Anda di halaman 1dari 19

KULIAH KEWARGANEGARAAN - 12

Ketangguhan Generasi Muda Terhadap Berbagai Ancaman


KETANGGUHAN GENERASI MUDA
TERHADAP BERBAGAI ANCAMAN

MAKNA JUDUL:

• Menunjukkan peran penting karakter tangguh dalam diri


generasi muda dalam menghadapi berbagai ancaman.
• Menyongsong Indonesia Maju akan terus berhadapan dengan
berbagai bentuk ancaman yang berkembang sangat dinamis
seiring dengan perkembangan iptek dan globalisasi.
• Diperlukan pemahaman tentang berbagai bentuk ancaman
yang berkembang dalam memasuki era yang semakin modern
dan membangun kewaspadaan untuk menghadapinya.
MAKSUD & TUJUAN

MAKSUD:
Agar mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan seluruh
aspek kehidupan (astagatra) dan konsep kewaspadaan nasional
secara berkelanjutan.

TUJUAN :
➢ Mampu memahami dan menjelaskan konsep kewaspadaan
nasional untuk mengantisipasi berbagai bentuk ancaman yang
mungkin timbul.
➢ Mampu memahami dan menjelaskan berbagai bentuk ancaman
yang perlu diwaspadai untuk meningkatkan ketahanan nasional
dan kesuksesan pembangunan.
PENGERTIAN KEWASPADAAN NASIONAL

• Kewaspadaan • Konsep Kewaspadaan Nasional (PADNAS) adalah


Nasional yaitu suatu suatu sikap perilaku dalam hubungannya dengan
kualitas kesiapsiagaan nasionalisme yang dibangun dari rasa peduli dan
yang dimiliki oleh rasa tanggung jawab serta perhatian warga negara
bangsa Indonesia untuk terhadap kelangsungan kehidupan bermasyarakat,
mendeteksi, berbangsa dan bernegara dari suatu potensi
mengantisipasi sejak ancaman.
dini dan melakukan aksi • PADNAS terkait dengan pembangunan sikap
pencegahan terhadap perilaku atau karakter yang dimiliki oleh bangsa
berbagai bentuk dan Indonesia untuk mampu melakukan aksi
sifat potensi ancaman pencegahan berbagai bentuk dan sifat potensi
terhadap NKRI. ancaman, sebagai manisfestasi kepedulian dan rasa
tanggung jawab terhadap keselamatan dan
kelangsungan hidup NKRI.
MAKSUD, TUJUAN KEWASPADAAN NASIONAL

MAKSUD PADNAS: TUJUAN PADNAS:


• Konsep PADNAS bermaksud • Konsep PADNAS bertujuan
menumbuhkan perhatian dan untuk meningkatkan kepekaan
kesadaran setiap warga dan ketajaman diri pribadi dan
negara Indonesia tentang masyarakat dalam
situasi masyarakat secara menemukan, mendeteksi
nyata dan kerawanan- secara dini berbagai macam,
kerawanan sosial dalam bentuk, wujud dan modus ,
berbagai sifat, bentuk, dan operandi, ancaman, gangguan,
perwujudannya di berbagai hambatan dan tantangan
aspek kehidupan (AGHT) serta meningkatkan
bermasyarakat, berbangsa dan partisipasi masyarakat dalam
bernegara. upaya penanggulaangannya.
HAKEKAT KEWASPADAAN NASIONAL

• Hakikat PADNAS; di mana manusia sebagai mahluk Tuhan dikaruniai


kemampuan yang sangat berharga, yaitu akal budi dan kehendak yang
dinamis sebagai wujud intelektualitas yang berkemampuan berpikir atas
dasar kebenaran dalam menentukan pilihan yang tepat dan baik bagi diri dan
bangsanya.
• Artinya PADNAS merupakan kesadaran dan kesiagaan bangsa Indonesia
untuk melihat dengan tajam dan teliti masalah yang dihadapi secara
nasional, baik dalam bentuk kerawanan maupun dalam berbagai bentuk
ATHG, serta mampu menemukan peluang mengambil sikap dan keputusan
yang benar, tepat dan baik bagi bangsa dan Negara.
• Konsep PADNAS mampu membangun dan menciptakan kondisi yang
melibatkan segala aspek kehidupan bangsa, dalam membentuk dan memiliki
suatu kekuatan yang riil dan efektif sebagai kemampuan dan ketangguhan
bangsa dalam rangka memperkokoh ketahahan nasional dan mensukseskan
pembangunan nasional.
MEMBANGUN KEMAMPUAN MASYARAKAT

• Berpikir integralistik;
• Meningkatkan pemasyarakatan dan pembudayaan
ideologi negara;
KEMAMPUAN • Membina kerukunan umat beragama;
MASYARAKAT
• Meningkatkan ketaatan pada hukum, moral dan
DALAM agama;
KEWASPADAAN
• Meningkatkan kemampuan berpikir rasional dan
NASIONAL
kritis;
• Meningkatkan Patriotisme dan kesetiakawanan
sosial.
KEWASPADAAN DINI

• Kewaspadaan dini masyarakat: adalah kondisi kepekaan,


kesiagaan dan antisipasi masyarakat dalam menghadapi
• Menurut Peraturan timbulnya bencana, baik bencana perang, bencana alam, maupun
Menteri Dalam Negeri bencana karena ulah manusia, termasuk munculnya kelompok-
No. 12 Tahun 2006 kelompok radikalisme ataupun terorisme.
tentang Kewaspadaan
Dini Masyarakat di • Penyelenggaraaan kewaspadaan dini masyarakat menjadi
Daerah, Kewaspadaan tanggung jawab dan dilaksanakan oleh masyarakat yang
dini menjadi difasilitasi ataupun dibina oleh pemerintah dilingkungannya
pertimbangan untuk • Tugas dan kewajiban masing-masing meliputi:
mewujudkan
ketenteraman, ketertiban 1. Membina dan memelihara ketenteraman, ketertiban dan
dan perlindungan perlindungan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan
masyarakat oleh terjadinya bencana;
masyarakat itu sendiri. 2. Mengkoordinasikan dalam penyelenggaraan kewaspadaan dini
masyarakat serta kegiatan instasi vertikal dalam
penyelenggaraan kewaspadaan dini masyarakat
PEMAHAMAN BENTUK ATHG

• Ancaman: yaitu usaha yang bersifat mengubah


kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional
(terencana dan terarah) baik melalui tindak kriminal
DALAM MEMBANGUN
maupun politis (ancaman militer dan non militer).
INTEGRASI NASIONAL,
• Tantangan: adalah usaha yang bertujuan untuk
BANGSA INDONESIA mengunggah kemampuan suatu bangsa atau
negara untuk mengatasinya.
SELALU DIHADAPKAN
• Hambatan: adalah usaha dari internal yang
PADA ATHG.
bertujuan untuk melemahkan/menghalangi secara
tidak konsepsional (tidak terarah)
• Gangguan: yaitu usaha dari eksternal yang
bertujuan melemahkan/menghalangi secara tidak
konsepsional tapi sudah terkordinir.
ANCAMAN MILITER DAN NONMILITER

• Ancaman Militer yang dapat berasal dari dalam


maupun luar negeri. • Ancaman non-militer atau nirmiliter
• Beberapa ancaman dari Luar Negeri: memiliki aspek ideologi, politik,
✓ Agresi ekonomi, sosial budaya, dimensi
✓ Pelanggaran Wilayah oleh Negara Lain teknologi, informasi, dan keselamatan
✓ Spionase/Mata-mata publik terkait dengan berbagai bidang
✓ Sabotase kehidupan yang umumnya bersifat
✓ Aksi teror dari Jaringan Internasional abstrak.
• Beberapa ancaman dari Dalam Negeri:
• Dalam era iptek modern, berbagai
✓ Pemberontakan bersenjata bentuk ancaman non-militer semakin
✓ Konflik horizontal sulit terdeteksi.
✓ Aksi teror
✓ Sabotase • Perlu kewaspadaan masyarakat secara
✓ Aksi kekerasan berbau SARA menyeluruh.
✓ Gerakan separatis
✓ Perusakan lingkungan
ANCAMAN BERDIMENSI NONMILITER

Ancaman berdimensi politik:


