Makalah 2
Makalah 2
Oleh:
1. Karolus Keu (
2. Silvian Toja ( 2020440371 )
3. Karolina Dhiki ( 2020440372 )
4. Kristina Sere ( 2020440707 )
5. Michael Petrus Seme M Dede Dongga ( 2020440365 )
Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Flores
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadiran Allah S.W.T., Tuhan yan gmenciptakan, mengatur
dan memelihara alam semesta yang menundukkan segala sesuatu untuk kepetingan dan
kemaslahatan semua makhluk ciptaannya, salamdan salawat semogah terlimpah atau tercurah
kepada junjungan Rasul-NyaMuhammad S.A.W., keluarga, sahabat, dan orang-orang yang
mengikuti sunnah-nya sampai akhir zaman.Penulis berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi
penulis secara pribadiuntuk meningkatkan kapasitas diri dan juga bagi pembaca umum untuk
menambah wawasan mengenai konsep dasar akuntansi sektor public
Selain itu, untuk menambah khazanah keilmuan dan sebagai tolak ukur dosen dalam
memberikan penilaian. Karena makalah ini merupakan sebuah tugas kelompok pada mata kuliah
akuntansi sector publik.Penulis menyadari betul bahwa makalah ini sangat jauh dari kata
kesempurnaan, sehingga menjadi harapan Penyusun kirannya kritik korektif yang bersifat
kontruktif dalam proses revisi atau perbaikan selanjutnya.Pada akhirnya, hanya kepada Allah
SWT, kami berserah diri serta berharap semoga bimbingan, pertolongan dan perlindungan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
A. LatarBelakang ....................................................................................
B. Rumusan Masalah ..............................................................................
C. Tujuan Penulisan ...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................
A. Pengertian Audit ................................................................................
B. Tujuan Audit ......................................................................................
C. Program Audit ....................................................................................
D. Kertas Kerja Audit ............................................................................
BAB III PENUTUP ......................................................................................
A. KESIMPULAN ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bukti audit sangat besar pengaruhnya terhadap kesimpulan yang ditarik oleh auditordalam
rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diauditnya. Oleh karena itu auditor
harus mengumpulkan dan mengevaluasi bukti yang cukup dan kompeten agarkesimpulan
yang diambilnya tidak menyesatkan bagi pihak pemakai dan juga untuk menghindardari
tuntutan pihak- pihak yang berkepentingan di kemudian hari apabila pendapat
yangdiberikannya tidak pantas. Tipe bukti audit berupa dokumentasi (bukti dokumenter)
jugapenting bagi auditor. Namun, dokumentasi pendukung yang dibuat dan hanya digunakan
dalamorganisasi klien merupakan bukti audit yang kualitasnya lebih rendah karena tidak
adanyapengecekan dari pihak luar yang bebas.Bukti audit yang diperoleh selama pekerjaan
lapangan harus didokumentasi- kan dengan baikdalam kerta kerja audit, disertai dengan
keterangan mengenai klasifikasi bukti auditnya. Hal tersebut dimaksudkan agar auditor
mudah dalam melakukan analsisis dan evaluasi lebih lanjut,sehingga proses pengembangan
temuan audit dapat dilakukan dengan baik berdasarkan unsur-unsurnya.Kertas kerja (working
paper) merupakan mata rantai yang menghubungkan catatan kliendengan laporan audit. Oleh
karena itu, kertas kerja merupakan alat penting dalam profesiakuntan publik. Dalam proses
auditnya, auditor harus mengkumpulkan atau membuat berbagaitipe bukti. Untuk mendukung
simpulan dan pendapatnya atas laporan keuangan auditan. Untukkepentingan pengumpulan dan
pembuata bukti itulah auditor membuat kertas kerja. SA Seksi339 kertas kerja memberikan
panduan bagi auditor dalam penyusunan kertas kerja dalam auditatas laporan keuangan atau
perikatan audit lainnya, berdasarkan seluruh standar auditing yangditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia.Kertas kerja audit (KKA) merupakan media yang digunakan auditor
untukmendokumentasikan seluruh catatan, bukti dan dokumen yang dikumpulkan
dan simpulan yangdibuat auditor dalam setiap tahapan audit. Kertas kerja audit akan
berfungsi mendukung
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi merumuskan beberapa
masalah sebagai berikut:
2. Bukti Audit Bottom-UP, yaitu berfokus pada pengujian secara langsung atas
transaksi,saldo akun, serta sistem yang mencatat transaksi tersebut yang pada akhirnya
menghasilkan saldo akun. Bukti Bottom-UP meliputi beberapa bentuk penarikan
sampeltransaksi, atau penarikan sampel terinci yang mendukung saldo akun (misalnya,
setiapitem-item dalam persediaan atau piutang usaha) dan mengevaluasi kewajaran
penyajiandari setiap rincian yang terakumulasi dalam laporan keuangan.
