Anda di halaman 1dari 77

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional

Penerbitan buku Panduan Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir


merupakan pedoman untuk seluruh mahasiswa yang akan menyelesaikan
pendidikannya pada Strata Satu (S.1) dan Diploma (DIII). Skripsi dan Tugas
Akhir merupakan mata kuliah wajib dengan bobot 6 SKS (S1) dan 4 SKS
(DIII). Penulisan Skripsi diawali dengan proses bimbingan proposal,
penelitian, yang kemudian dilanjutkan dengan ujian skripsi (Munaqasyah).
Tugas Akhir di diawali dengan kegiatan Magang, pengajuan proposal, proses
bimbingan, dan dilanjutkan dengan ujian Akhir.
Penerbitan buku panduan ini berpedoman pada ”Panduan Penelitian di
Perguruan Tinggi Agama Islam” yang diterbitkan oleh Direktorat Pendidikan
Tinggi Islam. Selain itu, juga dengan mempelajari buku panduan dari beberapa
Universitas dan Institut Agama Islam Negeri sebagai pembina Perguruan
Tinggi Agama Islam Swasta. Penggunaan buku-buku sumber juga dijadikan
acuan dalam penyusunan buku panduan ini.

B. Pengertian Skripsi, Tugas Akhir, dan Makalah atau Paper

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa dalam
bentuk penelitian kualitatif maupun kuantitatif sebagai syarat akhir untuk
penyelesaian pendidikan pada strata satu (S1).
Tugas Akhir merupakan karya tulis ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa
dalam bentuk penelitian kualitatif maupun kuantitatif sebagai syarat akhir
untuk penyelesaian pendidikan pada program Diploma (DIII).
Makalah atau paper, yaitu tugas perkuliahan yang disajikan dalam
bentuk karya tulis. Sesuai dengan sifatnya, makalah atau paper hendaknya
disusun sesuai langkah penulisan ilmiah. Jenis penelitian ini bersifat sederhana
dan digunakan pada semua strata akademis.

1
C. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini terdiri dari 3 macam sebagai berikut.


1. Penelitian lapangan (Field Research), yaitu:
a. penelitian Kualitatif; dan
b. penelitian Kuantitatif
c. penelitian Tindakan Kelas
2. Penelitian kepustakaan (Library Research)
3. Penelitian Pengembangan (R&D)

D. Mekanisme Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir

PIHAK YANG TERLIBAT


NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
1 Observasi Awal (penelitian lapangan) √
2 Konsultasi judul √ √
3 Pengajuan dan persetujuan judul √ √
4 Pengusulan Pembimbing √ √
5 Penerbitan SK Judul dan pembimbing √ √
6 Penulisan proposal (bab 1 s.d 3) √ √
7 Konsultasi dan bimbingan √ √
8 Seminar Proposal √ √ √ √
9 Penyempurnaan proposal √ √
10 Penyusunan Instrumen Penelitian √ √
11 Pengurusan Surat Izin Penelitian √ √
12 Pelaksanaan Penelitian √ √ √ √
Penyusunan hasil penelitian (Bab 1 s.d
13 √ √
5)
14 Konsultasi hasil penelitian √ √
15 Ujian Akhir √ √ √ √ √
13 Penyempurnaan hasil ujian akhir √ √ √ √ √
Ket:
(1). Mahasiswa/peneliti, (2) Jurusan/Prodi, (3) Dosen yang relevan dengan
materi proposal/ Penasehat Akademik, (4) Dosen Pembimbing, (5) Penguji,
(6) Pemberi Izin Penelitian/tempat penelitian, (7) Ketua STAI SNI

2
BAB II
PENULISAN MAKALAH
A. Pengertian
Makalah adalah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik atau masalah
tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah
merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk
menyelesaikan suatu perkuliahan.

B. Karakteristik Makalah
Suatu Makalah memilki karakterisatik sebagai berikut :
1. Merupakan hasil kajian literatur dan atau laporan pelaksanaan suatu
kegiatan lapangan yang sesuai dengan cakupan permasalahan suatu
perkuliahan.
2. Mendemonstrasikan pemahaman mahasiswa tentang permasalahan teoritik
yang dikaji atau kemampuan mahasiswa dalam menerapkan suatu
prosedur, prinsip atau teori yang berhubungan dengan perkuliahan.
3. Menunjukan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber
yang digunakan.
4. Mendemonstrasikan kemampuan meramu berbagai sumber informasi
dalam satu kesatuan sintesis yang utuh.

C. Jenis Makalah
Ada 2 (dua) jenis makalah yang banyak disusun di Perguruan Tinggi,
yaitu makalah biasa (common paper) dan makalah posisi (position paper).
Makalah biasa dibuat oleh mahasiswa untuk menunjukan pemahamannya
terhadap permaslahan yang dibahas. Dalam makalah ini secara deskriptif,
mahasiswa mengemukakan berbagai aliran atau pandangan tentang masalah
yang dikaji. Ia juga memberikan pendapat baik berupa kritik atau saran
mengenai aliran atau pendapat yang dikemukan. Tetapi dia tidak perlu
memihak salah satu aliran atau pendapat tersebut.
Dalam makalah posisi, mahasiswa menunjukan posisi teoritiknya
dalam suatu kajian. Untuk makalah jenis ini mahasiswa diminta untuk tidak
saja menunjukkan penguasaan pengetahuan tertentu tetapi juga dipersyaratkan
untuk mmenunjukan di pihak mana ia berdiri beserta alasannya yang didukung

3
oleh teori-teori atau data yang relevan. Untuk dapat membuat makalah posisi,
mahasiswa tidak hanya situntut untuk mempelajari sumber atau aliran yang
pandangannya berbeda-beda dan bahkan mungkin sangat bertentangan. Dari
bahasan tersebut mungkin saja mahasiswa memihak salah satu aliran tetapi
mungkin pula ia membuat suatu sintesis dari berbagai pendapat yang ada. Jadi
kemampuan analisis, sintesis dan evaluasi sangat diperlukan untuk membuat
makalah posisi.

D. Jenis Makalah dan Jenjang Pendidikan


Makalah biasa dipersyaratkan sebagai tugas setiap jenjang pendidikan,
baik mahasiswa program diploma dan S1 maupun mahasiswa S2 dan S3. Pada
program diploma dan S1, untuk setiap 2 SKS mahasiswa dituntut membuat 1
(satu) makalah biasa. Jadi, mahasiswa yang mengambil beban semester
sebesar 20 – 22 SKS diharuskan membuat 10 – 11 makalah. Pada program S2
dan S3, untuk setiap 2 SKS yang ditempuhnya, mahasiswa diwajibkan
membuat minimal 1 (satu) makalah biasa, artinya dapat lebih dari satu
makalah.
Makalah posisi diwajibkan untuk mahasiswa tingkat pascasarjana (S2
dan S3). Pada tingkat dibawahnya, makalah posisi diberikan secara terbatas
yaitu pada tahun keempat diprogram S1. Mahasiswa S1 cukup membuat 1
(satu) makalah posisi untuk setiap semester. Dengan demikian selama S1,
mahasiswa membuat minimal 2 (dua) dan paling banyak 4 (empat ) makalah
posisi. Makalah posisi tersebut berhungan dengan mata kuliah pokok bidang
studi.
Untuk jenjang pascasarjana, makalah posisi diberikan lebih sering
dibandingkan dengan pada S1. Untuk mahasiwa S2, makalah posisi
diharuskan bagi setiap mata kuliah yang ditempuh oleh mahasiswa yaitu 1
(satu) makalah untuk setiap mata kuliah.

E. Sistematika Makalah
Baik makalah biasa maupun makalah posisi terdiri atas:
Pendahuluan : Pada bagian ini dikemukakan persoalan yang akan
dibahas (latar belakang masalah, prosedur pemecahan

4
masalah dan sistematika uraian).
Isi : Mendemonstrasikan kemampuannya dalam menjawab
masalah yang diajukan. Bagian ini boleh saja terdiri atas
lebih dari satu bagian.
Kesimpulan : Bagian ini merupakan kesimpulan dan bukan ringkasan
isi. Kesimpulan adalah makna yang diberikan penulis
terhadap hasil diskusi atau uraian yang telah dibuatnya
pada bagian isi. Dalam mengambil kesimpulan tersebut
penulis makalah harus mengacu kembali
kepermasalahan yang diajukan dalam bagian
pendahuluan.

5
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR

A. Syarat Pengajuan Judul Proposal

1. Mahasiswa aktif dan teregistrasi pada semester yang bersangkutan.


2. Mahasiswa telah berada pada semester 6 (enam).
3. Telah lulus mata kuliah Metodologi Penelitian, Statistik, Bimbingan
Penulisan Karya Ilmiah, dan Penelitian Tindakan Kelas (Khusus Prodi
Kependidikan).
4. Telah memiliki tabungan minimal 120 sks (S1) dan 110 sks (DIII).
5. Memiliki IPK minimal 2,50.
6. Telah lulus mata kuliah yang berkaitan langsung dengan judul yang
diajukan.

B. Pengajuan Proposal

1. Judul yang telah disetujui Penasehat Akademik diajukan pada


Jurusan/Prodi.
2. Jurusan / Prodi mengoreksi dan merekomendasikan judul dan
mengusulkan nama pembimbing untuk di SK-kan.
3. Mahasiswa berkonsultasi dengan Pembimbing 1 dan 2 dan dilanjutkan
penyusunan Proposal Penelitian (Bab 1 s/d Bab 3).
4. Proposal yang telah disetujui Pembimbing untuk diseminarkan,
disampaikan pada Jurusan/ Prodi untuk penetapan waktu Seminar
Proposal.

C. Pelaksanaan Seminar Proposal

1. Syarat pengajuan seminar proposal sebagai berikut :


a. aktif dan teregistrasi pada semester yang bersangkutan;
b. membayar uang pelaksanaan seminar sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
c. menyerahkan proposal yang telah disetujui kedua pembimbing pada
Ketua Jurusan/Prodi;

6
d. telah mengikuti ujian seminar proposal sebagai peserta seminar
minimal 5 kali;
e. meminta persetujuan jadwal seminar dari Pembimbing dan penguji.
2. Seminar Proposal harus dihadiri oleh notulen, pembimbing, penguji, dan
beberapa orang mahasiswa.
3. Mahasiswa mempresentasikan Proposal Penelitian dihadapan Tim penguji.
4. Mahasiswa membawa buku rujukan/referensi yang digunakan pada saat
seminar proposal.
5. Ketentuan pelaksanaan seminar diatur lebih lanjut oleh Jurusan/Prodi.

D. Pelaksanaan Penelitian

1. Mahasiswa yang diizinkan melaksanakan penelitian adalah mahasiswa


aktif dan teregistrasi pada semester yang bersangkutan.
2. Penelitian dilaksanakan setelah:
a. mahasiswa dinyatakan lulus seminar proposal;
b. telah menyiapkan instrumen penelitian secara lengkap;
c. adanya surat izin penelitian dari STAI SNI;
d. adanya persetujuan dari pembimbing.
e. adanya izin tertulis dari lembaga tempat penelitian.
3. Lamanya waktu penelitian minimal 2 bulan;
4. Rentang waktu setelah seminar proposal dengan memulai penelitian 3
bulan. Bagi mahasiswa yang tidak memulai penelitian sampai batas waktu
tersebut diharuskan mengajukan judul proposal yang baru.

E. Penyusunan Skripsi Dan Tugas Akhir

1. Skripsi dan Tugas Akhir disusun dibawah bimbingan Pembimbing.


2. Skripsi disusun sebanyak 5 Bab dilengkapi dengan lampiran.
3. Tugas Akhir disusun sebanyak 4 Bab dilengkapi dengan lampiran.
4. Jumlah halaman Skripsi minimal 70 halaman diluar lampiran untuk skripsi
dan untuk Tugas Akhir (DIII) minimal 50 halaman diluar lampiran.
5. Skripsi dan Tugas Akhir yang telah disetujui oleh pembimbing
diagendakan pada Ketua Jurusan/prodi untuk diujikan dalam Sidang
Munaqasah dan Tugas Akhir.

7
F. Pelaksanaan Ujian Skripsi dan Tugas Akhir

1. Persyaratan mengikuti ujian sebagai berikut :


a. Terdaftar pada semester bersangkutan.
b. Tidak sedang menjalani sanksi akademik.
c. Telah menyelesaikan semua mata kuliah.
d. Telah menyelesaikan semua persyaratan keuangan.
e. IPK Minimal 2,75
2. Mahasiswa bersama Tim Penguji mengusulkan waktu ujian (sesuai
blangko).
3. Jurusan/Prodi menetapkan waktu pelaksanaan ujian, kemudian
diumumkan dan diberitahukan kepada Tim Penguji serta mahasiswa
bersangkutan.
4. Tim Penguji terdiri atas 4 (empat) orang dan dibantu oleh seorang notulis.
a. Pembimbing 1 (satu) sebagai Ketua;
b. Pembimbing 2 (dua) sebagai Sekretaris dan 2 (dua) orang penguji
sebagai anggota.
5. Ujian dilaksanakan secara terbuka.
6. Mahasiswa wajib menunjukkan buku rujukan saat diminta oleh Penguji.
7. Rangkaian kegiatan munaqasyah/ujian akhir sebagai berikut :
a. Pembukaan oleh ketua sidang munaqasyah/ujian akhir.
b. Pembacaan al-Quran oleh mahasiswa yang munaqasyah/ujian akhir.
c. Presentasi skripsi/tugas akhir oleh mahasiswa.
d. Pemberian saran, koreksi dan evaluasi oleh Tim Penguji.
e. Rapat tertutup Tim Penguji untuk penetapan hasil munaqasyah/ujian
akhir.
f. Pengumuman hasil munaqasyah/ujian akhir.
g. Penutup.

G. Penyempurnaan Skripsi dan Tugas Akhir

1. Skripsi/Tugas Akhir yang telah dinyatakan lulus dan diterima, dapat


disempurnakan berdasarkan saran dan arahan Tim Penguji.

8
2. Skripsi dilengkapi dengan Halaman Persetujuan, Surat Keterangan
Keabsahan Skripsi, dan Halaman Persembahan.
3. Penyempurnaan skripsi/tugas akhir dibimbing oleh Pembimbing.
4. Skripsi/tugas akhir yang telah disempurnakan ditanda tangani oleh Tim
Penguji, kemudian ditandatangani oleh Ketua STAI SNI.

H. Dokumentasi

Skripsi/tugas akhir diperbanyak dan dijilid rapi dengan ketentuan:


1. Warna hijau untuk Pendidikan Agama Islam (PAI), Merah untuk
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Hitam untuk Ahwal al-
Syaksiyah (AHS) dan Biru untuk Program D3 Perbankan Syariah .
2. Skripsi/tugas akhir diperbanyak 7 (Tujuh) rangkap, dengan rincian 4
(Empat) rangkap untuk Tim penguji, 1 (Satu) untuk Perpustakaan, 1
(Satu) untuk tempat penelitian dan 1 (Satu) rangkap untuk Penulis,
dibuatkan soft copy-nya dalam bentuk Compact Disc (CD).
3. Ukuran jilid skripsi/tugas akhir P ; 21,5 cm, L : 16,5 cm (1/2 Folio/F4).

I. Pembimbing

1. Persyaratan Pembimbing
a. Berpendidikan minimal S2 dan bertugas sebagai dosen tetap STAI
Solok Nan Indah.
b. Pembimbing memiliki jabatan fungsional Lektor (Surat edaran
kopertais Nomor B.0002/Un.13/KPW.VI.SB/PP.01.3/1/2022) namun
jika tidak memungkinkan maka pembimbing minimal memiliki jabatan
fungsional akademik dengan kualifikasi minimal Magister (S2)
c. Pembimbing wajib memiliki disiplin ilmu yang sesuai dengan materi
tugas akhir/ skripsi yang diajukan mahasiswa
d. Pembimbing I membimbing bagian isi/materi dan metodologi,
sedangkan pembimbing II membimbing bagian tata tulis.
2. Kewenangan Pembimbing
a. Turut serta memberikan pertimbangan judul dan topik penelitian yang
diajukan mahasiswa.

9
b. Turut serta sebagai tim penguji pada ujian Munaqasah/Ujian Akhir
untuk menentukan kelulusan peserta ujian melalui pemberian nilai
karya tulis mahasiswa yang dibimbingnya.
c. Menetapkan waktu dan tempat konsultasi bimbingan.
d. Mengembalikan tugas bimbingan kepada Jurusan/prodi apabila terjadi
hal-hal yang menyebabkan tidak dapat terlaksananya bimbingan.
e. Menentukan dan menyetujui keabsahan karya tulis yang akan dan yang
telah diujikan. Tanda tangan pembimbing merupakan bukti bahwa
penyusunan karya tulis sudah mendapatkan bimbingan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
3. Kewajiban Pembimbing
a. Memberikan bimbingan dan konsultasi yang menyangkut materi dan
teknik penulisan sesuai dengan masalah yang ditulis, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
b. Memotivasi, memantau, dan mengevaluasi kegiatan penulisan agar
mahasiswa bisa selesai tepat waktu.
c. Memberikan penilaian yang objektif atas karya tulis yang dibimbing
dengan dasar pertimbangan ilmiah.
d. Menandatangani karya tulis yang dibimbing setelah memenuhi seluruh
ketentuan yang dipersyaratkan.
e. Memelihara norma-norma moral dan keilmuan dalam melaksanakan
tugas-tugasnya sebagai pembimbing.
4. Hak Pembimbing
a. Mengajukan pertanyaan dan saran kepada mahasiswa yang
dibimbingnya ketika ujian sedang berlangsung.
b. Memberikan bimbingan perbaikan atas Skripsi/Tugas Akhir yang telah
diajukan sesuai dengan temuan pada saat ujian.
c. Memperoleh naskah karya tulis yang dibimbing setelah diperbaiki.
d. Memperoleh honorarium dari lembaga sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

10
J. Penguji

1. Persyaratan Dosen Penguji


a. Berpendidikan minimal S2 dengan jabatan fungsional lektor atau
berpendidikan S3 dengan jabatan fungsional asisten ahli namun jika
tidak memungkinkan maka pembimbing ditetapkan sesuai dengan
kebijakan institusi
b. Penguji bertugas sebagai Dosen tetap di STAI Solok Nan Indah, kecuali
penguji luar yang ditunjuk oleh pihak yang berwenang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
c. Penguji wajib memiliki disiplin ilmu yang sesuai dengan materi tugas
akhir /skripsi yang diuji
2. Kewenangan Dosen Penguji
a. Mengoreksi, memperbaiki dan menyempurnakan isi, metode penelitian
sepanjang tidak mengubah esensi masalah yang diteliti.
b. Turut serta menentukan kelulusan peserta ujian berdasarkan pemberian
nilai skripsi/tugas akhir yang diujinya.
3. Kewajiban Dosen penguji
a. Hadir tepat waktu dan berada di ruangan sidang selama penyelenggaran
ujian sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan oleh panitia ujian
skripsi/tugas akhir.
b. Mengajukan pertanyaan yang relevan dengan materi yang ditulis di
dalam skripsi yang bersangkutan.
c. Memberikan penilaian yang objektif atas skripsi/Tugas Akhir yang diuji
dengan dasar pertimbangan ilmiah.
d. Menandatangani skripsi/tugas akhir yang diuji.
e. Memelihara norma-norma moral dan keilmuan dalam melaksanakan
tugas-tugasnya.
4. Hak Dosen Penguji
a. Mengajukan saran, koreksi, evaluasi, perbaikan, dan penyempurnaan
skripsi/Tugas Akhir yang diuji.
b. Menerima naskah dan soft copy dalam bentuk CD-RW skripsi/Tugas
Akhir yang diuji setelah perbaikan.

11
c. Memperoleh honorarium sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

12
BAB IV
SANKSI

Sanksi diberikan kepada mahasiswa apabila :

1. Perbaikan Proposal dalam waktu maksimal 1 (satu) bulan terhitung sejak


pelaksanaan seminar proposal. Jika proposal belum diperbaiki dan belum
mengurus surat izin penelitian lebih dari waktu yang ditentukan, maka
mahasiswa yang bersangkutan harus mengajukan judul baru ke Jurusan/Prodi
dan mengulang seminar proposal skripsi.
2. Perbaikan skripsi/Tugas Akhir dalam waktu maksimal 2 (dua) bulan terhitung
sejak hasil munaqasyah/ujian akhir diumumkan. Jika perbaikan belum
diserahkan, maka mahasiswa bersangkutan tetap diperkenankan mengikuti
wisuda, tetapi ijazah belum dapat diserahkan sampai mahasiswa bersangkutan
menyerahkan skripsi/tugas akhir.
3. Skripsi/Tugas Akhir tersebut jika diduga merupakan tiruan, jiplakan atau
gubahan dari suatu karya ilmiah orang lain, maka:
a. Mahasiswa yang diduga melakukan plagiat diberi kesempatan melakukan
pembelaan di hadapan tim penguji munaqasyah/Tugas Akhir.
b. Apabila salah satu dari persandingan atau kesaksian, ternyata tidak dapat
membuktikan terjadinya plagiat, maka sanksi tidak dapat dijatuhkan
kepada mahasiswa yang diduga melakukan plagiat.
c. Apabila berdasarkan persandingan dan kesaksian telah terbukti terjadi
plagiat, maka tim penguji munaqasyah/Tugas Akhir menjatuhkan sanksi
kepada mahasiswa sebagai plagiator.
d. Sanksi berupa pembatalan nilai, perbaikan skripsi dan mengulang ujian
munaqsayah/Tugas Akhir serta pembatalan ijazah kepada mahasiswa,.
Sanksi dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat hasil telaah dan apabila
dilakukan secara sengaja.
e. Hasil sidang Munaqasyah/Tugas Akhir dianggap tidak sah oleh tim
penguji, maka Skripsi/Tugas Akhir harus dimulai dari proses awal.

13
BAB V
KETENTUAN PENULISAN SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR

A. Ketentuan Umum.

1. Huruf.
Huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan ketentuan:
a. ukuran huruf 12 untuk isi;
b. ukuran huruf 14 (bold) untuk judul bab; dan
c. ukuran huruf 12 (bold) untuk judul subbab.
d. Ukuran huruf 10 pada keterangan sumber gambar ataupun tabel
2. Batas ketikan (margin)
Kiri 4 cm, kanan 3 cm, atas 3 cm, dan bawah 3 cm.
3. Kertas
Penulisan Skripsi/Tugas Akhir menggunakan kertas HVS quarto (A4)
warna putih dengan berat minimal 70 gram. Pada batas antar bab dibatasi
dengan kertas berwarna dengan diberi logo STAI-SNI.
4. Jarak ketikan (Spasi)
a. Jarak ketikan/Spasi atau jarak ketikan antar baris 2 spasi.
b. Jarak ketikan/Spasi atau jarak baris pada judul bab 1 spasi.
c. Jarak antar subbab 2,5 spasi.
5. Penomoran
a. Halaman:
1) Penomoran halaman isi menggunakan angka arab (1, 2, 3, ....dst)
diletakkan pada kanan atas, dengan jarak 2 cm dari margin atas.
Nomor halaman untuk judul bab diletakkan pada tengah bawah,
dengan jarak 2 cm dari margin bawah.
2) Penomoran halaman awal1 digunakan angka romawi kecil yang
terletak tengah di bawah (i, ii, iii, ...).
b. Penomoran judul Bab menggunakan angka Romawi besar (BAB I,
BAB II, ....dan seterusnya)

1
Dimulai dari halaman abstrak, persetujuan pembimbing, pengesahan Tim Penguji, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar, dan kata pengantar.

14
c. Penomoran sub bab, sub judul dan seterusnya, yaitu sebagai berikut:
A. .............................................
1. .........................................
a. .......................................
1) .....................................
a) ............................................
(1) .......................................
(a)....................................
i. .....................................
(i) ................................

B. Kutipan

Kutipan adalah penggunaan pendapat orang lain dalam tulisan. Ada dua
kutipan yang digunakan, yaitu kutipan langsung dan tidak langsung. Sumber
kutipan ditulis dengan nama belakang pengarang, tahun terbit buku dan
halaman.
1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah penggunaan pendapat para ahli (rujukan)
sesuai dengan apa yang tertulis pada buku rujukan.

a. Kurang dari 4 baris


Ditulis diantara tanda kutip (“…”) dan terpadu dalam paragraf.
Contoh:
“Supervisi adalah proses pembinaan guru oleh para supervisor”.1
(Lihat pedoman penulisan footnote poin c)
b. 5 baris atau lebih
Ditulis dalam alinea tersendiri dengan margin rata kiri-kanan.
Baris pertama diberi indensi 7 ketukan dengan jarak ketikan 1 spasi,
Penulisan tanpa menggunakan tanda kutip.
Contoh:
Supervisi yang baik perlu dilakukan oleh seorang kepala
sekolah dan pengawas sekolah tanpa harus melihat apakah guru
tersebut butuh atau tidak butuh. Karena tidak semua guru yang mau

15
mengutarakan kesulitan mengajarnya, sehingga perlu terus untuk
dilakukan observasi dan monitoring.1

c. Kutipan tidak langsung


Kutipan tidak langsung adalah pengutipan yang dilakukan
berdasarkan bahasa penulis sendiri, setelah peneliti membaca rujukan
tersebut.

Contoh:
Menurut Piet Sahertian ternyata pengertian supervisi sangat luas dari
apa yang dikatahui orang selama ini. Dimana konsep tersebut
mengandung unsur pembinaan dan perbaikan.1
2. Kutipan hasil wawancara
Dituliskan nama orang yang diwawancarai, tempat dan tanggal
wawancara dilaksanakan.
Contoh:
“Saya pikir ini semua kerjasama yang baik antar majelis guru dan
kepala sekolah. Tidak bisa Saya bekerja sendiri saja, karena sebuah
sekolah mesti dibangun dengan kebersamaan. Sekolah ini sudah mulai
memperlihatkan prestasinya sejak saya belum menjadi pimpinan disini.
Jadi saya rasa semua itu bukalah usaha Saya semata.”1

C. Catatan kaki (footnotes)

Catatan kaki adalah catatan pada bagian bawah halaman teks yang
menyatakan sumber sebuah kutipan, pendapat, atau keterangan penyusun
mengenai sesuatu hal yang diuraikan dalam teks. Cara penulisan catatan kaki
yang berasal dari berbagai sumber pada garis besarnya sama, yaitu secara
berurutan: nama pengarang, judul buku, kurung buka, tempat penerbit, titik
dua, nama penerbit, tahun terbit, kurung tutup, nomor cetakan, koma, jilid, dan
nomor halaman.
Nama buku ditulis miring, halaman disingkat h, nama pengarang ditulis
sesuai dengan nama yang tercantum dalam buku karangannya pangkat atau
gelar seperti: Prof, Dr, MA dan sebagainya tidak perlu dicantumkan.

1. Dari buku
a. Penulisnya satu orang

16
Contoh:
1
Bey Arifin, Rangkaian Cerita dalam Al-Qur’an, (Bandung: PT Al-
Ma’arif, 1992), Cet. Ke-2, jilid 2, h.9
b. Penulisnya lebih dari dua orang
Apabila pengarang lebih dari dua orang, hanya disebutkan nama
pengarangnya yang pertama dan setelah tanda koma dituliskan
singkatan et al (ditulis miring). Singkatan itu kepanjangan dari et all
(dengan orang lain)
Contoh:
2
Bey Arifin, et all., Rangkaian Cerita dalam Al-Qur’an, (Bandung:
PT Al-Ma’arif, 1992), Cet. Ke-2, jilid 2, h.9
c. Pengulangan catatan kaki
Pengulangan kutipan dengan sumber yang sama ditulis dalam tiga
bentuk:
1) Ibid., singkatan dari Ibiden artinya dalam halaman yang sama
terdapat dua praktek pemakaiannya.
2
a) Ibid dipakai apabila sumber yang sama dikutip lagi tanpa
diselingi oleh sumber lain. Kalau kutipan baru menunjuk
halaman yang sama cukup ditulis Ibid.
Contoh:
2
Lulu Maryati, Wanita Karir, (Jakarta: Solonum Press, 1990),
h. 17
3
Ibid.
b) Ibid dipakai apabila sumber yang sama dikutip lagi tanpa
diselingi oleh sumber lain. Kalau kutipan baru menunjuk
halaman berbeda ditulis Ibid,. h. 15
Contoh:
2
Lulu Maryati, Wanita Karir, (Jakarta: Solonum Press, 1990),
h. 17
3
Ibid., h. 21
2) Op.cit, singkatan dari Opere Citato yang artinya dalam karangan
yang telah disebut. Op.cit dipergunakan apabila sumber yang sama
dikutip lagi dari halaman yang berbeda dan telah diselingi oleh
kutipan dari sumber lain.

17
Contoh:
2
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,
2004), h.32
3
Muchlis Bahar, Fiqh Kontemporer, (Jakarta: Nuansa Madani,
2004), h. 30
4
Ramayulis, op.cit., h. 40
3) Loc.cit, singkatan dari Loco Citato yang artinya pada tempat yang
sama telah disebut. Loc.cit dipergunakan apabila sumber yang sama
dikutip lagi dari halaman yang sama tetapi diselingi oleh kutipan
dari sumber lain
Contoh:
5
Ramayulis, Loc.cit
d. Kumpulan karangan yang dirangkum oleh editor, yang dianggap
pengarangnya dan yang dicantumkan dalam catatan kaki adalah nama
editornya saja
Contoh:
6
Alfian (ed), Segi-segi Sosial Masyarakat Aceh, (Jakarta:
LP3ES, 1997), h. 129
e. Bila dalam sumber yang dikutip tidak tercantum nama pengarangnya,
yang dianggap dan dicantumkan sebagai pengarang adalah badan,
lembaga, perkumpulan dan sebagainya yang menerbitkan
Contoh:
7
Pemerintah Daerah Kota Padang, Badan Amil zakat, Infaq dan
Sadaqah(Bazis), Pokok-Pokok Pendayagunaan Zakat Fitrah Produktif,
(Jakarta: 1992), h.20
2. Dari al-Qur’an
Pengutipan ayat-ayat al-Qur’an tidak diperlukan catatan kaki
karena nama dan nomor ayat telah dituliskan pada akhir ayat yang dikutip.
Ayat yang ditulis harus diberi tanda baca (Syakl).

3. Dari terjemahan al-Qur’an atau Tafsir, Hadis atau terjemahannya.


Catatan kaki untuk hal-hal seperti ini sama dengan sumber yang
berasal dari buku. Sumber rujukan harus sumber primer dan bukan sumber
sekunder

4. Dari majalah

18
Majalah yang bertulisan Latin maupun Arab pada prisnsipnya sama
dengan kutipan yang berasal dari buku. Bedanya, kalau dari majalah, nama
judul artikel dituliskan di antara tanda petik rangkap dan nama majalah
ditulis miring, diikuti volume, nomor, kurung buka, bulan, tahun, kurung
tutup dan nomor halaman.
Contoh:
8
Richard Thomas, “Menguak Abad Baru Hijrah di Eropa”, Panji
Masyarakat XII, 314 (Februari, 2001), h. 19
5. Dari surat kabar
Untuk kutipan yang diambil dari surat kabar, hanya dengan
menuliskan judul tulisan atau rubrik, nama surat kabar (ditulis miring),
tempat terbit dalam kurung, tanggal, bulan, dan tahun terbitnya dan
diakhiri dengan nomor halamannya.
Contoh
9
Rencana Undang-Undang Pendidikan Nasional, Kompas,
(Jakarta), 5 Desember 2006, h.4
Kalau suatu kutipan diambil dari suatu artikel dengan nama yang
jelas pada suatu surat kabar, catatan kakinya dimulai dengan nama
pengarang dan judul artikel diapit tanda petik rangkap.
Contoh
10
Ridwan Malik, “Pembiayaan Kesehatan di Indonesia”, Kompas,
(Jakarta), 6 September 2006, h.4
6. Dari karangan yang tidak diterbitkan
Karangan yang tidak diterbitkan dapat berupa skripsi, tesis atau
disertasi. Cara pengutipannya adalah dengan menyebutkan nama
pengarangnya, judul karangan ditulis di antara tanda petik rangkap,
disebutkan skripsi, tesis atau disertasi, kurung buka, nama kota, titik dua,
nama tempat penyimpanan dokumentasi, tahun penulisan, kurung tutup,
halaman dan keterangan tidak diterbitkan yang disingkat dengan t.d.
Contoh;
11
Yumna, “Pemanfaatan Film Kiamat Sudah Dekat sebagai Media
Pendidikan Islam”, Skripsi Sarjana Pendidikan Islam, (Padang:
Perpustakaan IAIN, 2006), h.20, t.d.
7. Dari Wawancara

19
Disebutkan wawancara dengan siapa, identitasnya, tempat, bentuk
wawancara dan tanggal wawancara
Contoh:
12
Hidayatullah, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Solok Nan
Indah, di Kampus STAI Solok Nan Indah, Wawancara Langsung, 11
Januari 2013
8. Dari Ensiklopedi
Disebutkan nama editornya yang disingkat dengan ed (ditulis
miring), nama entrinya, diantara tanda petik rangkap, nama ensiklopedi
ditulis miring, kurung buka, nama tempat dan tahun penerbitan, kurung
tutup, selanjutnya ditulis jilid dan nomor halamannya.
Contoh:
13
H.A.R. Gibb dan J.H Kramers, (ed), “Khamr”, Shorter
Ensiklopedia of Islam, (Leiden: Brill, 1994), jilid 3, h.116
9. Dari CD Rom
Kutipan yang diambil dari CD Rom dituliskan perawi hadis, nama
CD Rom, nama kitab hadis, nama bab dalam kitab hadis (kesemuanya
dicetak miring), dan nomor hadis. Sebagai contoh, untuk hadis riwayat al-
Bukhari yang tercantum dalam Shahih al Bukhari nomor hadis 6771,
ditulis pada catatan kakinya.
Contoh:
14
H.R. al Bukhari (CD Mausu’ah al Hadits al Ssyarif: Shahih al
Bukhari. Kitab al I’tisham bi ak-Kitab wa al-Sunnah, Hadis 6771)

Jika terdapat hadis yang diriwayatkan oleh dua periwayat atau


lebih, maka untuk data-data periwayat kedua dan seterusnya dibuat setelah
yang pertama dengan dipisahkan oleh titik koma (;).
Contoh:
15
H.R Abu Dawud: al-Turmudzi; dan al-Darimi (CD Mausu’ah al
Hadis al Syarif: Sunan Abu Dawud, Kitab al Aqliyah, Hadis 3119; Sunan
al Turmudzi, Kitab al Hadi, hadis 1249; dan 21084; Sunan al Darimi,
Kitab al Muqaddimah, Hadis 168)
10. Dari Internet
Sebuah kutipan yang diambil dari internet dituliskan lengkap Nama
pengarang, Judul tulisan, alamat website dan tanggal diakses

20
Contoh:
16
Muhammad Hendra., Forum Komunikasi Guru: Mari Bersama
Membangun Pendidikan Berwawasan Imtaq, (Online), vol 3, No. 12
(http.//Hendra. Blogspot.com, diakses 12 Maret 2009

D. Penulisan Judul Tabel

Nama tabel ditulis berupa nomor tabel dan judul tabel dibagian atas
tabel. Jika judul tabel lebih dari 2 baris, maka jarak antar baris 1 spasi. Jarak
tabel dengan teks sebelum judul tabel dan jarak judul tabel dengan tabel
masing-masing tiga spasi. Nomor tabel terdiri atas dua angka. Angka pertama
menunjukkan bab tempat tabel berada, sedangkan angka kedua urutan tabel
pada bab yang bersangkutan
Contoh:
Tabel 1.3. Daftar Nama Guru dan Tugas Mengajar pada MTsN Koto Baru
Tahun Pelajaran 2013/2014

Artinya tabel tersebut pada bab 1 dengan nomor urut tabel 3 (tiga).
Selain itu pada bagian bawah kiri tabel disebutkan sumber dan tahun data
diperoleh.

E. Penulisan Judul Gambar/Ilustrasi

Penulisan judul gambar sama dengan penulisan judul tabel, tetapi


dibagian bawah gambar atau ilustrasi.
Contoh:

Gambar 2.6. Histogram Pencapaian Hasil Belajar Siswa berdasarkan Tingkat


Usia Siswa Kelas XI MAN Kota Solok

21
F. Penulisan Daftar Pustaka/Rujukan

Terdiri dari nama pengarang, tahun terbit, judul, kota terbit dan nama
percetakan. Ditulis 1 spasi sedangkan antar rujukan ditulis 2 spasi. Judul buku
dimiringkan. Baris kedua atau lebih dimajukan 7 ketuk. Untuk pengarang
yang memiliki 2 atau lebih buku rujukan ditulis langsung tahun buku pada
urutan huruf ke 9 yang didahului dengan garis putus-putus. Penulisan rujukan
dari jurnal cetak ataupun online menyertakan nama jurnal, volume dan edisi
terbit dan jumlah halaman
Berikut disajikan teknik penulisan rujukan dengan beberapa sumber:

Sahertian, Piet., Supervisi dan Pengawasan Pendidikan, Bandung: Rineka


Putra, 2009.

--------------, Pembelajaran yang Efektif dan Inovatif, Jakarta: Aneka Jaya,


2009.

Safei, M., Mari Bangun Jatidiri Bangsa, Jakarta: Reksadana, 1998.

Sahertian, Piet dan Safei, M., Pendidikan yang Menanti Kepadaman,


Bandung: Alfabeta, 2000.

Hanafi, A., Partisipasi Guru dalam Pembangunan Rakyat Pedesaan, Jurnal


Pendidikan, 2009.

Hadi, Wijoyo., ”Membangun Insan Pendidikan yang Berakhlak Mulia”.


Padang Ekspres, 12 November 2008.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional, Jakarta: Diperbanyak oleh PT. Rineka Cipta,
2005.

Hendra, Muhammad., Forum Komunikasi Guru: Mari Bersama Membangun


Pendidikan Berwawasan Imtaq, (online), vol 3, No. 12
(http.//Hendra.Blogspot.com, diakses 12 Maret 2009

Utama, C.A., Grand Design Model Pembinaan Profesi Guru Berbasis


Determinan Kinerja Guru. Jurnal Ilmu Pendidikan, 20(2), 37 hal,
2015

22
BAB VI
TRANSLITERASI

Yang dimaksud dengan transleterasi adalah alih tulis huruf (tulisan) Arab
ke huruf (tulisan) Latin. Transleterasi perlu mendapat perhatian, karena dalam
penulisan karya ilmiah, baik makalah, tugas akhir, maupun skripsi sering
ditemukan istilah-istilah Arab yang belum menjadi kosa kata bahasa Indonesia,

seperti ‫أه??ل ال??رأي – المص??لحة – الضـابط‬ atau istilah-istilah lain yang


mempunyai makna tersendiri, sehingga apabila diindonesiakan bisa membawa

pengertian lain, seperti kata ‫عــادل‬ (adil). Dalam disiplin ilmu hadits kata adil
tersebut jauh berbeda dengan kata adil dalam bahasa Indonesia. Demikian juga
dalam menyebut nama lembaga, nama orang dan judul buku yang ditulis dalam
huruf (tulisan) Arab seperti :

‫دار النجـاح – بيـت الحـكمة – المملكة العربـية السعوديـة‬


,‫ الــدور الك ــامنة في أع ــيان الم ــائة الث ــمنة‬,‫شـه ــاب الدي ــن أحمــد بن حجــر العث ــقالني‬
,‫ الطبعـة الثــانية‬,‫ مطبعـة المـدني‬: ‫ (القـاهرة‬,‫تحقيق و تقديـم محمـد ســيد جــاد الحـق‬
) ‫ م‬1973
Transliterasi yang digunakan adalah transliterasi yang disepakati oleh
Kementerian Agama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia nomor : 158 dan nomor 0533/b/u/1987. Untuk kosa kata Arab yang
telah dibakukan dalam bahasa Indonesia penulisannya ditetapkan sesuai dengan
penulisan buku tersebut. Misalnya kata “fiqih”. Untuk itu, penggunaan Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa
Kemendikbud sangat diperlukan.
A. Pedoman Penulisan Arab – Latin
ARAB LATIN ARAB LATIN ARAB LATIN

‫ا‬ A ‫س‬ S ‫ل‬ L

‫ب‬ B ‫ش‬ Sy ‫م‬ M

‫ت‬ T ‫ص‬ Sh ‫ن‬ N

‫ث‬ Ts ‫ض‬ Dh ‫و‬ W

23
‫ج‬ J ‫ط‬ Th ‫هـ‬ H

‫ح‬ H ‫ظ‬ Zh ‫ء‬ X

‫خ‬ Kh ‫ع‬ ' ‫ي‬ Y

‫د‬ D ‫غ‬ Gh

‫ذ‬ Dz ‫ف‬ F

‫ر‬ R ‫ق‬ Q

‫ز‬ Z ‫ك‬ K

B. Vokal
Vokal bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal
atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong :
1. Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,
transliterasinya sebagai berikut :
TANDA NAMA HURUF LATIN NAMA
‫ــَـ‬ Fathah A a
‫ــِـ‬ Kasrah I I
‫ــُـ‬ Dammah U u

2. Vokal rangkap, yaitu bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan


antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu :
Tanda Nama Gab. Huruf Nama
‫ــَـ ْي‬ Fathah dan ya Ai a dan i
‫ــَـ و‬ Fathah dan waw Au a dan u
Contoh :
‫كـتب‬ = Kataba
‫فعل‬ = Fa’ala
‫ذكر‬ = Zukira
‫يذهـب‬ = Yazhabu
‫سـئل‬ = Suila
‫كـيف‬ = Kaifa
‫حـول‬ = haula

24
C. Madd
Madd atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf
transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu :
Harkat Huruf Nama Huruf & tanda Nama
‫ِـ ْي‬...‫ ا‬.َ.. fathah dan alif atau ã a dan garis diatas
ya
‫ِـ ي‬... kasrah dan ya ĩ i dan garis diatas
...َ ‫ْو‬ dammah dan waw ũ u dan garis diatas
Contoh :
‫ = قـال‬qala ‫ = قـيل‬qila
‫ = رمى‬rama ‫ = يقول‬yaqulu

D. Ta Marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua, yaitu :
1. Ta marbutah hidup, yaitu yang mendapat harkat fathah, kasrah atau
dammah transliterasi adalah /t/
2. Ta marbutah mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya
adalah /h/
3. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh kata
yang menggunakan kata sandang “al” serta bacaan kedua kata itu
terpisah, maka ta marbutah itu ditransliterasi dengan ha/h/.
Contoh :
‫ = َرْو َض ة األطـفل‬raudah al-atfal
‫ = المديـنة المنّو رة‬al-Madinah al Munawwarah
‫ = طلحة‬Talhah
E. Syaddah
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan
sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid, dalam transliterasi ini tanda
syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan
huruf yang diberi tanda syaddah.
Contoh :
‫رّبـنا‬ = rabbana
‫نّز ل‬ = nazzala
‫الحّج‬ = al-hajj
‫الّش ّر‬ = asy-syarr
‫الـبّر‬ = al-birr

25
F. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf,
yaitu ‫ال‬
Dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang
yang diikuti dengan huruf qamariyah dan kata sandang yang diikuti huruf
syamsiyah.
1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah.
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan sesuai
dengan aturan yang digariskan di atas dan sesuai dengan pula dengan
bunyinya.
Contoh :
‫ = القرأن‬rabbana
‫ = الجالل‬nazzala

2. ata sandang yang diikuti oleh syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan


bunyinya, yaitu huruf /i/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf
yang langsung mengikuti kata sandang itu.
Contoh :
‫رّبـنا‬ = rabbana
‫نّز ل‬ = nazzala
‫الحّج‬ = al-hajj
‫الّش ّر‬ = asy-syarr
‫الـبّر‬ = al-birr

Baik diikuti oleh huruf qamariyah maupun huruf syamsiyah, kata sandang
ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda
sempang (-) sebagaimana yang dijumpai dalam contoh-contoh di atas.
G. Hamzah
Hamzah ditransliterasikan dengan opostrof, jika hamzah itu terletak ditengah
dan di akhir kata. Bila hamzah itu terletak di awal kata, tidak dilambangkan
Contoh :

‫َتْأُخ ُذ ْو َن‬
= Ta’khuzuna

‫َالَّض ْو َء‬ = Ad-dau’


= Inna
‫ِإَّن‬

26
‫َأَك َل‬ = Akala

‫ُأِم ْر ُت‬ = umirtu

Catatan :

1. Konsonan ber-syaddah ditulis rangkap, seperti kata (‫ ) َر َّبَنا‬ditulis


"Rabbanâ"
2. Vokal panjang (mad), fathah(baris di atas), kasrah(baris di bawah) dan
dhammah(baris di depan) ditulis â,î, û, misalnya kata :

‫المسـاكين‬ ditulis : al Masâkin

‫المفلحون‬ ditulis : al Muflihûn

3. Kata sandang alif dan lam, baik diikuti oleh huruf qomariyah maupun
huruf syamsiyah ditulis al diawalnya, misalnya :

‫ النسـاء‬ditulis : al-Nisa', ‫المؤمن‬ ditulis : al Mu'min

4. Ta'marbuthah bila terletek di akhir kata ditulis : h, seperti ‫ البقرة‬ditulis al-

Baqarah. Bila terlerak di tengah kalimat ditulis : t, misalnya : ‫زكـاة‬


‫ المـال‬ditulis : zakât al-mal
5. Penulisan kalimat Arab di dalam kalimat Indonesia ditulis menurut

tulisannya, misalnya : ‫ وهو خير الّرازقيـن‬ditulis "wa huwa khair al


râziqîn.
Singkatan-singkatan :
H : Tahun Hijriyah
M : Tahun Masehi (miladiyah)
h : Halaman
Ttp : Tanpa tahun terbit
Jil : Jilid
SWT : Subhanahu wa ta'ala
SAW : Sallallahu 'alaihi wa sallam
Q.S : al-Qur'an Surat

27
HR : Hadits Riwayat
W : Tahun wafat
Ed : Editor
Dsb : dan sebagainya
Ibid : Ibidem
op. cit : Opera citato
loc. cit : Loco citato

BAB VII
SISTEMATIKA PENULISAN

28
I. Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang
berdasarkan pada pengumpulan data yang bersifat kata-kata (verbal/kualitatif)
melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi serta analisisnya
bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi yang alamiah
(natural setting), disebut juga metode penelitian etnografi, karena awalnya
lebih banyak digunakan pada bidang penelitian antropologi budaya.
Metode penelitian kualitatif berpijak pada paradigma filsafat
postpositivisme yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang
holistik/utuh, dinamis, kompleks, penuh makna dan hubungan
gejala/fenomena yang alamiah. Berikut ini kerangka-kerangka penulisan
metode kualitatif yang mesti dikembangan dalam penulisan karya ilmiah:

BAB I
PENDAHULUAN

H. Latar Belakang Masalah

Inti dari latar belakang masalah adalah mengemukakan mengapa


perlunya penelitian tersebut. Berawal dari kepedulian peneliti tentang
fenomena yang terjadi di lingkungannya dan merupakan kenyataan di
lapangan (dassein) yang terlihat berbeda dari yang diharapkan (dassollen).
Secara umum dituliskan kajian yang lebih umum sampai kepada
yang lebih khusus, dengan didukung oleh kajian pustaka awal. Pada bagian
ini permasalahan dibahas dengan ditinjau dari beberapa aspek (konsep
ideal tentang permasalahan). Pada bagian ini juga dikemukakan fenomena
tentang adanya masalah, dengan menunjukkan fenomena tersebut yang
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan dari fenomena tersebut. Pada
akhir bagian ini penulis memunculkan pertanyaan awal oleh peneliti
tentang masalah tersebut atau penyebab ketertarikan peneliti terhadap
masalah tersebut.

I. Identifikasi masalah

29
Pada identifikasi masalah, dipaparkan seluruh masalah yang
ditemukan dalam latar belakang masalah. Oleh karena itu, harus dihindari
memunculkan masalah yang tidak memiliki landasan/pijakan dari latar
belakang masalah. Bagian identifikasi masalah ini memiliki fungsi untuk
menunjukkan bahwa banyak masalah yang dapat diangkat menjadi masalah
penelitian.

J. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara


tersurat pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya.
Rumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai
ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan
pembatasan masalah. Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat,
padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah
yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat
hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian.

Contoh:

Judul Skripsi
Studi tentang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SD
Negeri 10 Kecamatan Kubungg Kabupaten Solok Tahun Pelajaran
2013/2014.

Contoh Rumusan Masalah:

Bagaimana pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada SD


Negeri 10 Kecamatan Kubung Kabupaten Solok Tahun Pelajaran
2013/2014?

K. Batasan Masalah

Keterbatasan waktu, biaya, kemampuan, dan minat peneliti serta


tingkat urgensi masalah itu untuk dikaji/diteliti, maka peneliti akan

30
membatasi pada masalah – masalah tertentu untuk diteliti. Bagian ini disebut
sebagai pembatasan masalah.

Contoh:

1) Langkah-langkah pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


pada SD Negeri 10 Kecamatan Kubung Kabupaten Solok Tahun
Pelajaran 2013/2014
2) Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan KTSP di SD Negeri 10
Kecamatan Kubung Kabupaten Solok Tahun Pelajaran 2013/2014

L. Tujuan Penelitian
Dirumuskan tujuan yang hendak dicapai setelah penelitian. Tujuan
adalah sesuatu yang dapat dicapai, diukur, dibuktikan atau dijelaskan.
Tujuan penelitian mesti sesuai dengan rumusan masalah. Rumusan kalimat
dalam membuat tujuan penelitian ialah sering memakai kata-kata
menjelaskan, mendeskripsikan, mengungkapkan, menggambarkan,
mengetahui (disesuaikan dengan jenis penelitian).

Contoh:

1. Mengetahui pelaksanaan KTSP di SD Negeri 10 Kecamatan Kubung


Kabupaten Solok Tahun Pelajaran 2013/2014
2. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan KTSP di
SD Negeri 10 Kecamatan Kubung Kabupaten Solok Tahun Pelajaran
2013/2014.

M. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berisi tentang kegunaan hasil penelitian.


Manfaat bersifat lebih praktis-pragmatis. Biasanya manfaat penelitian bagi
peneliti, lembaga tempat penelitian, dan pihak-pihak lain yang terkait
dengan penelitian.

31
N. Penjelasan Judul
Penjelasan judul berisi tentang penjelasan kata atau kalimat yang
terdapat dalam judul secara teori dan yang dimaksud oleh peneliti, dengan
tujuan untuk menyamakan persepsi antara peneliti dengan pembaca.

O. Sistematika Penulisan

Berisi tentang uraian bab per bab tentang langkah-langkah


penulisan. Ditulis dalam paragraf. Uraian dibuat dalam bentuk paparan
yang menggambarkankan alur logis penulisan. Sistematikan penulisan ini
hanya digunakan dalam penulisan proposal penelitian.

Contoh:

Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisikan latar belakang


masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, penjelasan judul dan sistematika penulisan.
Bab II merupakan bab landasan teoretis yang berisikan teori-teori
yang menjadi acuan dalam penelitian.
Bab III merupakan bab metodologi penelitian yang berisikan
tentang penjelasan dan pemaparan tentang jenis penelitian, lokasi
penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisa data, dan teknik keabsahan data.
Bab IV merupakan bab hasil penelitian yang berisikan temuan
penelitian dan pembahasan.
Bab V merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dan
saran.

BAB II
LANDASAN TEORETIS

Berisi tentang teori-teori yang mendukung penelitian. Teori yang


dikemukakan mesti relevan dengan penelitian. Teori dikelompokkan dalam
sub-sub bab, yang pada umumnya diawali dengan subbab pengertian atau
definisi. Guna teori dalam penelitian kualitatif adalah sebagai dasar dalam
penyusunan instrumen penelitian. Dalam landasan teori yang menjadi

32
perhatian utama adalah pengutipan-pengutipan pendapat ahli. Untuk itu
peneliti mesti cermat dalam mencantumkan kutipan-kutipan. Pada subbab
bagian akhir landasan teoritis digambarkan kerangka konseptual dan
penelitian yang relevan.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian dalam kerangka penelitian ilmiah merupakan


jenis, teknik dan metode yang digunakan dalam mengumpulkan, mengolah
dan menganalisis data. Adapun bagian utama dalam metodologi penelitian
meliputi hal sebagai berikut.

A. Jenis dan Metode Penelitian

Menjelaskan tentang jenis dan metode penelitian yang dipakai


dalam meneliti masalah yang ditulis dalam proposal skripsi/penelitian.
Dilengkapi dengan alasan pemilihan jenis dan metode penelitian serta
didukung oleh pendapat-pendapat ahli.

B. Lokasi Penelitian

Menjelaskan lokasi/tempat penelitian dilakukan untuk


pengumpulan data sesuai dengan masalah yang diteliti. Dilengkapi
dengan alasan ilmiah tentang pemilihan tempat/lokasi penelitian.

C. Data dan Sumber Data

Data merupakan kumpulan informasi (objek penelitian) yang


dijadikan sebagai kajian penelitian. Sedangkan sumber data
merupakan sumber informasi yang didapatkan dari subjek penelitian,
yang terbagi menjadi sumber data primer dan sumber data sekunder.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan secara umum adalah berupa observasi,


wawancara dan dokumentasi.

33
1. Observasi ialah proses pengumpulan yang dilakukan dengan cara
mengamati latar penelitian yang meliputi fenomena, peristiwa dan
proses dari maslah yang diteliti. Pada teknik observasi peneliti
terlibat langsung baik secara fisik, pikiran dan emosi terhadap
objek yang diteliti.
2. Wawancara ialah proses pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara melakukan tanya jawab dengan sumber informasi (informan).
Wawancara dilakukan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan
kepada informan yang terkait dengan masalah
3. Dokumentasi ialah teknik pengumpulan yang dilakukan dengan
cara melakukan studi dokumentasi dalam bentuk pengumpulan
data-data dokumentatif seperti data siswa, guru, nilai, sarana dan
prasarana dan sebagainya.

E. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data ialah suatu teknik untuk menilai,


memahami, menginterpretasikan data sehingga dapat dipahami dan
memberikan suatu makna dan kesimpulan sebagai jawaban penelitian.
Hal ini dapat dilakukan secara sederhana meliputi reduksi data,
deskripsi/display data, interpretasi data serta pengambilan
kesimpulan.

F. Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data ialah merupakan suatu teknik untuk


menilai validitas data. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
perpanjangan waktu penelitian, ketekunan pengamatan, analisis kasus
negatif, triangulasi dan sebagainya.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Temuan Penelitian

Temuan penelitian adalah data yang diperoleh selama penelitian


dan dipaparkan dalam bentuk uraian. Temuan penelitian merupakan

34
intisari dari sajian data yang telah terorganisasikan dalam bentuk
pernyataan atau kalimat singkat, padat dan bermakna.

B. Pembahasan

Pembahasan memuat gagasan peneliti yang terkait dengan apa


yang telah dilakukan dan apa yang diamati, dipaparkan dan dianalisis
di bab terdahulu. Uraian mengenai gagasan ini dikaitkan dengan hasil
kajian teori dan hasil-hasil penelitian lain yang relevan.

BAB V
PENUTUP

Pada bab penutup berisi tentang kesimpulan dan saran.


a. Kesimpulan
Kesimpulan berisi jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada bagian
rumusan masalah. Keseluruhan jawaban hanya terfokus pada ruang lingkup
pertanyaan dan jumlah jawaban disesuaikan dengan jumlah rumusan masalah
yang diajukan.
Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. Dengan
demikian, kesimpulan harus bertalian dengan pokok permasalahan dan
dilengkapi oleh bukti-bukti.
b. Saran
Saran hanya berisi rekomendasi yang dirumuskan oleh peneliti, namun
bukan untuk menjawab permasalahan dalam pokok penelitian. Saran
dirumuskan berdasarkan penelusuran yang menurut penulis dapat bermanfaat
secara praktis maupun bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
berdasarkan kedekatan objek.

II. PENELITIAN KUANTITATIF.


Penelitian kuantitatif disebut juga sebagai metode positivistik karena
berlandaskan pada filsafat positivisme. Selain itu, juga disebut sebagai metode
scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, emperis,
objektif, terukur, rasional dan sistimatis. Disebut metode penelitian kuantitatif

35
karena data penelitian berupa angka-angka dan anlisis menggunakan statistik.
Penelitian kuantitatif dapat di lihat beberapa ciri-ciri :
1. Berorientasi pada pembuktian teori
2. Mencari hubungan antara dua variabel/ fenomena
3. Data penelitian berupa angka-angka
4. Judul meliputi 5 aspek meliputi :
a. Tergambar sifat dan jenis penelitian ( contoh pengaruh .......
terhadap ........, Hubungan ..... terhadap ...... ,. Perbanding ..........
dengan ........, Perbedaan antara ...... dengan ........ )
b. Tergambar objek penelitian
c. Tergambar subjek penelitian
d. Tergambar lokasi penelitian
e. Tergambar waktu penelitian.
Contoh :
“ Pengaruh Kesiapan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas VI SD Negeri 01 Tanjung Paku Kecamatan Tanjung Harapan Kota
Solok TP 2011/2012.”
Berdasarkan timbulnya variabel, Penelitian Kuantitatif terbagi atas
dua, yaitu eksperimen dan non eksperimen. Sedangkan proses
pengolahan data dapat berupa deskriptif, korelatif atau komparatif.
Penelitian kuantitatif deskriptif bermaksud untuk mengukur suatu
varibel, misalnya mengukur tingkat kinerja guru, tingkat partisipasi,
tingkat motivasi dan lain-lain. Penelitian kuantitatif korelatif bermaksud
untuk melihat hubungan dua atau lebih hasil pengukuran variabel,
misalnya untuk melihat apakah ada hubungan antara perhatian orang tua
dengan hasil belajar. Sedangkan penelitian kuantitatif komparatif
bermaksud membandingkan hasil dua atau lebih pengukuran variabel,
misalnya apakah ada perbedaan prestasi siswa yang belajar dengan
metode A dengan metode B.
Sistematika penulisan proposal penelitian kuantitatif pada
umumnya terbagi atas 5 Bab, yang terdiri Bab satu tentang Pendahuluan,
Bab dua tentang Kajian teoretis, Bab tiga tentang Metodologi Penelitian

36
Sedangkan untuk penyelesaian Skripsi ditambah dengan dua Bab lagi,
yaitu: Bab empat tentang Hasil Penelitian dan Bab lima tentang Penutup.
Secara rinci diuraikan penulisan penelitian kuantittatif sebagai sebagai
berikut:

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Inti dari latar belakang adalah mengemukakan mengapa


perlunya penelitian tersebut. Berawal dari kepedulian peneliti tentang
fenomena yang terjadi di lingkungannya dan merupakan kenyataan di
lapangan (das sein) yang terlihat berbeda dari yang diharapkan
(dassollen).
Secara umum dituliskan kajian yang lebih umum sampai
kepada yang lebih khusus, dengan didukung oleh kajian pustaka awal.
Pada bagian ini permasalahan dibahas dengan ditinjau dari beberapa
aspek (konsep ideal tentang permasalahan). Pada bagian ini juga
dikemukakan fenomena tentang adanya masalah, dengan menunjukkan
fenomena tersebut yang dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan dari
fenomena tersebut. Pada akhir bagian ini penulis memunculkan
pertanyaan awal oleh peneliti tentang masalah tersebut atau penyebab
ketertarikan peneliti terhadap masalah tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Pada identifikasi masalah, dipaparkan seluruh masalah yang


ditemukan dalam latar belakang masalah. Oleh karena itu, harus
dihindari memunculkan masalah yang tidak memiliki landasan/pijakan
dari latar belakang masalah. Bagian identifikasi masalah ini memiliki
fungsi untuk menunjukkan bahwa banyak masalah yang dapat diangkat
menjadi masalah penelitian.

37
C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara


tersurat pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya.
Rumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci
mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan
identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah hendaknya
disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk
kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan
variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara
variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian.
Contoh Judul
Pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas VI SD Negeri 01 Tanjung Paku Kecamatan Tanjung Harapan
Kota Solok TP 2011/2012.”
Maka rumusan masalah dari judul di atas ialah
Apakah terdapat pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas VI SD Negeri 01 Tanjung Paku Kecamatan
Tanjung harapan Kota Solok Tahun Pelajaran 2011/2012.

D. Batasan Masalah

Keterbatasan waktu, biaya, kemampuan, dan minat peneliti serta


tingkat urgensi masalah itu untuk dikaji/diteliti, maka peneliti akan
membatasi pada masalah – masalah tertentu untuk diteliti. Bagian ini
disebut sebagai pembatasan masalah.
Contoh:
1. Masalah kesiapan belajar sangat luas. Maka kesiapan belajar yang
dimaksud adalah kesiapan dari peralatan belajar dan kesiapan dari
mengulang pelajaran sebelum belajar.
2. Masalah hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar pada
ujian harian, ujian mid semester atau ujian akhir semester.
Jadi pembatasan masalah dari penjelasan diatas ialah kesiapan
belajar diukur dari peralatan belajar dan hasil belajar diukur dari

38
hasil tes pada ujian harian, ujian mid semester dan ujian akhir
semester.

E. Tujuan Penelitian

Dirumuskan tujuan yang hendak dicapai setelah penelitian.


Tujuan adalah sesuatu yang dapat dicapai, diukur, dibuktikan atau
dijelaskan. Tujuan penelitian ditulis berdasar rumusan masalah.

Contoh Judul
Pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas VI SD Negeri 01 Tanjung Paku Kecamatan Tanjung Harapan
Kota Solok Tahun Pelajaran 2011/2012.
Maka tujuan penelitian dari judul diatas adalah untuk menjelaskan
pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas VI SD Negeri 01 Tanjung Paku Kecamatan Tanjung Harapan
Kota Solok Tahun Pelajaran 2011/2012.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berisi tentang kegunaan hasil penelitian.


Manfaat bersifat lebih praktis-prakmatis. Biasanya manfaat penelitian
bagi si peneliti, lembaga tempat penelitian, dan pihak-pihak lain yang
terkait dengan penelitian

G. Penjelasan Judul

Penjelasan judul berisi tentang penjelasan kata atau kalimat yang


terdapat dalam judul secara teori dan yang dimaksud oleh peneliti,
dengan tujuan untuk menyamakan persepsi antara peneliti dengan
pembaca.

H. Sistematika Penulisan

Berisi tentang uraian bab per bab tentang langkah-langkah


penulisan. Ditulis dalam paragraf. Uraian dibuat dalam bentuk paparan

39
yang menggambarkankan alur logis penulisan. Sistematikan penulisan ini
hanya digunakan dalam penulisan proposal penelitian.

Contoh:

Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisikan latar belakang


masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, penjelasan judul dan sistematika penulisan.
Bab II merupakan bab landasan teoretis yang berisikan teori-teori
yang menjadi acuan dalam penelitian.
Bab III merupakan bab metodologi penelitian yang berisikan
tentang penjelasan dan pemaparan tentang jenis penelitian, lokasi
penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisa data, dan teknik keabsahan data.
Bab IV merupakan bab hasil penelitian yang berisikan temuan
penelitian dan pembahasan.
Bab V merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dan
saran.

BAB II
LANDASAN TEORETIS

Berisi tentang teori-teori yang mendukung penelitian. Teori


yang dikemukakan mesti yang relevan dengan penelitian. Teori di
kelompokkan dalam sub-sub bab, yang pada umumnya diawali dengan
sub bab pengertian atau defenisi. Guna teori dalam peneliotian
kuamntitatif adalah sebagai dasar dalam penyusunan instrumen
penelitian. Dalam landasan teori yang menjadi perhatian utama adalah
pengutipan-pengutipan pendapat ahli. Untuk itu peneliti mesti cermat
dalam mencantumkan kutipan-kutipan. Pada bagian akhir dari
landasan teori di jelaskan kerangka konseptual dan Hipotesis
Penelitian.

40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian dalam kerangka penelitian ilmiah merupakan


jenis, teknik dan metode yang digunakan dalam mengumpulkan, mengolah
dan menganalisis data. Adapun bagian utama dalam metodologi penelitian
meliputi hal sebagai berikut.

A. Jenis dan Metode Penelitian

Peneliti memaparkan jenis penelitian yang digunakan. Dengan


ditinjau dari beberapa aspek, misalnya dari pendekatan yang digunakan
(kualitatif atau kuantitatif), tempat penelitian (lapangan, pustaka atau
laboratorium) atau berdasarkan nuansa pengolahan data kuantitatif
(deskriptif, komparatif atau korelatif). Peneliti juga diharapkan dapat
mengemukakan alasan untuk memilih pendekatan dan jenis penelitian
tersebut.

B. Lokasi Penelitian

Menjelaskan lokasi/tempat penelitian dilakukan untuk


pengumpulan data sesuai dengan masalah yang diteliti. Dilengkapi
dengan alasan ilmiah tentang pemilihan tempat/lokasi penelitian.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi
Populasi adalah seluruh objek utama penelitian yang telah
direncanakan.

Contoh:

Semua siswa kelas VI SD Negeri 01 Tanjung Paku Kota Solok


Semua guru SMP 1 Kota Solok
Semua siswa MAN Kota Solok
Semua orang tua siswa SD Negeri 16 Sungai Abu Kecamatan
Hiliran Gumanti Kabupaten Solok

41
2. Sampel
Sampel adalah sebagian anggota populasi yang dipilih untuk
mewakili populasi. Secara umum, ada dua jenis teknik
pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random sampling /
probability sampling, dan sampel tidak acak atau nonrandom
samping/nonprobability sampling. Yang dimaksud dengan random
sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan
kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen
populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan
dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut
mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi
sampel. Sedangkan yang dimaksud dengan nonrandom sampling
atau nonprobability sampling, setiap elemen populasi tidak
mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel.
Pada setiap jenis teknik pemilihan tersebut, terdapat beberapa
teknik yang lebih spesifik lagi. Pada sampel acak (random
sampling) dikenal dengan istilah simple random sampling,
stratified random sampling, cluster sampling, systematic
sampling, dan area sampling. Pada nonprobability sampling
dikenal beberapa teknik, antara lain adalah convenience sampling,
purposive sampling, quota sampling, snowball sampling

D. Defenisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian adalah unsur penelitian


yang terkait dengan variabel bebas dan terikat yang terdapat dalam
judul penelitian atau yang tercakup dalam paradigma penelitian
sesuai dengan hasil perumusan masalah. Pada bagian ini setiap
variabel mesti didefenisikan secara operasional, sehingga jelas
batasan dan ukuran setiap variabel.

E. Data dan Sumber Data

Data merupakan kumpulan informasi (objek penelitian) yang


dijadikan sebagai kajian penelitian. Sedangkan sumber data

42
merupakan sumber informasi yang didapatkan dari subjek
penelitian, yang terbagi menjadi sumber data primer dan sumber
data sekunder.

F. Instrumen Penelitian

Pada bagian ini peneliti menjelaskan bagaimana langkah-


langkah kerja instrumen, mulai dari menyusun instrumen, ujicoba
instrumen, dan analisis ujicoba instrumen untuk menentukan
validitas dan reliabiltas instrumen yang akan digunakan.

G. Teknik Analisa Data

Peneliti menguraikan bagaimana Teknik analisis data, baik


data yang bersifat deskriptif maupun data yang bersifat korelatif
dan komparatif. Selain itu juga dapat dicantumkan interpretasi
data secara kualitas berdasarkan rujukan yang digunakan seperti
baik sekali, baik, cukup, kurang atau kurang sekali, sehingga
terdapat standar atau ukuran baku dalam memaknai data hasil
penelitian.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

Pada Bab ini berisi dua subbab yang lazim dicantumkan, yaitu
deskripsi data penelitian dan pembahasan. Pada subbab deskripsi data
penelitian dikemukakan semua data hasil penelitian ataupun semua
data hasil pengukuran instrumen sampai pada proses pengujian
hipotesis. Selanjutnya untuk penelitian yang bersifat komparatif dan
korelatif dapat dijelaskan langkah-langkah pelaksanaan pengujian
persyaratan analisis. Sedangkan pada subbab pembahasan, diuraikan
makna data yang terkumpul dan dikaitkan dengan kajian-kajian teori
yang mendukung. Peneliti harus mampu memberi arti terhadap data
yang telah didapat, sehingga dapat menjadi rujukan bagi orang yang
membacanya.

43
BAB V
PENUTUP

Pada bab penutup berisi tentang kesimpulan dan saran.


a. Kesimpulan
Kesimpulan berisi jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada bagian
rumusan masalah. Keseluruhan jawaban hanya terfokus pada ruang lingkup
pertanyaan dan jumlah jawaban disesuaikan dengan jumlah rumusan masalah
yang diajukan.
Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. Dengan
demikian, kesimpulan harus bertalian dengan pokok permasalahan dan
dilengkapi oleh bukti-bukti.

b. Saran
Saran hanya berisi rekomendasi yang dirumuskan oleh peneliti, namun
bukan untuk menjawab permasalahan dalam pokok penelitian. Saran
dirumuskan berdasarkan penelusuran yang menurut penulis dapat bermanfaat
secara praktis maupun bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
berdasarkan kedekatan objek.

III. PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru


dalam kelas yang diampu yang bertujuan untuk memperbaiki hasil
pembelajaran dengan tindakan kelas yang dilakukan. Penelitian Tindakan
dilakukan oleh guru dalam rangka untuk mengatasi masalah pembelajaran
yang pada akhirnya bermuara pada hasil belajar. Karakteristik PTK ialah
dengan melakukan refleksi sebagai cara untuk menilai apakah proses dan
hasil belajar yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan dalam hubungannya
dengan tindakan kelas yang diambil
PTK dapat dilakukan oleh mahasiswa (calon guru) dengan syarat
melakukan kolaborasi dengan guru kelas/mata pelajaran pada lokasi
penelitian yang direncanakan ditandai dengan surat kesediaan dari sekolah
yang bersangkutan.

44
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Inti dari latar belakang masalah adalah mengemukakan mengapa


perlunya penelitian tersebut. Berawal dari kepedulian peneliti tentang
fenomena yang terjadi di dalam kelas dan merupakan kenyataan di
lapangan (das sein) yang terlihat berbeda dari yang diharapkan (dassollen).
Pada bagian awal diuraikan kajian yang lebih umum sampai kepada
yang lebih khusus, dengan didukung oleh kajian pustaka awal. Pada bagian
ini permasalahan dibahas dengan ditinjau dari beberapa aspek (konsep
ideal tentang permasalahan). Kemudian dikemukakan fenomena-fenomena
tentang adanya masalah, dengan menunjukkan fenomena tersebut serta
dikaitkan dengan akibat yang dapat ditimbulkan jika fenomena tidak
segera diatasi.
Kemudian peneliti juga mengemukakan solusi untuk menjawab
permasalahan tersebut. Alasan pemilihan solusi sebaiknya didasarkan
kajian pustaka awal.

B. Identifikasi Masalah

Pada identifikasi masalah, dipaparkan seluruh masalah yang


ditemukan dalam latar belakang masalah. Oleh karena itu, harus dihindari
memunculkan masalah yang tidak memiliki landasan/pijakan dari latar
belakang masalah. Bagian identifikasi masalah ini memiliki fungsi untuk
menunjukkan bahwa banyak masalah yang dapat diangkat menjadi
masalah penelitian.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat


pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Rumusan
masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang
lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan
pembatasan masalah. Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat,

45
padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan
masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti,
jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek
penelitian.
Contoh judul :
Penggunaan metode pembelajaran tipe Jigsaw terhadap peningkatan
aktifitas belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas
X1 SMA Negeri I Kota Solok
Maka contoh rumusan masalah yang dapat diambil dari judul diatas ialah

Apakah penggunaan metode pembelajaran Tipe Jigsaw dapat


meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam kelas X 1 SMAN I Kota Solok

D. Batasan masalah

Keterbatasan waktu, biaya, kemampuan, dan minat peneliti serta


tingkat urgensi masalah itu untuk dikaji/diteliti, maka peneliti akan
membatasi pada masalah – masalah tertentu untuk diteliti. Bagian ini
disebut sebagai pembatasan masalah.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah sesuatu yang akan dicapai, diukur, dibuktikan


atau dijelaskan. Tujuan penelitian dapat dijabarkan lebih banyak sesuai
dengan apa yang ingin dicapai setelah PTK.

Contoh:

1. Untuk mengetahui peningkatan aktifitas belajar siswa dalam


pembelajaran PAI dengan menggunakan metode pembelajaran tipe
Jigsaw
2. Untuk mendapatkan peningkatan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran PAI dengan menggunakan metode pembelajaran tipe
Jigsaw.

46
F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berisi tentang kegunaan hasil penelitian.


Manfaat bersifat akademis dan praktis-pragmatis. Manfaat penelitian
tindakan kelas (PTK) adalah pengembangan keilmuan, peneliti, siswa,
guru, proses pembelajaran stakholder dan peneliti lanjutan.

G. Penjelasan Judul

Penjelasan judul berisi tentang penjelasan kata atau kalimat yang


terdapat dalam judul secara teori dan yang dimaksud oleh peneliti, dengan
tujuan untuk menyamakan persepsi antara peneliti dengan pembaca.

H. Sistematika Penulisan

Berisi tentang uraian bab per bab tentang langkah-langkah


penulisan. Ditulis dalam paragraf. Uraian dibuat dalam bentuk paparan
yang menggambarkankan alur logis penulisan. Sistematikan penulisan ini
hanya digunakan dalam penulisan proposal penelitian.

Contoh:

Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisikan latar belakang


masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, penjelasan judul dan sistematika penulisan.
Bab II merupakan bab landasan teoretis yang berisikan teori-teori
yang menjadi acuan dalam penelitian.
Bab III merupakan bab metodologi penelitian yang berisikan
tentang penjelasan dan pemaparan tentang jenis penelitian, lokasi
penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisa data, dan teknik keabsahan data.
Bab IV merupakan bab hasil penelitian yang berisikan temuan
penelitian dan pembahasan.
Bab V merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.

47
BAB II
LANDASAN TEORETIS
Berisi tentang teori-teori yang mendukung penelitian. Teori yang
dikemukakan mesti yang relevan dengan penelitian. Teori di kelompokkan
dalam sub-sub Bab, yang pada umumnya diawali dengan sub Bab pengertian
atau defenisi. Guna teori dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai
dasar dalam penyusunan instrumen penelitian. Dalam landasan teori yang
menjadi perhatian utama adalah pengutipan-pengutipan pendapat ahli. Untuk
itu peneliti mesti cermat dalam mencantumkan kutipan-kutipan. Berikut
disajikan beberapa teknik pengutipan dari beberapa sumber: Selanjutnya
kajian teori dilengkapi dengan kerangka konseptual dan hipotesis tindakan

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Menjelaskan tentang jenis dan metode penelitian yang dipakai


dalam meneliti masalah yang ditulis dalam proposal skripsi/penelitian.
Dilengkapi dengan alasan pemilihan jenisn dan metode penelitian serta
didukung oleh pendapat-pendapat ahli.

B. Setting Penelitian

Setting penelitian merupakan gambaran tentang tempat dan waktu


penelitian dilaksanakan. Peneliti juga menjelaskan alasan memilih tempat
penelitian sebagai setting penelitian secara ilmiah

C. Objek Tindakan

Objek tindakan ialah masalah yang akan diteliti oleh peneliti. Pada
objek tindakan dijelaskan objek dan tindakan kelas yang dilakukan sebagai
upaya peningkatan hasil dan aktivitas belajar sebagai solusi dan upaya
yang dilakukan oleh guru (peneliti).

48
D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ialah orang yang menjadi sumber tindakan kelas


yang dilakukan. Pada subjek penelitian dijelaskan siapa yang menjadi
subjek penelitian secara terinci. Subjek PTK biasanya adalah guru dan
siswa pada kelas yang diteliti.

E. Defenisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian adalah unsur penelitian yang terkait


dengan variabel bebas dan terikat yang terdapat dalam judul penelitian
atau yang tercakup dalam paradigma penelitian sesuai dengan hasil
perumusan masalah. Pada bagian ini setiap variabel mesti didefenisikan
secara operasional, sehingga jelas batasan dan ukuran setiap variabel.

F. Teknik dan alat Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data peneliti menjelaskan apa saja teknik


pengumpulan data yang digunakan. Seperti tes, pengamatan, wawancara
atau penugasan. Sedangkan alat / instrumen pengumpulan data diantaranya
adalah butir soal untuk tes, panduan wawancara, lembaran observasi atau
pengamatan

G. Teknik Analisa Data

Dalam PTK teknik penganalisaan data biasanya adalah deskriptif


komparatif. Yaitu membandingkan data pada siklus pertama dan kedua dan
seterusnya dalam bentuk persentase. Sedangkan pada kualitatif yang
didapat melalui wawancara dan pengamatan dibandingkan sebagai bahan
pertimbangan dalam tahapan refleksi. Secara sederhana teknik analisis
data meliputi reduksi data, deskripsi data, interpretasi data dan
pengambilan kesimpulan.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas mengacu pada tahapan yang


dikenal dengan istilah siklus. Peneliti menguraikan langkah pada setiap

49
siklus yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Pada bagian ini dijelaskan minimal 2 siklus.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Deskripsi data merupakan pemaparan data-data umum penelitian


Pada deskripis data juga dijelaskan secara umum kegiatan yang dilakukan
oleh peneliti pada masing-masing siklus. Termasuk tanggal pelaksanaan
dan segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian yang telah
dilaksanakan diuraikan secara terstruktur

B. Hasil Penelitian

Disajikan hasil-hasil pengukuran yang dicapai pada masing-masing


tahapan pada masing-masing siklus. Pada tahapan refleksi peneliti
mencoba menganalisa dari tindakan yang sudah dilakukan. Peneliti
menyajikan catatan-catatan positif dan negatif pada kegiatan siklus
tersebut. Kemudian dijadikan dasar untuk melanjutkan atau tidak pada
siklus berikutnya.

BAB V
PENUTUP

Pada bab penutup berisi tentang kesimpulan dan saran.


a. Kesimpulan
Kesimpulan berisi jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada bagian
rumusan masalah. Keseluruhan jawaban hanya terfokus pada ruang lingkup
pertanyaan dan jumlah jawaban disesuaikan dengan jumlah rumusan masalah
yang diajukan.
Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. Dengan
demikian, kesimpulan harus bertalian dengan pokok permasalahan dan
dilengkapi oleh bukti-bukti.

50
b. Saran
Saran hanya berisi rekomendasi yang dirumuskan oleh peneliti, namun
bukan untuk menjawab permasalahan dalam pokok penelitian. Saran
dirumuskan berdasarkan penelusuran yang menurut penulis dapat bermanfaat
secara praktis maupun bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
berdasarkan kedekatan objek.

2. PENELITIAN PUSTAKA (LIBRARY RESEARCH)


Penelitian Pustaka dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang
pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-
bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan
dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka
yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru.
Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide
untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk
melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori
baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Inti dari latar belakang adalah mengemukakan mengapa perlunya


penelitian tersebut. Berawal dari kepedulian peneliti tentang fenomena
yang terjadi di lingkungannya dan merupakan kenyataan di lapangan (das
sein) yang terlihat berbeda dari yang diharapkan (dassollen).
Secara umum dituliskan kajian yang lebih umum sampai kepada
yang lebih khusus, dengan didukung oleh kajian pustaka awal. Pada bagian
ini permasalahan dibahas dengan ditinjau dari beberapa aspek (konsep
ideal tentang permasalahan). Pada bagian ini juga dikemukakan fenomena
tentang adanya masalah, dengan menunjukkan fenomena tersebut yang
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan dari fenomena tersebut. Pada

51
akhir bagian ini penulis memunculkan pertanyaan awal oleh peneliti
tentang masalah tersebut atau penyebab ketertarikan peneliti terhadap
masalah tersebut.

B. Identifikasi masalah

Pada identifikasi masalah, dipaparkan seluruh masalah yang


ditemukan dalam latar belakang masalah. Oleh karena itu, harus dihindari
memunculkan masalah yang tidak memiliki landasan/pijakan dari latar
belakang masalah. Bagian identifikasi masalah ini memiliki fungsi untuk
menunjukkan bahwa banyak masalah yang dapat diangkat menjadi
masalah penelitian.

C. Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara


tersurat pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya.
Rumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci
mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan
identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah hendaknya
disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat
tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel
yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut,
dan subjek penelitian.
Contoh judul
Nilai-nilai pendidikan Islam pada kisah Nabi Musa AS dan Nabi Khaidir
AS
Maka rumusan masalah yang dapat dibuat berdasarkan judul tersebut ialah

Apakah nilai-nilai pendidikan Islam pada kisah nabi Musa AS dan


Khaidir AS?

D. Batasan Masalah

Keterbatasan waktu, biaya, kemampuan, dan minat peneliti serta


tingkat urgensi masalah itu untuk dikaji/diteliti, maka peneliti akan

52
membatasi pada masalah – masalah tertentu untuk diteliti. Bagian ini
disebut sebagai pembatasan masalah.
Contoh
1. Apakah nilai-nilai pendidikan Islam pada kisah nabi Musa AS dan
Khaidir AS dilihat dari aspek materi pendidikan?
2. Apakah nilai-nilai pendidikan Islam pada kisah nabi Musa AS dan
Nabi Khaidir AS dilihat dari aspek tujuan pendidikan?

E. Tujuan Penulisan.

Dirumuskan tujuan yang hendak dicapai setelah penelitian. Tujuan


adalah sesuatu yang dapat dicapai, diukur, dibuktikan atau dijelaskan.
Tujuan penelitian mesti sesuai dengan rumusan masalah. Rumusan kalimat
dalam membuat tujuan penelitian ialah sering memakai kata-kata
menjelaskan, mendeskripsikan, mengungkapkan, menggambarkan,
mengetahui (disesuaikan dengan jenis penelitian).

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berisi tentang kegunaan hasil penelitian.


Manfaat bersifat lebih praktis-pragmatis. Biasanya manfaat penelitian bagi
si peneliti, lembaga tempat penelitian, dan pihak-pihak lain yang terkait
dengan penelitian.

G. Penjelasan Judul

Penjelasan judul berisi tentang penjelasan kata atau kalimat yang


terdapat dalam judul secara teori dan yang dimaksud oleh peneliti, dengan
tujuan untuk menyamakan persepsi antara peneliti dengan pembaca.

H. Sistematika Penulisan
Berisi tentang uraian bab per bab tentang langkah-langkah
penulisan. Ditulis dalam paragraf. Uraian dibuat dalam bentuk paparan
yang menggambarkankan alur logis penulisan. Sistematikan penulisan ini
hanya digunakan dalam penulisan proposal penelitian.

Contoh:

53
Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisikan latar belakang
masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, penjelasan judul dan sistematika penulisan.
Bab II merupakan bab landasan teoretis yang berisikan teori-teori
yang menjadi acuan dalam penelitian.
Bab III merupakan bab metodologi penelitian yang berisikan
tentang penjelasan dan pemaparan tentang jenis penelitian, lokasi
penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisa data, dan teknik keabsahan data.
Bab IV merupakan bab hasil penelitian yang berisikan temuan
penelitian dan pembahasan.
Bab V merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dan
saran.

BAB II
LANDASAN TEORETIS

Berisi tentang teori-teori yang mendukung penelitian. Teori yang


dikemukakan mesti relevan dengan penelitian. Teori dikelompokkan dalam sub-
sub bab, yang pada umumnya diawali dengan subbab pengertian atau definisi.
Guna teori dalam penelitian kualitatif adalah sebagai dasar dalam penyusunan
instrumen penelitian. Dalam landasan teori yang menjadi perhatian utama adalah
pengutipan-pengutipan pendapat ahli. Untuk itu peneliti mesti cermat dalam
mencantumkan kutipan-kutipan. Pada subbab bagian akhir landasan teoritis
digambarkan kerangka konseptual dan penelitian yang relevan

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian dalam kerangka penelitian ilmiah merupakan jenis,


teknik dan metode yang digunakan dalam mengumpulkan, mengolah dan
menganalisis data. Adapun bagian utama dalam metodologi penelitian meliputi
hal sebagai berikut.

A. Jenis dan Metode Penelitian

54
Menjelaskan tentang jenis dan metode penelitian yang dipakai
dalam meneliti masalah yang ditulis dalam proposal skripsi/penelitian.
Dilengkapi dengan alasan pemilihan jenisn dan metode penelitian serta
didukung oleh pendapat-pendapat ahli.

B. Sumber Data
Peneliti menjelaskan sumber data diperoleh baik sumber primer
maupun sekunder. Termasuk data apa saja yang akan dicari. Pada
penelitian kepustakaan sumber data sumber data berdasarkan ketepatan
dan kelengkapan buku sumber , literature dan dokumen.

C. Teknik Pengumpulan Data


Peneliti menguraikan bagaimana teknik pengumpulan data yang
dilakukan, misalnya dengan teknik analisis isi dan dokumen. Mulai dari
meringkas, mengamati sampai menginterprestasikan data

D. Teknik Analisis Data


Peneliti menguraikan bagaimana teknik menganalisa data
dengan menggunakan teori-teori yang umum digunakan berdasarkan
rujukan yang tersedia.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

Pada Bab ini peneliti menguraikan hal-hal yang ditemui


berdasarkan rumusan masalah yang diajukan. Selain itu peneliti juga harus
mampu mengungkapkan data penelitian dengan interprestasi-interprestasi
yang tajam sehingga data tidak hanya ditampilkan apa adanya, namun
dimaknai secara hakikat dan aplikasinya.
BAB V
PENUTUP
Pada Bab penutup berisi tentang simpulan dan saran. Simpulan dan
saran mesti relevan dengan tujuan penelitian. Sehingga simpulan dan saran
yang dikemukakan harus sesuai dengan hasil penelitian. Setiap saran harus
jelas kepada siapa disampaikan, solusi apa yang disarankan, saran

55
kongkret dan jelas. Peneliti tidak perlu menuliskan saran yang sifatnya
tidak berdasarkan hasil penelitian.

3. Penelitian Pengembangan (R&D)


Penelitian pengembangan (Reseach and Developmen) adalah salah satu
jenis penelitian yang bisa menjadi penghubung atau pemutus kesenjangan
antara penelitian dasar dan penelitian terapan. Penelitian ini juga sering
diartikan sebagai proses atau langkah dalam mengembangkan suatu produk
baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada dan dibuat.
Produk dalam konteks penelitian ini tidak selalu berbentuk buku,
modul, alat bantu pembelajaran dan lain sebagainya dalam dunia pendidikan,
namun juga bisa perangkat lunak atau software seperti program pengolahan
data, perpustakaan dan lain sebagainya. Proses dalam penelitian ini menjadi
beberapa, seperti pra-perencanaan penelitian, perencanaan hingga
pelaksanaan.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah mengungkapkan alasan pengembangan dalam


masalah yang hendak dipecahkan. Oleh karena itu, uraian perlu diawali
dengan identifikasi kesenjangan- kesenjangan yang ada antara kondisi
nyata dengan kondisi ideal, serta dampak yang ditimbulkan oleh
kesenjangan-kesenjangan itu. Berbagai alternatif untuk mengatasi
kesenjangan itu perlu dipaparkan secara singkat disertai dengan
identifikasi faktor penghambat dan pendukungnya. Alternatif yang
ditawarkan sebagai pemecah masalah beserta rasionalnya dikemukakan
pada bagian akhir dari paparan latar belakang masalah. Identifikasi
masalah dapat dilakukan dengan menggunakan angket analisis kebutuhan

56
B. Perumusan Masalah
Sebagai penegasan dari apa yang telah dibahas dalam latar belakang
masalah, pada bagian ini perlu dikemukakan rumusan spesifik dari
masalah yang hendak dipecahkan. Rumusan masalah penelitian
pengembangan hendaknya dikemukakan secara singkat, padat, jelas,
dapat diungkapkan dengan kalimat pernyataan, maupun dalam bentuk
kalimat pertanyaan seperti dalam rumusan masalah penelitian. Rumusan
masalah hendaknya disertai dengan alternatif pemecahan yang
ditawarkan serta rasional mengapa alternatif itu yang dipilih sebagai cara
pemecahan yang paling tepat terhadap masalah yang ada.
Contoh:
1. Bagaimanakah pengembangan handout IPA berbasis Mind mapping
materi sistem pencernaan untuk siswa kelas V SDN 10 Tanjung Paku
Solok?
2. Bagaimanakah validitas dan praktikalitas handout IPA berbasis Mind
mapping materi sistem pencernaan untuk siswa kelas V SDN 10
Tanjung Paku Solok?
3. Bagaimakah efekivitas penggunaan praktikalitas handout IPA berbasis
Mind mapping materi sistem pencernaan untuk siswa kelas V SDN
10 Tanjung Paku Solok?

C. Tujuan Pengembangan
Tujuan pengembangan dirumuskan bertolak dari masalah yang ingin
dipecahkan dengan menggunakan alternatif yang telah dipilih. Arahkan
rumusan tujuan pengembangan ke pencapaian kondisi ideal seperti yang
telah diuraikan dalam latar belakang masalah.
Contoh:
1. Mengembangkan modul berbasis discovery learning pada materi perkalian
bilangan bulat untuk siswa kelas VI SDN 21 Lembah Gumanti
2. Mengetahui validitas dan pratikalitas modul berbasis discovery learning
pada materi perkalian bilangan bulat untuk siswa kelas VI SDN 21
Lembah Gumanti

57
3. Mengetahui efekivitas penggunaan modul berbasis discovery learning
pada materi perkalian bilangan bulat untuk siswa kelas VI SDN 21
Lembah Gumanti

D. Spesifikasi Produk
Bagian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran lengkap tentang
karakteristik produk yang diharapkan dari kegiatan pengembangan.
Karakteristik produk mencakup semua identitas penting yang dapat
digunakan untuk membedakan satu produk dengan produk lain-nya.
Produk yang dimaksud dapat berupa kurikulum, modul, paket
pembelajaran, buku teks, alat evaluasi, model, atau produk lain yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah pelatihan,
pembelajaran, atau pendidikan. Setiap produk memiliki spesifikasi yang
berbeda dengan produk lainnya, misalnya kurikulum bahasa Inggris
memiliki spesifikasi yang berbeda jika dibandingkan dengan kurikulum
bidang studi lainnya, meskipun di dalamnya dapat ditemukan komponen
yang sama.
Contoh:
Produk hasil pengembangan ini berupa bahan ajar yang berjudul modul
berbasis discovery learning pada materi perkalian bilangan bulat untuk
siswa kelas VI SDN 21 Lembah Gumanti. Spesifikasi produk yang
diharapkan ialah:
1. Jabaran materi modul berbasis discovery learning akan dicetak pada
kertas HVS 70 gram ukuran A4
2. Cover modul berbasis discovery learning akan didesain full color dan
dicetak dengan kertas Art Carton.
3. Jenis font yang digunakan pada modul berbasis discovery learning
ialah Times New Roman Ukuran 12pt dan 14 untuk judul
4. Materi ajar dalam modul berbasis discovery learning difokuskan pada
materi yang disesuaikan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar
dalam kurikulum 2013 materi perkalian bilangan bulat

58
5. Modul berbasis discovery learning memuat (1) judul/identitas modul, (2)
SK/KD, (3) materi pembelajaran, (4) informasi pendukung, dan (5)
paparan isi materi, (6) evaluasi soal

E. Manfaat Pengembangan
Manfaat pengembangan memuat kegunaan penelitian pengembangan
dilakukan oleh penulis, sekolah/instansi dan masyarakat luas dan bagi peneliti
berikutnya.

F. Keterbatasan Pengembangan
Keterbatasan pengembangan mengungkapkan keterbatasan dari
produk yang dihasilkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi,
khususnya untuk konteks masalah yang lebih luas. Paparan ini
dimaksudkan agar produk yang dihasilkan dari kegiatan pengembangan
ini disikapi hati-hati oleh pengguna sesuai dengan asumsi yang menjadi
pijakannya dan kondisi pendukung yang perlu tersedia dalam
memanfaatkannya.

G. Definisi Istilah ataupun Defenisi Operasional


Bagian ini dikemukakan definisi istilah-istilah yang khas digunakan
dalam pengembangan produk yang diinginkan, baik dari sisi model dan
prosedur yang digunakan dalam pengembangan ataupun dari sisi produk
yang dihasilkan. Istilah-istilah yang perlu diberi batasan hanya yang
memiliki peluang ditafsirkan berbeda oleh pembaca atau pemakai produk.
Batasan istilah-istilah tersebut harus dirumuskan seoperasional mungkin.
Makin operasional rumusan batasan istilah makin kecil peluang istilah itu
ditafsirkan berbeda oleh pembaca atau pemakai.

59
H. Sistematika Penulisan
Paparan pada bagian ini dimaksudkan untuk menunjukkan cara
pengorganisasian keseluruhan skripsi, baik untuk Bagian I, yang memuat
kajian analitis, atau-pun Bagian II, yang memuat produk yang dihasilkan dari
kegiatan pengembangan

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Kajian Teori
Bagian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan kerangka acuan
komperhensif mengenai konsep, prinsip, atau teori yang digunakan
sebagai landasan dalam memecahkan masalah yang dihadapi atau dalam
mengembangkan produk yang diharapkan. Kerangka acuan disusun
berdasarkan kajian berbagai aspek teoretik dan empiris yang terkait
dengan permasalahan dan upaya yang akan ditempuh untuk
memecahkannya. Uraian-uraian dalam bab ini diharapkan menjadi
landasan teoretik mengapa masalah itu perlu dipecahkan dan mengapa
cara pengembangan produk tersebut dipilih
Kajian teoretik mengenai model dan prosedur yang akan digunakan
dalam pengembangan juga perlu dikemukakan dalam bagian ini, terutama
dalam rangka memberikan pembenaran terhadap produk yang akan
dikembangkan.

B. Penelitian Yang Relevan

Bagian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang kaitan


upaya pengembangan dengan upaya-upaya lain yang mungkin sudah
pernah ditempuh oleh ahli lain untuk mendekati permasalahan yang sama
atau relatif sama. Dengan demikian, upaya pengembangan yang akan
dilakukan memiliki landasan empiris yang mantap.

60
C. Kerangka Berpikir

Pada bagian ini memuat pemikiran pengembang, yang lahir


berdasarkan kajian teori serta penelitian/pengembangan terdahulu yang
relevan, berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan

D. Rancangan Model
Bagian ini berisi rancangan model yang akan dikembangkan.
Rancangan model ini dikembangkan berdasarkan kajian teori yang telah
dilakukan sebelumnya. Umumnya model hipoteteik ini berupa bagan.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Bagian ini menjelaskan jenis penelitian yang digunakan


B. Prosedur Penelitian/ Pengembangan
Pada bagian ini memuat tahapan prosedur pengembangan yang akan
digunakan. Tahapan- tahapan yang akan dilakukan dalam melakukan
pengembangan, tergantung pada referensi yang digunakan. Namun secara
garis besar, pada tahapan ini dibagi ke dalam 3 tahapan, yaitu:
1. Tahap I: Studi Pendahuluan/analisis kebutuhan;

2. Tahap II: Tahap Pengembangan Model; dan

3. Tahap III: Tahap Evaluasi/Pengujian Model

1. Tahap I : Studi Pendahuluan


Tahap studi pendahuluan dilakukan dengan menerapkan pendekatan
deskriptif kualitatif. Studi kualitatif diawali dengan studi literatur,
kemudian studi lapangan tentang produk yang akan dikembangkan. Pada
studi pendahuluan ini diakhiri dengan ” deskripsi dan analisis temuan

61
(Model Faktual)
2. Tahap II : Tahap Pengembangan Model
Dalam tahap ini hendaknya memuat butir-butir

1. Model pengembangan (desain Produk)

Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model


konseptual, dan model teoretik. Model prosedural adalah model
yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang
harus diikuti untuk menghasilkan produk. Model konseptual adalah
model yang bersifat analitis yang memerikan komponen-komponen
produk yang akan dikembangkan serta keterkaitan antarkomponen
(misalnya model pengembangan rancangan pengajaran Dick dan
Carey, 1985). Model teoretik adalah model yang menunjukkan
hubungan perubahan antar peristiwa.
Dalam bagian ini perlu dikemukakan secara singkat struktur model
yang digunakan sebagai dasar pengembangan produk. Apabila model
yang digunakan merupakan adaptasi dari model yang sudah ada, maka
pemilihannya perlu disertai dengan alasan, komponen- komponen
yang disesuaikan, serta kekuatan dan kelemahan model itu.
Apabila model yang digunakan dikembangkan sendiri, maka
informasi yang lengkap mengenai setiap komponen dan kaitan
antarkomponen dari model itu perlu dipaparkan. Perlu diperhatikan
bahwa uraian model diupayakan seoperasional mungkin sebagai acuan
dalam pengembangan produk.
2. Validasi desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah


rancangan produk lebih efektif atau tidak. Dalam tahap ini vadasi
masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta
dilapangan. Validasi produk dpat dilakukan dengan mengahdirkan
beberapa pakar.
3. Revisi Desain

4. Uji coba produk

62
Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat keefektifan,
efisiensi, dan/atau daya tarik dari produk yang dihasilkan
Dalam butir uji coba produk secara terbatas perlu diungkapkan
(a) desain uji coba
Secara lengkap, uji coba produk pengembangan biasanya dilakukan
melalui tiga tahapan, yaitu uji perseorangan, uji kelompok kecil, dan
uji lapangan. Dalam kegiatan pengembangan, pengembang mungkin
hanya melewati dan berhenti pada tahap uji perseorangan, atau
dilanjutkan dan berhenti sampai tahap uji kelompok kecil, atau sampai
uji lapangan. Hal ini sangat tergantung pada urgensi dan data yang
dibutuhkan melalui uji coba itu.
Desain uji coba produk bisa menggunakan desain yang biasa dipakai
dalam penelitian kuantitatif, yaitu desain deskriptif atau
eksperimental. Yang perlu diperhatikan adalah ketepatan memilih
desain untuk tahapan tertentu (perseorangan, kelompok kecil, atau
lapangan) agar data yang dibutuhkan untuk memperbaiki produk
dapat diperoleh secara lengkap.

(b) subjek uji coba


Karakteristik subjek uji coba perlu diidentifikasi secara jelas dan
lengkap, termasuk cara pemilihan subjek uji coba itu. Subjek uji
coba produk bisa terdiri dari ahli di bidang isi produk , ahli di bidang
perancangan produk, dan/atau sasaran pemakai produk. Subjek uji
coba yang ahli di bidang isi produk dapat memiliki kualifikasi
keahlian tingkat S1 (untuk skripsi), S2 (untuk tesis), dan S3 (untuk
disertasi). Yang penting setiap subjek uji coba yang dilibatkan harus
disertai identifikasi karekteristiknya secara jelas dan lengkap, tetapi
terbatas dalam kaitannya dengan produk yang dikembangkan.
Teknik pemilihan subjek uji coba juga perlu dikemukakan agak rinci.

63
(c) jenis data
Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat keefektifan,
efisiensi, dan/atau daya tarik dari produk yang dihasilkan. Dalam
konteks ini sering pengembang tidak bermaksud mengumpulkan
data secara lengkap yang mencakup ketiganya. Bisa saja, sesuai
dengan kebutuhan pengembangan, pengembang hanya melakukan
uji coba untuk melihat daya tarik dari suatu produk, atau hanya
untuk melihat tingkat efisiensinya, atau keduanya..
Penekanan pada efisiensi suatu pemecahan masalah akan
membutuhkan data tentang efisiensi produk yang dikembangkan.
Begitu pula halnya dengan penekanan pada keefektifan atau daya
tarik. Atas dasar ini, maka jenis data yang perlu dikumpulkan harus
disesuaikan dengan informasi apa yang dibutuhkan tentang produk
yang dikembangkan itu.
Paparan mengenai jenis data yang dikumpulkan hendaknya dikaitkan
dengan desain dan pemilihan subjek uji coba. Jenis data tertentu,
bagaimanapun juga, akan menuntut desain tertentu dan subjek uji
coba tertentu. Misalnya, pengumpulan data mengenai kecermatan isi
dapat dilakukan secara perseorangan dari ahli isi, atau secara
kelompok dalam bentuk seminar kecil, atau seminar yang lebih luas
yang melibatkan ahli isi, ahli desain, dan sasaran pemakai produk.

(d) instrumen pengumpulan data


Bagian ini mengemukakan instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data seperti yang sudah dikemukakan dalam butir
sebelumnya. Jika mengunakan instrumen yang sudah ada, maka
perlu ada uraian mengenai karakteristik instrumen itu, terutama
mengenai keshahihan dan keterandalannya. Apabila instrumen yang
digunakan dikembangkan sendiri, maka prosedur pengembangannya
juga perlu dijelaskan.

64
(e) teknik analisis data.
Teknik dan prosedur analisis yang digunakan untuk menganali-sis
data uji coba dikemukakan dalam bagian ini dan disertai alasannya.
Apabila teknik analisis yang digunakan sudah cukup dikenal, maka
uraian tidak perlu rinci sekali. Akan tetapi, apabila teknik tersebut
belum banyak dikenal, maka uraian perlu lebih rinci
5. Revisi Produk,

Revisi Produk ini dilakukan apabila dalam pemakaian kondisi nyata


terdapat kekurangan dan kelemahan
6. Evaluasi dan Penyempurnaan,

7. Model Hipotetik (Model akhir hasil revisi pada tahap pengembangan


model) Tahap III : Tahap Evaluasi/Pengujian Model
Setelah pengujuan terhadap produk berhasil, maka selanjutnya produk
tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang lebih luas.
Dalam tahap ini, digunakan metode eksperimen. Setelah pengujian
model, masih dimungkinkan ada revisi produk, kemudian barulah
menjadi Model Final, yang siap untuk diseminasi.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

Pada Bab ini peneliti menguraikan hal-hal yang ditemui


berdasarkan rumusan masalah yang diajukan. Selain itu peneliti juga harus
mampu mengungkapkan data penelitian dengan interprestasi-interprestasi
yang tajam sehingga data tidak hanya ditampilkan apa adanya, namun
dimaknai secara hakikat dan aplikasinya.

BAB V
PENUTUP
Pada Bab penutup berisi tentang simpulan dan saran. Simpulan dan
saran mesti relevan dengan tujuan penelitian. Sehingga simpulan dan
saran yang dikemukakan harus sesuai dengan hasil penelitian. Setiap
saran harus jelas kepada siapa disampaikan, solusi apa yang disarankan,

65
saran kongkret dan jelas. Peneliti tidak perlu menuliskan saran yang
sifatnya tidak berdasarkan hasil penelitian

BAB VIII
STRUKTUR SKRIPSI

A. BAGIAN AWAL
Bagian awal terdiri atas:
1. Halaman Sampul/Cover (contoh terlampir 1)
Penulisan sampul secara berurutan adalah: judul skripsi, tulisan
”Skripsi”, kalimat pengajuan (Contoh: Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam STAI Solok Nan
Indah), lambang STAI, nama peneliti (diberi garis bawah), No. NIMKO,
nama prodi, STAI, Yayasan dan diakhir ditulis tahun penyelesaian (masehi
dan hijriah).
2. Halaman Motto/persembahan (jika ada)
3. Surat Pernyataan keaslian skripsi yang dilengkapi dengan materai 6000
4. Halaman Persetujuan Pembimbing (contoh terlampir)
5. Halaman Pengesahan (contoh terlampir)
6. Abstrak
Abstrak adalah penyajian yang singkat dan teliti dari suatu
skripsi/tugas akhir. Abstrak terdiri atas identitas yang ditulis dalam paragraf

66
pertama yang memuat Nama, Nimko/BP, judul, program studi, dan tahun
penyelesaian.
Untuk skrispsi, pada paragraf berikutnya berisikan minimal tentang
latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis (jika
ada), metode dan hasil penelitian. Sedangkan untuk Tugas Akhir, abstrak
berisikan identitas, pokok isi (latar belakang penelitian), metode, hasil dan
kesimpulan.
Penulisan abstrak menggunakan huruf dengan karakter yang sama
dengan isi, dengan 1 spasi. Antara paragraf pertama dan kedua diberi jarak dua
spasi. Abstrak maksimal satu halaman.
7. Kata Pengantar
Ditulis dengan karakter huruf yang sama dengan bagian isi. Sedangkan
penulisan 1,5 spasi. Ucapan terima disampaikan secara berurutan kepada
Ketua STAI, Ketua Jurusan/ Prodi (tanpa menyebutkan nama), Pembimbing
dan penguji (dengan menyebutkan nama dan gelar), Pemberi Izin Penelitian
(misal Bupati, Walikota, atau Kepala Depag dll), keluarga dan pihak lain yang
berhubungan langsung dengan penulisan skripsi baik dengan menyebutkan
nama maupun tanpa menyebutkan nama. Pada bagian bawah kanan ditutup
dengan kata ”Solok” dan tanggal penulisan serta kata ”Penulis” tanpa nama
dan tanpa tanda tangan peneliti.
8. Daftar Isi (contoh terlampir)
9. Daftar Tabel (contoh terlampir)
10. Daftar Gambar (contoh terlampir)
11. Daftar Lampiran (contoh terlampir)

B. BAGIAN ISI (POKOK)


Bagian isi adalah bagian utama yang terdiri atas bab 1 sampai dengan
bab 5. Sistematika penulisan telah dibahas pada bagian sebelumnya.

C. BAGIAN AKHIR
Bagian akhir terdiri atas:
1. Daftar Pustaka

67
2. Lampiran-lampiran
Lampiran diberi nomor berurutan setelah bab akhir disudut kanan atas.
Sedangkan Nama Lampiran ditulis pada bagian kanan atas dengan
menyebutkan nomornya.
Hal-hal yang perlu dilampirkan adalah:
a. Hasil pengolahan data, hasil laporan wawancara, laporan observasi dan
lain sebagainya.
b. Surat yang berkaitan dengan izin penelitian
c. Bukti-bukti pendukung yang dirasa perlu
d. Biodata Peneliti

Lampiran 1 Contoh Cover

KORELASI KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA


DALAM PEMBELAJARAN AL-QURAN HADIST DI MTs BUKIT SILEH

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana


Pendidikan Islam pada Program Studi Pendidikan Agama Islam
STAI Solok Nan Indah

68
oleh:

EKA PUTRI JUNITA


BP/NIMKO : 1901 202 001/S.1 630.03.010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SOLOK NAN INDAH (STAI-SNI)
YAYASAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
SOLOK NAN INDAH (YP3SNI)
1445 H/2023 M

Lampiran 2 Contoh Halaman Persetujuan Pembimbing

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul ”Korelasi Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
dalam Pembelajaran Al-Quran Hadist Di Mts Bukit Sileh”, disusun oleh Eka Putri
Junita, BP/NIMKO 1901 202 001/S.1 630.03.010. Program studi Pendidikan
Agama Islam telah memenuhi persyaratan ilmiah dan dapat disetujui untuk
diajukan ke Sidang Munaqasyah/ujian akhir.

Solok, 12 Februari 2023


Pembimbing I, Pembimbing II,

69
Dr. M.Hidayat Ediz., MA Dr. Yumna, MA,

Lampiran 3 Contoh Pengesahan Tim penguji

PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi dengan judul ”Korelasi Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
dalam Pembelajaran Al-Quran Hadist Di Mts Bukit Sileh”, disusun oleh Eka Putri
Junita, BP/NIMKO 1901 202 001/S.1 630.03.010 telah diuji dalam sidang
Munaqasyah/ujian akhir Sekolah Tinggi Agama Islam Solok Nan Indah pada hari
Jumat tanggal 25 Juni 2023, dan dinyatakan telah diterima sebagai salah satu
syarat dalam mencapai gelar Sarjana Program Strata Satu (S.1) pada program
Studi Pendidikan Agama Islam.

Solok, 11 November 2023


Tim Penguji
Ketua Sekretaris

Dr. M. Hidayat Ediz., MA Dr. Yumna., M.A,

70
Anggota

Dr Ardi Satrial, M.A Nurhayati, M.Ag

Mengetahui:
Ketua STAI-SNI

Dr. M. Hidayat Ediz., MA

Lampiran 4 Contoh Daftar Isi


DAFTAR ISI

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………..… i


ABSTRAK ……………………………………………................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………….. iii
HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI MUNAQASAH …................. iv
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… v
DAFTAR ISI ………………………………………………………………... vi
DAFTAR TABEL ……………………………………………................….. viii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………...............….. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………..1
B. Identifikasi Masalah ………………………………………. 2
C. Batasan Masalah ……………………………………….…… 3
D. Rumusan Masalah ................................................................... 3
E. Tujuan Penelitian ………………………………………..…. 4
F. Manfaat Penelitian …………………………………………… 5

71
G. Penjelasan Judul ..........................................................................5
H. Sistimatika Penulisan .................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS


A. Kompetensi Guru …………………. . …………………..…… 6
1. Pengertian Kompetensi Guru……………………….………….6
2. Jenis-Jenis Kompetensi Guru……………………………..……8
3. Ciri-Ciri Guru yang Memiliki Kompetensi……………..…….12
B. Prestasi Belajar …………………………………………… 15
a. Pengertian Prestasi Belajar ……………………………... 17
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi
Belajar ………………………………………………….. 20
c. Ciri-Ciri Siswa yang Berprestasi................................................. 25
C. Pembelajaran al-Quran Hadist…………..…………….. 15
D. Kerangka
Konseptual…………………………………………………………20
E. Hipotesis
Tindakan…………………………………………………………21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian ……………………………………………. 25
2. Populasi dan Sampel ………………………………………. 26
3. Variabel Penelitian ………………….. …………………… 27
4. Jenis dan Sumber Data ………………………………….… 28
5. Instrumen Penelitian ………………… ……………………. 29
6. Pengumpulan Data ……………………………………….. 30
7. Teknik Analisis Data ……………………………………… 31

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Deskripsi Data …………………………………………. 33
B. Pembahasan ……………………………………….… 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

72
A. Kesimpulan ……………………….… ………………… 47
B. Saran …………………………………………………….… 47

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 5 Contoh Daftar tabel

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
2.1 PopulasiPenelitian...................................................................................... 40
2.2 Distribusi Skor Kompetensi Guru ............................................................ 46
3.1 Data Umum Hasil Penelitian ..................................................................... 59

73
Lampiran 6 Contoh Daftar gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1.1 Histogram Skor Kompetensi Guru .................................. 40
2.1 Denah Lokasi MTsN Koto Baru Solok .......................... 46

74
Lampiran 7 Contoh Daftar lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Kisi-Kisi Kuesioner Kompetensi guru .................................. 76
2. Angket Penelitian ............................................... .................. 78
3. Foto-foto penelitian............................................................... 79
4. Surat Izin Penelitian ........................................... .................. 80

75
Lampiran 8 Contoh Biodata Peneliti

BIO DATA PENELITI

Nama : Eka Putri Junita


BP/NIMKO : 1901 202 001/S.1 630.03.010
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Guru Kelas SD/MI
Tempat/Tgl lahir : Solok, 26 Oktober 1972
Agama : Islam
Alamat : Kampung Baru No. 25 Solok
Nama Ayah : Ahmadi
Nama Ibu : Syofyan
Riwayat Pendidikan :
4. SD Negeri 3 Solok tamat tahun 1985
5. SMP Negeri 1 Solok tamat tahun 1988
6. SMA Negeri 1 Solok tamat tahun 1991
7. D.II PGSD/MI STAI SNI tamat tahun 2003

76
Solok, 11 Februari 2023
Peneliti,
Materai
6000
Pas Photo
4x6
Eka Putri Junita

77

Anda mungkin juga menyukai