Anda di halaman 1dari 1

ASEAN didirikan oleh lima negara melalui 5 menteri luar negerinya, yaitu Indonesia,

Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina di Bangkok pada 8 Agustus 1967 melalui
Deklarasi Bangkok. Berikut adalah daftar menteri luar negeri pendiri ASEAN:

Negara Nama
Indonesia Adam Malik
H. Adam Malik Batubara (22 Juli 1917 – 5 September 1984) adalah seorang
politikus Indonesia dan mantan jurnalis yang menjabat sebagai wakil presiden
ketiga. Sebelumnya ia menjabat sebagai ketua parlemen, menteri luar negeri,
presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan jurnalis.

Malaysia Tun Abdul Razak


Kapten Tun Haji Abdul Razak bin Dato' Haji Hussein (lahir 11 Maret 1922 – 14
Januari 1976) adalah politisi asal Malaysia yang pernah menjabat sebagai
Perdana Menteri dari 1970 sampai akhir hayatnya pada tahun 1976. Setelah
kematiannya, ia dianugerahkan gelar "Bapak Pembangunan" (Melayu: Bapa
Pembangunan) atas jasanya meletak Dasar Ekonomi Baru dan kebijakan lainnya
terkait pembangunan ekonomi, sosial, dan politik. Abdul Razak merupakan
seorang veteran yang tergabung dalam Tentara Wataniah Pahang di masa
Perang Dunia II.

Singapura S. Rajaratnam
Pada 1959, Rajaratnam beralih karier menjadi seorang politikus dan bergabung
dengan Partai Aksi Rakyat. Posisi-posisi yang dijabatnya ialah Menteri
Kebudayaan (1959–1965), Menteri Luar Negeri (1965–1980), Menteri
Perindustrian (1968–1971), Wakil Perdana Menteri (1980–1985), dan Menteri
Senior hingga masa pensiunnya pada 1988. Ia lalu bekerja di Institut Studi Asia
Tenggara hingga 1996. Saat bertugas sebagai menteri luar negeri, ia merupakan
salah satu dari lima "bapak pendiri" ASEAN pada 8 Agustus 1967.

Thailand Thanat Khoman


Thanat berasal dari keluarga Thailand-Tiongkok . Dia memperoleh gelar sarjana
di Assumption University di Bangkok pada tahun 1940, kemudian melanjutkan
studi untuk gelar Master di bidang Hukum di UniversitasBordeaux, dan juga
menyelesaikan gelar doktor di Universitas Paris, Prancis .
Setelah Perang Dunia II, ia memegang sejumlah pos diplomatik, dan
dipromosikan pada tahun 1957 sebagai duta besar untuk Amerika Serikat . Pada
10 Februari 1959 ia diangkat menjadi Menteri Luar Negeri Thailand dalam
pemerintahan Perdana Menteri Sarit Dhanarajata .
Filipina Narsisco Ramos
Narciso Rueca Ramos (11 November 1900 – 3 Februari 1986) adalah seorang
diplomat, mantan politikus Filipina (pernah menjadi anggota legislatif selama 5
periode), mantan pengacara dan wartawan. Anaknya, Fidel Ramos, adalah juga
mantan Presiden Filipina. Dari 1965 ke 1968, Narciso Ramos menjadi Menteri
Luar Negeri dalam pemerintahan Ferdinand Marcos.
Dalam kapasitas sebagai Menteri Luar Negeri, ia pada 8 Agustus 1967
menghadiri pertemuan di Bangkok. Narciso Ramos menjadi orang pertama yang
memberikan sambutan dalam acara deklarasi tersebut. Ia mengatakan bahwa
negosiasi yang telah dilakukan benar-benar menuntut niat baik, imajinasi,
kesabaran dan saling memahami di antara kelima menteri luar negeri yang
hadir.

Anda mungkin juga menyukai