Bab Iii
Bab Iii
54 Tahun 2013.
19
20
B. Struktur Kurikulum SMA Islam Al-Husna
Meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3
(tiga) tahun mulai kelas X sampai dengan XII. Untuk kelas X, XI, dan XII struktur
kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Kompetensi Inti
(KI), serta Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai untuk semua mata pelajaran.
2013 dengan peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), serta lintas minat yang
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 direvisi dengan Peraturan
kelas tertentu Melalui Kompetensi Inti, integrasi vertikal berbagai 15 kompetensi dasar
pada kelas yang berbeda dapat dijaga. rumusan kompetensi inti menggunakan notasi
berikut :
Keempat rumusan kompetensi Inti tersebut dilaksanakan melalui muatan dan atau
No Kompetensi Inti Kelas X Kompetensi Inti Kelas XI Kompetensi Inti Kelas XII
1 Menghayati dan Menghayati dan Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama mengamalkan ajaran agama mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya. yang dianutnya. yang dianutnya.
2 Mengembangkan perilaku Mengembangkan perilaku Mengembangkan perilaku
(jujur, disiplin, tanggung (jujur, disiplin, tanggung (jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli, santun, ramah jawab, peduli, santun, ramah jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, lingkungan, gotong royong, lingkungan, gotong royong,
kerjasama, cinta damai, kerjasama, cinta damai, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan responsif dan proaktif) dan responsif dan proaktif),
menunjukkan sikap sebagai menunjukkan sikap sebagai menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas bagian dari solusi atas bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan berbagai permasalahan berbagai permasalahan
bangsa dalam berinteraksi bangsa dalam berinteraksi bangsa, serta memosisikan
secara efektif dengan secara efektif dengan diri sebagai agen transformasi
lingkungan sosial dan alam lingkungan sosial dan alam masyarakat dalam
serta dalam menempatkan diri serta dalam menempatkan diri membangun peradaban
sebagai cerminan bangsa sebagai cerminan bangsa bangsa dan dunia.
dalam pergaulan dunia. dalam pergaulan dunia.
3 Memahami dan menerapkan Memahami, menerapkan, dan Memahami, menerapkan, dan
pengetahuan faktual, menjelaskan pengetahuan menjelaskan pengetahuan
konseptual, prosedural dalam faktual, konseptual, faktual, konseptual,
ilmu pengetahuan, teknologi, prosedural, dan metakognitif prosedural, dan metakognitif
seni, budaya, dan humaniora dalam ilmu pengetahuan, dalam ilmu pengetahuan,
dengan wawasan teknologi, seni, budaya, dan teknologi, seni, budaya, dan
kemanusiaan, kebangsaan, humaniora dengan wawasan humaniora dengan wawasan
kenegaraan, dan peradaban kemanusiaan, kebangsaan, kemanusiaan, kebangsaan,
terkait fenomena dan kenegaraan, dan peradaban kenegaraan, dan peradaban
kejadian, serta menerapkan terkait penyebab fenomena terkait penyebab fenomena
pengetahuan prosedural pada dan kejadian, serta dan kejadian, serta
bidang kajian yang spesifik menerapkan pengetahuan menerapkan pengetahuan
sesuai dengan bakat dan prosedural pada bidang kajian prosedural pada bidang kajian
minatnya untuk memecahkan yang spesifik sesuai dengan yang spesifik sesuai dengan
22
masalah. bakat dan minatnya untuk bakat dan minatnya
memecahkan masalah. untukmemecahkan masalah.
4 Mencoba, mengolah, dan Mencoba, mengolah, dan Mencoba, mengolah,
menyaji dalam ranah konkret menyaji dalam ranah konkret menyaji, dan mencipta dalam
dan ranah abstrak terkait dan ranah abstrak terkait ranah konkret dan ranah
dengan pengembangan dari dengan pengembangan dari abstrak terkait dengan
yang dipelajarinya di sekolah yang dipelajarinya di sekolah pengembangan dari yang
secara mandiri, dan mampu secara mandiri bertindak dipelajarinya di sekolah
menggunakan metoda sesuai secara efektif dan kreatif, secara mandiri serta bertindak
kaidah keilmuan. serta mampu menggunakan secara efektif dan kreatif, dan
metoda sesuai kaidah mampu menggunakan metoda
keilmuan. sesuai kaidah keilmuan.
Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan
a. Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45 menit, dengan penugasan
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi
semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:
D. Ketuntasan Belajar
Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama Islam 75
2 Pendidikan Pancasila dan 75
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 75
4 Matematika 75
5 Sejarah Indonesia 75
6 Bahasa Inggris 75
Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya 75
2 Pend. Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 75
3 Prakarya dan Kewirausahaan 75
Kelompok C (Peminatan) IPS
1 Geografi 75
2 Sejarah 75
3 Sosiologi 75
4 Ekonomi 75
Kelompok C (Peminatan) Lintas Minat
5 Biologi 75
secara individual. Dalam hal pemberian kebebasan belajar, serta untuk mengurangi
kegagalan peserta didik dalam belajar, strategi belajar tuntas menganut pendekatan
individual, dalam arti meskipun kegiatan belajar ditujukan kepada sekelompok peserta didik
berkembangnya potensi masingmasing peserta didik secara optimal. Dasar pemikiran dari
belajar tuntas dengan pendekatan individual ialah adanya pengakuan tehadap perbedaan
mengalami kesulitan.
E. Kenaikan Kelas
Kenaikan Kelas di SMA Islam Al-Husna ditentukan antara lain dengan penilaian.
skala 0-100, sedangkan kompetensi sikap menggunakan skala sangat (SB), Baik (B), Cukup
dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kenaikan kelas mengacu pada hasil belajar
siswa pada semester genap dengan mempertimbangkan hasil belajar mereka pada semester
ganjil.
Peserta didik kelas X dinyatakan naik ke kelas XI dan kelas XI dinyatakan naik ke
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
4) Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai pengetahuan
dan/atau keterampilan di bawah KKM dengan KKM 75 per mata pelajaran. Apabila ada
mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau
semester genap, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada mata
5) Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas yang lebih tinggi jika ketidakhadiran tanpa
keterangan (alpa) lebih atau sama dengan 10 % dari hari efektif pembelajaran dalam satu
Kelulusan berdasarkan permendikbud No 144 tahun 2014. Kelulusan peserta didik SMA
Islam Al-Husna berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut :
2) Memperoleh nilai sikap minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata
3) Peserta didik dinyatakan lulus apabila rata-rata Nilai Sekolah mencapai paling rendah 77.
Dengan pembobotan Nilai Sekolah adalah 50% rata-rata nilai raport semester III, IV dan V
4) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan
5) Pembulatan Nilai Sekolah yang merupakan gabungan dari nilai Ujian Sekolah dan nilai
rata-rata raport dinyatakan dalam rentang 0 sampai dengan 100 dengan ketelitian satu
kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh
pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan
pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran
ilmu pengetahuan dan teknologi dan aspek, sedangkan dalam aspek ketrampilan akan
diatur dalam POS Ujian Sekolah. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah
kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran
tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka