Anda di halaman 1dari 1

Dalam UU No.

7 Tahun 2017 terdapat sekitar 70 Pasal pidana, dan 30 pasal pidana dipasang untuk
mengamankan pada tahapan pemungutan dan penghitungan Pasal pidana dalam UU Pemilu,
meliputi :
1. Pasal 498 tentang menghalangi pemberian suara pada pemungutan suara, dan
2. Pasal 499 tentang anggota KPPS yang tidak memberikan surat suara pengganti.
3. Pasal 450 tentang membantu pemilih dengan sengaja memberitahukan pilihannya, dan
4. Pasal 501 tentang KPPS tidak melaksanakan Keputusan KPU soal PSU
5. Pasal 502 tentang KPPS yang tidak melaksanakan ketetapan KPU soal PSU,
6. Pasal 503 tentang KPPS yang tidak menandatangani berita acara pungut hitung.
7. Pasal 504 tentang kelalaian sebabkan rusak/hilangnya berita acara pungut hitung.
8. Pasal 506 tentang KPPS tidak berikan Salinan berita acara pungut hitung.
9. Pasal 508 tentang PPS tidak umumkan Salinan sertifikat penghitungan suara.
10. Pasal 510 tentang menghilangkan hak pilih.
11. Pasal 511 tentang menghalangi pemilih dalam terdaftar sebagai pemilih.
12. Pasal 515 tentang pemungutan suara yang dijanjikan uang atau materi untuk memilih
13. Pasal 516 tentang memberikan suara yang lebih dari satu TPS.
14. Pasal 517 tentang menggagalkan pemungutan suara.
15. Pasal 523 ayat (3) tentang Pemungutan suara yang dipengaruhi pemberian uang/materi.
16. Pasal 531 tentang menghalangi seseorang dalam memilih.
17. Pasal 532 tentang perbuatan yang menyebabkan suara pemilih tidak bernilai.
18. Pasal 533 tentang memilih di TPS yang mengaku sebagai pemilih orang lain.
19. Pasal 534 tentang merusak atau menghilangkan hasil pemungutan suara.
20. Pasal 535 tentang kegiatan mengubah, merusak, menghilangkan berita acara pemungutan
dan penghitungan suara.
21. Pasal 536 tentang mendistorsi sistem informasi penghitungan suara,
22. Pasal 537 tentang tidak menjaga, mengamankan, keutuhan kotak suara.
23. Pasal 538 tentang PPS tidak menyerahkan kotak suara tersegel.
24. Pasal 539 tentang PPK tidak menyerahkan kotak suara tersegel.
25. Pasal 540 ayat (2) tentang mengumumkan prakiraan hitung cepat sebelum dua jam selesai
pemungutan suara.
26. Pasal 544 tentang memalsukan data dan daftar pemilih,
27. Pasal 545 tentang mengurangi daftar pemilih,
28. Pasal 449 tentang tidak menetapkan PSU di TPS, dan Pasal
29. 550 tentang mengganggu tahapan penyelenggaraan pemilu.
30. Pasal 551 tentang menghilangkan atau merubah hasil rekapitulasi suara

SNA

Anda mungkin juga menyukai