Apa itu Cookies pada browser dan apa pengaruhnya bagi user/pengguna?
• Login otomatis di sebuah website tanpa menulis kembali username dan kata
sandi
• Mengunjungi kembali sebuah website dan website tersebut “mengingat”
preferensi pengaturan yang Anda pilih sebelumnya
• Situs belanja online memberikan saran produk yang sesuai dengan preferensi
Anda
Hal-hal di atas dapat terjadi berkat bantuan cookies. Dengan adanya cookies di
browser internet, Anda/kita sebagai user/pengguna bisa menelusuri laman-laman
di sebuah website lebih mudah.
Pengertian Cookies
Apa itu cookies? Cookies adalah istilah untuk kumpulan informasi yang berisi rekam
jejak dan aktivitas ketika menelusuri sebuah website. Secara sederhana pengertian
cookies adalah kumpulan data yang diterima komputer dari sebuah situs dan
mengirimkan kembali ke situs yang dikunjungi.
Dengan cookies, website bisa menyimpan rekam jejak dan aktivitas yang dilakukan
pengunjung. Fungsi apa saja yang disediakan oleh cookies?
Fungsi cookies yang pertama adalah untuk menyimpan informasi login. Jadi, user
tidak perlu menulis berulang kali username dan kata sandi untuk mengunjungi
website yang sama.
Jadi, saat Anda mengakses kembali website tersebut, website akan otomatis
menyediakan konten dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan pilihan Anda
sebelumnya.
Fungsi cookies yang lain adalah memungkinkan website untuk menyediakan konten
yang lebih personal. Misalnya, di sebuah situs belanja Anda sering mencari produk
elektronik dan pakaian. Ketika Anda kembali ke situs belanja online tersebut, Anda
akan mendapatkan saran-saran produk yang berkaitan dengan produk elektronik dan
pakaian.
Jadi pengalaman berbelanja online Anda bisa lebih personal karena cookies
menyimpan rekam jejak dan aktivitas Anda di website belanja online tersebut.
4. Menampilkan Iklan
Fungsi cookies yang terakhir adalah untuk menampilkan iklan yang sesuai dengan
aktivitas browsing pengunjung. Misalnya, Anda baru saja mengunjungi website toko
online yang menjual sepatu. Kemudian Anda membaca berita di portal berita online
dan bisa mendapati iklan yang berkaitan dengan sepatu.
Dalam kondisi normal, cookies tidak bisa mentransfer malware atau virus karena
data yang dibawa cookies tidak berubah ketika berpindah dari komputer ke website
Meski demikian dengan penggunaan internet, user tetap harus berhati-hati ketika
beraktivitas di dalamnya, dengan menghindari situs-situs yang mencurigakan dan
berpotensi bahaya agar informasi di cookies tidak dicuri oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab.
Mengelola Cookies
Anda juga bisa mengelola peraturan cookies di browser internet sesuai yang Anda
inginkan. Untuk contoh mengelola cookies kami menggunakan browser Google
Chrome.
Buka pengaturan browser Google Chrome yang berada di pojok kanan browser.
Pilih Setting > Advance> Privacy and Security seperti gambar di bawah ini.
Anda juga dapat memblokir situs-situs tertentu untuk membaca dan menyimpan
cookies dari browser yang Anda gunakan.
Selain itu, Anda juga bisa menghapus data cookies dengan mengklik sub menu See
all cookies and site data.
Anda juga bisa menghapus cookies dengan menu Clear Browsing Data seperti di
bawah ini:
Pada dasarnya cookies memang aman untuk digunakan dan memudahkan Anda
selama menelusuri sebuah website. Anda tidak perlu berulang kali menuliskan
username dan kata sandi. Anda juga tidak perlu mengatur ulang pengaturan di
website yang sering Anda kunjungi. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan
pengalaman lebih personal selama menelusuri website tertentu.
Fungsi Cache
Cache berfungsi untuk mempercepat akses data pada komputer karena cache
menyimpan data atau informasi yang telah di akses oleh suatu buffer, sehingga
meringankan kerja processor. Jadi Bisa disimpulkan fungsi cache memory yaitu:
Tipe-Tipe Cache
1. Memory Cache
Memory cache sering pula disebut dengan RAM cache. Ini adalah sebuah porsi
memori yang dibuat dengan kecepatan tinggi static RAM (SRAM). Tipe cache ini
lebih efektif karena hampir semua program dapat mengakses data atau perintah yang
sama berulang kali. Itu artinya, semakin banyak informasi yang disimpan di SRAM,
maka komputer akan semakin sering menggunakan cache ini ketimbang
menggunakan DRAM yang relatif lebih lambat.
Cache memori mempunyai tiga level. Anda tentu pernah melihat label L1 Cache,
L2 Cache atau L3 Cache di kotak perangkat komputer Anda atau di paket informasi
spesifikasinya. L1 adalah sebutan untuk internal cache, ia menghuni bagian di antara
CPU dan DRAM. Cache ini memiliki kecepatan akses paling tinggi. Ukuran memori
berkembang mulai dari 8Kb, 64Kb dan 128Kb.
Sedangkan L2 adalah eksternal cache yang mempunyai kapasitas lebih besar yaitu
berkisar antara 256Kb sampai dengan 2Mb. Namun soal kecepatan, L2 justru lebih
lamban ketimbang L1. Terakhir, L3 Cache yang biasanya terdapat dalam komputer
model baru yang mempunyai lebih dari satu unit prosesor, misalnya dual core atau
quad core. L3 berfungsi sebagai pengatur data yang diakses dari L2 cache dan
masing-masing inti prosesor.
2. Disk Cache
Tidak jauh berbeda dengan Memory Cache, Disk Cache juga berpatokan pada
prinsip yang sama. Tetapi alih-alih menggunakan data berkecepatan tinggi SRAM,
disk cache justru menggunaan memori konvensional atau disebut dengan dynamic
RAM (DRAM) yang relatif lebih lambat. Cara kerjanya, ketika Anda menjalankan
Sistem Berkas (AdditionalSubject_Media Penyimpanan) – UNSURYA
sebuah aplikasi yang membutuhkan data dari disk, pertama-tama aplikasi akan
memeriksa ketersediaan datanya di memory buffer. Disk Cache mampu
memberikan dampak kecepatan yang signifikan terhadap performa aplikasi, sebab
mekanisme ini jauh lebih cepat daripada mengambil data dari komponen harddisk.