Anda di halaman 1dari 14

Asal Muasal Tanduk Rusa

Thu Hằng
Trần Minh Tâm
Dahulu, Rusa adalah binatang penakut. Ia
takut akan kegelapan dan binatang buas.
Suara-suara aneh dari dalam hutan pun bisa
mengagetkannya!

1
Untunglah Rusa memiliki sifat cerdik, pekerja
keras, dan suka menolong, sehingga warga
hutan amat menyayanginya. Suatu hari ia
mendengar Beruang jatuh sakit. Setelah
berpamitan pada ibu, Rusa berangkat
menjenguknya.

2
“Aku menderita sakit yang
parah,” bisik Beruang. “Satu-satunya yang
dapat mengobatiku hanyalah rumput ajaib
yang tumbuh di dasar jurang.” “Tenanglah.
Aku akan mengambilkannya untukmu,” Rusa
berjanji.

3
Jalan menuju jurang ternyata amat terjal
dan penuh binatang buas, membuat Rusa
merinding ketakutan! Terlebih lagi, hari
sudah gelap ketika ia tiba di lereng gunung.
Ia bersembunyi di balik pohon sambil
menangis.

4
Tangisan Rusa mengusik Dewa
Penghuni Pohon. “Mengapa kau menangis?
Apakah kau tersesat?” “Tidak. Aku hendak
memetik rumput ajaib di dasar jurang untuk
menyembuhkan Beruang. Tetapi hutan ini
sangat menyeramkan hingga aku menangis
ketakutan!”

5
“Kalau begitu, mengapa kau tak pulang saja?”
tanya sang Dewa. “Oh, tidak bisa! Bagaimana
dengan Beruang? Ia takkan bisa sembuh
tanpa rumput ajaib itu.”

6
Sang Dewa tersenyum mendengarnya. “Kau
memang anak yang baik. Akan kuhadiahkan
padamu sepasang ranting ajaib. Kenakanlah
di kepalamu, agar kau merasa lebih kuat.
” Rusa berterima kasih dan melanjutkan
perjalanannya.

7
Rusa menembus sungai yang deras dan
gunung yang terjal dengan penuh percaya
diri. Ia menghadapi binatang buas dan
gelapnya malam dengan gagah berani.
Akhirnya, ia berhasil membawa pulang
rumput ajaib untuk Beruang.

8
Berkat rumput ajaib, Beruang berangsur-
angsur sembuh.

9
Sejak saat itu Rusa berubah jadi binatang
yang pemberani. Ranting pemberian Dewa
Penghuni Pohon menjadi senjatanya untuk
melawan segala binatang buas. Ranting di
kepalanya itu disebut tanduk rusa.

10
Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa, atau yang lebih dikenal dengan
Badan Bahasa, adalah unit di bawah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan
Teknologi yang ditugaskan untuk menangani
masalah kebahasaan dan kesastraan di
Indonesia. Badan Bahasa memiliki misi
untuk meningkatkan mutu kebahasaan dan
pemakaiannya, meningkatkan keterlibatan

11
peran bahasa dan sastra dalam membangun
ekosistem pendidikan dan kebudayaan, dan
meningkatkan keterlibatan para pemangku
kepentingan dalam pengembangan,
pembinaan, dan pelindungan bahasa dan
sastra, serta meningkatkan peran aktif
diplomasi dalam internasionalisasi bahasa
Indonesia. Badan Bahasa memiliki Unit
Pelaksana Teknis di tiga puluh provinsi
di Indonesia yang memiliki tugas dan
fungsi melaksanakan pengembangan,
pembinaan, dan pelindungan bahasa dan
sastra Indonesia.

12
Brought to you by

Let’s Read is an initiative of The Asia Foundation’s Books for Asia


program that fosters young readers in Asia and the Pacific.
booksforasia.org
To read more books like this and get further information about
this book, visit letsreadasia.org

Original Story
Vì sao hươu có sừng (WHY DO DEERS HAVE ANTLERS?), Author: Thu
Hằng. Illustrator: Trần Minh Tâm. Published by Kim Dong
Publishing House, © Kim Dong Publishing House. Released under
CC-BY-NC-4.0.

This work is a modified version of the original story. © The Asia


Foundation, 2021. Some rights reserved. Released under
CC-BY-NC-4.0.

For full terms of use and attribution,


http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
Contributing translators: Sonya Sondakh and Neysa Putri Ardianti

Anda mungkin juga menyukai