Karya Ilmiah Pendidikan PDF
Karya Ilmiah Pendidikan PDF
Karya Ilmiah
Pendidikan
Format Tersedia
DOC, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
KARYA TULIS ILMIAH
Bagikan dokumen Ini
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
Tujuan
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untu@ m!m!nuhi syarat ujian nasi"nal
s!ba#ai tu#as $ra@t!@ %ahasa Ind"n!sia
Facebook Twitter
D
I
#
S
U
S
Email U
N
&LEH
-7%
TURUN HARGA
Iklan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat, hidayah dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah
dengan judul 4PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN51 Adapun maksud dan tujuan
karya ilmiah ini untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia dan SeAagai salah satu
syarat ujian nasional seAagai ujian praktek Aahasa Indonesia di SM! "arapan Mekar #
$ Medan
Tak lupa penulis mengu%apkan terimakasih kepada &
'( )uru Bidang study Bahasa Indonesia IAu Nurlina "arahap, selaku guru
pemAimAing yang telah memAeri dorongan dan pengarahan kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini(
$( !edua orang tuaku yang ter%inta yang selalu mendoakan , memoti*asi serta
menantikan keAerhasilanku(
+( Man terima kasih kepada Temanku di SM! "arapan Mekar $ !hususnya !elas
NII # AP Serta pihak-pihak yang telah memAantu terselesaikannya karya ilmiah
ini(
Tentunya ada hal-hal yang ingin penulis sampaikan kepada pemAa%a dari hasil karya
ilmiah ini( !arena itu penulis Aerharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu
yang Aerguna Aagi kita Aersama( Serta kritik dan saran sangat diharapkan guna
sempurnya karya ilmiah ini(
Semoga karya ilmiah yang penulis Auat ini dapat memAuat kita men%apai kehidupan
yang leAih Aaik, menamAah .a.asan, dan tentunya Aerguna Aagi penulis dan
pemAa%a(
DA(TAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR1111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111ii
DA(TAR ISI11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111iii
%A% I PENDAHULUAN
%A% II PEM%AHASAN
+(' !esimpulan(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((('+
+($ Saran((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((('+
Da6tar Pusta@a111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111+7
Iklan
%A% I
PENDAHULUAN
%A% II
Iklan
PEM%AHASAN
Iklan
68,$cC 9negeri: dan 63,7+C 9s.asta:, serta untuk SM! yang layak mengajar 88,3cC
9negeri: dan 81,$6C 9s.asta:(
<alaupun guru dan pengajar Aukan satu-satunya 4aktor penentu keAerhasilan
pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kuali4ikasi,
seAagai %ermin kualitas, tenaga pengajar memAerikan andil sangat Aesar pada kualitas
pendidikan yang menjadi tanggung ja.aAnya( !ualitas guru dan pengajar yang rendah
juga dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru(
81 R!ndahnya @!s!jaht!raan #uru
5endahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam memAuat rendahnya
kualitas pendidikan Indonesia( Berdasarkan sur*ei /)II 9/ederasi )uru Independen
Indonesia: pada pertengahan tahun $008, idealnya seorang guru menerima gaji
Aulanan serAesar 5p + juta rupiah( Sekarang, pendapatan rata-rata guru PNS per Aulan
seAesar 5p ',8 juta( guru Aantu 5p, 360 riAu, dan guru honorer di sekolah s.asta rata-
rata 5p '0 riAu per jam( Mengan pendapatan seperti itu, terang saja, Aanyak guru
terpaksa melakukan pekerjaan sampingan( Ada yang mengajar lagi di sekolah lain,
memAeri les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie reAus, pedagang
Auku;2!S, pedagang pulsa ponsel, dan seAagainya 95epuAlika, '+ Duli, $008:(
!esenjangan kesejahteraan guru s.asta dan negeri menjadi masalah lain yang
mun%ul( Mi lingkungan pendidikan s.asta, masalah kesejahteraan masih sulit men%apai
tara4 ideal( MiAeritakan Pikiran 5akyat c Danuari $006, seAanyak 70 persen dari 30+
PTS di Da.a Barat dan Banten tidak sanggup untuk menyesuaikan kesejahteraan
dosen sesuai dengan amanat bb )uru dan Mosen 9Pikiran 5akyat c Danuari $006:(
71 Kuran#nya $!m!rataan @!s!m$atan $!ndidi@an
!esempatan memperoleh pendidikan masih terAatas pada tingkat Sekolah Masar(
Mata BalitAang Mepartemen Pendidikan Nasional dan Mirektorat Denderal BinAaga
Mepartemen Agama tahun $000 menunjukan Angka Partisipasi Murni 9APM: untuk anak
usia SM pada tahun 'ccc men%apai c3,3C 9$1,+ juta sis.a:( Pen%apaian APM ini
termasuk kategori tinggi( Angka Partisipasi Murni Pendidikan di S2TP masih rendah
yaitu 83, 1C 9c,3 juta sis.a:( Sementara itu layanan pendidikan usia dini masih sangat
terAatas( !egagalan pemAinaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghamAat
pengemAangan sumAer daya manusia se%ara keseluruhan( >leh karena itu diperlukan
keAijakan dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk mengatasi masalah
ketidakmerataan terseAut(
seAesar $7,8C dan PT seAesar +6,6C, sedangkan pada periode yang sama
pertumAuhan kesempatan kerja %ukup tinggi untuk masing-masing tingkat pendidikan
yaitu '+,3C, '3,$'C, dan '8,07C( Menurut data BalitAang Mepdiknas 'ccc, setiap
tahunnya sekitar + juta anak putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan hidup
sehingga menimAulkan masalah ketenagakerjaan tersendiri( Adanya ketidakserasian
antara hasil pendidikan dan keAutuhan dunia kerja ini diseAaAkan kurikulum yang
materinya kurang 4unsional terhadap keterampilan yang diAutuhkan ketika peserta didik
memasuki dunia kerja(
;1 Mahalnya biaya $!ndidi@an
Pendidikan Aermutu itu mahal( !alimat ini sering mun%ul untuk menjusti4ikasi
mahalnya Aiaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam Aangku
pendidikan( Mahalnya Aiaya pendidikan dari Taman !anak-!anak 9T!: hingga
Perguruan Tinggi 9PT: memAuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain ke%uali
tidak Aersekolah( >rang miskin tidak Aoleh sekolah(
bntuk masuk T! dan SMN saja saat ini diAutuhkan Aiaya 5p 800(000, f sampai
5p '(000(000( Bahkan ada yang memungut di atas 5p ' juta( Masuk S2TP;S2TA Aisa
men%apai 5p ' juta sampai 5p 8 juta(
Pendidikan Aerkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus
murah atau gratis( Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya memAayarnya=
Pemerintahlah seAenarnya yang Aerke.ajiAan untuk menjamin setiap .arganya
memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat Aa.ah untuk mendapatkan
pendidikan Aermutu( Akan tetapi, kenyataannya Pemerintah justru ingin Aerkilah dari
tanggung ja.aA( Padahal keterAatasan dana tidak dapat dijadikan alasan Aagi
Pemerintah untuk F%u%i tanganG(
-23%
-30% -21%
Iklan
komponen sekolah, yaitu guru, kepala sekolah, sta4 administrasi, sis.a, dan juga orang
tua sis.a( !ultur yang kondusi4 Aagi peningkatan mutu akan mendorong perilaku .arga
sekolah kea rah peningkatan mutu sekolah, seAaliknya kultur sekolah yang tidak
kondusi4 akan menghamAat upaya menuju peningkatan mutu sekolah(
!ultur sekolah dipengaruhi dua *ariaAel, yakni *ariaAel pengaruh eksternal dan
realitas sekolah itu sendiri( Pengaruh eksternal dapat Aerupa keAijakan pendidikan yang
dikeluarkan pemerintah, perkemAangan media massa dan lain seAagainya( 5ealitas
adalah keadaan dan kondisi 4a%tual yang ada di sekolah, Aaik kondisi 4isik seperti
gedung dan 4asilitasnya, maupun non 4isik seperti? huAungan antar guru yang tidak
harmonis dan peraturan sekolah yang kele.at kaku( 5ealitas sekolah mempengaruhi
mutu sekolah( Sekolah yang memilki peraturan yang diterima dan dilaksanakan oleh
.arga sekolah akan memiliki dampak ats mutu yang AerAeda dengan sekolah yang
memliki peraturan tetapi tidak diterima .arga sekolah(
!ualitas kurikulum dan proses Aelajar mengajar merupakan *ariaAel ketiga yang
mempengaruhi mutu sekolah( HariaAel ini merupakan *ariaAel yang paling dekat dan
paling menentukan mutu lulusan( !ualitas kurikulum dan PBM memilki huAungan timAal
Aalik dengan realitas sekolah( Mi samping itu juga dipengaruhi oleh 4a%tor internal
sekolah( /aktor internal adalah aspek kelemAagaan dari sekolah seperti struktur
organisasi, Aagaimana pemilihan kepala sekolah, pengangkatan guru( /aktor internal ini
akan mempengaruhi pandangan dan pengalaman sekolah( Selain itu, pandangan dan
pengalaman sekolah juga akan di pengaruhi oleh 4a%tor eksternal(
Strategi yang menekankan pada hasil ini akan sangat e4ekti4 karena sasarannya
jelas dan umum, sehingga apaAila diikuti dengan pedoman, pengendalian dan
pengorganisasian yang Aaik serta keAijakan yang memAerikan dorongan sekaligus
an%aman Aagi yang menyimpang, strategi ini akan akan sangat e4esien( Namun, diAalik
keAaikan terseAut strategi ini juaga mengandung sisi kelemahan yakni akan terjadi
kesenjangan yang semakin Aesar antara sekolah yang maju dan sekolah yang
terAelakang( Sekolah yang sudah siap untuk men%apai hasil yang ditentukan akan
dengan mudah men%apainya, seAaliknya sekolah yang tidak siap sulit untuk men%apai
hasil yang ditentukan dan akan mun%ul upaya-upaya yang tidak sehat atau mun%ul
keputus-asaan(
bntuk Strategi yang menekankan pada prosesi mun%ul, tumAuh AerkemAang dan
digerakkan mulai dari Aa.ah, yakni sekolah sendiri( Pelaksanaan strategi ini sangat
ditentukan oleh inisiati4 dan kemampuan dari sekolah( !arena sekolah memilki peran
yang sangat menentukan dan sekaligus pengamAil inisiati4, maka akan mun%ul
semangat dan kekuatan dari sekolah sesuai kondisi dari masing-masing sekolah(
)erakan untuk memperkuat diri dengan Aekerjasama diantara sekolah akan lahir yang
akan diikuti dengan mun%ulnya AerAagai ino*asi dan kreasi dari Aa.ah( Namun, strategi
ini memiliki kelemahan yaitu arah dan kualitas sekolah tidak seragam, sehingga sulit
untuk melihat dan meningkatkan kualitas se%ara nasional(
2ayaknya, kalau ada dua pendapat yang Aertolak Aelakang akan mun%ul
pendapat ke tiga yang merupakan perpaduan diantaranya( Memikian pula dalam kaitan
dengan strategi, mun%ul strategi peningkatan mutu sekolah yang ketiga yang
merupakan komAinasi dari dua strategi yang sudah ada( Strategi ini diseAit strategi
yang komprehensi4 9 the comprehensive strategy :(
Strategi ini menggariskan Aah.a hasil yang akan di%apai sekolah ditentukan
se%ara nasional, yang di.ujudkan dalam dalam standar nasional( bntuk men%apainya
maka AerAagai standar yang Aerkaitan dengan hasil juga ditentukan seAagai jaminan
hasil akan di%apai( Maka lahir lah pula standar proses, standar pengelolaansekolah,
standar guru, kepala sekolah dan penga.as, standar keuangan, standar isi kurikulum,
serta standar sarana prasarana( Mi Aalik standar yang telah ditentukan dari atas
terseAut, sekolah memiliki kekuasaan dan otoritas yang Aesar untuk mengelola sekolah
dalam rangka men%apai standar hasil di atas( Berdasarkan strategi ini diperkiarakan
akan mun%ul AerAagai ino*asi kegiatan dari sekolah( Bahkan, tidak mustahi akan
mun%ul kenekaragaman dalam pengelolaan sekolah( Mengan demikian kondisi dan
keAutuhan lokal terakomodasi dengan strategi komprehensi4( Tujuannya Aersi4at
nasional tetapi %ara men%apainya sesuai dengan kondisi lokal(
Strategi peningktan mutu sekolah yang ada di Indonesia %enderung pada strategi
yang ketiga ini, seAagimana dapat ditunjukkan dengan adanya AerAagai standar
nasional yang menjadi a%uan sekolah, namun sekolah diAeri keAeAasan dalam Aentuk
keAijakan manajemen AerAasis sekolah dan kurikulum AerAasis kompetensi dengan
ke.enangan sekolah mengemAangkan !urikulum Tingkat Satuan Pendidikan 9!TSP:(
Setiap strategi mengandung kegiatan yang harus dilaksanakan untuk me.ujudkan
tujuan yang telah ditentukan( !egiatan ini pada intinya adalah menggerakkan semua
komponen sekolah yang Aermuara pada peningkatan kualitas lulusan( Strategi untuk
meningkatkan mutu men%akup memAangun kapasitas le*el Airokrat, sekolah dan kelas(
+1 M!mban#un @a$asitas l!:!l bir"@rat
MemAangun kapasitas 9 capacity building: adalah sesuatu yang Aerkaitan
dengan pen%iptaan kesempatan Aagi siapa saja untuk mengamAil man4aat dari
Aekerjasama dalam suatu sistem kerja yang Aaru 9"arris j 2amAert, $00+:( !onsep ini
menekankan pada kerja sama seAagai prinsip dalam organisasi untuk men%apai tujuan
Aersama yang telah ditetapkan( Capacity building yang diperlukan men%akup tiga hal?
a: pengemAangn nilai-nilai atau Audaya kerja yang menjadi ji.a pelaksanaan kegiatan,
A: in4rastruktur yang mejnadi landasan untuk melaksanakan kerja, dan %: pengemAangn
tenaga pendidik, khususnya guru, seAagai inti pelaksana kegiatan yang harus
dilaksanakan(
MemAangun kapasitas le*el Airokrat Aerarti mengemAangkan suasana kerja di
kalangan sta4 dan pega.ai kantor pendidikan di segala jenjang, yang menenkankan
pada pen%iptaan kondisi kerja yang didasarkan pada saling per%aya memper%ayai
untuk dapat melayani sekolah seAaik mungkin, agar sekolah dapat mengelola proses
Aelajar mengajar 9PBM: dan meningkatkan mutunya masing-masing sesuai dengan
kondisi dan situasi yang ada( HariaAle yang diperluakan dalam pengemAangan
kapasitas Airokrat kantoran antara lain *isi, skills, in%enti*e, sumAer daya, dan program(
Mi Aidang in4rastruktur, pemAangunan kapasitas pada le*el Airokrat kantoran,
keAeradaan operation room mutlak diperlukan( Pada operation room aling tidak memiliki
peta sekolah dan kualitasnya, peta guru, jumlah, penyeAaran, kesesuaian, dan
kuali4ikasi pendidikannya dan data yang senantiasa dimutakhirkan dari tahun ke tahun(
Misamping itu diperlukan juga suatu system, mekanisme dan dan prosedur pelatihan,
pemilihan , pengangkatan dan pemAerhentian kepala sekolah dan penga.as(
Berdasarkan data dan 4akta yang ada pada operation room Aias dikemAangkan
AerAagai s%enario peningkatan mutu sekolah, mutu kepala sekolah, mutu guru, di suatu
daerah atau .ilayah( Mi samping itu, dalam pemAangunan kapasitas sekolah pada le*el
Airokrat kantoran perlu dikaji dan ditentukan s%enario Aagaimana pemAerdayaan guru,
pengemAangan dan peningkatan kemampuan guru se%ara AerkesinamAungan
dilaksanakan( Malam peningkatan mutu guru harus ditekankan pada pemAerdayaan
dan pendinamisian !!), M)MP, dan M!!S( Minamisasi ini ditujukan uAtuk dua hal,
yaitu? a0 meningkatkan interaksi akademik antara guru dan kepala sekolah, A: untuk
Iklan