Anda di halaman 1dari 2

Nama : Meysa Andini Putri

NIM : 114200024
Kelas : Pengelolaan Kebencanaan C

Tugas 14
Peranan Ilmu Kebumian Pengendalian Kebakaran Hutan
Terutama Pada Lahan Gambut

Kebakaran lahan dan hutan merupakan salah satu permasalahan bagi pembangunan dan
pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan. Bencana yang selalu terjadi di musim kemarau ini
telah menyebabkan kerusakan ekologis, menurunnya keanekaragaman hayati, merosotnya nilai
ekonomi hutan dan produktivitas tanah, perubahan iklim mikro maupun global, pencemaran kabut
asap yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat, gangguan transportasi baik darat, sungai,
danau, laut dan udara. Pada umumnya, api bergerak ke atas (di kemiringan) bergerak lebih cepat
dan mempunyai lidah api yang panjang daripada api di tanah datar. Hal ini karena uap gas panas
naik di depan api yang bergerak ke lahan lebih atas (di lahan dengan kemiringan), memanaskan
suhu di jalur propagasi api.

Pada lahan gambut yang memeiliki fungsi menyimpan air, penyangga lingkungan, lahan
pertanian, habitat flora dan fauna, bahan baku briket arang atau edia tumbuh tanaman, serta dapat
menyerap karbon dalam jumlah yang tinggi. Tipe daari kebakaran hutan dan lahan gambut yang
memiliki bahan organik ini membuat api tidak terlihat dan hanya terlihat kabut atau asap saja.
Kebakaran ini berasal dari permukaan, tidak dipengaruhi oleh angin dan menjalar membakar bahan
organik melalui pori-pori gambut. Dengan ini kegiatan pemadaman mengalami kesulitan dimana
pemadaman yang tuntas hanya dapat dilakukan pada gambut yang tergenang air yang berarti
membutuhkan air yang sangat banyak.

Ilmu kebumian berperan dalam hal topografi. Lahan gambut yang terlantar akibat kebakaran
sehingga tidak bisa ditanami memiliki permukaan lahan yang tidak rata. Topografi lahan juga
dipengaruhi oleh besarnya penurunan muka tanah dari gambut akibat kebakaran dan intensifikasi
pengelolaan. Topografi sering digunakan untuk memprediksi seberapa besar kebakaran hutan akan
terjadi karena topografi dengan kemiringan lereng terjal dapat semakin mempercepat penyebaran
api dari bawah ke atas. Selain itu, pemetaan juga digunakan dalam kebakaran hutan ini yaitu untuk
mengetahui dititik mana saja kebakaran terjadi. Melalui citra satelit dapat diketahui dimana saja
letak titik kebakaran secara akurat, sehingga nantinya dapat menentukan lokasi titik penurunan air
dalam upaya pemadaman. Selain itu, juga dapat menggunakan geolistrik untuk mengetahui kondisi
akuifernya, Metode geolistrik hasilnya cukup baik dan metode geolistrik paling banyak digunakan.
Untuk mengetahui kemungkinan terdapatnya mineral dan air tanah pada kedalaman tertentu dan
gambaran tentang lapisan di bawah permukaan tanah digunakanlah metode geeolistrik. Dengan
mengetahui ketersediaan air tanahnya, maka selanjtnya yaitu menganalisis cekungan air tanahnya
sehingga dapat digunakan dalam mengurangi resiko dalam kebakaran khususnya pada lahan
gambut.

Aplikasi ilmu geologi juga dapat digunakan untuk penyembuhan tanah selepas kebakaran.
Penyembuhan ini dilakukan dengan melakukan modifikasi komposisi tanah yaitu dengan
menambahkan material-material geologi, seperti batuan. Ilmu geologi ini juga merupakan salah
satu solusi yang menguntungkan karena ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai