Fungsi: mengatur aliran darah vena-vena dari ventrikel kanan ke arteri
pulmonalis, dan mengalirkan darah yang bersifat arterial melalui vena pulmonalis
kembali ke jantung (atrium kiri). Terdiri dari :
 Sirkulasi pulmonal
membawa gas hasil pertukaran antara darah kapiler dan udara alveol
(ventrikel kanan a.pulmonalis kapiler v.pulmonal ventrikel kiri)
 Sirkulasi bronkial (bagian dari sirkulasi sistemik)
menyediakan nutrien bagi jaringan paru (aorta a.interkostalis
a.bronkialis kapiler v.bronkialis v.azygos atrium kanan)

Elastisitas jaringan Paru

17
Compliance adalah kemudahan jaringan paru untuk diregangkan (‘kembang’).
Dan daya elastic recoil adalah kemampuan jaringan paru untuk kembali ke bentuk
semula setelah diregangkan (‘kempis’) ; bergantung pada :
1) elastisitas jaringan paru
2) tegangan permukaan alveol (daya kohesi molekul air) yang dibantu Surfaktan

Diantara paru-paru terdapat mediastinum, di dalamnya terdapat :


- Jantung dan pembuluh darah besar
- Esofagus
- Bagian bawah trakea
- Sisa kelenjar timus

Rongga dan dinding dada


Rongga thoraks dibentuk oleh
- Tulang-tulang iga (costae) dan collumna vertebralis
- Otot-otot pernafasan
- Otot inspirasi
1. m. sternocleidomastoideus
2. m. serratus anterior
3. m. skalenus
4. m. interkostalis eksternus
5. Diafragma
6. 1,2,3,4 pernafasan thoracal
7. 5 pernafasan abdominal
- Otot ekspirasi
1. m. interkostalis internus
2. m. rectus abdominal
3. m. transversus
4. m. obliquus
1 pernafasan thoracal
2,3,4 pernafasan abdominal

18
FUNGSI SISTEM PERNAPASAN
Fungsi utama sistem respirasi adalah menjamin tersedianya O2 untuk
kelangsungan metabolisme sel serta mengeluarkan CO2 hasil metabolisme sel
secara terus menerus.

Fungsi tambahan :
Membantu pengeluaran air dan panas dari dalam tubuh
Membantu meningkatkan aliran balik vena (sebagai pompa)
Membantu proses bicara (vokalisasi)

PROSES PERNAPASAN / PROSES OKSIGENASI


Respirasi luar (external respiration); adalah proses pertukaran O2 dan CO2 antara
sel-sel dalam tubuh dengan lingkungan luar
Respirasi dalam/sel (internal / cellular respiration); merupakan proses metabolik
intrasel yang terjadi di mitokondria meliputi penggunaan O2 dan produksi CO2
selama pengambilan energi dari bahan nutrien

Proses pertukaran O2 dan CO2 terdiri dari:


a) Ventilasi
b) Difusi
c) Transportasi

a) Ventilasi
Ventilasi adalah Proses keluar masuknya udara dari atmosfer ke alveoli dan
sebaliknya. udara mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan
rendah. Bila tekanan di dalam alveoli sama dengan tekanan atmosfer udara luar,
tidak terjadi aliran udara.

Pernapasan terdiri dari 2 fase : inspirasi & ekspirasi


Selama inspirasi, yaitu masuknya udara ke dalam paru, tekanan di alveol harus
lebih rendah dibandingkan tekanan atmosfer.

19
Selama ekspirasi, yaitu keluarnya udara dari dalam paru, tekanan di alveol harus
lebih tinggi dibandingkan tekanan atmosfer.

Paru dapat kembang kempis, dikarenakan :


1. Gerakan naik turun diafragma
a. Relaksasi diafragma cembung ke dada rongga dada
menyempit : ekspirasi
b. Kontraksi diafragma cembung ke perut rongga dada
membesar : inspirasi
Pernafasan dengan diafragma ini disebut pernafasan perut.
2. Elevasi dan depresi costa /tulang iga
Untuk meningkatkan dan menurunkan diameter anterior dan posterior rongga
dada
a. Elevasi costa (maju ke depan dan ke atas) rongga dada membesar :
inspirasi
b. Depresi costa rongga dada mengecil : ekspirasi
Pernafasan ini disebut pernafasan torakal dibantu oleh otot pernafasan; otot2
inspirasi dan otot-otot ekspirasi

20
Ventilasi (penjelasan)
 Proses inspirasi ; gerakan diafragma dan otot pernafasan memperbesar
rongga thorak sehingga tekanan intraalveolar menurun (tekanan lebih
rendah dari atmosfer) mengakibatkan udara masuk ke dalam saluran
nafas, paru mengembang
 proses ekspirasi; diafragma relaksai dan otot pernafasan relaksasi kembali
ke semula sehingga memperkecil rongga torak tekanan intraalveolar
meningkat (tekanan lebih tinggai dari atmosfer) mengakibatkan udara
keluar dari paru-paru (mengempis)

Ekspirasi
Keluarnya udara dari paru-paru
 Ekspirasi tenang , bersifat pasif Diafragma dan otot interkostal eksternus
rileks, kembali ke posisi semula sehingga volume torak mengecil dan udara di
keluarkan
 Ekspirasi kuat Otot interkostal internus berkontraksi untuk menurunkan
tulang rusuk

b) Difusi
Adalah Proses pertukaran O2 dan CO2 melalui membran alveolar dan kapiler
Semakin besar perbedaan tekanan , semakin cepat kecepatan difusi /pertukaran.
(dari tekanan tinggi ke rendah)

21
Kecepatan difusi dipengaruhi :
- Suhu, makin tinggi suhu makin cepat difusi
- Beda tekanan/konsentrasi gas
- Tebal membran
- Berat molekul gas
- Daya larut gas dalam air

Proses difusi gas antara alveol dan kapiler dibagi 3 fase :


1) Fase gas; Di dalam alveol, terjadi difusi O2 dan CO2. Difusi O2 lebih cepat
dibanding CO2 sebab berat molekul O2 lebih rendah
2) Fase membrane ; Udara dalam alveoli dipisahkan dari darah dalam pembuluh
kapiler paru oleh membran alveol-kapiler. Pada keadaan tertentu, membran
difusi dapat menebal sehingga kecepatan difusi berkurang, misalnya akibat
pertambahan jar fibrosa, penumpukan cairan (edema) atau eksudat .
3) Fase cairan (darah) ; Setelah O2 berdifusi ke dalam cairan darah (plasma), O2
harus mencapai sel darah merah untuk berikatan dengan Hb. Kecepatan
difusai pada fase ini bergantung daya larut dan berat molekul gas tersebut.

Difusi O2 Difusi CO2

Difusi di paru terjadi karena : Difusi di paru terjadi karena :


* pO2 kapiler paru = 40 mmHg * pCO2 kapiler paru = 46 mmHg
* pO2 alveoli = 100 mmHg * pCO2 alveoli = 40 mmHg
* Permukaan membran luas dan tipis Shg CO2 dari kapiler paru masuk ke
shg O2 dari alveolar masuk ke kapiler alveolar u kmd dibuang mll ekspirasi
paru

Difusi di Jaringan terjadi karena : Difusi di Jaringan terjadi karena :


* pO2 arteri = 100 mmHg * pCO2 kapiler jar = 40 mmHg
* pO2 interstitial = 40 mmHg * pCO2 vena = 46 mmHg

c) Transportasi

22
Merupakan proses pengangkutan O2 dari kapiler paru ke kapiler jaringan serta
pengangkutan CO2 dari kapiler jaringan ke kapiler paru
Transport O2
 Berikatan dengan Hb : oxyhemoglobine (97%)
 Larut dalam plasma : 3%
Tranport CO2
 berikatan dengan HB : Carbaminohemoglobine (30%)
 Berikatan dengan H2O sebagai HCO3- (65%)
 Larut dalam plasma (5%)

Faktor yang mempengaruhi transportasi:


- Cardiac output
- Kondisi pembuluh darah
- Exercise
- Hematokrit
- Eritrosit
- Hb

23
TRANSPORT O2
Faktor –faktor yang mempengaruhi derajad saturasi/kejenuhan Hb.
A. Tekanan Parsial O2
- Penambahan tekanan O2 meningkatkan saturasi Hb

24
- Pada PO2=100 mmHg, saturasi Hb= 98–99%
- Bila PO2 turun, Hb oxy melepaskan O2
B. Tekanan Parsial CO2
- Bila P CO2 tinggi, HbO2 mudah melepaskan O2
- Utk saturasi yang sama diperlukan PO2 yg lebih tinggi , kurve disosiasi
HbO2 bergeser kekanan
- Kemampuan CO2 dalam menggeser kurve disosiasi HbO2 ke kanan
(pembebasan oksigen, disebut BOHR EFFECT.
C. Elektrolit
- Elektrolit mempermudah HbO2 melepaskan O2
- PO2 jaringan/sel rendah, Cl mudah masuk jaringan , kalau kadar Cl darah
naik O2 mudah dilepaskan. CHLORIDE SHIFT
D. Suhu
- Suhu naik , saturasi Hb turun
- Pada suhu 25oC , saturasi Hb 93%
- Pada suhu 30oC , saturasi Hb 90%
E. Fosfat Organik
- Bila ada senyawa yang mengikat Hb terjadi pelepasan O2
- Senyawanya : 2,3 Diphosphogliserat (DPG)
- Fosfat dlm tubuh digunakan sbg:
o Koenzim
o Senyawa bertenaga tinggi/ATP
o Senyawa organik

Pergeseran Kurva Kejenuhan Oksigen

25
TRANSPORT CO2
CO2 yang dihasilkan oleh metabolisme sel jaringan akan berdifusio ke dalam
darah dan diangkut dalam 3 bentuk :
1. CO2 terlarut (10%)
2. Ikatan dengan Hb dan protein plasma (30%)
3. Ion HCO3 (60%)
Ion HCO3 terbentuk melalui reaksi :
CO2+H2O H2CO3 H +HCO3

VOLUME PARU
1. Volume Tidal
Merupakan volume udara yang diinspirasi dan diekspirasi setiap pernafasan
normal. Jumlah 500 ml
2. Volume Cadangan Inspirasi
Merupakan volume udara yang masih dapat diinspirasi stlh inspirasi biasa.
Jumlah 3000 ml
3. Volume Cadangan Ekspirasi
Merupakan vol tambahan udara yang masih dapat dikeluarkan dengan
ekspirasi kuat setelah akhir suatu ekspirasi biasa. Jumlah 1100 ml

26
4. Volume Residual
Merupakan vol udara yg msh tersisa di dlm paru setelah ekspirasi kuat Jumlah
1200 ml

KAPASITAS PARU – PARU


1. Kapasitas Inspirasi
Merupakan jumlah udara yg dapat dihirup seseorang pd tkt inspirasi normal
dan menembangkan paru-parunya sampai maksimal
Yaitu jumlah volume tidal ditambah dgn vol cad inspirasi (3500 ml)
2. Kapasitas Residual Fungsional
Merupakan jumlah udara yang tersisa dalam paru paru pada akhir ekspirasi
normal
Yaitu volume cadangan ekspirasi ditambah volume residual (2300 ml)
3. Kapasitas Vital
Merupakan jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan dari paru – paru
seseorang setelah ia mengisinya sampai batas maksimum dan kemudian
mengeluarkannya sebanyak – banyaknya
Yaitu penjumlahan vol cad inspirasi, vol cadf ekspirasi dan volume tidal (4600
ml)
4. Kapasitas Total paru – paru
Merupakan volume maksimum pengembangan paru–paru dengan usaha
inspirasi yang sebesar-besarnya
Yaitu penjumlahan ke 4 jenis volume paru

PUSAT PERNAPASAN
Pusat mekanisme pengaturan pernapasan ada 2 :
1. Pusat pengaturan pernapasan volunter , terletak di korteks serebri
2. Pusat pengaturan pernapasan otomatis, treletak di pons dan medulla oblongata

Pusat Pernapasan Otomatis

27
Pusat pernapasan otomatis di batang otak bertanggung jawab dalam membentuk
pola pernapasan ritmik.
Pusat pernapasan ini terdiri dari :
1. Pusat respirasi , terletak di formasio retikularis medulla oblongata,
menyebabkan terjadinya pernapasan spontan.
2. Pusat apneustik, terletak di formasio retikularis pons bagian bawah dan
mempunyai pengaruh tonik terhadap pusat respirasi.
3. Pusat pneumotaksik, terletak di sebelah dorsal bagian superior pons, yang
membantu mengatur kecepatan dan pola bernapas

PENGATURAN PERNAPASAN
Pengendalian pernafasan dikendalikan oleh 2 faktor utama, yaitu kimiawi dan
pengendalian saraf.
1. Pengendalian saraf
a. Medula oblongata Pusat respirasi(inpirasi dan ekspirasi) di, mengatur:
Rate inspirasi--------respirasi rate
Amplitudo impuls-----tidal volume
b. Pons; mengatur frekuensi dan kedalamam ventilasi
2. Rangsang Kimia

28
a. Kemoreseptor perifer
Glomus karotikum yang terletak pada percabangan a. karotis komunis,
dan glomus aortikum pada arkus aorta.
Reseptor kimia perifer ini peka terhadap peningkatan p CO2 dan
penurunan pO2 / pH darah.
Akibat perangsangan reseptor ini, ventilasi akan meningkat
b. Kemoreseptor sentral
di bgn ventral med. Oblongata dekat pusat respirasi  peka terhadap
peningkatan kadar ion H (penurunan pH) dalam cairan otakBagian
ventral medula oblongata
Bila terjadi peningkatan pCO2 arteri, CO2 akan menembus sawar
darah otak, berubah mjd H2CO3 dan terurai mjd ion H dan ion HCO3,
mk tjd peningkatan ion H di cairan otak  ventilasi meningkat

PERSARAFAN PARU

Sistem saraf otonom


 Pada otot polos sal.pernapasan: Serabut eferen simpatis mengakibatkan
bronkodilatasi (pelebaran bronkus) dan vasokonstriksi (penyempitan
pembuluh darah)
 pada pembuluh darah paru:Serabut eferen simpatis mengakibatkan
vasokonstriksi (penyempitan pembuluh) dan Serabut eferen parasimpatis
mengakibatkan vasodilatasi

29
SISTIM PENCERNAAN

Saluran pencernaa terdiri dari semua organ yang berfungsi untuk mengunyah,
menelan, mencerna dan mengabsorbsi makanan serta mengeliminasi/membuang
makanan yang tidak dapat dicerna.

Terdiri dari saluran cerna:


 Mulut
 Faring
 Esofagus
 Intestinum / Usus halus
 Colon / Usus besar
 Rectum
 anus
Organ tambahan saluran cerna
 Gigi
 Tiga pasang kelenjar saliva
 Hati dan kelenjar empedu
 pankreas

30
Ada 4 proses penting yang terjadi disepanjang saluran pencernaan yaitu :

1. Ingesti : Masuknya makanan / bolus kedalam saluran pencernaan.


2. Sekresi : Pengeluaran sekret pencernaan untuk membantu proses digesti,
dalam hal ini adalah enzim pencernaan
3. Digesti : Pengancuran bolus baik secara mekanik dan menjadi bentuk yang
siap di absorbsi oleh villi intestin.
4. Absorbsi : Penyerapan oleh villi – villi intestin untuk selanjutnya masuk
kedalam sirkulasi darah.

LAPISAN DINDING SALURAN CERNA


Semua bagian saluran cerna mempunyai empat lapisan:

• Tunika Mukosa/lapisan mukosa

o Terdiri dari beberapa lapis


o Hampir semua dinding saluran pencernaan ada tonjolan-tonjolan
seperti jari-jari yang disebut villi, yang berfungsi untuk
memperluas daerah permukaan penyerapan.
o terdapat jaringan limfatik

• Tunika Submukosa

31
o tdd jaringan ikat areolar kasar dengan serat-serat elastin, hal ini
memungkinkan mukosa lebih mudah digerakkan

• Tunika Muskularis (lapisan otot)

Tdd 2 lapis otot polos;


- sebelah dalam berjalan melingkar (sirkular), yang berfungsi
menyempitkan lumen ( meremas)
- Sebelah luar berjalan memanjang (longitudinal) yang berfungsi
memendekkan usus
Tunika Muskularis mendorong bahan makanan ke dalam lumen disbt
gerakan peristaltik, juga untuk mencampur makanan dengan enzim
pencernaan

• Tunika serosa (adeventisia)

Dibentuk oleh jaringan areolar elastis yang relatif padat. Sering bersatu
dengan jaringan sekitarnya, juga banyak yang dilapisi peritoneum (serosa)

MULUT

Didalam Mulut terdapat gigi-gigi yang berfungsi manghancurkan makanan.


Kemudian trdp lidah yg berfungsi membantu proses penghancuran makanan dgn
mengaduk-ngaduk makanan ke dalam mulut.

Lidah

Lidah dibangun oleh otot-otot lurik. 2/3 depan lidah terdapat di mulut, 1/3
belakang berada di faring. Permukaan atas lidah terdapat tonjolan-tonjolan kecil
yang disebut papilla lidah. Di papilla (terutama papilla fungiformis) terdapat
reseptor pengecap, disebut kuncup kecap /taste bud. Permukaan bawah bagian
anterior lidah dihubungkan ke dasar mulut oleh lipatan membrane mukosa yang
disebut frenulum.

Fungsi lidah

32
1. organ pengecap
2. membantu mengunyah makanan
3. mambantu menelan
4. membantu bicara

Gigi

Terdapat 2 set gigi


- Gigi desidua / gigi primer dari gusi pada tahun pertama dan kedua.
Jumlahnya 20 bh. Warnanya putih seperti susu, sehingga disebut gigi susu.
- Gigi permanen, set kedua mengganti yang pertama pada sekitar tahun
keenam dan proses ini biasanya selesai pada tahun ke 25.
Tipe :
 Gigi insisifus, mahkota runcing, untuk menggigit makanan
 Gigi taring
 Gigi premolar, mahkota hamper bulat, untuk menggiling makanan.
Kelenjar Saliva / kelenjar ludah
Ada 3 macam kelenjar saliva mulut:
1. kel parotis—kelenjar terbesar penghasil saliva terletak di bagian depan
bawah telinga
2. kel submandibilaris—terletak di bawah kedua sisi tulang rahang
3. kel sublingualis—terletak di bawah lidah
Saliva disekresi secara reflex akibat adanya makanan dalam mulut (factor
mekanik), melihat dan membau makanan (factor kimia), memikirkan makanan
(faktor psikis)

33
Saliva mengandung ; air dalam jumlah besar yang melembabkan dan
melumatkan makanan, musin/lendir mengkombinasi makanan dan melumasinya
shg dapat disalurkan ke esophagus dan enzyme amilase
Saliva membersihkan mulut dan gigi, dan mempertahankan bagian lunak tetap
fleksibel

FARING

(penjelasan lihat di bab pernafasan)


Sementara makanan/bolus dikunyah dengan baik dan dilembabkan di
mulut, lidah menggulungnya ke kearah bagian orofaring. Palatum mole (langit-
langit mulut lunak) naik untuk menyumbat naso-faring (sehingga makanan tidak
masuk hidung) dan epiglotis bergerak ke atas dan ke depan,sehingga menutupi
pintu laring, bolus berjalan ke pintu masuk faring kemudian ke esophagus. Ini
adalah contoh koordinasi muscular yang sangat baik dan, bila tidak dicapai
dengan benar, pintu laring (epiglotis) akan tetap terbuka, makanan dapat masuk ke
laring (saluran pernafasan) akan terjadi apa yang disebut tersedak

ESOFAGUS (KERONGKONGAN)
Esophagus adalah tabung/saluran berdinding otot dengan panjang kira-
kira 25 cm, membentang dari faring ke lambung. Esofagus dapat
kolaps/mengempis saat tidak digunakan untuk menelan. Esophagus mempunyai
empat lapisan dan memiliki struktur yang sama dengan sisa kanal cerna.
Esofagus dipersarafi oleh saraf vagus.Peristaltik mengandung makna
gelombang dilatasi yang di ikuti oleh gelombang kontraksi, di mana serat otot
rileks dan berkontraksi . proses ini memerlukan waktu kira-kira 9 detik untuk satu
gelombang peristaltic melewati bolus makanan dari faring ke lambung.

GASTER (LAMBUNG)
Lambung adalah bagian saluran cerna yang paling lebar dan terletak
diantara ujung esofagus dan pangkal usus halus. Lambung berada di bawah
diafragma, agak ke kiri dari garis tengah.

34
Lubang bagian atas esofagus disebut orifisium kardiak , merupakan sfingter yang
lemah.
Lubang bagian bawah, berlanjut ke dalam duodenum, disebut orifisium
pylorus, mengandung sfingter filorik yang kuat, berfungsi mencegah regurgitasi
/alir balik makanan dari duodenum ke dalam lambung.

Tunika muskularis / lapisa otot lambung terdiri dari 3 lapis:

- luar berjalan longitudinal


- tengah berjalan sirkular
- dalam berjalan obliq

Karena fungsi lambung yang cukup besar, menggiling makanan

Fungsi lambung
 Mengaduk makanan, memecahnya lebih lanjut dan dengan sekresi dari
kelenjar lambung.
 Untuk melanjutkan mencerna makanan dengan dibantu kelenjar getah
lambung

35
 Mensekresi faktor intrinsic

Pada dinding lambung, terdapat sel-sel yang berbeda fungsinya:


- Sel mukosa; menyekresi lendir---melindungi membrane mukosa dari kerja
asam lambung
- Sel utama, menyekresi enzim pepsinogen (rennin pd anak)
- Sel oxintik ---sekresi HCl

Sekresi/keluarnya getah lambung terjadi secara refleks (seperti pengeluaran


saliva), menghasilkan banyak cairan, selain refleksjuga dirangsang hormone
internal yaitu gastrin, yang meningkatan produksi getah lambung

Jadi yang termasuk getah lambung:


 Air, garam mineral, lendir
 Asam khlorida (HCl)
 Pepsinogen, dirubah oleh asam hidroklorida menjadi pepsin. Pepsin
merubah protein jd peptida
 Renin mengkoagulasi protein susu menjadi kasein

Getah lambung membuat makanan menjadi lebih cair dan asam. Amylase
saliva (dari mulut) melanjutkan kerja pada zat pati (karbohidrat) yang masak.
Ketika makanan asam, pepsin dan kasein dapat bekerja pada protein . makanan
dengan cepat diasamkan di ujung bawah lambung (pylorus), dimana kerja
peristaltic sangat nyata, sehingga ia bekerja seperti penggiling, menggiling
makanan dan mencampurnya dengan getah lambung. Makanan tetap di dalam
lambung selama ½ sampai 3 jam atau lebih, sesuai dengan sifat makanan.
Makanan yang kaya karbohidrat, tetapi mengandung sedikit protein, seperti roti
panggang, dan kue akan meninggalkan lambung dalam ½ jam. Makanan
campuran , seperti makanan biasa, berada di lambung tiga jam atau lebih.

Asam khlorida (HCl) dalam getah lambung memiliki beberapa manfaat:


memberikan reaksi asam yang diperlukan enzim lambung, membunuh bakteri,
mengubah pepsinogen manjadi pepsin.

36
Dalam kondisi istirahat, ujung bawah lambung berkontraksi. Ketika ada
makanan di lambung, getah lambung membuat makanan tersebut bertahap
meningkat menjadi lebih asam pada ujung pylorus. Ketika makanan mencapai
derajat keasaman tertentu, pylorus berelaksasi, dan pintunya (sfingter pyloric)
terbuka sehingga sejumlah kecil makanan/bolus masuk ke dalam duodenum.
Adanya makanan yang asam di duodenum menyebabkan pylorus menutup,
makanan di lambung dicampur lagi. Secara bertahap makanan dalam duodenum
dibuat alkalin /basa, sehingga pylorus terbuka lagi dst sampai isi lambung habis.

INTESTINUM (USUS KECIL)

Usus kecil adalah saluran yang membentang dari akhir sfingter pylorus
lambung sampai ke kolon. Panjang kira-kira 6 m, berada di tengah dan bagian
bawah abdomen, biasanya dikelilingi kolon. Usus halus terdiri dari duodenum,
yeyenum, ileum

Duodenum bagian usus halus terpendek, dgn panjang sekitar 25 cm ,


paling lebar dan kaku. Berbentuk huruf C, melingkari kepala/kaput pancreas.
Saluran-saluran yang membawa hormon dari kandung empedu dan pancreas
bermuara di duodenum. Duodenum memainkan peranan pusat dalam mengontrol
pencernaan. Ketika makanan dari lambung masuk ke duodenum, hormon-hormon
usus halus dilepaskan dan secara simultan merangsang pelepasan empedu dari
kandung empedu dan getah pancreas dari pancreas). Hormon-hormon usus tsb
adalah kolesistokinin, sekretin dan hormone lain yang menghambat gerakan
dalam lambung dan sekresi getah lambung.

Yeyenum (2/5 bagian usus halus), ileum 3/5 bagian bawah. Keduanya
dihubungkan/digantung ke dinding abdomen belakang oleh lipatan peritoneum yg
disebut mesenterium.

Dinding usus terdiri 4 lapisan;


1. Lapisan serosa, paling luar, merupakan peritoneum

37
2. Lapisan muscular, lapisan eksternal berjalan longitudinal (memanjang),
internal sirkulkar (melingkar)
3. Lapisan submukosa
4. Lapisan mukosa

Gambaran membrane mukosa usus halus:


Membrane mukosa seperti rugae (lipatan lambung) permanen, yang tidak
hilang/melar saat usus melebar. Membrane mukosa yang berlipat-lipat berfungsi
meningkatakan area/permukaan untuk absorbsi
Membran mukosa berpenampilan seperti beludru karena adanya tonjolan/ lipatan
disebut villi.
Fungsi usus halus

Terdapat tiga fase pencernaan:

38
1. Fase sefalik; terjadi saat kita berfikir, melihat atau mencium makanan yang
menstimulasi pelepasan getah lambung dan pergerakan lambung, ini
mangakibatkan perut keroncongan saat lapar
2. Fase gastric; ketika makanan ada di lambung dan merangsang pelep `asan
getah lambung
3. Fase intestinal; ketika makanan memasuki duodenum dan gerakan lambung
dihambat, kmd getah pancreas (baca getah-dan getah usus disekresi , bersifat
alkalin/basa). Getah trsebut mengemulsi lemak.

Enzim- enzim dalam getah usus halus


- Enterokinase-mengubah tripsinogen (yang disekresi oleh pancreas)
menjadi tripsin aktif
- Peptidase-bekerja pada pepton (bentuk lebih sederhana dari protein) dan
mengubahnya menjadi asam amino
- Maltase-mengubah maltosa menjadi gula sederhana, seperti glukosa
- Sukrase-mengubah gula tebu (sukrosa) menjadi gula sederhana
- Laktase-mengubah laktosa menjadi gula sederhana
- Lipase-melengkapi pengubahan lemak/lipid menjadi asam lemak dan
gliserol
Getah-getah ini di campur dgn makanan oleh peristaltik ,kerja otot dinding
usus halus. Gerakan ini dapat dilihat pada gambaran film: kontraksi mula-mula
terjadi ada satu tempat kemudian ditempat lain dan diikuti oleh relaksasi, yg
memungkinkan efek meremas atau menggiling dan membawa lapisan mukosa ke
dalam kontak erat dengan isi usus tersebut.

Absorpsi/Penyerapan

Absorpsi protein ,karbohidrat,dan lemak terjadi hampir di seluruh vili usus


halus. Hanya sedikit makanan, yang belum cukup dicerna, diaborpsi dari
lambung atau, bila dapat di absorpsi, misalnya glukosa dan air, tidak menetap di
dalam lambung, tetapi semata mata melaluinya. Protein dalam bentuk asam
amino dan karbohidrat dalam bentuk glukosa di absorpsi oleh sel-sel yg menutupi
vili dan masuk ke dalam kapiler darah, dibawa oleh vena porta ke hati. Lemak

39
dalam bentuk asam lemak dan gliserol diabsorpsi oleh sel-sel yg melapisi vili dan
bentuk lagi oleh sel-sel tersebut menjadi droplet lemak.

COLON (USUS BESAR)

Usus besar membentang dari ujung ileum sampai ke anus, panjang sekitar
1,5 meter. Usus besar membentuk arkus (lengkungan) yang melingkupi sebagian
besar usus halus, dan dibagi menjadi tujuh bagian.

Bagian-bagian usus besar

1. Sekum
2. Colon asenden, dari sekum naik di sisi kanan abdomen di bawah hati, kmd
menekuk ke kiri berlanjut mnjd
3. Colon transversum, mengilamg abdomen, kmd menekuk ke kanan
berlanjut menjadi
4. Colon desnden, berjalan ke bawah di sisi kiri abdomen
5. Colon sigmoid, membntu lengkung/huruf S.
6. Rektum struktur lanjutan dari colon sigmoid
7. Anus. Lubang anus berjalan ke bawah dan belakang. Pada sambungan
rektum dan anus terdapat -- sfingter ani interna, pintu anus dalam
dibangun oleh otot polos, sehingga membuka dan menutup tanpa disadari
sedangkan Sfingter ani eksterna, pintu anus dalam dibangun oleh otot
lurik , sehingga membuka dan menutup disadari/dengan kehendak

Saekum terletak dibagian kanan bawah abdomen. Merupakan area berdilatasi


(kembung), ujung bawahnya buntu, bagian atasnya menyambung dengan kolon
asenden. Terdapat katup ileosekum (antara ileum dan sekum) yang merupakan
sfingter yang mencegah isi sekum masuk kemnbali ke ileum.

Dengan masuknya makanan ke dalam lambung, kontraksi duodenum dimulai


dan usus halus beristirahat, diikuti masuknya isi ileum ke sekum mangakibatkan
adanya reflex gastro-ileum, sehingga terkadang setelah makan ada rasa ingin

40
buang air besar . Di ujung buntu sekum terdapat apendiks vermiformsi (usus
buntu)

Fungsi usus besar:


- mengabsorbsi air dan garam
- menyekresi feses

Materi yang memasuki usus besar terdiri dari air, garam, bahan makanan
dalam jumlah kecil yang sudah dicerna dan diabsorbsi dalam usus halus, selulosa
atau serat yang tidak dapat dicerna, dan bakteri. Jumlah bakteri cukup besar ,
meskipun sebagian mati di lambung, suasana basa, makanan, kelembaban dalam
usus halus, memungkinkan pertumbuhan bakteri disini. Materi yang cair di kolon
air dan garamnya cepat diabsorbsi, sehingga kental, sampai menjadi feses, bakteri
mati karena kekurangan air dan makanan. Feses tdd dari cairan dan bagian padat
50% selulosa dan 50% bakteri mati.

Gerakan kolon sama dengan gerakan usus halus, tetapi peristaltis tidak
terlalu sering terjadi. Gelombang peristatik yang sangat kuat terjadi tiga sampai
empat kali sehari dan mendorong feses ke kolon paling bawah, sehingga kolon
teregang. Perengangan kolon tersebut menyebabkan refleks kontraksi otot rectum
untuk mengeluarkan feses.

41
PERITONEUM
Merupakan membran serosa meliputi/melapisi visera/organ dalam abdomen dan
pelvis, terdiri dari 2 lapis:
• Peritoneum Parietal; lapisan sebelah luar berhubungan langsung dengan
dinding abdomen dan pelvis
• Peritoneum Viseral; lapisan dalam, meliputi (membungkus) organ

Ruang potensial antara peritoneum viseral-parietal disebut rongga peritoneal.


Peritoneum mengekskresi sedikit cairan serosa, melumasi permukaan peritoneum
sehingga mempermudah pergerakan bebas antara organ visceral

HATI, SISTIM BILIER DAN PANKREAS

42
HATI

Hati adalah kelenjar paling besar dalam tubuh. Hati berada di bagian
kanan atas rongga abdomen. Hati mempunyai dua lobus, lobus kanan yang besar
dan lobus kiri.

Darah yang masuk hatiberasal dari:


 vena porta , gabungan dari vena-vena dari saluran pencernaan, yang
membawa darah yang kaya dengan bahan makanan dari saluran cerna
 arteri hepatika yang kaya oksigen (cabang dari aorta abdominal)

Fungsi Hati

1. Fungsi metabolic
 Lemak yang disimpan dipecah-pecahuntuk membentuk energy
(desaturasi)
 Kelebihan asam amino dipecah dan diubah menjadi urea
 Detoksifikasi obat-obatan dan racun
 sintesis vitamin A dari karoten
 Sintesis plasma
 Kelebihan karbohidrat dirubah menjadi lemak
 Sintesis protombin dr asam amino
 Produksi antibody
2. Fungsi penyimpanan
 Vitamin A dan D
 Factor antianemia
 Zat besi
 Glukosa disimpan sebagai glikogen , dan diubah kembali menjadi
glukosa saat dibutuhkan
3. Fungsi sekresi
 Membentuk empedu

43
Empedu adalah cairan kuning kehijauan yang disekresi oleh sel-sel hati,
bersifat alkalin. Pigmen empedu yang membuat warna pada feses dan urin.

Fungsi empedu
- Membantu emulsi lemak dalam usus, sehingga permukaan kerja enzim
pencernaan lebih dipermudah
- Merangsang peristaltic usus
- Saluran untuk ekskresi pigmen dan substansi toksik dari darah, seperti
alcohol dan obat.
- Mengurangi bau feses yang menyengat
Kandung empedu merupakan organ berbentuk buah pir, berada di permukaan
bawah kanan lobus hati. Bila empedu yang disekresi oleh hati tidak segera
diperlukan untuk pencernaan, empedu akan disimpan dalam kandung empedu dan
dipekatkan. Ketika makanan berlemak memasuki duodenum, empedu
disekresikan ke duodenum.

44
PANKREAS

Adalah kelenjar berwarna merah muda keabuan, membentang di belakang


lambung. Kepala pancreas berada di kurva/lekukan duodenum. Secara

45
mikroskopik, pankreas terdiri dari alveoli-alveoli yang dilapisi sel-sel yang
menyekresi enzim-enzim pancreas:

1. Tripsinogen, diubah menjadi tripsin aktif oleh enterokinase (enzim dari


usus halus). Tripsin dapat mencerna protein mengubah pepton menjadi
asam amino
2. Amylase, mengubah zat pati, menjadi maltose
3. Lipase; mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah empedu
mengemulsi lemak tersebut.
Diantara alveoli, terdapata sekumpulan sel yang banyak mengandung kapiler
disebut pulau Langerhans, yang menyekresi insulin dan glukagon(hormone
endokrin)

ANATOMI FISIOLOGI SISTIM SARAF

SISTIM KOORDINASI
Saat kita melihat kilat, ada dua macam gerakan, gerak refleks dan gerak
sadar. Gerak refleks terjadi saat mata segera terpejam dan mulut berteriak,
sedangkan gerakan sadarnya berupa gerakan menutup telinga.
Berbeda dengan gerak reflek, gerak sadar terjadi karena otak berfikir dengan
cepat bahwa kilat biasanya diikuti suara petir yang menggelegar. Keadaan tersebut
membuat otak memerintahkan tangan untuk menutup telinga agar dapat meredam
suara tersebut.
Reaksi terkejut pada saat kita melihat kilat akan berpengaruh pada reaksi
hormonal. Saat terkejut, tubuh akan mengeluarkan adrenalin cukup banyak.
Adrenalin yang banyak tersekresi akan meningkatkan detak jantung
Kesimpulan; dalam tubuh terdapat suatu sistim kordinasi yaitu Sistim Saraf
dan Sistim Hormon, yang juga melibatkan Sistim Indra.

46
SISTIM SARAF

Merupakan rangkaian organ yang kompleks membentuk sistem terdiri dari


jaringan saraf. Jaringan saraf tersebar di seluruh jaringan tubuh.
Sistem informasi yang terintegrasi, berfungsi menerima data, mengolahnya,
menentukan respon dan memberi perintah ke setiap organ tubuh untuk melakukan
tindakan yang penting demi keadaan homeostasis
Tanpa sistem saraf manusia tidak mampu berkomunikasi, berinteraksi,
beradaptasi terhadap perubahan lingkungan (internal & eksternal)

Homeostasis : Pengaturan ketenangan internal dan pemeliharaan kondisi dalam


tubuh meskipun terjadi perubahan pada lingkungan sekitarnya.

Fungsi Sistim Syaraf


 Fungsi kewaspadaan
Membantu mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di sekitar untuk
disampaikan ke alat indera. Pada alat indera terdapat saraf sensorik yang
befungsi khusus sebagai penginput data
 Fungsi intergrasi
Menerima pesan (input data) sensorik dari lingkungan luar, interpretasi
oleh CNS, mengatur informasi dan mengintegrasikan dengan informasi
yang telah ada untuk menentukan jenis respon yang akan diberikan
 Fungsi koordinasi
Setelah dari otak informasi yang sudah terintegrasi untuk mengirimkan
pesan/perintah pada otot2 dan kelenjar2, menghasilkan gerak dan sekresi
terorganisasi

Semua di atas melahirkan Kepribadian & tingkah laku individu

Sistem saraf mempunyai 2 fungsi yaitu sebagai penerima dan penghantar


rangsang keseluruh bagian tubuh. Sel saraf yang menerima rangsang di sebut

47
Reseptor. Reseptor dapat dibedakan menjadi eksteroseptor berfungsi menerima
rangsang dari luar tubuh berupa bau, rasa (pahit,manis), sentuhan, cahaya, suhu,
kimia, tekanan atau gaya berat dan interoseptor berfungsi menerima rangsang
dari dalam tubuh berupa rasa lapar, haus, kenyang, sakit, dan lelah. Sedangkan
Sel saraf yg mengirimkan tanggapan rangsang di sebut Efektor.

Bagian-Bagian Sel Saraf (Neuron)


Sistem saraf tersusun atas sel - sel saraf yg disebut neuron .sel-sel neuron
terbagi atas beberapa bagian yaitu badan sel, dendrit , dan akson.
a. Badan sel berwarna kelabu, terdiri membran sel, sitoplasma (neuroplasma),
nukleus, nucleolus, dan retikulum endoplasma . Badan sel bercabang dengan
satu atau banyak dendrit
b. Dendrit, merupakan lanjutan atau percabangan badan sel saraf, mirip pohon
kecil. Dendrit berfungsi menerima implus yang datang dari ujung akson
neuron lain, selanjutnya membawa impuls tersebut kedalam badan sel saraf.
Dendrit disebut juga serabut pendek neuron. Karena banyak cabang, neuron
dapat menerima pesan dari ratusan neuron lain
c. Akson, Akson disebut juga serabut panjang neuron, berfungsi meneruskan
implus yang berasal dari badan sel saraf ke sel-sel saraf yang lain. Bagian
badan sel saraf yang berhubungan dengan akson berbentuk segi tiga
dinamakan akson hillock . Akson terbungkus oleh selubung myelin, selubung
ini tersusun oleh sel-sel Schwann. Mielin berfungsi sebagai isolator
(penghantar impuls). Bagian Akson yg tidak berselubung mielin disebut
nodus ranvier. Nodus ranvier berfungsi mempercepat jalanya implus, jadi
penghantaran impuls akan loncat-loncat, melewati myelin dari satu nodus
ranvier ke nodus ranvier berikutnya . Diameter akson tergantung fungsi
neuron tersebut, semakin besar diameter, semakin besar konduksi impulsnya.
Diantara akson satu dengan dendrit dari neuron lainnya terdapat celah
yang disebut sinaps. Saat rangsang tiba di ujung akson, rangsang diteruskan
ke dendrit lain, melalui perantaraan suatu senyawa yang disebut
neurotransmitter.

