Anda di halaman 1dari 90

Nakama Creative Lab

DAFTAR ISI
Bab 1 Tujuan Dibuat eBook Ini

Bab 2 Era AISC (AI & Social Commerce)


Apa Itu Era AISC?
Kenapa Era AISC Itu Penting?
Bagaimana Cara Kerja AISC?

Bab 3 Tren 2024 Berdasarkan Platform


Tiktok
Instagram
Youtube
LinkedIn
Facebook
X (Twitter)

Bab 4 Tren 2024 Berdasarkan Trifecta


Digital Marketing
Owned Media
Paid Media
Earned Media

Bab 5 Masa Depan Social Commerce


di 2024

Bab 6 Masa Depan Content Creator,


influencer, dan Affiliator
Content Creator
Influencer
Affiliator
Daftar Isi
Nakama Creative Lab
Bab 7 Selamat Tinggal Konten Short-Video?

Bab 8 Semakin Banyak Brand Punya


Tim In-House
Kenapa Punya Tim Sendiri?
Bagaimana Cara Kerja Tim In-House
Plus Minus Punya Tim In-House

Bab 9 Kesimpulan
Table of Content
Nakama Creative Lab
Social Media Strategy
Masterclass

Tempat untuk belajar strategi sosial media


dengan format rekaman, sehingga fleksibel
belajarnya. Dijelaskan STPE BY STEP cara
membuat strategi sosial media dari A sampai Z.
Nakama Creative Lab

Langsung cek di bio Instagram/Tiktok


kami untuk selengkapnya.
Nakama Creative Lab
1
Tujuan Dibuat
eBook Ini

1
Nakama Creative Lab
Tujuan dibuatnya eBook adalah kami ingin membawa sosial
media agar bisa memberikan manfaat yang berarti. Baik itu
untuk kamu sebagai pemilik brand, content creator,
influencer, sampai pekerja sosial media.

Terlebih di tahun 2024 nanti, tentu dinamika sosial media


akan terus bergejolak. Tidak ada yang bisa meramal secara
pasti 100%, namun semua dapat diperkirakan dan diprediksi
berdasarkan analisa-analisa yang ada. Sehingga kita semua
nantinya dapat menavigasi dan memimpin di sosial media
tahun 2024 sesuai industri atau bidang/niche masing-
masing.

Melalui eBook ini, Nakama Creative Lab ingin memberikan


kamu berbagai insight yang telah terjadi dan memberikan
prediksi tentang kira-kira seperti apa gambaran 2024 nanti
yang akan terjadi.

Semoga eBook ini dapat bermanfaat untuk kamu.


Selamat membaca dan dapat insightnya.
1 | Tujuan Dibuat eBook Ini
Nakama Creative Lab
2
Era AISC
(AI & Social Commerce)
Nakama Creative Lab
a. Apa itu AISC ?
AISC adalah singkatan dari AI dan Social Commerce. AI
(Artificial Intelligence) sendiri adalah kecerdasan buatan dan
dalam konteks sosial media biasa digunakan seperti
membantu membuat skrip, mencari ide/topik konten,
menganalisis data performa konten, dan lainnya.

Selain itu Social Commerce menjadi topik hangat di


Indonesia di penghujung tahun 2023 ini. Dan kedepan
memiliki pengaruh yang besar. Social Commerce adalah
gabungan antara Social Media dan Ecommerce.

Dalam konteks Indonesia saat ini, sosial media dan


ecommerce masih terpisah secara platform. Beda
dengan ketika dahulu Tiktok Shop
masih ada. Semua masih menjadi
sangat seamless, menguntungkan
untuk bisnis/brand
2 | Era AISC (AI & Social Commerce)
Nakama Creative Lab
b. Kenapa AISC itu
penting?
Mulai dari AI yang saat ini menjadi penting, karena saat ini
dinamika sosial media begitu cepat tuntutan juga semakin
banyak. Maka perlu ada copilot baru yang menemani kita
sebagai pelaku sosmed, baik itu pekerja, pebisnis, hingga
creator. Sehingga AI dapat membuat kita mengerjakan
sesuatu dengan waktu yang lebih efisien dan hasil yang lebih
efektif.

Sedangkan Social Commerce menjadi penting karena saat ini


kebiasaan untuk bersosial yaitu utamanya berinteraksi dan
memiliki hubungan kedekatan terutama secara emosional
semakin melebur dengan transaksi. Hubungan yang dekat
dengan brand, dapat mendorong transaksi. Ketika kita punya
mindset dan cara berpikir yang benar, maka dalam
beradaptasi menghadapi era Social Commerce apapun
bentuknya, itu bisa lebih banyak mendapatkan manfaatnya.

Dan kenapa AI dan Social Commerce ini bisa jadi satu


kesatuan? Karena dalam pembuatan dan aktivitas
mengembangkan social commerce untuk sebuah brand
2 | Era AISC (AI & Social Commerce)

daapt dibantu oleh kecanggihan AI.


Nakama Creative Lab
c. Bagaimana cara
kerja AISC?
Cara kerja AI adalah mereka dengan fitur pada sebuah tools
menyajikan informasi ataupun bantuan secara langsung.
Namun yang perlu diperhatikan dan ditegaskan disini adalah
AI hanya sebagai copilot. Maka pilot utamanya tetap kita
sebagai pelaku sosial media entah itu pekerja, pebisnis,
hingga creator.

Sedangkan untuk social commerce cara kerjanya sederhana.


Bagaimana orang bisa dari interaksi (di sosial media) jadi
transaksi (di marketplace). Ataupun sebaliknya, dari transaksi
jadi interaksi. Kedua hal tersebut (interaksi dan transaksi)
menjadi satu kesatuan.
2 | Era AISC (AI & Social Commerce)

Kerjain
Kerjain sesuatu
sesuatu di
di sosmed
sosmed lebih
lebih
efektif
efektif dengan
dengan belajar
belajar strategi.
strategi.
Nakama Creative Lab
3
Tren 2024
Berdasarkan
Platform
Nakama Creative Lab
a. TIKTOK
Peluang Untuk Industri Musik

Tahun 2024 akan jadi peluang baru untuk musisi maupun


pihak label rekaman. TikTok ingin lebih memperkuat
hubungannya dengan industri musik. Salah satu caranya
membuat Musisi dengan fans nya. Tidak hanya dari sisi
musisi, dari sisi fans atau pendengarnya pun memiliki akses
yang lebih mudah untuk mengenal pertama kali, mengetahui,
hingga menyukai musik yang dibuat oleh musisi/artist
tersebut. Karena pada kenyataannya di kehidupan sehari-hari
kita juga banyak lagu yang viral gara-gara Tiktok.

Hal ini penting agar industri musik di Indonesia pun bisa


semakin maju dan menemukan jalan baru dalam hal
monetisasi ataupun bisa dikenal oleh masyarakat.

Hal tersebut ditandai Tiktok menambahkan opsi akun dengan


tipe “Artist Account”. Yang mana itu merujuk ke musisi.
Soalnya fitur-fitur yang ada
untuk Artist Account ini
akan membantu musisi
dalam mempromosikan
musiknya pada konten-
konten yang dibuat.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform

Sehingga jika eskalasi ini


terus berlanjut, maka
bukan tidak mungkin
Tiktok akan mengubah
permainan dan peta
industri musik.
Nakama Creative Lab
Konten Video Panjang Adalah Kunci 2024

Tiktok ingin mengubah platformnya mayoritas isi konten di


platformnya dari yang awalnya short-form video content,
yaitu konten berbasis video pendek menjadi long-form video
content, yaitu konten berbasis video panjang.

Hal itu supaya memudahkan Titkok menarik banyak sumber


pemasukan. Berkaca dari platform Vine, yang dulu sempat
booming kemudian lenyap karena creatornya tidak bisa
monetisasi dengan baik. Sebaliknya, Youtube yang platform
nya juga video, malah dia bisa terus berkelanjutan karena
bisa memberi creatornya jalur monetisasi yang jelas dan
menjanjikan.

Maka Titkok pun melihat ini sebagai peluang untuk mereka


menggeser ke video panjang, dengan catatan, tetap
mempertahankan format vertikal versi TIktok. Jadi masih ada
diferensiasinya. Bayangkan kalau video di Tiktok hanya 15-20
detik, kalau diselipkan di sela-sela dalam video (mid-roll ads),
mau ditaruh dimana? Durasi ads nya berapa? Kalau video
hanya 15-20 detik, ads dipasang hanya 5 detik pun ya sulit
juga untuk si pengiklan, mau bikin video seperti apa hanya 5
menit.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Beda dengan Youtube yang durasinya 8 menit, 15 menit, 30
menit, hingga 1 jam. Mau dipasang mid-roll ads ataupun pre-
roll ads di dalam video si creator pun aman-aman aja.

Jadi ketika video dari creator bisa diselipkan iklan, maka


creator bisa dapat bagian/komisi. Ketika dapat komisi, maka
creator mendapat cuan dan diuntungkan juga. Sehingga
creator akan lebih “all in” dan berdedikasi di Tiktok.

Tidak hanya soal creator saja. Alasan TIktok membuat


konten-kontennya berdurasi lebih panjang adalah karena
Tiktok tidak ingin penggunanya pergi dari platformnya.
Karena saat ini perang berebut atensi/perhatian antar
platform. Titkok bersaing merebut perhatian orang dari
Facebook, Instagram, Youtube, Netflix, dan lainnya.

Sehingga masuk akal apabila Tiktok menggenjot video


berdurasi 1 menit lebih untuk “mengikat” orang lebih lama
lagi. Walaupun orang pada akhirnya akan keluar dari aplikasi
Tiktok untuk aktivitas lainnya (kirim pesan, aktivitas di dunia
nyata, dll), namun setidaknya Tiktok membuatnya bertahan
lebih lama di platform mereka.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Kemudian juga, Tiktok terlihat pelan-pelan ingin menghapus
aspek “sosial” dalam sebuah aplikasi Social Network dan
cenderung menggeser serta memperkuat platform Tiktok
sebagai aplikasi “Entertainment”.

Hal itu dapat kita lihat dari rentetan kejadian berikut.

Tiktok lewat aplikasinya mendorong creator dan brand untuk


membuat konten “1 minute plus” alias konten dengan durasi
lebih dari satu menit.

Kemudian di akhir Oktober


Tiktok mengundang bebe-
rapa creator di kantor
New York secara private.
Pada acara tersebut Titkok
mendorong creator-creator
untuk membuat video
dengan durasi setidaknya
1 menit. Eksekutif Tiktok
juga bilang bahwa dengan
membuat video berdurasi
lebih dari 1 menit akan membuka peluang lebih banyak cuan
dan dapat menyampaikan pesan pada konten secara
menyeluruh.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Ditambah Tiktok melaporkan bahwa sekarang pengguna
Tiktok itu menghabiskan setengah waktu mereka untuk
menonton konten video dengan durasi lebih dari satu
menit. Dan dalam 6 bulan terakhir, per Desember, creator
yang posting dengan durasi lebih dari satu menit memiliki 5x
lipat pertumbuhan lebih cepat dibandingkan yang posting
konten durasi kurang dari satu menit.

Jadi kamu dan tim kamu perlu bersiap


untuk membuat video dengan durasi
yang lebih panjang.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Era AR akan Datang di 2024

Tiktok ingin membuat platformnya dapat menjadi wadah


untuk menceritakan suatu cerita yang interaktif dan bisa
menjangkau jutaan orang di dunia. Ini semakin menegaskan
Tiktok sebagai “Content Distribution Platform”, tidak sekedar
sosial media. Karena orientasinya banyak di bagaimana
menjangkau orang seluas-luasnya sesuai target market yang
relevan.

Tentu ini bisa jadi kabar yang baik untuk marketer sebuah
brand, AR designer, dan lainnya yang dapat manfaat dari
fitur ini.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Hal itu dapat dilihat dari Tiktok mengumumkan showcase
mengenai pengembangan teknologi AR (Augmented Reality)
mereka namanya Tiktok’s Effect House AR. Nantinya
pengguna bisa mencoba berbagai efek AR (yang sudah lebih
advance) dan merasakan sendiri pengalaman digital yang
seru di platform Tiktok.

Walaupun mungkin di Indonesia, penerapan AR pada Tiktok


tidak terlalu menonjol di tahun 2023, namun ini bisa menjadi
ancang-ancang untuk menghadapi tahun 2024.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Algoritma Berbasis Preferensi Pengguna?

Tiktok sepertinya hanya ingin mengetahui keinginan dan


preferensi pengguna lebih dalam. Namun kalau isi FYP (For
You Page) yang disodorkan seperti apa, itu tetap
bergantung pada algoritma dari Tiktok.
Karena Tiktok lebih tau mana yang menguntungkan.

Apa yang pengguna mau dan ungkapkan ke dalam survei,


belum tentu itu hal yang sebenarnya dan yang dibutuhkan
pengguna. Makanya itu hanya jadi pertimbangan kecil saja.
Karena pada akhirnya Tiktok akan menentukan konten
seperti apa yang diberikan sehingga bisa membuat lebih
banyak engagement, lebih banyak watch time, dan tentu saja
lebih banyak uang.

Namun tidak menutup kemungkinan kedepannya


pertimbangan yang awalnya hanya berpengaruh kecil ke
algoritma, menjadi semakin besar.

Hal ini bisa jadi penting untuk kamu perhatikan karena bisa
jadi pertimbangan dalam kamu membuat konten.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Ini dibuktikan dari Tiktok menambah
fitur bernama Conversational UI
yang bekerja dengan cara semacam
mensurvei pengguna Tiktok.
Nantinya Tiktok akan menanyakan
seperti apa preferensi pengguna
terkait minat dan konten yang
disodorkan. Contoh preferensi
seperti pengguna lebih suka
dimunculkan konten-konten dari
creator yang dia follow saja,
pengguna lebih suka topik tentang
makanan ketimbang yang lainnya, dll.
Walaupun nanti dengan Tiktok dapat
jawaban survei itu, tidak akan
mempengaruhi algoritma 100%, tapi
setidaknya bisa jadi bahan
pertimbangan sekitar 10%, cukup
kecil.

Maka dari itu, ketimbang hanya fokus


dengan algoritma, fokus juga kepada audiens. Algoritma
tetap penting untuk diperhatikan agar tahu cara mainnya,
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform

namun audiens juga tidak kalah penting.


Nakama Creative Lab
Metriks Baru Tiktok Bernama EVTA

Tiktok menambahkan metrics/tolok ukur baru pada Tiktok


Ads namanya EVTA atau singkatan dari Engaged View-
Through Attribution. Intinya adalah kalau dulu kita mengenal
konversi dari sebuah Tiktok Ads sekedar bagaimana audiens
tertarget melihat, lalu meng-klik, kemudian terjadi konversi.
Atau biasa kita sebut “Click-convert Scenario”. Kenyataannya
tidak semudah itu. Dengan tolok ukur EVTA (Engaged View-
Through Attribution) ini, maka tolok ukurnya adalah begini.
Pertama audiens tertarget menonton ads kita selama 6 detik
atau lebih, namun tidak meng-klik iklan tersebut. Nah lalu
dalam 7 hari mereka terkonversi. Begitulah EVTA yang
dimaksud oleh Tiktok.

Alasan kenapa Tiktok menambahkan metrics atau tolok ukur


EVTA (Engaged View-Through Attribution) adalah karena
EVTA dapat memberikan lebih banyak data mengenai
respons dan keterlibatan iklan, dan bagaimana promosi
TikTok benar-benar mendorong konversi.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Dan ini sesuai dengan kita lihat Tiktok cukup gencar
membuat report ini itu yang berkaitan dengan Tiktok Ads.
Yang tujuannya adalah bagaimana lebih banyak lagi bisnis-
bisnis terbantu oleh Tiktok Ads. Hal ini wajar dilakukan bagi
perusahaan yang salah satu sumber pemasukan utamanya
adalah melalui Ads.

Makanya meningkatkan tracking (pelacakan) pada iklan


menjadi fokus TIktok tahun ini. Seperti yang terlihat bahwa
bagaimana hal ini dapat mempengaruhi perilaku pembelian,
meskipun hal itu tidak tercermin dalam metrics/tolak ukurnya
saat ini. Sehingga nanti hal baru ini bisa membantu tim
marketing sebuah brand.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Tiktok Diseret Konflik dan Kebebasan Upload

TikTok sedang menghadapi kritik, terutama dari beberapa


senator Amerika Serikat, yang menuduh algoritmanya
memperkuat konten terkait perang Israel-Hamas, bahkan
mungkin memihak pada salah satu pihak.

TikTok memberikan respons berupa gambaran sebanyak


1.300 kata, menekankan bahwa sistemnya tidak bias dan
tidak mendukung konten pro-Palestina. Platform ini
berpendapat bahwa hashtag yang tren dibuat oleh
pengguna, bukan arahan dari TikTok, dan tren serupa terjadi
di platform sosial lainnya.

TikTok membela posisinya, menyatakan bahwa tidak


mempengaruhi popularitas tren dan telah memberikan akses
pihak ketiga untuk memverifikasi kode sumbernya. Potensi
larangan TikTok di Amerika Serikat masih dipertimbangkan
oleh CFIUS, dengan kekhawatiran keamanan terkait
pengaruh geopolitik. Respons TikTok mencakup langkah-
langkah untuk melawan informasi yang salah mengenai
konflik Israel-Hamas, seperti "command center" dan
penambahan moderator yang memahami bahasa Arab dan
Ibrani untuk meninjau konten. Meskipun upaya TikTok,
kekhawatiran tetap ada di kalangan pejabat keamanan AS,
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform

dan kemungkinan pembatasan terhadap platform tersebut


masih mengintai.
Nakama Creative Lab
Motif utama TikTok tampaknya adalah membela diri dan
mengatasi kritik yang menyebut bahwa algoritmanya
memihak atau memperkuat konten terkait perang Israel-
Hamas. TikTok berusaha menjelaskan bahwa sistemnya tidak
memihak dan tidak mempengaruhi pembentukan tren secara
sengaja. Platform ini menegaskan bahwa trending hashtags
dipicu oleh aktivitas pengguna, bukan petunjuk dari TikTok.

Selain itu, TikTok juga mencoba meredakan kekhawatiran


terkait keamanan dengan memberikan akses kepada pihak
ketiga, seperti Oracle, untuk memverifikasi kode sumbernya.
TikTok juga telah mengambil langkah-langkah untuk
mengatasi masalah konten yang berkaitan dengan konflik
Israel-Hamas, seperti pendirian "command center" dan
penambahan moderator yang memahami bahasa Arab dan
Ibrani.

Motif TikTok tampaknya juga mencakup mempertahankan


citra positif dan membangun kepercayaan di tengah tekanan
politis dan kekhawatiran keamanan yang telah mengancam
eksistensinya di Amerika Serikat.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Masa Depan Tiktok Justru Konten Gambar

Kabar baru-baru ini sejak trend report ini dibuat, cukup


menarik. Tiktok semakin mendorong lebih lagi untuk orang
atau creator hingga brand membuat konten berbasis
gambar.

Padahal selama ini Tiktok dikenal sebagai konten berbasis


video, atau lebih spesifiknya Short-video content. Bahkan
Tiktok sampai menyajikan data kalau dengan konten berbasis
gambar maka hasilnya 1,9 kali lebih banyak likesnya, 2,9 kali
lebih banyak komennya. 2,6 kali lebih banyak sharenya.

Tiktok pun juga memberikan beberapa contoh dari konten-


konten yang berbasis gambar. Namun Tiktok juga
memberikan beberapa poin yang perlu kita perhatikan dalam
membuat konten berbasis gambar.

Yang pertama, beri setidaknya 3 slide dengan unsur


storytelling yang kuat. Kemudian yang kedua, buat atau
setidaknya susun dalam 200 karakter. Kemudian yang ketiga,
pecah-pecah jadi sesuatu yang ringan.

Kamu bisa mulai mencoba melakukan A/B testing sejak


sekarang untuk membuktikan apakah rekomendasi dari
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform

Tiktok ini dapat bekerja untuk akun brand/akun creator


kamu.

Baik kamu sebagai brand ataupun creator, sebaiknya


pertimbangkan untuk menggunakan konten gambar secara
lebih serius di Tiktok. Buang mindset masa lalu dimana Tiktok
hanya sekedar video saja.
Nakama Creative Lab
b. INSTAGRAM
Subscription Sumber Cuan Content Creator

Motif Instagram tentu untuk membuat Creatornya betah di


Instagram dan “all in” dalam membuat konten. Karena ketika
Creatornya “all in” dalam membuat konten, cuan bagi
Instagram pun akan mengalir dengan sendirinya karena
banyak audiens personal yang betah juga di platform
tersebut.

Hal ini bisa kita lihat dari Instagram yang beberapa bulan lalu
meluncurkan yang namanya Creator Subscription. Yang
intinya Creator bisa di-subscribe oleh followersnya atau
audiensnya dengan cara berbayar. Creator bisa membuat
konten eksklusif mulai dari Reels, Stories, Feed, Live, hingga
ada broadcast eksklusif dan subscriber badges.

Maka dari itu, kalau kamu


yang membaca ini adalah
seorang Content Creator,
maka bisa manfaatkan
momentum fitur
subscription ini. Caranya
dengan mengumpulkan
audiens, lalu membuat
konten premium, yang
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform

mana untuk mengaksesnya


melalui subscription
berbayar.
Nakama Creative Lab
Maka dari itu, kalau kamu yang membaca ini adalah seorang
Content Creator, maka bisa manfaatkan momentum fitur
subscription ini. Caranya dengan mengumpulkan audiens, lalu
membuat konten premium, yang mana untuk mengaksesnya
melalui subscription berbayar.

Konten Repost Makin Marak Karena Fitur


Download

Motif Instagram berikutnya adalah meningkatkan


engagement pengguna dan tingkat share pada konten Reels
dengan memperkenankan pengguna untuk mengunduh
(download) Reels yang diposting secara publik.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Fitur ini dirancang untuk memfasilitasi pembuatan konten
yang lebih banyak dan meningkatkan potensi eksposur bagi
pembuat Reels. Meskipun demikian, langkah ini juga dapat
membuka peluang bagi pengguna yang kurang bertanggung
jawab untuk mengunggah ulang konten di platform lain
seperti TikTok, yang dapat mempengaruhi pemangkasan oleh
algoritma TikTok terhadap konten dengan branding
langsung, termasuk logo Instagram.

Tapi motif melalui langkah ini juga bisa diartikan sebagai


“penyerbuan” konten-konten Instagram untuk merangsek
masuk ke platform Tiktok. Sehingga harapannya pengguna
Tiktok yang sempat melihat logo Instagram dari konten
menarik, mereka akhirnya tertarik pergi ke platform
Instagram. Dan tentu semakin banyak pengguna aktif di
Instagram, platform milik Zuck tersebut diuntungkan.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Saves Adalah Metrics Kunci Instagram

Instagram sudah menghentikan fitur "Guides" karena


kurangnya popularitas dan minat pengguna terhadap fitur
tersebut. Instagram kemungkinan melihat statistik
penggunaan yang menunjukkan bahwa "Guides" tidak
mendapatkan respon yang diharapkan atau tidak sesuai
dengan preferensi pengguna.

Dengan menggantinya dengan "Collections," Instagram


mungkin berupaya menyajikan alternatif yang diharapkan
lebih sesuai dengan keinginan dan minat pengguna dalam
menyajikan konten di platform. Keputusan ini didasarkan
pada evaluasi kinerja dan respons pengguna terhadap fitur
tersebut. Makanya penting untuk kedepan konten kamu di
Instagram dapat mengundang saves alias collections.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Makhluk Aneh Bernama Emu Video
dan Emu Edit

Meta baru saja memperkenalkan dua proyek AI generatif


baru, "Emu Video" dan "Emu Edit," untuk meningkatkan
kreativitas pengguna di platform mereka. Meta ingin
memberikan kemampuan kepada pengguna Facebook dan
Instagram untuk membuat klip video dan melakukan
editingvisual yang lebih kustom dengan bantuan kecerdasan
buatan (AI).

Motif utama Meta bikin ini adalah kemungkinan mencakup


meningkatkan daya tarik dan seberapa berguna platform,
serta memberikan alat yang inovatif bagi kreator dan brand
untuk berinteraksi dengan pengguna secara lebih kreatif dan
menarik. Sepertinya pengenalan alat-alat ini dapat diartikan
sebagai upaya untuk menjaga ketertarikan (interest)
pengguna, meningkatkan engagement, dan memperkuat
posisi Instagram dan Facebook dalam industri sosial media.

Kalau begini ceritanya, nanti jangan


kaget di Instagram akan semakin
banyak objek atau visual yang
berbasis AI. Walaupun mungkin
kalau dalam konteks brand, tetap
akan ada sentuh editing ataupun
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform

design dari manusia langsung yaitu


si Designer dan Editor.
Nakama Creative Lab
Wonder Wall Kunci Interaksi Lebih Intim

Instagram membuat fitur bernama Wonder Wall. Motif utama


Instagram adalah untuk terus meningkatkan keterlibatan alias
engagement pengguna, terutama di kalangan segmen
remaja, dengan mengeksplorasi cara baru untuk
mengintegrasikan dan memperluas fitur DM Notes.

Langkah ini tampaknya merupakan respons terhadap


popularitas Notes di kalangan pengguna muda dan mungkin
merupakan strategi untuk mempertahankan perhatian
mereka di tengah persaingan dengan aplikasi lain seperti
Tiktok dan Youtube.

Fitur Notes telah populer di kalangan pengguna muda,


dengan lebih dari 100 juta remaja saling berbagi (sharing)
Notes dalam 3 bulan sebelumnya pada bulan Juni.

Instagram mencoba berbagai cara, seperti pengujian


"Wonder Wall," untuk memberikan pengalaman pengguna
yang menarik dan memastikan bahwa platformnya tetap
relevan dan diminati.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Reels Akan Lebih Bagus Secara Retention Time

Meta memperkenalkan beberapa pembaruan atau update


untuk pengguna bisa makin berkreasi di Instagram, dengan
fokus pada Reels dan Stories menjelang musim liburan.
Update tersebut mencakup suara teks-ke-ucapan (text to
speech) berbahasa Inggris baru, variasi gaya dan font teks
tambahan, serta kemampuan untuk menambahkan klip
dengan audio ke Reels melalui "Clip Hub" GIF Meta.

Meta juga meningkatkan lebih baik lagi proses penyusunan


skrip, memudahkan pengguna untuk editing video Reels yang
sedang berlangsung, sampai dengan menambahkan filter
foto baru untuk utak-atik nada bicaranya. Yang menarik
adalah Meta juga merilis update untuk insight Reels, termasuk
statistik replay dan Retention Chart baru untuk menyoroti
minat penonton dari waktu ke waktu.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Reels Akan Lebih Bagus Secara Retention Time

Tentu ini akan semakin


mirip insight yang ada di
Tiktok sekaligus menjawab
masalah yang dari dulu kita
hadapi, “Ini gimana cara tau
retention rate dari audiens
ktia ya?”

Motif utama Instagram


(yang dimiliki oleh Meta)
adalah untuk meningkatkan
engagement pengguna.
Makanya kita ke depan
perlu ikuti cara main dan
tujuan dari Instagram,
dalam rangka
meningkatkan engagement
dengan audiens kita.

Pengaruhnya apa? Tentu ke depan akan lebih banyak orang,


brand, hingga creator yang semakin bagus dalam membuat
Reels karena bisa membuat konten yang data-driven.
Sehingga kamu jangan sampai tertinggal juga ya.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Orang Berlomba-lomba Bikin Konten

Instagram sedang menguji fitur baru bernama


"Achievement" dalam "Creator Mode" yang menawarkan
badges untuk berbagai pencapaian engagement seperti likes
pada postingan, video play pada Reels, jumlah akun yang
dijangkau melalui Stories, jumlah pengikut, jumlah postingan
sepanjang masa, Reels, dan Stories.

Para creator dapat mendapatkan badges tingkat berbeda


berdasarkan kinerja atau performa mereka dalam kategori-
kategori tersebut. Badges prestasi khusus juga tersedia
untuk kegiatan seperti berkolaborasi dengan kreator lain,
menggunakan stiker yang interaktif, menyertakan audio atau
efek yang sedang tren dalam Reels, dan mengunggah lebih
dari satu reel dalam seminggu.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Instagram bertujuan untuk mendorong para kreator agar
mengunggah konten lebih sering dengan ada gimmick-
gimmick gamifikasi proses begitu, mirip dengan Snap Streaks
di Snapchat. Fitur ini saat ini tersedia bagi mereka yang
memiliki Akun Creator, dan Instagram telah
mengembangkannya selama lebih dari satu tahun.

Motif utama Instagram adalah untuk mendorong para kreator


(creators) agar lebih sering mengunggah konten di
platformnya. Karena semakin banyak konten, utamanya
konten organik, maka akan berpengaruh juga audiens serta
pengguna Instagram yang semakin banyak. Dan hal itu
berdampak ke keuntungan Instagram bisa “menggenjot” Ads
lebih masif lagi, dan juga membuka peluang-peluang Ads.

Maka dari itu baik kamu sebagai brand ataupun creator, bisa
menjadikan ini pertimbangan untuk kamu lebih “all in” lagi di
platform Instagram.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Centang Biru Semakin Mainstream Nantinya

Meta (sebelumnya Facebook) sekarang memperluas


programnya yang disebut Meta Verified for Business, yang
memungkinkan bisnis di Kanada untuk membeli tanda
centang biru di Facebook dan Instagram. Program ini
memberikan fasilitas buat brand agar lebih terlihat di
beranda pengguna dengan biaya sekitar $36,99 CAD/bulan
untuk setiap halaman Facebook atau akun Instagram.

Namun, ada pertanyaan tentang arti sebenarnya dari tanda


centang biru ini karena sekarang bisa dibeli, mungkin
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform

kehilangan sedikit “value” utama sebagai penanda


keberadaan resmi.
Nakama Creative Lab
Program ini juga memberikan beberapa fitur tambahan
seperti pemantauan untuk melindungi brand dari tindakan
menyamar, dukungan untuk menanggulangi masalah akun,
dan meningkatkan kemungkinan ditemukan dengan menjadi
bagian dari bisnis yang diverifikasi oleh Meta. Meta berusaha
menjawab keinginan orang atau pihak yang ingin membayar
agar mendapatkan centang biru ini, sambil berusaha
menemukan keseimbangan agar brand yang membayar tidak
terlalu diuntungkan.

Ini sesuai dengan strategi Meta untuk menawarkan fitur


berbayar yang membantu bisnis kecil atau UMKM dalam
membangun brand dan menjangkau pelanggan baru. Namun
disatu sisi ke depan, brand UMKM yang punya centang biru
baik itu diberi atau mereka beli, sedikit banyak bakal
menaikkan kepercayaan calon pelanggan. Karena mereka
dianggap sudah begitu “effort” mendapatkan itu.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
User Generated Content Makin Masif

Saat ini kita mengenal bahwa UGC (User Generated Content)


hanya dibuat sendir-sendiri dari masing-masing individu akun
yang menguploadnya.

Hal itu dapat ditandai dari Instagram sedang melakukan uji


coba langsung untuk fitur Collaborative Carousel Post yang
memungkinkan pengguna mengundang orang lain untuk
berkontribusi dengan foto atau video ke postingan carousel
mereka. Creator asli dapat menyetujui atau menolak setiap
sumbangan, dan postingan hanya akan muncul di timeline
pencipta, bukan di profil kontributor.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Langkah ini sejalan dengan fokus Instagram pada opsi
posting kolaboratif untuk meningkatkan keterlibatan dan
interaksi dalam kelompok alias circle yang lebih intim/niche.
Platform ini baru-baru ini memperkenalkan fitur seperti
berbagi Story dengan beberapa daftar grup dan
membagikan posting feed hanya kepada Teman Dekat alias
Closed Friend, menekankan pergeseran ke opsi keterlibatan
langsung dan memupuk koneksi yang berarti. Opsi
Collaborative Carousel Post saat ini sedang diuji dengan
sejumlah pengguna terpilih.

Kamu dan bisnis kamu


bisa manfaatkan ini dengan
mengundang partisipasi
audiens untuk mengisi
postingan kamu.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Interaksi Lebih Dekat Lewat Instagram

Salah satu visi ke depan Instagram adalah semakin


mempererat interaksi dan hubungan antara orang, brand.
dan creator. Hal itu dibuktikan dari Instagram pada
November memperkenalkan fitur interaksi baru yang
memungkinkan pengguna membagikan reply postingan ke
Instagram Stories mereka.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Pengguna kini dapat swipe ke samping pada sebuah reply
dan memilih untuk membagikannya ke Story, menampilkan
komentar tersebut dalam format stiker di dalam komposer
Stories. Fitur ini bertujuan untuk mengangkat interaksi yang
menurut creator itu penting dan memicu percakapan lebih
intens lagi dengan audiens. Meskipun merupakan tambahan
kecil, fitur ini memberikan cara untuk menampilkan komentar
teratas kepada audiens yang lebih luas, memberikan manfaat
bagi para pembuat konten dan merek dalam
mempromosikan interaksi berharga. Instagram telah mulai
menggulirkan opsi baru ini kepada pengguna.

Makanya ke depan hilangkan mindset jauh-jauh kalau sosial


media itu hanya sekedar posting-posting. Ada interaksi nyata
disana. Sebenarnya sekarang sudah ada, namun kedepan
akan lebih intens lagi.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Pribadi atau Personal Jadi Masa Depan Instagram

Instagram sedang menguji fitur-fitur baru untuk


meningkatkan sharing dan engagement untuk sesuatu yang
lebih private alias pribadi dan personal. Makanya ini
lingkupnya lebih kecil, seperti dalam satu circle pertemanan.

Pengguna dalam uji coba dapat merespons Pesan langsung


dengan klip audio, foto, video, GIF, dan stiker, memberikan
lebih banyak cara untuk berinteraksi dengan teman.
Instagram juga sedang menguji fitur Acara alias “Event”,
yang memungkinkan pengguna menjadwalkan dan
menentukan event atau acara pertemuan tertentu tertentu.
Selain itu, Instagram menguji Feed untuk Closed friend.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Pribadi atau Personal Jadi Masa Depan Instagram

Instagram terus mencari


cara bagaimana tidak hanya
untuk creator dan brand
saja, tapi juga untuk
personal. Karena inti dari
bisnis bagi Instagram salah
satunya ada di pengguna
personal. Percuma ada
brand dan creator, namun
kalau pengguna secara
personalnya sangat sedikit,
itu akan berpengaruh ke
Ads dan fitur-fitur lainnya
yang seharusnya bisa
mendatangkan cuan.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Instagram Jadi Social Commerce Juga

Amazon dan Meta di November 2023 ini mulai untuk


kolaborasi. Hal yang inti dari kerjasama awal ini seperti harga
secara realtime, perkiraan ongkir, dan sebagainya. Wah, kalau
di Indonesia ini seperti Tiktok Shop. Tapi bedanya ini bukan
punya satu entitas, melainkan 2 entitas yaitu Meta dan
Amazon.

Social Commerce tidak hanya ada di Indonesia atau Asia


Tenggara saja. Ataupun pelakunya tidak hanya Tiktok saja.
Tetapi yang lain sudah mulai bergerak. Makanya kedepan
dengan adanya Amazon dan Meta bergabung membentuk
sebuah social commerce, maka kedepan social commerce
akan menjadi “something” yang besar.

Instagram yang menjelma social commerce ini belum hadir di


Indonesia. Namun bisa saja suatu saat akan terjadi.

Sehingga kita harus mempersiapkan, masalah platformnya


apa itu hanya wadahnya saja. Apapun platform nya, kita
perlu siap secara strategi sosial media dan ecommercenya.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
c. YOUTUBE
Ads Blocker yang di-Block

Youtube ingin mendorong lagi orang tidak terlalu banyak


yang melakukan skip pada Ads. Di satu sisi, akan membuat
semakin banyak orang untuk mempertimbangkan
menggunakan Youtube Premium. Yang tentu itu akan
menguntungkan Youtube dari sisi premium, dan iklan yang
berjalan dari sisi pengiklan dan creator.

Hal ini sebenarnya tercermin dari aksi Youtube yang


melakukan larangan kepada pengguna untuk menggunakan
Ads Blocker. Sehingga mau tidak mau pengguna harus
menonton iklan tersebut jika tidak berlangganan premium.

Yang lebih mengagetkan lagi adalah Youtube mengecilkan


tombol skip ketika pengguna ditampilkan iklan.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform

Ternyata sebegitu effortnya ya Youtube. Menurut kamu


gimana?
Nakama Creative Lab
Youtube Jadi Sarana Mini Game

YouTube berusaha memperluas layanannya dengan


menawarkan pengalaman bermain game langsung di
platformnya, memberikan pelanggan nilai tambah dan
hiburan tambahan.

Dapat kita lihat bahwa YouTube memberikan akses kepada


pelanggan Premium-nya untuk "Playables," serangkaian
permainan online yang dapat dimainkan langsung pada
aplikasi seluler dan desktop. Pengguna Premium dapat
memainkan 37 mini-game, termasuk judul populer seperti
Angry Birds Showdown dan Brain Out, tanpa perlu
mengunduh.

Fitur eksperimental ini, yang


diperkenalkan pada bulan
September, tersedia hingga
28 Maret 2024, sesuai
pemberitahuan yang dikirim
kepada pelanggan Premium.
Langkah ini mengikuti tren
perusahaan teknologi non-
gaming, seperti Google dan
Amazon, yang mencoba
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform

memperluas ke sektor game,


dengan hasil yang bervariasi.
YouTube sering menguji fitur
pada pelanggan
berlangganannya sebelum
memutuskan penambahan
permanen.
Nakama Creative Lab
Youtube Semakin Mainstream Konten
Berdurasi Panjang

Youtube semakin banyak konten podcast. Tetapi sebenarnya


esensinya bukan pada podcastnya, melainkan bagaimana
kita dapat membuat konten dengan durasi yang panjang. Di
tahun 2024, kemungkinan besar Youtube akan terus
menampilkan konten-konten yang berdurasi panjang.

Kamu sebagai pebisnis, brand, creator, hingga pekerja


sosmed bisa memanfaatkan Youtube untuk membuat konten
berdurasi panjang.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
AI di Youtube Marak Tapi Bakal Tetap Diatur

Youtube sedang menguji fitur AI generatif untuk YouTube


yang memungkinkan pengguna membuat trek musik
menggunakan prompt teks atau melodi hummed. Salah satu
fitur dari Youtube, Dream Track, secara otomatis
menghasilkan trek musik pendek selama 30 detik dengan
gaya artis terkenal, meniru 9 artis yang bekerja sama dengan
YouTube.

