Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KASUS-KASUS POLITIK DI INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan Mata Kuliah Sistem Politik


Indonesia

Dosen Pengampu :

Nur Fitri Hermayati, M.Pd

Disusun Oleh :

Christine Agustine 2261210004

Farhan Khoerul Fatihin 2261210006

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MANDIRI

2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini
masih memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Kasus-Kasus Politik di
Indonesia” tepat pada waktunya. Terimakasih pula kepada semua pihak yang telah
turut membantu hingga dapat disusunnya makalah ini.

Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Sistem Politik Indonesia. Penulis sampaikan terimakasih atas perhatiannya
terhadap makalah ini dan penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi penulis
dan khususnya untuk pembaca.

Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan.
Dengan kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan dari pembaca guna meningkatkan kualitas makalah ini dan
makalah-makalah lainnya pada waktu mendatang.

Subang, Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. LATAR BELAKANG......................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................1
D. Manfaat.............................................................................................2
BAB II MATERI..................................................................................................3
A. Pengertian Politik.............................................................................3
B. Peristiwa G30S PKI..........................................................................3
C. Peristiwa Reformasi 1998................................................................5
D. Kasus Penyerobotan Lahan Negara untuk Kelapa Sawit.................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................8
A. Kesimpulan.......................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang memiliki suasana politik sangat dinamis.
Indonesia berhasil bertransformasi menjadi negara yang demokratis dalam kurun
waktu hamper dua dawarsa terakhir. Kondisi ini ditandai oleh adanya kebebasan
politik serta menguatnya ruang-ruang partisipasi publik dalam berbagai proses
politik melalui berbagai saluran politik yang ada.
Politik Indonesia kini tidak lagi monolitik dan tidak lagi terisolasi hanya
dalam satu ruang yang sentralistik. Kecenderungan yang lebih demokratis,
polisentrik dan desentralistik ini membuat politik Indonesia menjadi dinamis dan
seringkali memberikan kejutan-kejutan baru yang sangat menarik untuk dikaji
lebih mendalam dalam studi politik.
Dalam situasi apapun, tindakan kelompok-kelompok sosial yang diarahkan
untuk mewujudkan perubahan kehidupan politik masyarakat meraka merupakan
salah satu bentuk partisipasi politik. Tindakan-tindakan semacam itu
menimbulkan konflik dan perubahan politik.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa Pengertian Politik?
2. Jelaskan bagaimana terjadinya Peristiwa G30S PKI?
3. Jelaskan bagaima terjadinya Peristiwa Reformasi 1998?
4. Jelaskan bagaimana terjadinya Peristiwa Kasus Penyerobotan Lahan Negara
untuk Kelapa Sawit?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Politik
2. Untuk mengetahui Peristiwa G30S PKI
3. Untuk mengetahui Peristiwa Reformasi 1998

1
4. Untuk mengetahui Peristiwa Kasus Penyerobotan Lahan Negara untuk Kelapa
Sawit

D. Manfaat
1. Umum
Sebagai sumber dan bahan masukan bagi penulis lain untuk menggali dan
melakukan penelitian tentang Kasus-Kasus Politik di Indonesia.
2. Khusus
Sebagai penambah wawasan bagi penulis agar dapat memahami bagaimana
Kasus-Kasus Politik di Indonesia.

2
BAB II
MATERI

A. Pengertian Politik
Polis adalah suatu kota yang memiliki status negara kota atau city state.
Seiring berkembangnya zaman, pengertian politik juga turut berkembang di
Yunani yang dapat ditafsirkan sebagai proses interaksi yang dilakukan oleh
individu dengan individu lain agar bisa mencapai kebaikan bersama. Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, politik adalah suatu
pengetahuan tentang ketatanegaraan atau kenegaraan seperti sistem pemerintahan
dan juga dasar pemerintahan.
Selain itu politik juga bisa diartikan sebagai segala urusan dan tindakan
seperti kebijakan, siasat dan lain sebagainya tentang pemerintahan negara atau
suatu negara lain. Politik adalah suatu cara seseorang dalam membuat suatu
keputusan pada kehidupan berkelompok. Oleh karena itu politik juga mengacu
pada suatu cara membuat kesepakatan antar manusia sehingga mereka bisa hidup
berdampingan atau berkelompok dalam suatu suku, kota bahkan hingga di negara.

B. Peristiwa G30S PKI


Pada bulan Juli 1959, Parlemen dibubarkan dan Sukarno menetapkan
konstitusi di bawah dekret presiden dengan dukungan penuh dari PKI. Sukarno
juga memperkuat angkatan bersenjata dengan mengangkat para jenderal militer ke
posisi yang penting. PKI menyambut baik sistem “Demokrasi Terpimpin” dan
percaya bahwa mereka memiliki mandat untuk berkonsepsi dalam aliansi
Konsepsi Nasionalis, Agama, dan Komunis (NASAKOM). Namun, kolaborasi
antara kepemimpinan PKI dan kaum borjuis nasional dalam menekan gerakan
independen kaum buruh dan petani tidak berhasil memecahkan masalah politik
dan ekonomi yang mendesak. Masalah ekonomi seperti penurunan pendapatan
ekspor, penurunan cadangan devisa, inflasi yang tinggi, dan korupsi birokrat dan
militer menjadi semakin merajalela.

3
Berikut adalah beberapa tujuan PKI :
1. Pengambilalihan Kekuasaan
Tujuan utama gerakan ini diyakini adalah untuk mengambil alih kekuasaan
pemerintahan di Indonesia. Anggota gerakan ini, yang diduga terhubung
dengan PKI, berupaya melalui tindakan kudeta untuk merubah tata kelola
politik negara sesuai dengan pandangan ideologi mereka.
2. Mendukung Agendas Komunis
PKI adalah partai komunis yang memiliki pandangan sosialis dan komunis.
Salah satu tujuan gerakan ini mungkin adalah menggeser politik nasional ke
arah yang lebih sesuai dengan pandangan PKI, yang mencakup redistribusi
kekayaan, reforma agraria, dan penghapusan kapitalisme.
3. Menghapus Pengaruh Militer
Gerakan ini juga mungkin bertujuan untuk melemahkan pengaruh militer
dalam politik Indonesia. Keterlibatan perwira tinggi militer dalam gerakan ini
dapat diartikan sebagai usaha untuk menggantikan struktur kekuasaan yang
ada dengan kekuatan yang lebih sesuai dengan ideologi komunis.
4. Menghapus Faksi – Faksi Tertentu
Ada juga pandangan bahwa gerakan ini bertujuan untuk menghilangkan faksi-
faksi tertentu dalam militer atau politik yang dianggap tidak sejalan dengan
tujuan gerakan atau PKI. Pembunuhan perwira tinggi militer mungkin juga
diartikan sebagai langkah untuk mengurangi resistensi terhadap perubahan
politik yang direncanakan.
5. Menciptakan Perubahan Sosial
PKI memiliki visi perubahan sosial yang luas, termasuk perubahan dalam
distribusi kekayaan dan penghapusan ketidaksetaraan. Gerakan ini mungkin
bertujuan untuk mendorong perubahan sosial melalui pengambilalihan
kekuasaan dan implementasi kebijakan-kebijakan komunis.
Dalam peristiwa Gerakan 30 September PKI, tujuh perwira tinggi militer
Indonesia tewas sebagai hasil dari serangan yang terjadi. Para perwira yang gugur
adalah :

4
1. Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani
2. Mayor Jendral Raden Soeprapto
3. Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Haryono
4. Mayor Jendral Siswondo Parman
5. Brigadir Jendral Donal Isaac Panjaitan
6. Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo
7. Letnan Pierre Aandreas
Kematian perwira-perwira ini merupakan bagian dari peristiwa tragis yang
mengguncangkan Indonesia pada waktu itu dan membawa dampak yang
signifikan terhadap dinamika politik dan militer di negara tersebut.

C. Peristiwa Reformasi 1998


Penyebab peristiwa era reformasi adalah krisis ekonomi dan menurunnya
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Suharto. Kondisi
pemerintahan Indonesia sebelum masa reformasi 1998 didominasi oleh kalangan
militer, sehingga demokrasi kurang berjalan dengan baik. Selain itu,
perekonomian juga terpuruk yang disebabkan karena Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme marak terjadi dan bergantungnya ekonomi Indonesia pada bantuan
modal asing.
Karena serangkaian kondisi tersebut dan banyaknya kerugian lain yang
dialami masyarakat, maka terjadilah gerakan era reformasi pada tahun 1998 yang
dipelopori oleh kalangan mahasiswa dan intelektual. Ada enam hal yang dituntut
oleh gerakan reformasi tahun 1998, yaitu : (a) Adili Suharto dan para
pengikutnya, (b) Amandemen UUD 1945, (c) Otonomi daerah seluas-luasnya,
(d)Tegakkan supremasi hukum, (e) Berantas KKN, (f) Turunkan Suharto dari
kursi pemerintahan, (g) Hapuskan dwifungsi ABRI.
Berikut adalah beberapa peristiwa dalam Reformasi 1998 :
1. Tragedi Trisakti
Peristiwa yang mengawali gerakan reformasi adalah terjadi pada tanggal 12
Mei 1998 di Universitas Trisakti, Jakarta. Saat itu, terjadi bentrok antara
aparat keamanan dan para demonstran, yang menyebabkan empat orang

5
mahasiswa gugur dengan luka tembakan. Keempat mahasiswa tersebut adalah
Elang Mulia Lesmana, Heri Hartanto, Hendriawan Sie, dan Hafidhin Royan.
Peristiwa tersebut memicu gelombang demonstrasi yang lebih besar pada 13-
14 Mei 1998.
2. Kerusuhan dan Penjarahan Massal
Akibat peristiwa tragedi Trisakti, terjadilah kerusuhan berupa perusakan
pertokoan, rumah, perkantoran, dan kendaraan milik warga. Kerusuhan terjadi
di banyak lokasi di ibu kota. Sasaran utama dari para pelaku kerusuhan adalah
aset milik masyarakat keturunan Tionghoa di Jakarta. Banyak pertokoan,
kantor-kantor, bahkan rumah pribadi yang dianggap milik masyarakat
keturunan Tionghoa dibakar, dihancurkan, dan juga dijarah.
3. Pendudukan Gedung MPR/DPR
Dengan banyaknya kerusuhan yang terjadi, gugurnya 4 orang mahasiswa
Trisakti juga turut menyulut api amarah dari kalangan mahasiswa. Salah satu
unsur terbesar yang melakukan demonstrasi adalah para mahasiswa. Pada 20
Mei para demonstran mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR dan
mendesak agar Presiden Suharto lengser dari jabatannya. dan mereka mulai
menduduki pos pemerintahan penting termasuk Gedung MPR/DPR di
Senayan.

D. Kasus Penyerobotan Lahan Negara untuk Kelapa Sawit


Kasus korupsi dengan catatan kerugian negara terbesar terjadi di sektor
kehutanan. Kasus ini penyerobotan lahan negara untuk perkebunan kelapa sawit
seluas 37.095 hektare di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Lahan tersebut digarap
tanpa izin oleh Grup Duta Palma sepanjang 2003-2022. Kerugian negara dalam
kasus ini mencapai Rp. 104,1 triliun. Angka tersebut, menurut hasil pemeriksaan
bersama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP),
berasal dari kerugian keuangan negara senilai Rp. 4,9 triliun dan kerugian
perekonomian negara sebanyak Rp. 99,2 triliun.
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan vonis terhadap kasus
ini. Pertama terhadap Surya Darmadi, pemilik Grup Duta Palma. Perusahaan ini

6
memanfaatkan lahan negara secara ilegal. Melalui putusan No.
62/Pid.Sus-TPK/2022/PN Jkt.Pst, ia divonis pidana penjara selama 15 tahun dan
denda sebesar Rp. 1 miliar subsidair 6 bulan kurungan. Juga, pidana tambahan
berupa pembayaran uang pengganti sebesar Rp. 2,2 triliun dan pembayaran
kerugian perekonomian negara sebesar Rp. 39 triliun. Selain korupsi, Surya juga
ditetapkan menjadi tersangka tindak pidana pencucian uang. Surya menyerahkan
diri ke Kejaksaan Agung pada 15 Agustus 2022.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, politik didefinisikan sebagai
pengetahuan tentang sistem pemerintahan dan dasar-dasar kenegaraan. Selain itu,
politik juga dapat diartikan sebagai segala urusan dan tindakan yang berkaitan
dengan pemerintahan suatu negara. Hal ini mencakup kebijakan, strategi, dan
tindakan lainnya yang berhubungan dengan pemerintahan. Dengan demikian,
politik merupakan cara individu dalam membuat keputusan di kehidupan
bermasyarakat.
Dengan pengertian yang luas, politik tidak hanya berkaitan dengan
pemerintahan, tetapi juga mencakup semua aspek kehidupan di masyarakat. Oleh
karena itu, penting untuk memahami politik dan peranannya dalam kehidupan.
Sebagai warga negara yang baik, manusia harus memiliki pengetahuan mengenai
politik dan ikut serta dalam proses demokrsi untuk mencapai kebaikan bersama.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bisma, Leo. (2022). Mengenal Masa Reformasi di Indonesia Sejarah Kelas 9.


[Online] tersedia di : https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-masa-reformasi-
di-indonesia (diakses : 26 Desember 2023)

Sari, Medina A. (2023). G30S PKI: Sejarah, Tujuan dan Tokoh yang Gugur.
[Online] tersedia di : https://fahum.umsu.ac.id/g30s-pki/ (diakses : 27 Desember
2023)

Yusuf, Aris M. (2022). Pengertian Politik: Ciri, Tujuan, Konsep, Contoh Politik.
[Online] tersedia di : https://gramedia.com/literasi/politik-adalah/ (diakses : 22
Desember 2023)

Anda mungkin juga menyukai