Anda di halaman 1dari 8

BAB 2

PENARIKAN SAMPEL ACAK SEDERHANA

Penarikan sampel acak sederhana adalah suatu penarikan sample yang


dilakukan terhadap elemen-eleman di dalam populasi yang telah didefinisikan.
Unit penarikan sampelnya berupa unit-unit yang terdaftar dalm kerangka sample
itu sendiri. Prosedu penarikan sample bukan hanya dengan cara acak sederhana
tapi juga ada beberapa prosdur-prosedur yang bisa digunakan dalam penarikan
sample. Dimana prosedur ini digunakan dengan mempertimbangkan beberapa
alasan seperti kepraktisan, biaya, tersedianya beberapa tambahan keterangan
tenteng unit dalam populasi, dan tentu saja untuk memperoleh dugaan yang lebih
teliti dan tepat.
Beberapa syarat yang perlu dipenuhi dalam mempergunakan penarikan sampel
acak sederhana adalah :
 Tersedianya suatu daftar kerangka sampel yang cermat dan lengkap yang
mencakup seluruh elemen populasi. Jika kerangka sampel yang memuat elemen-
elemen yang dimaksudkan belum tersedia, maka harus dibuat lebih dahulu
sebelum penarikan dapat dilakukan.
 Untuk variabel-variabel tertentu yang akan diamati, populasi data dapat dianggap
bersifat cukup seragam. Penyimpangan yang besar terhadap anggapan ini akan
memperbesar kemungkuinan terjadinya bias akibat penarikan sampel.
 Dalam praktek penarikan sampel yang langsung atau tak langsung menyangkut
soal geografis atau keruangan sebaran elemen-elemen populasi tidak terlalu
terpencar-pencar dalam areal yang luas.

B. PROSEDUR PENARIKAN SAMPEL


Ada dua cara dalam seleksi unsur-unsur untuk suatu sampel dalam penarikan
sampel acak sederhana, yaitu seleksi eleman dengan pemulihan (with
replacement-wr) dan seleksi elemen tanpa pemulihan (without replacemant-wor).

Langkah-langkah penarikan sampel yang harus dilakukan adalah sebagai


berikut :
 Siapkan Tabel Angka Random (TAR) yang terdiri misalnya dari dua halaman.
Setiap halaman terdiri atas 40 kolom dan 30 baris. Masing-masing halaman diberi
nomor kolom 1, 2, 3, ....., 40 dan nomor baris 1, 2, 3, ....., 30.
 Tentukan kelipatan-kelipatan dari bilangan c x N (N adalah ukuran populasi) yang
terdiri atas k digit. Gunakan kelipatan-kelipatan bilangan c x N yang jumlah
digitnya sama dengan k.
 Ambilah sebuah pensil atau benda yang berujung tajam. Buka salah satu halaman
dari dua halaman Daftar Bilangan Acak ini. Untuk keperluan ini dapat digunakan
sembarang halaman. Picingkan mata atau alihkan pandangan ke tempat lain, dan
letakkan ujung pensil di atas lembaran Tabel Angka Random. Bilangan yang
paling dekat dengan posisi ujung pensil adalah merupakan titik awal pembacaan
angka random untuk menentukan halaman, baris, dan kolom yang akan digunakan
untuk memilih sampel. Mulai dari titik ini bacalah beberapa angka ke kanan
sesuai dengan keperluan.

C. ESTIMASI PARAMETER POPULASI


 Rata-rata ( )

s2 =
 Total ( y )

y=N.y=n.

 Varians
a. SRS WOR

v(y)= ; se ( y ) = ; RSE ( y ) =

v(y)= : se ( y) = ; RSE ( y ) =

b. SRS WR

v(y)= ; se ( y ) = ; RSE ( y ) =

v(y)= ; se ( y ) = ; RSE ( y ) =

D. PROPORSI

Suatu variabel berskala ukur nominal atau ordinal adalh merupakan variabel
kualitatif, tidak mempumyai satuan ukur, dan terdiri atas kategori-kategori yang
kongret. Analisis yang layak dan lumrah adlah didasarkan pada proporsi-proporsi
dari kategori.
Misalnya : Y1 \, Y2, ... , Yn adalah suatu populasi data untuk suatu variabel
kualitatif. Dalam populasi berukuran N tersebut, masing-masing terdapat N1,
N2, ... , Nn elemen yang termasuk dalam ketegori-1, kategori-2, ... , kategori-k
sedangkan N1 + N2 + ... + Nk = N.
Frekwensi nisbi atau proporsi unsur ddari kategori-g dalam populasi dat

atersebut adalah Pg = .

Setara dengan pernyataan dalam persamaan-persamaan yang tercantum


sebelumnya, maka varians dari suatu sampel PSAS dapat dicatat sebagai

s2 = =

Penduga varians dan standard error bagi proporsi adalah sebagai berikut :

v(p)=

se ( p ) =

E. PENENTUAN UKURAN SAMPEL

Apabila dalam mengumpulkan data untuk menduga parameter populasi suatu


variabel dan pengaruh kesalahan bukan karena teknik sampling (non sampling
error) sepenuhnya dapat dihindarkan, maka simpangan atau beda antara nilai
dugaan dengan nilai parameter yang sebanarnya dapat dipandang sebagai suatu
kesalahan sampling. Seleisih antara nilai dugaan yang diperoleh dari suatu sampel
acak terhadap nilai parameter selanjutnya disebut presisi (d), sedangkan batas-
batas keterlaksanaan yang masih dapat diterima disebut sebagai tingkat keyakinan
(z), dan standard error dari suatu statistik akan terdapat hubungan sebagai berikut :

d = z se ( )

presisi = tingkat keyakinan x standard error


Dari bentuk hubungan di atas selanjutnya dapat diturunkan formula untuk
penentuan ukuran sampel yang dibutuhkan untuk menduga parameter dengan
presisi dan tingkat reabilitas yang dikehendaki.
 Ukuran sampel yang dibutuhkan untuk menduga rata-rata dengan presisi d dan
tingkat keyakinan (1 – α).100 % adalah

d=z sehingga n =

 Ukuran sampel yang dibutuhkan untuk menduga total dengan presisi d’ dan
tingkat keyakinan (1 - ).100% adalah

d’ = sehingga n =

 Ukuran sampel yang dibutuhkan untuk menduga proporsi dengan presisi d*


dan tingkat keyakinan (1 - ).100% adalah

d* = sehingga n =

F. CONTOH SOAL

Dalam suatu penelitian terhadap jumlah pakaian yang diproduksi oleh masing-
masing perusahaan yaitu perusahaan Dagadu dan prusahaan C-59, ingin dilihat
perbandingan produksi total pakaian yang dihasilkan oleh masing-masing
perusahaan. Data

Januari Februari Maret April Mei Juni


Dagadu 87 92 76 64 53 77
C – 59 66 50 32 47 53 84

Carilah :
a. dan masing-masing perusahaan
b. estimasi varians total produksi perusahaantersebut jika n = 3
c. RSE dari estimasi total untuk masing-masing perusahaan

Penyelesaian :
a. – Perusahaan Dagadu

= 87000 + 92000 + 76000 + 64000 + 53000 + 77000


= 449000

- Perusahaan C - 59

= 66000 + 50000 + 32000 + 47000 + 53000 + 84000


= 332000
b. - Perusahaan Dagadu

v(y)=

= -

= 208566666.7

v(y)=

= 1251400000

- Perusahaan C - 59

v(y)=

s =

= 316666666.7

v(y) =

= 1900000000

c. – Perusahaan Dagadu
RSE =

= 70876 %

- Perusahaan C – 59

RSE =

= 13.13 %

Anda mungkin juga menyukai