Anda di halaman 1dari 2

Nama : Meysa Andini Putri

NIM : 114200024
Kelas : Pengelolaan Bencana C

Perbedaan Bahaya dan Bencana

Pada dasarnya, bahaya dan bencana memiliki keterkaitan atau hubungan yang erat dan
tidak dapat dipisahkan. Namun, terdapat perbedaan antara bahaya dan bencana ini sendiri.
Menurut saya sendiri, bahaya merupakan sesuatu yang belum terjadi sedangkan bencana
merupakan sesuatu yang sudah terjadi. Bahaya merupakan sesuatu yang berpotensi. Dalam hal
hal ini kata berpotensi berarti memiliki kemampuan atau kemungkinan terjadi. Kemudian
kemungkinan yang dimaksud yaitu kemungkinan mengganggu kehidupan masyarakat dan
lingkungan yang disebabkan oleh faktor alam atau non alam sehingga dapat menyebabkan
luka-luka, cedera, korban jiwa atau kehilangan harta benda, kerusakan fasilitas dan
infrastruktur, kerusakan lingkungan, bencana alam, dan gangguan terhadap kegiatan aspek
kehidupan lainnya.

Bencana adalah suatu peristiwa atau fenomena yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan faktor non
alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bencana dapat dibedakan
menjadi dua yaitu bencana alam dan bencana non alam. Jadi, menurut saya bahaya dapat
dikatakan bencana apabila itu sudah terjadi. Sehingga disini kita dapat menggaris bawahi dan
dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan sesuatu yang belum terjadi sedangkan bencana
merupakan sesuatu yang sudah terjadi. Contoh bencana disini antara lain untuk bencana alam
berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, angin topan dan lain-lain. Sedangkan untuk
bencana non alam seperti epidemi, wabah penyakit dan lain-lain.

Contoh bahaya di daerah saya bahaya kebakaran hutan. Hal ini saya katakan merupakan
suatu bahaya karena suhu tinggi di Bima Nusa Tenggara Barat. Dimana, Bima ini sendiri
merupakan daerah terpanas di Indonesia. Suhu di Bima bahkan pernah mencapai 39 °C. Untuk
siang harinya, rata-rata suhu di Bima yaitu sekitar 31 °C hingga 33 °C. Sehingga untuk suhu
tinggi tersebut merupakan suatu bahaya dan berpotensi menimbulkan kebakaran hutan yang
ada di Bima Nusa Tenggara Barat. Kebakaran hutan dapat terjadi karena adanya suhu panas
mulai membakar ranting atau dedaunan kering yang kemudian meluas karena adanya tiupan
angin, dan saat musim kemarau. Contoh bahaya lainnya yaitu adanya tebing di samping jalan
raya. Di Daerah saya sendiri, terdapat jalan penghubung antar desa dan sangat jauh dari
pemukiman, dimana di samping kanan jalan terdapat lereng dan disebelah kiri jalan merupakan
jurang. Lerengnya sendiri memiliki jenis tanah yang lempung. Pada musim hujan, material
lereng seperti tanah dan kerikil-kerikil akan turun ke jalan sehingga membuat pengendara
kesusahan. Ditambah lagi, di malam hari, sangat minim penerangan. Sehingga sangat
berbahaya dan berpotensi terjadinya kecelakaan maupun hal lainnya seperti penjambretan atau
hal negatif lainnya.

Contoh bencana di daerah saya bencana alam banjir. Bencana banjir bukan merupakan
suatu hal yang asing yang terjadi di Bima Nusa Tenggara Barat. Banjir ini dapat terjadi disaat
adanya hujan dengan volume besar dan waktu yang relatife lama. Pada daerah pegunungan,
penggunaan lahannya banyak digunakan untuk menanam jagung. Masyarakat banyak yang
melakukan pembukaan lahan dan penebangan pohon untuk hal menanam jagung. Sehingga
ketika terjadi hujan hujan dengan volume besar dan waktu yang relatif lama, kebakaran hutan
dapat terjadi karena adanya suhu panas mulai membakar ranting atau dedaunan kering yang
kemudian meluas karena adanya tiupan angin, serta curah hujan yang rendah. Contoh bencana
lainnya yaitu gempa bumi. Fenomena gempa bumi bukan merupakan hal baru di Nusa
Tenggara Barat. Hal ini dikarenakan, Nusa Tenggara barat terletak pada zona subduksi. Di
NTB ini sendiri terdapat gunung api yang masih aktif. Sehingga sering terjadi gempa bumi.

Anda mungkin juga menyukai