Fitur lain juga mampu menghasilkan trek musik dari melodi


hummed. Dream Track sedang diuji dengan kreator terpilih di
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform

AS dan dapat menghasilkan trek dengan gaya artis seperti


Charlie Puth dan T-Pain. YouTube bertujuan
mengintegrasikan trek ini dengan layanan Shorts-nya. Alat AI
ini ditenagai oleh model generasi musik DeepMind milik
Google yang disebut Lyria, yang menjaga trek dengan
watermark SynthID yang tidak terdengar. Kedepannya akan
semakin menarik bagaimana kalau ini bisa diimplementasikan
ke industri musik di Indonesia.
Nakama Creative Lab
AI di Youtube Marak Tapi Bakal Tetap Diatur

Langkah ini merupakan bagian dari upaya YouTube untuk


menavigasi norma-norma baru dan aturan hak cipta terkait
musik yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan alias AI
(Artificial Intelligence), sekaligus menjaga hubungannya
dengan label musik besar.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Youtube Akan Makin Mirip Tiktok

YouTube akan meluncurkan bagian layout di aplikasinya


bernama "For You" untuk channel dari creator pada tanggal
20 November. Layout atau bagian ini disesuaikan dengan
setiap pengguna dan merekomendasikan "seleksi konten dari
channel pengguna kepada penonton berdasarkan riwayat
tontonan mereka." Pembuat konten dapat mengaktifkan atau
menonaktifkan fitur ini di menu kustomisasi di bawah channel
setting.

Mereka juga dapat memilih jenis konten yang ingin


ditampilkan di bagian tersebut, seperti shorts, livestreaming,
atau full-video. Fitur ini telah diuji selama beberapa bulan dan
akan tersedia untuk semua pembuat konten pada tanggal
yang disebutkan. YouTube berusaha untuk menyematkan
fitur ala TikTok ke dalam platformnya, dan "For You" terlihat
sebagai adaptasi yang cerdas terhadap formula TikTok
dengan memberikan cara menyenangkan untuk menemukan
video dari channel-channel yang sudah berjalan lama.

Youtube kedepan sepertinya akan meniru sebagian porsi dari


Tiktok. Ini agak lucu, karena Tiktok terinspirasi dari Youtube,
sedangkan Youtube juga terinspirasi dari Tiktok. Tentu sudah
jelas hal tersebut untuk membuat pengguna Youtube betah
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform

lebih lama di dalam platform.


Nakama Creative Lab
d.
Bukan Sekedar Platform Cari Kerja

Collaborative Articles di LinkedIn, yang diluncurkan beberapa


waktu lalu telah menjadi penggerak traffic tercepat di
platform ini, memanfaatkan prompt yang dihasilkan oleh
kecerdasan buatan untuk memulai posting dan mengundang
pengguna tertentu di Linkedin untuk berbagi keahlian
mereka.

Posting multi-perspektif ini bertujuan untuk memanfaatkan


keahlian pengguna dan memberikan penghargaan kepada
kontributor yang konsisten dengan badge profil yang
menonjolkan keahlian mereka. LinkedIn melaporkan
peningkatan sebesar 74% secara bulanan dalam jumlah
Collaborative Articles yang dibaca oleh pengguna,
menunjukkan minat pengguna terhadap pandangan ahli
untuk tantangan terkait pekerjaan.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Bukan Sekedar Platform Cari Kerja

Sistem ini mengenali mana orang yang keahliannya itu


relevan baik itu secara eksplisit ataupun implisit, memastikan
bahwa kontributor aktif dan berpengalaman diundang untuk
berpartisipasi. Keberhasilan inisiatif ini menunjukkan nilai
dalam berkontribusi pada Collaborative Articles selain
mendapatkan badge "Top Contributor".

Tentu dampak dari Collaborative Article ini ada banyak mulai


dari traffic dan engagement pengguna hingga bagaimana
seseorang yang memiliki skill bisa menunjukkan dan
memaparkan apa yang diketahui. Dan itu akan menjadi
pendorong kredibilitas seseorang. Linkedin bukan lagi
sekedar platform pencari kerja. Tapi juga mengembangkan
karir ke atas dan ke samping melalui personal branding yang
nyata berbasis kemampuan profesionalitas.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Platform Professional yang Valid dan Sehat

LinkedIn memperluas verifikasi ID melalui kemitraan dengan


Persona, memungkinkan pengguna di wilayah lainnya juga
untuk bisa mengonfirmasi identitas (seperti KTP) mereka di
Linkedin.

Pengguna bakal dapat badge verifikasi pada profil LinkedIn


mereka, mengonfirmasi pengunggahan dan verifikasi ID
pemerintah mereka. LinkedIn awalnya meluncurkan verifikasi
ID di AS pada bulan April melalui kemitraan dengan CLEAR
dan memperluasnya ke Kanada dan Meksiko. Kemitraan baru
dengan Persona memperluas opsi konfirmasi ID ke lebih
banyak wilayah, termasuk Argentina, Australia, Brasil,
Indonesia, Nigeria, Arab Saudi, dan lainnya. Pengguna
memerlukan paspor yang dikeluarkan pemerintah dengan
chip NFC untuk verifikasi. Langkah ini bertujuan untuk
menambah lapisan keamanan tambahan pada profil
pengguna dan melawan peningkatan bot yang diaktifkan AI
di platform sosial.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
Nakama Creative Lab
Platform Professional yang Valid dan Sehat

Dengan adanya verifikasi ID, maka bisa meminimalisir akun-


akun palsu atau mungkin akun-akun bodong. Terlebih ini
konteksnya adalah pekerjaan dan profesionalisme. Tentu
ketika ini menuju eskalasi yang lebih besar, maka akan
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform

tercipta ekosistem yang sehat di Linkedin.


Nakama Creative Lab
e. FACEBOOK
Meta dengan Lead Generation

Meta telah merilis panduan iklan Lead Generation yang baru,


merinci berbagai opsi dan tools bagi pengiklan di
platformnya. Panduan ini memberikan gambaran pilihan
promosi Lead Generation dari Meta, termasuk insight dari
performa dan bagaimana implementasinya. Panduan ini juga
menyediakan panduan langkah demi langkah tentang cara
menyiapkan setiap opsi untuk respons optimal. Iklan Lead
Generation telah mendapatkan momentum, terutama di
India, di mana WhatsApp menjadi alat komunikasi kunci bagi
lebih dari sepertiga populasi. Pendapatan Meta dari iklan
Click-to-Message di India telah meningkat 2x lipat dari tahun
ke tahun, mencerminkan pergeseran yang semakin
meningkat ke aplikasi pesan untuk berinteraksi. Dan ini bisa
jadi cerminan juga di Indonesia.
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform

Meta dengan Lead Generation

Nakama Creative Lab


Nakama Creative Lab
Facebook di Tahun Politik Indonesia

Di Indonesia sudah mulai memasuki tahun politik. Diprediksi


juga, Facebook akan menjadi salah satu target penggunaan
iklan bagi partai atau entitas pemain politik.

Tidak hanya untuk presiden, namun juga untuk calon


legislatif termasuk pada pemilihan kepala daerah nantinya.

Secara tidak langsung, perhatian kita akan bersaing juga oleh


entitas tersebut.

Integrasi Facebook dan Whatsapp


Makin Dalam

Meta akan menggunakan Whatsapp sebagai berkembangnya


Facebook untuk bisnis (maksudnya bisnis kita sebagai
pengiklan). Kamu bisa melihat ada opsi bagaimana kita bisa
mengintegrasikan hal tersebut.

Memaksimalkan kegunaan Whatsapp yang dimiliki oleh Meta.


Sehingga Meta bisa dapat cuan, kamu sebagai pebisnis atau
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform

pengiklan pun bisa dapat cuan dari Whatsapp. Terlebih


penggunanya di Indonesia sudah sangat banyak.
Nakama Creative Lab
f. (Twitter)
Kepastian X adalah Ketidakpastian
Keputusan untuk beriklan di platform X atau Twitter saat ini
menjadi suatu pertimbangan yang kompleks dan perlu
dilakukan dengan hati-hati. Platform X, di bawah
kepemimpinan Elon Musk, sedang menghadapi tantangan
besar dengan adanya boikot pengiklan dan tindakan
kontroversial yang dapat menciptakan ketidakpastian.

Banyak brand-brand besar seperti Disney melakukan boikot


untuk beriklan di X. Tapi di satu sisi, kita juga dapat berpikir
bahwa ketika “yang besar-besar” pada minggat, maka
kesempatan kita sebagai brand yang lebih kecil untuk
beriklan.

Everything App yang Masih “Ngawang”


Elon Musk punya visi bahwa X akan jadi everything app di
masa yang akan datang. Tapi menurut tim kami, justru itu
yang malah membuat X ini tidak jelas arahnya kemana.
Karena ketika kita menargetkan untuk menjadi apapun, maka
tidak akan menjadi apapun.

Mulai dari wacana platform pencari jodoh, pencari kerja,


hingga platform pembayaran. Dan untuk mewujudkan
3 | Tren 2024 Berdasarkan Platform

everything app butuh waktu yang tidak sebentar. Hitungan


tahun bisa menjadi nasib untuk bisa jadi everything app.

Makanya ke depan kita perlu terus melirik mata ke X, karena


di satu sisi tidak jelas, tapi ada peluang bahwa X akan
menciptakan sesuatu yang “wow” di kemudian hari.
Nakama Creative Lab
4
Tren 2024
Berdasarkan
Trifecta Digital
Marketing
Nakama Creative Lab
a.OWNED MEDIA
Livestreaming Makin Merajalela
Livestreaming akan banyak berat di marketplace, mengingat
social commerce sulit dan kemungkinan kecil ada di
Indonesia. Meskipun baru-baru ini, ada kabar bahwa Tiktok
akan bekerja sama dengan Tokopedia untuk bersama
membangun social commerce secara legal di Indonesia.

Kalaupun Tiktok Shop tidak akan kembali lagi, maka besar


kemungkinan didominasi oleh Shopee. Tapi kalau Tiktok
Shop kembali, maka jagat livestreaming akan kembali ramai
seperti dulu.

Karena mau apapun platformnya, saat ini memang sudah


eranya livestreaming. Calon pembeli dapat berinteraksi
langsung hingga melihat demo produk secara langsung
hanya melalui smartphone atau perangkat yang dimiliki. Jadi
pastikan brand kamu bersiap untuk livestreaming.

Makin Banyak Hook Template Bertebaran


4 | Tren 2024 Berdasarkan Trifecta Digital Marketing

Kita sebagai audiens yang menikmati konten, ataupun


creator/brand yang membuat konten yang mencari referensi
akan banyak bertebaran “Hook Template” dari banyak
konten. Karena makin banyak orang teredukasi apa itu hook
dan bagaimana cara membuatnya.

Contoh hook yang sering digunakan “Jangan lakukan ini, tapi


lakukan itu”. Atau bisa juga, “Kamu akan rugi kalau bla bla
bla, simak ini baik-baik”. Dan masih banyak contoh model
hook lainnya.
Nakama Creative Lab
Maka dari itu yang perlu kamu lakukan adalah membuat hook
yang mungkin bisa jadi menggunakan salah satu template
itu, Tapi pastikan topik bahasannya adalah sesuatu yang
super-relate (sangat relevan) dengan audiens. Sehingga
meskipun hooknya terkesan template dan banyak digunakan,
orang-orang akan tetap menyimak konten kamu dikarenakan
itu sangat relevan bagi mereka.

Konten Storytelling akan Menjadi Komoditas

Konten storytelling masih di atas angin pada tahun 2024


nanti. Semakin banyak juga konten-konten yang bertumpu
besar pada storytelling. Selain yang sudah ada, banyak juga
creator baru bermunculan dengan konsep storytelling.

Ini akan membuat brand dan creator tersebut berimprovisasi


tentang bagaimana cara memberikan deliver dari segi
storytelling. Kunci untuk bisa “keluar” dari persaingan
komoditas storytelling ini adalah cerita yang unik, otentik,
dan berbeda dari yang lain.

Kamu bisa mencari storytelling itu dari visi brand, masalah


yang ingin diselesaikan, hingga latar belakang brand kamu.
4 | Tren 2024 Berdasarkan Trifecta Digital Marketing

Dengan begitu, kamu menjadi “sapi ungu” yang sangat unik


dan berbeda dari yang lain, setidaknya dari segi narasi atau
storytellingnya.
Nakama Creative Lab
Makin Banyak Personal Branding

Konten untuk personal branding semakin marak. Terlebih


kesadaran orang, terutama untuk anak muda termasuk fresh
graduate sadar akan pentingnya personal branding. Platform
yang digadang-gadang akan banyak digunakan untuk
personal branding adalah Linkedin dan juga Tiktok.

Apabila kamu adalah pemilik brand, tidak masalah dan justru


bagus lho untuk bisa “tap in” ke mereka yang sedang
membangun personal branding. Contoh misal ada brand
beauty yang mengkomunikasikan bagaimana self
development wanita itu penting, tidak hanya cantiknya saja.

Maka brand beauty tersebut bisa menggandeng fresh


graduate untuk menjadi entah influencer atau mungkin brand
ambassador. Nantinya mereka akan menjadi representasi
untuk wanita yang selalu meningkatkan self development
terutama dari keahlian/skill, pengetahuan/knowledge, dan
pengalaman.

Di satu sisi, apabila kamu seorang creator, maka ini


momentum yang tepat untuk kamu bisa ikutan gelombang
yang akan datang ini. Mau apapun niche atau bidang kamu.
4 | Tren 2024 Berdasarkan Trifecta Digital Marketing
Nakama Creative Lab
Komunikasi Marketing Semakin Canggih

Secara komunikasi makin banyak juga pemilik brand hingga


pekerja sosial media yang memahami gaya Marketing 1.0, 2.0,
3.0, hingga 4.0. Salah satu yang menyebabkan faktor makin
banyak yang melek akan komunikasi marketing dari yang 1.0
hingga 4.0 adalah karena sosok bernama Deryansha yang
cukup vokal dan konsisten membahas terkait hal ini.

Dengan semakin banyaknya orang yang melek akan hal ini,


maka akan semakin banyak pula yang mulai menerapkannya
di sebuah bisnis ataupun dalam konteks personal branding.
4 | Tren 2024 Berdasarkan Trifecta Digital Marketing
Nakama Creative Lab
b.PAID MEDIA
Tiktok Ads Semakin Gencar
Pada tahun 2024, Tiktok ads akan semakin gencar. Apalagi
ditambah banyak report2 tiktok yang menggaungkan
potensi terkait Tiktok ads ini, entah untuk Q5 holiday
ataupun momentum lainya.

Penggunaan KOL Bersifat Jangka Panjang


Mengutip dari laporan yang disampaikan oleh Semrush, ke
depan, khususnya di tahun 2024, penggunaan KOL (Key
Opinion Leader) akan bersifat lebih jangka panjang,
ketimbang sekedar sekali bayar beres. Apalagi adanya
affiliate, akan membuat batas endorsement KOL menjadi
blur. Dari yang awalnya ketika bekerjasama dengan KOL
sifatnya hanya 1-2 konten, ke depan diprediksi akan
sistemnya menjadi per bulan atau hitungan periode tertentu
(seperti mingguan, 2 mingguan, bulanan, atau kuartalan).

Lalu kenapa endorsement KOL dan affiliate KOL bisa menjadi


4 | Tren 2024 Berdasarkan Trifecta Digital Marketing

blur? Karena dengan semakin maraknya Shopee Affiliate


hingga Tiktok Affiliate semakin banyak peminat/pelakunya,
maka banyak brand yang terbiasa bekerjasama dengan
skema campuran antara endorsement sekaligus dengan
affiliate.

Ingat, bukan berarti KOL tidak bisa mendapatkan bayaran


endorsement lagi, tapi lebih kepada batas endorsement dan
affiliator akan sangat tipis dan bahkan bisa dijadikan ruang
negosiasi untuk kesepakatan kerjasama antara brand dengan
KOL.
Nakama Creative Lab
c.EARNED MEDIA
Konten UGC Jadi Pedang Bermata Dua
Sekarang di akhir 2023, cukup banyak creator yang
bermunculan. Hal itu juga menyebabkan banyaknya konten
UGC (User Generated Content), alias konten yang dibuat
oleh creator-creator tersebut.

Dengan semakin banyaknya konten UGC, di satu sisi bagi,


tapi juga di satu sisi bisa menjadi bumerang juga.
Earned Media kedepannya bakal bisa jadi pedang bermata
dua. Kalau brand kamu bagus, banyak yang bikin konten
(salah satunya di platform Tiktok) lalu membahas kamu
secara positif. Tapi di satu sisi, ketika Anda ada sesuatu yang
negatif, lalu dibahas oleh orang/creator, maka itu bisa
menjadi bumerang untuk kamu.

Salah satunya dapat kita lihat kemarin saat kejadian dimana


ada brand makanan sehat yang dikatakan overclaim karena
antara tabel gizi tidak sesuai dengan apa yang ada oleh
creator. Hal tersebut banyak diamini oleh netizen. Tentu itu
berdampak buruk bagi brand tersebut.
4 | Tren 2024 Berdasarkan Trifecta Digital Marketing

Makanya penting untuk menjaga reputasi, namun secara


otentik dan transparan juga. Ini menjadi pelajaran berharga
untuk brand kamu, terutama dalam menghadapi 2024.
Nakama Creative Lab
Makin Banyak Brand Pakai Affiliator
Pada tahun 2024 nanti, akan semakin banyak brand yang
memanfaatkan affiliator. Sehingga ini akan membuat
ekosistem affiliator semakin matang (mature). Ada hal-hal
yang mungkin terjadi seperti brand membuat “pasukan”
affiliator sendiri.

Pada “pasukan” affiliator tersebut berbentuk semacam


kumpulan semi-komunitas untuk affiliator-affiliator tersebut
membantu menjualkan produk dari sebuah brand. Sehingga
brand tidak perlu mencari satu, lalu ganti affiliatornya lagi.
Melainkan mereka mempertahankan affiliator yang sudah ada
dioptimalkan lagi.
4 | Tren 2024 Berdasarkan Trifecta Digital Marketing
Nakama Creative Lab
5
Masa Depan
Social Commerce
di 2024
Nakama Creative Lab
Sosial Media Berdampingan dengan
Marketplace

Platform marketplace akan semakin “erat berdampingan”


dengan sosial media. Terlebih dengan adanya wacana sejak
Trend Report ini dibuat, Tiktok Shop yang berasal dari Tiktok
(yang mana itu sosial media) dan Tokopedia yang
merupakan marketplace itu bergabung.

Dengan adanya kejadian tersebut, bukan tidak mungkin ada


potensi Shopee bergabung dengan Meta. Mengingat Meta
mencoba membangun Social Commercenya bersama
Amazon di negara Amerika Serikat. Ketika Meta mencari
pasar dan potensi lebih di daerah Asia Tenggara khususnya
di Indonesia, maka bukan tidak mungkin yang menjadi opsi
adalah Shopee, sebagai lawannya Tokopedia yang mungkin
sudah bergabung dengan Tiktok (sejak trend report ini
dibuat).

Ketika itu terjadi, maka fenomena Social Commerce di tahun


2024 akan semakin masif, artinya tidak hanya satu pemain
saja.
5 | Masa Depan Social Commerce di 2024
Nakama Creative Lab
Customer Journey Bisa Semakin Pendek
dan Panjang

Prediksi Customer Journey, atau bagaimana perjalanan


pelanggan membeli produk kamu, tentu tergantung juga
bagaimana nantinya Social Commerce itu bekerja.