B. TUJUAN AUDIT
Pada dasarnya tujuan umum audit adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran ,dalam
semua hal yang material , posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai denganprinsip
akuntansi yang berlaku umum. Untuk mencapai tujuan ini , auditor perlu menghimpunbukti
kompeten yang cukup. Untuk menghimpun bukti kompeten yang cukup , auditor
perlumengidentifikasikan dan menyusun sejumlah tujuan audit spesifik untuk setiap akun
laporankeuangan. Dengan melihat tujuan audit spesifik tersebut , auditor akan dapat
mengidentifikasikan bukti apa yang dapat dihimpun , dan bagaimana cara menghimpun
buktitersebut.
Pada saat auditor memeriksa siklus penjualan dan penagihan, ia harus mengikuti tigaalur
transaksi utama, yaitu: penjualan kredit, penagihan, dan penyesuaian penjualan.Waktu dan
perhatian yang diberikan kepada tujuan audit ini tergantung pada kepentingandan materialitis
transaksi pada proses bisnis inti entitas.
2. Tujuan Audit Untuk Kelengkapan
Berkaitan dengan masalah kelengkapan, auditor biasanya akan memastikan hal-halsebagai
berikut
1. Kelengkapan/pisah batas semua transaksi yang terjadi dalam periode itu telahdicatat.
Kelengkapan,
2. semua saldo yang tercantum dalam neraca meliputi semua aktiva,kewajiban, dan ekuitas
sebagaimana mestinya.
Dalam konteks siklus penjualan dan penagihan, biasanya auditor akan menekankanperhatian
tentang transaksi penjualan, penerimaan kas, dan penyesuaian penjualan sertaakumulasinya pada
saldo piutang usaha. Masalah pisah batas seringkali di review oleh paraauditor karena transaksi-
transaksi yang tidak tercatat merupakan kesalahan pencatatanpada periode yang salah.
b. Konfirmasi
Konfirmasi adalah jawaban atas permintaan auditor baik tertulis maupun lisanmengenai
keakuratan suatu informasi dari pihak ketiga yang independen (sebaiknyatertulis). Jawaban
tersebut seyogyanya langsung disampaikan kepada auditor. Proseskonfirmasi adalah sebagai
berikut :
1) Informasi dikirimkan ke pihak ketiga yang independen
2) Pihak ketiga memeriksa akurasi informasi tersebut
3) Pihak ketiga langsung mengirimkan hasil pemeriksaannya kepada auditor.
Konfirmasi terdiri atas 2 tipe :
1) Konfirmasi positif. Pada konfirmasi ini, pihak ketiga diminta untuk menjawab baikinforma
si yang diterimanya akurat maupun tidak akurat.
2) Konfirmasi negatif. Pada konfirmasi ini, pihak ketiga diminta untuk menjawab jikainforma
si yang diterimanya tidak akurat.
c. Prosedur Analiis
Prosedur analitis menggunakan perbandingan - perbandingan dan hubungan -hubungan untuk
mengetahui apakah suatu angka atau data merupakan angka atau datayang logis. Prosedur analitis
pada garis besarnya dapat dilakukan dengan lima cara :
Membandingkan data keuangan yang ada di laporan keuangan tahun yangdiaudit dengan
tahun sebelumnya
Membandingkan data keuangan yang ada di laporan keuangan perusahaan yangdiaudit dengan data
perusahaan yang sejenis untuk tahun/periode yang sama.3)
Membandingkan data keuangan yang ada di laporan keuangan dengananggarannya.
Membandingkan data yang di laporan keuangan dengan data atau informasiyang
diketahui auditor atau hasil perhitungan auditor.
Membandingkan data keuangan yang ada di laporan keuangan dengan data non keuangan
yang ada kaitannya (relationship
d. DokumenMenurut sumbernya, bukti dokumenter dapat dibagi menjadi 2 golongan,
yaitu :1)
Bukti dokumenter yang dibuat oleh pihak luar yang independen yang
dikirimkanlangsung kepada auditor, misalnya konfirmasi yang merupakan
penerimaan jawaban tertulis dari pihak yang independen di luar klien yang berisi v
erifikasiketelitian yang diminta oleh auditor.
Bukti dokumenter yang dibuat oleh pihak luar yang independen yang
disimpandalam arsip klien, misalnya rekening koran bank, faktur dari penjual,
order pembelian dari pelanggan, dan lain - lain. Untuk menentukan tingkat
kepercayaanterhadap jenis bukti dokumenter ini, auditor harus mempertimbangkan
apakahdokumen tersebut dapat dengan mudah diubah atau dibuat oleh karyawan
dalamorganisasi klien.
e. Tanya Jawab (wawancara, interview, Inquiries)
Tanya jawab dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Tanya jawabdilakukan kepada
personil atau pihak perusahaan. Apa saja yang kurang jelas, bolehditanyakan kepada pihak
perusahaan, misalnya mengenai metode pencatatan, prosesproduksi, proses pembayaran gaji/upah
dan sebagainya. Tetapi dalam tanya jawab iniharus hati – hati, karena pihak perusahaan bukanlah
pihak yang independen, sehinggakemungkinan memperoleh jawaban yang bias tetap ada. Dalam
tanya jawab sebaiknyadilakukan dengan menggunakan alat komunikasi yang dimengerti oleh
pihak yangditanya, sehingga informasi yang diperoleh lebih baik. Sebagian hasil tanya jawab
inimungkin saja dapat diperkuat atau di cek kesesuaiannya dengan bukti lain sepertiobservasi
atau dokumen dapat dicek kesesuaiannya dengan tanya jawab.f.
f. Observasi
Observasi adalah penggunaan penglihatan dan indera lain untuk menilai ataumemeriksa
kegiatan – kegiatan tertentu, misalnya jika di catatan kepegawaian ada 15personil di bagian
akuntansi, auditor dapat berkunjung ke bagian akuntansi untukmelihat apakah ada 15 orang yang
bekerja di bagian akuntansi. Jika kurang dari 15orang, perlu ditanyakan apakah ada personil yang
cuti atau sedang keluar kantor.Demikian juga, jika di catatan tidak ada barang setengah jadi
(work in proccess), auditordapat berkunjung ke pabrik untuk melihat bagaimana proses produksi
di perusahaan,untuk memastikan tidak adanya barang setengah jadi. Juga, misalnya menurut
catatandan informasi di perusahaan mesin yang baru dibeli perusahaan, kapasitasnya
dapatmenghasilkan 1.000 unit produk per jam. Untuk memeriksa hal diatas, auditor
dapatmeminta untuk melakukan observasi beroperasinya mesin tersebut.g.
g. Pengerjaan Kembali
Pengerjaan kembali adalah mengulangi apa yang telah dilakukan atas suatu dataatau
informasi. Misalnya suatu faktur penjualan, jumlah rupiah di faktur tersebut Rp. 5 juta. Auditor
akan menghitung kembali dengan mengalikan kuantitas barang yang dijualdengan harga per unit
dari barang tersebut, kemudian menguranginya jika ada diskondan sebagainya, sehingga
diperoleh angka Rp. 5 juta.
h. Bukti dari spesialis
Spesialis adalah seorang yang memiliki keahlian atau pengetahuan khusus dalambidang
selain akuntansi dan auditing, misalnya pengacara, insinyur, geologist, ahli teknikdan lain – lain.
Pada umumnya spesialis yang digunakan auditor bukan orang yangmempunyai hubungan dengan
klien. Auditor harus membuat surat perjanjian kerjadengan spesialis, tetapi tidak boleh menerima
begitu saja hasil – hasil penemuanspesialis tersebut.
E. PROGRAM AUDIT
Standar Auditing yang berlaku umum menyatakan bahwa dalam merencanakan
audit,auditor harus mempertimbangkan sifat, luas, dan saat pekerjaan yang harus dilaksanakan
sertaharus mempersiapkan suatu program audit tertylis untuk setiap audit.
Maksud suatu program audit adalah mengatur secara sistematis prosedur audit yangakan
dilaksankan selama audit berlangsung. Program audit tersebut menyatakan bahwaprosedur audit
yang diyakini oleh auditor merupakan hal yang penting untuk mencapai tujuanaudit. Program
audit juga mendokumentasikan strategi audit. Biasanya auditor berusahamenyeimbangkan
prosedur audit top-down dan bottom-up ketika mengembangkan suatuprogram audit. Jenis
pengujian yang termasuk dalam program audit meliputi :
Prosedur Analitis
Prosedur ini meneliti hubungan yang dapt diterima antara data keuangan dan data non-
keuangan untuk mengembangkan harapan atas saldo laporan keuangan.
Prosedur Awal
Yakni prosedur untuk memperoleh pemahaman atas (1) faktor persaingan bisnis
danindustri klien, (2) struktur pengendalian internnya. Auditor juga melaksanakan prosedur
awaluntuk memastikan bahwa catatan-catatan dalam buku pembantu sesuai dengan
akunpengendali dalam buku besar.
Pengujian Estimasi
AkuntansiPengujian ini meliputi pengujian subtantif atas saldo
Pengujian pengendalian
Adalah pengujian pengendalain intern yang ditetapkan oleh strategi audit dari auditor.
Pengujian transaksi
Adalah pengujian substantif yang terutama meliputi tracing atau vouching
transaksiberdasarkan bukti dokumenter yang mendasari.
Pengujian Saldo
Berfokus pada perolehan bukti secara langsung tentang saldo akun serta item-item
yangmembentuk saldo tersebut.
F. KERTAS KERJA
SAS 41,working Papers (AU 339.03), menguraikan kertas kerja
(working papers) sebagai catatan yang di simpan oleh auditor tentang prosedur audit yang
diterapkan,pengujian ayng dilaksanakan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan tentang
masalah yangdicapai dalam audit. Kertas kerja memberikan :
Dukungan utama bagi laporan audit
Cara untuk melakukan koordinasi dan supervisi audit
Bukti bahwa audit dilaksanakan sesuai dengan GAAS
Kertas kerja audit meliputi semua berkas yang dibuat mulai dari perencanaan sampaidengan
konsep laporan hasil audit, antara lain terdiridari: program audit, hasil pemahamanterhadap
pengendalian intern, analisis,memorandum, surat konfirmasi, pernyataan dari klien,ikhtisar dan
salinan/copy dari dokumen yang dikumpulkan, daftar atau komentar yang dibuatatau diperoleh
auditor, draft laporan hasil audit, dan sebagainya. Kertas kerja tidak hanyaberwujud kertas, tetapi
dapat pula berupa pita magnetis, film, atau media yang lain. Kertas
kerja berupa salinan/copy dokumen auditi diberi cap “COPY SESUAI ASLINYA,
DIBERIKANUNTUK AUDITOR” dan ditanda tangani/paraf oleh petugas/counterpart yang
ditugaskan manajemen
Secara lebih rinci dokumen yang terdapat pada kertas kerja audit harus meliputi aspek-aspek
berikut:
Perencanaan
Pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan efektivitas sistempengendalianinternal
Prosedur audit yang dilakukan, informasi yang diperoleh, analisa yangdibuat
dankesimpulan yang dicapai oleh auditor
Review atas KKA
Pelaporan hasil audit
Monitoring tindak lajut terhadap hasil audi
Auditor harus merencanakan audit dengan memikirkan akhir audit tersebut. Tujuanaudit
secara menyeluruh adalah memberikan pendapat atas laporan keuangan yang dicapaimelalui
pengumpulan dan mengevaluasi bukti audit. Bab ini me-review keputusan-keputusanpenting
yang harus dibuat oleh auditor berkenaan dengan sifat, saat, serta luasnya proseduraudit maupun
penetapan staf audit. Selain itu, auditor harus dapat menetapkan tujuan auditspesifik dari asersi
laporan keuangan manajemen, karena setiap tujuan audit biasanyamemerlukan bukti dan prosedur
audit yang berbeda pula.Melihat perkembangan perekonomian dunia. Saat ini, ada banyak
perusahaan yangmenggunakan bentuk elektronik dalam hal pegolahan setiap data perusahaan.
Makadiharapakn setiap auditor mampu untuk me-review pengaruh pemrosesan data elektronik
padapertimbangan profesional dalam kaitannya dengan perencanaan dan pengumpulan
bukti audit.Setiap prosdur yang dilaksanakan, bukti yang diperoleh serta evaluasi auditor atas
buktitersebut harus didokumentasikan dalam program audit dan kertas kerja yang nantinya
akamemberikan dukungan atas laporan auditor serta sebagai bukti kepatuhan auditor
DAFTAR PUSTAKA
Arens. Alvin A, Elder. Randal j, Auditing dan jasa assurance, 2006, Erlangga, Jakarta
http://triyatmoko.wordpress.com/2009/02/24/bukti-audit-tujuan-audit-program-audit-dan-kertas-
kerja-audit/http://rezekiamalia.blogspot.com/2012/06/makalah-bukti-audit-dan-kertas-kerja.html