Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM

JARINGAN KOMPUTER KELAS (1)


PERTEMUAN KE-3

Disusun Oleh :
Anju Setiawan Silalahi (5221011069)

Dosen Pengampuh :
Pak Suyut Widiono

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER


FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA 2023
Halaman | 2

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................2

PETA KOMPETENSI....................................................................................................................3

BAB I. Media Transmisi...............................................................................................................4


1.1. Capaian Pembelajaran...................................................................................................4
1.2. Indikator........................................................................................................................4
1.3. Teori Singkat..................................................................................................................4
1.4. Proses pengkabelan......................................................................................................5
1.4.1. Alat dan bahan..........................................................................................................5
1.5. Tugas dan Latihan.........................................................................................................7
BAB II. GNS3...............................................................................................................................8
2.1. Capaian Pembelajaran...................................................................................................8
2.2. Indikator........................................................................................................................8
2.3. Deskripsi Singkat...........................................................................................................8
2.4. Praktikum......................................................................................................................8
2.5. Latihan dan Tugas.........................................................................................................8
BAB III. IP Addressing..............................................................................................................9
2.1. Capaian Pembelajaran...................................................................................................9
2.2. Indikator........................................................................................................................9
2.3. Teori Singkat..................................................................................................................9
2.4. Praktikum......................................................................................................................9
2.4.1. Alat dan bahan..........................................................................................................9
2.5. Tugas dan Latihan.......................................................................................................12
BAB IV. ROUTING STATIC....................................................................................................14
2.6. Capaian Pembelajaran.................................................................................................14
2.7. Indikator......................................................................................................................14
2.8. Deskripsi Singkat.........................................................................................................14
2.9. Praktikum....................................................................................................................15
2.10. Latihan dan Tugas....................................................................................................18
REFERENSI.................................................................................................................................20
Halaman | 3
Halaman | 4

PETA KOMPETENSI
Terampil Konfigurasi
Jaringan Komputer
Halaman | 5

BAB I. Media Transmisi

1.1. Capaian Pembelajaran


Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan :
Dapat mengenal salah satu media transmisi jaringan komputer yaitu kabel UTP;
Dapat memasang connector RJ-45 pada ujung kabel UTP (crimping);
Dapat menguji kabel UTP yang telah di crimping;

1.2. Indikator
Hasil Crimping kabel UTP terlihat rapi dan kuat;
Pengujian kabel UTP menggunakan LAN Tester dapat berjalan normal;
Pengujian kabel UTP dengan dipasangkan pada computer, dapat bekerja dengan baik;

1.3. Teori Singkat


Media transmisi adalah media yang digunakan untuk melewatkan lalulintas informasi
(data) antara pengirim dan penerima data, data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat
yang dapat mengalir melalui media ini, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai
macam cara untuk diubah kembali menjadi data.

Jenis media transmisi ada dua, yaitu Guided dan Unguided. Guided transmission media
merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel. Unguided transmission media merupakan
jaringan yang menggunakan sistem gelombang (selain kabel).

Kabel yang sering digunakan dalam jaringan komputer antara lain: Twisted-pair cable,
Coaxial cable dan Fiber-Optic cable. Twisted-pair cable terdiri dari : Unshielded Twisted-Pair
(UTP) dan Shielded Twisted-Pair (STP).

Kabel STP Kabel Coaxial Kabel FO (Fiber-Optic)


Halaman | 6

1.4. Proses pengkabelan

1.4.1. Alat dan bahan


a. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
b. Konektor RJ-45
c. Tang Crimping
d. Lan Tester
Kabel UTP Konektor RJ-45 Tang Crimping LAN Tester

1.4.2. Praktikum
Melakukan proses Crimping kabel UTP dengan sambungan Straight Cable.

1.4.3. Langkah 1
A. Perhatikan urutan RJ-45 Connector:

B. Urutan Warna Kabel:


Halaman | 7

C. Pemasangan Straight cable

a) Kupas bagian ujung kabel, kira -kira 2cm, urutkan sesuai urutan warna kabel
diatas:

b) Luruskan ujung kabel dan masukkan ke connector:


Halaman | 8

c) Lakukan crimping menggunakan tang crimping, tekan tang crimping, pastikan


semua pin (kuningan) pada konektor RJ-45 sudah “menggigit” tiap-tiap kabel.

d) Terakhir adalah mengecek kabel menggunakan LAN tester, masukkan masing-


masing ujung kabel konektor RJ-45 ke port yang tersedia pada tester, nyalakan
dan pastikan semua LED menyala sesuai dengan urutan kabel, apabila salah
satu LED tidak menyala berarti terdapat kesalahan dalam mengcrimping atau
memasang kabel tersebut.

1.5. Tugas dan Latihan

a. Sebutkan alat-alat yang harus dipersiapkan untuk pembuatan kabel UTP Straight..!
b. Bagaimana langkah-langkah membuat kabel UTP straight..?
c. Bagaimana solusi anda ketika mengecek kabel UTP ada salah satu lampu yang berada
di taster tidak nyala?
d. Sebutkan jenis kabel dibawah yang digunakan pada jaringan komputer..!
e. Kombinasi pengkabelan straight pada jaringan komputer yang sesuai dengan standart
internasional adalah....
f. Repeater dipasang jika jarak kabel UTP sudah lebih dari…
g. Fungsi dari tang Crimping pada pemasangan kabel UTP adalah…
Halaman | 9

h. Pada pemasangan kabel straight, pin yang digunakan untuk mengirim (transferring)
data adalah pin …
i. Pada pemasangan kabel straight, pin yang digunakan untuk menerima (recieving) data
adalah pin …
j. Sebutkan warna pada kabel UTP !
k. Konektor yang digunakan oleh media kabel Unshield Twisted Pair adalah…
l. Permasalahan yang mungkin terjadi pada sambungan konektor kabel UTP adalah..
m. Pada kabel UTP, tujuan dililitkannya satu kabel dengan yang lain (Twisted) adalah
untuk...
n. Sebutkan alat bantu dalam pemasangan konektor RJ-45 ke kabel UTP..!

JAWABAN :
a. untuk membuat kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) Striaight, anda akan
memerlukan beberapa alat dan bahan ,termasuk:
1. kabel UTP sesuai kebutuhan
2. gunting atau pemotong kabel ,sebagai pemotong
3. stripper kabel ,untuk mengupas lapisan luar kabel dan mengakses inti kabel
4. RJ-45 connectors yang akan dipasang ke kedua ujung kabel
5. crimping tool ,alat pemadat kabel 9crimper)untuk memasang plug RJ-45 pada
kabel
6. pengukur panjang kabel ,untuk memastikan panjang kabel yang sesuai
7. tester kabel ,untuk menguji konektivitas kabel setelah pembuatan
8. marker atau label ,untuk memberi label pada kedua ujung kabel agar mudah di
kenali
9. tali pengikat kabel (velcro atau zip ties) untuk merapikan kabel setelah
pemasangan

b. Langkah-langkah:

1. Persiapkan Kabel: Potong kabel UTP sesuai dengan panjang yang Anda butuhkan.
Pastikan ujung kabel telah rata dan kawat berada dalam urutan yang benar.

2. susun Kabel: Susun kawat-kawat dalam urutan yang benar. Standar yang paling
umum adalah T-568B, di mana urutan kawat adalah sebagai berikut (dari kiri ke
kanan):

a. Putih Oranye

b. Oranye

c. Putih Hijau

d. Biru

e. Putih Biru
Halaman | 10

f. Hijau

g. Putih Cokelat

h. Cokelat

3. Potong Kabel dengan Rapi: Gunakan pemotong kabel atau gunting untuk
memotong ujung kabel sehingga kawat berada dalam urutan yang benar dan rata.

4. Pasang Konektor: Selipkan konektor RJ-45 ke ujung kabel dengan hati-hati.


Pastikan kawat-kawat masuk ke dalam konektor hingga merata.

5. Pres Konektor: Letakkan konektor beserta kabel di dalam crimping tool dan tekan
dengan kuat untuk menjepit konektor ke kabel. Pastikan konektor terpasang dengan
baik dan kawat-kawat tidak keluar.

6. Periksa Kabel: Pastikan kabel telah terpasang dengan baik dan kawat-kawat berada
dalam urutan yang benar. Anda bisa menggunakan pengecek kabel (kabel tester)
untuk memastikan koneksi kabel benar.

7. Uji Kabel: Sebelum menggunakannya, uji kabel dengan menghubungkannya antara


perangkat yang berbeda, seperti komputer ke switch atau router. Pastikan koneksi
berfungsi dengan baik.

c. Solusi

1. Periksa Koneksi Fisik:


a. Pastikan bahwa kedua ujung kabel telah terpasang dengan baik pada
konektor RJ-45 dengan benar. Jika salah satu ujung terlepas atau konektor
tidak terpasang dengan benar, itu dapat menyebabkan masalah.
2. Periksa Ukuran Kabel:
a. Pastikan bahwa urutan kabel pada kedua ujung kabel sesuai dengan standar
yang Anda gunakan (biasanya T-568A atau T-568B). Salah satu ujung
harus memiliki urutan yang sama dengan ujung yang lain.
3. Periksa Kualitas Konektor:
a. Konektor RJ-45 harus berkualitas baik dan tidak rusak. Jika konektor rusak
atau penjepitan kabel tidak dilakukan dengan benar, itu dapat mengganggu
koneksi.
4. Periksa Kabel Itself :
a. Periksa kabel itu sendiri untuk melihat apakah ada kerusakan fisik atau
kabel terjepit di suatu tempat. Kabel yang rusak bisa menjadi penyebabnya.
5. Uji dengan kabel lain
Halaman | 11

a. Jika Anda mencurigai bahwa kabel UTP tersebut bermasalah, cobalah


menggantinya dengan kabel UTP yang berfungsi. Jika alat tester
menunjukkan hasil yang baik dengan kabel pengganti, maka kabel
sebelumnya mungkin bermasalah
6. Gunakan Tester Yang Berfungsi :
a. Pastikan bahwa alat tester yang Anda gunakan berfungsi dengan baik. Tes
kabel yang sama dengan alat tester yang berbeda untuk memastikan hasil
yang konsisten.
7. Cek Perangkat Yang Terhubung :
a. Jika Anda menghubungkan kabel ke perangkat jaringan seperti komputer
atau switch, pastikan bahwa perangkat tersebut berfungsi dengan baik.
Masalah di perangkat tersebut juga dapat mempengaruhi hasil pengujian.
8. Uji di lingkungan yang berbeda :
a. Cobalah menguji kabel di tempat yang berbeda atau di perangkat yang
berbeda untuk memastikan bahwa hasil pengujian konsisten.

d. Berikut adalah kabel jaringan yang sering di gunakan dalam komputer

Kabel Ethernet (UTP - Unsshielded Twisted Park):

● Kabel UTP Cat 5e


● Kabel UTP Cat 6
● Kabel UTP Cat 6a
● Kabel UTP Cat 7
● Kabel UTP Cat 8

Kabel Koaksial :

● Kabel koaksial berbasis RG-6


● Kabel koaksial berbasis RG-59

Kabel Serat Optik


Halaman | 12

● Kabel serat optik single-mode


● Kabel serat optik multi-mode

Kabel Jaringan Nirkabel :

● Kabel jaringan nirkabel, seperti Wi-Fi

Kabel Konsol

● Digunakan untuk menghubungkan perangkat jaringan ke perangkat


konfigurasi dan manajemen.
Kabel JUmper(patch kabel)
● Digunakan untuk menghubungkan perangkat jaringan seperti komputer ke
switch atau hub.

Kabel Jaringan Token Ring

e. Dalam jaringan komputer, pengkabelan straight (straight-through) adalah jenis


pengkabelan yang paling umum digunakan. Dalam pengkabelan straight-through, pin-
pinning di kedua ujung kabel teratur, yaitu urutan pin pada ujung satu cocok dengan urutan
pin pada ujung lainnya.

Untuk pengkabelan internasional dalam konektivitas Ethernet ,khususnya dalam


konektivitas LAN(Local Area Network) pengkabelan straight yang umum digunakan
adalah :

Pada konektor RJ-45(8P8C),yang digunakan dalam kabel Ethernet UTP,pengkabelan


straight ini mengikuti standart T568b,yang memiliki urutan pin sebagai berikut :

Ujung 1 (T568B):

● Putih-Orange
● Oranye
● putih hijau
● biru
● putih-biru
Halaman | 13

● hijau
● putih coklat
● coklat

Ujung 2 (T568B) :

● Putih-hijau
● hijau
● biru
● putih-biru
● oranye
● putih-cokelat
● cokelat

f. Repeater digunakan untuk memperpanjang jarak dalam jaringan kabel UTP (Unshielded
Twisted Pair) atau media transmisi lainnya. Biasanya, repeater digunakan ketika jarak
kabel UTP sudah lebih dari batas yang ditentukan oleh standar jaringan, terutama dalam
konteks Ethernet. Batas jarak yang ditentukan ini berbeda tergantung pada jenis Ethernet
yang digunakan.

Dalam Ethernet berikut adalah beberapa contoh batas jarak sebelum perlu menggunakan
reperter :

Ethernet 10BASET-T : Dalam ethernet 10BASET-T,yang menggunakan kabel UTP Cat


3,cat 5, atau 6, batas jarak antara perangkat adalah sekitar 100 meter repeater perlu
digunakan untuk memperpanjang jaraknya.

Fast Ethernet (Ethernet 100BASET-TX): Dalam Fast Ethernet,yang menggunakan kabel


UTP Cat 5 atau Cat 6, batas jarak juga 100 meter ,Jika jarak lebih dari itu ,repeater
diperlukan.

Gigabit Ethernet (eTHERNET 1000BASET-T): Dalam Gigabit Ethernet,yang


menggunakan kabel UTP Cat 5e atau Cat 6, batas jarak umumnya sekitar 100 meter .Jika
jarak lebih maka reperter perlu digunakan.
Halaman | 14

Pengguna reperter memungkinkan untuk memperpanjang jarak jaringan dengan


menjalankan sinyal melalui segmen kabel tambahan.Ini membantu menjaga kualitas sinyal
dan kecepatan transper data di seluruh jaringan ,bahkan jika jarak melebihi batas yang
ditentukan oleh jenis Ethernet yang digunakan.

g. Tang crimping merupakan tang yang berfungsi untuk memotong, mengupas dan
menjepit kabel berjenis UTP (Unsielded Twisted Pair) dan STP (Sielded Twisted Pair)
serta sekaligus dapat menghubungkan kabel ke konektor untuk jenis Rj11 dan Rj45.

h. Dalam pemasangan kabel straight (atau sering disebut sebagai kabel Ethernet straight-
through), pin yang digunakan untuk mengirim (transferring) data adalah pin 1 (TX+) dan
pin 2 (TX-). Pin 1 dan 2 digunakan untuk mengirim sinyal data dari satu ujung kabel ke
ujung lainnya. Pin 3 (RX+) dan pin 6 (RX-) digunakan untuk menerima sinyal data. Kabel
straight-through digunakan ketika Anda menghubungkan perangkat yang berbeda, seperti
komputer ke switch atau hub.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah urutan pin pada kabel straight-through yang umum
digunakan:
a. TX+ (Transmit +)
b. TX- (Transmit -)
c. RX+ (Receive +)
d. RX- (Receive -)
i. Dalam pemasangan kabel straight (atau juga dikenal sebagai kabel patch), pin yang
digunakan untuk menerima (receiving) data adalah pin-pasangannya di ujung lain kabel.
Dalam kabel straight, konfigurasi pin di kedua ujung kabel adalah sama. Dengan kata lain,
jika Anda menghubungkan dua perangkat komunikasi langsung menggunakan kabel
straight, maka pin yang digunakan untuk mengirim dari satu perangkat akan terhubung
langsung ke pin yang digunakan untuk menerima di perangkat lainnya.
Contoh pemasangan kabel straight:
Pin 1 di ujung satu terhubung ke pin 1 di ujung lain.
Pin 2 di ujung satu terhubung ke pin 2 di ujung lain.
Dan seterusnya sampai pin 8.
Jadi, dalam kabel straight, tidak ada perubahan urutan pin yang berarti bahwa pin yang
digunakan untuk mengirim data di satu ujung juga digunakan untuk menerima data di
ujung lainnya.

j. Standar T568B (paling umum digunakan):


Putih-Oranye
Oranye
Putih-Hijau
Biru
Putih-Biru
Hijau
Halaman | 15

 Putih-Coklat
 Coklat
 Standar T568A (kurang umum):
 Putih-Hijau
 Hijau
 Putih-Oranye
 Biru
 Putih-Biru
 Oranye
 Putih-Coklat
 Coklat

k. Konektor yang digunakan oleh media kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) adalah
konektor RJ-45 (Registered Jack 45).
l.Permasalahan yang mungkin terjadi pada sambungan konektor kabel UTP meliputi:
Kabel yang tidak terpasang dengan benar dalam konektor.
Konektor yang rusak atau cacat.
Terdapat gangguan pada kabel, seperti putus atau kerusakan fisik.
Terjadi cross-talk (interferensi sinyal) karena kabel yang tidak di-terminate dengan benar.

m.Pada kabel UTP, tujuan dililitkannya satu kabel dengan yang lain (Twisted) adalah
untuk mengurangi interferensi elektromagnetik (EMI) dan cross-talk. Dililitkannya kabel-
kabel ini membantu menjaga kestabilan sinyal yang dikirim melalui kabel dan mengurangi
kemungkinan gangguan sinyal dari sumber eksternal.

n. Alat bantu yang digunakan dalam pemasangan konektor RJ-45 ke kabel UTP meliputi:
Tang atau crimping tool: Digunakan untuk memasang konektor RJ-45 ke ujung kabel UTP
dan mengekstrak kabel yang rusak dari konektor.
Tester kabel (cable tester): Digunakan untuk memeriksa konektivitas kabel dan
memastikan bahwa sinyal dapat mengalir dengan baik melalui kabel UTP yang terpasang.
Alat pemotong kabel (cable cutter) dan alat penutup kabel (cable stripper): Digunakan
untuk memotong dan menanggalkan pelindung kabel UTP sebelum pemasangan konektor.
Gunting: Digunakan untuk memotong kabel dengan presisi.
Halaman | 16

BAB II. GNS3

2.1.Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan :
Dapat memahami konsep sistem GNS 3;
Dapat melakukan atau memfisualisasikan sebuah komponen jaringan;
Dapat melakukan setting IP Address pada komputer dan uji coba koneksi jaringan
2.2.Indikator

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan :


Mesin GNS 3 dapat berjalan dengan normal;
Operating System pada mesin GNS 3 dapat bekerja dengan baik;
Hasil uji coba jaringan komputer dengan topologi sederhana dapat berjalan dengan
2.3.Deskripsi Singkat
GNS 3 adalah GNS3 adalah singkatan dari "Graphical Network Simulator 3." Ini adalah
perangkat lunak open-source yang digunakan untuk mensimulasikan jaringan komputer.
GNS3 memungkinkan pengguna untuk membuat dan mengelola topologi jaringan yang
kompleks di lingkungan virtual. Dengan GNS3, Anda dapat mensimulasikan perangkat
keras jaringan seperti router dan switch, serta menjalankan perangkat lunak jaringan di
atasnya. Ini adalah alat yang berguna bagi para profesional jaringan dan siswa yang ingin
menguji dan mengembangkan keterampilan mereka dalam pengelolaan jaringan.

2.4. Praktikum Meyambungkan 6 komputer

4.3.1. Langkah 1
◆ masuk dulu ke aplikasi GNS 3 lalu buat file baru setelah itu jalankan
◆ setelah masuk ,sediakan komponen sebagai berikut
◆ PC ada 7
◆ NAT ada 1
◆ SWICTH ada 2
◆ lalu selanjutnya susun komponen seperti di bawah
➔ pertama Pc di jeker membentuk lingkaran seperti di bawah
◆ Switch di letakkan di tengah PC lalu sambungkan satu persatu pc ke
switch ,setelah tersambung semua lalu lanjut dengan memasang NAT nya sebagai
sumber internet
◆ setelah semua tersambung lanjut dengan men start semua pc lalu masukan IP
192.168.11.1 sampai IP 192.168.11.7 secara berurut ke PC
Halaman | 17

4.3.2. Langkah 3

4.3.3. Langkah 4
Halaman | 18
Halaman | 19
Halaman | 20

BAB III. IP Addressing

2.1. Capaian Pembelajaran


Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan :
Dapat memahami konsep sistem virtualisasi mesin;
Dapat melakukan instalasi salah satu Operating System Linux Server;
Dapat melakukan setting IP Address pada komputer dan uji coba koneksi jaringan komputer;

2.2. Indikator
Mesin Virtual dapat berjalan dengan normal;
Operating System pada mesin Virtual dapat bekerja dengan baik;
Hasil uji coba jaringan komputer dengan topologi sederhana dapat berjalan dengan lancar;

2.3. Teori Singkat


IP address adalah deretan angka yang mewakili identitas perangkat Ketika terhubung ke
internet atau infrastruktur jaringan lainnya . Sama seperti nomor pada Alamat rumah ,IP Adres
berfungsi untuk memastikan data dikirim ke perangkat yang tepat.Rentang angka adalah dari
0.0.0.0 ampai 255.255.255.r

Pengertian Alamat IP
IP adalah singkatan dari Internet Protocol, atau dalam bahasa Indonesia berarti Protokol
Internet. Jadi, IP address atau internet protocol address adalah alamat protokol internet
(alamat IP) yang mengidentifikasi segala perangkat yang terhubung ke jaringan, baik jaringan
internet pada umumnya maupun lokal.
Selanjutnya, setelah Anda tahu pengertian alamat IP, kami akan menjelaskan fungsi IP
address dan cara kerjanya.

Fungsi IP Adres
Saat Anda mengunjungi sebuah website, perangkat yang Anda gunakan perlu menemukan
lokasi data website tersebut untuk kemudian mengambil datanya dan menyajikannya kepada
Anda.
Pernah menuliskan alamat rumah lengkap dengan nomornya untuk menerima paket dari
ecomerce? Yap, seperti itulah kira-kira fungsi alamat IP ini.
Jadi, apabila diibaratkan, IP address adalah nomor rumah yang berfungsi untuk memastikan
bahwa paket (data) dikirim ke rumah (perangkat) yang tepat. Dengan kata lain, fungsi IP
address adalah sebagai media komunikasi bagi suatu perangkat agar permintaan untuknya
diarahkan ke tujuan yang tepat melalui jaringan.
Berikut cara kerja IP address:

Cara kerja IP Adres


Halaman | 21

Pertama, komputer terhubung ke router jaringan yang biasanya disediakan oleh penyedia
layanan internet (ISP). Kemudian, router akan berkomunikasi dengan server tempat website
disimpan untuk mengakses file yang perlu dikirim kembali ke komputer Anda.
Komputer, router, dan server memiliki IP address tertentu yang bisa dikenali satu sama lain.
Oleh karena itu, dengan alamat inilah masing-masing perangkat bisa berkomunikasi,
mengambil data, dan mengirimkannya.

Jenis-jenis IP Adres
Versi IP address dibagi menjadi dua, yaitu IPv4 dan IPv6. Kemudian, IP address konsumen
juga dibagi ke dalam empat jenis, yaitu privat, publik, dinamis, dan statis.
Selain itu, ada juga dua jenis IP address website, yaitu shared (bersama) dan dedicated
(khusus). Di bawah ini, kami akan menjelaskan setiap jenis-jenis IP secara lebih mendetail.

IPv4
IPv4 adalah alamat IP yang paling umum digunakan, dengan panjang 32-bit dan empat
bagian (oktet) yang dipisahkan oleh titik. Nilai setiap oktet berkisar dari 0 – 255. Kepanjangan
IPv4 yaitu Internet Protocol version 4.
Dengan kemungkinan ini, bisa disimpulkan bahwa saat ini ada sekitar 4,3 miliar alamat IPv4
yang berbeda di seluruh dunia.
Contoh IPv4 adalah seperti berikut:

● 169.89.131.246

● 192.0. 2.146

● 01.102.103.104

Karena merupakan yang paling banyak digunakan, saat ini hampir semua sistem pasti bisa
menangani routing IPv4 tanpa masalah. Selain itu, alamat IPv4 mendukung
mayoritas topologi jaringan karena prefiksnya yang sederhana. Data dalam addres packet
IPv4 juga dienkripsi dengan baik untuk memastikan komunikasi yang aman antar jaringan.

IPv6
IPv6 adalah versi IP address yang lebih baru dari IPv4, dimaksudkan untuk menggantikan
IPv4 karena variasi IPv4 yang kini mulai terbatas.
Kalau IPv4 memiliki panjang 32 bit, panjang IPv6 mencapai 128 bit. Artinya, ada sekitar
340 undecillion (angka di belakang digit pertamanya ada 66!) alamat IPv6 yang berbeda.
IPv6 ditulis dalam rangkaian digit heksadesimal 16 bit dan huruf, dipisahkan oleh titik dua.
Jadi, pada jenis IP address ini, Anda akan menjumpai huruf dari A sampai F.
Berikut adalah contoh IPv6:

● 2001:3FFE:9D38:FE75:A95A:1C48:50DF:6AB8

● 2001:0db8:85a3:0000:0000:8a2e:0370:7334

● 2001:db8:3333:4444:CCCC:DDDD:EEEE:FFFF

Dengan IPv6, routing akan menjadi lebih efisien karena memungkinkan penyedia layanan
internet meminimalkan ukuran tabel routing. IPv6 juga menggunakan Internet Protocol
Security (IPsec), jadi Anda tidak perlu cemas dengan autentikasi, kerahasiaan, dan integritas
data.
Halaman | 22

Terlebih lagi, IPv6 tidak memiliki IP checksum sehingga pemrosesan packet menjadi lebih
efisien, dan mendukung multicast. Hasilnya, transmisi data pun bisa dikirim ke beberapa
tujuan sekaligus sehingga akan menghemat bandwidth jaringan.

Privat IP
IP private adalah jenis IP address yang digunakan untuk berkomunikasi dalam jaringan lokal,
misalnya melalui Bluetooth atau LAN. Perangkat seperti laptop, handphone, atau komputer
yang dilengkapi Bluetooth dan bisa terhubung ke jaringan lokal memiliki IP private sendiri.
Jadi, jenis IP address ini tidak bisa digunakan untuk jaringan internet. Versi IP ini tersedia
gratis untuk digunakan.

Public IP
IP public adalah jenis IP address publik yang digunakan untuk berkomunikasi di luar jaringan
lokal dan terhubung ke internet. Berkebalikan dengan private IP address, IP address publik
tidak tersedia gratis karena diberikan dan dikontrol oleh penyedia layanan internet (ISP).

Alamat IP Dinamis
Dynamic IP atau Alamat IP dinamis adalah IP yang sifatnya berubah-ubah, yang diberikan
oleh penyedia layanan internet kepada pelanggannya. Alamat ini biasanya digunakan karena
alasan keamanan. Sifatnya yang berubah-ubah dimaksudkan untuk mempersulit para hacker
mengakses antarmuka jaringan.
IP dinamis selalu berganti setiap kali perangkat baru ditambahkan ke jaringan, saat
konfigurasi jaringan berubah, atau saat perangkat reboot. Jadi, kalau Anda menggunakan
layanan internet dari suatu penyedia, IP di rumah Anda pun tidak selalu sama.

Aamat IP Statis
Static IP atau Alamat IP statis adalah kebalikan dari jenis IP dinamis, dengan rangkaian
angka yang tetap dan tidak berganti-ganti. Jenis protokol ini akan tetap sama, kecuali ada
perubahan pada administrasi jaringan.
Pengguna akhir umumnya tidak memerlukan alamat ini. Namun, jenis IP ini diperlukan untuk
perangkat yang memerlukan akses tetap, atau jika Anda sering terhubung ke jaringan pribadi.
Contohnya, perangkat seperti printer bersama harus memiliki static IP agar orang-orang di
kantor bisa terhubung dengan mudah untuk menggunakannya.
Selain itu, perusahaan web hosting memerlukan IP statis karena klien memerlukan akses
tetap ke web server dan email mereka. Jadi, ini akan mempermudah permintaan untuk
menuju IP address yang benar melalui Domain name sistem (DNS).
Shared IP Adres
Shared IP address atau alamat IP bersama adalah IP address yang digunakan bersama-
sama di antara beberapa nama domain. Nah, alamat IP ini ditujukan bagi user yang
menggunakan resource jaringan dan hardware server bersama-sama dengan orang lain.
Karena Anda bukanlah satu-satunya yang menggunakan IP address ini, akan lebih mudah
untuk mengatur trafik dan volume agar tetap konsisten. Tindakan ini juga akan membantu
menjaga reputasi alamat IP dengan ISP penerima. Keuntungan lain dari Shared IP adalah
biayanya yang relatif rendah.
Halaman | 23

2.4. Langkah Praktikum


1. Susun semua mikrotik dan pc seperti gambar di bawah ini

2.4.1. Alat dan bahan

a. Komputer atau Laptop


b. VirtualBox
c. Mikrotik

2.4.2. Langkah Praktikum


a. Start semua device
b. Klik kanan konsol

Di Next, dan seterusnya sampai selesai.


Halaman | 24

c. Login sebagai admin

d. Setting System Identity Mikrotik

e. Setting IP Address pada Interface Ethernet1

f. Setting IP pada PC Client. Klik Kanan, Console

g. Setting IP Address pada masing-masing PC Client


Halaman | 25

h. Terakhir test PING pada masing-masing PC Client


Halaman | 26

BAB IV. ROUTING STATIC

2.5.Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan :
;

2.6.Indikator

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan :


;

2.7.Deskripsi Singkat
Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket
data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya.
Untuk memahami proses routing, kita juga perlu memahami klasifikasi dalam IP address.
IP address adalah sebuah sistem pengalamatan unik setiap host yang terkoneksi ke jaringan
berbasis TCP/IP. Berikut ini merupakan table klasifikasi IP Address:

Jumlah host
Nilai Oktet Jumlah jaringan dalam satu
Kelas alamat
pertama maksimum jaringan
maksimum

Kelas A 1-126 126 16,777,214

Kelas B 128-191 16,384 65,534

Kelas C 192-223 2,097,152 254

Multicast IP Multicast IP
Kelas D 224-239
Address Address

Dicadangkan; Dicadangkan;
Kelas E 240-255
eksperimen eksperimen
Halaman | 27

2.8. Praktikum

4.3.4. Langkah 1
Buatlah topologi jaringan seperti gambar diatas

Klik pada bagian A selanjutnya pilih bagian B untuk membuat router,

Klik bagian C untuk membuat switch, kemudian pilih D yaitu memilih switch yang
akan digunakan.
Halaman | 28

Klik bagian E untuk memilih End Device kemudian pilih F yaitu generic PC.

Untuk menghubungkan seluruh perangkat klik G untuk memilih kabel, dan pilih H
untuk memilih kabel otomatis.

4.3.5. Langkah 2
Setelah membuat topologi atau rangkaian seperti gambar diatas, buat lah masing-masing IP
Address untuk setiap perangkat.

a. Membuat konfigurasi router 0


Klik pada router 0->CLI

Untuk mengisi ip fa 0/1 ketikan seperti gambar dibawah ini

Begitu pula untuk fa 0/0 dan router 1 lakukan langkah yang sama.
b. Membuat IP untuk pc
Klik pada pc 0 kemudian akan muncul seperti gambar di bawah ini, selanjutnya
klik IP Configuration
Halaman | 29

Setelah di klik maka isikan IP Address sesuai rangkaian pada halaman


sebelumnya

4.3.6. Langkah 3
Langkah selanjutnya konfigurasi router 0 dan router 1 agar dapat terhubung, pilih router 0-> CLI
kemudian tuliskan seperti gambar dibawah

Keterangan: ip route (ip network tujuan)(netmask tujuan)(jalur ip menuju ip tujuan)

Selanjutnya pada masing-masing pc tambahkan default gateway pada masing-masing pc (nb:


disini dicontohkan untuk pc yang terhubung ke router 1) default gateway didapat dari ip router
yang terhubung ke pc.
Halaman | 30

4.3.7. Langkah 4
Yang terakhir lakukan tes ping dari pc 0 ke pc 2 dengan cara, klik pc0->desktop->command
prompt

2.9. Latihan dan Tugas

a. ..!

b. ..!
Halaman | 31

REFERENSI
http://www.teorikomputer.com/2012/11/pengertian-routing.html

Anda mungkin juga menyukai