Apabila ternyata skenario yang terjadi adalah tidak adanya


social commerce secara murni, yang ada hanya sosial media
saja, ataupun marketplace saja, maka customer journey pun
akan jadi semakin panjang. Sehingga dalam skenario
tersebut, brand akan mencari cara bagaimana menambah
traffic untuk dapat ke marketplace, salah satunya ke sosial
media. Walaupun yang menjadi tantangan adalah tentu
dengan platform yang berbeda, perlu usaha lebih dalam
memindahkan traffic dari sosial media ke marketplace.
Sehingga customer journey akan lebih panjang.

Sebaliknya, ketika nanti Titkok Shop benar akan kembali lagi,


maka customer journey bisa semakin pendek. Atau, kalaupun
sama, setidaknya bisa lebih seamless dan cepat. Karena
calon pelanggan tidak perlu mencari produk-produk sendiri
di marketplace, mereka dapat ditawarkan produk dari brand
melalui konten berupa video ataupun livestreaming.

Namun yang mesti dipahami adalah bahwa secara dasarnya,


kamu mesti pahambahwa marketplace sebagai kanal yang
5 | Masa Depan Social Commerce di 2024

lebih kepada transaksi sedangkan sosial media lebih kepada


kanal pemasaran.
Nakama Creative Lab
Tiktok Shop akan Menjadi Kunci
Social Commerce

Walaupun mungkin nanti akan ada persaingan dari Shopee


atau platform lain yang akan datang, namun Tiktok Shop
dinilai menjadi kunci dari social commerce. Salah satu
alasannya adalah karena Tiktok Shop merupakan pionir social
commerce di Indonesia.

Kebiasaan orang Indonesia sudah pernah terbentuk saat


Tiktok Shop kemarin. Shopee yang mau meniru seperti itu
pun, dengan Shopee Live dan juga Shopee Video, belum
terlalu seoptimal Tiktok Shop.

Sehingga nantinya ketika muncul platform-platform lainnya


yang berdatang, kamu tetap bisa memegang dan tetap
mengalokasikan setidaknya sebagian sumberdaya kamu
pada Tiktok Shop. Karena ekosistemnya pada saat itu pun
bisa dibilang sudah mulai matang.
5 | Masa Depan Social Commerce di 2024
Nakama Creative Lab
6
Masa Depan
Content Creator,
Influencer, dan
Affiliator
Nakama Creative Lab
a. CONTENT CREATOR
Dengan tahun 2023 yang mengalami jumlah kenaikan
Content Creator secara signifikan, ditambah banyaknya
course, bootcamp, komunitas, dan semacamnya yang
mengajarkan bagaimana menjadi Content Creator, maka
diprediksi tahun 2024 nanti akan semakin banyak lagi
Content Creator di Indonesia.

Dan Content Creator ini terbagi menjadi dua yaitu Intellectual


dan Commercial. Intellectual Content Creator yang dimaksud
adalah untuk industri seperti marketing, programming,
keuangan, kimia, teknik mesin, pergudangan, dan sebagainya
yang ilmu tersebut merupakan bidang pekerjaan. Biasanya
berujung pada monetisasi berbentuk pembelajaran ilmu lebih
dalam seperti ebook, video on demand, sampai workshop.

Sedangkan ada jenis yang satu lagi yaitu Commercial


Content Creator yaitu untuk industri seperti home &
appliance, electronic gadget, skincare, fashion, dan industri
lainnya yang lebih kepada berorientasi produk untuk dijual.
6 | Masa Depan Content Creator, Infulencer, dan Affiliator
Nakama Creative Lab
Kedua jenis Content Creator tersebut sama-sama bagus,
sama-sama akan terus berkembang, tinggal bagaimana
seseorang yang ingin menjadi Content Creator lebih cocok
menjadi tipe yang seperti apa. Apakah menjadi Content
Creator yang Intellectual atau yang Commercial.

Keduanya akan mempunyai jalannya masing-masing dan


semakin terpolarisasi. Namun, akan ada titik tertentu ketika
kedua jenis Content Creator tersebut bergabung menjadi
satu dalam seseorang.
6 | Masa Depan Content Creator, Infulencer, dan Affiliator

Contoh, Content Creator di bidang fashion yang membahas


juga masalah keuangan. Atau Content Creator di bidang
teknik mesin yang membahas juga masalah home &
appliance. Kemungkinan hal tersebut bisa diakibatkan karena
umumnya semakin berkembangan seorang Content Creator,
dia akan mencari ceruk pasar baru, atau ceruk niche/bidang
baru untuk dibahas. Entah itu dari sesuatu yang potensial di
market, ataupun memang sesuatu yang dia suka/kuasai
secara pribadi minat bidang tersebut.
Nakama Creative Lab
b. INFLUENCER
Influencer disini sebenarnya lebih diartikan sebagai orang
yang mempunyai pengaruh. Dan terbagi menjadi dua yaitu
influencer yang karena memang dia merupakan seseorang
yang digandrungi secara personal. Dan tipe yang satu lagi
adalah influencer yang memiliki pengaruh karena ia
merupakan seorang content creator.

Pada tahun 2024 nanti, akan semakin banyak influencer yang


merupakan hasil dari content creator. Karena seperti yang
kita tahu kalau content creator pasti punya personality
masing-masing. Hal itulah kadang yang juga disukai oleh
audiens.

Contohnya, pada 2023 ini kita sempat dibuat matanya


tertuju pada Pandawara Group. Salah satu yang cukup
disorot secara personal adalah Gilang Rahma. Salah satu tim
dibalik Pandawara Group yang membuat konten untuk
membersihkan sampah di suatu tempat tertentu. Awalnya
audiens hanya melihat Pandawara Group sebagai satu
kesatuan, lama kelamaan audiens juga akan melihat
6 | Masa Depan Content Creator, Infulencer, dan Affiliator

personalnya.

Itu baru Content Creator yang berupa grup atau


berkelompok. Apalagi untuk Content Creator yang solo alias
sendirian. Tentu itu lebih tersorot lagi. Ditambah ketika
influencer tersebut memiliki karakteristik atau persona yang
cukup unik bagi audiens.
Nakama Creative Lab
c. AFFILIATOR
Dengan munculnya program Tiktok Affiliate dan Shopee
Affiliate, maka saat ini hingga tahun 2024 nanti, ada
pekerjaan bernama Affiliator. Tahun 2023 pun sudah ada,
namun pada tahun ke depan yaitu 2024, akan lebih masif
lagi.

Tapi harapannya adalah para affiliator ini semakin lebih baik


lagi standar dalam membuat kontennya. Karena kalau kita
lihat, cukup banyak saat ini affiliator yang mungkin kurang
maksimal dalam membuat konten.

Ketika affiliator nanti membuat konten semakin bagus lagi,


entah itu berupa video ataupun live, maka potensi orang
tertarik produk tersebut semakin tinggi dan bisa
berpengaruh positif ke penjualan. Affiliator senang, brand
pun juga senang.

Pesan untuk brand, mulai dari sekarang cobalah untuk


mengedukasi kepada affiliator bagaimana cara membuat
konten yang lebih proper. Tidak hanya sekedar bikin asal-
6 | Masa Depan Content Creator, Infulencer, dan Affiliator

asalan saja.

Sebaliknya, untuk affiliator yang sudah berjuang membuat


konten dan belum maksimal. Coba buat dan optimasi lagi
hal-hal yang belum maksimal dalam membuat konten.
Seperti dari segi hooknya, isinya, sampai Call to Action
seperti apa.
Nakama Creative Lab
7
Selamat Tinggal
Konten
Short-Video?
Nakama Creative Lab
Pada tahun 2024 nanti, konten video akan tetap ada,
termasuk video dengan format vertikal yang selama ini kita
sudah familiar. Namun ada satu hal menarik. Ke depannya,
konten short-video dengan format vertikal akan perlahan
“tenggelam”. Akan tergantikan oleh video dengan format
vertikal namun memiliki durasi lebih panjang.

Kita bisa lihat tahun 2023 ini, gerak-gerik platform mulai


mengarah bagaimana terutama Tiktok mendorong creator
dan brand untuk membuat video dengan durasi di atas satu
menit (atau bisa disebut 1 minute plus). Lama kelamaan, kita
bisa lihat saat ini banyak video yang muncul di FYP kita
punya durasi yang panjang-panjang. Seperti 3 menit, 5 menit,
bahkan ada yang 10 menit.

Tiktok punya tujuan tersendiri untuk mengarah ke video


berdurasi panjang. Salah satu hal yang cukup diperhatikan
adalah karena Titkok ingin membuat penggunanya betah
lebih lama di platform yang dia miliki tersebut. Selain itu juga
ada alasan lain terkait monetisasi pada creator. Dengan video
yang lebih panjang, maka Tiktok punya potensi untuk
menyisipkan iklan di sela-sela konten video miliki si creator.
Tentu itu akan lebih mematangkan ekosistem secara
keseluruhan. Brand bisa menumpang awareness atau
exposure kepada creator, sedangkan creator bisa
mendapatkan hasil dari iklan yang diletakkan pada video
miliknya. Kerjanya kurang lebih mirip seperti Google Adsense
7 | Selamat Tinggal Konten Short-Video?

pada Youtube.
Nakama Creative Lab
Sehingga masa depan Titkok ada pada “Long-form Vertical
Video”. Walaupun agak ironi bahwa dulu platform ini dikenal
sebagai platform yang menyajikan video-video pendek.
Namun itulah dinamika perubahan. Kamu perlu hadapi dan
adaptasi ini di tahun 2024 nanti. Baik sebagai brand ataupun
creator.

