ANTI KORUPSI
Agus Achmadi
Disampaikan dalam
PELATIHAN KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI
Di Soerojo Hospital
Tanggal 25 Mei 2023
1
5/21/2023
1. Latar Belakang
2. Pengertian Korupsi
3. Sejarah Penanganan Korupsi di
LAYOUT
Indonesia
4. Tindak Pidana Korupsi di Dunia
Layanan Kesehatan
5. Pencegahan Korupsi
a. Pengendalian Gratifikasi
b. Whistle Blowing System
c. Pengendalian Sponsorship
6. Kesimpulan
LATAR BELAKANG
Indeks Persepsi Korupsi
1. Adalah gambaran persepsi korupsi atas
penyalahgunaan wewenang untuk
kepentingan pribadi, yang mencakup
sektor publik, administrasi
pemerintahan, dan politik.
2. Mengukur tingkat persepsi korupsi sektor
publik di 180 negara/ wilayah di seluruh
dunia.
2
5/21/2023
LATAR BELAKANG
IPK Indonesia
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2002-2022
45
Rata-Rata
40 Global 43
40 38 38
37 37 37
36
35 34 34
32 32
30
30 28 28
26
25 24
23
22
20
20 19 19
15
10
LATAR BELAKANG
IPK Indonesia
3
5/21/2023
LATAR BELAKANG
IPK Indonesia
LATAR BELAKANG
4
5/21/2023
Pengertian Korupsi
1. Berkembang dengan begitu banyak definisi.
2. Dapat ditemui dalam berbagai perspektif: harfiah,
pendapat berbagai pakar, maupun berdasarkan legislasi
yang mengaturnya.
3. Berasal dari Bahasa Latin corruptio atau corruptus:
tindakan merusak atau menghancurkan.
4. Corruptio kebusukan, keburukan, kebejatan,
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral,
penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau ucapan
yang menghina atau memfitnah.
5. KBBI: penyelewengan atau penyalahgunaan uang
negara untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
6. World Bank (2000): penyalahgunaan kekuasaan publik
untuk keuntungan pribadi menjadi standar
internasional dalam merumuskan korupsi.
Pengertian Korupsi
5
5/21/2023
• Orde Lama
• Kerajaan
• Orde Baru
• Penjajahan Penjajahan • Orde Reformasi
Pra
Kemerdekaan
Kemerdekaan
6
5/21/2023
Sejarah….
Sejarah….
7
5/21/2023
Sejarah….
Sejarah….
8
5/21/2023
Sejarah….
Sejarah….
9
5/21/2023
Sejarah….
10
5/21/2023
Pencegahan Korupsi
1. Pengendalian Gratifikasi
Gratifikasi adalah:
- pemberian dalam arti luas (Penjelasan Pasal 12B UU Tipikor).
- pemberian dalam arti luas meliputi uang, barang, rabat (discount),
komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas
penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan
fasilitas lainnya, baik yang diterima di dalam negeri maupun di
luar negeri, yang dilakukan dengan menggunakan sarana
elektronik atau tanpa sarana elektronik (Permenkes No. 1/2022
ttg Pengendalian Gratifikasi di Lingk. Kemenkes).
Penyuapan Gratifikasi
Transaksional Pasif
Pegawai
Negeri/ Pengusaha/
Pengusaha/ Masyarakat
Penyelenggara
Masyarakat
Negara
Aktif
Pemerasan
Pengusaha/
Masyarakat
11
5/21/2023
Gratifikasi
Tidak Dianggap
Dianggap Suap
Suap
12
5/21/2023
KARAKTERISTIK UMUM:
GRATIFIKASI YANG TIDAK DIANGGAP SUAP DAN TIDAK
WAJIB DILAPORKAN
BERLAKU UMUM
(Jenis, persyaratan, dan nilai sama
dan memenuhi prinsip
kewajaran/kepatutan)
Dipandang sebagai
wujud ekspresi,
keramah-tamahan
13
5/21/2023
SANKSI HUKUM
14
5/21/2023
Pencegahan Korupsi
15
5/21/2023
Pencegahan Korupsi
2. Whistle Blowing System
- Whistle Blower:
1. Peniup Pluit, Pengungkap Fakta, Pelapor.
2. Mahkamah Agung RI: pelapor tindak pidana
yang mengetahui dan melaporkan tindak pidana
tertentu dan bukan bagian dari pelaku kejahatan
yang dilaporkannya.
3. KPK RI: Seseorang yang melaporkan perbuatan
yang berindikasi tindak pidana korupsi yang
terjadi di dalam organisasi tempat dia bekerja,
dan dia memiliki akses informasi yang memadai
atas terjadinya indikasi tindak pidana korupsi
tersebut.
4. PERMENKES 29 TAHUN 2014: Pegawai atau
pejabat di lingkungan Kementerian Kesehatan
yang melaporkan dugaan tindak pidana korupsi.
Pencegahan Korupsi
2. Whistle Blowing System
- Sistem pelaporan pelanggaran yang memungkinkan
setiap masyarakat / pegawai untuk melaporkan
adanya dugaan tindak pidana korupsi yang
kerahasiaan identitas pelapor dijamin serta diberikan
perlindungan oleh Pimpinan Kementerian Kesehatan
(PERMENKES 29 TAHUN 2014)
- Mekanisme penyampaian dugaan pelanggaran
tindak pidana korupsi yang telah terjadi atau akan
terjadi yang melibatkan pegawai dan atau orang lain
yang dilakukan di lingkungan kementerian kesehatan
(SE Menpan Dan RB Nomor 08/M.PAN-RB/06/2012
Tanggal 29 Juni 2012).
16
5/21/2023
Pencegahan Korupsi
2. Whistle Blowing System
- POKOK-POKOK YANG PERLU DILAPORKAN VIA WBS:
a. Menyebutkan PENYIMPANGAN atau dugaan
Tindak Pidana Korupsi yang terjadi
b. Menjelaskan DIMANA dan KAPAN kasus
tersebut dilakukan
c. Menyebutkan SIAPA pejabat/pegawai Kemenkes
yang melakukan atau terlibat
d. Menceritakan BAGAIMANA cara perbuatan
tersebut dilakukan
e. Melampirkan bukti permulaan (data, dokumen,
gambar dan rekaman) yang mendukung
/menjelaskan adanya dugaan Tindak Pidana
Korupsi
Pencegahan Korupsi
2. Whistle Blowing System
- Hal-hal yang Perlu Perlu Diperhatikan Whistle Blower:
a. Membuat nama samaran/kata sandi.
b. Menggunakan nama yang tidak menggambarkan Kanal WBS Soerojo Hospital
identitas Pelapor.
c. Memberikan alamat email bila ingin
berkorespondensi.
d. Mencatat dan menyimpan dengan baik nama
samaran dan sandi Pelapor.
e. Jika identitas ingin dirahasiakan, maka jangan
mengisi data pribadi (nama, hubungan pelapor
dengan Pelaku tindakan korupsi)
17
5/21/2023
Pencegahan Korupsi
3. Pengendalian Sponsorship
- Sponsorship adalah pemberian dukungan dalam segala bentuk
bantuan dan/atau kegiatan dalam rangka peningkatan
pengetahuan yang dilakukan, diorganisir atau disponsori oleh
perusahaan/ industri farmasi, alkes, alat labkes dan/atau
perusahaan/industri lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan
secara transparan dan akuntabel.
- Pengaturan Sponsorship bagi Tenaga Kesehatan:
a. Sponsorship diberikan kepada Nakes dengan status Pegawai
ASN atau nonpegawai ASN/pegawai swasta.
b. Sponsorship diberikan melalui Institusi.
c. Institusi wajib mengumumkan secara terbuka dan berkala
terhadap Nakes yang menerima Sponsorship, paling sedikit 1
(satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
d. Sponsorship dapat diberikan kepada Nakes praktik
perorangan.
e. Sponsorship kepada Nakes dapat diberikan sebagai peserta,
narasumber atau moderator.
Sumber: Permenkes Nomor 58 Tahun 2016 tentang Sponsorship Bagi Tenaga Kesehatan
Pencegahan Korupsi
3. Sponsorship………
- Sponsorship yang diterima oleh Institusi, organisasi fasyankes
dan/atau OP sebagai penyelenggara dapat digunakan untuk
penyelenggaraan seminar dan/atau pertemuan ilmiah; atau
pendidikan dan/atau pelatihan.
- Institusi baik sebagai penyelenggara maupun bukan sebagai
penyelenggara, OP, organisasi fasyankes, dan Nakes praktik
perorangan yang menerima Sponsorship dan perusahaan/
industri farmasi, alkes, alat labkes dan/atau perusahaan/
industry lainnya pemberi Sponsorship harus lapor kepada KPK
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah menerima
Sponsorship.
Sumber: Permenkes Nomor 58 Tahun 2016 tentang Sponsorship Bagi Tenaga Kesehatan
18
5/21/2023
PENUTUP
1. Diantara komponen korupsi, pada dasarnya terdiri dari suatu
perilaku, ada penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan,
dilakukan untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau
kelompok, melanggar hukum atau menyimpang dari norma
dan moral, dapat terjadi atau dilakukan di lembaga
pemerintah atau swasta.
2. Antikorupsi adalah antithesis, yaitu semua tindakan,
perkataan, atau perbuatan yang menentang korupsi dan
segala macam bentuknya. Seseorang yang memahami
pengertian antikorupsi ini akan berlaku sesuai dengan nilai-
nilai integritas.
3. Langkah-langkah untuk mengatasinya, antara lain:
mendesain dan menata ulang pelayanan publik, memperkuat
transparansi, pengawasan dan sanksi, meningkatkan
pemberdayaan perangkat pendukung dalam pencegahan
korupsi.
Terima Kasih
Any questions?
You can find me at:
08122696938
goesmad73@gmail.com
19