48
Penghantaran Impuls
Impuls diterima oleh reseptor, kemudian akan dihantarkan oleh dendrit menuju
badan sel saraf, kmd ke akson. Saat impuls sampai pada akson, ampuls akan
diteruskan ke dendrit sel neuron. Titik-titik (celah) pertemuan antara neuron satu
dgn neuron lainnya disebut Sinaps. Akson pada setiap neuron berakhir
membentuk tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis. Permukaan tombol
sinapsis disebut membran pre-sinapsis. Membran pre-sinapsis berfungsi
meneruskan rangsang. Membran pre-sinapsis akson neuron tsb akan bertemu
dengan dendrit neuron berikutnya, permukaan dendrite tsb disebut membran
post-sinapsis. Fungsi membran post-sinapsis sebagai penerima rangsang.
Saat impuls telah berada di ujung akson ujung , akan mengeluarkan
neurotransmitter (zat penghantar impils). Ada beberapa neuron transmitter yg
dikenal yaitu asetilkolin, serotonin, dan dopamine. Keduanya merupakan
neurotransmitter yg terdapat diseluruh system saraf.
Penjelasan : Saat impuls tiba membran pre-sinapsis akan terjadi peningkatan
permeabilitas membran pre-sinapsis terhadap ion Ca2+, akibatnya ion Ca2+
masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membrane pre-sinapsis sambil
melepaskan neurotransmitternya ke celah sinapsis. Neurotransmitter ini membawa
impuls ke membrane post-sinapsis. Setelah menyampaikan impuls, selanjutnya
neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim yg dikeluarkan oleh membrane post-
sinpsis misalnya asetilkolinesterase.

Untuk bereaksi terhadap rangsangan perlu 3 komponen :


1. Reseptor (penerima rangsang)
2. Sistim saraf : u/ menerima rangsangan, mengolah, meneruskan hasil
olahan ke-efektor
3. Efektor ; sel / organ yg bereaksi ter(terutama otot & kelenjar)

Neuron sensori Neuron motorik Effektor


Reseptor SSP
(sistim affrent) (sistim efferen) (otot, kelenjar)

49
Gambar sel saraf Sinaps

SUSUNAN SISTIM SARAF


Sistem saraf sebagai jalur utama informasi biologis, bertanggung jawab
mengendalikan seluruh proses biologi dan gerakan tubuh dan dapat menerima
informasi dan menginterpretasinya melalui sinyal elektrik di dalam sistem
Terdiri atas sistem saraf pusat (CNS/central Nervous System) dan sistem saraf
perifer (PNS/ peripheral nervous system).
CNS merupakan tempat proses berlangsung dan PNS bekerja mendeteksi
dan mengirimkan impuls elektrokimia yang digunakan pada sistem saraf. PNS
terdiri dari saraf2 yang membawa impuls antara CNS dengan otot, kelenjar, kulit
dan organ2 lain.

50
Sistem saraf sebagai jalur utama informasi biologis, bertanggung jawab
mengendalikan seluruh proses biologi dan gerakan tubuh dan dapat menerima
informasi dan menginterpretasinya melalui sinyal elektrik di dalam sistem
Sistem saraf somatik dan otonomik merupakan bagian dari saraf motorik

Sistem saraf berperan seperti sistem telepon. Informasi ditransmisikan dari dan ke
otak, otak menerima informasi dari saraf sensorik dan dikirimkan ke saraf
motorik.
Informasi dari lingkungan sekeliling diterima oleh saraf sensorik lalu dikirimkan
ke otak. Pada waktu yang sama informasi tentang tubuh kita (contoh; lapar)
diterima oleh saraf motorik dan dikirimkan ke otak
Informasi disampaikan oleh sel2 saraf: neuron

51
1. SISTIM SARAF PUSAT
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan medulla spinalis. Bagian luar otak dan
sumsum diselubungi/dilindungi oleh selaput saraf , disebut meningens.
OTAK
Merupakan pusat kendali tubuh, Bobot + 2% dari total BB (+1-1,5 kg),
Memerlukan 20% dari oksigen dalam tubuh
Terdiri dari serebrum, serebelum dan , batang otak ,
Terdapat jaringan kelabu (gray matter) dan putih (white matter)

SUMSUM TULANG BELAKANG


Panjang + 45 cm, Garis tengah + 12 mm, Terdapat jaringan kelabu dan putih
juga
Gray Matter – bagian SSP yang mengandung serabut saraf yang tidak
bermyelin – sel saraf korteks serebral, bag dalam sumsum tlg belakang
White Matter – bagian SSP yang mengandung serabut saraf (akson) yang
bermyelin (warna putih) - lapisan dalam serebrum

52
Otak dan md. Spinalis dilindungi oleh 3 lapisan selaput otak (meninges)
tersusun sebagai berikut :
 Duramater, paling luar Lapisan paling luar melekat pada tulang
tengkorak, terdiri dari jaringan ikat kolagen padat, tebal, keras. Duramater
melingkari/melindungi otak dan medula spinalis.
 Arakhnoid , lapisan tengah, selapu halus, susunan menyerupai sarang
laba-laba. Pada beberapa tempat terutama sinus sagitalis, terdapat villus
(tonjolan) arachnoidalis yg menonjol ke sinus tersebut.
 Piamater , lapisan paling dalam, berhubungan erat dengan otak. Pada
bagian kaudal, berakhir pada vertebra lumbal ke-2, merupakan lapian
paling tipis .Selaput ini mengandung mengandung saraf & pembuluh darah
Antara arachnoid dan piamater terdapat ruang yang disebut subarakhnoidalis
berisi cairan serebrospinalis (CSS). cairan ini berfungsi untuk melindungi
dan menghantar zat makanan kejaringan sistem saraf pusat , menahan
goncangan , dan menjaga bagian otak agar mempunyai tekanan yg sama .

53
CAIRAN SEREBROSPINAL
Disekresi oleh pleksus khoroid ke ventrikel-ventrikel di otak, Cairan
bening/seperti air
Berfungsi sebagai penahan goncangan dan tempat pertukaran nutrien antara
darah dan sistem saraf dan dapat digunakan untuk deteksi penyakit meningitis

a. OTAK
Otak mengendalikan bagaimana tubuh manusia bekerja.
Gerakan sadar : Otak , SS somatik (mengendalikan bisep, trisep dan otot2
sadar/rangka lainnya )
Gerakan tidak sadar : misal detak jantung. Jika olah raga otak bekerja, SS
otonom meningkatkan detak jantung lebih cepat.

1) Otak besar (serebrum )


Merupakan bagian terbesar dari otak, dan mengisi hampir seluruh
rongga kranial. Berfungsi mengendalikan mental, tingkah laku,
pikiran, kesadaran, kemauan, kecerdasan, kemampuan berbicara,
bahasa. Dibagi menjadi hemisfer (belahan) kanan dan hemisfer kiri
yang dihubungkan oleh corpus callosum. Serebrum memiliki
permukaan berlipat – lipat disebut girus. Susunan seperti ini (girus)
memungkinkan permukaan otak menjadi luas. Lipatan-lipatan pada
manusia lebih banyak dari binatang seperti sapi. Semakin besar
volume otak dan semakin tinggi tingkat perkembangannya, orang
akan semakin cerdas. Akan tetapi otak tidak dipengaruhi oleh
besarnya kepala.
Sebelah kiri mengendalikan bagian sebelah kanan tubuh , begitu
sebaliknya.
Diantara girus terdapat celah (sulkus), celah-celah ini membagi
hemisfer menjadi empat lobus yang dibagi berdasarkan bagian
tengkorak yang melindunginya :

54
- Lobus frontalis untuk penciuman, fungsi motorik volunter,
motivasi, agresi dan mood
- Lobus parietalis untuk area sensori utama menerima sensasi umum,
rasa dan keseimbangan
- Lobus oksipitalis merupakan pusat penglihatan
- Lobus temporalis menerima input dari olfactorius dan auditori dan
terlibat dalam memori, fikiran abstrak dan keputusan

Pada bagian luar serebrum disebut corteks cerbri, berwarna abu-abu


karena banyak megandung badan sel, disebut substansia grassia
(substansi berwarna abu). Merupakan pusat integrasi tertinggi.
Menentukan proses penerimaan dan pengolahan stimulus sensorik .
Terdiri atas 6 lapisan, 1-10 milyard neuron dan sel glia, terbagi atas 50
area (menurut Brodmann)
Bagian dalam disebut medula cerebri berwarna putih, karena banyak
mengandung dendrit dan akson, disebut substansia alba.

55
2) Otak Kecil (Serebellum)
Berada di bawah serebrum, pada belakang tengkorak. Terdiri dari
vermis (bag tengah) dan hemisfer lateral yg dihubungkan oleh
pedunkulus
Serebellum berfungsi sebagai pusat refleks yang
mengkoordinasikan kerja otot , tonus otot, keseimbangan, dan posisi
tubuh. Semua aktifitas di bawah kesadaran
Susunan substansi kelabu dan putih = serebelum

56
Hemisfer serebeli mengendalikan tonus otot dan sikap pada sisinya
sendiri (tidak berlawanan)
3) Otak depan / diensefalon
Diencephalon merupakan bagian dr otak dan berada diantara batang
otak dan cerebrum. Komponen utamanya adalah thalamus, sub
thalamus, epi thalamus dan hipothalamus
 Thalamus ,berfungsi menerima semua rangsang yg berasal dari
reseptor kecuali (bau) ke area sensorik serebrum, jadi hampir
seluruh input sensoris masuk ke thalamus. Thalamus
mempengaruhi mood dan emosi
 Hypothalamus, merupakan pusat koordinasi sistem saraf tepi
(otonom). hipotalamus berfungsi mengatur suhu tubuh pd
organisme homoithermal, akibatnya suhu tubuh relatif tetap, tidak
dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Hipothalamus mengatur rasa
lapar sehingga manusia makan, haus, mengatur emosi, kadar air
dalam tubuh, tekanan darah, kadar gula darah. Pada
hipotahalamus terdapat pusat refleks untuk penciuman
 Hypothalamus mengatur beberapa fungsi endokrin (metabolisme,
reproduksi, respon terhadap stress, dan produksi urin). Kelenjar
pituitary/hipofisis menempel pada hipotalamus

4) Batang Otak
Menyambungkan medula spinalis dengan Otak . Bertanggung jawab
terhadap beberapa fungsi. Kerusakan pada area ini, walaupun kecil
dapat menyebabkan kematian . Batang otak terdiri dari dan midbrain,
pons dan medulla oblongata
Dibagi menjadi area putih dan kelabu (substansia Grisea dan alba)
yang mirip dengan medula spinalis. 10 dari 12 nervus Cranial berasal
dari batang otak.
- Mid brain (otak tengah), terletak di atas pons. otak tengah berperan
dalam refleks mata dan kontraksi otot yg trus menerus. Otak tengah
terdiri dari nukleus nervus kranialis III, IV, and V

57
- Pons merupakan sabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian
kiri dan kanan, serta menghubungkan otak besar dengan sumsum
tulang belakang. Pons ada di atas medula oblongata. Mengatur tidur
dan respirasi. Nukleus saraf kranial V – IX ada di Pons
- Medulla oblongata bersambungan dengan medula spinalis .
berfungsi dalam keseimbangan, koordinasi, dan modulasi suara dari
telinga bagian dalam, mengatur denyut jantung, pembuluh darah,
respirasi, menelan, batuk, bersin, dan sendawa, muntah, serta
membatu pernafasan. Nukleus saraf kranial V and IX – XII ada di
medula

b. MEDULLA SPINALIS (SUMSUN TULANG BELAKANG)


Berawal dari medula oblongata ke arah kaudal melalui foramen
magnum, berakhir diantara vertebra L1 dan L2 md spinalis . Mengandung
31 pasang saraf spinal.
Medulla spinalis berfungsi menghubungkan rangsang dari dan menuju
otak. Selain itu, juga memungkinkan jalan terpendek pada gerakan refleks.
Pada penampang / potongan melintang, medulla spinalis
berbentuk seperti kupu-kupu. Bagian luar (korteks) berwarna
putih/substansia alba, bagian dalam (medulla) berwarna abu/substansia
grissea (kebalikan dengan otak). Dapat dilihat, medula spinalis dibedakan

58
menjadi sayap atau akar depan /radiks ventral bagian ini banyak
mengandung neuron motorik, dan sayap/ akar belakang / radiks dorsal
bagian yang , banyak mengandung neuron sensorik. Impuls akan masuk
melalui akar dorsal dan keluar melalui akar ventral.

59
2. SISTIM SARAF TEPI (PERIFER)
Sistim saraf tepi berfungsi menyampaikan informasi atau impuls/rangsang
menuju dan dari sistim saraf pusat.
Berdasarkan impuls saraf yang dibawa, sistim saraf tepi dibedakan
menjadi:
o sistim saraf aferen (melalui neuron sensorik) membawa impuls saraf
dari reseptor ke SSP
o Sistim saraf eferen (melalui neuron motorik) membawa impuls dari
SSP ke efektor

Sistim saraf tepi berdasarkan asalnya dibedakan menjadi saraf otak (cranial)
dan Saraf sumsum tulang belakang (spinal)
- 31 pasang saraf spinal, keluar dari medula spinalis (serabut motorik,
sensorik menyebar pada ekstremitas & dinding tubuh)
- 12 pasang saraf kranial, keluar dari otak dan batang otak (serabut
motorik saja, sensorik saja, atau campuran keduanya menyebar di
daerah leher & kepala)

a. Saraf Spinal
Tiap pasang saraf terletak pada segmen tertentu (serviks, toraks, lumbar,
dll.)
Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang belakang di atasnya :
 8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8
 12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12
 5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5
 5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5
 1 pasang saraf spinal koksigeal; C0

60
b. Saraf Kranial (Saraf Otak), terdiri dari 12 pasang saraf tepi

Nama Sifat saraf Fungsi

1 Olfaktori Sensorik Penciuman

2 Optik Sensorik Penglihatan

3 Okulomotorius Sensorik Dari dasar otak menuju ke otot mata ,iris, bola mata;
berfungsi menggerakan otot bola mata

4 Trokhlear Motorik Berfungsi menggerakan otot bola mata

5 Trigeminal Sensorik Menuju ke kelopak mata, hidung dan gigi

6 Abdusen Motorik Menggerrakkan otot bola mata

7 Fasial Gabungan Menuju lidah dan otot muka; berfungsi untuk mengecap

61
dan mengatur mimik muka

8 Auditori sensorik Berfungsi untuk pendengaran

9 Glosfaringeal Gabungan Menuju lidah dan otot faring;l berfungsi untuk mengecap
dan menggerakkan faring

10 Vagus Gabungan Mengatur suara dan perasa, menggerakkan pulmo, pita


suara, kontraksi jantung

11 Aksesori Motorik Menggerakkan otot faring, laring dan leher

12 Hipoglosal Motorik Menuju ke otot lidah, leher; berfungsi menggerakkan otot


lidah dan leher
Saraf cranial 1 dan 2 keluar dari otak besar,

Distribusi saraf-saraf kranial

Sistim Saraf Otonom


Memegang peran penting dalam pengaturan keadaan konstan dalam tubuh,
memberikan perubahan dalam tubuh yang sesuai. Kerja tidak sadar (berbeda
dengan SS somatik)
SSO merupakan sistim saraf yang mengurus perasaan viseral (dalam) dan
semua gerakan involunter reflektorik (diluar kemauan / tdk disadari/ otonom)
seperti : vasodilatasi (pembuluh darah melebar ) , vasokonstriksi (pembuluh darah
menyempit) , bronkodilatasi (saluran nafas melebar), bronkhokontriksi (saluran
nafas menyempit) , peristaltik pencernaan, berkeringat, merinding, buang air
besar, buang air kecil, dll. Juga mengatur Kehidupan vegetatif yaitu memelihara

62
pertumbuhan dan penyaluran bahan-bahan makanan dan sampahnya secara
otomatis.

Menggunakan 2 kelompok neuron motorik untuk menstimulasi efektor.


Neuron preganglionik ; muncul dari CNS ke ganglion tubuh, bersinapsis
dengan Neuron pascaganglionik; menuju organ efektor (otot jantung, otot
polos, atau kelenjar).

SSO terdiri dari sistem saraf simpatis dan parasimpatis , yang berbeda anatomi
maupun fungsinya. Pada umumnya organ dalaman tubuh/viseral dipersarafi oleh
kedua sistem saraf tsb.
Stimulasi SS simpatis biasanya akan menghasilkan efek berlawanan dengan
stimulasi SS parasimpatis, bila satu sistem merintangi fungsi tertentu, sistem lain
justru menstimulasinya jadi ada keseimbangan antara keduanya

SSO jg merupakan fungsi luhur yg mengatur kehidupan emosional, seperti:


 Sekresi air mata saat senang, sedih
 Berkeringat ; tegang, takut
 Bak, BAB ; gelisah, tegang

Jadi SSO mengatur kerja Otot polos, otot jantung, kelenjar dan bersama dengan
endocrine, SSO juga meregulasi / mengatur homeostasis / keseimbangan dalam
tubuh
SSO terdiri dari dua divisi, Parasimpatis dan Simpatis, keduanya
mempunyai reseptor yang berbeda / antagonis/ berlawanan
1. Parasimpatis
o "Rest & digest“ (istirahat & mencerna makanan)
o Restore body
Parasimpatis : berperan dalam pencernaan, eliminasi & pada pembaruan
suplai energi

63
Sistem parasimpatis = sistem asetilkolin, Stimulasi pada sistem ini,
timbul efek dengan tujuan menghemat penggunaan zat-zat &
mengumpulkan energi
Neurotransmitternya (zat penghantar impuls ): norepineprin / adrenalin
2. Simpatis
o "Fight or flight“ (kewaspadaan)
o Energetic action
Sistem simpatis = sistem adrenergik, stimulasi sistem ini akan
menimbulkan reaksi yang meningkatkan penggunaan zat-zat oleh tubuh
(aktif dan perlu energi)
Neurotransmitternya : asetil kolin
Contoh Aktivasi simpatis : vasokonstriksi, naiknya kerja jantung, TD,
sirkulasi darah, kadar glukosa sel, dilatasi pupil, bronkhus dan naiknya
aktivitas mental

Fungsi SSO diatur oleh hipothalamus, pons & medulla oblongata

64
65
Gerak Reflek
Mungkin anda pernah memeriksakan kesehatan anda di rumah sakit. Salah
satu hal yang dilakukan dokter adalah menyuruh duduk dengan posisi kaki dapat

66
bergerak bebas diatas tanah, dokter juga menyuru menutup mata. Tiba-tiba tanpa
sepengetahuan anda, dokter memukul lutut anda menggunakan martil. Apa yang
terjadi? Ya, tungkai kaki bawah anda bergerakke depan. Itu adlah salah satu
contoh gerakan refleks.
Gerakan refleks adalah gerakan spontan yg tidak melibatkan kerja otak.
Gerak ini dilakukan tanpa kesadaran. Gerak ini berguna untuk mengatasi kejadian
tiba tiba, misalnya menarik kaki dgn segera setelah menginjak puntung rokok yg
masih menyala.
Berdasarkankonektornya. Refleks dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Refleks tulang belakang (refleks spinalis) yaitu jika konektor terdapat
disumsum tulang belakang contoh: gerakan menarik tangan saat menyentuh
benda panas atau kaki terkena duri.
2) Refleks otak (refleks kranialis) yaitu jika konektornya terdapat diotak.
contoh : gerakan mata terpejam karena kilat.

Gangguan dan Kelainan pada Sistem Saraf Manusia


Seperti halnya system tubuh yg lain, system saraf jg dapat mengalami
kelainan atau kerusakan sel sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya dengan
baik. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal , misalnya kecelakaan, makanan
atau minuman spt alcohol, virus, dll. Beberapa gangguan pada susunan system
saraf antara lain sbg berikut.
o Meningitis, yaitu peradangan dibagian selaput otak ( meningens ), yang
disebabkan oleh bakteri atau virus.
o Neuritis, yaitu gangguan pada saraf tepi (perifer) yang disebabkan adanya
peradangan, keracunan, ataupun tekanan.
o Penyakit Parkinson, merupakan penyakit kemunduran otak akibat
kerusakan bagian otak yg mengendalikan gerakan otot. Ciri ciri penderita
penyakit ini adalah tubuh yg selalu gemetar, mengalami kesakitan dalam
berjalan, bergerak, dan berkoordinasi.
o Gerak otak, yaitu gangguan pada otak akibat benturan pada kepala.
o Stroke , gangguan sirkulasi pada otak, sehingga otak tidak mendapat suplai
darah, ada 2 macam:

67
 Stroke Hemoragik, karena perdarahan pembuluh darah otak ,
penyebbny ; darah tinggi (hipertensi, gegar otak dll)
 Stroke Non Hemoragik, karena sumbatan pada pembuluh darah otak.

Pengaruh Obat-obatan terhadap Sistem Saraf


Obat diberikan oleh dokter kepada pasien dengan tujuan mengobati
penyakit. Namun, obat justru disalahgunakan oleh orang yg tidak sakit.
Tahukah anda bahwa mengonsumsi obat obatan psiokotropika (narkoba)
bisa berakibat fatal? Misalnya pemakaian heroin, obat ini berfungsi untuk
membius pasien sehingga proses anestesi berjalan lancar tanpa rasa sakit pasien.
Penyalahgunaan pemakaian heroin justru dapat merusak kegiatan fisiologis dan
psikologis. Selain itu, pemakai heroin akan mengalami kecanduan (adiksi),
sehingga tidak mau menghentikan pemakaian heroin tsb. Bila dihentikan secara
tiba tiba, jaringan saraf tubuh akan mengalami perubahan atau reaksi fisik yg bisa
berakibat fatal.
Oleh karena itu, seorang pecandu yg ingin berhenti kecanduan harus
ditangani oleh dokter ahli agar kerusakan yg terjadi pada jaringan dpt berkurang
secacra tepat.
Berikut beberapa contoh jenis obat yg dapat mempengaruhi system kerja saraf.
 desinfektans, merupakan obat luar pembumuh kuman, misalnya alcohol,
idoium, dan pengompres luka.
 depresan, merupakan obat penghambat fungsi neuron dalam system saraf
pusat. Yang termasuk obat ini yaitu:
 etil alcohol dalam minuman keras
 obat tidur dan penenang (hipnotikadan sedative), misalnya
berbiturat ( luminal) non barbiturat , serta turunan deazepam/
valium
 stimulant, termasuk jenis obat yg dapat menstimulasi system saraf
sipatetik, misalnya metamfetamin, amfetamin, kafein
 Halusinogen, termasuk jenis obat untuk menambah keyakinan diri yg
bersifat sementara. Contohnya, scopolamine, tetrahidrokanabinol, dan
feksiklidin.

68
 Narkotika, termasuk jenis obat yang dapat menurunkan transmisi saraf
pada lintasan sensorik dari sumsum tulang belakang dan otak yg member
isarat rasa nyeri dan menghambat neuron dalam sumsum lanjutan (medulla
oblongata) contohnya morphin, cadein, heroin, metadon

69
70
71
72
73
DAFTAR PUSTAKA

1. Martini F. 1989. Fundamentals of Anatomi and Physiology. New Jersey.


Prentice Hall.
2. Pearce Evelyn. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia.
Jakarta.
3. Spalterolz. Atlas Anatomi Seri 1 & 2. EGC
4. Carole. Robert. John P. Harley. Charles R. Noback. Human Anatomy and
Physiology. 1990
5. Cambridge Communication Limited. Anatomi Fisiologi. Modul 1 – 5.
EGC. 1999
6. Sidarta Dewanto. Anatomi Susunan Saraf Pusat Manusia. PT Dian
Rakyat. Jakarta. 1986
7. John Gibson MD. Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat Edisi
Kedua. EGC. 1995
8. Carole. Robert. John P. Harley. Charles R. Noback. Human Anatomy and
Physiology. 1990

74

Anda mungkin juga menyukai