Namun yang cukup unik adalah bagaimana Instagram, tidak


begitu memprioritaskan lagi yang namanya Reels. Saat itu
memang pernah bagaimana Instagram sangat menjunjung
tinggi dan mendewakan Reels. Karena sebagai pesaing
Tiktok.
7 | Selamat Tinggal Konten Short-Video?

Namun lama eklamaan Instagrams adar bahwa Reels miliknya


tidak terlalu profitable bagi Meta. Hal itu disampaikan oleh
pihak Meta sendiri. Tapi bukan berarti tahun 2024 yan
namanya Reels itu tidak berguna, namun lebih kepada Reels
hanya menjadi salah satu fitur saja. Tidak d-anak emas-kan.
Nakama Creative Lab
8
Semakin Banyak
Brand Punya
Tim In-House
Nakama Creative Lab
Salah satu fenomena yang cukup menarik diamati adalah
bahwa semakin banyak brand yang memiliki tim in-house.
Maksud dari tim in-house adalah tim internal yaitu yang
merupakan karyawan dari brand tersebut.

Brand terutama UMKM semakin banyak yang mulai merekrut


dan membangun tim internal sendiri dengan rata-rata 1-2
orang. Alasan mengapa brand-brand mulai membangun tim
in-house sendiri bervariasi mulai dari mencari orang yang
lebih dedikasi khusus industri dari brand tersebut, memiliki
kontrol lebih terhadap tim, sampai dengan fleksibilitas dari
tim tersebut.

Posisi yang direkrut tim in house ini namanya bermacam-


macam juga. Namun yang paling sering ditemui ada
beberapa seperti Content Creator, Social Media Specialist,
Graphic Designer, sampai dengan Host Livestreamer.

Tentu ketika brand membangun tim in-house sendiri memiliki


kelebihan sekaligus kekurangan tersendiri.

Kelebihan memiliki tim in-house seperti yang disampaikan


tadi adalah karena punya orang yang lebih dedikatif
terhadap satu industri khusus, punya kontrol lebih, sampai
dengan fleksibilitas tim tersebut.
8 | Semakin Banyak Brand Punya Tim In-House
Nakama Creative Lab
Namun di satu sisi juga ada kelemahan. Banyak brand yang
masih menganggap 1-2 orang cukup untuk melejitkan
bisnisnya lewat sosial media. Apalagi yang hanya 1 orang.
Padahal tentu hasil pekerjaan 1 orang dengan 1 tim itu
berbeda. Dengan asumsi 1 tim itu berkisar 4-5 orang orang
atau bahkan lebih.

Kelemahan lainnya adalah biasanya akan terjebak menjalani


rutinitas yang sudah ada tanpa memiliki perspektif atau
sudut pandang yang lain. Karena orang atau tim yang dimiliki
cenderung berfokus pada 1 industri saja. Dan juga
permasalahan gaji bulanan yang menjadi fixed cost bagi
brand termasuk UMKM juga jadi pertimbangan.

Namun bukan berarti tim in-house itu salah karena memiliki


kekurangan. Ada jalan alternatif seperti tetap membangun
tim internal berjumlah sekitar 2 orang, lalu sisanya diserahkan
kepada outsource seperti social media agency.

Disarankan kamu sebagai pemilik brand berfokus memiliki


tim internal yang fokus pada eksekusi. Karena secara beban
gaji tentu akan lebih murah posisi atau peran eksekutor
daripada strategis.

Nah untuk sisi strategisnya bisa kamu perankan sendiri atau


rekrut outsource seperti social media agency yang berfokus
8 | Semakin Banyak Brand Punya Tim In-House

pada strategi. Dan Nakama Creative Lab siap bantu kamu


dari sisi strategi sosial media.
Nakama Creative Lab
Kesimpulan
9
Nakama Creative Lab
Secara garis besar, sosial media di tahun 2024 ini akan
bersifat lebih dinamis dengan adanya AI (Artificial
Intelligence), semakin banyak brand yang memiliki tim sosial
media sendiri, semakin menyatunya antara sosial media dan
ecommerce lewat social commerce, livestreaming semakin
intens, hingga affiliator dengan konten UGC (User Generated
Content) akan menjadi salah satu andalan brand di sosial
media.

Kamu sebagai pemilik brand ataupun pekerja sosmed bisa


terus mengejar perubahan yang sangat cepat ini.
9 | Kesimpulan
Nakama Creative Lab
DAFTAR PUSTAKA
https://www.socialmediatoday.com/news/tiktok-artist-accounts-promote-emerging-
musicians/701181/
=====================================================================
https://www.socialmediatoday.com/news/tiktok-says-users-spending-half-time-
minute-clips/700748/
=====================================================================
https://www.socialmediatoday.com/news/tiktoks-ar-effect-house-comes-beta-mode-
expanding-creator-opportunities/692405/
=====================================================================
https://www.socialmediatoday.com/news/tiktok-adds-new-conversational-ui-help-
guide-its-algorithms/700554/
=====================================================================
https://www.socialmediatoday.com/news/tiktok-adds-more-metrics-provide-further-
insight-how-tiktok-ads-drive-conversation/700116/
=====================================================================
https://www.socialmediatoday.com/news/tiktok-says-not-fueling-partisan-trends-
related-the-israel-hamas-war/699640/
=====================================================================
https://www.instagram.com/p/CvFmSepg4d1/?img_index=5
=====================================================================
https://www.socialmediatoday.com/news/instagram-expands-creator-subscriptions-
program-10-more-regions/688832/
=====================================================================
https://www.socialmediatoday.com/news/instagram-enable-all-users-download-
publicly-posted-reels-clips/700640/
=====================================================================
https://www.socialmediatoday.com/news/instagrams-retiring-guides-posting-option-
next-month/699984/
=====================================================================
https://www.socialmediatoday.com/news/meta-previews-new-generative-ai-tools-
facilitate-video-and-image/700070/
=====================================================================
https://www.socialmediatoday.com/news/instagrams-experimenting-with-a-new-
notes-wonder-wall-for-user-profiles/699815/
=====================================================================
https://www.socialmediatoday.com/news/instagram-launches-creation-tools-reels-
stories-including-text/699921/
=====================================================================
https://www.socialmediatoday.com/news/instagram-rolls-new-achievement-awards-
creator-milestones/699814/
=====================================================================
https://www.socialmediatoday.com/news/meta-expands-paid-verification-business-
program-canadian-brands/698230/
=====================================================================
Daftar Pustaka

https://www.socialmediatoday.com/news/instagram-tests-collaborative-carousel-
posts/698119/
=====================================================================
Nakama Creative Lab
https://www.socialmediatoday.com/news/instagram-will-now-highlight-post-replies-
stories/699101/
=====================================================================
https://www.socialmediatoday.com/news/instagram-tests-feed-more-enclosed-group-
sharing/699527/
=====================================================================
https://www.socialmediatoday.com/news/meta-inks-deal-with-amazon-to-facilitate-
shopping-on-facebook-and-ig/699528/
=====================================================================
https://www.inews.id/techno/internet/youtube-perluas-tombol-skip-ads-lebih-kecil-
bentuknya-seperti-pil
=====================================================================
https://www.theverge.com/2023/11/27/23978515/youtube-playables-games-premium-
subscribers
=====================================================================
https://www.theverge.com/2023/11/16/23963570/youtube-generative-ai-dream-track-
music-tools-voice-clone
=====================================================================
https://www.theverge.com/2023/11/8/23952539/youtube-for-you-channel-
personalized-mix
=====================================================================
https://www.socialmediatoday.com/news/linkedin-shares-insights-engagement-
collaborative-articles/700353/
=====================================================================
https://www.socialmediatoday.com/news/linkedin-expands-id-verification-more-
regions/700790/
=====================================================================
https://www.socialmediatoday.com/news/meta-publishes-new-guide-to-its-lead-gen-
ad-options/699533/
=====================================================================
Daftar Pustaka
Nakama Creative Lab
Social Media Strategy
Masterclass

Tempat untuk belajar strategi sosial media


dengan format rekaman, sehingga fleksibel
belajarnya. Dijelaskan STPE BY STEP cara
membuat strategi sosial media dari A sampai Z.
Nakama Creative Lab

Langsung cek di bio Instagram/Tiktok


kami untuk selengkapnya.
Nakama Creative Lab
TENTANG KAMI
Perkenalkan, kami dari Nakama Creative Lab (NCL). Kami
percaya bahwa kami bisa membawa sosial media agar bisa
memberikan dampak yang bermakna bagi sekitar, termasuk
Anda sebagai pemilik bisnis. cara yang kami lakukan untuk
mewujudkan hal tersebut diantaranya adalah membuat konten
yang berkualitas, memberikan pengalaman yang
mengagumkan ketika bekerjasama dengan kami, serta tidak
hanya sekedar membantu Anda, tapi juga mengedukasi Anda.

Kami hadir dengan berbagai solusi sosial media mulai dari


Social Media Strategy, Social Media Strategy Consultant, Social
Media Management, Social Media In-House Training, dan
lainnya yang bisa disesuaikan berdasarkan kebutuhan bisnis
kamu.

Selain itu kami juga memiliki sederet digital product yang bisa
berguna untuk produktivitas pekerjaan sosial media kamu
mulai dari ebook, template, sampai video on demmand.
Dnegna topik beragam, kamu bisa sesuaikan dengan
kebutuhan serta konteks indvidu kamu. Kamu bisa cek di
platform Mayar ya untuk digital product.

https://nakama-creative-lab.mayar.link/bio
Nakama Creative Lab
KONTAK KAMI
Email : marketing@nakamacreativelab.com
Whatsapp : 0821-3197-8282
Tiktok : @nakamacreativelab // @nakama_creativelab
Instagram : @nakamacreativelab // @nakama_creativelab
Linkedin : Nakama Creative Lab
Mayar : https://nakama-creative-lab.mayar.link/bio

Anda mungkin juga menyukai