Ancaman berdimensi • Politik dapat menjadi instrumen untuk menggerakkan konflik untuk
ideologi: melemahkan pemerintahan dan menghancurkan suatu negara,
• Sistem politik internasional dengan memanfaatkan berbagai isu seperti (HAM), demokratisasi,
mengalami perubahan sejak penanganan lingkungan hidup, pemerintahan yang bersih dan
uni soviet runtuh sehingga akuntabel dsb.
paham paham komunis
tidak populer lagi, namun
potensi ancaman ideologi Ancaman berdimensi ekonomi:
masih tetap diwaspadai. Ekonomi dapat mengancam keberhasilan pembangunan
• Ancaman berbasis kesejahteraan rakyat, dengan berbagai kondisi seperti inflasi,
ideologi dapat dalam bentuk pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai, daya saing
rendah, ketidaksiapan mengahadapi globalisasi dsb.
penetrasi nilai-nilai
kebebasan (liberalisme)
sehingga dapat memicu Ancaman berdimensi sosial budaya:
proses disintegrasi bangsa. Sosial budaya dapat menjadi potensi yang melemahkan peradaban
bangsa, sehingga perlu diwaspadai nilai-nilai baru yang tidak
seiring dengan jatidiri bangsa Indonesia, seperti konsumerisme,
hedonisme, individualisme, gejala westernisasi dsb.
BEBERAPA KERAWANAN NASIONAL

• Paham Komunisme: Ajaran Komunisme bertentangan dengan Pancasila


• Ektrimisme: Paham yang berwatak yang sangat kuat terhadap suatu pandangan,
keyakinan yang melampaui batas kebiasaan, terutama dalam hal politik.

BERBAGAI • Radikalisme: Di mana seorang individu atau kelompok mulai mengadopsi cita-cita
dan aspirasi politik, sosial atau agama yang ektrim dengan cara gencar
KERAWANAN
mengemukakan gagasan, ide dan pikiran terkait isu politik, ekonomi maupun
YANG TIDAK keagamaan yang berbeda dengan pandangan umum.
SESUAI DENGAN
• Radikalisme dapat dikelompokkan:
NILAI-NILAI
1. Radikal kekerasan: gerakan menggunakan aksi kekerasan yang
PANCASILA YANG mengatasnamakan agama dengan melakukan intimidasi, kekerasan pisik dan
PERLU ataupun pengerusakan.
DIWASPADAI 2. Radikal milisi: gerakan dalam bentuk milisi yang terlibat dalam konflik
ANTARA LAIN: komunal, seperti lascar jihad, lascar mujahidin, dll.
3. Radikal separatis: gerakan yang terorganisir mengusung misi pemisahan diri
dari Negara seperti NII, GAM, OPM, dan RMS.
4. Radikal terorisme: gerakan yang menafsirkan suatu ideology atau ajaran
keagamaan secara salah melalui pemahaman yang ektrim dan mewujudkan
dalam aksi terror dan kekerasan.
MENUJU INDONESIA MAJU 2045

• Indonesia Maju 2045 diukur dari sejumlah indikator


ekonomi dengan target produk domestik bruto (PDB) per
DIHARAPKAN INDONESIA kapita Indonesia ditargetkan mencapai 23.199 dollar AS.,
MENUJU TAHUN 2045 MENJADI (Bappenas),
NEGARA MAJU DAN SALAH
• Menurut Rektor Unika Atmajaya, A Prasetyantoko:
SATU 5 KEKUATAN EKONOMI
keberhasilan cita-cita tahun 2045 sangat ditentukan
DUNIA DENGAN KUALITAS
agenda pembangunan sampai 2030, sehingga, dalam
MANUSIA YANG UNGGUL SERTA
kurun waktu 10 tahun, Indonesia harus memperkuat
MENGUASAI IPTEK,
pijakan dalam aspek ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
KESEJAHTERAAN RAKYAT
YANG LEBIH BAIK DAN MERATA, • Menurut Kepala Lembaga Demografi Universitas
SERTA KETAHANAN NASIONAL Indonesia, Turro S Wongkaren: perbaikan system
DAN TATA KELOLA pendidikan penting mengingat hasil survei, 48 persen
KEPEMERINTAHAN YANG KUAT lulusan PERTI bekerja dengan kualifikasi pekerjaan lebih
DAN BERWIBAWA. rendah dibandingkan dengan pendidikan mereka, 22
persen bekerja tidak sesuai sesuai jurusan dan 40 persen
bekerja di bidang yang bisa menampung lulusan semua
jurusan.
POSISI INFRASRUKTUR DAN SDM

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR:
• Menurut Menteri PUPR RI, Basuki Hadimuljono: tujuan
pembangunan infrastruktur adalah untuk meningkatkan daya
saing dan mengejar ketertinggalan Indonesia.
PEMBANGUNAN • Pembanguna infrastruktur mencakup bidang konektivitas,
INFRASTRUKTUR Sumber Daya Air, dan bidang Pemukiman.

