Anda di halaman 1dari 77

LATIHAN

SOAL
SKB 2021
Perhitungan Infus

Makro fX = 20 tpm

Infus set jml kebutuhan cairan (ml) x fX


Lama pemberian (jam) x 60

Mikro fX = 60 tpm

Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Dik, seorang anak membutuhkan cairan 500 cc harus di habisakn dalam 8 jam.
Berapakah tetes infus yang harus dibrikan, jika menggunakan factor tetesan makro (20) ?
 Jml kebutuhan cairan 500 cc
1  Lama pemberian 8 jam.
 factor tetesan makro (20)

jml kebutuhan cairan (ml) x fX


Lama pemberian (jam) x 60

Makro
Kelipatan 500
24 jam zKolf x 7 x 1

12 jam zKolf x 7 x 2

8 jam zKolf x 7 x 3

4 jam zKolf x 7 x 4
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Dik, seorang pria membutuhkan cairan 500 cc harus di habisakan dalam 6 jam.
Berapakah tetes infus yang harus dibrikan, jika menggunakan factor tetesan makro (20) ?
 Jml kebutuhan cairan 500 cc
2  Lama pemberian 6 jam.
 factor tetesan makro (20)

jml kebutuhan cairan (ml) x fX


Lama pemberian (jam) x 60

Makro
Kelipatan 500
24 jam zKolf x 7 x 1

12 jam zKolf x 7 x 2

8 jam zKolf x 7 x 3

6 jam zKolf x 7 x 4
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Dik, seorang pria membutuhkan cairan 1500 cc harus di habisakan dalam 24 jam.
Berapakah tetes infus yang harus dibrikan, jika menggunakan factor tetesan makro (20) ?
 Jml kebutuhan cairan 1500 cc
3  Lama pemberian 24 jam.
 factor tetesan makro (20)

jml kebutuhan cairan (ml) x fX


Lama pemberian (jam) x 60

Makro
Kelipatan 500
24 jam zKolf x 7 x 1

12 jam zKolf x 7 x 2

8 jam zKolf x 7 x 3

6 jam zKolf x 7 x 4
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Dik, seorang pria membutuhkan cairan 1200 cc harus di habisakan dalam 7 jam.
Berapakah tetes infus yang harus dibrikan, jika menggunakan factor tetesan makro (20) ?
 Jml kebutuhan cairan 1200 cc
4  Lama pemberian 7 jam.
 factor tetesan makro (20)

jml kebutuhan cairan (ml) x fX


Lama pemberian (jam) x 60

Makro
Kelipatan 500
24 jam zKolf x 7 x 1

12 jam zKolf x 7 x 2

8 jam zKolf x 7 x 3

6 jam zKolf x 7 x 4
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Dik, seorang pria membutuhkan cairan 750 cc harus di habisakan dalam 2 jam.
Berapakah tetes infus yang harus dibrikan, jika menggunakan factor tetesan mikro (60) ?
 Jml kebutuhan cairan 750 cc
5  Lama pemberian 2 jam.
 factor tetesan mikro (60)

jml kebutuhan cairan (ml) x fX


Lama pemberian (jam) x 60

Makro
Kelipatan 500
24 jam zKolf x 7 x 1

12 jam zKolf x 7 x 2

8 jam zKolf x 7 x 3

6 jam zKolf x 7 x 4
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Dik, seorang pria membutuhkan cairan 100 cc harus di habisakan dalam 1 jam.
Berapakah tetes infus yang harus dibrikan, jika menggunakan factor tetesan mikro (60) ?
 Jml kebutuhan cairan 100 cc
6  Lama pemberian 1 jam.
 factor tetesan mikro (60)

jml kebutuhan cairan (ml) x fX


Lama pemberian (jam) x 60

Makro
Kelipatan 500
24 jam zKolf x 7 x 1

12 jam zKolf x 7 x 2

8 jam zKolf x 7 x 3

6 jam zKolf x 7 x 4
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Dik, seorang pria membutuhkan cairan 120 cc harus di habisakan dalam 2 jam.
Berapakah tetes infus yang harus dibrikan, jika menggunakan factor tetesan mikro (60) ?
 Jml kebutuhan cairan 120 cc
7  Lama pemberian 2 jam.
 factor tetesan mikro (60)

jml kebutuhan cairan (ml) x fX


Lama pemberian (jam) x 60

Makro
Kelipatan 500
24 jam zKolf x 7 x 1

12 jam zKolf x 7 x 2

8 jam zKolf x 7 x 3

6 jam zKolf x 7 x 4
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Dik, seorang pria membutuhkan cairan 3200 cc harus di habisakan dalam 7 jam.
Berapakah tetes infus yang harus dibrikan, jika menggunakan factor tetesan makro (20) ?
 Jml kebutuhan cairan 3200 cc
8  Lama pemberian 7 jam.
 factor tetesan makro (20)

jml kebutuhan cairan (ml) x fX


Lama pemberian (jam) x 60

Makro
Kelipatan 500
24 jam zKolf x 7 x 1

12 jam zKolf x 7 x 2

8 jam zKolf x 7 x 3

6 jam zKolf x 7 x 4
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Dik, seorang pria membutuhkan cairan 2000 cc harus di habisakan dalam 12 jam.
Berapakah tetes infus yang harus dibrikan, jika menggunakan factor tetesan makro (20) ?
 Jml kebutuhan cairan 2000 cc
9  Lama pemberian 12 jam.
 factor tetesan makro (20)

jml kebutuhan cairan (ml) x fX


Lama pemberian (jam) x 60

Makro
Kelipatan 500
24 jam zKolf x 7 x 1

12 jam zKolf x 7 x 2

8 jam zKolf x 7 x 3

6 jam zKolf x 7 x 4
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Dik, seorang pria membutuhkan cairan 3000 cc harus di habisakan dalam 24 jam.
Berapakah tetes infus yang harus dibrikan, jika menggunakan factor tetesan makro (20) ?
 Jml kebutuhan cairan 3000 cc
10  Lama pemberian 24 jam.
 factor tetesan makro (20)

jml kebutuhan cairan (ml) x fX


Lama pemberian (jam) x 60

Makro
Kelipatan 500
24 jam zKolf x 7 x 1

12 jam zKolf x 7 x 2

8 jam zKolf x 7 x 3

6 jam zKolf x 7 x 4
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
Tingkat kesadaran
Nilai GCS (15-14) : Composmentis GCS
Nilai GCS (13-12) : Apatis
Nilai GCS (11-10) : Delirium Nilai (4) spontan
Nilai GCS (9-7) : Somnolen
Nilai GCS (6-5) : Sopor Nilai (3) suara
Nilai GCS (4) : Semi-coma Nilai (2) nyeri
Nilai GCS (3) : Coma Nilai (1) tidak ada respon
Composmentis, yaitu kondisi seseorang yang sadar sepenuhnya,.
Apatis, yaitu kondisi seseorang yang tampak segan dan acuh tak acuh terhadap Nilai (5) terorientasi
lingkungannya.
Nilai (4) disorientasi
Delirium, yaitu kondisi seseorang tampak gaduh gelisah, kacau, disorientasi serta
meronta-ronta. Nilai (3) kata-kata tidak jelas
Somnolen yaitu kondisi seseorang yang mengantuk namun masih dapat sadar bila Nilai (2) mengerang
dirangsang, tetapi bila rangsang berhenti akan tertidur kembali.
Sopor, yaitu kondisi seseorang yang mengantuk yang dalam, namun masih dapat Nilai (1) tidak ada respon
dibangunkan dengan rangsang yang kuat, misalnya rangsang nyeri, tetapi tidak
terbangun sempurna dan tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik. Nilai (6) mengikuti perintah
Semi-coma yaitu penurunan kesadaran yang tidak memberikan respons terhadap Nilai (5) menjangkau atau menepis (nyeri)
pertanyaan, tidak dapat dibangunkan sama sekali, respons terhadap rangsang nyeri
hanya sedikit, tetapi refleks kornea dan pupil masih baik. Nilai (4) menghindari atau menarik (nyeri)
Coma, yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam, memberikan respons terhadap Nilai (3) (abnormal flexion) (nyeri)
pertanyaan, tidak ada gerakan, dan tidak ada respons terhadap rangsang nyeri.
Nilai (2) (abnormal extension) (nyeri)
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih Nilai (1) tidak ada respons
1

6. mengikuti perintah
5. terorientasi 5. menjangkau atau menepis
4. spontan 4. disorientasi 4. menghindari atau menarik
3. suara 3. kata-kata tidak jelas 3. abnormal flexion
2. nyeri 2. mengerang 2. abnormal extension
1. tidak ada respon 1. tidak ada respon 1. tidak ada respons

16
1

6. mengikuti perintah
5. terorientasi 5. menjangkau atau menepis
4. spontan 4. disorientasi 4. menghindari atau menarik
3. suara 3. kata-kata tidak jelas 3. abnormal flexion
2. nyeri 2. mengerang 2. abnormal extension
1. tidak ada respon 1. tidak ada respon 1. tidak ada respons

17
1

6. mengikuti perintah
5. terorientasi 5. menjangkau atau menepis
4. spontan 4. disorientasi 4. menghindari atau menarik
3. suara 3. kata-kata tidak jelas 3. abnormal flexion
2. nyeri 2. mengerang 2. abnormal extension
1. tidak ada respon 1. tidak ada respon 1. tidak ada respons

18
1

6. mengikuti perintah
5. terorientasi 5. menjangkau atau menepis
4. spontan 4. disorientasi 4. menghindari atau menarik
3. suara 3. kata-kata tidak jelas 3. abnormal flexion
2. nyeri 2. mengerang 2. abnormal extension
1. tidak ada respon 1. tidak ada respon 1. tidak ada respons

19
1

6. mengikuti perintah
5. terorientasi 5. menjangkau atau menepis
4. spontan 4. disorientasi 4. menghindari atau menarik
3. suara 3. kata-kata tidak jelas 3. abnormal flexion
2. nyeri 2. mengerang 2. abnormal extension
1. tidak ada respon 1. tidak ada respon 1. tidak ada respons

20
1

6. mengikuti perintah
5. terorientasi 5. menjangkau atau menepis
4. spontan 4. disorientasi 4. menghindari atau menarik
3. suara 3. kata-kata tidak jelas 3. abnormal flexion
2. nyeri 2. mengerang 2. abnormal extension
1. tidak ada respon 1. tidak ada respon 1. tidak ada respons

21
1

6. mengikuti perintah
5. terorientasi 5. menjangkau atau menepis
4. spontan 4. disorientasi 4. menghindari atau menarik
3. suara 3. kata-kata tidak jelas 3. abnormal flexion
2. nyeri 2. mengerang 2. abnormal extension
1. tidak ada respon 1. tidak ada respon 1. tidak ada respons

22
1

6. mengikuti perintah
5. terorientasi 5. menjangkau atau menepis
4. spontan 4. disorientasi 4. menghindari atau menarik
3. suara 3. kata-kata tidak jelas 3. abnormal flexion
2. nyeri 2. mengerang 2. abnormal extension
1. tidak ada respon 1. tidak ada respon 1. tidak ada respons

23
1

6. mengikuti perintah
5. terorientasi 5. menjangkau atau menepis
4. spontan 4. disorientasi 4. menghindari atau menarik
3. suara 3. kata-kata tidak jelas 3. abnormal flexion
2. nyeri 2. mengerang 2. abnormal extension
1. tidak ada respon 1. tidak ada respon 1. tidak ada respons

24
1

6. mengikuti perintah
5. terorientasi 5. menjangkau atau menepis
4. spontan 4. disorientasi 4. menghindari atau menarik
3. suara 3. kata-kata tidak jelas 3. abnormal flexion
2. nyeri 2. mengerang 2. abnormal extension
1. tidak ada respon 1. tidak ada respon 1. tidak ada respons

25
26
27
28
SESI 2
PENILAIAN DERAJAT LUKA BAKAR
LUKA BAKAR
Defenisi
Luka bakar adalah kerusakan lapisan kulit yang disebabkan oleh benda panas, termasuk api, air panas, dan
uap panas. Rusaknya kulit akibat luka bakar membuat penderitanya rentan mengalami infeksi, karena kulit
merupakan lapisan pertahanan awal tubuh untuk melawan infeksi.

Tabel Derajat Luka BAkar


Derajat Klinis Rasa Nyeri Kedalaman Benda Panas
Derajat I Kemerahan Nyeri Epidermis
Derajat IIa Bulla, Kemerahan Nyeri Epidermis – dermis (superficial) Sinar Matahari
Derajat IIb Bulla, Pucat Nyeri berkurang Epidermis – Hypodermis (Deep)
Derajat III Hitam, Kering Tidak ada nyeri Muscle - Bone Radiasi

Bahan Kimia

Sengatan Listrik
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
PENILAIAN
Derajat
LUKA BAKAR

1. Luka bakar grade I


a. Disebut juga luka bakar superficial
b. Mengenai lapisan luar epidermis, tetapi tidak sampai mengenai daerah dermis. Sering
disebut sebagai epidermal burn
c. Kulit tampak kemerahan, sedikit oedem, dan terasa nyeri.
d. Pada hari ke empat akan terjadi deskuamasi epitel (peeling).
PENILAIAN
Derajat
LUKA BAKAR

2. Luka bakar grade II


a. Superficial partial thickness:
 Luka bakar meliputi epidermis dan lapisan atas dari dermis
 Kulit tampak kemerahan, oedem dan rasa nyeri lebih berat daripada luka bakar grade I
 Ditandai dengan bula yang muncul beberapa jam setelah terkena luka
 Bila bula disingkirkan akan terlihat luka bewarna merah muda yang basah
 Luka sangat sensitive dan akan menjadi lebih pucat bila terkena tekanan
 Akan sembuh dengan sendirinya dalam 3 minggu ( bila tidak terkena infeksi ), tapi warna kulit tidak akan sama seperti
sebelumnya.
PENILAIAN
Derajat
LUKA BAKAR

2. Luka bakar grade II


b. Deep partial thickness
 Luka bakar meliputi epidermis dan lapisan dalam dari dermis
 disertai juga dengan bula
 permukaan luka berbecak merah muda dan putih karena variasi dari vaskularisasi pembuluh darah ( bagian
yang putih punya hanya sedikit pembuluh darah dan yang merah muda mempunyai beberapa aliran darah
 luka akan sembuh dalam 3-9 minggu.
PENILAIAN
Derajat
LUKA BAKAR

3. Luka bakar grade III


a. Menyebabkan kerusakan jaringan yang permanen
b. Rasa sakit kadang tidak terlalu terasa karena ujung-ujung saraf dan pembuluh
darah sudah hancur.
c. Luka bakar meliputi kulit, lemak subkutis sampai mengenai otot dan tulang
PENILAIAN
Derajat
LUKA BAKAR

4. Luka Bakar grade IV


Berwarna hitam.
LUKA BAKAR
*Persentase luka bakar
***Hitungan total bagian
depan dan belakang
Dewasa Anak-anak Balita
Kepala (9) (18) (21)
2 - Tangan 9 (18) 9 (18) 10 (20)
Dada (18)
(36) (26)
Perut (18)
2 - Kaki 18 (36) 13,5 (27) 13,5 (27)
genital (1) (1) (1)
Bokong - - (5)
Jumlah 100% 100% 100%
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
RULE OF NINE
KEPALA
TOTAL ADA 9 % yang didapat dari 4.5% kepala bagian depan dan 4.5%
kepala bagian belakang
Dada
TOTAL ADA 18 % yang didapat dari 9% dada bagian depan dan 9% bagian
belakang (area Punggung belakang)

Perut / Abdomen
TOTAL ADA 18 % yang didapat dari 9% abdomen bagian depan dan 9%
bagian belakang (area Pinggang belakang)

Genital
TOTAL 1 %

Tangan / Ekstremitas Atas


TOTAL ada 9% yang didapat dari 4.5% tangan bagian depan dan 4.5% tangan
bagian belakang

Kaki / Ekstremitas Bawah


TOTAL ada 18% yang didapat dari 9% kaki bagian depan dan 9% Kaki bagian
belakang
RULE OF NINE
RULE OF NINE
KEPALA
TOTAL ADA 18 % yang didapat dari 9 % kepala bagian depan dan 9 % kepala
bagian belakang

Dada dan Perut


TOTAL ADA 36 % yang didapat dari 18 % dada dan perut bagian depan dan
18 % bagian belakang (area Punggung dan pinggang belakang)

Tangan / Ekstremitas Atas (tiap 1 tangan)


TOTAL ada 9% yang didapat dari 4.5% tangan bagian depan dan 4.5% tangan
bagian belakang

Kaki / Ekstremitas Bawah (tiap 1 kaki)


TOTAL ada 13.5% yang didapat dari 6.7% kaki bagian depan dan 6.7% Kaki
bagian belakang

Genital
TOTAL 1 %
RULE OF NINE
KEPALA DAN LEHER
TOTAL ADA 21 %

Dada dan Perut


TOTAL ADA 13 %

Belakang
TOTAL ADA 13 %
Bokong
TOTAL ADA 5 %

Tangan / Ekstremitas Atas (tiap 1 tangan)


TOTAL ada 10 %

Kaki / Ekstremitas Bawah (tiap 1 kaki)


TOTAL ada 13.5%

Genital
TOTAL 1 %
LUKA BAKAR
*Hitung Kebutuhan Cairan
RUMUS BAXTER
24 Jam 4ml x kg BB x luas luka bakar (%)
8 jam PERTAMA = ½ x total cairan 24 jam
8 jam kedua = ¼ x total cairan 24 jam
8 jam ketiga = ¼ x total cairan 24 jam
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
RUMUS BAXTER 24 Jam 4ml x kg BB x luas luka bakar (%)
8 jam PERTAMA = ½ x total cairan 24 jam Dik BB = 50 kg
8 jam kedua = ¼ x total cairan 24 jam LLB = 50%
8 jam ketiga = ¼ x total cairan 24 jam Dit TOTAL kebutuhan cairan 24 jam
8 Jam pertama ?
8 Jam ke dua ?
jml kebutuhan cairan (ml) x fX 8 Jam ke tiga ?
Lama pemberian (jam) x 60 jika fX tetesan makro (20),
berapa tetes yang diberikan utk
8 jam pertama ?
8 jam kedua ?
LUKA BAKAR
Soal Latihan
Seorang supir truk berusia 39 tahun masuk RS setelah mengalami luka bakar pada dada bagian
depan, lengan dan tangan akibat kebakaran yang terjadi pada truk yang dikendarainya. Diketahui
supir tersebut 60 Kg dengan estimasi luka bakar 30%.
Berapakah volume resusitasi cairan yang diberikan pada klien tersebut pada 8 jam pertama,
berdasarkan formula Baxter/parkland?
a) 9600 cc
b) 4800 cc
c) 3600 cc
d) 2400 cc
e) 1200 cc

Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
LUKA BAKAR
Soal Latihan
Seorang klien berusia 60 tahun datang ke ruang UGD bersama teman kerjanya. Satu jam yang lalu, klien ketika dan
temanya ingin memasang teralis plafon rumah klien tersengat listrik, terdapat luka bakar pada telapak tangan
sampai ke siku sebelah kiri dan kanan, kaki kanan sampai alat vital klien. Berdasarkan rumus 9 (rule of 9) berapa
persenkah luas luka bakar pada klien?
A.23%
B.19%
C.28%
D.36%
E.27%
dan Berapa kebutuhan cairan pasien utk 24 jam jika BB pasien 50Kg...?
A.5.400ml
B.5.500ml
C.5.600ml
D.5.700ml
E.5.800ml
Jika ada misinformasi disini teman-teman bisa bantu dengan comment yang “positif” dengan jawaban yang benar. terimakasih
RULE OF NINE
KEPALA
TOTAL ADA 9 % yang didapat dari 4.5% kepala bagian depan dan 4.5%
kepala bagian belakang
Dada
TOTAL ADA 18 % yang didapat dari 9% dada bagian depan dan 9% bagian
belakang (area Punggung belakang)

Perut / Abdomen
TOTAL ADA 18 % yang didapat dari 9% abdomen bagian depan dan 9%
bagian belakang (area Pinggang belakang)

Genital
TOTAL 1 %

Tangan / Ekstremitas Atas


TOTAL ada 9% yang didapat dari 4.5% tangan bagian depan dan 4.5% tangan
bagian belakang

Kaki / Ekstremitas Bawah


TOTAL ada 18% yang didapat dari 9% kaki bagian depan dan 9% Kaki bagian
belakang
RULE OF NINE
KEPALA
TOTAL ADA 18 % yang didapat dari 9 % kepala bagian depan dan 9 % kepala
bagian belakang

Dada dan Perut


TOTAL ADA 36 % yang didapat dari 18 % dada dan perut bagian depan dan
18 % bagian belakang (area Punggung dan pinggang belakang)

Tangan / Ekstremitas Atas (tiap 1 tangan)


TOTAL ada 9% yang didapat dari 4.5% tangan bagian depan dan 4.5% tangan
bagian belakang

Kaki / Ekstremitas Bawah (tiap 1 kaki)


TOTAL ada 13.5% yang didapat dari 6.7% kaki bagian depan dan 6.7% Kaki
bagian belakang

Genital
TOTAL 1 %
1. Apd yg dgunakan d ruang covid

1. Tingkat pertama untuk tenaga kesehatan yang bekerja di tempat praktik umum dimana kegiatannya tidak
menimbulkan risiko tinggi, tidak menimbulkan aerosol. APD yang dipakai terdiri dari masker bedah, gaun, dan
sarung tangan pemeriksaan.

2. Tingkat kedua dimana tenaga kesehatan, dokter, perawat, dan petugas laboratorium yang bekerja di ruang
perawatan pasien, di ruang itu juga dilakukan pengambilan sampel non pernapasan atau di laboratorium, maka
APD yang dibutuhkan adalah penutup kepala, google, masker bedah, gaun, dan sarung tangan sekali pakai.

3. Tingkat ketiga bagi tenaga kesehatan yang bekerja kontak langsung dengan pasien yang dicurigai atau
sudah konfirmasi Covid-19 dan melakukan tindakan bedah yang menimbulkan aerosol, maka APD yang dipakai
harus lebih lengkap yaitu penutup kepala, pengaman muka, pengaman mata atau google, masker N95, cover
all, sarung tangan bedah dan sepatu boots anti air.

Note : Masker N95 wajib untuk Tindakan aerosol : Tenaga kesehatan yang melakukan tindakan bedah,
nebulisasi, atau dokter gigi

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN
2. Pasien yg imunisasi bcg tapi tdk mncul scar akan di test apa a. Bcg b. Darah rutin c. Hematokrit dst

VAKSIN BCG, TUJUAN Untuk apa? Kekebalan ?


Bacille Calmette-Guérin (BCG)
Vaksin BCG berasal dari bakteri mycobacterium tuberculosis yang telah
dilemahkan. Penyuntikan vaksin BCG ini akan membantu tubuh mengenal
dan membentuk kekebalan terhadap bakteri ini. --- penyebab penyakit Jika tanda ini tidak muncul, ada beberapa
TB.
kemungkinan penyebabnya,
Lokasi munculnya bisul adalah di tempat penyuntikan vaksin. Awalnya bekas 1.Tehnik penyuntikan yang salah
suntikan akan mengalami kemerahan yang diikuti bisul berisi nanah yang 2.Dosis vaksinnya terlalu sedikit
kemudian akan mengering dan menimbulkan jaringan parut. Jika anak belum 3.Penyimpanan vaksin yang kurang baik
pernah terpapar oleh kuman TB, maka reaksi bisul BCG terjadi dalam kurun sehingga kualitasnya tidak prima
waktu 2 sampai 12 minggu (paling sering antara 4 sampai 6 minggu). Jika bisul
4.Daya tahan bayi yang menurun
muncul kurang dari 1 minggu, kemungkinan besar bayi atau anak tersebut telah
terpapar kuman TB sebelumnya sehingga diperlukan pemeriksaan lanjutan. 5.Kadar antibodi yang dihasilkan tubuh bayi kecil
Reaksi ini disebut reaksi cepat BCG (accelerated BCG reaction). Secara alamiah, Jika imunisasi ini tidak berhasil (tanda benjolan
bisul akan menyembuh dan meninggalkan bekas berupa jaringan parut yang tidak muncul) tidak perlu diulang pemberiannya,
datar berdiameter 2 – 6 mm. Jaringan parut tersebut biasanya terbentuk dalam karena antibodi tubuh telah terbentuk terhadap
waktu 3 bulan. kuman TB hanya saja kadarnya rendah.
Jika tidak terbentuk bisul, bukan berarti vaksin BCG gagal atau tidak terbentuk
https://www.klikdokter.com/tanya-dokter/read/2749940/tidak-ada-
proteksi sehingga tidak perlu dilakukan pengulangan walaupun bisul atau
bekas-bcg-imunisasi-berhasil-atau-tidak
jaringan parut tidak terbentuk.

http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/skar-bcg Tes kulit Mantoux atau Tuberculin skin test.


Tes kulit Mantoux atau Tuberculin skin test.
Uji kulit tuberkulin (yang juga disebut uji Mantoux) merupakan
salah satu jenis uji yang digunakan untuk mendiagnosa TB. tes
Mantoux akan menunjukkan hasil yang positif – bagi Baru
melakukan imunisasi BCG

Salah satu tes yang dilakukan untuk mendiagnosis


penyakit TBC adalah tes darah yang disebut dengan
interferon gamma release assay, atau biasa disingkat IGRA.
Tes IGRA adalah tes darah yang dilakukan untuk melihat
keberadaan bakteri penyebab tuberkulosis dalam tubuh
seseorang. IGRA merupakan pemeriksaan lanjutan yang
biasanya dilakukan setelah dokter mengenali adanya
tanda-tanda yang dicurigai sebagai gejala khas TBC
3. Ciri2 luka bakar derajat 2

Tabel Derajat Luka BAkar


Derajat Klinis Rasa Nyeri Kedalaman
Derajat I Kemerahan Nyeri Epidermis
Derajat IIa Bulla, Kemerahan Nyeri Epidermis – dermis (superficial)
Derajat IIb Bulla, Pucat Nyeri berkurang Epidermis – Hypodermis (Deep)
Derajat III Hitam, Kering Tidak ada nyeri Muscle - Bone
4. Sp 1 halusinasi penglihatan

HALUSINASI
STRATEGI PELAKSANA PERTAMA (SP 1)
 Membangun hubungan baik dengan penerapan Komunikasi Terapeutik (fase orientasi)
 Identifikasi Jenis Halusinasi
 Mengenal Halusinasi dan Mengontrol dengan cara menghadrik
STRATEGI PELAKSANA KE DUA (SP 2)
 Evaluasi SP 1
 Menghadrik Halusinasi dengan patuh minum obat.
STRATEGI PELAKSANA KE TIGA (SP 3)
 Evaluasi SP 2
 Latihan Bercakap jika terjadi halusinasi
STRATEGI PELAKSANA KE EMPAT (SP 4)
 Evaluasi SP 3
 Melakukan kegiatan harian
5. Data objektif halusinasi pendengaran

Tanda dan Gejala Tanda dan gejala halusinasi dinilai dari hasil
observasi terhadap pasien serta ungkapan pasien. Adapun tanda
dan gejala pasien halusinasi adalah sebagai berikut:

a. Data Subyektif: Pasien mengatakan : 1) Mendengar suara-suara


atau kegaduhan. 2) Mendengar suara yang mengajak bercakap-
cakap. 3) Mendengar suara menyuruh melakukan sesuatu yang
berbahaya. 4) Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris, bentuk
kartun, melihat hantu atau monster 5) Mencium bau-bauan seperti
bau darah, urin, feses, kadang-kadang bau itu menyenangkan. 6)
Merasakan rasa seperti darah, urin atau feses 7) Merasa takut atau
senang dengan halusinasinya

b. Data Obyektif 1) Bicara atau tertawa sendiri 2) Marah-marah


tanpa sebab 3) Mengarahkan telinga ke arah tertentu 4) Menutup
telinga 5) Menunjuk-nunjuk ke arah tertentu 6) Ketakutan pada
sesuatu yang tidak jelas. 7) Mencium sesuatu seperti sedang
membaui bau-bauan tertentu. 8) Menutup hidung. 9) Sering
meludah 10) Muntah 11) Menggaruk-garuk permukaan kulit
6. Langkah cuci tgn

Cara Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun Yang


Baik dan Benar
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi
pertengahan lengan memakai air yang mengalir,
ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua
telapak tangan secara lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan
secara bergantian
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari
hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan
mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara
bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian
gosok perlahan
7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara
bergantian dengan cara memutar, kemudian
diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan
dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan
memakai handuk atau tisu
7. Aliran 7lpm brpa konsentrasi oksigen
PENILAIAN PERNAPASAN
1. Frekuensi Nafas

2. Saturasi Oksigen

SpO2 95-100% menunjukkan


oksigenasi perifer yang adekuat
Emesis gravidarum adalah gejala yang wajar atau serring terdapat pada
8. **Pasien hiperemesis ditandai dgn gejala yg tdk terlihat apa kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari,
tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gajala ini
biasanya terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan
Hiperemesis gravidarum tingkat 1 2 3 berlangsung kurang lebih 10 minggu14. Mual muntah terjadi hampir
80% pada ibu hamil.

Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana


penderita mual muntah lebih dari 10 kali dalam 24
jam, sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan
keadaan umum menjadi buruk. Keadaan ini rata-rata
muncul pada usia kehamilan 8-12 minggu16.
Hiperemesis gravidarum adalah kondisi persisten mual
muntah ibu hamil pada trimester pertama sampai
dengan usia kehamilan 22 minggu yang apabila
berkelanjutan bisa mengakibatkan kekurangan
karbohidrat dalam lemak, dehidrasi dan kekurangan
elektrolyt. Hiperemesis gravidarum ditandai dengan
mual muntah, ketonuria dan kehilangan 5% dari berat
sebelum hamil, 0,3 hingga 0,2 % hiperemesis
gravidarum membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Pada umumnya hiperemesis gravidarum terjadi pada


minggu ke 6- 12 masa kehamilan, yang dapat berlanjut
sampai minggu ke 16-20 masa kehamilan
9. Komunikasi dgn anak yg akan di pasang infus

Ringkasnya Tahap komunikasi terapeutik


10. Seorang pasien yg kakinya di amputasi tapi mngatakan “seandainya hari itu tdk terjadi dst” trmasuk dlm apa

“Biarkan saya hidup untuk melihat anak saya diwisuda."; "Saya akan melakukan apapun untuk beberapa tahun.";
"Saya akan memberikan simpanan saya jika...“ merupakan contoh kalimat dari klien yang sedang berada di fase
dari kehilangan
11. Pasien abcd d lapangan dgn kasus yg brbeda mana yg di prioritaskan

Klasifikasi Triage
Warna merah (emergensi)
Pasien maupun korban yang ditandai dengan warna ini memiliki prioritas pertolongan pertama karena kondisinya yang gawat darurat. Bisa
mengancam jiwa apabila tidak ditangani dengan segera, waktu tunggu penanganannya adalah 0-5 menit. Contoh pasien atau korban yang
diberi tanda warna merah adalah yang mengalami trauma thorax, syok, dan perdarahan hebat.
Warna kuning (gawat)
Pasien maupun orban yang ditandai dengan warna kuning adalah prioritas kedua yang apabila tidak ditangani akan membahayakan
kondusu paru dan jantung. Waktu yang dibutuhkan maksimal 30 menit. Pasien maupun korban yang ditandai denganw arna kuning bisa
dibilang prioritas kedua yang harus segera ditangani di rumah sakit atau klinik dengan tindakan infasif. Contoh pasien maupun korban yang
diberi tanda warna hijau adalah yang mengalami fraktur.
Warna hijau (tidak gawat)
Pasien maupun korban yang ditandai dengan warna hijau adalah mereka yang tidak mengalami trauma parah dan kondisi yang tidak serius.
Pasien maupun korban masih bisa berjalan dan masih sadar. Penanganan pada pasien maupun korban yang ditandai dengan warna hijau
membutuhkan perawatan kurang dari 2 jam. Contoh pasien maupun korban yang ditandai dengan warna hijau adalah yang mengalai pilek
dan batuk.
Warna Hitam
Meninggal

Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan penolong saat terjadi bencana.


1.Penolong pertama melakukan penilaian cepat tanpa menggunakan alat atau melakuakan tindakan medis.
2.Panggil penderita yang dapat berjalan dan kumpulkan diarea pengumpulan
3.Nilai penderita yang tidak dapat berjalan, mulai dari posisi terdekat dengan penolong.
4.Inti Penilaian Triage Medis (TRIAGE dalam bencana memiliki 4 warna Hitam (penderita sudah tidak dapat ditolong lagi/meninggal), Merah
(penderita mengalami kondisi kritis sehingga memerlukan penanganan yang lebih kompleks), Kuning (kondisi penderita tidak kritis), Hijau
(penanganan pendirita yang memiliki kemungkinan hidup lebih besar. Penderita tidak memiliki cedera serius sehingga dapat dibebaskan dari TKP
agar tidak menambah korban yang lebih banyak. Penderita yang memiliki hidup lebih banyak harus diselamatkan terlebih dahulu).
12. Normal ttv anak dan dewasa

NADI
1. Bayi sampai usia 1 tahun: 100-160 kali per menit.
2. Anak usia 1-10 tahun: 70-120 kali per menit.
3. Anak usia 11-17 tahun: 60-100 kali per menit.
4. Orang dewasa: 60-100 kali per menit.

Suhu normal
1. bayi, yaitu 36,3–37,7 derajat Celsius.
2. anak, yaitu 36,1–37,7 derajat Celsius.
3. dewasa, yaitu 36,5–37,5 derajat Celsius

Pernafasan
1. Anak usia sekolah (6-12 tahun): 18-30 napas per menit.
2. Remaja (12-18 tahun): 12-16 napas per menit.
3. Dewasa (19-59 tahun): 12-20 napas per menit.
4. Lansia (usia 60 tahun ke atas): 28 napas per menit.
JENIS-JENIS METODE DALAM PROMOSI KESEHATAN

Metode Individual (Perorangan) a. Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling)


b. Interview (wawancara)

Metoda Kelompok Kelompok Besar (lebih dari 15 orang)

Ceramah - Metode ini baik untuk sasaran pendidikan tinggi maupun rendah.
Seminar - Metode ini hanya cocok untuk pendidikan formal menengah ke atas

Metode Massa Ceramah umum (public speaking) Kelompok Kecil

Pada umumnya bentuk Pidato-pidato/diskusi tentang Diskusi Kelompok


pendekatan (metode) massa ini kesehatan melalui media elektronik Curah Pendapat (Brain Storming)
tidak langsung. Biasanya dengan
menggunakan atau melalui Simulasi/dialog Bola Salju (Snow Balling)
media massa Tulisan-tulisan di majalah atau koran Kelompok-kelompok Kecil (Buzz Group)
Bill Board, yang dipasang di pinggir Role Play (Memainkan Peranan)
jalan, spanduk, poster, dan
sebagainya Permainan Simulasi (Simulation Game)
(Health Care Associated Infections/HAIs).

JENIS HAIS

VAP – Ventilator Associated Pneumonia


IAP – infeksi aliran darah
ISK – infeksi saluran kemih
IDO – infeksi daerah operasi
1. Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
Ventilator Associated Pneumonia (VAP) merupakan infeksi pneumonia yang terjadi setelah 48 jam pemakaian ventilasi mekanik
baik pipa endotracheal maupun tracheostomi. Beberapa tanda infeksi berdasarkan penilaian klinis pada pasien VAP yaitu demam,
takikardi, batuk, perubahan warna sputum. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan jumlah leukosit dalam darah dan
pada rontgent didapatkan gambaran infiltrat baru atau persisten. Adapun diagnosis VAP ditentukan berdasarkan tiga komponen
tanda infeksi sistemik yaitu demam, takikardi dan leukositosis yang disertai dengan gambaran infiltrat baru ataupun perburukan di
foto toraks dan penemuan bakteri penyebab infeksi paru.

2. Infeksi Aliran Darah (Iad).


Infeksi Aliran Darah (Blood Stream Infection/BSI) dapat terjadi pada pasien yang menggunakan alat sentral intra
vaskuler (CVC Line) setelah 48 jam dan ditemukan tanda atau gejala infeksi yang dibuktikan dengan hasil kultur positif
bakteri patogen yang tidak berhubungan dengan infeksi pada organ tubuh yang lain dan bukan infeksi sekunder, dan
disebut sebagai Central Line Associated Blood Stream Infection (CLABSI).

3. ISK – infeksi saluran kemih

4. Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Daerah


Operasi (IDO).
Pengendalian Infeksi Daerah Operasi (IDO)
atau Surgical Site Infections (SSI) adalah suatu cara
yang dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan
kejadian infeksi setelah tindakan operasi,
Pengertian ECG
Pemeriksaan Elektrokardiografi (EKG) adalah tindakan untuk merekam aktivitas listrik jantung dari Nodus Sinoatrial
yang dikonduksi dalam jantung yang mengakibatkan jantung berkontraksi sehingga dapat direkam melalui elektroda
yang dilekatkan pada kulit

Tujuan ECG
Untuk mengetahui ada tidaknya abnormalitas fungsi maupun struktur organ jantung

Prosedur Pemasangan ECG


Persiapan Alat
1. Alat monitor EKG lengkap siap pakai & kondisi baik
2. Kapas Alkohol
3. Jelly khusus EKG
4. Tissu
Persiapan Pasien
1. Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Pastikan kondisi pasien tenang, kooperatif dan dapat dipasang elektroda
SOP
1. Cek identitas pasien
2. Pasang sampiran
3. Lakukan cuci tangan
4. Atur posisi pasien tidur terlentang
5. Buka dan longgarkan pakaian pasien bagian atas. Bila pasien memakai jam tangan, gelang dan logam lain dilepas.
6. Bersihkan kotoran dan lemak dengan menggunakan kapas alcohol pada daerah dada, kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai dilokasi
pemasangan manset elektroda.
7. Oleskan jelly pada permukaan elektroda
8. Pasang manset elektroda pada kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai.
9. Sambung kabel EKG pada kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai pasien, untuk sadapan ekstremitas LEAD
(LEAD I, II, III , AVR,AVL,AVF) dengan cara sebagai berikut :
a. Warna merah pada tangan kanan
b. Warna kuning pada tangan kiri
c. Warna hijau pada kaki kiri
d. Warna hitam pada kaki kanan.
10. Pasangkan elektroda ke dada untuk merekam precardical :
11. Lakukan perekaman secara berurutan sesuai dengan pemilihan LEAD yang terdapat pada mesin EKG.
12. Beri identitas pasien pada hasil rekaman
13. Rapikan pasien dan peralatan.
V1 : Pada intercosta ke 4 pada garis sternum sebelah kanan
14. Cuci tangan
V2 : Pada intercosta ke 4 pada garis sternum kiri
15. Mendokumentasikan pada lembar tindakan
V3 : Pertengahan antara V2 dan V4
V4 : Pada intercosta ke 5 pada axilla bagian belakang kiri.
V5 : Pada axilla sebelah depan kiri
V6 :Pada intercosta ke 5 pada mid axilla
Limb Leads
RA tangan kanan Warna merah
- gelombang T ,ekg?
LA tangan kiri Warna kuning
-kaki kanan warna apa ? F kaki kiri Warna hijau
RF kaki kanan. Warna hitam

1.Gelombang P. Gelombang ini pada umumnya berukuran kecil dan merupakan hasil
depolarisasi atrium kanan dan kiri. Kelainan pada atrium akan menyebabkan kelainan
pada gelombang ini.
2.Segmen PR. Segmen ini merupakan garis isoelektrik yang menghubungkan
gelombang P dan gelombang QRS. Menggambarkan aktivitas listrik dari atrium ke
ventrikel. Gangguan konduksi dari atrium ke ventrikel akan menyebabkan perubahan
pada segmen PR.
3.Gelombang Kompleks QRS. Gelombang kompleks QRS ialah suatu kelompok
gelombang yang merupakan hasil depolarisasi ventrikel kanan dan kiri. Gelombang
kompleks QRS pada umumnya terdiri dari gelombang Q yang merupakan gelombang
ke bawah yang pertama, gelombang R yang merupakan gelombang ke atas yang
pertama, dan gelombang S yang merupakan gelombang ke bawah pertama setelah
gelombang R.
4.Gelombang ST. Segmen ini merupakan garis isoelektrik yang menghubungkan
kompleks QRS dan gelombang T.
5.Gelombang T. Gelombang T merupakan potensial repolarisasi ventrikel kanan dan
kiri.
Tugas perwat primer – Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Primer

MPKP PRIMER Kelebihan dari metode perawat primer:


Yaitu pemberian askep yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus
menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk - Mendorong kemandirian perawat.
merencanakan, melakukan dan mengkoordinasikan askep selama pasien - Ada keterikatan pasien dan perawat
dirawat. selama dirawat
Tugas perawat primer adalah : - Berkomunikasi langsung dengan Dokter
- Menerima pasien - Perawatan adalah perawatan
- Mengkaji kebutuhan komfrehensif
- Membuat tujuan, rencana, pelaksanaan dan evaluasi. - Model praktek keperawatan profesional
- Mengkoordinasi pelayanan dapat dilakukan atau diterapkan.
- Menerima dan menyesuaikan rencana - Memberikan kepuasan kerja bagi
- menyiapkan penyuluhan pulang perawat
- Memberikan kepuasan bagi klien dan
Ketenagaan : keluarga menerima asuhan keperawatan.
1. Setiap perawat primer adalah perawat bed. side.
2. Beban kasus pasien maksimal 6 pasien untuk 1 perawat Kelemahan dari metode perawat
3. Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal. primer:
4. Perawat profesional sebagai primer dan perawat non profesional sebagai - Perlu kualitas dan
asisten. - kuantitas tenaga perawat,
- Hanya dapat dilakukan oleh perawat
Kepala bangsal : profesional.
1. Sebagai konsultan dan pengendali mtu perawat primer - Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan
2. Orientasi dan merencanaka karyawan baru. metode lain.
3. Menyusun jadwal dinas
4. Memberi penugasan pada perawat asisten.
needle stick injury :
•Cuci tangan
•Laporkan kejadian ini pada pimpinan unit atau instalasi
•Perwatan oleh dokter
•Segera lakukan pemeriksaan
Metode kangguru untuk bayi prematur
Menyusui bayi prematur
Mencegah bayi dari infeksi
Melakukan imunisasi

1. Kesehatan Reproduksi Remaja


2. Tumbuh Kembang Remaja
3. Sindroma Premenstruasi
4. Infeksi Menular Seksual dan HIV/AIDS
5. Kehamilan tidak Diinginkan dan Aborsi
6. Pengaruh Napza dan Miras Terhadap Kehidupan Remaja.
7. Program Kesehatan Peduli Remaja
THANKYOU…..

Apabila ada Pertanyaan, nanti silahkn Tulis dikolom Chat


Nanti saya bahas di NEXT ZOOM

Anda mungkin juga menyukai