Anda di halaman 1dari 7

Bina Darma Conference on Computer Science

e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES


MELITUS MENGGUNAKAN METODE FORWARD
CHAINING PADA UPTD PUSKESMAS TEBING TINGGI
Lodri Agung Saputra1, Linda Atika2
Fakultas Teknik Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma
Email:lodriagungsaputra.2@gmail.com 1, linda.atika@binadarma.ac.id2

ABSTRAK

UPTD Puskesmas Tebing Tinggi adalah instansi kesehatan yang berada di daerah Sumatera
Selatan yang memiliki akses yang cukup jauh dari instansi rumah sakit dan menjadi salah satu
instansi yang vital dalam mendukung penanganan kesehatan di daerah Tebing Tinggi, Sumatera
Selatan. Jenis persoalan kesehatan yang sering muncul dan ditangani oleh UPTD Puskesmas Tebing
Tinggi adalah penyakit Diabetes Melitus dan permasalahan kesehatan terjadi ketika terbatasnya ahli
dan tenaga kerja yang mampu menangani penyakit Diabetes Melitus di UPTD Puskesmas Tebing
Tinggi. Hal ini akan menimbulkan potensi turun nya layanan dan percepatan penanganan kepada
pasien yang membutuhkan pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah membangun aplikasi sistem
pakar penyakit Diabetes Melitus yang dapat membantu masyarakat umum dalam mendiagnosa
gejala-gejala penyakit Diabetes Melitus. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode
Forward Chaining dengan pertimbangan bahwa metode Forward Chaining merupakan metode
runut maju yang melakukan proses pencarian dari sekumpulan data atau fakta sehingga metode ini
cocok dan mudah untuk di aplikasikan. Pada metode pengembangan sistem penelitian penulis
menggunakan metode Prototyping, dimana metode ini menyediakan pendekatan alur hidup
perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari pengumpulan kebutuhan, membangun
prototyping, evaluasi, mengkodekan sistem, dan tahap menggunakan sistem

Kata kunci: Diabetes Melitus, Sistem Pakar, Forward Chaining

ABSTRACT

UPTD Puskesmas Tebing Tinggi is a health institution located in South Sumatra which has
access far enough from hospital agencies and is one of the vital agencies in supporting health care
in the Tebing Tinggi area, South Sumatra.The type of health problem that often arises and is handled
by the UPTD of the Tebing Tinggi Health Center is Diabetes Mellitus and health problems occur
when there are limited experts and workers who are able to handle Diabetes Mellitus at the UPTD
of the Tebing Tinggi Health Center. This will lead to a potential decline in services and acceleration
of treatment for patients who need treatment. The purpose of this study is to build an expert system
application for Diabetes Mellitus that can help the general public in diagnosing the symptoms of
Diabetes Mellitus. In this study, the author uses the Forward Chaining method with the
consideration that the Forward Chaining method is an advanced tracing method that performs the
search process from a set of data or facts so that this method is suitable and easy to apply.

Keywords: Diabetes Mellitus, Expert System, Forward Chaining

1. PENDAHULUAN

Lodri Agung Saputra1, Linda Atika M.kom 963


Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675

Dinamika perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang sangatlah pesat, banyak
penemuan yang diciptakan oleh teknologi tersebut bermanfaat bagi manusia khususnya pada
perusahaan-perusahaan, rumah sakit, perguruan tinggi dan bidang jenis usaha lainnya. Fenomena
pertumbuhan penggunaaan teknologi komputer sangatlah bergantung pada ketersediaan data dan
performa layanan sistem sehingga layanan pada organisasi dapat beroperasi dengan baik dan prima.
Pemanfaatan akan informasi yang yang selalu tersedia dan praktis telah menjadi isu yang sangat
penting bagi kredibilitas dan kepercayaan suatu perusahaan atau organisasi.
Perkembangan teknologi ini pun mendorong para ahli untuk semakin mengembangkan dan
mendukung sisi kognitif dan pekerjaan individu dan organisasi. Kecerdasan buatan atau artificial
intelligence merupakan bagian dari ilmu komputer yang membangun agar suatu mesin (Computer)
dapat memiliki pengetahuan dan mampu mendukung untuk melakukan tugas-tugas yang dilakukan
oleh manusia. Sistem pakar merupakan suatu sistem informasi yang mengumpulkan, mempelajari
dan menggunakan pengetahuan yang di masukkan untuk menghasilkan sebuah metode pengambilan
keputusan yang akan digunakan oleh seorang atau beberapa orang ahli dalam bidang keahlian
tertentu [1]. Konsep dasar dari sistem pakar ini adalah memindahkan pengetahuan yang dimiliki
oleh seorang pakar ke dalam program komputer [2].
Permasalahan kesehatan juga terjadi ketika terbatasnya ahli dan tenaga kerja yang ada pada
suatu instansi kesehatan. Hal ini akan menimbulkan potensi turun nya layanan dan percepatan
penanganan kepada pasien yang membutuhkan pengobatan. Salah satu permasalahan kesehatan ini
terjadi pada UPTD Puskesmas Tebing Tinggi. UPTD Puskesmas Tebing Tinggi adalah instansi
kesehatan yang berada di daerah Sumatera Selatan yang memiliki akses yang cukup jauh dari
instansi rumah sakit dan menjadi salah satu instansi yang vital dalam mendukung penanganan
kesehatan di daerah Tebing Tinggi, Sumatera Selatan.
Jenis persoalan kesehatan yang sering muncul dan ditangani oleh UPTD Puskesmas Tebing
Tinggi adalah penyakit Diabetes Melitus. Penyakit Diabetes Melitus adalah sejenis cairan dari tubuh
manusia yang banyak mengandung gula. Cairan yang dimaksud disini adalah air seni yang manis
karena banyak mengandung gula dan faktor ini lah yang menyebabkan penyakit Diabetes Melitus
ini begitu banyak terjadi pada pasien di UPTD Puskesmas Tebing Tinggi. Menurut survei Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita
diabetes melitus dengan populasi 8,6 % dari total penduduk.
Berdasarkan uraian permasalahan dan pendekatan alat bantu dan metode dalam perancangan
sistem pakar untuk membantu menangani pasien penyakit Diabetes Mellitus di UPTD Puskesmas
Tebing Tinggi, maka penulis mengangkat topik penelitian dengan judul Sistem Pakar Diagnosa
Penyakit Diabetes Melitus Menggunakan Metode Forward Chaining pada UPTD Puskesmas Tebing
Tinggi. Forward Chaining adalah suatu metode pengambilan keputusan yang umum digunakan
dalam sistem pakar [3]. Dimana dengan metode ini akan menghasilkan kesimpulan dengan memulai
inferensi berbasis data yang tersedia [4]. Proses pencarian dengan metode Forward Chaining
berangkat dari kiri ke kanan, yaitu dari premis menuju kepada kesimpulan akhir, metode ini sering
disebut datadriven yaitu pencarian dikendalikan oleh data yang diberikan [5].

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Metode Pengumpulan Data


Metode yang digunakan dalam pengumpulan data sebagai berikut:
1) Observasi, Penulis melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk mendapatkan data-data
yang jelas tentang penelitian ini.
2) Interview (wawancara), Penulis melakukan wawancara dengan pegawai medis dan Dokter yang
bertugas pada UPTD Puskesmas Tebing Tinggi.

964
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675

2.2 Metode Pengembangan Sistem


Menurut Purnomo (2017), model Prototyping adalah proses iterative dalam pengembangan
sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus
menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui
beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses.
Adapun beberapa tahapan umum yang harus dilakukan dalam menerapkan metode model
Prototyping diantaranya:

1) Pengumpulan Kebutuhan
Pada proses ini pengembang dan pelanggan akan berinteraksi terlebih dahulu dan setelah itu
menentukan tujuan umum, keperluan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan
diperlukan.

2) Membangun Prototyping
Proses ini diawali dengan melakukan perancangan secara cepat, yaitu dimana perancangan ini
bisa mewakili semua bagian software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi patokan dalam
membangun dan perbaikan prototype.

3) Menguji Sistem
Proses ini pelanggan akan melakukan pengujian prototype yang sudah dibangun secara cepat dan
mengevaluasi prototype yang bertujuan memperjelas kebutuhan software.

Tabel 1. Penjelesan rule (aturan) pohon keputusan menggunakan forward chaining

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Halaman Utama


Pada halaman ini penulis membuat halaman menu utama terlebih dahulu yang
menggambarkan tema aplikasi dan menu selamat datang atau tampilan awal pada aplikasi Sistem
Pakar UPTD Puskesmas Tebing Tinggi. Halaman ini adalah halaman pertama kali muncul ketika
aplikasi dibuka. Halaman ini juga akan secara otomatis terindeks mengarahkan ke halaman Login,
dimana hanya admin dan user yang terdaftar yang hanya dapat mengakses aplikasi.

Lodri Agung Saputra1, Linda Atika M.kom 965


Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675

Gambar. 1 Menu Utama

Gambar. 2 Halaman Login

Pada halaman ini adalah halaman yang berisi menu login untuk dapat masuk kedalam aplikasi
Sistem Pakar UPTD Puskesmas Tebing Tinggi, terlebih dahulu penulis melakukan pendaftaran user
pada database aplikasi Sistem Pakar UPTD Puskesmas Tebing Tinggi, dengan memasukkan user
name dan password. Langkah pertama penulis melakukan pendaftaran dengan memilih menu Edit
Akun. Lalu kemudian Penulis memasukkan username dengan nama Admin dan password yaitu 123,

966
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675

3.2 Halaman Menu Login

Setalah login maka pengguna akan di tampilkan pada halaman menu Administrator / Pakar.

Gambar. 3 Tampilan aplikasi halaman Login, ketika melakukan edit


pendaftaran User Admin

3.3 Halaman Menu List

Pada menu List ini kita telah masuk ke dalam akun Administrator / Pakar

Gambar. 4 Tampilan aplikasi halaman Menu List

Lodri Agung Saputra1, Linda Atika M.kom 967


Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675

3.4 Halaman Menu Tebak Gambar

penulis membuat halaman buat data relasi gejala Penyakit dengan kategori kode dan nama
gejala, serta dapat mengubah dan menghapus data gejala penyakit yang sudah dimasukkan
dengan memilih check box form pada aplikasi, dimana pada menu ini terdapat gejala penyakit
yang akan menentukan jenis penyakit apa pada aplikasi dengan dapat merelasikan pengetahuan
oleh pakar sesuai yang ada pada menu tambah data penyakit.

Gambar. 5 Relasi gejala dan penyakit

3.5 Halaman Menu Konsultasi

penulis membuat konsultasi gejala Penyakit dengan memasukkan nama pasien, alamat dan
data pekerjaan. Pada halaman ini dapat melakukan konsultasi data gejala penyakit yang sudah
dimasukkan dan disesuaikan dengan pasien yang akan di konsultasi, dimana pada menu ini
terdapat gejala penyakit yang akan menentukan jenis penyakit apa pada aplikasi dengan dapat
merelasikan pengetahuan oleh pakar.

Gambar 6 Halaman Konsultasi

968
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675

3. KESIMPULAN

Berdasarkan pada pembahasan yang di jelaskan pada bab-bab sebelumnya maka dapat di
Tarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Dengan adanya aplikasi Sistem Pakar UPTD Puskesmas Tebing Tinggi pada pasien dan tenaga
pakar pada UPTD Puskesmas Tebing Tinggi maka dapat membantu dan memberikan manfaat
bagi pengguna maupun bagi pasien sehingga dapat menjadi alternatif sistem kesehatan untuk
pasien yang terindikasi gejala penyakit diabetes melitus tipe 1 dan 2, sehingga proses
penanganan pasien dapat berjalan dengan efektif dan efisien dan optimal.
2) Dengan adanya adanya aplikasi Sistem Pakar UPTD Puskesmas Tebing Tinggi proses belajar
analisa kesehatan pasien ini dapat meminimalisir penggunaan pencatatan dengan alat tulis
manual dengan mencatat pada kertas dan media administrasi yang bersifat manual. Hal ini
mengurangi 54 efektifitas cost (biaya) dan juga membuat sistem kesehatan di UPTD Puskesmas
Tebing Tinggi menjadi lebih interaktif dan pelayanan menjadi meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Kusrini, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Andi, 2006.
[2] Hairani and dkk, "Perancangan Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Rematik Menggunakan Inferensi Forward
Chaining Berbasis Prolog," InfoTekJar : Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan, vol. 4, no. 1,
pp. 8-12, 2019.
[3] D. M. Midyanti and A. Hamid, "Implementasi Forward Chaining dalam Penentuan Pola Kerusakan
Infrastruktur Jallan," InfoTekJar : Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan, vol. 5, no. 2, pp.
273-277, 2021.
[4] Kurniati, "A WEB APPLICATION TO DETECT DOWN SYNDROME IN CHILDREN USING
FORWARD CHAINING METHOD," Jurnal Ilmu Komputer dan Informasi (Journal of Computer Science
and Information), vol. 12, no. 2, pp. 75-84, 2019.
[5] W. A. Pulungan and dkk, "Sistem Pakar Menentukan Penyakit Ginjal dengan Metode Forward Chaining,"
Ultim. InfoSys, vol. 11, no. 1, p. 27–32, 2020.

Lodri Agung Saputra1, Linda Atika M.kom 969

Anda mungkin juga menyukai