Anda di halaman 1dari 6

Alangkah Lucunya Negeri Ini

 Hanggara Salya.Z (13)


 Bayu Setyo( 07)

Alasan Memilih Film : Karena film ini mengangkat potret nyata yang ada dalam
kehidupan bangsa indonesia, film ini juga dipenuhi bintang film ternama indonesia.dan juga
banyak nilai nilai moral yang disampaikan didalam film tersebut

1. Definisi Globlisasi Alangkah lucunya negeri ini

Negara Indonesia adalah salah satu negara multicultural terbesar 9 di dunia. Hal ini
dapat terlihat dari kondisi sosiokulturalrmaupun geografis Indonesia yang begitu kompleks,
beragam dan luas. Indonesia terdiri dari Bebarapa kelompok etnis,budaya, agama, dan lain-
lain yang masing-masing plural dan sekaligus juga heterogen “aneka ragam”. Indonesia
mempunyai potensi kekayaan multi etnis, multi kultur, dan multi agama yang kesemuanya
merupakan 3 potensi untuk membangun negara multicultural yang besar.Kondisi Indonesia
yang sejatinya elok, tenteram,damai, dan bersahaja, seketika berubah menjadi merah
terbakar api anarki karena ditikam belati demokrasi tanpa batas. Langkah sewenang-
wenang, abmisius dan penuh dengan teror menjadi pilihan demi menyanggupi nafsu batin
yang tak terkendali. Sebagai bagian dari sebuah demokrasi, bagian dari kebebasan
berkehendak sekaligus media untuk mengaspirasikan pikiran yang bertentangan dengan
diktaktor-diktaktor dalam gedung pemerintahan. Korupsi, kolusi, nepotisme hampir selalu
menjadi alasan untuk membenarkan setiap kekerasan yang terjadi
dalam aksi berorasi. Sehingga tak ada lagi celah untuk mengambil jalan damai dalam setiap
persoalan. Disisi lain, bencana alam yang kerap terjadi yang disebabkan oleh kelalaian
manajemen yang tak mengindahkan prinsip-prinsip lingkungan. Sehingga menjadi sumber
malapetaka bagi bumi pertiwi ini.
Kebijakan-kebijakan ekonomi yang hanya bertumpu pada keuntungan membuat kita
terlena dan larut dalam kerja keras tanpa peduli lagi dengan dampak lingkungan. Kita kerap
lupa bahwa sumber daya alam bisa habis, ekosistem sebagai penyeimbang alam bisa Hilang.
Akibatnya, komposisi alam raya kita menjadi tak seimbang dan tak selaras lagi.
Tentu saja ini menjadi sebuah kekhawatiran bagi kita bahwa alam pun bisa “marah dan
protes” dengan segala perlakuan kita terhadapnya. Disamping semua permasalahan
lingkungan, ada lagi persoalan lainnya yang tak kalah menyedihkan, dimana generasi
generasi muda negeri ini telah banyak yang terpengaruh oleh budaya negative sehingga
begitu mudahnya terperosok kedalam hal hal buruk.

Salah satunya Narkoba, masuk kejajaran para kaum muda dan menghasutnya sehingga
sampai betul-betul merusak masa depan . Alhasil, negeri ini telah kehilangan berjuta-juta
ide cemerlang untuk kemajuan negara hanya karena barang Mahal tersebut. Sesungguhnya,
akar dari semua persoalan sulit dan komplek ini karena negeri kita adalah terletak pada
moral bangsa yang terus terkikis tergerus ego dan terpengaruh budaya asing. Dan nyaris tak
ada lagi moral,Oleh karenanya, marilah kita selamatkan negeri ini dengan mengentaskan
segala bentuk kemiskinan moral. Kita kembalikan lagi karakter bangsa yang “berbudaya
timur”. Remaja kembali belajar ke bangku sekolah, laki-laki dan perempuan kembali pada
kodratodan sama-sama saling menghargai satu sama lain, sayangi lingkungan kita dengan
memulai pada langkah kecil

2) Faktor pendorong Globalisasi :

“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.” Deddy Mizwar yang saat itu sedang dalam puncak kariernya sebagai aktor,
merasakan sedikit kelalaian yang ada didalam dirinya. Beliau merasakan popularitas
keaktorannya dengan prestasi yang menjulang tinggi saat itu tidak mampu menentramkan
hati batinnya dan hanya memuaskan nafsu duniawi saja

3) Dampak dan respon paragraf

Muluk mengenalkan pendidikan kepada anak-anak pencopet ini bersama dua rekannya
tadi, dalam proses mengubah kebiasaan pencopet yang masih berusia belia menjadi anak-
anak yang berakhlak dan berpendidikan tidaklah mudah.
Muluk, Pipit dan Syamsul harus sabar mengajarkan kepada anak didik mereka tentang
pentingnya pendidikan. Tidak hanya mengajarkan akhlak dan pendidikan, Muluk beserta
dua rekannya juga menginginkan para pencopet tersebut merubah profesinya. Muluk ingin
pencopet yang masih muda itu mencari penghasilan dengan cara yang halal yakni menjadi
pedagang asongan. Tantangan pun muncul, banyak para pencopet tersebut yang
memberontak dan tidak ingin berubah, mereka ingin tetap menjadi pencopet. Tidak hanya
itu orang tua Muluk yaitu Pak Makbul yang diperankan oleh Deddy Mizwar dan
orang tua Pipit Haji Rahmat (Slamet Rahardjo) serta calon mertua Muluk Haji
Sarbini (Jaja Mihardja) mengetahui jika anak-anak mereka ternyata tidak bekerja di kantor
Tapi justru bekerja di tempat yang kumuh dan mengajar para pencopet pula. Para orang tua
tersebut menganggap bahwa uang hasil kerja yang didapat oleh Muluk dan Pipit berasal dari
uang haram.

Film Alangkah Lucunya Negeri Ini mengangkat cerita tentang kehidupan anak jalanan
yang ada di Indonesia, khususnya di Jakarta. Dengan menonjolkan tema pendidikan, film ini
bermaksud untuk menyentil masyarakat Indonesia agar sadar betapa pentingnya pendidikan
untuk kemajuan suatu bangsa. penggalan cerita film tersebut mendeskripsikan bahwa
terdapat pendidikan akhlak yang terkandung dalam perjalanan hidup yang terangkum
dalam film Alangkah Lucunya Negeri Ini diantaranya akhlak terhadap orang
tua dan sesama, maupun akhlak kepada Allah. Berangkat dari penjelasan di atas, maka
penulis ingin menganalisis dan mengkaji tentang nlai-nilai pendidikan akhlak yang
terkandung di dalam film Alangkah Lucunya Negeri Ini dalam skripsi yang berjudul “Nilai-
Nilai Pendidikan Akhlak dalam Film Alangkah Lucunya Negeri Ini Karya Deddy
Mizwar”

4) Definisi Modernisasi

Bersama Syamsul, sarjana pendidikan yang juga masih menganggur dan menghabiskan
waktunya di gardu hansip untuk bermain gaple dan juga Pipit, yang suka
mengikuti kuis berhadiah di televisi. Muluk yang niat awalnya menciptakan kerja dengan
menjadi konsultan pencopet dengan bagian 10%, akhirnya terperosok semakin jauh untuk
menyadarkan dan mendorong para pencopet untuk dapat hidup lebih baik. Para copet
diajari membaca dan menulis oleh Syamsul dan mengaji oleh Pipit.
Dalam film Alangkah Lucunya Negeri Ini mengandung nilai-nilai pendidikan akhlak yang
sangat beragam, mulai dari bagaimana akhlak terhadap Allah, maupun akhlak terhadap
sesama manusia. Oleh karena itu akhlak yang merupakan suatu tolak ukur ataupun
cerminan diri harus kita upayakan dengan baik agar dalam menjalani suatu kehidupan dapat

menjalaninya dengan baik sesuai dengan ajaran agama Allah.Dari definisi operasional
tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Akhlak dalam film Alangkah Lucunya Negeri
Ini adalah sebuah transformasipendidikan akhlak yang terkandung dalam film ini , yang
mampu memberikan inspirasi, acuan tingkah laku yang bermanfaat bagi manusia,
sehingga film ini dapat dijadikan sebagai media pendidikan agama.

5) Gejala Modernisasi

Mengacu pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan


masalah yang akan di angkat oleh penulis adalah “Apa saja pendidikan akhlak
yang terkandung dalam film Alangkah Lucunya Negeri Ini”

6) Dampak Modernisasi

a. Kemiskinan Faturachman dan Marcelinus Kemiskinan adalah


ketidakmampuan seseorang atau beberapa orang untuk kebutuhan dasarnya. Kemiskinan
merupakan sebuah situasi dimana seseorang tidak merasa mampu untuk memenuhi
kebutuhannya diri sendiri sesuai tingkatan kehidupan lingkungan sekitarnya. Pada akhirnya
timbulah anggapan bahwa apa yang telah dimilikinya tidaklah cukup untuk bisa mencukupi
kehidupannya.
b. Kekerasan Pada Anak
kekerasan terhadap anak adalah perilaku tidak layak yang mengakibatkan kerugian atau
bahaya secara fisik, psikologis, atau finansial baik yang dialami individu atau kelompok. Hal
ini dapat menyebabkan perubahan perilaku anak menjadi tidak baik atau buruk. Itu
disebabkan karena adanya perubahan psikologi anak atau pola pikir.
c. Disorganisasi
Disorganisasi keluarga adalah pecahnya suatu unit keluarga, terputusnya atau retaknya
struktur peran sosial jika satu atau beberapa anggota gagal menjalankan kewajiban peran
mereka secukupnya. Disorganisi keluarga adalah kondisi dimana terjadi permasalahan
didalam sebuah keluarga. Permasalahan itu terjadi akibat anggota keluarga tidak lengkap,
perceraian, kurangnya komunikasi antara anggota keluarga, krisis. Pada umumnya
disorganisasi keluarga terjadi pada kalangan keluarga yang berada dalam lingkup
maasyarakat sederhana.
d.Pengangguran
Menurut Nanga pengangguran merupakan suatu keadaan di mana seseorang yang
tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak sedang mencari pekerjaan. Pengangguran
saling berkaitan dengan ketersediannya lapangan kerja. Apabila semakin banyak lapangan
kerja, akan semakin besar kesempatan setiap orang untuk bisa mendapatkan pekerjaan.

e. Peperangan
Menurut Soekanto peperangan adalah suatu gejala yang memiliki
berbagai faktor penyebab. Selain itu peperangan mengakibatkan sebuah keadaan
tanpa aturan dalam kemasyarakatan, baik untuk negara yang berakhir sebagai
pemenang dan akan berdampak buruk kepada negara yang perjuangannya berakhir
sebagai si kalah.
f. Kenakalan Remaja (Delinquent).
Menurut Arifin kenakalan remaja yaitu kehidupan remaa yang
menyimpang dari sistem tingkah laku sosial dan norma yang berlaku umum. Baik
yang menyangkut kehdiupan bermasyarakat, tradisi, maupun agama, serta hukum yang
berlaku. Kenakalan remaja adalah tingkah laku yang menyalahi secara ringan norma dan
hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat.Hal tersebut meliputi pencurian, perampokan,
pencopetan, penganiayaan, pelanggaran asusila, penggunaan obat-obatan perangsang dan
mengendarai kendaraan bermotor tanpa menghiraukan peraturan lalu lintas.
g. Pendidikan

Menurut UU Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pasal 1 Pendidikan


merupakan usaha untuk sadar secara terencana dalam mwujudkan keadaan belajar
atau proses pembelajaran supaya peserta didik bisa menggembangkan kemampuanya
secara aktif. Selain itu pendidikan juga bertujuan untuk dapat memiliki kekuatan
mengendalikan diri, sifat atau kepribadian, keterampilan yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai