SOAL
SKB 2021
Perhitungan Infus
Makro fX = 20 tpm
Mikro fX = 60 tpm
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Dik, seorang anak membutuhkan cairan 500 cc harus di habisakn dalam 8 jam.
Berapakah tetes infus yang harus dibrikan, jika menggunakan factor tetesan makro (20) ?
Jml kebutuhan cairan 500 cc
1 Lama pemberian 8 jam.
factor tetesan makro (20)
Makro
Kelipatan 500
24 jam zKolf x 7 x 1
12 jam zKolf x 7 x 2
8 jam zKolf x 7 x 3
4 jam zKolf x 7 x 4
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Dik, seorang pria membutuhkan cairan 500 cc harus di habisakan dalam 6 jam.
Berapakah tetes infus yang harus dibrikan, jika menggunakan factor tetesan makro (20) ?
Jml kebutuhan cairan 500 cc
2 Lama pemberian 6 jam.
factor tetesan makro (20)
Makro
Kelipatan 500
24 jam zKolf x 7 x 1
12 jam zKolf x 7 x 2
8 jam zKolf x 7 x 3
6 jam zKolf x 7 x 4
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Dik, seorang pria membutuhkan cairan 1500 cc harus di habisakan dalam 24 jam.
Berapakah tetes infus yang harus dibrikan, jika menggunakan factor tetesan makro (20) ?
Jml kebutuhan cairan 1500 cc
3 Lama pemberian 24 jam.
factor tetesan makro (20)
Makro
Kelipatan 500
24 jam zKolf x 7 x 1
12 jam zKolf x 7 x 2
8 jam zKolf x 7 x 3
6 jam zKolf x 7 x 4
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Dik, seorang pria membutuhkan cairan 1200 cc harus di habisakan dalam 7 jam.
Berapakah tetes infus yang harus dibrikan, jika menggunakan factor tetesan makro (20) ?
Jml kebutuhan cairan 1200 cc
4 Lama pemberian 7 jam.
factor tetesan makro (20)
Makro
Kelipatan 500
24 jam zKolf x 7 x 1
12 jam zKolf x 7 x 2
8 jam zKolf x 7 x 3
6 jam zKolf x 7 x 4
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Dik, seorang pria membutuhkan cairan 750 cc harus di habisakan dalam 2 jam.
Berapakah tetes infus yang harus dibrikan, jika menggunakan factor tetesan mikro (60) ?
Jml kebutuhan cairan 750 cc
5 Lama pemberian 2 jam.
factor tetesan mikro (60)
Makro
Kelipatan 500
24 jam zKolf x 7 x 1
12 jam zKolf x 7 x 2
8 jam zKolf x 7 x 3
6 jam zKolf x 7 x 4
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Dik, seorang pria membutuhkan cairan 100 cc harus di habisakan dalam 1 jam.
Berapakah tetes infus yang harus dibrikan, jika menggunakan factor tetesan mikro (60) ?
Jml kebutuhan cairan 100 cc
6 Lama pemberian 1 jam.
factor tetesan mikro (60)
Makro
Kelipatan 500
24 jam zKolf x 7 x 1
12 jam zKolf x 7 x 2
8 jam zKolf x 7 x 3
6 jam zKolf x 7 x 4
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Dik, seorang pria membutuhkan cairan 120 cc harus di habisakan dalam 2 jam.
Berapakah tetes infus yang harus dibrikan, jika menggunakan factor tetesan mikro (60) ?
Jml kebutuhan cairan 120 cc
7 Lama pemberian 2 jam.
factor tetesan mikro (60)
Makro
Kelipatan 500
24 jam zKolf x 7 x 1
12 jam zKolf x 7 x 2
8 jam zKolf x 7 x 3
6 jam zKolf x 7 x 4
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Dik, seorang pria membutuhkan cairan 3200 cc harus di habisakan dalam 7 jam.
Berapakah tetes infus yang harus dibrikan, jika menggunakan factor tetesan makro (20) ?
Jml kebutuhan cairan 3200 cc
8 Lama pemberian 7 jam.
factor tetesan makro (20)
Makro
Kelipatan 500
24 jam zKolf x 7 x 1
12 jam zKolf x 7 x 2
8 jam zKolf x 7 x 3
6 jam zKolf x 7 x 4
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Dik, seorang pria membutuhkan cairan 2000 cc harus di habisakan dalam 12 jam.
Berapakah tetes infus yang harus dibrikan, jika menggunakan factor tetesan makro (20) ?
Jml kebutuhan cairan 2000 cc
9 Lama pemberian 12 jam.
factor tetesan makro (20)
Makro
Kelipatan 500
24 jam zKolf x 7 x 1
12 jam zKolf x 7 x 2
8 jam zKolf x 7 x 3
6 jam zKolf x 7 x 4
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Dik, seorang pria membutuhkan cairan 3000 cc harus di habisakan dalam 24 jam.
Berapakah tetes infus yang harus dibrikan, jika menggunakan factor tetesan makro (20) ?
Jml kebutuhan cairan 3000 cc
10 Lama pemberian 24 jam.
factor tetesan makro (20)
Makro
Kelipatan 500
24 jam zKolf x 7 x 1
12 jam zKolf x 7 x 2
8 jam zKolf x 7 x 3
6 jam zKolf x 7 x 4
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Tingkat kesadaran
Nilai GCS (15-14) : Composmentis GCS
Nilai GCS (13-12) : Apatis
Nilai GCS (11-10) : Delirium Nilai (4) spontan
Nilai GCS (9-7) : Somnolen
Nilai GCS (6-5) : Sopor Nilai (3) suara
Nilai GCS (4) : Semi-coma Nilai (2) nyeri
Nilai GCS (3) : Coma Nilai (1) tidak ada respon
Composmentis, yaitu kondisi seseorang yang sadar sepenuhnya,.
Apatis, yaitu kondisi seseorang yang tampak segan dan acuh tak acuh terhadap Nilai (5) terorientasi
lingkungannya.
Nilai (4) disorientasi
Delirium, yaitu kondisi seseorang tampak gaduh gelisah, kacau, disorientasi serta
meronta-ronta. Nilai (3) kata-kata tidak jelas
Somnolen yaitu kondisi seseorang yang mengantuk namun masih dapat sadar bila Nilai (2) mengerang
dirangsang, tetapi bila rangsang berhenti akan tertidur kembali.
Sopor, yaitu kondisi seseorang yang mengantuk yang dalam, namun masih dapat Nilai (1) tidak ada respon
dibangunkan dengan rangsang yang kuat, misalnya rangsang nyeri, tetapi tidak
terbangun sempurna dan tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik. Nilai (6) mengikuti perintah
Semi-coma yaitu penurunan kesadaran yang tidak memberikan respons terhadap Nilai (5) menjangkau atau menepis (nyeri)
pertanyaan, tidak dapat dibangunkan sama sekali, respons terhadap rangsang nyeri
hanya sedikit, tetapi refleks kornea dan pupil masih baik. Nilai (4) menghindari atau menarik (nyeri)
Coma, yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam, memberikan respons terhadap Nilai (3) (abnormal flexion) (nyeri)
pertanyaan, tidak ada gerakan, dan tidak ada respons terhadap rangsang nyeri.
Nilai (2) (abnormal extension) (nyeri)
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih Nilai (1) tidak ada respons
1
6. mengikuti perintah
5. terorientasi 5. menjangkau atau menepis
4. spontan 4. disorientasi 4. menghindari atau menarik
3. suara 3. kata-kata tidak jelas 3. abnormal flexion
2. nyeri 2. mengerang 2. abnormal extension
1. tidak ada respon 1. tidak ada respon 1. tidak ada respons
16
1
6. mengikuti perintah
5. terorientasi 5. menjangkau atau menepis
4. spontan 4. disorientasi 4. menghindari atau menarik
3. suara 3. kata-kata tidak jelas 3. abnormal flexion
2. nyeri 2. mengerang 2. abnormal extension
1. tidak ada respon 1. tidak ada respon 1. tidak ada respons
17
1
6. mengikuti perintah
5. terorientasi 5. menjangkau atau menepis
4. spontan 4. disorientasi 4. menghindari atau menarik
3. suara 3. kata-kata tidak jelas 3. abnormal flexion
2. nyeri 2. mengerang 2. abnormal extension
1. tidak ada respon 1. tidak ada respon 1. tidak ada respons
18
1
6. mengikuti perintah
5. terorientasi 5. menjangkau atau menepis
4. spontan 4. disorientasi 4. menghindari atau menarik
3. suara 3. kata-kata tidak jelas 3. abnormal flexion
2. nyeri 2. mengerang 2. abnormal extension
1. tidak ada respon 1. tidak ada respon 1. tidak ada respons
19
1
6. mengikuti perintah
5. terorientasi 5. menjangkau atau menepis
4. spontan 4. disorientasi 4. menghindari atau menarik
3. suara 3. kata-kata tidak jelas 3. abnormal flexion
2. nyeri 2. mengerang 2. abnormal extension
1. tidak ada respon 1. tidak ada respon 1. tidak ada respons
20
1
6. mengikuti perintah
5. terorientasi 5. menjangkau atau menepis
4. spontan 4. disorientasi 4. menghindari atau menarik
3. suara 3. kata-kata tidak jelas 3. abnormal flexion
2. nyeri 2. mengerang 2. abnormal extension
1. tidak ada respon 1. tidak ada respon 1. tidak ada respons
21
1
6. mengikuti perintah
5. terorientasi 5. menjangkau atau menepis
4. spontan 4. disorientasi 4. menghindari atau menarik
3. suara 3. kata-kata tidak jelas 3. abnormal flexion
2. nyeri 2. mengerang 2. abnormal extension
1. tidak ada respon 1. tidak ada respon 1. tidak ada respons
22
1
6. mengikuti perintah
5. terorientasi 5. menjangkau atau menepis
4. spontan 4. disorientasi 4. menghindari atau menarik
3. suara 3. kata-kata tidak jelas 3. abnormal flexion
2. nyeri 2. mengerang 2. abnormal extension
1. tidak ada respon 1. tidak ada respon 1. tidak ada respons
23
1
6. mengikuti perintah
5. terorientasi 5. menjangkau atau menepis
4. spontan 4. disorientasi 4. menghindari atau menarik
3. suara 3. kata-kata tidak jelas 3. abnormal flexion
2. nyeri 2. mengerang 2. abnormal extension
1. tidak ada respon 1. tidak ada respon 1. tidak ada respons
24
1
6. mengikuti perintah
5. terorientasi 5. menjangkau atau menepis
4. spontan 4. disorientasi 4. menghindari atau menarik
3. suara 3. kata-kata tidak jelas 3. abnormal flexion
2. nyeri 2. mengerang 2. abnormal extension
1. tidak ada respon 1. tidak ada respon 1. tidak ada respons
25
26
27
28
SESI 2
PENILAIAN DERAJAT LUKA BAKAR
LUKA BAKAR
Defenisi
Luka bakar adalah kerusakan lapisan kulit yang disebabkan oleh benda panas, termasuk api, air panas, dan
uap panas. Rusaknya kulit akibat luka bakar membuat penderitanya rentan mengalami infeksi, karena kulit
merupakan lapisan pertahanan awal tubuh untuk melawan infeksi.
Bahan Kimia
Sengatan Listrik
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
PENILAIAN
Derajat
LUKA BAKAR
Perut / Abdomen
TOTAL ADA 18 % yang didapat dari 9% abdomen bagian depan dan 9%
bagian belakang (area Pinggang belakang)
Genital
TOTAL 1 %
Genital
TOTAL 1 %
RULE OF NINE
KEPALA DAN LEHER
TOTAL ADA 21 %
Belakang
TOTAL ADA 13 %
Bokong
TOTAL ADA 5 %
Genital
TOTAL 1 %
LUKA BAKAR
*Hitung Kebutuhan Cairan
RUMUS BAXTER
24 Jam 4ml x kg BB x luas luka bakar (%)
8 jam PERTAMA = ½ x total cairan 24 jam
8 jam kedua = ¼ x total cairan 24 jam
8 jam ketiga = ¼ x total cairan 24 jam
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
RUMUS BAXTER 24 Jam 4ml x kg BB x luas luka bakar (%)
8 jam PERTAMA = ½ x total cairan 24 jam Dik BB = 50 kg
8 jam kedua = ¼ x total cairan 24 jam LLB = 50%
8 jam ketiga = ¼ x total cairan 24 jam Dit TOTAL kebutuhan cairan 24 jam
8 Jam pertama ?
8 Jam ke dua ?
jml kebutuhan cairan (ml) x fX 8 Jam ke tiga ?
Lama pemberian (jam) x 60 jika fX tetesan makro (20),
berapa tetes yang diberikan utk
8 jam pertama ?
8 jam kedua ?
LUKA BAKAR
Soal Latihan
Seorang supir truk berusia 39 tahun masuk RS setelah mengalami luka bakar pada dada bagian
depan, lengan dan tangan akibat kebakaran yang terjadi pada truk yang dikendarainya. Diketahui
supir tersebut 60 Kg dengan estimasi luka bakar 30%.
Berapakah volume resusitasi cairan yang diberikan pada klien tersebut pada 8 jam pertama,
berdasarkan formula Baxter/parkland?
a) 9600 cc
b) 4800 cc
c) 3600 cc
d) 2400 cc
e) 1200 cc
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
LUKA BAKAR
Soal Latihan
Seorang klien berusia 60 tahun datang ke ruang UGD bersama teman kerjanya. Satu jam yang lalu, klien ketika dan
temanya ingin memasang teralis plafon rumah klien tersengat listrik, terdapat luka bakar pada telapak tangan
sampai ke siku sebelah kiri dan kanan, kaki kanan sampai alat vital klien. Berdasarkan rumus 9 (rule of 9) berapa
persenkah luas luka bakar pada klien?
A.23%
B.19%
C.28%
D.36%
E.27%
dan Berapa kebutuhan cairan pasien utk 24 jam jika BB pasien 50Kg...?
A.5.400ml
B.5.500ml
C.5.600ml
D.5.700ml
E.5.800ml
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
RULE OF NINE
KEPALA
TOTAL ADA 9 % yang didapat dari 4.5% kepala bagian depan dan 4.5%
kepala bagian belakang
Dada
TOTAL ADA 18 % yang didapat dari 9% dada bagian depan dan 9% bagian
belakang (area Punggung belakang)
Perut / Abdomen
TOTAL ADA 18 % yang didapat dari 9% abdomen bagian depan dan 9%
bagian belakang (area Pinggang belakang)
Genital
TOTAL 1 %
Genital
TOTAL 1 %
1. Apd yg dgunakan d ruang covid
1. Tingkat pertama untuk tenaga kesehatan yang bekerja di tempat praktik umum dimana kegiatannya tidak
menimbulkan risiko tinggi, tidak menimbulkan aerosol. APD yang dipakai terdiri dari masker bedah, gaun, dan
sarung tangan pemeriksaan.
2. Tingkat kedua dimana tenaga kesehatan, dokter, perawat, dan petugas laboratorium yang bekerja di ruang
perawatan pasien, di ruang itu juga dilakukan pengambilan sampel non pernapasan atau di laboratorium, maka
APD yang dibutuhkan adalah penutup kepala, google, masker bedah, gaun, dan sarung tangan sekali pakai.
3. Tingkat ketiga bagi tenaga kesehatan yang bekerja kontak langsung dengan pasien yang dicurigai atau
sudah konfirmasi Covid-19 dan melakukan tindakan bedah yang menimbulkan aerosol, maka APD yang dipakai
harus lebih lengkap yaitu penutup kepala, pengaman muka, pengaman mata atau google, masker N95, cover
all, sarung tangan bedah dan sepatu boots anti air.
Note : Masker N95 wajib untuk Tindakan aerosol : Tenaga kesehatan yang melakukan tindakan bedah,
nebulisasi, atau dokter gigi
HALUSINASI
STRATEGI PELAKSANA PERTAMA (SP 1)
Membangun hubungan baik dengan penerapan Komunikasi Terapeutik (fase orientasi)
Identifikasi Jenis Halusinasi
Mengenal Halusinasi dan Mengontrol dengan cara menghadrik
STRATEGI PELAKSANA KE DUA (SP 2)
Evaluasi SP 1
Menghadrik Halusinasi dengan patuh minum obat.
STRATEGI PELAKSANA KE TIGA (SP 3)
Evaluasi SP 2
Latihan Bercakap jika terjadi halusinasi
STRATEGI PELAKSANA KE EMPAT (SP 4)
Evaluasi SP 3
Melakukan kegiatan harian
5. Data objektif halusinasi pendengaran
Tanda dan Gejala Tanda dan gejala halusinasi dinilai dari hasil
observasi terhadap pasien serta ungkapan pasien. Adapun tanda
dan gejala pasien halusinasi adalah sebagai berikut:
2. Saturasi Oksigen
“Biarkan saya hidup untuk melihat anak saya diwisuda."; "Saya akan melakukan apapun untuk beberapa tahun.";
"Saya akan memberikan simpanan saya jika...“ merupakan contoh kalimat dari klien yang sedang berada di fase
dari kehilangan
11. Pasien abcd d lapangan dgn kasus yg brbeda mana yg di prioritaskan
Klasifikasi Triage
Warna merah (emergensi)
Pasien maupun korban yang ditandai dengan warna ini memiliki prioritas pertolongan pertama karena kondisinya yang gawat darurat. Bisa
mengancam jiwa apabila tidak ditangani dengan segera, waktu tunggu penanganannya adalah 0-5 menit. Contoh pasien atau korban yang
diberi tanda warna merah adalah yang mengalami trauma thorax, syok, dan perdarahan hebat.
Warna kuning (gawat)
Pasien maupun orban yang ditandai dengan warna kuning adalah prioritas kedua yang apabila tidak ditangani akan membahayakan
kondusu paru dan jantung. Waktu yang dibutuhkan maksimal 30 menit. Pasien maupun korban yang ditandai denganw arna kuning bisa
dibilang prioritas kedua yang harus segera ditangani di rumah sakit atau klinik dengan tindakan infasif. Contoh pasien maupun korban yang
diberi tanda warna hijau adalah yang mengalami fraktur.
Warna hijau (tidak gawat)
Pasien maupun korban yang ditandai dengan warna hijau adalah mereka yang tidak mengalami trauma parah dan kondisi yang tidak serius.
Pasien maupun korban masih bisa berjalan dan masih sadar. Penanganan pada pasien maupun korban yang ditandai dengan warna hijau
membutuhkan perawatan kurang dari 2 jam. Contoh pasien maupun korban yang ditandai dengan warna hijau adalah yang mengalai pilek
dan batuk.
Warna Hitam
Meninggal
NADI
1. Bayi sampai usia 1 tahun: 100-160 kali per menit.
2. Anak usia 1-10 tahun: 70-120 kali per menit.
3. Anak usia 11-17 tahun: 60-100 kali per menit.
4. Orang dewasa: 60-100 kali per menit.
Suhu normal
1. bayi, yaitu 36,3–37,7 derajat Celsius.
2. anak, yaitu 36,1–37,7 derajat Celsius.
3. dewasa, yaitu 36,5–37,5 derajat Celsius
Pernafasan
1. Anak usia sekolah (6-12 tahun): 18-30 napas per menit.
2. Remaja (12-18 tahun): 12-16 napas per menit.
3. Dewasa (19-59 tahun): 12-20 napas per menit.
4. Lansia (usia 60 tahun ke atas): 28 napas per menit.
JENIS-JENIS METODE DALAM PROMOSI KESEHATAN
Ceramah - Metode ini baik untuk sasaran pendidikan tinggi maupun rendah.
Seminar - Metode ini hanya cocok untuk pendidikan formal menengah ke atas
JENIS HAIS
Tujuan ECG
Untuk mengetahui ada tidaknya abnormalitas fungsi maupun struktur organ jantung
1.Gelombang P. Gelombang ini pada umumnya berukuran kecil dan merupakan hasil
depolarisasi atrium kanan dan kiri. Kelainan pada atrium akan menyebabkan kelainan
pada gelombang ini.
2.Segmen PR. Segmen ini merupakan garis isoelektrik yang menghubungkan
gelombang P dan gelombang QRS. Menggambarkan aktivitas listrik dari atrium ke
ventrikel. Gangguan konduksi dari atrium ke ventrikel akan menyebabkan perubahan
pada segmen PR.
3.Gelombang Kompleks QRS. Gelombang kompleks QRS ialah suatu kelompok
gelombang yang merupakan hasil depolarisasi ventrikel kanan dan kiri. Gelombang
kompleks QRS pada umumnya terdiri dari gelombang Q yang merupakan gelombang
ke bawah yang pertama, gelombang R yang merupakan gelombang ke atas yang
pertama, dan gelombang S yang merupakan gelombang ke bawah pertama setelah
gelombang R.
4.Gelombang ST. Segmen ini merupakan garis isoelektrik yang menghubungkan
kompleks QRS dan gelombang T.
5.Gelombang T. Gelombang T merupakan potensial repolarisasi ventrikel kanan dan
kiri.
Tugas perwat primer – Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Primer