Anda di halaman 1dari 1

Unduh $

Karya Ilmiah
Pendidikan

Diunggah oleh ArlyHidayat pada Mar 14, 2018

! 95% (21) · 21K tayangan · 17 halaman


Informasi Dokumen "
Pelajar
Data diunggah
Mar 14, 2018
Unduh $
Hak Cipta
© © All Rights Reserved

Format Tersedia
DOC, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
KARYA TULIS ILMIAH
Bagikan dokumen Ini
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
Tujuan
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untu@ m!m!nuhi syarat ujian nasi"nal
s!ba#ai tu#as $ra@t!@ %ahasa Ind"n!sia

Facebook Twitter
D
I

#
S
U
S

Email U
N
&LEH

Nama ' (ITRI PRI HARYUNI


Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?
K!las ' )II * AP +

Apakah konten ini tidak pantas? Laporkan Dokumen Ini

SMK S,ASTA HARAPAN MEKAR * -


MEDAN
-.+/
Alamat ' 0l1 Mar!lan Raya N"122 K!lurahan R!n#as Pulau K!3amatan M!dan Mar!lan1
M!dan * Sumat!ra Utara

-7%

TURUN HARGA

Iklan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat, hidayah dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah
dengan judul 4PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN51 Adapun maksud dan tujuan
karya ilmiah ini untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia dan SeAagai salah satu
syarat ujian nasional seAagai ujian praktek Aahasa Indonesia di SM! "arapan Mekar #
$ Medan
Tak lupa penulis mengu%apkan terimakasih kepada &

'( )uru Bidang study Bahasa Indonesia IAu Nurlina "arahap, selaku guru
pemAimAing yang telah memAeri dorongan dan pengarahan kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini(
$( !edua orang tuaku yang ter%inta yang selalu mendoakan , memoti*asi serta
menantikan keAerhasilanku(
+( Man terima kasih kepada Temanku di SM! "arapan Mekar $ !hususnya !elas
NII # AP Serta pihak-pihak yang telah memAantu terselesaikannya karya ilmiah
ini(
Tentunya ada hal-hal yang ingin penulis sampaikan kepada pemAa%a dari hasil karya
ilmiah ini( !arena itu penulis Aerharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu
yang Aerguna Aagi kita Aersama( Serta kritik dan saran sangat diharapkan guna
sempurnya karya ilmiah ini(
Semoga karya ilmiah yang penulis Auat ini dapat memAuat kita men%apai kehidupan
yang leAih Aaik, menamAah .a.asan, dan tentunya Aerguna Aagi penulis dan
pemAa%a(

Medan, /eAruari $0'1

(ITRI PRI HARYUNI

Karya Tulis Ilmiah


ii

DA(TAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR1111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111ii

DA(TAR ISI11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111iii

%A% I PENDAHULUAN

'(' 2atar Belakang((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((('

'($ Perumusan Masalah(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((($

'(+ Tujuan Penelitian (((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((($

'(3 Man4aat Penelitian (((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((($

%A% II PEM%AHASAN

$(' "akekat Mutu Pendidikan ((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((+

$($ /aktor PenyeAaA 5endahnya Mutu Pendidikan di Sekolah(((((((((((((((((3

$(+ Model dan Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah((((((((((((6

$(3 StrategiPeningkatan Mutu Pendidikandi Sekolah (((((((((((((((((((((((((((((((7

$(8 Tantangan Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah((((((((((((((((((((((((((''

%A% III PENUTUP

+(' !esimpulan(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((('+

+($ Saran((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((('+

Da6tar Pusta@a111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111+7

Karya Tulis Ilmiah


iii

Iklan

%A% I
PENDAHULUAN

+1+1 Latar %!la@an# Masalah


Sudah merupakan pendapat umum Aah.a kemakmuran suatu Aangsa Aerkaitan
erat dengan kualitas atau mutu pendidikan Aangsa yang Aersangkutan( Bahakan leAih
spesi4ik lagi, Aangsa-Aangsa yang Aerhasil men%apai kemakmuran dan kesejahteraan
de.asa ini adalah Aangsa-Aangsa yang melaksanakan pemAangunan Aerdasarkan
strategi pengemAangan sumAer daya insane( Artinya, melaksanakan pemAangunan
nasional dengan menekankan pada pemAangunan pendidikan guna pengemAangan
kualitas sumAer daya manusia( PengemAangan sumAer daya manusia, dari aspek
pendidikan Aerarti mengemAangkan pendidikan Aaik aspek kuantitas maupun kualitas(
Aspek kuantitas menekankan pada perluasan sekolah sehingga penduduk memilki
akses untuk Aisa mendapatkan pelayanan pendidikan tanpa memandang latar Aelakang
kehidupan mereka( Mari aspek kualitas , pengemAangan sumAer daya manusia Aerarti
pendidikan dalam hal ini kualitas sekolah harus selalu ditingkatkan dari .aktu ke .aktu(
Peningkatan mutu pendidikan melalui standarisasi dan pro4esionalisasi yang
sedang dilakukan de.asa ini menuntut pemahaman AerAagai pihak terhadap
peruAahan yang terjadi dalam AerAagai komponen sistem pendidikan( PeruAahan
keAijakan pendidikan dari sentralisasi menjadi desentralisasi telah menekankn Aah.a
pengamAilan keAijakan Aerpindah dari pemerintah pusat 9 top government: ke
pemerintahan daerah 9 district government:, yang Aerpusat di pemerintahan kota dan
!aAupaten( Mengan demikian, ke.enangan-ke.enangan penyelenggaraan pendidikan,
khususnya pendidikan dasar dan menengah Aerada di pundak Pemerintah !ota dan
!aAupaten, sehingga implementasinya akan di.arnai oleh political will pemerintah
daerah, yang dituangkan dalam Peraturan Maerah 9Perda:( Malam hal ini, tentu saja
yang paling menentukan adaah Bupati;<alikota, Me.an Per.akilan 5akyat Maerah
9MP5M:, dan !epala Minas Pendidikan Aeserta jajarannya digulirkan, sehingga
menimAulkan AerAagai keran%uan Aahkan penurunan kualitas(
Malam konteks otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan, keAerhasilan dan
kegagalan pendidikan di sekolah sangat Aergantung pada guru, kepala sekolah dan
penga.as, karena ketiga 4igur terseAut merupakan kun%i yang menetukan serta
menggerakan AerAagai komponen dan dimensi sekolah yang lain 9Mulyasa, $0'$:(
Malam posisi terseAut Aaik Auruknya komponen sekolah yang lain sangat ditentukan
oleh kualitas guru, kepala sekolah, dan penga.as, tanpa mengurangi arti penting
tenaga pendidikan yang lain( Implementasi desentralisasi pendidikan menuntut kepala
sekolah dan penga.as untuk mengemAangkan sekolah yang e4ekti4 dan produkti4,
dengan penuh kemandirian dan akuntaAilitas(

Karya Tulis Ilmiah


1

Pendidikan Aangsa Indonesia sekarang ini sangat memprihatinkan Aanyak


kasus-kasus yang terjadi di setiap penjuru negeri( Masalah pendidikan yang ada di
Indonesia semakin hari semakin rumit, AertamAah Aanyak dan komplek( Salah satu
permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh Aangsa Indonesia adalah rendahnya
mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, meskipun mungkin telah
Aanyak upaya dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, misalnya
kurikulum nasional dan lokal, peningkatan kompetensi guru melalui pengadaan Auku
dan alat pelajaran, pengadaan dan perAaikan sarana dan prasarana dan peningkatan
mutu manajemen sekolah( Namun demikian, AerAagai indikator mutu pendidikan Aelum
menunjukkan peningkatan yang Aerarti( SeAagian sekolah, terutama di kota-kota
menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang %ukup menggemAirakan, tetapi
seAagian lainnya masih memprihatinkan(

+1- Rumusan Masalah


Berdasarkan latar Aelakang yang telah diuraikan dapat diperoleh rumusan
masalah seAagai Aerikut&
'( Apa hakekat dari mutu pendidikan=
$( /aktor-4aktor apa yang menjadi penyeAaA rendahnya mutu pendidikan di sekolah=
+( Bagaimanakah Model dan strategi peningkatan mutu pendidikan di sekolah=
3( Apa yang menjadi Tantangan upaya Peningkatan Mutu pendidikan di sekolah=

+181 Tujuan P!n!litian


'( Mendeskripsikan hal-hal yang menjadi penyeAaA rendahnya mutu pendidikan di
Indonesia
$( Mendeskripsikan solusi yang dapat diAerikan dari permasalahan-permasalahan
pendidikan di Indonesia
+( Mendeskripsikan %ara untuk memaksimalkan pendidikan di Indonesia

+171 Man6aat P!n!litian


'( Bagi pemerintah, ini merupakan .adah pemerindah untuk leAih memperhatikan
pendidikan di Indonesia Aagian timur, dan ini merupakan pekerjaan rumah Aagi
pemerintah Indonesia( Agar terlaksananya pendidikan yang merata di Indonesia(
$( Bagi peneliti, ini merupakan penamAahan pengetahuan serta .a.asan penulis
kepadapemAa%a tentang keadaan pendidikan di Indonesia Aagian timur sekarang
ini( Sehingga, kita dapat men%ari solusi se%ara Aersama agar pendidikan di
Indonesia Aagian timur di masa yang akan datang dapat meningkat, Aaik dari segi
kualitas maupun kuantitas yang diAerikan(

%A% II

Karya Tulis Ilmiah


2

Iklan

PEM%AHASAN

-1+1 Ha@!@at Mutu P!ndidi@an


Se%ara umum, mutu dapat diartikan seAagai gamAaran dan karakteristik
menyeluruh dari Aarang dan jasa yang menunjukkan kemamapuannya dalam
memuasakan keAutuhan yang diharapakan atau yang tersirat( Malam konteks
pendidikan, pengertian mutu men%akup input, proses, dan output pendidikan
9Mepdiknas, $00':(
Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena diAutuhkan
untuk Aerlangsungnya proses( Sesuatu yang dimaksud Aerupa sumAer daya dan
perangkat lunak serta harapan-harapan seAagai pemandu Aagi Aerlangsungnya proses(
Input sumAer daya meliputi sumAer daya manusia 9kepala sekolah, guru termasuk guru
BP, karya.an dan sis.a: dan sumAer daya seleAihnya 9peralatan, perlengkapan, uang,
Aahan dan seAagainya:( Input perangkat lunak meliputi struktur organisasi sekolah,
peraturan perundang-undangan, deskripsi tugas, ren%ana dan program( Input harapan-
harapan Aerupa *isi, misi, tujuan dan sasaran-sasaran yang ingin di%apai oleh sekolah(
!esiapan input sangat diperlukan agar proses dapat Aerlangsung dengan Aaik( >leh
karean itu rendahnya mutu input dapat diukur dari tingkt kesiapan input( Makin tinggi
tingkat kesiapan input, makin tinggi pula mutu input terseAut(
Proses pendidikan merupakan AeruAahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain(
Sesuatu yang Aerpengaruh terhadap Aerlangsungnya proses terseAut diseAut input,
sedang sesuatu hasil dari proses diseAut output( Malam pendidikan Aerskala mikro
9sekolah:, proses yang dimaksud adalah proses pengamAilan keputusan, proses
pengelolaan kelemAagaan, proses pengelolaan program, proses Aelajar mengajar, dan
proses monitoring dan e*aluasi, dengan %atatan Aah.a proses Aelajar mengajar
memilki tingkat kepentingan tertinggi diAandingkan dengan proses-proses lainnya(
Proses dikatakan Aermutu tinggi apaAila pengkoordinasian dan penyerasian
serta pemaduan input sekolah 9guru, sis.a, kurikulum, uang, peralatan, dan
seAagainya: dilakukan se%ara harmonis, sehingga mampu men%iptakan situasi
pemAelajaran yang menyenangan 9enjoyaAle learning:, mampu mendorong moti*asi
dan minat Aelajar dan Aenar-Aenar mampu memAerdayakan peserta didik( !ata
memAerdayakan mengandung arti Aaha.a peserta didik tidak sekedar menguasai
pengetahuan yang idajarkan oleh gurunya, tetapi pengetahuan teseAut juga telah
menjadi muatan nurani peserta didik, dihayati, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari
dan yang leAih penting lagi peserta didik terseAut mampu Aelajar %ara Aelajar 9mampu
mengemAangkan dirinya:(
>utput pendidikan adalah merupakan kinerja sekolah( !inerja sekolah adalah
prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses;perilaku sekolah( !inerja sekolah dapat

Karya Tulis Ilmiah


3

diukur dari kualitasnya, e4ekti*itasnya, produkti*itasnya, e4esiensinya, ino*asinya,


kualitas kehidupan kerjanya dan moral kerjanya( !husus yang Aerkaitan dengan mutu
output sekolah, dapat dijelaskan Aah.a output sekolah dikatakan Aerkualitas atau
Aermutu tinggi jika prestasi sekolah, khususnya prestasi sis.a, menunjukkan
pen%apaian yang tinggi dalam& 9': prestasi akademik, Aerupa nilai ulangan umum, nilai
ujian akhir, karya ilmiah, lomAa-lomAa akademik? dan 9$: prestasi non-akademik, seperti
misalnya IMTA@, kejujuran, kesopanan, olahraga, kesenian, keterampilan dan
kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler lainnya( Mutu sekolah dipengaruhi oleh Aanyak
tahapan kegiatan yang saling AerhuAungan 9proses: seperti misalnya peren%anaaan,
pelaksanan, dan penga.asan(
"asil pendidik dipandang Aermutu jika mampu melahirkan keunggulan akademik
dan ekstrakurikuler pada peserta didik yang dinyatakan lulus dari suatu jenjang
pendidikan tertentu( !eunggulan akademik dinyatakan dengan nilai yang di%apai
peserta didik( !eunggulan ekstrakurikuler dinyatakan dengan aneka jenis keterampilan
yang diperolah sis.a selama mengikuti program ekstrakurikuler(

-1-1 (a@t"r P!ny!bab R!ndahnya Mutu P!ndidi@an di s!@"lah

PenyeAaA rendahnya mutu pendidikan di Indonesia pada hakekatnya adalah


akumulasi dari penyeAaA rendahnya mutu pendidikan di sekolah( Banyak hal yang
menyeAaAkan rendahnya mutu pendidikan kita(( Berikut ini akan dipaparkan pula
se%ara khusus AeAerapa masalah yang menyeAaAkan rendahnya kualitas pendidikan di
Indonesia(
+1 R!ndahnya @ualitas sarana 6isi@
bntuk sarana 4isik misalnya, Aanyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang
gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media Aelajar rendah, Auku
perpustakaan tidak lengkap( Sementara laAoratorium tidak standar, pemakaian
teknologi in4ormasi tidak memadai dan seAagainya( Bahkan masih Aanyak sekolah
yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki
laAoratorium dan seAagainya(
-1 R!ndahnya @ualitas #uru
!eadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan( !eAanyakan guru Aelum
memiliki pro4esionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya seAagaimana
diseAut dalam pasal +c bb No $0;$00+ yaitu meren%anakan pemAelajaran,
melaksanakan pemAelajaran, menilai hasil pemAelajaran, melakukan pemAimAingan,
melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengaAdian masyarakat(
Bukan itu saja, seAagian guru di Indonesia Aahkan dinyatakan tidak layak
mengajar( Persentase guru menurut kelayakan mengajar dalam tahun $00$-$00+ di
AerAagai satuan pendidikan sAA& untuk SM yang layak mengajar hanya $',07C 9negeri:
dan $1,c3C 9s.asta:, untuk SMP 83,'$C 9negeri: dan 60,ccC 9s.asta:, untuk SMA

Karya Tulis Ilmiah


4

Iklan

68,$cC 9negeri: dan 63,7+C 9s.asta:, serta untuk SM! yang layak mengajar 88,3cC
9negeri: dan 81,$6C 9s.asta:(
<alaupun guru dan pengajar Aukan satu-satunya 4aktor penentu keAerhasilan
pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kuali4ikasi,
seAagai %ermin kualitas, tenaga pengajar memAerikan andil sangat Aesar pada kualitas
pendidikan yang menjadi tanggung ja.aAnya( !ualitas guru dan pengajar yang rendah
juga dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru(
81 R!ndahnya @!s!jaht!raan #uru
5endahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam memAuat rendahnya
kualitas pendidikan Indonesia( Berdasarkan sur*ei /)II 9/ederasi )uru Independen
Indonesia: pada pertengahan tahun $008, idealnya seorang guru menerima gaji
Aulanan serAesar 5p + juta rupiah( Sekarang, pendapatan rata-rata guru PNS per Aulan
seAesar 5p ',8 juta( guru Aantu 5p, 360 riAu, dan guru honorer di sekolah s.asta rata-
rata 5p '0 riAu per jam( Mengan pendapatan seperti itu, terang saja, Aanyak guru
terpaksa melakukan pekerjaan sampingan( Ada yang mengajar lagi di sekolah lain,
memAeri les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie reAus, pedagang
Auku;2!S, pedagang pulsa ponsel, dan seAagainya 95epuAlika, '+ Duli, $008:(
!esenjangan kesejahteraan guru s.asta dan negeri menjadi masalah lain yang
mun%ul( Mi lingkungan pendidikan s.asta, masalah kesejahteraan masih sulit men%apai
tara4 ideal( MiAeritakan Pikiran 5akyat c Danuari $006, seAanyak 70 persen dari 30+
PTS di Da.a Barat dan Banten tidak sanggup untuk menyesuaikan kesejahteraan
dosen sesuai dengan amanat bb )uru dan Mosen 9Pikiran 5akyat c Danuari $006:(
71 Kuran#nya $!m!rataan @!s!m$atan $!ndidi@an
!esempatan memperoleh pendidikan masih terAatas pada tingkat Sekolah Masar(
Mata BalitAang Mepartemen Pendidikan Nasional dan Mirektorat Denderal BinAaga
Mepartemen Agama tahun $000 menunjukan Angka Partisipasi Murni 9APM: untuk anak
usia SM pada tahun 'ccc men%apai c3,3C 9$1,+ juta sis.a:( Pen%apaian APM ini
termasuk kategori tinggi( Angka Partisipasi Murni Pendidikan di S2TP masih rendah
yaitu 83, 1C 9c,3 juta sis.a:( Sementara itu layanan pendidikan usia dini masih sangat
terAatas( !egagalan pemAinaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghamAat
pengemAangan sumAer daya manusia se%ara keseluruhan( >leh karena itu diperlukan
keAijakan dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk mengatasi masalah
ketidakmerataan terseAut(

91 R!ndahnya r!l!:ansi $!ndidi@an d!n#an @!butuhan


"al terseAut dapat dilihat dari Aanyaknya lulusan yang menganggur( Mata
BAPPENAS 9'cc6: yang dikumpulkan sejak tahun 'cc0 menunjukan angka
pengangguran terAuka yang dihadapi oleh lulusan SMb seAesar $8,37C, Miploma;S0

Karya Tulis Ilmiah


5

seAesar $7,8C dan PT seAesar +6,6C, sedangkan pada periode yang sama
pertumAuhan kesempatan kerja %ukup tinggi untuk masing-masing tingkat pendidikan
yaitu '+,3C, '3,$'C, dan '8,07C( Menurut data BalitAang Mepdiknas 'ccc, setiap
tahunnya sekitar + juta anak putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan hidup
sehingga menimAulkan masalah ketenagakerjaan tersendiri( Adanya ketidakserasian
antara hasil pendidikan dan keAutuhan dunia kerja ini diseAaAkan kurikulum yang
materinya kurang 4unsional terhadap keterampilan yang diAutuhkan ketika peserta didik
memasuki dunia kerja(
;1 Mahalnya biaya $!ndidi@an
Pendidikan Aermutu itu mahal( !alimat ini sering mun%ul untuk menjusti4ikasi
mahalnya Aiaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam Aangku
pendidikan( Mahalnya Aiaya pendidikan dari Taman !anak-!anak 9T!: hingga
Perguruan Tinggi 9PT: memAuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain ke%uali
tidak Aersekolah( >rang miskin tidak Aoleh sekolah(
bntuk masuk T! dan SMN saja saat ini diAutuhkan Aiaya 5p 800(000, f sampai
5p '(000(000( Bahkan ada yang memungut di atas 5p ' juta( Masuk S2TP;S2TA Aisa
men%apai 5p ' juta sampai 5p 8 juta(
Pendidikan Aerkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus
murah atau gratis( Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya memAayarnya=
Pemerintahlah seAenarnya yang Aerke.ajiAan untuk menjamin setiap .arganya
memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat Aa.ah untuk mendapatkan
pendidikan Aermutu( Akan tetapi, kenyataannya Pemerintah justru ingin Aerkilah dari
tanggung ja.aA( Padahal keterAatasan dana tidak dapat dijadikan alasan Aagi
Pemerintah untuk F%u%i tanganG(

-181 M"d!l dan Strat!#i P!nin#@atan Mutu P!ndidi@an di S!@"lah

+1 T!"ri dan m"d!l $!nin#@atan mutu $!ndidi@an


Teori merupakan serangkaian konsep, *ariaAel dan proposisi yang memiliki
keterkaitan kausalitas sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh yang dapat
menjelaskan suatu 4enomena( Model merupakan terminologi yang seringkali
dipergunakan untuk menunjuk teori(
a( Teori Total @uality Management 9T@M:
Teori ini menjelaskan Aah.a mutu sekolah men%akup dan menekankan pada
tiga kemampuan, yaitu kemampuan akademik, kemampuan sosial, dan kemampuan
moral( Menurut teori ini, mutu sekolah ditentukan oleh tiga *ariaAel, yakni kultur
sekolah, proses Aelajar mengajar dan realitas sekolah( !ultur sekolah merupakan nilai-
nilai, keAiasaan-keAiasaan, upa%ara-upa%ara, slogan-slogan, dan AerAagai perilaku
yang telah lama terAentuk di sekolah dan diteruskan dari satu angkatan ke angkatan
Aerikutnya Aaik se%ara sadar maupun tidak( !ultur ini diyajini mempengaruhi perilaku

Karya Tulis Ilmiah


6

-23%

-30% -21%

Baju Fashion Berkualitas


Shopee

Iklan

komponen sekolah, yaitu guru, kepala sekolah, sta4 administrasi, sis.a, dan juga orang
tua sis.a( !ultur yang kondusi4 Aagi peningkatan mutu akan mendorong perilaku .arga
sekolah kea rah peningkatan mutu sekolah, seAaliknya kultur sekolah yang tidak
kondusi4 akan menghamAat upaya menuju peningkatan mutu sekolah(
!ultur sekolah dipengaruhi dua *ariaAel, yakni *ariaAel pengaruh eksternal dan
realitas sekolah itu sendiri( Pengaruh eksternal dapat Aerupa keAijakan pendidikan yang
dikeluarkan pemerintah, perkemAangan media massa dan lain seAagainya( 5ealitas
adalah keadaan dan kondisi 4a%tual yang ada di sekolah, Aaik kondisi 4isik seperti
gedung dan 4asilitasnya, maupun non 4isik seperti? huAungan antar guru yang tidak
harmonis dan peraturan sekolah yang kele.at kaku( 5ealitas sekolah mempengaruhi
mutu sekolah( Sekolah yang memilki peraturan yang diterima dan dilaksanakan oleh
.arga sekolah akan memiliki dampak ats mutu yang AerAeda dengan sekolah yang
memliki peraturan tetapi tidak diterima .arga sekolah(
!ualitas kurikulum dan proses Aelajar mengajar merupakan *ariaAel ketiga yang
mempengaruhi mutu sekolah( HariaAel ini merupakan *ariaAel yang paling dekat dan
paling menentukan mutu lulusan( !ualitas kurikulum dan PBM memilki huAungan timAal
Aalik dengan realitas sekolah( Mi samping itu juga dipengaruhi oleh 4a%tor internal
sekolah( /aktor internal adalah aspek kelemAagaan dari sekolah seperti struktur
organisasi, Aagaimana pemilihan kepala sekolah, pengangkatan guru( /aktor internal ini
akan mempengaruhi pandangan dan pengalaman sekolah( Selain itu, pandangan dan
pengalaman sekolah juga akan di pengaruhi oleh 4a%tor eksternal(

-171 Strat!#i P!nin#@atan Mutu P!ndidi@an di S!@"lah


Strategi merupakan penentuan suatu tujuan jangka panjang dari suatu lemAag
dan akti*itas yang harus dilakukan guna me.ujudkan tujuan terseAut, disertai alokasi
sumAer yang ada sehingga tujuan dapat di.ujudkan se%ara e4ekti4 dan e4esien(
Penentuan tujuan dan akti*itas yang dilakukan Aermula dari kondisi saat ini yang ada
dan kondisi yang akan di%apai masa depan seAagai tujuan( Terdapat tiga peren%anaan
strategis yang Aerkaitan dengan peningkatan mutu sekolah, yaitu strategi yang
menekankan pada hasil 9 the output oriented strategy :, strategi yang menekankan pada
proses 9the process oriented strategy:, dan strategi komprehensi4 9 the comprehensive
strategy:(
Strategi yang menekankan pada hasil Aersi4at top do.n, di mana hasil yang akan
di%apai Aaik kuantitas maupun kualitas telah ditentukan dari atas, Aias dari pemeritah
pusat, pemerintah daerah propinsi, ataupun pemerintah daerah kaAupaten;kota( !asus
di Indonesia saat ini, hasil yang herus di%apai telah dirumuskan dalam Standar
!opetensi 2ulusan dan Standar !ompetensi Masar( untuk men%apai standar yang telah
ditetapkan pemerintah juga akan menetapkan AerAagai standar yang lain , seperti
standar proses, standar pengelolaan, standar 4asilitas, dan standar tenaga pendidik(

Karya Tulis Ilmiah


7

Strategi yang menekankan pada hasil ini akan sangat e4ekti4 karena sasarannya
jelas dan umum, sehingga apaAila diikuti dengan pedoman, pengendalian dan
pengorganisasian yang Aaik serta keAijakan yang memAerikan dorongan sekaligus
an%aman Aagi yang menyimpang, strategi ini akan akan sangat e4esien( Namun, diAalik
keAaikan terseAut strategi ini juaga mengandung sisi kelemahan yakni akan terjadi
kesenjangan yang semakin Aesar antara sekolah yang maju dan sekolah yang
terAelakang( Sekolah yang sudah siap untuk men%apai hasil yang ditentukan akan
dengan mudah men%apainya, seAaliknya sekolah yang tidak siap sulit untuk men%apai
hasil yang ditentukan dan akan mun%ul upaya-upaya yang tidak sehat atau mun%ul
keputus-asaan(
bntuk Strategi yang menekankan pada prosesi mun%ul, tumAuh AerkemAang dan
digerakkan mulai dari Aa.ah, yakni sekolah sendiri( Pelaksanaan strategi ini sangat
ditentukan oleh inisiati4 dan kemampuan dari sekolah( !arena sekolah memilki peran
yang sangat menentukan dan sekaligus pengamAil inisiati4, maka akan mun%ul
semangat dan kekuatan dari sekolah sesuai kondisi dari masing-masing sekolah(
)erakan untuk memperkuat diri dengan Aekerjasama diantara sekolah akan lahir yang
akan diikuti dengan mun%ulnya AerAagai ino*asi dan kreasi dari Aa.ah( Namun, strategi
ini memiliki kelemahan yaitu arah dan kualitas sekolah tidak seragam, sehingga sulit
untuk melihat dan meningkatkan kualitas se%ara nasional(
2ayaknya, kalau ada dua pendapat yang Aertolak Aelakang akan mun%ul
pendapat ke tiga yang merupakan perpaduan diantaranya( Memikian pula dalam kaitan
dengan strategi, mun%ul strategi peningkatan mutu sekolah yang ketiga yang
merupakan komAinasi dari dua strategi yang sudah ada( Strategi ini diseAit strategi
yang komprehensi4 9 the comprehensive strategy :(
Strategi ini menggariskan Aah.a hasil yang akan di%apai sekolah ditentukan
se%ara nasional, yang di.ujudkan dalam dalam standar nasional( bntuk men%apainya
maka AerAagai standar yang Aerkaitan dengan hasil juga ditentukan seAagai jaminan
hasil akan di%apai( Maka lahir lah pula standar proses, standar pengelolaansekolah,
standar guru, kepala sekolah dan penga.as, standar keuangan, standar isi kurikulum,
serta standar sarana prasarana( Mi Aalik standar yang telah ditentukan dari atas
terseAut, sekolah memiliki kekuasaan dan otoritas yang Aesar untuk mengelola sekolah
dalam rangka men%apai standar hasil di atas( Berdasarkan strategi ini diperkiarakan
akan mun%ul AerAagai ino*asi kegiatan dari sekolah( Bahkan, tidak mustahi akan
mun%ul kenekaragaman dalam pengelolaan sekolah( Mengan demikian kondisi dan
keAutuhan lokal terakomodasi dengan strategi komprehensi4( Tujuannya Aersi4at
nasional tetapi %ara men%apainya sesuai dengan kondisi lokal(
Strategi peningktan mutu sekolah yang ada di Indonesia %enderung pada strategi
yang ketiga ini, seAagimana dapat ditunjukkan dengan adanya AerAagai standar

Karya Tulis Ilmiah


8

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk


mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan
atau gangguan!

Mulai Coba Gratis


Batalkan Kapan Saja.

nasional yang menjadi a%uan sekolah, namun sekolah diAeri keAeAasan dalam Aentuk
keAijakan manajemen AerAasis sekolah dan kurikulum AerAasis kompetensi dengan
ke.enangan sekolah mengemAangkan !urikulum Tingkat Satuan Pendidikan 9!TSP:(
Setiap strategi mengandung kegiatan yang harus dilaksanakan untuk me.ujudkan
tujuan yang telah ditentukan( !egiatan ini pada intinya adalah menggerakkan semua
komponen sekolah yang Aermuara pada peningkatan kualitas lulusan( Strategi untuk
meningkatkan mutu men%akup memAangun kapasitas le*el Airokrat, sekolah dan kelas(
+1 M!mban#un @a$asitas l!:!l bir"@rat
MemAangun kapasitas 9 capacity building: adalah sesuatu yang Aerkaitan
dengan pen%iptaan kesempatan Aagi siapa saja untuk mengamAil man4aat dari
Aekerjasama dalam suatu sistem kerja yang Aaru 9"arris j 2amAert, $00+:( !onsep ini
menekankan pada kerja sama seAagai prinsip dalam organisasi untuk men%apai tujuan
Aersama yang telah ditetapkan( Capacity building yang diperlukan men%akup tiga hal?
a: pengemAangn nilai-nilai atau Audaya kerja yang menjadi ji.a pelaksanaan kegiatan,
A: in4rastruktur yang mejnadi landasan untuk melaksanakan kerja, dan %: pengemAangn
tenaga pendidik, khususnya guru, seAagai inti pelaksana kegiatan yang harus
dilaksanakan(
MemAangun kapasitas le*el Airokrat Aerarti mengemAangkan suasana kerja di
kalangan sta4 dan pega.ai kantor pendidikan di segala jenjang, yang menenkankan
pada pen%iptaan kondisi kerja yang didasarkan pada saling per%aya memper%ayai
untuk dapat melayani sekolah seAaik mungkin, agar sekolah dapat mengelola proses
Aelajar mengajar 9PBM: dan meningkatkan mutunya masing-masing sesuai dengan
kondisi dan situasi yang ada( HariaAle yang diperluakan dalam pengemAangan
kapasitas Airokrat kantoran antara lain *isi, skills, in%enti*e, sumAer daya, dan program(
Mi Aidang in4rastruktur, pemAangunan kapasitas pada le*el Airokrat kantoran,
keAeradaan operation room mutlak diperlukan( Pada operation room aling tidak memiliki
peta sekolah dan kualitasnya, peta guru, jumlah, penyeAaran, kesesuaian, dan
kuali4ikasi pendidikannya dan data yang senantiasa dimutakhirkan dari tahun ke tahun(
Misamping itu diperlukan juga suatu system, mekanisme dan dan prosedur pelatihan,
pemilihan , pengangkatan dan pemAerhentian kepala sekolah dan penga.as(
Berdasarkan data dan 4akta yang ada pada operation room Aias dikemAangkan
AerAagai s%enario peningkatan mutu sekolah, mutu kepala sekolah, mutu guru, di suatu
daerah atau .ilayah( Mi samping itu, dalam pemAangunan kapasitas sekolah pada le*el
Airokrat kantoran perlu dikaji dan ditentukan s%enario Aagaimana pemAerdayaan guru,
pengemAangan dan peningkatan kemampuan guru se%ara AerkesinamAungan
dilaksanakan( Malam peningkatan mutu guru harus ditekankan pada pemAerdayaan
dan pendinamisian !!), M)MP, dan M!!S( Minamisasi ini ditujukan uAtuk dua hal,
yaitu? a0 meningkatkan interaksi akademik antara guru dan kepala sekolah, A: untuk

Karya Tulis Ilmiah


9

mengemAangkan kemampuan di kalangan guru melalui re4leksi se%ara sistematis atas


apa yang dilakukan dalam proses Aelajar mengajar(

-1 M!mban#un @a$asitas l!:!l s!@"lah


MemAangun kapasitas Aerarti memAangun kerjasama, memAangun trust, dan
memAangun kelompok atau masyarakat sehingga memiliki persepsi yang sama
kemana akan menuju dan dapat Aekerjasama untuk me.ujudkan tujuan itu(
MemAangun kapasitas diarahkan pada sekolah seAgai suatu system dan jug ale*el
kelas seAagai inti dari sekolah( Se%ara teoritis dalam memAangun kapasaitas sekolah
ada AeAerapa konsep yang diidenti4ikasi oleh "opkins j Da%kson 9$00$:, yaitu?
pertama, dalam memAangun kapasitas sekolah indi*idu memegag peranan penting(
Indi*idu dalam hal ini Aias kepala sekolah, guru ataupun sis.a( !edua, huAungan dan
kaitan kerja diantara indi*idu-indi*idu yang dirangkum dalam suatu aturan sehingga
mereka dapat Aekerja seAagai suatu tim yang solid( !etiga , terdapat suatu system dan
meanisme yang mendorong dan mem4asilitasi terjadinya kesatuan kerja dan jaringan
kerja internl yang akan meningkatkan kemampuan indi*idu dan kauitas kerjasama(
!eempat, keAeradaan pemimpin yang mampu mengemAangkan nilai-nilai, kultur, trust,
keutuhan so%ial, dan keAersamaan yang tulus( Dadi memAangun kapaistas men%akup
memAangun diri idi*idu, kelompok dan organisasi di satu sisi dan memAangun
kepemimpinan di sisi lain( MemAangun kapasitas le*el sekolah men%akup?
mengemAangkan *isi dan misi, mengemAangkan kepemimpinan dan manajemen
sekolah, mengemAangkan kultur sekolah, mengemAangkan a learning s%hool, dan
meliAatkan orang tua, alumni dna masyarakat serta memahami tantangan yang
dihadapi kepala sekolah(
81 M!mban#un @a$asitas l!:!l @!las
Inti dari mutu pendidikan terletak pada apa yang terjadi diruang kelas(
Meningkatkan mutu sekolah pada intinya Aerujung pada peningkatan mutu Aelajar
mengajar di ruang kelas( >leh karenanya, memAangun kapasitas sekolah harus
memAangun kapasitas kelas( !apasitas kelas merupakan proses yang memungkinkan
interaksi akademik antara guru dan sis.a, dan antara komponen di sekolah yang
Aerlangsung se%ara positi4( Interaksi anatar guru dan sis.a merupakan inti dari kegiatan
di sekolah(
Interaksi m emiliki dua ma%am si4at, yakni& si4at positi4 dan negati4( Interaksi yang
positi4 akan melahirkan energy yang positi4 yang akan mendukung peningkatan mutu(
SeAaliknya interaksi Aegati*e akan menghasilkan dampak negati4 Aagi upaya
penigkatan mutu( Mengan demikian, kepala sekolah harus melakukan rekayasa agar di
kelas mun%ul interaksi guru dan sis.a yang Aersi4at positi4(

Karya Tulis Ilmiah


10

Iklan

Iklan yang ditayangkan oleh


Ad options Kirim masukan
Mengapa iklan ini?
BeAerapa hal ih.al yang Aerkaitan erata dengan pemAangunan kapaistas le*el

Anda mungkin juga menyukai