DAN PEMBANGUNAN SDM:

PEMBANGUNAN • Membangun SDM yang unggul, dengan didukung oleh ekosistem


politik yang kondusif dan ekosistem ekonomi yang kondusif.
SUMBER DAYA
MANUSIA (SDM). • SDM yang unggul artinya terampil, menguasai IPTEK, berdaya
saing dengan pengembangan industri secara optimal.
• Potensi generasi milenial sangat besar dan berpeluang untuk
menjadi SDM yang unggul.
• Bangsa Indonesia senantiasa memilki kewaspadaan nasional
dalam melaksanakan pembangunan ke depan.
LIMA PROGRAM PRIORITAS INDONESIA MAJU 2045

• Pertama: Pembangunan SDM yang terampil, menguasai IPTEK,


megoptimalkan industri serta mempermudah penggunaan teknologi
ke seluruh pelosok negeri.
• Kedua: Pembangunan infrastruktur menghubungkan kawasan
produksi dengan kawasan distribusi, dan mempermudah akses ke
LIMA kawasan wisata, sehingga dapat mendongkrak lapangan kerja baru,
yang mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat.
PROGRAM • Ketiga: Menyederhanakan segala bentuk kendala regulasi dengan
melalukan revisi berbagai peraturan dan perundang-undangan
PRIORITAS terutama untuk Lapangan Kerja dan pemberdayaan UMKM.
PEMERINTAH • Keempat: Menyederhanaan birokrasi dengan prioritas untuk
penciptaan lapangan kerja, birokrasi dipersingkat dan
disederhanakan.
• Kelima: Transformasi ekonomi dari ketergantungan pada SDA
menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai
nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa, demi keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
WASPADA COVIT-19

• Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru


yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
• COVID-19 adalah keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat dan telah
berkembang di seluruh dunia sebagai penyakit yang
menakutkan.
• COVID-19 sugdah merupakan bentuk ancaman dalam aspek non
COVIT 19 militer yang dapat menghancurkan sendi-dendi kehidupan
berbangsa dan bernegara.
• COVID-19 telah melemahkan perekonomian nasional yang sangat
luar biasa, meningkatkan angka kemiskinan dan pengangguran.
• Mengatasi COVIT 19 perlu secara total bersinergi antar
komponen bangsa, sebagai tanggungjawab bersama dalam
rangka kewaspadaan nasional.
KETANGGUHAN GENERASI MUDA

• MEMILIKI KESADARAN BELA NEGARA YANG


TINGGI
• MEMILIKI KARAKTER BELA NEGARA YANG
TANGGUH
• MEMILIKI IPTEK YANG BERDAYA GUNA
KUALITAS
• MEMILIKI DAYA JUANG YANG PANTANG
SDM MENYERAH
• MEMILIKI KEPEMINPINAN YANG MUMPUNI
• MEMILIKI TEKAD UNTUK BERBUAT YANG
BERMANFAAT
• MEMILIKI KEWASPADAAN SETIAP MELANGKAH
TUGAS MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN

• Pembangunan karakter bela negara semakin penting menuju Indonesia Maju dan
posisi generasi milenial akan sangat menentukan.
• Untuk percepatan pembangunan karakter bela negara bagi generasi milenial
memerlukan upaya yang intensif agar mampu berperan sebagai dinamisator dan
stabilisator pembangunan nasional.
• Buat tulisan (essay) berjudul “MENINGKATKAN PERAN GENERASI MILENIAL
YANG BERKARAKTER BELA NEGARA MENUJU INDONESIA MAJU TAHUN 2045”.
• Catatan:
• Tulisan meliputi: pengertian pembangunan karakter bela negara, kondisi karakter
bela negara pada generasi muda saat ini, upaya yang perlu dilakukan untuk
percepatan pembangunan karakter bela negara bagi generasi milenial agar
berperan positif di masa mendatang.
• Tulisan maksimal dua halaman kertas A4, satu spasi, dengan huruf Times New
Roman 12 font. Tugas dikirim ke dosen masing-masing selambat lambatnya
tanggal 19 Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai