Anda di halaman 1dari 1

Film “Sokola Rimba”

Sinopsis Film “Sokola Rimba”

Film Sokola Rimba yang mengisahkan tentang perjalanan Butet Manurung yang mendedikasikan
dirinya untuk mengajar anak-anak dari masyarakat pedalaman yang dikenal sebagai Orang Rimba.
Suku ini tinggal di hulu sungai Makekal di hutan Bukit Duabelas, Provinsi Jambi.

Pada suatu Ketika Butet terkena demam malaria saat bekerja di tengah hutan dia diselamatkan oleh
seorang anak dari suku dalam bernama Bungo. Bungo merupakan anak yang memiliki keinginan yang
bersar untuk belajar, Butet mengetahui hal itu dan mencoba untuk mendatangi tempat tinggal
Bungo. Namun, niat baik Butet tersebut ditolek oleh suku asal Bungo.

Butet bertekad untuk membuat masyarakat Rimba yang mana masyarakat pedalam seperti Bungo
menjadi pintar dan tidak mudah dibohongi. Dengan berbagai cara maka usaha Butet untuk mengajar
untuk masyarakat Rimba bisa dilaksanakan walaupun banyak tantangan yang dihadapinya.

Hal yang dapat dipelajari oleh tokoh Butet

Butet adalah tokoh dalam film Sokolah Rimba yang mendedikasikan hidupnya untuk mengajar
membaca, menulis dan berhitung untuk anak-anak suku pedalaman. Butet merupakan orang yang
tanpa pamrih memberikan Pendidikan bagi anak-anak suku pedalaman. Sebagai seorang guru
hendaknya tidak membeda-bedakan anak didiknya. Butet merupakan contoh pendidik yang tidak
membeda-bedakan anak didiknya dari kalangan mana. Dia memberikan Pendidikan kepada siapa
saya yang membutuhkan, termasuk anak-anak suku pedalaman atau anak-anak Rimba.

Berdasarkan materi pembelajaran sosial emosional tokoh Butet mencerminkan kompetensi dari
EMC2 (empathy, Compassion, Maindfulness dan Critical inquiry).

 Empathy, merupakan kemampuan seseorang untuk merasakan perasaan dari seseorang.


Pada tokoh Butet, kami melihat bahwa dia memiliki empati karena dapat merasakan
perasaan dari anak-anak dari suku pedalamannya yang ingin sekali mendapatkan Pendidikan.
 Compassion, merupakan sikap welas asih yang ditunjukkan oleh Butet karena merasakan
kesulitan anak-anak rimba untuk mendapat Pendidikan, sehingga dia tergerak untuk
mengubahnya menjadi lebih baik.
 Mindfulness, merupakan kesadaran penuh yang dimiliki seseorang untuk mengontrol emosi
yang dimiliki. Berdasarkan tokoh Butet dia memiliki kesadaran untuk dapat mengelola
emosinya dengan baik. Ini terlihat dari perjuangan dia untuk dapat memberikan Pendidikan
pada anak-anak suku pedalaman walau dia sempat ditolak dalam lingkungan tersebut.
 Critical inquiri, merupakan penyelidikan secara kritis dengan mengajukan pertanyaan,
melakukan kegiatan eksperimen, berpikir kritis dan eksperimen. Dalam tokoh Butet, dia
menemui masalah dalam perjalanannya untuk memberikan Pendidikan yang layak untuk
anak-anak rimba. Dengan kemampuan yang dimilikinya maka permasalahan yang muncul
dapat terselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai