Anda di halaman 1dari 7

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kompetensi Lulusan SMA

Standar Kompetensi Lulusan SMA yang tercantum dalam Permendikbud RI Nomor

54 Tahun 2013.

Dimensi Kualifikasi Kemampuan


Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Standar Kompetensi Lulusan SMA yang tercantum dalam Permendikbud RI Nomor 20


Tahun 2016.
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap : beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; berkarakter, jujur,
dan peduli; bertanggungjawab; pembelajar sejati sepanjang
hayat; dan sehat jasmani dan rohani sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan internasional.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknik, spesifik, detil, dan kompleks
berkenaan dengan: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas
dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan
regional dan internasional.
Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara
mandiri.

19
20
B. Struktur Kurikulum SMA Islam Al-Husna

Berdasarkan Permendikbud No 69 tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum SMA.

Meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3

(tiga) tahun mulai kelas X sampai dengan XII. Untuk kelas X, XI, dan XII struktur

kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Kompetensi Inti

(KI), serta Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai untuk semua mata pelajaran.

Pengorganisasian kelas pada SMA Islam Al-Husna yang melaksanakan kurikulum

2013 dengan peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), serta lintas minat yang

didasarkan pada hasil pemilihan angket minat peserta didik.

STRUKTUR KURIKULUM SMA ISLAM AL-HUSNA


TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Beban/JP (B)
No Mata Pelajaran KKM
X XI XII
Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama Islam 75 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan 75 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 75 4 4 4
4 Matematika 75 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 75 2 2 2
6 Bahasa Inggris 75 2 2 2
Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya 75 2 2 2
2 Pend. Jasmani, Olahraga, dan 75 3 3 3
Kesehatan
3 Prakarya dan Kewirausahaan 75 2 2 2
Kelompok C (Peminatan) IPS
1 Geografi 75 4 4 4
2 Sejarah 75 4 4 4
3 Sosiologi 75 4 4 4
4 Ekonomi 75 4 4 4
Kelompok C (Peminatan) Lintas Minat
5 Biologi 75 2 2 2

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 direvisi dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan.


21
Kompetensi Inti ini dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada

kelas tertentu Melalui Kompetensi Inti, integrasi vertikal berbagai 15 kompetensi dasar

pada kelas yang berbeda dapat dijaga. rumusan kompetensi inti menggunakan notasi

berikut :

1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;

2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti sikap pengetahuan; dan

4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti sikap ketrampilan.

Keempat rumusan kompetensi Inti tersebut dilaksanakan melalui muatan dan atau

kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13

Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan.

No Kompetensi Inti Kelas X Kompetensi Inti Kelas XI Kompetensi Inti Kelas XII
1 Menghayati dan Menghayati dan Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama mengamalkan ajaran agama mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya. yang dianutnya. yang dianutnya.
2 Mengembangkan perilaku Mengembangkan perilaku Mengembangkan perilaku
(jujur, disiplin, tanggung (jujur, disiplin, tanggung (jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli, santun, ramah jawab, peduli, santun, ramah jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, lingkungan, gotong royong, lingkungan, gotong royong,
kerjasama, cinta damai, kerjasama, cinta damai, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan responsif dan proaktif) dan responsif dan proaktif),
menunjukkan sikap sebagai menunjukkan sikap sebagai menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas bagian dari solusi atas bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan berbagai permasalahan berbagai permasalahan
bangsa dalam berinteraksi bangsa dalam berinteraksi bangsa, serta memosisikan
secara efektif dengan secara efektif dengan diri sebagai agen transformasi
lingkungan sosial dan alam lingkungan sosial dan alam masyarakat dalam
serta dalam menempatkan diri serta dalam menempatkan diri membangun peradaban
sebagai cerminan bangsa sebagai cerminan bangsa bangsa dan dunia.
dalam pergaulan dunia. dalam pergaulan dunia.
3 Memahami dan menerapkan Memahami, menerapkan, dan Memahami, menerapkan, dan
pengetahuan faktual, menjelaskan pengetahuan menjelaskan pengetahuan
konseptual, prosedural dalam faktual, konseptual, faktual, konseptual,
ilmu pengetahuan, teknologi, prosedural, dan metakognitif prosedural, dan metakognitif
seni, budaya, dan humaniora dalam ilmu pengetahuan, dalam ilmu pengetahuan,
dengan wawasan teknologi, seni, budaya, dan teknologi, seni, budaya, dan
kemanusiaan, kebangsaan, humaniora dengan wawasan humaniora dengan wawasan
kenegaraan, dan peradaban kemanusiaan, kebangsaan, kemanusiaan, kebangsaan,
terkait fenomena dan kenegaraan, dan peradaban kenegaraan, dan peradaban
kejadian, serta menerapkan terkait penyebab fenomena terkait penyebab fenomena
pengetahuan prosedural pada dan kejadian, serta dan kejadian, serta
bidang kajian yang spesifik menerapkan pengetahuan menerapkan pengetahuan
sesuai dengan bakat dan prosedural pada bidang kajian prosedural pada bidang kajian
minatnya untuk memecahkan yang spesifik sesuai dengan yang spesifik sesuai dengan
22
masalah. bakat dan minatnya untuk bakat dan minatnya
memecahkan masalah. untukmemecahkan masalah.
4 Mencoba, mengolah, dan Mencoba, mengolah, dan Mencoba, mengolah,
menyaji dalam ranah konkret menyaji dalam ranah konkret menyaji, dan mencipta dalam
dan ranah abstrak terkait dan ranah abstrak terkait ranah konkret dan ranah
dengan pengembangan dari dengan pengembangan dari abstrak terkait dengan
yang dipelajarinya di sekolah yang dipelajarinya di sekolah pengembangan dari yang
secara mandiri, dan mampu secara mandiri bertindak dipelajarinya di sekolah
menggunakan metoda sesuai secara efektif dan kreatif, secara mandiri serta bertindak
kaidah keilmuan. serta mampu menggunakan secara efektif dan kreatif, dan
metoda sesuai kaidah mampu menggunakan metoda
keilmuan. sesuai kaidah keilmuan.

C. Pengaturan Beban Belajar Peserta Didik

Pengaturan beban belajar berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan

Menengah di SMA Islam Al-Husna, beban belajar menggunakan sistem Paket.

a. Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45 menit, dengan penugasan

terstruktur dan kegiatan mandiri maksimal 60 %.

b. Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut:

1) Kelas X : 42 Jam pelajaran

2) Kelas XI : 42 Jam pelajaran

3) Kelas XII : 42 Jam pelajaran

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi

semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:

HARI WAKTU BELAJAR


Senin 12.30-17.00
Selasa 12.30-17.00
Rabu 12.30-17.00
Kamis 12.30-17.00
Jumat 12.30-17.00
Sabtu 12.30-17.00

D. Ketuntasan Belajar

SMA Islam menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan

tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan

sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran sebagai berikut :


23
No Mata Pelajaran KKM

Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama Islam 75
2 Pendidikan Pancasila dan 75
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 75
4 Matematika 75
5 Sejarah Indonesia 75
6 Bahasa Inggris 75
Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya 75
2 Pend. Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 75
3 Prakarya dan Kewirausahaan 75
Kelompok C (Peminatan) IPS
1 Geografi 75
2 Sejarah 75
3 Sosiologi 75
4 Ekonomi 75
Kelompok C (Peminatan) Lintas Minat
5 Biologi 75

Pembelajaran tuntas adalah pola pembelajaran yang menggunakan prinsip ketuntasan

secara individual. Dalam hal pemberian kebebasan belajar, serta untuk mengurangi

kegagalan peserta didik dalam belajar, strategi belajar tuntas menganut pendekatan

individual, dalam arti meskipun kegiatan belajar ditujukan kepada sekelompok peserta didik

(klasikal), tetapi mengakui dan melayani perbedaan-perbedaan perorangan peserta didik

sedemikian rupa sehingga dengan penerapan pembelajaran tuntas memungkinkan

berkembangnya potensi masingmasing peserta didik secara optimal. Dasar pemikiran dari

belajar tuntas dengan pendekatan individual ialah adanya pengakuan tehadap perbedaan

individual masing-masing peserta didik. Untuk mencapai ketuntasan ideal sekolah

mengoptimalkan peran guru dalam hal-hal berikut :

1) Menjabarkan/memecah KD (KompetensiDasar) ke dalam satuan-satuan (unitunit)

yang lebih kecil dengan memperhatikan pengetahuan prasaratnya.

2) Mengembangkan indikator berdasarkan KI/KD.

3) Menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk yang bervariasi.

4) Memonitor seluruh pekerjaan peserta didik.


24
5) Menilai perkembangan peserta didik dalam mencapai kompetensi (pengetahuan,

keterampilan, dan sikap).

6) Menyediakan sejumlah alternatif strategi pembelajaran bagi peserta didik yang

mengalami kesulitan.

E. Kenaikan Kelas

Kenaikan Kelas di SMA Islam Al-Husna ditentukan antara lain dengan penilaian.

Penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan, kompetensi ketrampilan,

dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan dan kompetensi ketrampilan menggunakan

skala 0-100, sedangkan kompetensi sikap menggunakan skala sangat (SB), Baik (B), Cukup

(C), dan kurang (K).

Berdasarkan permendikbud No 53 tahun 2015 tentang penilaian. Kenaikan kelas

dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kenaikan kelas mengacu pada hasil belajar

siswa pada semester genap dengan mempertimbangkan hasil belajar mereka pada semester

ganjil.

Peserta didik kelas X dinyatakan naik ke kelas XI dan kelas XI dinyatakan naik ke

kelas XII apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran

yang diikuti.

2) Deskripsi sikap sekurang-kurangnya minimal baik, yaitu memenuhi indikator

kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

3) Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal baik, sesuai

dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

4) Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai pengetahuan

dan/atau keterampilan di bawah KKM dengan KKM 75 per mata pelajaran. Apabila ada

mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau

semester genap, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada mata

pelajaran yang sama pada tahun pelajaran tersebut.

5) Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas yang lebih tinggi jika ketidakhadiran tanpa

keterangan (alpa) lebih atau sama dengan 10 % dari hari efektif pembelajaran dalam satu

tahun pelajaran (21 hari).


25
F. Kelulusan

Kelulusan berdasarkan permendikbud No 144 tahun 2014. Kelulusan peserta didik SMA

Islam Al-Husna berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai

berikut :

1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

2) Memperoleh nilai sikap minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran

kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata

pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

3) Peserta didik dinyatakan lulus apabila rata-rata Nilai Sekolah mencapai paling rendah 77.

Dengan pembobotan Nilai Sekolah adalah 50% rata-rata nilai raport semester III, IV dan V

dan 50% Ujian Sekolah.

4) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan

melalui Dewan Guru.

5) Pembulatan Nilai Sekolah yang merupakan gabungan dari nilai Ujian Sekolah dan nilai

rata-rata raport dinyatakan dalam rentang 0 sampai dengan 100 dengan ketelitian satu

angka dibelakang koma.

6) Mengikuti Ujian Nasional. Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian

kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh

pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan

pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran

ilmu pengetahuan dan teknologi dan aspek, sedangkan dalam aspek ketrampilan akan

diatur dalam POS Ujian Sekolah. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah

kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran

tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka

menilai pencapaian Standart Nasional Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai