Anda di halaman 1dari 4

UJIAN SEMESTER

NAMA : SYAHRANI AYU ALIA


NIM : 1930502077
MATA KULIAH : ADVOKASI ANAK & PEREMPUAN
KODE MK/SKS : BPI 3262/ 2 SKS
KELAS : 1952A/B/C/D
DOSEN : SAHRIZAL,M.Ag
HARI /TANGGAL : SABTU/ 13 FEBRUARI 2021

SOAL : ( RUJUKAN SOAL MATERI ADVOKASI ANAK & PEREMPUAN’PPT)


“ KERJAKAN DI KERTAS A4 DAN DIKETIK, KEMUDIAN DIKIRIM KE E-LERANING / GROUP KELAS”

1. Jelaskan bagaimanakah penyelesaian 14 persoalan anak yang ada di materi ?


Uraikan masing-masing dari ke 14 persoalan anak tersebut!!
Jawab :
• Perceraian yang terkait terhadap persoalan anak, Anak adalah tumpuan harapan dan
investasi masa depan paling agung bagi suatu bangsa. Namun demikian, yang terkait
dalam persoalan anak ini adalah adanya anak yang menjadi korban akibat permasalahan
perkawinan orang tua yang berujung pada perceraian. Putusan perceraian tidak semua
membicarakan kuasa asuh, selain itu eksekusi kuasa asuh sangatlah susah. Masalah
lainnya seperti anak dari perkawinan siri (bawah tangan), antar agama dan antar negara
meliputi hak identitas, hak kesejahteraan, perwalian dan lain-lain. Tak hanya itu,
perceraian yang tinggi di Indonesia juga berpengaruh pada anak. Bahkan memungkinkan
anak menjadi korban. Baik masalah kelangsungan pendidikan, pemenuhan kesehatan, hak
bermain anak serta pengembangan bakat terkadang terhambat akibat adanya beban
psikologi pada anak.
• Selain itu, kekerasan seksual terhadap persoalan anak di indonesia diantaranya,
kejahatan seksual terhadap anak, kejahatan berbasis siber, Hidup di era digital membuat
anak rentan terkena kejahatan. Sosial media ini bisa menjadi jembatan yang
mempertemukan anak dengan pelaku tindak kejahatan. Dalam kasus kekerasan seksual
ini media sosial berawal dari kenal, kemudian bertemu. Dan sejumlah kasus ini menjadi
korban baik seksual, trafiking maupun kasus penipuan. Digital juga mampu mencederai
anak menjadi korban kejahatan siber. Sejumlah kasus seperti penipuan, jual beli barang
terlarang, porstitusi online, kerap melibatkan anak sebagai sasaran. Disisi lain, fakta ini
banyak sekali terkait media bermain anak yang tidak aman untuk tumbuh kembang anak
juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Saat ini banyak sekali permainan bermuatan
konten sadisme, kekerasan, bermuatan judi, pornografi, bermuatan sara bahkan
kebencian. Untuk itu perlu adanya dampingan dari orang tua untuk selalu memantau
tumbuh kembang anak.
• Adanya kasus bullying dalam persoalan anak yang terjadi di Indonesia, masih sering
terjadi. Karena, kasus bullying merupakan sebuah tindakan kejahatan. TIndakan ini
masih sering terjadi di kalangan anak muda. Mereka melakukan tondakan tersebut
dengan berbagai macam faktor yang berbeda- beda. Ada faktor psikologi dari pelaku
yang memiliki latar belakang yang kurang baik sampai faktor demi kepopuleran nama
baik pelaku itu sendiri. Seperti orang Gemuk merupakan salah satu dari korban bullying
yang masih sering terjadi. Orang Gemuk sering dilakukan secara tidak sopan, dihujat dan
di lecehkan karena mereka terlihat lemah dan lambat dalam segala hal. Hal ini membuat
para pelaku memanfaatkan keadaan yang ada, untuk melakukan tindakan bullying.
Meskipun hal ini dianggap biasa saja oleh sebagian pelaku ataupun sebagian orang.
Namun kita tidak tahu bagaimana perasaan sesungguhnya korban bullying tersebut.
Apakah dia baik-baik saja atau dia sakit hati namun di tutupi. Dengan adanya tindakan
bullying ini malah semakin membuat orang gemuk tidak percaya diri. Dengan adanya
beberapa masalah tadi, maka perlulah sebuah perancangan Kampanye sosial “Stop EJek
Gemuk” yang berguna untuk mengurangin tindakan bullying terhadap orang gemuk dan
berusaha mencegah tindakan bullying agar tidak terjadi lagi di sekitar masyarakat
maupun disekolah, khususnya anak muda.
• Adanya terjadi kasus penganiayaan dalam persoalan anak. Seperti kisah tragis seorang
anak yang dianiaya ibu tirinya hingga tewas menjadi perbincangan panas di masyarakat.
Kejadian ini terjadi di Bali. Angeline awalnya diaporkan hilang namun lantas ditemukan
sudah tak bernyawa di halaman belakang rumahnya.Gadis kecil itu diketahui kerap
menerima perlakukan kasar dan penganiayaan dari ibu tirinya. Saat ditemukan,
tubuhnya sudah membusuk dan lehernya terlilit tali. Sempat menjadi penyelidikan pelik
untuk mencari siapa yang menjadi pelaku pembunuhan Angeline.
• Adanya Pencabulan. Tindak pidana pencabulan yang dilakukan oleh anak merupakan
masalah yang sangat kompleks dibandingkan dengan tindak pidana yang dilakukan oleh
orang dewasa. Hal ini dikarenakan Anak adalah calon penerus generasi bangsa. Jika
sejak kecil mereka telah direcoki oleh hal-hal yang merusak mental mereka, maka akan
menjadi apa mereka saat dewasa nanti. Oleh karena itu, untuk melindungi hak-hak anak
Indonesia, maka pemerintah menetapkan UUPA dan UUSPPA agar hak-hak Anak yang
Berkonflik dengan Hukum dapat tetap terlindungi. Dalam hal anak melakukan tindak
pidana pencabulan tidak dapat diupayakan diversi. Sesuai dengan aturan dalam Pasal 7
ayat (2) UUSPPA bahwa diversi hanya dapat diberikan kepada anak yang melakukan
tindak pidana dengan pidana penjara dibawah 7 (tujuh ) tahun dan bukan merupakan
pengulangan tindak pidana. Sedangkan dalam hal pencabulan, terhadap pelaku tindak
pidana dikenakan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun, maka dari itu diversi
tidak dapat diterapkan bagi anak yang melakukan tindak pidana pencabulan.

2. Bagaimanakah peran mahasiswa BPI dalam persoalan-persoalan anak yang ada ?


Jawab :
Peran mahasiswa BPI, BPI merupakan suatu proses yang berkesinambungan atau berkelanjutan
dalam upaya membantu seseorang atau individu atau sekelompok individu untuk mengatasi
permasalahan dalam hidupnya sehingga dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
Peran Bimbingan Islam sifatnya hanyalah membantu individu dalam menemukan alternatif
pemecahan masalah, yaitu menemukan jalan pemecahan tertentu. Jalan yang sesuai untuk
mencapai kedamaian, kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Konseling Islami adalah suatu usaha
membantu individu dalam menanggulangi penyimpangan perkembangan fitrah beragama yang
dimiliki manusia, sehingga ia kembali menyadari peranannya sebagai khalifah di bumi dan
berfungsi untuk menyembah kepada Allah swt.
Begitu pula dalam persoalan kontek anak jalanan dalam membangun keberagamaan, yang hari-
harinya mereka banyak dihabiskan di jalan, baik yang berprofesi sebagai pengamen, pengemis
maupun pedagang asongan. Waktu yang dihabiskan mereka di jalanan pada dasarnya untuk
memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga semata. Sedangkan kebanyakan dari mereka
banyak yang menomorduakan urusan yang berkaitan dengan agama mereka.
Seperti hal yang dikaitkan menurut pendapat Karl Marx dalam Kahmad, bahwa kelas bawah
atau kelas buruh memilih agama adalah agama yang mampu membebaskan dirinya dari
keterpurukan atau dari penghisapan tenaga kerja secara berlebihan, khususnya keterpurukan
dalam ekonomi yang mereka alami. Meskipun demikian, bukan berarti anak jalanan dibiarkan
begitu saja tanpa diberikan imun tentang ajaran agama yang mampu mengembalikan fitrah
mereka, sehingga mereka dapat menemukan jalan yang ma’ruf. Dalam hal ini, tentunya
dibutuhkan para konselor yang mampu membimbing mereka dengan penuh kesabaran dan
tentunya menggunakan beberapa metode dan strategi yang mampu diterima oleh mereka
dengan baik.
Jadi, sebagai seorang konselor kita harus mampu membantu mengembalikan mereka (anak
jalanan) kepada fitrohnya dengan cara yang sangat hati-hati, sopan santun dan lemah lembut.
Sehingga ajaran agama bisa diterimanya dengan baik tanpa ada perdebatan yang berakibat
penolakan ajaran agama.

3. Kita sering menderang tentang persoalan-persoalan perempuan khususnya pelecehan


dan kekerasan TKW di Indonesia, apakah faktor factor penyebabnya menurut pemikiran
saudara serta upaya menanggulanginya ?

Jawab :
Dalam persoalan perempuan terdapat berbagai faktor yang melatarbelakangi terjadinya
pelecehan seksual yaitu diantaranya adalah
• Faktor Penampilan. Nah, dari faktor penampilan ini banyak sekali pelecehan seksual yang
terjadi. Salah satunya di latarbelakangi oleh kondisi perempuan itu sendiri yang menjadi korban
pelecehan seksual. Para perempuan khususnya remaja, sering sekali berpakaian terlalu minim
(cekak), dengan hal ini dapat memicu terjadinya pelecehan seksual. Kemudian kondisi remaja
saat ini yang memiliki postur tubuh yang matang cenderung bongsor menyebabkan orang tidak
bisa membedakan antara anak-anak remaja ataupun orang dewasa ditambah lagi dengan
balutan make-up yang sangat tren saat ini sampai meniru gaya artis-artis.
• Kemudian faktor lain yang menyebabkan pelecehan seksual adalah faktor kesemapatan atau
keadaan yang memicu terjadinya pelecehan seksual. Banyak sekali kasus-kasus pelecehan
seksual yang terjadi karena, faktor kesempatan atau keadaan lingkungan yang sepi, gelap, jauh
dari lingkungan warga sekitar atau bahkan rumah yang tak berpenghuni baik lama ditinggalkan
oleh pemiliknya maupun yang hanya sementara.
• Faktor selanjutnya yang memicu terjadinya pelecehan seksual adalah keinginan atau hawa
nafsu dari pelaku pelecehan seksual. Keinginan akan seksualitas dapat menjadi salah satu faktor
terjadinya pelecehan seksual yang kemudian pelaku pelecehan seksual merencanakan berbagai
modus agar korban dalam hal ini perempuan terbujuk untuk melakukan tindakan seksual.
Dan upaya penanggulangan atau mencegah menghindari dari tindakan pelecehan seksual,
yaitu;
a. Sadarkan keluarga terutama anak-anak untuk mengenali situasi potensial yang dapat
menyeret kejurang pelecehan.
b. Latih diri dan anak-anak untuk dapat bersikap tegas walau mungkin itu bertentangan dengan
karakternya.

c. Hindari tempat-tempat yang rawan, gelap, dan sunyi serta jauh dari keramaian.

d. Hindari menggunakan pakaian minimalis.

Dan selanjutnya faktor penyebab yang mendasari perempuan (TKW) bekerja di luar rumah juga
terjadi beberapa faktor pendorong lain seperti kemiskinan, konflik keluarga, dan sempitnya
lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia. Dengan bekerja di luar negeri diharapkan
mampu mambantu mesejahterakan dan meningkatkan taraf hidup keluarga. Banyaknya
permasalahan TKW yang sering muncul ke permukaan tidak menyurutkan TKW untuk bertahan
hidup di luar negeri. Berbagai permasalahan seperti tidak adanya asuransi keselamatan, ketidak
jelasan penempatan tenaga kerja, ketidak jelasan tanggung jawab, hukum, upah, bahkan hingga
permasalahan kekerasan yang dialami tenaga kerja wanita dan pelecehan seksual. Kekerasan
yang terjadi pada TKW bukan hanya kekerasan fisik melainkan juga dalam kekerasan kekerasan
psikologis.
Upaya menanggulanginya untuk mencegah kekerasan terhadap tindakan kekerasan TKW yaitu;
1. Bagi para calon TKW, sebaiknya gunakan jalur penyaliran tenaga kerja yang ilegal dan
terpercaya.
2. Para pemyalur TKW ke luar negeri hendaknya memberi pembinaan dan pelatihan khusus
pada calon TKW. Tak hanya cara bekerja, tapi juga bagaimana kebiasaan orang luar negeri dan
tata cara bersikap.
3. Pemerintah harus menindak tegas para penyalur TKW ilegal yang bisa menyebabkan para
calon TKW mendapatkan hal-hal yang tidak menyenangkan saat bekerja di luar negeri.
4. Apa pandangan saudara tentang Peradilan hukum anak dan peradilan terhadap
kekerasan perempuan di lapangan saat ini yang terjadi ?
Jawab :
• Menurut pandangan saya peradilan hukum anak dan perempuan saat ini apalagi saat covid-19
ini jumlah kekerasan pada anak dan perempuan sangat meningkat drastis, dan memang kasus
ini mungkin ada yang melaporkan dan ada yang tidak, mengapa demikian? Karna korban yang
melapor saja kasusnya memang ditindaklanjuti tetapi ujung-ujungnya berdamai dan juga ada
yang masuk penjara, tetapi masa tahanannya dikurangkan, tidak sesuai dengan hukum yang
berlaku. Ada kasus lama yang heboh kembali dimedia sosial tentang anak perempuan yang
dicabuli oleh ayahnya sendiri, tetapi pelaku yaitu ayahnya sendiri masih bebas dan berkeliaran.
Tetapi juga baru-baru ini kasus yang sampai diupload dimedia sosial ditindaklanjuti oleh para
aparat, itu juga karna dorongan warga media sosial yang menyuruh untuk menindaklanjuti
kasus tersebut. Tetapi menurut saya, peradilan hukum sekarang lumayan baik.

Anda mungkin juga menyukai