AI menjadi topik yang penting dan menarik dalam bidang teknologi saat ini karena
beberapa alasan:
2. Salah satu model referensi umum yang digunakan dalam pengembangan sistem
kecerdasan buatan adalah model referensi umum untuk pembelajaran mesin (general-
purpose machine learning framework). Berikut adalah beberapa komponen utama dalam
model referensi ini:
1. Data Input: Komponen ini berfungsi untuk mengumpulkan dan menyimpan data yang
akan digunakan untuk melatih dan menguji model kecerdasan buatan. Data input
dapat berupa berbagai jenis informasi, seperti teks, gambar, audio, atau data
terstruktur lainnya.
2. Preprocessing: Preprocessing adalah tahap di mana data input diolah dan dimodifikasi
agar dapat digunakan oleh model kecerdasan buatan. Ini dapat meliputi langkah-
langkah seperti normalisasi data, penghapusan noise, ekstraksi fitur, atau pembagian
data menjadi set pelatihan dan set pengujian.
3. Model: Model merupakan inti dari sistem kecerdasan buatan. Model ini dapat berupa
jaringan saraf tiruan (artificial neural network), pohon keputusan (decision tree), atau
algoritma pembelajaran mesin lainnya. Model tersebut dirancang untuk mempelajari
pola dan hubungan dalam data pelatihan untuk membuat prediksi atau mengambil
keputusan.
7. Inferensi: Setelah melalui tahap pelatihan dan pemantapan, model dapat digunakan
untuk melakukan inferensi atau prediksi pada data baru yang belum pernah dilihat
sebelumnya. Model akan mengambil input dari data baru dan menghasilkan output
yang relevan berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan.
8. Output: Output yang dihasilkan oleh model dapat berupa prediksi kelas, nilai
numerik, atau keputusan yang diambil berdasarkan masukan. Output ini dapat
digunakan untuk memberikan wawasan, mendukung pengambilan keputusan, atau
mengotomatisasi tugas-tugas tertentu. Model referensi umum ini memberikan
kerangka kerja umum yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi AI yang
berbeda. Setiap komponen memainkan peran penting dalam pengembangan sistem
kecerdasan buatan.
3. Perbedaan antara kecerdasan buatan lemah (narrow AI) dan kecerdasan buatan kuat
(strong AI) terletak pada tingkat kemampuan dan cakupan kecerdasan yang dimiliki oleh
sistem AI tersebut. Berikut penjelasan lebih detail:
1. Kecerdasan Buatan Lemah (Narrow AI): Kecerdasan buatan lemah mengacu pada
sistem AI yang memiliki kemampuan terbatas dalam melakukan tugas-tugas tertentu.
Sistem ini dirancang untuk menyelesaikan tugas spesifik dengan efisiensi tinggi,
tetapi memiliki keterbatasan dalam konteks yang lebih luas. Contoh dari kecerdasan
buatan lemah adalah asisten suara (seperti Siri atau Google Assistant) yang dapat
menjawab pertanyaan, kendaraan otonom yang dapat mengemudi secara mandiri,
atau sistem rekomendasi yang merekomendasikan produk atau konten berdasarkan
preferensi pengguna. Implikasi pengembangan sistem AI dengan kecerdasan buatan
lemah adalah fokus pada solusi yang sangat terbatas dalam skenario tertentu.
Pengembang AI berusaha untuk menciptakan sistem yang dapat secara efektif
menyelesaikan tugas-tugas tertentu tanpa mencoba meniru kecerdasan manusia secara
menyeluruh.
2. Kecerdasan Buatan Kuat (Strong AI): Kecerdasan buatan kuat mengacu pada sistem
AI yang memiliki kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang kompleks dan
abstrak dengan tingkat kecerdasan yang mendekati atau bahkan melebihi kemampuan
manusia di berbagai bidang. Sistem AI kuat diharapkan dapat memiliki pemahaman
yang luas, kemampuan penalaran tingkat tinggi, dan fleksibilitas untuk menghadapi
berbagai situasi yang tidak terbatas. Implikasi pengembangan sistem AI dengan
kecerdasan buatan kuat adalah tujuan jangka panjang yang lebih ambisius.
Pengembang AI berusaha untuk menciptakan sistem yang mampu belajar secara
mandiri, memahami konteks dengan lebih baik, menunjukkan kreativitas, dan
memiliki pemahaman yang mendalam tentang dunia seperti yang dimiliki oleh
manusia. Perbedaan antara kecerdasan buatan lemah dan kecerdasan buatan kuat
memiliki implikasi dalam pengembangan sistem AI. Kecerdasan buatan lemah lebih
fokus pada solusi yang spesifik dan terbatas, sedangkan kecerdasan buatan kuat
mengejar tujuan yang lebih luas untuk menciptakan kecerdasan yang serbaguna.
Pengembang AI harus mempertimbangkan cakupan, tingkat abstraksi, dan
kompleksitas yang diinginkan dalam pengembangan sistem AI mereka, serta
mengakui keterbatasan dan tantangan teknis yang terkait dengan masing-masing jenis
kecerdasan buatan.
1. Konsep Dasar:
a. Data Training: Proses pembelajaran mesin dimulai dengan dataset pelatihan, yang
terdiri dari input data (fitur) dan output yang sesuai (label). Dataset ini berperan
penting dalam melatih model untuk mempelajari pola dan membuat prediksi.
e. Inferensi: Setelah melalui tahap pelatihan dan evaluasi, model dapat digunakan
untuk melakukan inferensi atau prediksi pada data baru yang belum pernah dilihat
sebelumnya. Model akan mengambil input dari data baru dan menghasilkan
output yang relevan berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Langkah-langkah dalam Proses Pembelajaran Mesin:
a. Preprocessing Data: Langkah pertama adalah preprocessing data, yang melibatkan
pembersihan, transformasi, dan normalisasi data. Ini mencakup penghapusan data
yang hilang, menghilangkan noise, penyeimbangan kelas, dan mengubah fitur
menjadi format yang sesuai.
b. Pembagian Data: Data pelatihan biasanya dibagi menjadi set pelatihan dan set
validasi atau pengujian. Set pelatihan digunakan untuk melatih model, sedangkan
set validasi atau pengujian digunakan untuk mengukur kinerja model yang dilatih.
c. Pemilihan Model: Berdasarkan jenis masalah dan karakteristik data, model yang
paling cocok dipilih. Ini melibatkan pemilihan algoritma pembelajaran mesin
yang sesuai dan arsitektur model yang tepat.
d. Pelatihan Model: Model diberikan data pelatihan, dan parameter atau bobot
internalnya disesuaikan menggunakan algoritma pembelajaran yang sesuai.
Tujuan pelatihan adalah mengoptimalkan model untuk membuat prediksi yang
akurat.
g. Inferensi dan Prediksi: Setelah model dilatih dan dioptimalkan, dapat digunakan
untuk melakukan prediksi pada data baru yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Model akan menerima input baru dan menghasilkan output yang relevan
berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan.
- Contoh penggunaan: Klasifikasi email sebagai spam atau bukan spam berdasarkan
pada data pelatihan yang memiliki label (spam atau non-spam). Regresi untuk
memprediksi harga rumah berdasarkan fitur seperti luas tanah, jumlah kamar, dll.