Anda di halaman 1dari 3

Nama_NIM : Wanti Sumardiyani_856707253

Program studi : PGSD


Mata kuliah : Materi dan Pembelajaran IPS di SD
Tutor : Gianto, M.pd.
Keterangan : Tugas Tutorial 2

1. Soal kurang dapat dipahami

2. Jawaban a dan b saya gabung, karena berhubungan.


Katakanlah (Muhammad): “setiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing”. Maka
Tuahnmu lebih mengetahui siapa yang benar jalannya. (QS. Al Israa:84).
“maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya”. (QS. Asy-
Syams:8).
Dari kedua ayat tersebut dapat kita pahami bahwa manusia memiliki karakter yang berbeda-beda.
Dari dokter Aisah Dahlan seorang dokter neuro science, beliau menuturkan bahwa karakter
manusia terbagi menjadi 4 besar, yaitu koleris, melankolis, plegmatis, dan sanguinis. Perbedaan
tersebut tentunya dapat menyebabkan masalah apabila tidak saling memahami dan beradaptasi.
Kita ambil contoh dari lingkup sosial terkecil, yaitu keluarga antara suami dan istri. Sepasang
suami istri tentunya memiliki watak yang berbeda, hal ini disebabkan karena adanya program
pada otak manusia untuk mencari pasangan yang memiliki watak yang berseberangan. Tetapi,
perbedaan ini dapat menimbulkan permasalahan, ditambah lagi kebudayaan keluarga dan adat
yang berbeda. Misal saya adalah wanita melankolis yang Bahasa kasihnya hadiah dan waktu
berharga dan suami saya lelaki koleris yang Bahasa kasihnya pelayanan. Saya suka kerapian,
suami saya suka buru-buru, setelah mandi handuk tidak dirapikan. Saya yang lamban, ketika
kondangan mencoba cepat agar tidak dipanggil-panggil cepetan oleh suami. Apabila anatara saya
dan suami tidak saling beradaptasi, maka kami pasti akan sering bertengkar.

3. What is bullying? Bullying adalah Tindakan menyakiti baik dengan kata-kata, kekerasan fisik,
maupun menghasut orang lain untuk menjauh dari seseorang. Kebetulan 26 November 2022,
Yayasan kami Little Star Silampari akan mengadakan asesmen berupa speech dengan tema ini
bagi pelajar remaja, serta mengadakan pertunjukkan drama tentang bullying.

Kenapa si bullying marak terjadi di kalangan remaja?


Sebenarnya bullying dapat dilakukan oleh siapapun. Baik anak-anak, remaja, bahkan orang tua.
Hanya saja, ketika anak-anak melakukan kekerasan fisik atau mencelah temannya, hal tersebut
masih dianggap wajar. Karena menurut Jean Pieget, psikolog berkebangsaan Swiss pola pikir
anak-anak masih tidak logis, tidak konsisten dan sistematis. Dalam islam pun anak-anak yang
belum baligh tidak tercatat dosa atas perbuatannya.
Disadari atau tidak orang dewasa juga sering melakukan bullying bahkan terhadap anak atau
siswanya sendiri dengan menyudutkan bahwa anak tersebut bodoh, serta dengan menghasut
teman-teman anak tersebut untuk tidak berteman dengan anak tersebut, misalnya “ngapain
berteman dengan si Fulan, dia bodoh, pemalas, kamarnya saja tidak dia bersihkan”. Tetapi,
karena hal ini disampaikan oleh orang dewasa, sering kali juga dianggap wajar sebagai nasihat
hihihi.
Nah, bullying sering dianggap garis keras dikalangan remaja karena remaja memiliki ciri emosi
yang meluap-luap. Hal ini disebabkan adanya pengingkatan hormone dari anak-anak menuju
remaja yang merupakan gerbang menuju dewasa. Dengan ciri ini, remaja sering kali merasa, aku
yang paling kuat, tak mau dikalahkan. Selain itu, masalah di rumahnya, juga dapat menjadikan
seorang remaja suka membully, agar orang lain merasakan apa yang ia rasakan. Sehingga, dia
juga memperoleh perhatian dari hasil membully. Contohnya, remaja yang sedang jatuh cinta
butuh tempat curhat. Kadang mereka ingin curhat kepada orangrua tetapi orangtua sering kalih
menjatuhkan harga diri mereka dengan mengatakan “bodoh, nantilah cinta-cintaan. Nilai sudah
jelek, naksir orang ntar tambah bodoh”. Bahkan tak jarang orangtua yang memukul anaknya
ketika anak curhat. Artinya, anak dijatuhkan harga dirinya dirumah berulangkali, sehingga
mereka kadang berpikir ini adalah hal yang wajar. Akhirnya, mereka melakukan hal yang sama
terhadap temannya. Dan itu merupakan bullying.

4. Upaya pemerintah dalam pencegahan, penghentian dan pemulihan paska konflik.


a. Pencegahan konflik
Memelihara kondisi damai dalam masyarakat, meredam potensi konflik, menetapkan UU
sebagai sistem peringatan dini, dan menghargai HAM.
b. Penghentian konflik
Pemerintah dapat berlemah lembut dahulu terhadap penyebaba konflik, lalu
bermusyawarah atas konflik tersebut, lalu bertawakal kepada Allah (QS. Ali Imran: 159).
Tetapi, apabila konflik tersebut telah bertetangan dengan GBHN, maka negara harus
mengambil sikap tegas (jalur hukum).
c. Pemulihan paska konflik
Pemerintah dapat melakukan rekonstruksi, rehabilitasi dan rekonsiliasi.

5. Ekonomi kerakyatan pertama kali dicetuskan oleh Drs. Moh. Hatta, menurutnya konsep politik
dalam bidang perekonomian berpusat pada rakyat.
Menurut International Labour Organization pada tahun 1989, ekonomi kerakyatan adalah sistem
ekonomi traditional yang menjadi fondasi bagi kehidupan masyarakat lokal dalam
mempertahankan kehidupannya.
Lantas bagaimana jika rakyat tidak paham dengan ekonomi kerakyatan tersebut?
Setiap orang pasti berusaha untuk mempertahankan hidupnya. Hanya saja, persentasi usahanya
yang berbeda-beda, ada yang berusaha keras atau pula yang santai saja. Sebenarnya, usaha ini
pun termasuk dalam ekonomi kerakyatan. Namun, apabila usahanya asal mau saja, maka
ekonomi rakyat tidak akan kuat. Hal ini terjadi, mungkin karena masyarakat tidak memahami
konsep ekonomi kerakyatan, yaitu rakayat yang kuat dalam mempertahankan kehidupannya akan
menciptakan perekonomian negara yang kuat pula.
Maka, apa yang harus dilakukan pemerintah (dimana kepala pemerintahan adalah politikus)?
Berikut tiga hal yang harus dilakukan pemerintah.
a) memusatkan pemikiran dan Tindakan kebijaksanaan pemerintah pada penciptaan
keadaan-keadaan yang mendorong dan mendukung usaha-usaha rakyat untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan mereka sendiri untuk memecahkan masalah-masalah mereka
sendiri pada tingkat ondividual, keluarga dan komunitas;
b) mengembangkan struktur-struktur dan proses-proses organisasi yang berfungsi menurut
kaidah-kaidah sistem swa-organisasi.
c) Mengembangkan sistem-sistem produksi-konsumsi yang diorganisasi secara territorial
yang berlandaskan pada kaidah-kaidah pemilikan dan pengendalian lokal.

Anda mungkin juga menyukai