Anda di halaman 1dari 21

ARSITEKTUR KOMPUTER

“KELOMPOK 3”
STUDI KASUS : CACHE MEMORY

FAHMI A.GIFFARY 2023130011


JOHARI 2023130012
ANAS 2023130013
FANDI ISHADINATA 2023130014
SADIKAH NUR 2023130030

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER (S2)


PASCA SARJANA UNIVERSITAS HANDAYANI
MAKASSAR
2023 – 2024
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum WarahmatullahiWabarakatu.

Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon

pertolongan kepada-Nya, memohon ampunan kepada-Nya, bertaubat Kepada-Nya dan

kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan keburukan perbuatan kami.

Berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah

kelompok ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada keluarganya, para sahabatnya,

hingga kepada ummatnya sampai akhir zaman.

Tugas makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas mata

kuliah Arsitektur Komputer. Walaupun makalah yang kami susun masih jauh dari

kesempurnaan.mudah–mudahan makalah ini bisa memberi masukan bagi banyak

orang khususnya bagi orang yang mempelajari Arsitektur Komputer. Sebelumnya

kami mohon maaf bila dalam makalah ini terdapat kesalahan pada penulisan, apabila

ada kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap makalah ini, kami sangat

berterima kasih. Demikian makalah ini kami susun.Semoga dapat berguna untuk kita

semua. Amin

Wassalamualikum Wr.Wb

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2

A. FUNGSI DAN STRUKTUR CACHE MEMORY ............................................................... 2

1. Fungsi Cache Memory .......................................................................................................3

2. Struktur Cache Memory .....................................................................................................4

B. ELEMEN PERANCANGAN MEMORY .............................................................................8

1. Size Chat ............................................................................................................................ 8

2. Mapping Cache .................................................................................................................. 9

3. Replacement Algorithm ................................................................................................... 10

4. Write Policy ..................................................................................................................... 12

5. Blok Size ..........................................................................................................................13

6. Cache Type ...................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Organisasi dan Arsitektur Komputer merupakan salah satu bidang ilmu utama
pembangun body of knowledge dalam teknik komputer/sistem computer (ACM &
IEEE, 2015). Hal ini terlihat dari besarnya proporsi yang dialokasikan untuk bidang
ilmu ini yaitu 60 core hours dari 420 core hours yang tersedia. Matakuliah ini
bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang bagaimana
computer bekerja.

Cache adalah sebuah memori kecil yang sangat cepat yang diposisikan
diantara processor dan main memori. Tujuannya adalah agar main memori terkesan
bekerja lebih cepat dari sudut pandang processor. Keefektifan pendekatan ini
berdasarkan pada property program computer yang disebut locality of reference
(Hamacher, Vranesic, Safwat, & Manjikian, 2012).

Cache memory berisi salinan sebagian isi dari memori (Patterson & Hennessy,
2014). Ketika processor berusaha untuk membaca sebuah word dari memory, maka
terlebih dahulu dilakukan pencarian terhadap word tersebut di cache. Jika ada, maka
word tersebut dikirim ke processor, jika tidak maka sebuah blok memori yang berisi
word yang diminta processor tersebut dikirim ke processor, dan pada saat yang sama
word tersebut juga disalin ke cache. Karena ada kecendrungan processor untuk
mereferensi isi memori secara berurutan (locality of reference), maka kemungkinan
besar word yang berikutnya diperlukan oleh processor sudah berada dalam cache,
sehingga processor tidak perlu mencari word tersebut ke main memory. Dengan
demikian, kinerja sistem secara keseluruhan dapat meningkat, karena processor tidak
selalu harus meminta word yang dibutuhkannnya ke main memory yang dalam hal
kecepatan jauh lebih rendah dibanding dengan kecepatan cache.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. FUNGSI DAN STRUKTUR CACHE MEMORY

Cache memory adalah jenis memori komputer yang digunakan untuk menyimpan data

yang sering digunakan atau data yang mungkin akan digunakan oleh prosesor komputer

dalam waktu dekat. Cache memory berperan penting dalam meningkatkan kinerja komputer

dengan mempercepat akses data oleh prosesor. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari

cache memory:

Prinsip Kerja Cache Memory

Cache berisi salinan sebagian isi memori utama. Pada saat CPU membaca sebuah word

memory, dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah word berada berada di cache. Jika

word berada di cache, maka akan dikirimkan ke CPU yang dikenal sebagai proses HITT. Jika

tidak ada, maka blok memori utama yang terdir idari sejumlah word tetap akan diletakkan di

cache yang dikenal sebagai proses MISS dan selanjutnya dikirim ke CPU.

Cache memory berisi copy dari sebagian isi dari main memory. Processor akan mencari

word pada cache memory terlebih dahulu jika membutuhkan suatu word. Jika word yang

dicari ada pada cache, maka processor langsung akan membacanya.

2
Jika word yang dicari tidak ada, maka beberapa blok dari main memory akan di load ke

cache, dan dedeliver ke processor.

1. Fungsi Cache Memory

a) Mempercepat Akses Data

Cache memory menyimpan salinan data dan instruksi yang sering digunakan oleh

prosesor. Karena cache memory berada dekat dengan prosesor, akses ke data dalam

cache lebih cepat daripada mengakses data dari RAM (Random Access Memory) yang

lebih lambat. Dengan demikian, cache memory membantu mempercepat waktu akses

prosesor terhadap data dan instruksi yang diperlukan untuk menjalankan program.

b) Mengurangi Latensi

Latensi adalah waktu yang diperlukan untuk mendapatkan data dari memori.

Dengan menyimpan salinan data yang sering digunakan di cache, prosesor dapat

menghindari latensi yang terkait dengan mengambil data dari memori utama (RAM).

Hal ini mengurangi waktu tunggu prosesor dan meningkatkan responsifitas sistem.

c) Meningkatkan Kinerja Aplikasi

Dengan mengurangi waktu yang diperlukan untuk mengambil data, cache

memory membantu meningkatkan kinerja aplikasi secara keseluruhan. Aplikasi dapat

berjalan lebih cepat dan merespons perintah pengguna dengan lebih cepat karena data

yang diperlukan telah tersedia di cache.

d) Mengoptimalkan Penggunaan Bandwidth Memory

Cache memory membantu mengoptimalkan penggunaan bandwidth memori

dengan menyimpan data yang sering digunakan di tingkat yang lebih dekat dengan

prosesor. Hal ini mengurangi beban pada sistem memori utama, memungkinkan

3
penggunaan bandwidth memori yang lebih efisien untuk operasi-operasi yang

membutuhkan akses ke memori utama.

e) Meningkatkan Efisiensi Prosesor

Dengan menyimpan instruksi yang sering digunakan di cache, prosesor dapat

menjalankan instruksi-instruksi tersebut dengan lebih efisien. Prosesor tidak perlu

menunggu instruksi dari memori utama setiap kali diperlukan, yang memungkinkan

prosesor untuk terus bekerja dengan kecepatan tinggi.

2. Struktur Cache Memory

Memori yang lebih kecil, lebih mahal dan lebih cepat diletakkan pada urutan teratas.

Sehingga, jika diurutkan dari yang tercepat, maka urutannya adalah sebagai berikut:

a) Register Mikroprosesor

Ukurannya yang paling kecil tapi memiliki waktu akses yang paling cepat,

umumnya hanya 1 siklus CPU saja. Register adalah memory internal yang didesain

4
untuk dapat menyimpan data lebih cepat dibandingkan memory utama. Register berada

dalam hirarki memory tertinggi dalam struktur dia atas, hal ini menunjukkan register

paling cepat dalam pengaksesan data,paling dekat dengan memory utama dan paling

kecil kapstitas memorynya.

Register memiiki 2 fungsi, yaitu:

 User Visibel Register, register CPU yang dapat digunakan oleh pemrogram,

dengan menggunakan set intsruksi memungkinkan satu buah register atau lebih

untuk dispesifikasian sebagai operand atau alamat operand.

 Control dan Status Register, register yang digunakan oleh unit kontrol untuk

mengintrol operasi CPU dan oleh program sistem operasi untuk mengontrol

eksekusi program.

b) Cache mikroprosesor

Cache mikroprosesor, disusun berdasarkan kedekatannya dengan prosesor (level-1,

level-2, level-3, dan seterusnya). Memori cache mikroprosesor dikelaskan ke dalam

tingkatan-tingkatannya sendiri:

 Level 1, memiliki ukuran paling kecil di antara semua cache, sekitar puluhan

kilobyte saja. Kecepatannya paling cepat di antara semua cache.

 Level 2, memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan cache level-1, yakni

sekitar 64 kilobyte, 256 kilobyte, 512 kilobyte, 1024 kilobyte, atau lebih besar.

Meski demikian, kecepatannya lebih lambat dibandingkan dengan level-1, dengan

nilai latency kira-kira 2 kali hingga 10 kali. Cache level-2 ini bersifat opsional.

Beberapa prosesor murah dan prosesor sebelum Intel Pentium tidak memiliki cache

level-2.

5
 Level 3, memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan cache level-2, yakni

sekitar beberapa megabyte tapi agak lambat. Cache ini bersifat opsional. Umumnya

digunakan pada prosesor-prosesor server dan workstation seperti Intel Xeon atau

Intel Itanium. Beberapa prosesor desktop juga menawarkan cache level-3 (seperti

halnya Intel Pentium Extreme Edition), meski ditebus dengan harga yang sangat

tinggi.

c) Main Memory

Memiliki akses yang jauh lebih lambat dibandingkan dengan memori cache,

dengan waktu akses hingga beberapa ratus siklus CPU, tapi ukurannya mencapai satuan

gigabyte. Waktu akses pun kadang-kadang tidak seragam, khususnya dalam kasus

mesin-mesin Non-uniform memory access (NUMA).

 ROM ( Read Only memory) yaitu memory yang hanya bisa dibaca saja datanya atau

programnya. Pada PC, ROM terdapat pada BIOS ( Basic Input Output System ) yang

terdapat pada Mother Board yang berfungsi untuk men-setting peripheral yang ada

pada system. Contoh: AMIBIOS, AWARD BIOS, dll. ROM untuk BIOS terdapat

beragam jenis diantaranya jenis Flash EEPROM BIOS yang memiliki kemampuan

untuk dapat diganti programnya dengan software yang disediakan oleh perusahhan

pembuat Mother Board, yang umumnya penggantian tersebut untuk peningkatan

unjuk kerja dari peripheral yang ada di Mother Board.

 RAM (Random Acces Memory), memiliki kemampuan untuk dirubah data atau

program yang tersimpan didalamnya.

6
d) Penyimpan Cadangan Lokal

 Magnetic Disk

Magnetik penyimpanan data, digunakan untuk penyimpanan tersier dan off-line

Pada komputer awal, penyimpanan magnetik juga digunakan untuk penyimpanan

primer dalam bentuk memory magnetik drum, atau inti, memory inti tali, memory

film tipis, memory twistor atau memory gelembung. Juga tidak seperti hari ini, pita

magnetik sering digunakan untuk penyimpanan sekunder.

 Optical Tape

Optical tape adalah media untuk penyimpanan optik pada umumnya terdiri dari

strip panjang dan sempit dari plastik ke mana pola dapat ditulis dan dari mana pola

bisa dibaca kembali. Ini beberapa saham teknologi dengan stok film bioskop dan

cakram optik, tetapi kompatibel dengan tidak. Motivasi di balik pengembangan

teknologi ini adalah kemungkinan kapasitas penyimpanan yang jauh lebih besar

daripada baik pita magnetik atau cakram optic.

e) Penyimpan Cadangan Jarak Jauh

 File Sistem Terdistribusi

File Sistem Terdistribusi ( Distributed File System ) adalah file sistem yang

mendukung sharing files dan resources dalam bentuk penyimpanan persistent di

sebuah network.

 Cloud Server

7
Teknologi cloud memungkinkan beberapa server dijadikan “satu” berfungsi

sebagai storage (disk virtual), beberapa server lain (Host) di”satu”kan berfungsi

sebagai computing node (CPU virtual). Diatas platform cloud tersebut bisa berjalan

beberapa server virtual (Guest). Teknologi cloud juga memungkinkan sekumpulan

server virtual (Guest) membentuk suatu network VLAN seperti layaknya server-

server fisik yang terhubung dengan LAN. Dimana tiap pelanggan memiliki secure

VLAN masing-masing yang tidak bisa saling memasuki. Sehingga aplikasi business

online anda terutama di Indonesia, yang membutuhkan konfigurasi beberapa server

dapat di akomodir oleh layanan cloud server.

B. ELEMEN PERANCANGAN MEMORY

Elemen perancangan pada cache memory adalah sebagai berikut:

1. Size Cache

8
Menentukan ukuran memori cache sangatlah penting untuk mendongkrak kinerja

komputer. Dari segi harga cache sangatlah mahal tidak seperti memori utama. Semakin

besar kapasitas cache tidak berarti semakin cepat prosesnya, dengan ukuran besar akan

terlalu banyak gate pengalamatannya sehingga akan memperlambat proses. Kita bisa melihat

beberapa merek prosesor di pasaran beberapa waktu lalu. AMD mengeluarkan prosesor K5

dan K6 dengan cache yang besar (1MB) tetapi kinerjanya tidak bagus. Kemudian Intel

pernah mengeluarkan prosesor tanpa cache untuk alasan harga yang murah, yaitu seri Intel

Celeron pada tahun 1998-an hasil kinerjanya sangat buruk terutama untuk operasi data besar,

floating point, 3D. Intel Celeron versi berikutnya sudah ditambah cache sekitar 128KB. Lalu

berapa idealnya kapasitas cache? Sejumlah penelitian telah menganjurkan bahwa ukuran

cache antara 1KB dan 512KB akan lebih optimum [STA96].

Ukuran cache disesuaikan dengan kebutuhan untuk membantu kerja memori. Semakin

besar ukuran cache semakin lambat karena semakin banyak jumlah gerbang dalam

pengalamatan cache.

2. Mapping Cache

Cache mempunyai kapasitas yang kecil dibandingkan memori utama. Pemetaan cache

merupakan aturan blok – blok mana yang diletakkan dalam cache. Terdapat tiga metode,

yaitu:

a) Pemetaan Langsung, teknik paling sederhana, yaitu teknik ini memetakan blok memori

utama hanya ke sebuah saluran cache saja.

b) Pemetaan Asosiatif, digunakan untuk mengatasi kekurangan pemetaan langsung. Tiap

blok memori utama dapat dimuat ke sembarang saluran cache. Alamat memori utama

diinterpretasikan dalam field tag dan field word oleh kontrol logika cache. Tag secara

9
unik mengidentifikasi sebuah blok memori utama. Mekanisme untuk mengetahui suatu

blok dalam cache dengan memeriksa setiap tag saluran cache oleh kontrol logika cache.

Fleksibilitas dalam penggantian blok baru yang ditempatkan dalam cache. Kelebihan

pemetaan ini adalah algoritma penggantian dirancang untuk memaksimalkan hit ratio,

yang pada pemetaan langsung terdapat kelemahan. Sedangkan kekurangannya,

kompleksitas rangkaian sehingga mahal secara ekonomi

c) Pemetaan Asosiatif Set, menggabungkan kelebihan yang ada pada pemetaan langsung

dan pemetaan asosiatif. Memori cache dibagi dalam bentuk set–set. Alamat memori

utama diinterpretasikan dalam tiga field, yaitu: field tag, field set, field word. Setiap blok

memori utama dapat dimuat dalam sembarang saluran cache.

3. Replacement Algorithm

Yang dimaksud Algoritma Penggantian adalah suatu mekanisme pergantian blok-blok

dalam memori cache yang lama dengan data baru. Dalam pemetaan langsung tidak

diperlukan algoritma ini, namun dalam pemetaan asosiatif dan asosiatif set, algoritma ini

mempunyai peranan penting untuk meningkatkan kinerja cache memori. Banyak algoritma

penggantian yang telah dikembangkan, namun dalam buku ini akan dijelaskan algoritma

yang umum digunakan saja. Algoritma yang paling efektif adalah Least Recently Used

(LRU), yaitu mengganti blok data yang terlama berada dalam cache dan tidak memiliki

referensi. Algoritma lainnya adalah:

a) First In First Out (FIFO)

Yaitu mengganti blok data yang awal masuk. Inti dari algoritma ini adalah simple /

paling sederhana karena prinsipnya sama seperti prinsip antrian tak berprioritas. Page

yang masuk terlebih dahulu maka yaitu yang akan keluar duluan juga. Untuk algoritma

10
ini menggunakan structure data stack. Jadi kerjanya yaitu dimana kalau tidak ada frame

yang kosong saat terjadi page fault maka korban yang dipilih adalah frame dengan stack

paling bawah seperti hal nya halaman yang sudah lama tersimpan didalam memory maka

dari itu algoritma ini juga bisa memindahkan page yang sering digunakan.

Contoh gambar dari Algoritma page FIFO

b) Least Frequently Used (LFU)

Adalah mengganti blok data yang mempunyai referensi paling sedikit.

Dikarenakan algoritma optimal sangat sulit dalam pengimplementasiannya,

maka dibuatlah algoritma lain yang performance-nya mendekati algoritma

optimal dengan sedikit cost yang lebih besar. ama seperti algoritma optimal,

algoritma LRU tidak mengalami anomali Belady. Algoritma ini memakai

linked list untuk mendata halaman mana yang paling lama tidak terpakai.

Linked list inilah yang membuat cost membesar, karena harus meng-update

linked list tiap saat adahalaman yang di akses.

11
Contoh gambar dari Algoritma page LFU
4. Write Policy

Kebijakan menulis cache yang menentukan bagaimana menangani menulis ke

lokasi memori yang saat ini ditahan dalam cache. Dijelaskan lebih rinci di sini, kedua

jenis kebijakan adalah:

 Write-Back Cache, yaitu teknik meminimasi penulisan dengan cara

penulisan pada cache saja. Ketika sistem menulis ke lokasi memori yang saat

ini dipegang dalam cache, itu hanya menulis informasi baru pada baris cache

yang sesuai. Ketika garis cache akhirnya diperlukan untuk beberapa alamat

memori lain, data yang diubah adalah "menulis kembali" ke memori sistem.

Jenis cache yang memberikan performa yang lebih baik dari cache write-

through, karena menghemat (memakan waktu) menulis siklus ke memori.

 Write-Through Cache, yaitu operasi penulisan melibatkan data pada memori

utama dan sekaligus pada cache memori sehingga data selalu valid. Ketika

sistem menulis ke lokasi memori yang saat ini dipegang dalam cache, itu

menulis informasi baru baik ke baris cache yang tepat dan lokasi memori itu

12
sendiri pada saat yang sama. Jenis cache menyediakan kinerja buruk dari

menulis- kembali, tapi lebih sederhana untuk menerapkan dan memiliki

keuntungan dari konsistensi internal, karena cache tidak pernah tidak sinkron

dengan memori apa adanya dengan cache write-back. Kekurangan teknik ini

adalah menjadikan lalu lintas data ke memori utama dan cachesangattinggi

sehingga mengurangi kinerja sistem, bahkan bisa terjadi hang.

 Bus Watching with Write Through, yaitu setiap cache controller akan

memonitoring bus alamat untuk mendeteksi adanya operasi tulis. Apabila ada

operasi tulis di alamat yangdatanya digunakanbersama maka cache controller

akan menginvalidasi data cache nya.

 Hardware Transparency, yaitu adanya perangkat keras tambahan yang

menjamin semua updating data memori utama melalui cache direfleksikan

pada seluruh cache yang ada.

 Non Cacheable Memory, yaitu hanya bagian memori utama tertentu yang

digunakansecara bersama. Apabila ada mengaksesan data yang tidak di share

merupakankegagalan cache.

5. Block Size

Karena ukuran blok meningkat dari ukuran yang sangat kecil ke ukuran yang lebih

besar, rasio klik pada awalnya akan meningkat karena prinsip lokalitas, yang menyatakan

bahwa data dalam sekitar kata yang direferensikan kemungkinan akan direferensikan dalam

waktu dekat. Sebagai ukuran blok meningkat, lebih baiknya data dibawa ke cache. Dua efek

spesifik ikut bermain:

13
 Blok yang lebih besar dapat mengurangi jumlah blok yang masuk ke dalam cache.

Karena masing-masing blockfetch menimpa isi cache lama, sejumlah kecil hasil blok

dalam data akan ditimpa setelah mereka diambil.

 Sebagai blok besar, setiap kata tambahan menjauh dari yang diminta kata dan karena itu

kurang dibutuhkan dalam waktu dekat.

6. Cache Type

Cache dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsinya, seperti cache

instruksi (untuk menyimpan instruksi program), cache data (untuk menyimpan data hasil

eksekusi instruksi).

a) Cache Instruksi

Cache instruksi adalah tipe cache yang dirancang khusus untuk menyimpan

instruksi program yang akan dieksekusi oleh unit pemrosesan pusat (CPU). Ketika CPU

membutuhkan instruksi, instruksi-instruksi tersebut pertama-tama dicari dalam cache

instruksi. Jika instruksi yang diperlukan sudah ada di cache instruksi, CPU dapat

mengambilnya dengan sangat cepat, meningkatkan kinerja eksekusi program secara

keseluruhan. Cache instruksi membantu mengurangi waktu akses ke memori utama

untuk mengambil instruksi, yang biasanya lebih lambat dibandingkan dengan cache.

b) Cache Data (Data Cache)

Cache data adalah tipe cache yang dirancang untuk menyimpan data yang

digunakan atau dimodifikasi oleh instruksi-instruksi program. Saat CPU membutuhkan

data, data tersebut pertama-tama dicari dalam cache data. Jika data yang diperlukan

sudah ada di cache data, CPU dapat mengambilnya dengan cepat tanpa harus

mengakses memori utama. Cache data membantu mengurangi waktu akses ke memori

14
utama untuk membaca atau menulis data, meningkatkan kinerja aplikasi yang

memerlukan manipulasi data secara intensif.

Istilah dalam cache

 Cache hit, jika data yang diminta oleh unit yang lebih tinggi dan ada dalam cache disebut

“hit”. Permintaan dapat dilayani dengan cepat.Maksud urutan unit dari rendah hingga tinggi

yaitu: Streamer – Hardisk Memori – Second Level – First level – CPU cache.

 Cache miss, bila data yang diminta tidak ada dalam cache, harus diambil dari unit

dibawahnya yang cukup memakan waktu. Ini disebut miss (gagal)

 Burst mode, dalam modus cepat ini cache mengambil banyak data sekaligus dari unit

dibawahnya. Ia mengambil lebih dari yang dibutuhkan dengan asumsi, data yang diminta

berikutnya letaknya berdekatan.

 LRU (Least Recently Used) adalah algoritma penggantian cache.

 COAST, Cache on the stick adalah bentuk khusus L2, yang dapat diganti-ganti seperti

15
RAM dan ditempatkan pada modul.

 DRAM, memori dinamik (”Dynamic Random Access Memory) adalah bentuk yang paling

umum. DRAM hanya menggunakan sebuah kapasitor untuk menyimpan, sehingga kecil

dan murah untuk kapasitas besar. Kekurangannya: kecepatannya tidak begitu tinggi.

 SRAM, memori statik (Static RAM) ini menggunakan sakelar elektronik (flip-flop) untuk

menyimpan. secara teknis flip-flop pada RAM lebih rumit dari kapasitor pada DRAM.

Karena lebih cepat, SRAM biasanya digunakan untuk cache L1 atau L2.

 SDRAM, memori dinamik tersinkronisasi (Synchronous DRAM) merupakan

perkembangan lebih lanjut dari DRAM. Akses pada memori disinkronkan dengan

frekuensi sistim prosesor sehingga menghemat waktu. Pada motherboard modern,

SDRAM berfungsi sebagai pengganti langsung DRAM.

 First level cache (L1), ini tingkat cache teratas dalam hirarki, dengan kapasitas memori

terkecil, termahal dan tercepat.

 Second level cache (L2), cache level dua ini memiliki kapasitas lebih besar dari L1, tetapi

lebih lambat dan murah. Cache L2 masih lebih cepat dibandingkan dengan RAM.

 Write back (WB), cache digunakan tidak hanya saat membaca, tetapi juga dalam proses

menulis.

16
 Write through (WT), mementingkan keamanan: cache hanya digunakan saat membaca,

sedangkan untuk menulis ditunggu hingga memori yang dituju selesai menulis.

Gambar-Gambar Cache

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/23173334/STRUKTUR_CPU_DAN_CACHE_MEMORY

https://www.scribd.com/doc/240490760/Cache-Memory

https://grahakarya.com/blog/pengertian-cache-memory-fungsi-jenis-serta-cara-kerjanya

https://ivansa.github.io/tulisan/komputer/hirarki-memori/

https://lms-paralel.esaunggul.ac.id/course/view.php?id=3623#section-3

https://journal.widyatama.ac.id/index.php/jitter/article/download/117/108

18

Anda mungkin juga menyukai