LASKAR PELANGI Laskar pelangi menceritakan kisah anak-anak dari desa Belitung yang dikategorikan sebagai anak miskin di Belitung. Anak anak tersebut tidak berhenti berusaha untuk memperbaiki masa depan mereka. Mereka merupakan peserta didik SD Muhammadiyah, SD tertua di desa Belitung. Konflik awal terjadi saat SD Muhammadiyah Belitung terancam dibubarkan oleh departemen pendidikan dan budaya jika peserta didiknya tidak mencapai 10 orang. Namun bu Mus tetap berusaha untuk mendapatkan peserta didik agar tidak ditutup. Dan datanglah Harun, anak dengan keterbatasan mental yang menjadi penambah jumlah peserta didik. 10 peserta didik dengan semangat bersama bu Mus, hingga suatu hari mereka mengikuti karnaval. Mahar, peseta didik yang berbvakat dibidang seni ditunjuki untuk menjadi ketua dalam karnaval. Dan mereka berhasil menjadi juara 1. Lintang, Ikal, Mahar mengikuti lomba cerdas cermat dan mererka berhasil memenangkan lomba. Akhir cerita, Ikal sebagai tokoh utama berhasil mewujudkan mimpinya untuk bisa ke Paris. Dan Lintang menunjukan semangat belajarnya menurun ke anaknya. LASKAR PELANGI Berdasarkan film tersebut hal hal yang bisa dipelajari sebagai berikut : 1. Mereka menghormati antar sesama. 2. Menghargai perbedaan yang ada. 3. Saling tolong menolong dan rela berkorban. 4. Sebagai guru tentunya harus menghargai setiap perbedaan yang dimiliki oleh peserta didik. 5. Guru mengajak peserta didik untuk belajar di luar ruang kelas ketika peserta didik merasa bosan dan memperoleh sumber belajar yang lebih banyak. SOKOLA RIMBA Film Sokola Rimba. Film ini terinspirasi dari kisah nyata sekolah rimba, sekolah binaan yang dibuat oleh Butet Manurung pada tahun 2003 didaerah Jambi. Sokola Rimba berasal dari kata sering yang digunakan oleh orang rimba (dialek dalam bahasa melayu) yang memiliki arti belajar. Berdasarkan kata tersebut sokola rimba adapat diartikan sebagai temapt belajar orang prang rimba. Niat awal Butet ketika datang ke orang rimba dengan membawa misi pengajaran ditolak dengan keras. Langkah awal butet untuk memulai misinya yaitu dengan menyesuaikan dirinya dengan pola hidup mereka yang dimulai dari cara mereka berpakaian dan makan. Butet menamakan nilai nilai positif dan juga sosial emosional mereka sehingga dapat mengembangkan aspek kecerdasan emosionalnya dalam melakukan aktivitas sehari hari. Saat ini, orang rimba sudah bisa mnegikuti proses jual beli dan tidak akan tertipu lagi dengan surat perjanjian. Pengabdian yang telah dilakukan butet ini membawa orang rimba menuju perubahan yang lebih baik lagi, kini mereka sudah bisa mengenal pendidikan dan paham betapa pentingnya pendidikan itu dalam kehidupan sehari-hari. SOKOLA RIMBA Pembelajaran yang dapat diambil dari film sokola rimba sebagai berikut : Kegigihan dan perjuangan seorang butet manurung untuk dapat membeikan pendidikan pada masyarakat rimba. Sikap integritas untuk memnentang ketidakjujuran dan ketidakadilan yang ditujukan oleh butet manurung yang tertus menduidik anak rimba agar tidak di eksploitasi. Sikap pantang menyerah yang ditunjukan oleh butet manurung untuk memberikan pendidikan kepada anak rimba. Terim a Kasih